Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persiste
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persiste
SAMPUL
OLEH:
MUHAMMAD ALHAFSI
17 121 102
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala
ucapkan kepada Bapak Victor Pattiasina, SE., M.SA., Ak., ACPA., CA, Bapak Yaya
Sonjaya, SE., M.Si dan Bapak Junaedy, SE., M.Si selaku dosen pengampuh mata
kuliah seminar akuntansi B1 yang telah meluangkan waktunya dan penuh perhatian
ini.
Penyusunan proposal penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung yang ikut berkontribusi dalam proses
penyelesaian proposal Penelitian ini, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati
dan tulus, perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Bapak Dr. H. Muhdi B. Hi. Ibrahim, SE, MM, selaku Rektor Universitas Yapis
Papua atas kesempatan yang diberikan kepada penulis guna mengikuti pendidikan
Universitas Yapis Papua atas kesempatan yang diberikan kepada penulis guna
ii
3. Bapak M. Ridhwansyah Pasolo, SE., M.Acc., Ak., CA selaku ketua Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua atas kesempatan dan
4. Segenap Dosen Program Studi Akuntansi dan para Staf Program Studi Akuntansi
Universitas Yapis Papua, atas bantuan dan kesempatan waktunya untuk diskusi.
6. Semua pihak yang tidak disebutkan disini, terima kasih karena dengan bantuan
Harapan penulis, semoga proposal ini bisa menjadi manfaat untuk pribadi kami
Jayapura, …………………………2020
Penulis
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. vii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 6
BAB II ...................................................................................................................................... 8
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................... 8
A. Penelitian Terdahulu ..................................................................................................... 8
B. Teori Agensi (Agency Theory) .................................................................................... 13
C. Pengertian Laba .......................................................................................................... 15
D. Persistensi Laba .......................................................................................................... 16
E. Kepemilikan Manajerial.............................................................................................. 17
F. Tingkat Utang ............................................................................................................. 18
G. Perbedaan Temporer ................................................................................................... 19
H. Kerangka Konseptual .................................................................................................. 21
I. Hipotesis Penelitian .................................................................................................... 21
BAB III................................................................................................................................... 25
METODE PENELITIAN ..................................................................................................... 25
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................................................. 25
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................................... 26
C. Populasi dan Sampel ................................................................................................... 27
D. Variabel Penelitian ...................................................................................................... 28
E. Jenis dan Sumber Data ................................................................................................ 30
iv
F. Metode Pengumpulan Data ......................................................................................... 31
G. Metode Analisis Data .................................................................................................. 31
H. Metode Regresi Berganda ........................................................................................... 36
I. Pengujian Hipotesis .................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 41
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sedang dalam keadaan kritis.
Hal tersebut berdampak pada mayoritas perusahaan besar dan kecil yang harus
(covid-19) (Sidik, 2020). Dikarenakan oleh faktor tersebut sehingga banyak sektor
perusahan yang mengalami penurunan pendapatan dan salah satu sektor yang paling
yang cenderung stabil bahkan mempunyai trend meningkat. Namun pada tahun 2019
sampai dengan tahun 2020 ini mengalami trend penurunan yang dapat dilihat dari
Kenaikan/Penurunan 2020
2015 2016 2017 2018 2019
Komponen PMI (%) (Q2)
1
2
cenderung mengalami penurunan pada tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 per
kuartal II. Sehingga ini yang menjadi tolak ukur menurunnya kinerja perusahan
dalam memperoleh laba khususnya pada sektor manufaktur mulai dari indeks segi
volume pesanan barang input, volume produksi (output) sampai dengan indeks
daya tarik yang besar bagi investor yang akan menanamkan dananya di perusahaan
juga sebagai tolak ukur efektifitas dan efisiensi penggunaan semua sumber daya yang
ada dalam proses operasional perusahaan (Rumasukun, dkk., 2020). Tujuan utama
menjadi indikator penting bagi perusahaan dimata publik dan menarik pihak luar
Namun investor akan melirik perusahaan jika kinerja perusahaan baik, tujuan yang
ditargetkan dari perusahaan tercapai hal ini yaitu laba. Laba yang dilihat oleh investor
ataupun pihak yang berkepentingan. Laba yang menjadi sumber informasi para pihak
stackholder yaitu bisa dilihat dari laporan keuangan perusahaan (Yunengsih, dkk.,
2018).
3
Laporan Keuangan (2015), laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan ini menampilkan sejarah
entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan merupakan bagian
dari proses pelaporan keuangan. Sehingga laporan keuangan berisikan informasi yang
Adanya persistensi laba tentu saja tidak terlepas dari faktor-faktor yang
tingkat motivasi yang dimiliki dan rasa memiliki perusahaan oleh pihak manajemen.
Sehingga ketika semakin banyak pihak manajemen memiliki saham perusahaan maka
persistensi laba. Namun, hasil penelitian di atas bertolak belakang dengan penelitian
4
yang dilakukan Nuraeni, dkk. (2018); Arisandi & Astika (2019) yang menunjukkan
laba tidak dapat terlepas dari sumber modal perusahaan dalam mengembangkan
usahanya dan menghasilkan laba yang maksimal (Putri & Supadmi, 2016). Utang
Namun tingkat utang menjadi pengaruh negatif terhadap persistensi laba ketika
perusahaan dalam keadaan yang tidak baik (Khasanah & Jasman, 2019). Penelitian
yang dilakukan Agustian (2020); Khasanah & Jasman (2019) menunjukkan bahwa
penelitian di atas bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Arisandi &
Astika (2019) yang menunjukkan bahwa tingkat utang tidak berpengaruh signifikan
laba perusahaan mempunyai dua tujuan setiap tahunnya, yaitu untuk pelaporan
keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan untuk pelaporan
kena pajak atau laba fiskal (Utami, 2020). Sehingga pihak manajemen harus
menyesuaikan (rekonsiliasi) antara kedua laporan tersebut dan biasa disebut tax book
difference. Apabila beban pajak tangguhan besar maka jumlah beban pajak
penghasilan terutang yang akan dibayarkan juga akan lebih besar karena beban pajak
5
tangguhan ini akan menambah beban pajak kini yang akan menambah jumlah pajak
penghasilan semakin besar (Salsabiila dkk., 2016). Dengan asumsi penghasilan tetap
dan jumlah pajak terutang yang dibayarkan besar, maka laba bersih (laba fiskal) akan
semakin kecil dan pertumbuhan laba perusahaan akan menurun. Penelitian yang
bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan Salsabiila dkk. (2016) yang
persistensi laba.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
sektor manufaktur?
manufaktur?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk menguji secara empiris pengaruh tingkat utang terhadap persistensi laba
4. Untuk menguji secara empiris pengaruh kepemilikan manajerial, tingkat utang dan
sektor manufaktur.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
b. Bagi Investor
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi para
investor dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai mengenai laba
untuk berinvestasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
mempengaruhi persistensi laba, akan tetapi variabel yang digunakan dalam penelitian
Peneliti pertama yang telah dilakukan oleh Salsabiila dkk. (2016) dengan judul
penelitian “Pengaruh Book Tax Differences dan Aliran Kas Operasi Terhadap
Persistensi Laba”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sub sektor food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2010-2014. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa arus kas berpengaruh signifikan terhadap
Peneliti kedua yang telah dilakukan oleh Salsabiila, dkk. (2016) dengan judul
Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
2013-2015)”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-
2015.
8
9
Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa ukuran perusahaan, leverage, fee audit dan konsentrasi pasar
Peneliti ketiga yang telah dilakukan oleh Arisandi & Astika (2019) dengan
Manajerial pada Persistensi Laba”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah perusahaan property dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama periode 2013-2016. Penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan
persistensi laba.
Peneliti keempat yang telah dilakukan oleh Khasanah & Jasman (2019)
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2017. Penelitian ini
bahwa ukuran perusahaan, arus kas, tingkat utang, volatilitas penjualan dan
Peneliti kelima yang telah dilakukan oleh Agustian (2020) dengan judul
Audit, Arus Kas, Konsentrasi Pasar, Tingkat Utang dan Box Rax Difference
Terhadap Persistensi Laba (Studi Kasus pada Perusahaan Property dan Real Estate
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor property & real estate yang
bahwa variabel kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage, fee audit, arus
kas, konsentrasi pasar, tingkat utang dan box tax differences berpengaruh signifikan
seseorang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain untuk melakukan suatu
kemakmuran pemegang saham yang tercermin dari harga sahamnya, tidak jarang
terjadi perbedaan tujuan antara manajer dan pemilik perusahaan. Pemegang saham
14
memiliki harapan bahwa manajer akan menghasilkan return dari uang yang mereka
sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Sementara pihak principal melakukan
dengan baik (Wicaksono, 2014). Sebagai pengelola perusahaan, manajer tentu lebih
mengetahui tentang informasi perusahaan dan juga prospek perusahaan dimasa yang
pihak agent dan principal disebut asimetri informasi. Asimetri informasi sering
terjadi antara manajer dan pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dan
Akan tetapi pada kenyataannya, manajer tidak selalu bertindak sesuai dengan
diakibatkan oleh perbedaan kepentingan kedua belah pihak. Hal ini dapat
menimbulkan tata kelola perusahaan yang kurang bagus. Agency problem biasanya
terjadi antara manajer dan pemegang saham atau antara debtholders dan stockholders
(Kuswara, 2016). Sehingga pelaporan keuangan yang bersifat transparan dan akurat
C. Pengertian Laba
Laba dapat didefinisikan sebagai kenaikan aset dalam suatu periode akibat
kegiatan produktif yang dapat dibagi atau distribusi kepada kreditor, pemerintah,
pemegang saham (dalam bentuk bunga, pajak dan dividen) tanpa mempengaruhi
bagaimana laba didapat. Informasi laba harus dilihat dalam kaitannya dengan persepsi
yang efektif.
Manfaat dari informasi laba yaitu untuk menilai perubahan potensi sumber
daya ekonomis yang mungkin dapat dikendalikan di masa depan, menghasilkan arus
kas dari sumber daya yang ada dan untuk perumusan pertimbangan tentang
juga dapat membantu pemilik atau pihak lain dalam melakukan penaksiran earning
power perusahaan di masa yang akan datang (Susanti, dkk., 2019). Menurut Fajri
kehidupan perusahaan. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat terus eksis di dalam
D. Persistensi Laba
Menurut Scott (2000) persistensi laba adalah revisi laba yang diharapkan di
tahun berjalan yang dihubungkan dengan perubahan harga saham. Persistensi laba
jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai satu periode masa depan (Zdulhiyanov,
2015). Persistensi laba sering digunakan sebagai pertimbangan kualitas laba karena
Namun, berbanding terbalik jika laba perusahaan tidak konsisten atau yang
biasa disebut dengan perubahan laba. Perubahan laba adalah selisih antara
keuntungan yang diperoleh dari periode sebelum dan periode sesudahnya (Pattiasina,
dkk., 2018). Perubahan laba pada tiap periode akan mempengaruhi tingkat persistensi
laba secara keseluruhan. Kestabilan laba yang diperoleh suatu perusahaan pada tiap
terdahulu dapat disimpulkan bahwa persistensi laba adalah laba yang mendefinisikan
jumlah laba saat ini dan laba masa mendatang secara berulang-ulang dalam jangka
panjang. Semakin persisten laba maka semakin tinggi harapan peningkatan laba di
masa mendatang.
E. Kepemilikan Manajerial
Pengukurannya dilihat dari besarnya proporsi saham yang dimiliki manajemen pada
akhir tahun yang disajikan dalam bentuk persentase (Bernandhi, 2013). Kepemilikan
kepemilikan saham oleh pihak manajer, komisaris, dan direksi perusahaan pada akhir
perusahaan bahkan lebih buruknya pihak manajerial demi keinginan oportunis akan
antara manajemen dan pemegang saham lainnya sehingga permasalahan antara agent
dan principal diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer juga sekaligus
sebagai pemegang saham. Karena manajer memiliki semangat yang kuat untuk dapat
memberi kemakmuran pada dirinya yang seorang pemilik sekaligus bagian dalam
kinerja perusahaan yang berdampak pada persistensi laba perusahaan yang bersifat
going concern.
F. Tingkat Utang
dari pihak eksternal, dengan menjalin ikatan kontrak dengan kreditur sebagai
pemegang saham. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa utang dari kreditur dapat
untuk dapat bekerja keras meningkatkan persistensi laba dengan tujuan untuk
mempertahankan kinerja perusahaan yang baik di mata auditor dan investor, selain itu
agar penggunaan modal tersebut dapat memberikan keuntungan yang besar bagi
19
tersebut kepada kreditor. Tingkat utang dalam perusahaan juga digunakan dengan
serta peningkatan laba atau disebut persistensi laba (Arisandi & Astika, 2019).
G. Perbedaan Temporer
tujuan setiap tahunnya, yaitu tujuan untuk pelaporan keuangan berdasarkan prinsip
pajak untuk menentukan besarnya penghasilan kena pajak (taxable income) atau laba
fiskal (Martani & Persada, 2013). Peraturan pajak di Indonesia mengharuskan laba
fiskal dihitung berdasarkan metode akuntansi yang menjadi dasar perhitungan laba
pembukuan ganda untuk dua tujuan pelaporan laba tersebut, karena setiap akhir
Perbedaan antara laba fiskal dan laba akuntansi yang menyebabkan rekonsiliasi
fiskal diakhir periode pembukuan biasa disebut book tax difference (BTD). Menurut
Irfan dan Kiswara (2013) book tax difference terdapat dua pendekatan yaitu
tidak diakui menurut fiskal perbedaan permanen terjadi akibat adanya diferensiasi
penghasilan atau biaya yang boleh dikurangkan pada periode akuntansi terdahulu
periode pengakuan pendapatan dan biaya antara laporan keuangan komersial dan
menciptakan peluang bagi perusahaan untuk melakukan praktik manajemen laba yang
kaitannya dengan penghindaran pajak (Rusydi & Djakman, 2016). Selain itu, BTD
dapat menyebabkan turun maupun naiknya laba di masa mendatang. Hal tersebut
dapat mempengaruhi tingkat persistensi laba perusahaan. Diantara kedua jenis BTD,
perbedaan temporer selalu terjadi dikarenakan masih dapat dikoreksi dikemudian hari
dan paling sering terjadi dikarenakan adanya perbedaan pengakuan antara pihak
H. Kerangka Konseptual
H3
Perbedaan Temporer (X3)
H4
mendapatkan imbal hasil yang lebih besar ketika kinerja perusahaan stabil dan
menggunakan aktiva dan atau dana yang mempunyai beban tetap (hutang dan atau
maka semakin besar pula perusahaan memperoleh tambahan modal untuk kegiatan
usahanya, sehingga laba yang dihasilkan dapat lebih maksimal dan persisten.
periode pengakuan pendapatan dan biaya antara laporan keuangan komersial dan
laporan keuangan fiskal. Apabila beban pajak tangguhan besar maka jumlah beban
pajak penghasilan terutang yang akan dibayarkan juga akan lebih besar karena
beban pajak tangguhan ini akan menambah beban pajak kini yang akan menambah
jumlah pajak penghasilan semakin besar Sehingga semakin besar jumlah pajak
23
terutang yang dibayarkan, maka laba bersih (laba fiskal) akan semakin kecil dan
tingkat utang maka semakin meningkatnya kinerja perusahaan dan menjadi output
perbedaan pencatatan dari sisi pendapatan maupun beban antara pihak komersil
maupun pihak fiskal. Hal tersebut dapat menyebabkan tidak konsistennya laba
terhadap persistensi laba. Dari paparan tersebut, dapat diajukan hipotesis sebagai
berikut :
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
angka atau bilangan kemudian melakukan analisis data dengan prosedur statistik
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
2. Rancangan Penelitian
keterangan mengenai apa yang ingin diketahui (Noch dan Rasyid 2012).
25
26
dengan variabel lainnya. Tujuan utama dari penelitian kausalitas adalah untuk
mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga dapat diketahui mana yang
menjadi variabel yang mempengaruhi dan mana variabel yang dipengaruhi serta
dependen. Pada penelitian ini akan menguji pengaruh variabel independen yaitu
yang terdiri dari kepemilikan manajerial, tingkat utang dan perbedaan temporer
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Jayapura dengan menggunakan data yang di ambil
di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia (GIBEI) Universitas Yapis Papua melalui
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan jangka waktu penelitian selama 5 tahun, yaitu periode
1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor industri barang
2. Sampel Penelitian
Sampel penelitian merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut dan dipilih secara hati-hati. Teknik penentuan sampel yang
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari satu variabel dependen dan tiga variabel
1. Variabel Dependen
mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai satu periode masa
depan Zdulhiyanov (2015). Persistensi laba pada penelitian ini diukur dengan
menggunakan Net Income Before Extraordinary Item (NIBE) dan Total Assets
PL = = + +
!
2. Variabel Independen
a. Kepemilikan Manajerial
pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam
berikut :
Jumlah Saham yang dimiliki Manajemen
KM = X 100%
Jumlah Saham Beredar
b. Tingkat Utang
dari pihak eksternal, dengan menjalin ikatan kontrak dengan kreditur sebagai
Total Liabilitas
LEV = X 100%
Total Aktiva
Sumber : Khasanah & Jasman (2019)
30
c. Perbedaan Temporer
direksi dari seluruh modal saham perusahaan yang beredar. Indikator yang
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara atau melalui pihak lain (Setiawan, 2015). Data sekunder pada
umumnya dapat berupa bukti, catatan atau laporan historis, majalah, artikel yang
telah tersusun dalam arsip baik dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.
Sumber data yang dijadikan sampel dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan
penelitian ini seperti laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian.
Data sekunder penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan (financial statement)
penelitian ini adalah menggunakan analisis regresi linier berganda. Data yang telah
deskriptif dan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Analisis statistik deskriptif dan uji
dilakukan untuk memastikan bahwa model regresi yang digunakan tidak terdapat
laba pada perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar pada BEI periode 2015-2019.
32
1. Statistik Deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data dari seluruh variabel yang akan
dimasukkan dalam model penelitian yang dilihat dari nilai rata-rata (mean),
asumsi klasik. Ghozali (2018) menyatakan bahwa analisis regresi linier berganda
dalam penggunaan analisis tersebut. Agar dalam analisis regresi diperoleh model
sebagai berikut :
dependen.
b. Besarnya varians error atau faktor pengganggu bernilai konstan untuk seluruh
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala
ordinal, interval ataupun rasio. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi normal atau mendekati normal. Ada dua cara untuk mendeteksi
apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan cara analisis
grafik dan analisis uji statistik (Ghozali, 2018). Grafik yang dimaksud adalah
2018) :
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogram, maka model regresi tidak memenuhi
b. Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
34
sesama variabel independen sama dengan nol. Dalam penelitian ini, teknik
variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance lebih dari atau sama dengan
10% (≥ 0,10) dan nilai Variance Inflation Factor kurang dari 1 atau sama
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu (time
series). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
berikut :
d. Uji Heteroskedastisitas
nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Jika variance dari
grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat, (2) Uji Park, (3) Uji Glejser,
dan (4) Uji White. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdastisitas
dasar analisis :
36
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah
dependen (terikat) dengan salah satu atau lebih variabel independen (variabel bebas).
Regresi berganda merupakan metode analisis regresi yang tepat ketika penelitian
melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan berhubungan dengan satu atau
secara signifikan terhadap persistensi laba pada perusahaan sektor manufaktur adalah
variabel independen terhadap variabel dependen. Model ini dipilih karena penelitian
Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 25. Secara umum, regresi pada
salah satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 +e
Keterangan :
Y = Persistensi Laba
X1 = Kepemilikan Manajerial
X2 = Tingkat Utang
X3 = Perbedaan Temporer
a = Konstanta
b1 ,….,b3 = Koefisien Regresi
e = Error
I. Pengujian Hipotesis
sampel dalam menaksir nilai aktual secara statistik hal ini dapat diukur dari koefisien
determinasi (R2), uji statistik f, uji statistik t dan analisis regresi berganda.
Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila uji statistiknya berada
dalam daerah kritis (daerah dimana ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila
38
nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana diterima. Untuk menguji kebenaran
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan
mengevaluasi mana model terbaik. Tidak seperti R2, nilai Adjusted R2 dapat
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
variabel dependen.
b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
berikut :
40
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
variabel dependen.
b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
Arisandi, Ni Nyoman Dita, and Ida Bagus Putra Astika. 2019. “Pengaruh Tingkat
Utang , Ukuran Perusahaan Dan Kepemilikan Manajerial Pada Persistensi
Laba.” E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 26 (33): 1854–84.
https://doi.org/https://doi.org/10.24843/EJA.2019.v26.i03.p07.
Enekwe, Chinedu Innocent, Charles Ikechukwu Agu, and Eziedo Kenneth Nnagbogu.
2014. “The Effect of Financial Leverage on Financial Performance: Evidence of
Quoted Pharmaceutical Companies in Nigeria.” IOSR Journal of Economics and
Finance 5 (3): 17–25. https://doi.org/10.9790/5933-0531725.
41
42
Francis, Jennifer, Ryan LaFond, Per Olsson, and Katherine Schipper. 2005. “The
Market Pricing of Accruals Quality.” Journal of Accounting and Economics 39
(2): 295–327. https://doi.org/10.1016/j.jacceco.2004.06.003.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program SPSS 25. 9th
ed. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Irfan, and Kiswara. 2013. “Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal
Terhadap Persistensi Laba Dengan Komponen Akrual Dan Aliran Kas Sebagai
Variabel Moderasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia.”
Jensen, Michael C., and William H Meckling. 1976. “Theory of the Firm :
Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure Theory of the
Firm : Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure.” Journal
of Financial Economics 3 (4): 1–77.
Lathifah, Nur Hidayati, and Anik Malikah. 2016. “Pengaruh Risiko Keuangan,
Profitabilitas Dan Nilai Perusahaan Terhadap Praktik Perataan Laba (Income
Smoothing) (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di
BEI Tahun) 2013-2015.” Universitas Islam Malang.
43
Martani, D., and A. E. Persada. 2013. “Pengaruh Book Tax Gap Terhadap Persistensi
Laba.” Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 1–132.
https://doi.org/10.9744/jmk.13.2.91-98.
Nuraeni, Risma, Sri Mulyati, and Trisandi Eka Putri. 2018. “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Persistensi Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Property Dan
Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015).”
Accruals (Accounting Research Journal of Sutaatmadja) 1 (1): 82–112.
Pattiasina, Victor, Fajar Rina Sejati, Yohanes Cores Seralurin, Ridolof Wenand
Batilmurik, and Mutiara Austin Al Aziz. 2018. “The Impact of Financial Ratios
towards Profit Changes.” International Research Journal of Management, IT
and Social Sciences 5 (5): 1–16. https://doi.org/10.21744/irjmis.v5n5.275.
Putri, Alifia Yuliandri, Sri Rahayu, and Siska Yudowati. 2016. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas Dan Leverage Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi
Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2012-2014).” E-Proceeding of Management 3 (2).
Putri, G., and N. L. Supadmi. 2016. “Pengaruh Tingkat Hutang Dan Kepemilikan
Manajerial Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur.” E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana 15 (2): 915–942.
S, Azzahra Salsabiila, Dudi Pratomo, and Annisa Nurbaiti. 2016. “Pengaruh Book
Tax Differences Dan Aliran Kas Operasi Terhadap Persistensi Laba.” Jurnal
Akuntansi 20 (2): 314–29.
Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory. Ontario: Prentice Hall Inc.
Sejati, Fajar Rina, and Septyana Prasetianingrum. 2019. “Pengaruh Agresivitas Pajak,
Kinerja Laba Dan Leverage Terhadap Transparansi Perusahaan.” Berkala
Akuntansi Dan Keuangan Indonesia 4 (1): 70–81.
Sonjaya, Yaya. 2017. “Analisis Pengaruh Free Cash Flow , Kebijakan Dividen ,
Kepemilikan Saham Manajerial , Dan Kepemilikan Saham Institusional
Terhadap Nilai Perusahaan.” Jurnal Manajemen Dan Akuntansi 5 (1): 106–18.
https://media.neliti.com/media/publications/266025-analisis-pengaruh-free-cash-
flow-kebijak-d9e78123.pdf.
Sonjaya, Yaya. 2014. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada
Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.” Future: Jurnal
Manajemen Dan Akuntansi 1 (2): 241–58.
Syidik, Syahrizal. 2020. “Kondisi Ekonomi Saat Ini Sangat Berat.” CNBC Indonesia.
2020. https://www.cnbcindonesia.com/profil/20200428074624-41-154835/boy-
thohir-kondisi-ekonomi-saat-ini-sangat-berat.
Utami, Artika Devia. 2020. “Pengaruh Perbedaan Laba Akuntansi Dan Laba Fiskal,
Volatilitas Arus Kas, Volatilitas Penjualan, Aliran Kas Operasi Dan Komponen
Akrual Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-201.” Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau.
Yamin Noch, M., and Rasyid. 2012. Metodologi Penelitian Untuk Manajemen Dan
Akuntansi. Medan: Perdana Publishing.
Yunengsih, Y., I. Icih, and A. Kurniawan. 2018. “Pengaruh Ukuran Perusahaan, Net
Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Kepemilikan Manajerial Dan Reputasi
Auditor Terhadap Praktik Persistensi Laba (Income Smoothing).” Accounting
Research Journal of Sutaatmadja 2 (2): 31–52.