Anda di halaman 1dari 18

319

Journal of Business Administration Vol 1, No 2, September 2017, hlm 319-336 . e-ISSN:2548-9909

PERSPEKTIF AKUNTAN PUBLIK TENTANG KUALITAS


LAPORAN KEUANGAN, INSENTIF BAGI MANAJEMEN,
NILAI ETIS, DAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM
MENYIKAPI PRAKTEK CREATIVE ACCOUNTING
1 2
F.X. Kurniawan Tjakrawala ), Metta Yuni )
1) FE Universitas Tarumanagara, Jakarta, email: ktjakrawala@gmail.com
2) KAP EY Indonesia, Jkt (afiliasi KAP Purwantono, Suherman, dan Surja)

Abstract

The purpose of this study is to obtain the empirical evidences that could predict the causal
relationships occured from exogenous constructs such as financial report quality; perceived of
management’s incentives; ethical values; and internal control that may influence the endogenous
construct, the public accountant’s attitudes towards creative accounting practices. This study
used primary data obtained through the field-survey method. The samples of this research
subjects were taken by purposive sampling method applied through the distribution of 200 sets of
questionnaires. The questionnaires addressed to the respondents who occupied in managerial
level of the public accountant companies located at Jakarta, that listed on Indonesian Institute of
CPA (IAPI) website and also Financial Service Authority (OJK) of capital market directory. The
latent-path modeling applied to analyze the data of 70 units of valid questionnaires (usable
response-rate was 35%). The four hypotheses in this study were tested by implementing the
technique of Partial Least Square-Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The results of
hypotheses testing statistically proved able to predict significantly that financial report quality;
perceived of management’s incentives; ethical values; and internal control positively influenced
the public accountant’s attitudes about creative accounting practices.

Keywords: Creative accounting practices, financial report quality, perceived of management’s


incentives, ethical values, pls-sem.

Abstrak

Penelitia ini bertujuan mendapatkan bukti-bukti empiris guna mampu memprediksi hubungan
kausal yang terjadi dari konstruk eksogen yaitu kualitas laporan keuangan, persepsi insentif bagi
manajemen, nilai-nilai etis, serta pengendalian internal yang mempengaruhi konstruk endogen,
sikap akuntan publik atas praktek creative accounting. Penelitian ini menggunakan data primer
yang diperoleh melalui metode survey lapangan. Sampel penelitian diperoleh melalui metode
purposive sampling dengan mendistribusikan 200 satuan kuesioner. Kuesioner tersebut
dialamatkan kepada subyek penelitian yaitu para responden yang telah menduduki jenjang
manajerial pada KAP yang berlokasi di Jakarta, yang terdaftar pada laman IAPI dan direktori OJK
Pasar Modal. Penelitian ini menerapkan latent-path modeling untuk menganalisa data dari 70
satuan kuesioner yang memenuhi keabsahan (usable response-rate sebesar 35%). Penelitian ini
memuat empat hipotesis yang diuji dengan teknik Partial Least Square-Structural Equation
Modeling (PLS-SEM). Hasil pengujian hipotesis secara statistik terbuktti mampu memprediksi
bahwa konstruk-konstruk eksogen seperti kualitas laporan keuangan, persepsi insentif bagi
manajemen, nilai-nilai etis, serta pengendalian internal secara signifikan berpengaruh positif
terhadap konstruk endogen, sikap akuntan publik atas praktek creative accounting.

Kata kunci: Praktek creative accounting, kualitas laporan keuangan, persepsi insentif bagi
manajemen, nilai-nilai etis, pls-sem.
320

Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 319-336

PENDAHULUAN
menampilkan kesan kinerja yang faktanya
Skandal akuntansi maupun fraud selalu menyesatkan kepada para pemangku
terjadi pada setiap era dan mungkin kepentingan, adalah menjadi tanggungjawab
berlangsung hampir pada semua negara di akuntan publik sebagai pihak yang
dunia. Sejumlah kasus yang terjadi antara lain memberikan assurans kepada pemangku
di Amerika Serikat (Adelphia kepentingan mengenai kewajaran laporan
Communication Corp., Bre-X Minerals, keuangan yang disusun oleh pihak
Enron Corp., Lehman Bros, Madoff manajemen/klien berdasarkan standar
Securities International Ltd., WorldCom, akuntansi dan tentu saja aspek profesionalitas
Inc., Xerox), Inggris (BCCI, Polly Peck), yang dijunjung tinggi (Alexander dan Archer,
Swedia (ABB, Fermenta), Spanyol (Banesto, 2003). Fakta empiris menunjukkan bahwa
Bafinsa, Gescartera), Belanda (Fokker, Royal setidaknya selama dua dekade terakhir,
Ahold), Italia (A.C. Milan, Parmallat, Pirelli), investor; pemegang saham; dan kreditur
Jepang (Fuji Sash, Kanebo, Nikko Cordial, mengalami kerugian dalam jumlah besar
Sanyo Special Steel), India (Apollo Tyres, yang disebabkan karena ada keputusan yang
Hindustan Zync, Satyam), tentunya telah diambil berdasarkan informasi
menambah kelam kisah skandal akuntansi keuangan yang disediakan dengan berbagai
dan fraud (Jones, 2011). Apabila mengambil bentuk praktek creative accounting (Al
contoh skala nasional, maka skandal Momani dan Obeidat, 2013).
akuntansi maupun fraud di Indonesia yang Publikasi manca negara yang mengkaji
cukup menyita perhatian publik adalah kasus sikap auditor terkait praktek creative
Kima Farma, kasus Bank Lippo, kasus accounting telah banyak dilakukan. Rabin
Sarijaya Permana Sekuritas, kasus Katarina (2005) dengan temuan bahwa evaluasi
Utama. auditor atas kualitas laporan keuangan dan
Peran fungsi akuntansi demikian pengalaman auditor sebagai faktor yang
penting dan menjadi elemen sentral dari berpengaruh terhadap sikap auditor atas
setiap kesuksesan maupun kegagalan bisnis, creative accounting. Al Momani dan Obeidat
sehingga sangat penting dalam memahami (2013) dengan temuan bahwa kemampuan
skandal akuntansi yang terjadi. Fungsi auditor untuk mendeteksi praktek creative
akuntansi memampukan pelaku bisnis untuk accounting dipengaruhi oleh etika audit yang
menyelenggarakan seperangkat laporan yang terdiri dari integritas, objektifitas, kompetensi
akan memberi gambaran mengenai baik- profesional dan kehati-hatian, kerahasiaan
buruknya pengelolaan perusahaan kepada dan perilaku profesional. Balaciu, et al.
para pemangku kepentingan. Kendati (2012) menemukan bahwa pengendalian
demikian, manakala aktivitas bisnis internal mempunyai pengaruh terhadap sikap
perusahaan cenderung memburuk, pihak auditor atas creative accounting. Tasios dan
manajemen perusahaan seringkali tergoda Bekiaris (2012) menyatakan bahwa adanya
untuk menggunakan perangkat akuntansi pengaruh antara kualitas laporan keuangan
demi menyamarkan kinerja aktual perusahaan berdasarkan karakteristik kualitatif laporan
dengan cara-cara yang tidak dapat dibenarkan keuangan terhadap persepsi auditor. Selain
(Jones, 2011). Hal ini dipertegas oleh Yadav itu, Nassirzadeh, et al. (2012)
(2013) yang mengungkapkan bahwa mengemukakan bahwa ukuran perusahaan
keberadaan celah/loopholes dari berbagai merupakan salah satu faktor penyebab
regulasi dan/atau standar akuntansi terjadinya earning management.
memungkinkan pihak manajemen perusahaan Relatif sulitnya mendapatkan publikasi
menampilkan laporan keuangan yang tercitra penelitian bidang pengauditas di Indonesia
secara baik melalui sejumlah praktek yang yang mengangkat isu tentang hubungan
dikenal dengan sebutan creative accounting. kausal antara financial report quality,
Oleh sebab itu, manakala pihak manajemen perceived of management’s incentives,
perusahaan telah melakukan praktek creative ethical value, dan internal control terhadap
accounting dengan mengeksploitasi celah sikap akuntan publik atas praktek creative
regulasi di bidang akuntansi demi accounting yang dilakukan oleh pihak klien,
memotivasi berlangsungnya penelitian ini.
321

F.X. Kurniawan & Metta Yuni, Perspektif Akuntan Publik Tentang Kualitas Laporan Keuangan …

Penelitian ini memiliki state of art dengan secara benar dan jujur berdasarkan prinsip,
kebaharuan yang disajikan bagi kalangan kebijakan, maupun standar yang berlaku
peneliti bidang pengauditan dan/atau (Lubatkin, et al. 2005).
keperilakuan di Indonesia. Adapun rumusan
masalah dan/atau pertanyaan penelitian Stakeholder Theory
yaitu: seberapa besar causal-predictive dari Stakeholder theory pertama kali
konstruk financial report quality, perceived diperkenalkan oleh R. Edward Freeman pada
of management’s incentives, ethical value, tahun 1984 (Laplume, et al. 2008). Teori ini
dan internal control terhadap konstruk sikap berpusat pada isue-isue di seputar pemangku
akuntan publik atas praktek creative kepentingan dalam institusi. Teori ini
accounting yang dilakukan oleh pihak klien. menetapkan bahwa entitas perusahaan selalu
Tujuan penelitian ini adalah: memperoleh berusaha untuk memberikan keseimbangan
bukti empiris guna memprediksi hubungan bagi para pemangku kepentingan kepentingan
kausal yang terjadi dari konstruk financial yang beragam guna memastikan bahwa setiap
report quality, perceived of management’s pihak memperoleh suatu tingkat kepuasan
incentives, ethical value, dan internal control tertentu (Salome, et al. 2012). Bowen, et al.
terhadap konstruk sikap akuntan publik atas (1992) memakai stakeholder theory untuk
praktek creative accounting yang dilakukan menjabarkan saat yang tepat untuk
oleh pihak klien. mengumumkan laba. Dan temuan mereka
KAJIAN LITERATUR menyatakan bahwa waktu yang tepat dalam
mengumumkan laba akan mempengaruhi
Agency Theory persepsi para pemangku kepentingan untuk
Teori ini menyatakan bahwa berbagai menilai kinerja perusahaan.
konflik dapat timbul dalam setiap bentuk
Richardson (2000) mengkaji
hubungan koperatif manakala satu pihak
stakeholder theory dari aspek asimetri
(principal) melakukan kontrak dengan pihak
informasi. Manakala asimetri informasi
lain (agent) untuk membuat keputusan
antara perusahaan dan pemangku
mewakili kepentingan sang principal (Jensen
dan Meckling, 1976). Sejatinya permasalahan kepentingan demikian tinggi, maka
berpijak dari terpisahnya aspek kepemilikan pemangku kepentingan tidak memiliki
sumber daya yang memadai untuk memonitor
dengan aspek pengendalian. Bentuk
perilaku manajer, yang dapat menyebabkan
pendelegasian wewenang dan tanggungjawab
manajer untuk melaksanakan praktek
dari principal terhadap agent berimbas pada
manajemen laba. Hasil penelitiannya
ketidaksepadanan insentif yang disebabkan
mendukung hubungan antara manajemen
oleh perbedaan preferensi dari kedua pihak
laba dan tingkat asimetri informasi. Hasil
mengenai resiko. Lubatkin, et al.(2005)
tersebut selaras dengan temuan Winston dan
menegaskan bahwa konflik keagenan terjadi
Sharp (2005). Relevansi stakeholder theory
sebagai akibat dari asimetri informasi antara
terhadap praktek creative accounting
pihak manajemen dan para pemangku
tercermin pada penerapan pengetahuan
kepenttingan lainnya.
akuntansi untuk memanipulasi angka-angka
Relevansi agency theory terhadap
yang dilaporkan, dengan tetap berada dalam
praktek creative accounting tertuju pada
koridor regulasi. Hal ini sejatinya
perspektif informasional yang menjadi
menunjukkan bahwa praktek creative
elemen kunci yang mendasari studi mengenai
accounting mencerminkan apa yang ingin
fenomena praktek creative accounting.
disampaikan pihak manajemen kepada para
Perspektif informasional mengasumsikan
pemangku kepentingan, dan tidak
bahwa laporan akuntansi memiliki kandungan
menampilkan kinerja perusahaan yang
informasi dan memiliki nilai bagi
sebenarnya (Yadav, 2013).
para pemangku kepentingan dalam
menyajikan sinyal-sinyal yang bermanfaat.
Creative Accounting
Oleh karenanya pihak penyusun laporan
Istilah creative accounting banyak
(agent) seyogyanya menyiapkan laporan
digunakan di Inggris, dan dikenal dengan
keuangan yang menggambarkan berbagai hal
sebutan earnings management di Amerika
322

Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 319-336

Serikat. Istilah lain yang juga sering dipakai metode berbeda yang tersedia untuk
adalah aggressive; innovative; cosmetic; penyusutan dan estimasi masa manfaat aset;
deceptive accounting (Idris, et al. 2012). pilihan yang tersedia dalam pengakuan
Creative accounting mengacu pada setiap pendapatan maupun kerugian, metode
langkah yang digunakan untuk memainkan berbeda yang tersedia dalam menilai
angka-angka keuangan, termasuk pilihan dan persediaan (LIFO atau FIFO).
penerapan prinsip akuntansi agresif, penipuan
pelaporan keuangan, dan setiap langkah yang Hubungan kausal dari Financial Report
diambil melalui earning management atau Quality, Perceived of Management’s
income smoothing (Mulford dan Comiskey, Incentives, Ethical Value, Internal Control
2002). Yadav (2013) memberi pengertian terhadap Praktek Creative Accounting
creative accounting sebagai praktek Konstruk financial report quality pada
akuntansi yang mungkin ataupun tidak penelitian ini mengacu pada persepsi auditor
mengikuti aturan praktek standar akuntansi tentang karakteristik kualitatif yang
tetapi tentu menyimpang dari aturan-aturan seyogyanya ada pada setiap laporan keluaran
dan regulasi. Ini mungkin ditandai dengan (yang dirilis oleh pihak klien). IASB (2013)
kompleksitas penggunaan cara-cara inovatif menyatakan bahwa laporan keuangan
untuk mengkarakterisasi pendapatan, aset dan memberikan informasi tentang sumber daya
kewajiban. Creative accounting menjadi entitas pelapor ekonomi, klaim terhadap
istilah yang dipakai karena misrepresentasi entitas pelaporan dan efek dari transaksi dan
berlangsung secara sistematis pada saat peristiwa dan kondisi lain yang mengubah
melaporkan pendapatan, kewajiban dan aset sumberdaya. Karakteristik kualitatif
perusahaan/organisasi yang seyogyanya informasi keuangan yang berguna berlaku
dilaporkan dengan benar dan jujur. untuk informasi keuangan yang disediakan
Vladu dan Matis (2010) memaknai dalam laporan keuangan, serta informasi
creative accounting sebagai piranti yang keuangan yang disediakan dengan cara lain.
digunakan oleh manajemen perusahaan untuk Biaya menjadi faktor kendala melekat
beradaptasi, berkembang dan menjadi lebih terhadap kemampuan entitas pelapor untuk
kompetitif dalam turbulensi lingkungan bisnis memberikan informasi keuangan yang
di mana perusahaan beroperasi, beradaptasi, berguna. Namun, pertimbangan dalam
yang membutuhkan profesional menerapkan karakteristik kualitatif dan
yang sangat adaptif dan mampu kendala biaya mungkin saja berbeda sesuai
menghasilkan ide-ide kreatif. Manajemen dengan jenis informasi. Agar berguna maka
perusahaan senantiasa memanfaatkan grey informasi keuangan harus relevan dan secara
area berupa celah/loopholes dalam suatu jujur menyajikan apa yang seharusnya.
aturan tertentu yang memungkinkan praktek Kegunaan laporan keuangan akan semakin
akuntansi tertentu dan tidak dilarang oleh baik bila memenuhi kondisi comparable;
regulator. Vladu dan Matis (2010) verifiable; timely; understandable. IAASB
menegaskan bahwa pemahaman mengenai (2015) menegaskan melalui ISA 700 yang
creative accounting terpisah ke dalam dua mensyaratkan akuntan publik mengevaluasi
kubu. Ada kubu yang memandang praktek apakah laporan keuangan disusun dan
creative accounting secara positif, namun ada disajikan, dalam semua hal yang material,
pula kubu yang memandangnya secara sesuai dengan persyaratan kerangka
negatif karena dianggap tidak etis. Yadav pelaporan keuangan yang berlaku. Evaluasi
(2013) menyatakan bahwa praktek creative ini mencakup pertimbangan aspek kualitatif
accounting bukanlah suatu tindakan fraud praktekakuntansi entitas, termasuk indikator
namun merupakan kecerdikan dari pihak kemungkinan bias dalam penilaian
manajemen mengambil manfaat dari celah manajemen, yang dapat dipengaruhi oleh
dalam standar/peraturan akuntansi. Hal ini pemahaman akuntan publik mengenai alasan
tidak bisa dikatakan fraud karena praktek pihak manajemen untuk tidak membuat
creative accounting berlangsung secara legal. koreksi. Sejumlah hasil penelitian yang telah
Hal ini tercantum pada sejumlah opsi yang dilakukan oleh Rabin (2005), Olagunju
tersedia dalam standar akuntansi, seperti: (2011), maupun Tasios dan Bekiaris (2012)
323

F.X. Kurniawan & Metta Yuni, Perspektif Akuntan Publik Tentang Kualitas Laporan Keuangan …

menunjukkan hasil yang konsisten bahwa dan kode etik dalam organisasi. Ethical value
terdapat hubungan kausal yang berlangsung diperlukan untuk masyarakat guna berlaku
secara positif dan signifikan dari persepsi secara tertib. Ethical value merekatkan
auditor mengenai financial report quality segenap lapisan masyarakat secara bersama-
terhadap sikap auditor atas praktek creative sama. Arens, et al. (2012) juga menyatakan
accounting yang dilakukan oleh klien. bahwa terdapat sejumlah ethical value yang
Konstruk perceived of management’s mengaitkan dengan perilaku etis yang
incentives pada penelitian ini berkenaan meliputi: trustworthiness, respect,
dengan persepsi akuntan publik mengenai responsibility, caring, citizenship. Menurut
sejumlah faktor yang yang mempengaruhi Rabin (2005) penilaian etis akuntan publik
pihak manajemen melakukan praktek creative dibentuk oleh ketentuan-ketentuan kode etik,
accounting demi mendapatkan insentif kebijakan organisasi yang mengatur etika dan
tertentu sebagai imbas dari upaya mengejar moral individu. Ethical value menjadi dasar
target jangka pendek (Rabin, 2005). Jones untuk akuntan publik dalam memberikan
(2011) menyatakan bahwa terdapat sejumlah opini audit. Hasil penelitian Elias (2002),
faktor yang mempengaruhi berlangsungnya Gul, et al. (2003), serta Wier (2008) secara
praktek creative accounting, berupa insentif konsisten menunjukkan bahwa terdapat
personal (seperti: peningkatan hubungan kausal yang berlangsung secara
kompensasi/gaji; bonus; opsi saham), positif dan signifikan antara persepsi auditor
pemenuhan ekspektasi pasar; kondisi-kondisi mengenai ethical values terhadap sikap
khusus (seperti: merjer dan akuisisi; auditor atas praktek creative accounting yang
justifikasi), upaya menyamarkan suatu dilakukan oleh klien. Akan tetapi hasil
kecurangan. Salah satu insentif yang paling tesebut tidak konsisten dengan penelitian
umum adalah paket remunerasi manajer. yang dilakukan oleh Rabin (2005), Bennie
Dalam praktek bisnis secara umum, manajer dan Pflugrath (2009), maupun Al Momani
berhak untuk bonus uang tunai atau opsi dan Obeidat (2013).
saham atas pencapaian laba dalam laporan Konstruk internal control dalam
keuangan. Hal ini umumnya terdapat dalam penelitian ini berkenaan dengan persepsi
setiap kontrak kerja manajemen mengenai akuntan publik tentang internal control yang
peluang kompensasi berupa peningkatan gaji khususnya berlangsung pada pihak klien.
tahnan, bonus, evaluasi kinerja, dan paket Arens, et al. (2012) menyatakan bahwa
kompensasi yang seiring dengan pencapaian pengendalian intern merupakan suatu sistem
target (Singh, 2008 dalam Rani, et al. 2013). yang terdiri dari kebijakan dan prosedur yang
Hasil penelitian Matsumoto (2002) dan dirancang untuk memberikan jaminan yang
Nassirzadeh, et al. (2012) secara konsisten wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan sasaran. Kebijakan dan prosedur ini sering
kausal yang berlangsung secara positif dan disebut pengendalian, dan secara kolektif
signifikan dari persepsi auditor mengenai membentuk pengendalian internal entitas.
management’s incentives dalam Pihak manajemen umumnya merancang
memanipulasi laba terhadap sikap auditor sebuah sistem pengendalian internal yang
atas praktek creative accounting yang efektif demi mencapai tujuan berupa
dilakukan oleh klien. Namun hasil tersebut keandalan pelaporan keuangan, efisiensi dan
tidak konsiten dengan penelitian Rabin efektivitas operasi, kepatuhan terhadap
(2005). hukum dan peraturan. Fokus akuntan publik
Kontruk ethical value dalam penelitian ditujukan pada keandalan pelaporan
ini berkenaan dengan persepsi akuntan publik keuangan dan kepatuhan terhadap hukum dan
terhadap nilai-nilai etis yang patut dijunjung peraturan yang secara material dapat
demi menjaga profesionalitas pada setiap mempengaruhi pelaporan keuangan. Hasil
penugasan audit. Arens, et al. (2012) penelitian Arel, et al. (2006), O'Leary, et al.
mendefinisikan etika sebagai seperangkat (2006), Balaciu, et al. (2012), secara
prinsip moral atau nilai-nilai yang dapat konsisten menunjukkan bahwa terdapat
berupa hukum dan peraturan, doktrin gereja, hubungan kausal yang berlangsung secara
kode etik bisnis untuk kelompok profesional positif dan signifikan dari persepsi auditor
324

Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 319-336

mengenai internal control terhadap sikap H2. Perspektif akuntan publik tentang
auditor atas praktek creative accounting yang management’s incentives dalam
dilakukan oleh klien. Kendati demikian, hasil memanipulasi laba berpengaruh positif
penelitian mereka tidak konsisten dengan terhadap sikap akuntan publik atas
penelitian yang dilakukan oleh Al Sawalqa praktek creative accounting yang
dan Qtish (2012). dilakukan oleh pihak klien.
Berdasarkan kajian teori yang telah H3. Perspektif akuntan publik tentang ethical
disajikan, maka hipotesis yang diajukan values berpengaruh positif terhadap
dalam penelitian ini—sebagaimana sikap akuntan publik atas praktek
ditampilkan melalui Model Penelitian pada creative accounting yang dilakukan oleh
Gambar 1—adalah sebagai berikut: pihak klien.
H1. Perspektif akuntan publik tentang H4. Perspektif akuntan publik tentang
financial report quality berpengaruh internal control berpengaruh positif
positif terhadap sikap akuntan publik terhadap sikap akuntan publik atas
atas praktek creative accounting yang praktek creative accounting yang
dilakukan oleh pihak klien. dilakukan oleh pihak klien.

Gambar 1.
Model Penelitian

METODE PENELITIAN bekerja pada KAP yang akuntannya terdaftar


pada direktori OJK Pasar Modal.
Desain Penelitian dan Teknik Sampling
Penelitian ini menggunakan indikator
Jenis data yang digunakan dalam
refleksif yaitu indikator yang dianggap
penelitian ini adalah data primer, yang
merepresentasikan konstruk/ variabel laten
didapatkan melalui metode survey. Unit of
(Ghozali, 2011). Adapun jumlah sampel yang
analysis dalam penelitian ini adalah orang.
seyogyanya diperoleh pada penelitian yang
Populasi dari subyek penelitian ini adalah
menerapkan indikator refleksif yaitu minimal
para akuntan publik yang telah menduduki
lima hingga 10 kali jumlah indikatornya
jenjang manajerial pada KAP di Jakarta.
(Ferdinand, 2014). Dengan
Pemilihan sampel berlangsung dengan teknik
mempertimbangkan jumlah seluruh indikator
purposive sampling. Adapun kriteria
refleksif dalam penelitian yang berjumlah 36,
penarikan sampel yang menjadi subyek
maka ditetapkanlah jumlah sampel yang
penelitian ini yaitu: a) responden berada pada
memenuhi ataupun melebihi batas minimal
jabatan supervisor, manajer, dan partner; b)
yaitu sebanyak 200 responden yang dikirimi
responden bekerja pada KAP yang berlokasi
angket kuesioner melalui pos dan email.
di Jakarta; c) responden bekerja pada KAP
yang terdaftar di laman IAPI; d) responden
325

F.X. Kurniawan & Metta Yuni, Perspektif Akuntan Publik Tentang Kualitas Laporan Keuangan …

Operasionalisasi dan Pengukuran (2012); serta Rabin (2005). Penelitian ini


Konstruk memuat empat konstruk eksogen yaitu
Indikator refleksif dipakai untuk Financial Report Quality (FRQU) yang
menjelaskan konstruk eksogen maupun direpresentasikan melalui tujuh indikator
endogen. Indikator refleksif dalam penelitian refleksif; Perceived of Management’s
ini diukur melalui instrumen Skala Likert Incentives (POMI) yang direpresentasikan
dengan rentang satu hingga lima, dimana dengan sembilan indikator refleksif; Ethical
angka 1= Sangat Tidak Setuju; 2= Tidak Value (ETVA) yang direpresentasikan
Setuju; 3= Netral; 4= Setuju; 5= Sangat dengan delapan indikator refleksif; dan
Setuju. Penelitian ini memposisikan skala Internal Control (INCO) yang
Likert ke dalam kategori Skala Interval direpresentasikan dengan empat indikator
dengan merujuk pada Hair, et al. (2014); refleksif. Penelitian ini hanya memuat sebuah
Jogiyanto (2010), McBride (2010); maupun konstruk endogen yaitu sikap akuntan publik
Vander stoep & Johnston (2009). atas praktek Creative Accounting (CRAT)
Dalam menentukan item-item indikator yang direpresentasikan melalui delapan
refleksif atas konstruk eksogen maupun indikator refleksif. Operasionalisasi konstruk
endogen, penelitian ini mengacu pada hasil dan indikator dalam penelitian ini
penelitian Al Momani dan Obeidat (2013); ditampilkan pada Tabel 1.
Tasios dan Bekiaris (2012); Balaciu, et al.

Tabel 1
Tabulasi Operasionalisasi Konstruk—Indikator Refleksif
Konstruk Kode Indikator Refleksif
FINANCIAL FRQU1 Laporan keuangan yang disusun oleh manajemen klien
REPORT QUALITY memberikan manfaat atas perkembangan prediksi masa depan
(FRQU)—Konstruk yang dilakukan oleh pemakai laporan keuangan
Eksogen FRQU2 Laporan keuangan memberikan umpan balik kepada para
pemakai laporan keuangan mengenai bagaimana berbagai
Indikator refleksif peristiwa dan transaksi signifikan yang terjadi mempengaruhi
merujuk pada Tasios perusahaan
dan Bekiaris FRQU3 Informasi non keuangan mengenai peluang dan risiko bisnis
(2012) bermanfaat untuk melengkapi informasi yang terdapat dalam
laporan keuangan
FRQU4 Laporan keuangan menyajikan pembuktian yang cukup dan
valid mengenai asumsi dan estimasi yang digunakan (seperti
laporan aktuaria, penilaian,dll)
FRQU5 Laporan keuangan menyediakan informasi yang dapat
dibandingkan dengan informasi yang disediakan oleh organisasi
lain dalam industri yang sama
FRQU6 Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi yang jelas
dan dapat dimengerti
FRQU7 Laporan keuangan menyajikan kerugian penurunan nilai asset
(impairment loss on asset)
PERCEIVED OF POMI1 Mencapai ekspektasi laba yang dibuat oleh analis
MANAGEMENT’S POMI2 Mencapai perkiraan pendapatan yang diramalkan oleh direktur
INCENTIVES perusahaan
(POMI)—Konstruk POMI3 Bonus yang diberikan kepada manajer berdasarkan keuntungan
Eksogen yang diperoleh
POMI4 Menghindari pelaporan kerugian atau pertumbuhan bisnis yang
Indikator refleksif lambat
merujuk pada Rabin POMI5 Perusahaan memiliki perjanjian hutang
(2005) POMI6 Perusahaan mengalami kerugian yang terus-menerus
POMI7 Tidak adanya komite audit
POMI8 Dewan direksi didominasi oleh manajemen puncak
POMI9 Kepemilikan institusional yang tinggi
326

Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 319-336

Konstruk Kode Indikator Refleksif


ETHICAL VALUE ETVA1 Akuntan publik telah bersikap independen ketika melaksanakan
(ETVA)—Konstruk jasa profesional seperti yang ditetapkan oleh standar audit
Eksogen ETVA2 Akuntan publik yakin bahwa pemakai informasi keuangan
percaya bahwa akuntan publik telah bersikap independen
Indikator refleksif ETVA3 Akuntan publik memiliki sudut pandang objektif ketika
merujuk pada Al mengeluarkan laporan audit
Momani dan Obeidat ETVA4 Akuntan publik tidak melakukan kegiatan audit untuk klien
(2013) dimana akuntan publik merupakan seorang direktur, pejabat,
manajer, atau karyawan di perusahaan klien tersebut
ETVA5 Akuntan publik tidak menerima untuk mengaudit laporan klien
ketika memiliki kepemilikan saham di perusahaan klien
ETVA6 Ketika dalam praktek, tidak berusaha untuk memperoleh klien
dengan iklan dan bentuk lain yang tidak diinginkan dengan cara
yang salah
ETVA7 Ketika dalam praktek, akuntan publik tidak menerima atau
membayar komisi atau fee referensi untuk setiap klien
ETVA8 Akuntan publik bebas dari konflik kepentingan dalam
melaksanakan tanggung jawab profesional
INTERNAL INCO1 Pengendalian internal yang memadai dapat mengurangi
CONTROL (INCO) kecenderungan manajemen menggunakan praktek creative
—Konstruk accounting
Eksogen INCO2 Praktek maksimalisasi atau minimalisasi keuntungan terjadi
karena disebabkan oleh pengendalian internal yang kurang
Indikator refleksif memadai
merujuk pada INCO3 Praktek mencatat beban periode sebelumnya sebagai beban
Balaciu, et al. (2012) periode saat ini terjadi karena pengendalian internal yang
kurang memadai
INCO4 Praktek mencatat pendapatan periode sebelumnya sebagai
pendapatan periode saat ini terjadi karena pengendalian internal
yang kurang memadai
ATTITUDES CRAT1 Akuntan publik mampu mendeteksi penjualan aset dengan harga
TOWARDS yang lebih tinggi dari nilai bukunya dalam periode tertentu
CREATIVE dilakukan hanya untuk mempengaruhi keuntungan klien
ACCOUNTING (perusahaan)
(CRAT)—Konstruk CRAT2 Akuntan publik mampu mendeteksi adanya transaksi dan jurnal
Endogen fiktif untuk mempengaruhi keuntungan dalam periode akuntansi
yang dipilih
Indikator refleksif CRAT3 Akuntan publik mampu mengidentifikasi transfer keuntungan
merujuk pada Al dari satu periode ke periode yang lain
Momani dan Obeidat CRAT4 Akuntan publik merasa bahwa manajemen memiliki insentif
(2013) untuk melakukan creative accounting
CRAT5 Akuntan publik memiliki kemampuan untuk mendeteksi
pemilihan metode akuntansi yang dipilih untuk memaksimalkan
keuntungan
CRAT6 Akuntan publik dapat mendeteksi perubahan dalam metode
akuntansi yang digunakan atas investasi jangka panjang
CRAT7 Akuntan publik dapat mendeteksi jika manajemen tidak
melakukan pencatatan atas penurunan nilai aset
CRAT8 Akuntan publik memiliki kemampuan untuk mendeteksi
terjadinya creative accounting yang digunakan untuk
mengkapitalisasi beban-beban yang tidak boleh dikapitalisasi
(Sumber: disarikan dari Kuesioner Penelitian ini)
327

F.X. Kurniawan & Metta Yuni, Perspektif Akuntan Publik Tentang Kualitas Laporan Keuangan …

Teknik Pengolahan Data dan Pengujian moderat, lemah). Nilai Koefisien


2
Hipotesis. Determinasi/R ditampilkan dalam menu
®
Paparan statistik deskriptif PLS Algoritma dari aplikasi SmartPls v.2.
karakteristik subyek peneilitian ditujukan 2
Inner model test juga akan menguji F atau
untuk memberikan gambaran mengenai effect size (dengan ambang nilai 0,35; 0,15;
karalteristik demografi responden yang 0,02 yang masing-masing mengindikasikan
meliputi usia, masa kerja, jenis kelamin, bahwa konstruk eksogen memiliki effect
jabatan, serta jenjang pendidikan. Paparan besar, medium, kecil terhadap konstruk
2
statistik deskriptif menggunakan aplikasi endogen). F adalah suatu ukuran untuk
®
software SPSS v.21. Penelitian ini menilai besarnya dampak relatif dari konstruk
menerapkan latent-path modeling yang akan eksogen terhadap konstruk endogen (Hair, et
2
dianalsis dengan metode Partial Least al. 2014). Nilai F effect size ditampilkan
2
Square-Structural Equation Modeling (PLS- melalui menu blindfolding. Pengukuran F
SEM). Metode PLS-SEM cocok untuk menggunakan formula sebagai berikut:
causal-predictive analysis dan tidak
mensyaratkan uji normalitas (Ghozali, 2011). F2 R2Include-R2excluded
Pengolahan data untuk keperluan pengujian 1-R2Included
model penelitian (dan hipotesis) dilakukan
® 2
dengan aplikasi SmartPls v.2. Aplikasi merupakan nilai R dari konstruk
tersebut memiliki tiga menu utama yaitu endogen manakala suatu
menu PLS Algoritma; Bootstrapping; dan konstruk eksogen
Blindfolding. Pengujian model penelitian
dengan teknik PLS-SEM berlangsung melalui diikutsertakan dalam model.
2
dua tahap yaitu Uji Model Pengukuran (Outer merupakan nilai R dari konstruk endogen
Model Test) dan Uji Model Struktural (Inner manakala suatu konstruk eksogen
Model Test). dikeluarkan dari model (Hair, et al. 2014).
Outer Model Test berlangsung dengan Inner model test juga akan mengukur
2
menggunakan menu PLS Algoritma serta Stone-Geisser’s Q value yang digunakan
menu bootstrapping dan akan menguji untuk menilai relevansi prediktif konstruk
kualitas data berupa uji validitas dan uji eksogen terhadap suatu konstruk endogen.
2
reliabilitas. Uji Validitas menggunakan Formula untuk mengukur Stone-Geisser’s Q
kriteria Convergent Validity, dimana value adalah sebagai berikut:
indikator refleksif dianggap valid
Q2 = 1 – Sum of the square Prediction Error (SSE)
menjelaskan suatu konstruk jika memiliki Sum of the square Observation Error (SSO)
nilai loading-factor lebih besar dari 0,50, 2
Stone-Geisser’s Q value pada inner model
kendati ambang nilai idealnya adalah 0,70. test diperoleh melalui fungsi menu
Disamping Convergent Validity, juga terdapat Blindfolding dari aplikasi SmartPLS -v.2,
®
kriteria Discriminant Validity dengan yang ditunjukkan oleh nilai estimasi dari
mengamati besaran nilai AVE/Average Construct Crossvalidated Redundancy.
Variance Extracted dengan ambang nilai 2
Ambang nilai untuk Q adalah lebih besar
lebih besar dari 0,50 (Ghozali, 2011). Adapun
dari nol untuk menyatakan bahwa terdapat
Uji Reliabilitas berlangsung dengan
relevansi prediktif dari konstruk eksogen
menggunakan kriteria Composite Reliability, terhadap konstruk endogen (Hair, et al.
dimana suatu kontruk dikatakan bernilai baik 2014).
bila nilai Composite Reliability lebih besar Adapun pengujian hipotesis dilakukan
atau sama dengan 0,70 (Ghozali 2011). melalui uji signifikansi t-statistik atas nilai
Inner Model Test, menurut Hair, et al. path coefficient yang diperoleh pada inner
(2014) dievaluasi dengan mengamati nilai model test. Path coefficient mencerminkan
2
Koefisien Determinasi/R (ambang nilai 0,75; pola asosiasi kausal prediktif antar konstruk
0,50; 0,25 yang masing-masing terkait (Ghozali, 2011). Nilai path coefficient
mengindikasikan bahwa proporsi varians ditampilkan oleh menu PLS Algoritma.
konstruk endogen yang dapat dijelaskan oleh Hasil uji signifikansi t-statistik akan
konstruk eksogen bersifat substansial, ditampilkan oleh menu Bootstrapping.
328

Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 319-336

Penelitian ini merujuk pada Ghozali (2011)


dalam menetapkan ambang nilai tingkat HASIL DAN PEMBAHASAN
signifikansi t-statistik yaitu lebih besar dari t- Hasil Statistik Deskriptif Responden
tabel/1,64 (p-value lebih kecil dari 0,10); Penelitian
lebih besar dari t-tabel/1.96 (p-value lebih Kuesioner yang diidtribusikan kepada
kecil dari 0,05); atau lebih besar dari t- responden dalam penelitian ini berjumlah 200
tabel/2.58 (p-value lebih kecil dari 0,01). satuan. Sebanyak 86 satuan kuesioner berhasil
Model persamaan struktural penelitian ini diperoleh kembali dari para responden, namun
dapat dinyatakan sebagai berikut: hanya sejumlah 70 satuan kuesioner yang terisi
lengkap dan dapat diolah. Dengan demikian
CRAT = γ1.1 FRQU + γ1.2 POMI + γ1.3ETVA usable response-rate sebesar 35%. Tabulasi
+ γ1.4 INCO + ζ dari output SPSS
®
v.21 menyajikan
karakteristik responden mengenai data jenis
Model persamaan struktural tersebut kelamin; strata pendidikan; posisi/jabatan;
menampilkan γ yang mencerminkan nilai rentang usia; serta masa kerja, dalam penelitian
path coefficient antara variabel laten eksogen ini dipaparkan pada Tabel 2
(FRQU; POMI; ETVA; dan INCO) dengan
variabel laten endogen (CRAT). Sedangkan ζ
mencerminkan variabel residual atau
kesalahan pengukuran.

Tabel 2
Tabulasi Statistik Deskriptif Responden
Karakteristik Responden Freq. Percent Karakteristik Responden Freq. Percent
Jenis Laki-laki 41 58,57% Rentang
Kelamin Perempuan 29 41,43% Usia 21-30 23 32,86%
Total 70 100,00% 31-40 30 42,86%
Strata S1 33 47,14% > 40 17 24,28%
Pendidikan S2 37 52,86% Total 70 100,00%
Total 70 100,00% Masa Kerja
Posisi/ Supervisor 25 35,71% ≤ 5 tahun 18 25,71%
Jabatan Manajer 36 51,43% 6-10 tahun 38 54,29%
Partner 9 12,86% >10 tahun 14 20,00%
Total 70 100,00% Total 70 100,00%

Hasil Uji Model Pengukuran (Outer Model Adapun nilai discriminant validity
Test) yang terwakili AVE menunjukkan bahwa
Outer Model Test dilaksanakan melalui konstruk eksogen FRQU, POMI, ETVA,
uji kualitas data yaitu berupa uji validitas dan INCO masing-masing bernilai 0,6002;
uji reliabilitas. Hasil uji validitas melalui 0,6334; 0,7229; serta 0,8240, yang
nilai convergent validity olahan menu PLS mengindikasikan bahwa setiap indikator
®
algoritma dari aplikasi SmartPls v.2 refleksif mampu merepresentasikan
tercermin pada nilai loading-factor dari 36 konstruknya. Selanjutnya nilai AVE pada
indikator refleksif (FRQU1,FRQU2,..,hingga konstruk endogen CRAT sebesar 0,6194
CRAT6). Seluruh nilai loading-factor yang bermakna bahwa indikator refleksif
indikator refleksif dari keempat konstruk mampu merepresentasikan konstruknya.
menunjukkan hasil lebih besar dari ambang Hasil uji validitas ditampilkan dalam Tabel 3
nilai 0,50. Dengan demikian semua indikator dan secara grafis pada Gambar 2.
refleksif atas konstruk FRQU, POMI, ETVA, Perhitungan melalui Menu bootstrapping
INCO dan CRAT telah memiliki validitas menunjukkan hasil bahwa seluruh indikator
yang baik. dapat merefleksikan konstruk FRQU, POMI,
ETVA, INCO dan CRAT secara signifikan.
329

F.X. Kurniawan & Metta Yuni, Perspektif Akuntan Publik Tentang Kualitas Laporan Keuangan …

Hal ini tercermin pada nilai t-statistik 0,9119; POMI sebesar 0,9392; ETVA sebesar
indikator refleksif yang menunjukkan angka 0,9538; INCO sebesar 0,9492, serta CRAT
lebih besar dari ambang nilai 2,58 (t-tabel) dengan nilai 0,9279. Seluruh nilai composite
pada p-value lebih kecil dari 0,01, reliability melebihi ambang nilai 0,70. Hal
sebagaimana tersaji dalam Tabel 3. ini sekaligus menunjukkan bahwa seluruh
Hasil uji reliabilitas juga dapat konstruk pada penelitian ini memiliki
disimak pada Tabel 3. Hasil uji reliabilitas Reliabilitas yang baik.
dari seluruh konstruk menampilkan nilai
composite reliability untuk FRQU sebesar

Tabel 3
2 2
Tabulasi Hasil Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Signifikansi Indikator, R , dan Q
2 2
Konstruk Kode Loading AVE Comp. t-Stat*** R Q
(Variabel Laten) Indikator Factor Reliab. Indikator
FINANCIAL FRQU1 0,8277 0,6002 0,9119 18,5350 — —
REPORT FRQU2 0,8377 18,9757
QUALITY FRQU3 0,8620 20,1502
(FRQU) FRQU4 0,8097 16,7586
FRQU5 0,5711 6,4458
FRQU6 0,7785 16,4100
FRQU7 0,6954 10,0545
PERCEIVED OF POMI1 0,8118 0,6334 0,9392 24,7036 — —
MANAGEMENT’S POMI2 0,8893 37,6122
INCENTIVES POMI3 0,8177 15,9518
(POMI) POMI4 0,8571 22,1982
POMI5 0,8307 19,7165
POMI6 0,7522 11,6375
POMI7 0,7456 9,5526
POMI8 0,6435 6,0913
POMI9 0,7883 10,2215
ETHICAL VALUE ETVA1 0,6325 0,7229 0,9538 8,5699 — —
(ETVA) ETVA2 0,8916 30,6000
ETVA3 0,8977 24,3260
ETVA4 0,8603 20,0462
ETVA5 0,8614 22,3330
ETVA6 0,9170 38,5406
ETVA7 0,8042 17,3420
ETVA8 0,9011 35,3615
INTERNAL INCO1 0,8232 0,8240 0,9492 12,6801 — —
CONTROL INCO2 0,9432 36,3160
(INCO) INCO3 0,9415 53,1284
INCO4 0,9177 27,5064
ATTITUDES CRAT1 0,7705 0,6194 0,9279 10,6159 0,6929 0,4075
TOWARDS CRAT2 0,8906 35,5829
CREATIVE CRAT3 0,8634 26,3250
ACCOUNTING CRAT4 0,7491 10,4866
(CRAT) CRAT5 0,6849 7,6919
CRAT6 0,8383 19,3877
CRAT7 0,8257 19,0416
CRAT8 0,6387 8,1004
Note: *** sig. pada p < 0,01

Hasil Uji Model Struktural (Inner Model Tabel 3 dan Gambar 2 menampilkan
2
Test) nilai Koefisien Determinasi (R ) dari
330

Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 319-336

konstruk endogen CRAT. Olahan data 2


dapat disimak pada Tabel 4. Hasil uji F dari
dengan menu PLS Algoritma memberikan konstruk eksogen FRQU, ETVA, dan INCO
2
nilai R untuk CRAT sebesar 69,29%. Hasil terhadap konstruk endogen CRAT masing-
tersebut mengindikasikan bahwa konstruk masing sebesar 0,0922; 0,0358; 0,0694 yang
eksogen FRQU, POMI, ETVA dan INCO mengindikasikan bahwa konstruk eksogen
mampu menjelaskan variabilitas konstruk FRQU, ETVA, dan INCO memiliki effect
endogen CRAT dengan kecenderungan cenderung medium (karena melebihi ambang
2
substansial (R melebihi ambang nilai 0,50 nilai 0,02) terhadap konstruk endogen CRAT.
hampir mendekati ambang nilai 0,75). 2
2 Sedangkan hasil F dari konstruk eksogen
Perhitungan Stone-Geisser’s Q value dengan POMI terhadap konstruk endogen CRAT
®
menu blindfolding pada aplikasi SmartPls adalah sebear 0,3051 yang mengindikasikan
v.2—dapat disimak pada Tabel 3— bahwa konstruk eksogen POMI memiliki
menunjukkan bahwa konstruk endogen effect cenderung besar (karena melebihi
2
CRAT memiliki Q sebesar 0,4075. Oleh ambang nilai 0,15) terhadap konstruk
2 endogen CRAT. Empat path coefficient yang
karena nilai Q lebih besar dari nol, maka
hal tersebut mengindikasikan konstruk diperoleh dalam inner model test membentuk
eksogen FRQU, POMI, ETVA, serta INCO persamaan struktural sebagai berikut: CRAT
secara statistik terbukti memiliki relevansi = 0,2734 FRQU + 0,4084 POMI + 0,1687
prediktif terhadap konstruk endogen CRAT. ETVA + 0,1787 INCO + ζ. Nilai path
2 coefficient konstruk eksogen terhadap
Seluruh hasil perhitungan F dari
konstruk eksogen FRQU, POMI, ETVA, dan konstruk endogen beserta tingkat
INCO terhadap konstruk endogen CRAT signifikansinya dapat disimak pada Tabel 5.

Tabel 4
2
Tabulasi Hasil Uji F (effect size) Konstruk Eksogen terhadap Konstruk Endogen CRAT
2
Konstruk C=A-B D=1-A F =
Eksogen (= A) (= B)
FRQU 0,6929 0,6646 0,0283 0,3071 0,0922
POMI 0,6929 0,5992 0,0937 0,3071 0,3051
ETVA 0,6929 0,6819 0,0110 0,3071 0,0358
INCO 0,6929 0,6716 0,0213 0,3071 0,0694
331

F.X. Kurniawan & Metta Yuni, Perspektif Akuntan Publik Tentang Kualitas Laporan Keuangan …

Gambar 2.
®
Output Menu PLS Algoritma (dengan menggunakan SmartPLS v.2)

Tabel 5
Tabulasi Rangkuman Hasil Uji Hipotesis

Hipotesis K a u s a l P r e d i k t i f Path Coeff. t-Stat Simpulan Uji


antar Konstruk () Hipotesis
H1 FRQU → CRAT 0,2734 2,6587*** Menolak H0
H2 POMI → CRAT 0,4084 4,2292*** Menolak H0
H3 ETVA → CRAT 0,1687 1,7094 * Menolak H0
H4 INCO → CRAT 0,1787 2,2913** Menolak H0
Note: * sig. pada p < 0,1; ** sig. pada p < 0,05; *** sig. pada p < 0,01

Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Satu (H1) Tasios dan Bekiaris (2012), kualitas
Hipotesis Satu (H1) menyatakan bahwa pelaporan keuangan merupakan prasyarat
perspektif akuntan publik tentang financial utama bagi fungsi efektif dari perekonomian.
report quality (FRQU) berpengaruh positif Akuntan publik percaya bahwa faktor utama
terhadap sikap akuntan publik atas praktek yang membuat kualitas laporan keuangan
creative accounting yang dilakukan oleh menjadi buruk adalah adanya earning
pihak klien (CRAT). Secara statistik, management, tata kelola perusahaan yang
penelitian ini berhasil menolak H0. Tabel 5 buruk, adanya penyimpangan terhadap
dan Gambar 2 menunjukkan olahan dari standar akuntansi, tidak cukupnya
menu PLS Algoritma berupa nilai path pengawasan atau supervisi dari otoritas
coefficient sebesar 0,2734 yang publik dan adanya kepemilikan keluarga
mencerminkan bahwa hubungan kausal (Tasios dan Bekiaris, 2012). Akuntan publik
prediktif antar konstruk bersifat positif. melakukan audit dengan melihat karakteristik
Signifikansi dari path coefficient ditunjukkan kualitatif yang ada di dalam laporan
oleh olahan menu bootstrapping berupa nilai keuangan yaitu: dapat dipahami, relevan,
t-statistik sebesar 2,6587 yang signifikan dapat dipercaya dan dapat dibandingkan.
pada p-value lebih kecil dari 0,01, yang dapat Karakteristik kualitatif yang terdapat dalam
disimak pula pada Tabel 5. Hasil ini laporan keuangan dapat mencerminkan
konsisten dengan penelitian yang dilakukan keadaan yang sedang terjadi dalam
oleh Rabin (2005), Tasios dan Bekiaris perusahaan. Dengan melihat karakteristik
(2012), dan Olaganju (2011). Rabin (2005) kualitatif tersebut, maka akuntan publik
bahkan menemukan bahwa atribut relevansi, berpotensi mengungkapkan terjadinya
realibilitas dan dapat dipahami praktek creative accounting yang dilakukan
(understandability) mempunyai pengaruh oleh manajemen perusahaan.
signifikan terhadap sikap akuntan publik atas
creative accounting. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Dua (H2)
Hasil uji H1 menunjukkan bahwa Hipotesis Dua (H2) menyatakan bahwa
kualitas laporan keuangan mempunyai perspektif akuntan publik tentang
pengaruh positif secara signifikan terhadap management’s incentives (POMI) dalam
sikap akuntan publik atas praktek creative memanipulasi laba berpengaruh positif
accounting. Hal ini disebabkan karena terhadap sikap akuntan publik atas praktek
pemahaman pemakai laporan keuangan creative accounting yang dilakukan oleh
adalah berdasarkan pada karakteristik pihak klien (CRAT). Secara statistik,
kualitatif yang berperan dalam penyediaan penelitian ini berhasil menolak H0. Tabel 5
laporan keuangan yang berguna (Van Beest, dan Gambar 2 menunjukkan olahan dari
et al. 2009). Oleh karena itu, sikap akuntan menu PLS Algoritma berupa nilai path
publik juga didasarkan pada evaluasi akuntan coefficient sebesar 0,4084 yang
publik atas kualitas laporan keuangan yang mencerminkan bahwa hubungan kausal
tersaji dalam laporan keuangan. Menurut prediktif antar konstruk bersifat positif.
332

Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 319-336

Signifikansi dari path coefficient ditunjukkan bersifat positif. Signifikansi dari path coefficient
ditunjukkan oleh olahan menu bootstrapping
oleh olahan menu bootstrapping berupa nilai berupa nilai t-statistik sebesar 1,7094 yang
t-statistik sebesar 4,2292 yang signifikan signifikan pada p-value lebih kecil dari 0,1, dan
pada p-value lebih kecil dari 0,01, dan dapat tersaji pada Tabel 5. Hasil ini konsisten dengan
hasil penelitian Al Momani dan Obeidat (2013),
disimak pada Tabel 5. Hasil penelitian ini Gul, F.A, et al. (2003), Wier, Benson, et al.
konsisten dengan penelitian Nassirzadeh, et (2008) dan Elias oleh olahan menu bootstrapping
al. (2012) dan Matsumoto (2002), tetapi tidak berupa nilai t-statistik sebesar 2,2913 yang
signifikan pada p-value lebih kecil dari 0,05, dan
konsisten dengan penelitian Rabin (2005). dapat disimak pada Tabel 5. Hasil ini konsisten
Hasil uji H2 menunjukkan bahwa (2002). Tetapi tidak konsisten dengan
persepsi mengenai insentif manajemen penelitian Rabin (2005) dan Bennie dan
berpengaruh positif secara signifikan Pflugrath (2009).
terhadap sikap akuntan publik atas praktek Hasil uji H3 menunjukkan bahwa
creative accounting. Dalam melakukan audit, ethical values memiliki pengaruh positif
akuntan publik tentunya memperhatikan secara signifikan terhadap sikap akuntan
faktor-faktor yang mempengaruhi pihak publik atas praktek creative accounting. Hal
manajemen/ pembuat laporan keuangan ini bisa terjadi karena aturan perilaku
menggunakan creative accounting. Penelitian merupakan standar minimum yang harus
Nassirzadeh, et al. (2012) menunjukkan dilaksanakan (Al Momani dan Obeidat,
bahwa ukuran perusahaan mempengaruhi 2013). Sikap akuntan publik untuk
terjadinya earning management. Ukuran mendukung atau tidak atas praktek creative
perusahaan yang besar akan menimbulkan accounting tidak hanya dipengaruhi oleh
resiko terjadinya earning management yang hukum yang berlaku tetapi juga dipengaruhi
lebih tinggi dibandingkan ukuran perusahaan oleh pemahaman akuntan publik atas nilai-
yang kecil. Penelitian Matsumoto (2002) nilai etis. Kesadaran yang tinggi akan ethical
menunjukkan bahwa kepemilikan values menyebabkan akuntan publik berhati-
institusional mempengaruhi terjadinya hati untuk mendukung ataupun tidak atas
earning management. Kepemilikan praktek creative accounting. Dengan kata
institusional yang tinggi akan menimbulkan lain, ethical values yang dijunjung tinggi
resiko terjadinya earning management yang akan memperkuat sikap akuntan publik untuk
lebih tinggi pula. Faktor-faktor yang tidak membiarkan berlangsungnya praktek
mempengaruhi pembuat laporan keuangan creative accounting yang dilakukan oleh
menggunakan creative accounting tersebut pihak klien, yang terindikasi melanggar
memberikan pengaruh terhadap sikap akuntan standar dan/atau menyimpang dari prosedur.
publik atas praktek creative accounting
karena jika akuntan publik memahami faktor- Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Empat
faktor apa saja yang mendorong terjadinya (H4)
praktek creative accounting maka akuntan Hipotesis Empat (H4) menyatakan
publik akan melibatkan pemahaman tersebut bahwa perspektif akuntan publik tentang
dalam pemberian opini audit.. internal control (INCO) berpengaruh positif
terhadap sikap akuntan publik atas praktek
creative accounting yang dilakukan oleh
Pembahasan Hasil Uji Hipotesis Tiga (H3) pihak klien (CRAT). Secara statistik,
Hipotesis Tiga (H3) menyatakan bahwa penelitian ini berhasil menolak H0. Tabel 5
perspektif akuntan publik tentang ethical dan Gambar 2 menunjukkan olahan dari
values (ETVA) berpengaruh positif terhadap menu PLS Algoritma berupa nilai path
sikap akuntan publik atas praktek creative
accounting yang dilakukan oleh pihak klien
(CRAT). Secara statistik, penelitian ini
berhasil menolak H0. Tabel 5 dan Gambar 2
menunjukkan olahan dari menu PLS
Algoritma berupa nilai path coefficient
sebesar 0,1687 yang mencerminkan bahwa
hubungan kausal prediktif antar konstruk
333

F.X. Kurniawan & Metta Yuni, Perspektif Akuntan Publik Tentang Kualitas Laporan Keuangan …

dengan hasil penelitian Balaciu, et al. (2012), eksogen POMI memiliki effect cenderung
Arel, et al. (2005) dan O'Leary, et al. (2006). besar. Daya prediksi hubungan kausal
2
Tetapi tidak konsisten dengan penelitian Al tercermin dari nilai Stones-Geisser’s Q
Sawalqa dan Qtish (2012). 2
value. Oleh karena nilai Q lebih besar dari
Hasil uji H4 menunjukkan bahwa nol, maka hal tersebut mengindikasikan
pengendalian internal mempunyai pengaruh konstruk eksogen FRQU, POMI, ETVA, dan
positif secara signifikan terhadap sikap INCO secara statistik terbukti memiliki
akuntan publik atas praktek creative relevansi prediktif terhadap konstruk endogen
accounting. Selaras dengan Balaciu, et al. CRAT.
(2012), bahwa pengendalian internal yang Hasil penelitian ini setidaknya dapat
baik mencegah lebih banyak kecurangan menyuguhkan rujukan bagi praktisi KAP
dibandingkan potensi temuan oleh akuntan bahwa akuntan publik diharapkan senantiasa
publik. Dalam melakukan audit, akuntan mempertimbangkan apakah informasi
publik akan memperhatikan terlebih dahulu akuntansi yang disajikan dalam laporan
apakah pengendalian internal yang dimiliki keuangan telah relevan, andal, komparabel,
oleh suatu perusahaan lemah atau kuat. dan dapat dimengerti pada saat menyusun
Pemahaman akuntan publik atas opini audit mengenai kewajaran laporan
pengendalian internal akan digunakan dalam keuangan pihak klien. Kendati praktek
melakukan pengujian substantif dan creative accounting tidak mungkin dihindari
mengidentifikasi salah saji yang material. pada laporan keuangan klien, namun sikap
Jadi, akuntan publik melakukan pemeriksaan akuntan publik yang menjunjung tinggi nilai-
berdasarkan pengendalian internal yang nilai etis maupun aspek profesionalitas akan
diterapkan dalam perusahaan. Adanya memperkokoh perilaku kehati-hatian akuntan
pengendalian internal yang memadai akan publik pada saat menerima penugasan audit
memperkuat persepsi akuntan publik bahwa dari pihak klien, khususnya pada aktivitas
penugasan audit relatif mampu pemberian opini audit.Sejumlah hal yang
mengidentifikasi kemungkinan terjadinya menjadi limitasi dalam penelitian ini adalah:
praktek creative accounting oleh pihak klien, a) data sampel yang dapat digunakan relatif
yang menyalahi prosedur dan/atau sedikit (N= 70, useful response-rate hanya
menyimpang dari standar. 35%); b) mungkin saja data tidak normal,
sebagai imbas dari penerapan metode PLS-
SIMPULAN DAN SARAN SEM yang tidak mensyaratkan dilakukannya
uji normalitas; c) tidak tertutup kemungkinan
Hasil uji hipotesis H1, H2, H3, dan H4
bahwa responden tidak mengisi kuesioner
menunjukkan bahwa H0 ditolak, dengan
dengan jujur; d) responden hanya berada pada
demikian hasil penelitian ini secara empiris
lokasi Jakarta saja; e) responden hanya
dapat memprediksi bahwa konstruk eksogen
berasal dari sektor privat. Hasil penelitian ini
financial report quality, perceived of
diharapkan memberikan sumbangsih dan
management’s incentives, ethical value, dan
kontribusi bagi kalangan peneliti akuntansi
internal control masing-masing memiliki
bidang pengauditan, etika, maupun
pengaruh positif secara signifikan terhadap
keperilakuan di Indonesia. State of art dari
konstruk endogen sikap akuntan publik atas
penelitian ini berpotensi menyajikan
praktek creative accounting yang dilakukan
kebaharuan dalam topik penelitian akuntansi.
oleh pihak klien. Hasil temuan dalam
Penelitian mendatang relatif masih sangat
penelitian ini sekaligus menunjukkan bahwa
memungkinkan dilakukan baik melalui
Masalah maupun Tujuan penelitian ini telah
replikasi dan/ataupun adaptasi. Penelitian
terverifikasi. Seberapa kuat hubungan kausal
berikutnya seyogyanya dapat menghadirkan
antar konstruk eksogen (FRQU, POMI,
temuan dengan subyek penelitian yang
ETVA, dan INCO) terhadap konstruk
berasal dari sektor publik atau pemerintah.
endogen (CRAT) terjawab dengan Apabila memungkinkan penelitian dengan
2
perhitungan F dimana konstruk eksogen topik sejenis dengan membandingkan sikap
FRQU, ETVA, dan INCO memiliki effect akuntan di sektor privat dengan akuntan di
cenderung medium, sedangkan konstruk sektor publik terkait dengan praktek creative
accounting
334

Journal of Business Administration Volume 1, Nomor 2, September 2017, hlm. 319-336

.
DAFTAR RUJUKAN
Alexander, A., dan Archer, S. 2003. On Elias, R.Z. 2002. Determinant of earnings
economic reality, representational management ethics among
faithfulness and the true and fair override. accountants. Journal of business
Accounting and business research, 33(1): ethics 40(1): 33-45.
3-17.
Ferdinand, A. 2014. Structural equation
Al Momani, A.M., dan Obeidat, I.M. 2013. modeling dalam penelitian
The effect of auditors' ethics on their manajemen: aplikasi model-model
detection of creative accounting practices: rumit dalam penelitian untuk skripsi,
a field study. International journal of tesis, dan disertasi doktor (edisi 5).
business and management 8 (13): 118- Semarang: Badan Penerbit Undip.
136.
Ghozali, I. 2011. Structural equation
Al Sawalqa, F. dan Qtish, A. 2012. Internal modeling metode alternatif dengan
control and audit program effectiveness: partial least square (edisi ketiga).
empirical evidence from jordan. Semarang: Badan Penerbit Undip.
International research business 5(9): 128-
137. Gul, F.A, Ng, A.Y., dan Tong, M.Y.J.W.
2003. Chinese auditors’ ethical
Arel, B., Kaplan, S.E., dan O’ Donnel, E. behavior in an audit conflict
2006. Halo effects during internal control situation. Journal of business ethics
evaluation: the influence of management 42(4): 379-392.
self-assessment on auditor judgement.
Proceeding of mid year meeting of the Hair, J.F., Hult, G.T.M., Ringle, C.M., dan
auditing section of the Sarstedt, M. 2014. A primer on
american accounting association, partial least squares structural
January: 1-30. equation modeling (pls-sem). SAGE
Publication, Inc.
Arens,, A.A., Elder, R.J., dan Beasley, M.S.
2012. Auditing and assurance services: Idris, A.A., Kehinde, J.S., Ajemunigbohun,
th S.S.A., dan Gabriel, J. M.O. 2012.
an integrated approach 14 ed. New
Jersey: Pearson Education, Inc. The nature, techniques and
prevention of creative accounting:
Balaciu, D.E., Bogdan, V., Meşter, I.T., dan empirical evidence from nigeria.
Gherai, D. 2012. Empirical evidences of Ecanadian journal of accounting
romanian auditors’ behavior regarding and finance 1(1): 26-31.
creative accounting practices.
Accounting and management information International Accounting Standards Board
systems 11(2): 213-238. (IASB). 2013. International
financial reporting standard, issued
Bennie, N.M., dan Pflugrath, G. 2009. at 1 january. United Kingdom: IFRS
Strength of an accounting firm’s ethical Foundation Publications
environment and the quality of auditors’ Department.
judgments. Journal of business ethics 87:
237–253. International Auditing and Assurance
Standards Board (IAASB). 2015.
Bowen, R. M., Johnson, M. F., Shevlin, T., Handbook of international quality
dan Shores, D. 1992. Determinants of the control, auditing, review,
timing of quarterly earnings other
announcement. Journal of accounting, assurance, and related services
auditing and finance 7 (4): 395 422. pronouncements, volume 1. New
York: International Federation of
Accountants.
Jensen, M.C., dan Meckling, W.H. 1976.
Theory of the firm: managerial
335

behavior, agency costs and


ownership structure. Journal of evidence from fiji. Global journal of
financial economics 3(4): 305-360. business research 7(1): 21-31.
Jogiyanto. 2010. Metodologi penelitian Richardson, V. J. 2000. Information
bisnis: salah kaprah dan asymmetry and earnings
pengalaman pengalaman (Edisi management: some evidence.
Pertama). Yogjakarta: BPFE. Review of quantitative finance and
Jones, M. 2011. Creative accounting, fraud and accounting 15 (4): 325-347.
international accounting scandals. West
Salome, E.N., Ifeanyi, O.M., Ezemoyih,
Sussex, England: John Wiley & Sons, Inc.
C.M., dan Echezonachi, O.E. 2012.
Laplume, A.O., Sonpar, K., dan Litz, R.A. The effect of accounting on the job
2008. Stakeholder theory: reviewing a performance of accountants
theory that moves us. Journal of (auditors) in reporting financial
management 34 (6): 1152-1189. statement in nigeria. Kuwait chapter
Lubatkin, M.H., Lane, P.J., Collin, S., dan of arabian journal of business and
Very, P. 2005. Origins of corporate management review 1(9): 1-30.
governance in the usa, sweden and france. Tasios, S., dan Bekiaris, M. 2012. Auditor’s
Organization studies 26(6): 867-888. perceptions of financial reporting
quality: the case of greece.
Matsumoto, D.A. 2002. Management’s International journal of accounting
incentives to avoid negative earning and financial reporting 2(1): 57-74.
surprises. The accounting review 77(3): Van Beest, F., Braam, G., dan Boelens, S.
483-514.
2009. Quality of financial reporting:
McBride, D.M. 2010. The process of research
measuring qualitative characteristics. Nice
in psychology. Thousand Oaks, C.A.: Sage
working paper 09-108 (april): 1-40.
Publications.
Vanderstoep, S.W., dan Johnston, D.D.
Mulford, C.W., dan Comiskey, E.E. 2002. The 2009. Research methods for
financial numbers game: detecting creative everyday life: blending qualitative
accounting practices. New York: John and quantitative approaches. San
Wiley & Sons, Inc. Fransisco: John Wiley & Sons, Inc.
Nassirzadeh, F., Salehi, M., dan Alaei, S.M.
Vladu, A.B., dan Matis, D. 2010. Corporate
2012. A study of the factors affecting
governance and creative accounting:
earning management: iranian overview.
two concepts strongly connected?
Science series data report 4(2): 22-27.
Some intersting insights highlighted
Olagunju, A. 2011. An empirical analysis of the by constructing the internal history
impact of auditors independence on the of a literature. Annales universitatis
credibility of financial statement in nigeria. apulensis series oeconomica 12(1):
Research journal of finance and 332-346.
accounting 2(3): 82-98.
Wier, B. 2008. The effect of
O'Leary, C., Iselin, E., dan Divesh, S. 2006. ethical orientation and professional
The relative effects of elements of internal commitmenton earnings
control on auditors’ evaluations of internal management behavior. Journal of
controls. Pacific accounting review (nz) business ethics 83: 419–434.
18(2): 68-95.
Winston, C. C. K., dan Sharp, D. 2005.
Rabin, C.E. 2005. Determinants of auditors’
Power and international accounting
attitudes towards creative accounting.
standard setting: evidence from
Meditari accountancy research 13(2): 67-
segment reporting and intangible
88.
assets projects. Accounting, auditing
Rani, P., Hussain, F.F., dan Chand, P.V. 2013. and accountability journal 18(1):
Managerial incentives for earnings 74-99.
management among listed firms:
336

Journal of Business Administration Volume1, Nomor2,September 2017, hlm. 319-336

Yadav, B. 2013. Creative accounting: amanagement december 1(5):


literature review. The sij transactions on (ifbm), 181-193 industrial, financial & business

Anda mungkin juga menyukai