Manajemen Keuangan KLMPK 05
Manajemen Keuangan KLMPK 05
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam konteks pengelolaan keuangan perusahaan, terdapat berbagai macam haljenis
sumber dana jangka panjang yang tersedia bagi perusahaan sepertimisalnyahutang jangka
panjang, saham preferen dan saham biasa. Hutang jangka panjangpanjang ini dapat
diperoleh melalui pinjaman di bank atau dengan caramenjual obligasi.Obligasi dan saham
preferen merupakan jenis pendanaan denganbeban tetap atausekuritas pendapatan tetap.
Keduanya memberikan pendapatandengan jumlah yang tetap kepada pemiliknya.
Sementara itu perusahaandapat pula memperoleh dana jangka panjang dengan menjual
saham biasaataugo public. Saham biasa merupakan surat berharga dengan
penghasilantidak tetap ataukeamanan pendapatan variabelkarena pemegang saham biasa
sajaakan memperoleh pendapatan apabila perusahaan memperoleh laba dan
membagikannya sebagai dividen. Besar kecilnya dividen sangat tergantungatas laba yang
diperoleh dan dividenrasio pembayaran.Saham biasa juga berbeda dengan obligasi dan
saham preferen dalamharga pasar, di mana harga saham biasa cenderung berfluktuasi
sementaraobligasi dan saham preferen relatif lebil stabil. Dari pihak
perusahaan,penggunaan obligasi dan saham preferen memberikan manfaat
berupaperlindungan pajak. Hal ini disebabkan karena pembayaran bunga dandividen
untuksaham preferen yang kumulatif merupakan pengurang pajak.
2. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pendanaan jangka panjang
2. Apa saja bentuk-bentuk pendanaan jangka pangjang
3. Apa manfaat dari pendanaan jangka pangjang
3 tujuan masalah
PEMBAHASAN
2. Hipotek
Hipotek adalah merupakan alternatif pendanaan jangka panjang dalam bentuk
hutang yang biasanya harus disertai dengan agunan berupa aktiva tidak bergerak (
tanah, bangunan ). Dalam hal terjadinya likuidasi perusahaan yang mempunyai
hutang, maka kewajiban kreditur harus dipenuhi terlebih dahulu dari hasil penjualan
aktiva yang dijadikan sebagai agunan tersebut.
3. Obligasi
Obligasi merupakan surat tanda hutang, dan umumnya tidak dijamin dengan
aktiva tertentu. Oleh karenanya kalau perusahaan bangkrut, pemegang obligasi
akan diperlakukan sebagai kreditur umum.
Dalam Obligasi, akan mencantumkan :
a. Nilai pelunasan atau face value
b. Jangka waktu pelunasan
c. Bunga yang dibayarkan ( coupon rate )
d. Berapa kali dalam satu tahun bunga tersebut dibayarkan.
4. saham
Saham preferen adalah saham yang memberikan deviden yang tetap besarnya.
Besarnya deviden yang diterima oleh pemegang saham preferen tidak dipengaruhi
oleh laba yang diperoleh oleh perusahaan. Dalam hal ini deviden saham preferen
dilakukan terhadap laba setelah pajak. Misalnya nilai nominal saham sebesar Rp.
1.000,- dengan memberikan deviden rate sebesar 16%, maka pemegang saham
prederen akan memperoleh deviden sebesar Rp. 160,-
Pemegang saham preferen adakalanya tidak menerima pembagian deviden
setiap tahun. Artinya, apabila perusahaan mengalami kerugihan pada tahun lalu,
maka pembagian deviden oleh perusahaan sementara waktu akan ditunda dan akan
diberikan manakala perusahaan mengalami keuntungan pada periode tahun
berikutnya. Dalam kondisi yang demikian ini, maka perusahaan akan memberikan
deviden secara kumulatif
Dalam hal diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ), pemegang
saham preferen ini tidak berhak memberikan suara.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/03/21/pendanaan-adalah
https://majoo.id/solusi/detail/pendanaan#:~:text=Pendanaan%20jangka%20panjang
%20adalah%20modal,antara%205%20hingga%2020%20tahun.
https://www.scribd.com/presentation/407092279/Makalah-Pendanaan-Jangka-Panjang
https://www.academia.edu/4994865/PENDANAAN_JANGKA_PANJANG