Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN PBL II

DISUSUN OLEH:

NAMA : ANDI SUHAIL HAQ M.


NIM : 70100120064
KELA : B2
S

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
SKENARIO
Seorang Wanita berusia 59 tahun memasuki Klinik Mapal dengan membawa sebuah resep yang bertuliskan
Amaryl® 2 mg (1 tablet sebelum sarapan), Glucophage® (1 tablet dua kali sehari) dan Neurodex® (1
tablet dua kali sehari). Pasien tidak patuh terhadap program pengobatan. Dokter tidak menjelaskan
tentang obat-obatan. Usulkan rencana ‘pharmacy care’ di rumah!

STEP 6 : BELAJAR MANDIRI

TATALAKSANA PEMANTAUAN PENGGUNAAN OBAT PADA IBU HAMIL :


A. Apoteker yang melakukan kegiatan ini harus memiliki pengetahuan tentang
patofisiologi, terutama pada ibu hamil dan menyusui, prinsipprinsip farmakoterapi,
cara menafsirkan hasil pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan diagnostik yang
berkaitan dengan penggunaan obat, dan ketrampilan berkomunikasi yang memadai.
B. Mengumpulkan data ibu hamil/menyusui, yang meliputi :
 Deskripsi (nama, umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, nama
ruangrawat/poliklinik, nomor registrasi)
 Riwayat penyakit terdahulu
 Riwayat penggunaan obat (termasuk riwayat alergi, penggunaan obat non resep)
 Data hasil pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan diagnostik
 Masalah medis yang diderita
 Data obat-obat yang sedang digunakan
 Data /informasi dapat diperoleh melalui : wawancara dengan ibu hamil /
menyusui atau , catatan medis, kartu indeks (kardeks), komunikasi dengan tenaga
kesehatan lain (dokter, perawat).
C. Berdasarkan data/informasi pada (b), selanjutnya mengidentifikasi adanya masalah-
masalah yang berkaitan dengan penggunaan obat.
D. Memberikan masukan/saran kepada tenaga kesehatan lain mengenai penyelesaian
masalah yang teridentifikasi.
E. Mendokumentasikan kegiatan pemantauan penggunaan obat pada formulir yang
dibuat khusus. Informasi tentang penggunaan obat pada ibu hamil dan menyusui
sangat penting. Perubahan-perubahan fisiologi pada kondisi kehamilan bisa
mempengaruhi efek obat yang diminum, menyebabkan kebutuhan monitoring obat,
atau penyesuaian terapi obat
(Walbrandt et al., 2008).

Anda mungkin juga menyukai