Anda di halaman 1dari 22

RANGKUMAN MATERI KELOMPOK 8-13

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Operasional


Dosen Pengampu : Rian Sidiq Prakoso, S.E., M.M.

Oleh :
Dinda nurhaliza
223010302048

UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
2023
Materi Kelompok 8

PERSEDIAAN

1. Fungsi Persediaan Jenis-Jenis Persediaan


2. Manajemen Persediaan Analisis ABC. Keakuratan Catatan Persediaan
Penghitungan Siklus Pengendalian Persediaan dalam Industri Jasa
3. Model Persediaan Permintaan Devenden vs Independen. Biaya
Penyimpanan, Pemesanan, dan Pemasangan
4. Model Persediaan untuk Perminataan Independen.
5. Model Probabilitas dengan Lead Time yang Konstan
6. Sistem Periode Tetap
 Persediaan merujuk kepada barang-barang yang dimiliki oleh perusahaan
untuk memenuhi kebutuhan, termasuk bahan mentah, bahan pembantu, barang
dalam proses, barang jadi, dan suku cadang. Manajemen persediaan bertujuan
memastikan ketersediaan barang, mengurangi risiko keterlambatan, serta
menyesuaikan pembelian stok dengan jadwal produksi.
 Fungsi utama manajemen persediaan adalah memastikan ketersediaan barang
untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Selain itu, manajemen persediaan
juga bertujuan untuk mengurangi risiko keterlambatan dan menyesuaikan
pembelian stok dengan jadwal produksi.

FUNGSI PERSEDIAAN

1. Memastikan stok barang


2. Kelancaran proses produksi
3. Mengantisipasi kekurangan stok barang

JENIS-JENIS PERSEDIAAN

1. Persediaan bahan baku (raw material inventory)


2. Persediaan barang setengah jadi (working in process inventory)
3. Persediaan barang jadi (finished goods inventory)

Manajemen persediaan Memiliki 4 Bagian yaitu:

 Analisis ABC
 Keakuratan Catatan persediaan
 Penghitungan Siklus
 Pengendalian Persediaan Dalam Industri Jasa
ANALISIS ABC

Analisis ABC adalah metode dalam manajemen persediaan (inventory


management) untuk mengendalikan sejumlah kecil barang, tetapi mempunyai nilai
investasi yang tinggi.

KEAKURATAN CATATAN PERSEDIAAN

Keakuratan catatan persediaan adalah prasyarat bagi manajemen persediaan,


penjadwalan, produksi dan pada akhirnya penjualan. Keakuratan bisa dipertahankan
dengan sistem priodik atau perpetual.

PENGHITUNGAN SIKLUS

Perhitungan siklus adalah barang dihitung, catatan diperiksa, dan ketidakakuratan


diperbarui didokumentasikan secara periodik. Perhitungan siklus menggunakan
klasifikasi persediaan yang dilakukan melalui Analisis ABC.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN DALAM INDUSTRI JASA

Ada aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan persediaan, seperti:

1. Pengelolaan bahan baku dan material


2. Pengendalian stok dan inventarisasi
3. Pengaturan permintaan dan produksi
4. Pemantauan biaya dan pengeluaran
5. Penggunaan teknologi dan system informasi

MODEL PERSEDIAAN

Model persediaan digunakan untuk menentukan kapan pesanan suatu barang


dilakukan dan berapa banyak barang yang dipesan.

PERMINTAAN DEVENDEN VS INDEPENDEN

Permintaan devenden merujuk pada situasi di mana permintaan untuk suatu


produk atau barang tergantung pada permintaan produk lain yang lebih tinggi dalam
hirarki produksi atau suatu produk yang digunakan sebagai bahan baku.

Permintaan independen merujuk pada permintaan untuk produk atau barang yang
tidak tergantung pada permintaan produk lain.

BIAYA PENYIMPANAN, PEMESANAN, DAN PEMASANGAN


1. Biaya penyimpanan adalah biaya yang timbul dari penyimpanan barang atau
produk dalam stok persediaan perusahaan.
2. Biaya pemesanan merujuk pada biaya yang terkait dengan proses pemesanan
dan penerimaan persediaan baru.
3. Biaya pemasangan adalah biaya yang terkait dengan menyiapkan atau
mengganti peralatan atau mesin untuk memproduksi atau mengemas produk
tertentu.

MODEL PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN INDEPENDEN

Model persediaan untuk permintaan independen adalah model matematis yang


digunakan untuk mengoptimalkan keputusan persediaan saat permintaan terjadi secara
independen, yaitu tidak dapat diprediksi atau tergantung pada faktor eksternal.

MODEL DASAR ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Economic order quantity (EOQ) adalah kuantitas persediaan yang optimal atau
yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah. Model EOQ ini
merupakan suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan
meminimumkan biaya persediaan.

MINIMISASI

Minimisasi biaya adalah aturan dasar yang digunakan oleh produsen untuk
menentukan campuran tenaga kerja dan modal yang menghasilkan output dengan
biaya terendah.

BIAYA

Strategi dan konsep yang digunakan dalam minimasi biaya:

1. Analisis biaya
2. Lean manufacturing
3. Outsourcing
4. Pengendalian pengeluaran 5. Penyederhanaan proses
5. Penggunaan teknologi
6. Negosiasi dengan pemasok

TITIK PEMESANAN ULANG (REORDER POINT)

Titik pemesanan ulang atau reorder point (ROP) adalah tingkat persediaan yang
memicu tindakan untuk mengisi kembali persediaan persediaan tersebut.
MODEL PRODUCTION ORDER QUANTITY

Model ini digunakan apabila perusahaan tidak melakukan pemesanan barang, tetapi
memproduksi sendiri baik sebagian atau seluruh komponen barang. Selama proses
produksi tersebut maka persediaan akan terus bertambah.

MODEL QUANTITY DISCOUNTS

Model quantity discount Diskon (potongan harga) adalah pengurangan dari daftar
harga yang diberikan oleh penjual. Diskon sangat bermanfaat dalam perencanaan
strategi pemasaran. Ada 3 jenis jumlah diskon:

1. Cumulative quantity discount


2. Noncumulative quantity discount
3. Seasonal discount

SISTEM PERIODE TETAP

Sistem periode tetap, juga dikenal sebagai sistem massa tetap atau sistem gerak
harmonik sederhana, merujuk pada sistem massa yang bergerak dengan periode yang
tetap. Sistem ini merupakan contoh penting dalam fisika karena memberikan
kontribusi penting dalam pemahaman dan penerapan konsep gerak harmonik.

Materi kelompok 9

PERSEDIAAN UNTUK PERMINTAAN DEPENDEN

Pokok Pembahasan

Kebutuhan Model Persediaan dependen Manfaat MRP


Struktur MRP
Manajemn MRP
Teknik- Teknik Penentuan Ukuran Lot
Perluasan MRP
MRP dalam Industri Jasa
KEBUTUHAN MODEL PERSEDIAAN DEPENDEN

Persediaan dependen merupakan permintaan suatu produk yang berkaitan dengan


permintaan untuk produk lainnya. Persediaan untuk jenis barang dikatakan dependen
ketika hubungan antar barangnya dapat direncanakan.

Oleh karena itu, ketika manajemen menerima sebuah pesanan atau membuat
perkiraan permintaan untuk produk akhir jumlah yang diperlukan untuk semua
komponen dapat dihitung karena semua komponen merupakan jenis barang dependen.

JADWAL PRODUKSI UTAMA

Spesifikasi Bill of Material


Arsip Persediaan yang Akurat
Pesanan Pembelian yang Sudah Jatuh Tempo
Lead Time untuk Setiap Komponen

Manfaat MRP

a. Optimasi Persediaan MRP


b. Peningkatan Efesiensi Produksi
c. Perencanaan yang Lebih Baik
d. Penghematan Biaya
e. Meningkatkan Kualitas Pelanggan
f. Manajemen Lead Time yang Lebih Baik
g. Kemampuan untuk Merespon Perubahan h. Integrasi Data
h. Perencanaan Keuangan yang lebih Baik
i. Pengurangan Risiko Keterlambatan

STRUKTUR MRP

1. Bill of Material (BOM)


2. Jadwal Produksi Utama (MPS)
3. Catatan Inventaris
4. Peramalan
5. Persyaratan Bruto
6. Persyaratan Bersih
7. Rilis Pesanan Terencana
8. Pelacakan Pesanan
9. Perencanaan Kapasitas
10. Pengukuran Kinerja
11. Kolaborasi dengan Pemasok
12. Penanganan Pengecualian

MANAJEMEN MRP

Manajemen MRP (Material Requirements Planning) adalah suatu sistem


perencanaan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan mengendalikan
persediaan bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi.

1. Manajemen Persediaan
2. Peramalan Permintaan
3. Bill of Material (BOM)
4. Waktu Pemrosesan
5. Penjadwalan Produksi
6. Integrasi ERP
7. Manfaat
8. Tantangan

DINAMIKA MRP

Dinamika MRP (Material Requirements Planning) adalah konsep yang digunakan


dalam manajemen rantai pasokan untuk mengatur dan mengelola persediaan bahan
baku dan komponen yang diperlukan untuk produksi.

MRP JIT

Just-In-Time (JIT) JIT adalah pendekatan yang berfokus pada mengurangi persediaan
dan memproduksi hanya saat diperlukan.

Teknik- Teknik Pengukuran Lot

Penentuan ukuran lot adalah keputusan penting dalam manajemen persediaan dan
produksi. Ini mengacu pada jumlah barang atau bahan yang akan diproduksi atau
dipesan dalam satu siklus produksi atau pemesanan.

Teknik yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran lot

1. Metode Jumlah Tetap (Fixed-Order Quantity)


2. Metode Jumlah Ekonomi (Economic Order Quantity - EOQ)
3. Metode Reorder Point (ROP
4. Metode Periode Tetap (Fixed-Time Period)
5. Metode Kepercayaan Pelanggan (Customer Lead Time)
6. Metode Minimum-Maksimum (Min-Max)
Perluasan MRP

Perluasan dalam MRP bertujuan untuk menambah lebih banyak informasi atau
konsep terkait MRP itu sendiri. Ini bisa berarti memberikan lebih banyak detail atau
mendalam pada topik yang sudah ada, yang bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang lebih lengkap atau komprehensif tentang MRP, memberikan pemahaman yang
lebih mendalam dan praktis tentang MRP serta mengaitkannya dengan aspek – aspek
yang relevan dalam konteks yang lebih luas.

MRP Dalam Industri Jasa

Secara tradisional, MRP (Material Requirements Planning) lebih sering terkait


dengan industri manufaktur di mana perencanaan persediaan bahan mentah dan
komponen menjadi sangat penting. Namun, konsep perencanaan sumber daya dapat
diterapkan dalam industri jasa, meskipun dengan penyesuaian yang sesuai. Di industri
jasa, MRP berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia, peralatan, dan bahan-
bahan lain yang diperlukan untuk memberikan layanan kepada pelanggan.

Contoh Penerapan MRP Pada Jasa Industri

1. Perencanaan Persediaan
2. Peramalan Permintaan
3. Pengelolaan Kendaraan
4. Optimalisasi Rute
5. Manajemen Tenaga Kerja

Materi Kelompok 10

SISTEM JUST IN TIME

Just In Time

Suatu pendekatan manajemen yang bertujuan untuk mengurangi pemborosan,


meningkatkan efisiensi dan memaksimalkan produktivitas dengan mengatur produksi,
pengadaan dan rantai pasokan sehingga barang atau bahan diproduksi atau dibeli
hanya pada saat dibutuhkan, sesuai dengan permintaan pelanggan.

JIT atau JUST-IN-TIME merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki


impilkasi penting dalam manajemen biaya. Sistem ini juga merupakan suatu filosofi
bisnis untuk mengeliminasi pemborosan dengan mengurangi waktu penyimpanan
bahan baku dalam suatu proses produksi yang termasuk dalam non velue added
activitys.
Tujuan Kemitraan Just In Time
Tujuan kemitraan Just In Time adalah untuk meningkatkan laba dan posisi
persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha pengendalian biaya, peningkatan
kualitas, serta perbaikan kinerja pengiriman. Sasaran utama Just In Time adalah
meningkatkan produktivitas sistem produksi atau operasi dengan cara menghilangkan
semua macam kegiatan yang tidak menambah nilai (pemborosan) bagi suatu produk.
Berikut adalah beberapa tujuan kemitraan Just In Time yang dapat ditemukan dari
beberapa sumber:
 Menghapus kegiatan-kegiatan yang tidak perlu (pemborosan) dalam produksi
 Meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan
 Meningkatkan kualitas produk
 Memperbaiki kinerja pengiriman
 Menghindari terjadinya kelebihan kuantitas/jumlah dalam produksi
(overproduction), persediaan yang berlebihan (excess inventory), dan
pemborosan dalam waktu penungguan (waiting)
 Meningkatkan produktivitas sistem produksi atau operasi
 Mencapai biaya produksi yang rendah
 Meningkatkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi
 Memperbaiki waktu penyerahan produk akhir
 Memperbaiki hubungan kerja antara pelanggan dengan pemasok
Mengatasi Kesia-siaan

JIT mempercepat proses manufaktur, yang memungkinkan pengiriman produk ke


konsumen lebih cepat dan pengurangan inventaris dalam proses. Pengurangan ini
memungkinkan peningkatan produktivitas aset yang sebelumnya disimpan sebagai
persediaan.

Mengatasi Variabilitas

Hal ini terjadi dikarenakan JIT dapat

1. Mengahsilakan produk sesuai jadwal berdasarkan kebutuhan pelanggan.


2. Memproduksi dalam jumlah kecil
3. Menghilangkan pemborosan
4. Memperbaiki proses produksi
5. Meneyempurnakan kualitas produk
6. Orang-orang merespons
7. Hilangkan ketidak pastian
8. Penekanan pada pemilihan jangka panjang

Kekhawatiran Pemasok
Dalam bekerja dengan pemasok, terdapat beberapa kekhawatiran yang mungkin
dimiliki oleh pemasok. Berikut adalah beberapa contoh kekhawatiran pemasok yang
ditemukan dari hasil pencarian:
Kekhawatiran dan peringatan terkait dengan praktik dan perilaku
pengadaan.
Keluhan atau kekhawatiran terkait perilaku karyawan perusahaan yang
tidak sesuai dengan standar etika Perusahaan.
Kekhawatiran terkait dengan pasokan bahan baku atau produk akibat
konflik atau perang di suatu wilayah.
Kekhawatiran terkait dengan etika dalam ekstraksi mineral atau bahan
baku tertentu, seperti kobalt.
Untuk mengatasi kekhawatiran pemasok, perusahaan dapat melakukan beberapa
tindakan, seperti:
Membuka saluran komunikasi yang terbuka dan transparan dengan pemasok
untuk memastikan bahwa kekhawatiran dan keluhan pemasok dapat didengar
dan ditangani dengan baik.
Menjalin kemitraan yang kuat dengan pemasok untuk memastikan pasokan
bahan baku atau produk yang stabil dan terjamin.
Menerapkan standar etika yang tinggi dalam semua aspek bisnis, termasuk
dalam ekstraksi mineral atau bahan baku tertentu.
Peningkatan Fleksibilitas

Fleksibilitas yang lebih besar dalam pengaturan sistem Just-In-Time (JIT) dapat
dicapai dengan beberapa cara, yaitu:
 Tata letak modular : Membuat tata letak produk modular yang memungkinkan
perubahan lebih cepat dan mudah. Komponen yang dapat diubah dengan cepat
dapat membantu mengadaptasi produk terhadap perubahan permintaan.
 Penggunaan teknologi otomasi : Penggunaan teknologi otomasi seperti robot
dan sistem transportasi otomatis dapat membantu mengubah tata letak secara
efektif sesuai dengan kebutuhan produksi.
 Sistem penyimpanan yang efisien : Sistem penyimpanan yang efisien dan
terorganisir dengan baik dapat memudahkan ketersediaan bahan baku dan
produk jadi, sehingga memungkinkan pengaturan yang lebih fleksibel.
 Pelatihan karyawan : Melatih karyawan agar serba bisa dan mampu bekerja di
berbagai pekerjaan dapat meningkatkan fleksibilitas penempatan karena
mereka dapat berganti peran sesuai kebutuhan.
 Menggunakan konsep “Produksi sel” : Pengorganisasian stasiun kerja menjadi
sel independen yang berfokus pada kelompok produk tertentu dapat
memfasilitasi adaptasi produksi dengan kebutuhan pelanggan.
Persediaan

 Variabilitas tersembunyi
mengacu pada variasi atau perubahan jumlah atau nilai persediaan yang
mungkin tidak terlihat dalam laporan keuangan atau catatan persediaan.
 Pentingnya ukuran lot kecil
Ukuran lot kecil dalam manajemen persediaan mempunyai beberapa
keuntungan dan kepentingan penting, terutama dalam kaitannya dengan
perusahaan yang fokus pada efisiensi operasional.
 Penurunan biaya pemasangan
Penurunan biaya pemasangann dalam persediaan mengacu pada pengurangan
atau pengurangan biaya terkait dengan penyimpanan atau pengiriman barang
atau produk dalam suatu bisnis atau perusahaan.
 Pengurangan persediaan
Pengurangan persediaan merupakan suatu tindakan untuk mengurangi jumlah
barang atau bahan yang disimpan di gudang suatu perusahaan

Penjadwalan

 jadwal penggunaan bahan baku moderat rencana yang mempengaruhi


penggunaan bahan baku dalam suatu proses manufaktur atau produksi, dengan
fokus pada penggunaan yang efesien dan berkembang
 kadban: patokan target yang digunakan saat memproses atau
memvisualisasikan suatu pekerjaan

Materi Kelompok 11

Pentingnya Penjadwalan Agregat


 Menurut Stevenson (2014), penjadwalan adalah menetapkan waktu dari
penggunaan perlengkapan, fasilitas, dan aktivitas manusia dalam sebuah
organisasi.
 Menurut Nasution (2006), perencanaan agregat adalah perencanaan produksi
jangka menengah yang merupakan penghubung antara perencanaan jangka
pendek dengan perencanaan jangka panjang. Perencanaan agregat bertujuan
untuk memberikan keputusan yang optimum berdasarkan sumber daya yang
dimiliki perusahaan dalam memenuhi permintaan akan produk yang
dihasilkan.
 Menurut Haming dan Nurnajamuddin (2014), perencanaan agregat adalah
sebuah proses untuk mengembangkan rencana taktis guna mendukung rencana
bisnis organisasi yang biasanya mencakup pengembangan, analisis, dan
pemeliharaan rencana untuk penjualan total, produksi total, persediaan
sasaran, dan sasaran jaminan sediaan untuk keluarga produk.
 Menurut Heizer dan Render (2015), perencanaan agregat adalah sebuah
pendekatan untuk menentukan kuantitas dan waktu produksi pada jangka
menengah (3 hingga 18 bulan ke depan). Perencanaan merupakan upaya
pemilihan arah tindakan yang diambil suatu perusahaan dan setiap
departemen.
 Menurut Handoko (2012), perencanaan agregat adalah proses perencanaan
kuantitas dan pengaturan waktu keluaran selama periode waktu tertentu (3
bulan sampai 1 tahun) melalui penyesuaian variabel-variabel tingkat produksi
karyawan, persediaan, variabel yang dapat dikendalikan lainnya.

Penjadwalan adalah seni mengatur dan mengelola sumber daya perusahaan secara
efisien untuk mencapai tujuan yang saling bertentangan. Dalam konteks ini,
penjadwalan berfokus pada aspek-aspek seperti tenaga kerja, peralatan, lead time,
tingkat persediaan, dan waktu pengolahan. Terdapat dua pendekatan umum dalam
penjadwalan: penjadwalan maju dan penjadwalan mundur. Perusahaan menggunakan
penjadwalan ini untuk mengalokasikan sumber daya pabrik dan mesin, merencanakan
tenaga kerja, mengatur proses produksi, dan merencanakan pembelian bahan.
Pentingnya pemahaman tentang konsep penjadwalan tidak hanya bagi manajemen
perusahaan, tetapi juga bagi pelaksana. Penjadwalan membantu menentukan kapan
suatu pekerjaan harus dimulai dan diakhiri. Bagi pengusaha manufaktur, jadwal
agregat menghubungkan sasaran strategis perusahaan dengan rencana produksi,
sementara bagi organisasi jasa, penjadwalan agregat menghubungkan sasaran dengan
jadwal pekerja.
Ada empat hal yang diperlukan untuk penjadwalan agregat:
1. Satuan pengukuran yang logis untuk mengukur penjualan dan output secara
keseluruhan.
2. Prediksi permintaan dalam periode perencanaan jangka menengah yang
relevan untuk waktu agregat.
3. Metode penentuan biaya yang efektif.
4. Model yang menggabungkan prediksi dan biaya sehingga keputusan
penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan.
Proses penjadwalan agregat memungkinkan perusahaan untuk mengatur produksi
dengan mengubah jumlah pekerja, volume produksi, atau waktu produksi. Ini
membantu menghindari masalah seperti kekurangan persediaan atau biaya produksi
yang tinggi. Penjadwalan agregat memiliki peran penting dalam perencanaan
operasional dan membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan strategis terkait
produksi dan persediaan.
Penjadwalan agregat juga berperan penting dalam mencapai tujuan jangka panjang
organisasi. Dengan bantuan penjadwalan agregat, perusahaan dapat:
 Mengurangi biaya variabel keseluruhan dan meningkatkan laba, sehingga
mencapai tujuan keuangan.
 Maksimalkan penggunaan fasilitas produksi yang tersedia.
 Menyesuaikan permintaan dengan mengurangi waktu tunggu pelanggan.
 Mengurangi investasi dalam penyimpanan persediaan.
 Menciptakan tenaga kerja yang bahagia dan puas untuk mencapai tujuan
penjadwalan.
Karakteristik Penjadwalan Agregat
 Perencanaan agregat dapat dinyatakan dalam kelompok produk.
 Satuan unit bisa dikonversikan ke dalam bentuk rupiah.
 Satuan unit biasanya tergantung dari jenis produk.
 Setelah satuan unit ditetapkan, salah satu faktor konversi juga harus segera
ditetapkan.
 Horizon perencanaan yang cukup panjang yaitu selama 5 tahun.
Strategi utama dalam penjadwalan:

1. Level strategy : Menjaga keseimbangan antara tingkat produksi dan tenaga


kerja dengan mempertahankan stabilitas tenaga kerja, namun dapat
meningkatkan inventaris produk perusahaan.
2. Chase Strategy: menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar tanpa
menyimpan kelebihan persediaan, bagian dari strategi produksi ramping yang
yang bisa menghemat biaya namun berpotensi mengurangi produktivitas dan
kualitas jika sulit memenuhi permintaan.
3. Hybrid Strategy: kombinasi dari kedua strategi sebelumnya untuk menjaga
keseimbangan antara produksi, tenaga kerja, dan persediaan sambil tetap
responsive terhadap perubahan permintaan, memberikan sedikit fleksibilitas
untuk menjaga biaya produksi tetap terkendali.

Strategi penjadwalan agregat dari dua sudut pandang: Pilihan kapasitas dan pilihan
permintaan.

1. Tipe Strategi Pilihan Kapasitas:


 Mengubah tingkat persediaan untuk mengatasi fluktuasi permintaan,
namun dengan biaya penyimpanan yang mungkin meningkat.
 Meragamkan ukuran tenaga kerja melalui perekrutan atau pemutusan
hubungan kerja, dengan potensi dampak negative pada moral pekerja.
 Meragamkan tingkat produksi melalui lembur atau waktu kosong,
namun lembur berisiko meningkatkan biaya dan menurunkan
produktivitas.
 Subkontrak untuk mendapatkan kapasitas tambahan dengan resiko
biaya dan keamanan informasi.
2. Tipe Strategi Pilihan Permintaan:
 Mempengaruhi permintaan melalui iklan, promosi, dan potongan harga
saat permintaan rendah.
 Mengelola tunggakan pesanan selama periode permintaan tinggi,
meskipun dengan resiko hilangnya penjualan
 Penggunaan bauran produk yang counterseasonal untuk mengimbangi
fluktuasi permintaan

Pemilihan strategi ini didasarkan pada kondisi pasar, persediaan, dan kebijakan
perusahaan.

Metode – Metode untuk Penjadwalan

1. Metode Penyesuaian Kapasitas: Metode ini melibatkan penyesuaian kapasitas


produksi sesuai dengan fluktuasi permintaan. Perusahaan dapat
mempekerjakan atau memecat karyawan, menambah atau mengurangi mesin
dan fasilitas, atau mengatur jam kerja untuk mengimbangi perubahan
permintaan.
2. Metode Penyesuaian Inventaris: Dalam metode ini, perusahaan mengubah
tingkat persediaan barang. Saat permintaan turun, persediaan dapat dikurangi
untuk menghindari penumpukan barang. Saat permintaan naik, persediaan
dapat ditingkatkan.
3. Metode Fleksibilitas Tenaga Kerja: Ini melibatkan penggunaan tenaga kerja
fleksibel seperti pekerja kontrak, tenaga kerja sementara,atau pekerja paruh
waktu untuk menyesuaikan tenaga kerja sesuai dengan fluktuasi permintaan.
4. Metode Perubahan Kebijakan Harga: Dalam metode ini, perusahaan dapat
menyesuaikan harga produk mereka sesuai dengan permintaan. Harga dapat
dinaikkan saat permintaan tinggi dan diturunkan saat permintaan rendah.
5. Metode Overtime dan Undertime: Penggunaan kerja lembur (overtime) atau
pemotongan jam kerja (undertime) digunakan untuk menyesuaikan produksi
dengan fluktuasi permintaan. Overtime digunakan saat permintaan tinggi,
sementara undertime digunakan saat permintaan rendah.
6. Metode Subkontrakting: Perusahaan dapat menggunakan pihak ketiga atau
kontraktor luar untuk melakukan sebagian pekerjaan produksiIni
memungkinkan perusahaan untuk mengatasi fluktuasi permintaan yang tidak
dapat diprediksi.
7. Metode Cross-Training Karyawan: Dengan melatih karyawan dalam berbagai
tugas, perusahaan dapat meningkatkan fleksibilitas tenaga kerja sehingga
karyawan dapat beralih antara peran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan
produksi.
8. Metode Penjadwalan Backlog: Perusahaan dapat mengizinkan pembentukan
backlog atau penumpukan pesanan saat kapasitas produksi melebihi
permintaan. Pesanan yang tertunda akan diproduksi kemudian saat kapasitas
terpakai.
9. Metode Penggabungan Produk: Menggabungkan beberapa produk atau variasi
produk menjadi satu jenis produk yang dapat diproduksi dalam jumlah besar
untuk mengoptimalkan kapasitas produksi

DISAGREGASI

Disagregasi adalah proses kebalikan dari penjadwalan agregat. Ini adalah tahap di
mana rencana agregat yang telah dibuat sebelumnya dipecah menjadi rencana
operasional yang lebih terperinci. Dalam konteks manajemen operasi dan produksi,
disagregasi melibatkan penentuan rencana rinci untuk produksi, persediaan, dan
tenaga kerja dalam jangka waktu yang lebih pendek, seperti mingguan atau harian.

Beberapa langkah yang terlibat dalam disagregasi termasuk:

1. Mengonversi rencana agregat menjadi rencana produksi lebih terperinci


2. Membagi rencana menjadi rencana mingguan atau harian.
3. Menyusun jadwal produksi yang memperhatikan faktor-faktor seperti
kapasitas mesin, ketersediaan bahan baku, dan tenaga kerja.
4. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah operasional yang mungkin
muncul selama produksi.

Materi kelompok 12

PENJADWALAN JANGKA PENDEK

PENTINGNYA STRATEGI PENJADWALAN JANGKA PENDEK DAN ISU-


ISU PENJADWALAN

Pentingnya penjadwalan jangka pendek bagi suatu perusahaan adalah untuk


mengurangi alokasi tenaga operator, mesin dan peralatan produksi, dan dari aspek
lainnya untuk lebih efisien. Penjadwalan menambah kapasitas dan fleksibilitas yang
terkait memberikan waktu pengiriman yang lebih cepat dan pelayanan kepada
pelanggan menjadi lebih baik. Keuntungan penjadwalan adalah keunggulan
kompetitif dengan pengiriman yang bisa di andalkan Ini juga berarti perusahaan
menggunakan aset secara lebih efektif sehingga menciptakan kapasitas yang lebih
besar untuk setiap dolar yang ditanamkan, yang selanjutnya menghasilkan biaya yang
lebih rendah.

Isu – isu penjadwalan.


1. Penjadwalan ke Depan dan ke Belakang.
Penjadwalan dapat dilakukan ke depan atau ke belakang. Penjadwalan ke
depan, umumnya digunakan di rumah sakit, klinik, restoran, dan industri
permesinan, dimulai segera setelah persyaratan diketahui, fokus pada
pemenuhan pesanan konsumen sesegera mungkin. Sementara itu, penjadwalan
ke belakang dimulai dengan menentukan jatuh tempo dan menjadwalkan
operasi final lebih dahulu, dengan tahap-tahap pekerjaan dijadwalkan pada
waktu tertentu. Banyak digunakan di perusahaan manufaktur dan jasa seperti
catering.
Dalam situasi teknis seperti kehancuran mesin atau permasalahan timbal balik,
penjadwalan bisa menjadi kompleks dan memerlukan pemikiran khusus untuk
mengatasi tantangan tersebut.
1. Penjadwalan kriteria proses
Teknik penjadwalan yang efektif tergantung pada volume pesanan, sifat
operasi, dan kompleksitas pekerjaan. Ada empat kriteria kunci:
 Meminimalkan waktu penyelesaian dengan menentukan rata – rata
waktu penyelesaian untuk setiap pekerjaan
 Memaksimalkan utilisasi fasilitas dengan menghitung persentase
waktu penggunaan fasilitas
 Meminimalkan persediaan barang setengah jadi (WIP) dengan
menentukan jumlah pekerjaan rata – rata dalam system
 Meminimalkan waktu tunggu pelanggan dengan menentukan jumlah
keterlambatan rata – rata

Proses Penjadwalnya difokuskan pada pusatkerja dan pembebanan pekerjaan


dipusat kerja
1. Diagram Gantt
Diagram Gantt adalah salah satu metode manajemen proyek. Grafik ini
berguna untuk merencanakan dan menjadwalkan tugas. Hal ini disampaikan
oleh Association for Project Management.Diagram Gantt punya keterangan
waktu. Inilah yang menjadi salah satu keunggulannya.
Kata Investopedia, Gantt chart punya banyak sekali manfaat. Salah satunya
telah disebutkan di atas, yakni memudahkan pengelolaan proyek.Lewat
gambaran nyata, tugas-tugas kecil pun bisa terlihat. Terlebih lagi, tugas
tersebut ditambahkan dengan informasi waktu.Dengan begini, deadline
pekerjaan bisa terlihat jelas. Pekerjaan apa yang harus selesai saat ini juga?Hal
memabantu agar kejadian molor bisa dihindari.Penulisan waktu juga bisa
memudahkan deteksi masalah secepatnya. Tak perlu menunggu hingga proyek
selesai, hambatan bisa terlihat sedini mungkin.Tabel ini juga memudahkan
komunikasi.Gantt chart adalah salah satu solusinya.

2. Metode Penugasan
Metode penugasan (assignment method) adalah sebuah model pemrograman
linear khusus yang mencakup proses pelimpahan tugas atau pekerjaan pada
sumber daya. Contoh : penugasan pekerjaan pada me-sin, kontrak pada
pemberi penawaran, karyawan pada proyek, dan karyawan pemasaran pada
wilayah tertentu.
 Metode penugasan bertujuan memini-malkan biaya total atau waktu
yang di-perlukan untuk melaksanakan tugas yang ada.
 Satu karakteristik permasalahan penu-gasan adalah hanya ada satu
pekerjaan (atau pekerja) yang ditugaskan untuk satu mesin (atau
proyek). Metode penugasan (assignment method) adalah sebuah model
pemrograman linear khusus yang mencakup proses pelimpahan tugas
atau pekerjaan pada sumber daya. Contoh : penugasan pekerjaan pada
mesin, kontrak pada pemberi penawaran, karyawan pada proyek, dan
karyawan pemasaran pada wilayah tertentu. Metode penugasan
bertujuan meminimalkan biaya total atau waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas yang ada. Satukarakteristik permasalahan
penugasan adalah hanya ada satu pekerjaan (atau pekerja)yang
ditugaskan untuk satu mesin (atau proyek).
Mengurutkan pekerjaan di puat kerja melibatkan empat aturan prioritas utama:
1. FCFS (First Come, First Served): pekerjaan diproses berdasarkan urutan
kedatangannya, yang pertama datang akan dilayani terlebih dahulu.
2. SPT (Shortest Processing Time): pekerjaan dengan waktu pemprosesan
terpendek diselesaikan lebih dulu, mengoptimalkan efisiensi waktu.
3. EDD (Earliest Due Date): pekerjaan diutamakan berdasarkan batas waktu
paling awal, memastikan penyelesaian tepat waktu sesuai dengan tenggat
waktu.
4. LPT (Lonngest Processing Time): pekerjaan dengan waktu pemprosesan
terpanjang diberi prioritas, memfokuskan pada tugas yang memerlukan lebih
banyak waktu.
Rasio Kritis
Rasio kritis merupakan sebuah pengurutan yang merupakan sebuah angka indeks
yang dihitung dengan membagi waktu yang tersisa hingga batas waktu dengan waktu
pekerjaan yang tersisa.
Rumus rasio kritis adalah:

Pada kebanyakkan sistem penjadwalan produksi, aturanCR dapat membantu untuk me


laksanakan hal berikut:
a) Menentukan status pekerjaan tertentu.
b) Menetapkan prioritas relative diantara pekerjaan dengandasar kesamaan.
c) Menghubungkan persediaaan dan pekerjaan pesanandengan dasar kesamaan
d) Menyesuaikan prioritas dan memperbaiki jadwal secaraotomatis atas adanya
perubahan permintaan dan status kemajuan pekerjaan.
e) Menelusuri kemajuan pekerjaan secara dinamis.
Mengurutkan Sejumlah N Pekerjaan pada Dua Mesin:
Aturan Johnson(Johnson’rule) sebuah pendekatan yang meminimalisasi waktu
pemprosesan untuk mengurutkansekumpulan pekerjaan melalui dua pusat kerja selagi
minimasi waktu luang total dalam pusat kerja. Aturan Johnson ini mencakup empat
langkah yaitu:
1. Semua pekerjaan dimasukkan dalam proses daftar, berikut waktu yang
dibutuhkan pada mesin
2. Pilih pekerjaan dengan waktu aktivitas terpendek, jika waktu terpendek ada
pada mesin pertama, maka pekerjaan tersebut dijadwalkan pertama kali.
3. Setelah bulan pekerjaan dijadwalkan, maka hilangkan pekerjaan tersebut dari
daftar
4. Tetapkan langkah – langkah dan 3 pada pekerjaan yang tersisa, dan bekerja
hingga ke tengfah aturan jadwal
Keterbatasan Aturan Berbasis Sistem:
 Penjadwalan bersifat dinamis, memerlukan peninjauan berkelanjutan untuk
menyesuaikan dengan perubahan dalam proses, peralatan, dan bauran produk
 Tidak mempertimbangkan sumber daya di luar batas waktu, seperti
ketersediaan di departemen lain atau batas waktu serentak untuk pesanan yang
berbeda.

Penjadwalan Terbatas (Finite Capacity Scheduling – FCS):


 Penjadwalan jangka pendek dengan fokus pada aturan tertentu.
 Menggabungkan system pakar atau simulasi, memberikan fleksibilitas untuk
menangani perubahan pesanan, pekerja, atau mesin.
 Mengelola batasan dengan mengidentifikasi, membuat rencana, memusatkan
tujuan pada sumber daya, mengurangi dampak, dan menetapkan batasan baru
setelah diselesaikan.
Teori Kendala (Theory of Constraint – TOC):
 Berkaitan dengan hambatan yang membatasi kemampuan organisasi untuk
mencapai tujuannya.
 Mengidentifikasi dan mengendalikan kendala untuk meningkatkan kinerja
secara terus menerus
Produksi Berulang – ulang
 Tujuannya adalah memenuhi permintaan pelanggan, mengurangi investasi
persediaan, dan menggunakan lot kecil
 Penggunaan material bertingkat membantu mengurangi persediaan,
mempercepat produksi, meningkatkan kualitas, dan memperbaiki komunikasi
di tempat kerja.
Penjadwalan pada Bidang Jasa:
 Berbeda dengan manufaktur karena menekankan pada kepegawaian dariapda
mesin dan material
 Padat karya dengan variabilitas permintaan tenaga kerja
 Factor hokum dan aspek social mempengaruhi keputusan penjadwalan
Penjadwalan Perawatan dengan Penjadwalan Berputar:
 Pendekatan umum dalam manajemen perawatan
 Melibatkan perubahan shift secara teratur untuk menjaga keseimbangan beban
kerja dan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan 24/7
 Penjadwalan yang baik dapat meningkatkan kinerja perawat dan pelayanan
kesehatan di rumah sakit.
Semua pendekatan ini memerlukan perhatian perubahan manajemen, batasan dan
penyesuaian terus – menerus untuk mencapai efisiensi dan kualitas yang optimal.

Materi Kelompok 13
PENJADWALAN PROYEK
Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah sebuah ilmu dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan
proyek dengan lebih efisien dan lebih baik

Pentingnya Strategi Manajemen Proyek

Manajemen proyek penting untuk siapa saja yang terlibat dalam proyek, baik itu
manajer proyek, tim proyek, maupun pemangku kepentingan lainnya. Manajemen
proyek dapat membantu dalam mencapai tujuan bisnis melalui berbagai cara, seperti
pengaturan, perencanaan, dan pengiriman proyek, serta memastikan bahwa proyek
dapat terlaksana sesuai tujuan. Manajemen proyek memiliki peran yang sangat
penting dalam mendukung kegiatan pengembangan perusahaan ke arah yang bersifat
strategis. Dengan manajemen proyek yang baik, bisnis dapat mencapai tujuan mereka
dengan lebih efisien dan efektif.

Perencanaan

Perencanaan dalam proyek adalah penentuan mengenai apa yang harus dicapai,
kapan dan bagaimana hal tersebut itu dilaksanakan.

PENJADWALAN PROYEK

Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian waktu untuk seluruh


kegiatan proyek.

Teknik penjadwalan proyek terdiri dari tiga tahapan yaitu :

1. Perencanaan
Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan disusun secara terperinci sebagai
panduan bagi tim proyek selama kegiatan proyek berlangsung.
2. Penjadwalan
ketika proyek sudah jelas dan terperinci, maka memasuki tahap eksekusi atau
pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, tujuan proyek secara fisik akan dibangun.
3. Pengawasan
melakukan pengkajian ulang dari suatu proyek untuk mengetahui tingkat
keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama
kegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa
yang akan datang.

PENGENDALIAN PROYEK

Pengendalian proyek merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk


memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang
ditetapkan. Pengendalian proyek melibatkan pemantauan, evaluasi, dan pengaturan
berbagai aspek proyek, seperti waktu, biaya, sumber daya, dan kualitas, untuk
meminimalkan risiko dan memaksimalkan efisiensi.

Program pengendalian proyek menghasilkan keragaman laporan yang amat luas,


termasuk :

1. Detail biaya pecahan tiap tugas


2. Kurva pekerja total
3. Tabel distribusi biaya
4. Peramalan bahan mentah dan pembelanjaan
5. Laporan analisis waktu
6. Laporan status kerja

PERT dan CPM

PENGERTIAN

PERT dan CPM Suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan
penjadwalan, mengatur dan mengkordinasi bagian-bagian pekerjaan yang ada di
dalam suatu proyek.

KEGUNAAN

PERT digunakan pada perencanaan dan pengendalian proyek yang belum pernah
dikerjakan, sedangkan CPM digunakan untuk menjadwalkan dan mengendalikan
aktivitas yang sudah pernah dikerjakan sehingga data, waktu, dan biaya setiap unsur
kegiatan telah diketahui oleh evaluator.

FOKUS
PERT fokus menepati atau meminimalkan durasi proyek, sedangkan CPM fokus
pada pertukaran waktu dan biaya.

6 LANGKAH DASAR PERT DAN CPM

1. Mengidentifikasikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja


2. Membangun hubungan antara kegiatan, memutuskan kegiatan mana yang
harus terlebih dahulu dan mana yang mengikuti yang lain
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan
4. Menetapkan perkiraan waktu dan/atau biaya untuk tiap kegiatan
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Ini yang disebut jalur
kritis
6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan, dan
pengendalian proyek

PROSES DALAM PERT DAN CPM

1. Komponen Jaringan
Jaringan PERT dan CPM menunjukkan saling berhubungnya antara suatu
kegiatan dengan kegiatan lainnya dalam suatu proyek.
2. Jadwal Aktivitas
Menentukan jadwal proyek atau jadwal aktivitas artinya kita perlu
mengidentifikasi waktu mulai dan waktu selesai dalam suatu kegiatan.
3. Hambatan Aktivitas dan Jalur Kritis
 Waktu slack yaitu waktu bebas yang dimiliki oleh setiap kegiatan
untuk bisa diundur tanpa menyebabkan keterlambatan proyek
keseluruhan.
 Jalur kritis adalah kegiatan yang tidak mempunyai waktu tenggang
4. Kemungkinan Waktu Penyelesaian Aktivitas
 Waktu Optimis (optimistic time) [a]
 Waktu Pesimis (pessimistic time) [b]
 Waktu Realistis (mostlikely time) [m]

NETWORK PLANNING

Network planning memiliki keuntungan, yaitu:

1. Perencanaan, dan pengawasan dapat dilaksanakan dengan logis


2. Perencanaan proyek yang menyeluruh dan detail.
3. Dapat dijadikan sarana komunikasi rencana waktu dan alternatif lain
penyelesaian proyek dengan tambahan anggaran.

Network planning ialah model penyelenggaraan proyek dalam bentuk informasi


mengenai sumber daya yang digunakan dan informasi jadwal pelaksanaan yang
terdapat dalam network diagram.

Anda mungkin juga menyukai