Anda di halaman 1dari 14

RHAFLI RIZKI P.

(15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

MODUL 4_SPATIAL QUERY : GEOMETRY


19 Oktober 2023

1. Pendahuluan
1.1 Tujuan Praktikum
1.1.1 Menentukan syntax dan hasil dari koordinat poligon Tangerang (layer
tangerang) dalam bentuk well known binary (WKB) dan well known text
(WKT).
1.1.2 Menentukan syntax dan hasil tipe geometri, dimensi, dan kode sistem referensi
(SRID) dari spot height, toponimi, dan kontur.
1.1.3 Menentukan syntax dan hasil pengaplikasian SQL fungsi geometri dalam
menampilkan informasi data spasial dari data vector shapefile.
1.2 Dasar Teori
1.2.1 Pengertian Database
Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer
secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program
komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Database
adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara
bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu,
untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Database merupakan sekumpulan
informasi yang saling berkaitan pada suatu subjek tertentu pada tujuan tertentu
pula. Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu
organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi
dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu
memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna. [1]
(Hoberman, 2011)

Perkembangan penyimpanan data semakin besar setiap waktu sehingga


diperlukan bantuan yang lebih praktis dan cepat seperti DBMS (Database
Management System). Lalu Sistem Manajemen Basis Data atau Database
Management System (DBMS) itu sendiri mengacu pada solusi teknologi yang
digunakan untuk mengoptimalkan dan mengelola penyimpanan dan
pengambilan data dari basis data. DBMS menawarkan pendekatan sistematis

Kelas X Page
1
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

untuk mengelola database melalui antarmuka untuk pengguna serta beban


kerja yang mengakses database melalui aplikasi. Terdapat beberapa kelebihan
dalamm penggunaan DBMS yaitu sebagai berikut :
A. Integritas data yang baik
Integritas data berarti data konsisten dan akurat dalam database yang
penting karena ada banyak database di DBMS. Semua database ini berisi
data yang dapat dilihat oleh banyak pengguna. Oleh karena itu, penting
untuk memastikan bahwa data konsisten dan benar di semua database
untuk semua pengguna.
B. Keamanan data
Keamanan data adalah konsep penting dalam database. Hanya pengguna
yang berwenang harus diizinkan untuk mengakses database dan identitas
mereka harus diautentikasi menggunakan nama pengguna dan kata sandi.
Pengguna yang tidak sah tidak boleh diizinkan mengakses database dalam
keadaan apapun karena melanggar batasan integritas. DBMS menyediakan
platform yang lebih baik untuk privasi data sehingga membantu
perusahaan menawarkan keamanan data yang lebih baik.
C. Akses data lebih cepat
Sistem manajemen basis data membantu pengguna untuk menghasilkan
jawaban dan permintaan masuk cepat atas pertanyaan yang membuat
pengaksesan data menjadi akurat dan lebih cepat.
D. Dukungan pemulihan dan cadangan
DBMS secara otomatis menangani pemulihan dan pencadangan. Pengguna
tidak perlu melakukan backup secara berkala karena hal ini ditangani oleh
DBMS. Selain itu, juga mengembalikan database setelah kegagalan sistem
atau crash untuk mencegah kondisi sebelumnya. [2]
1.2.2 PostgreSQL
PostgreSQL adalah sebuah sistem basis data yang disebarluaskan secara
bebas menurut Perjanjian lisensi BSD. Peranti lunak ini merupakan salah satu
basis data yang paling banyak digunakan saat ini, selain MySQL dan Oracle.
PostgreSQL menyediakan fitur yang berguna untuk replikasi basis data.
Fiturfitur yang disediakan PostgreSQL antara lain DB Mirror, PGPool, Slony,
PGCluster ,dan lain-lain.

Kelas X Page
2
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

PostgreSQL memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu


dipertimbangkan sebelum mengadopsinya. Salah satu kelebihan utama
PostgreSQL adalah fleksibilitasnya yang luar biasa. Dengan dukungan untuk
berbagai jenis data, termasuk teks, gambar, audio, dan JSON, PostgreSQL
cocok untuk beragam aplikasi. Selain itu, dukungan transaksi ACID yang kuat
menjadikannya pilihan yang tepat untuk aplikasi yang memerlukan integritas
data. Kelebihan lainnya adalah kinerjanya yang baik, dengan indeks yang kuat,
optimasi kueri, dan kemampuan untuk menangani beban tinggi. Selain itu,
sebagai perangkat lunak sumber terbuka, PostgreSQL dapat digunakan tanpa
biaya lisensi, dan komunitas pengembang yang besar terus berkontribusi untuk
memperbaiki dan memperbarui sistem. Kemampuan PostgreSQL untuk
mengatasi aplikasi yang berkembang juga membuatnya sangat skalabel.

Sebagai database relasional, fungsi utama PostgreSQL adalah tempat


untuk menyimpan dan mengelola data melalui perintah atau query SQL.
Dengan query tersebut, maka PostgreSQL bisa digunakan untuk:
- Membuat atau memanipulasi tabel dengan Data Definition Language
(DDL) menggunakan query seperti CREATE, DROP, ALTER.
- Memanipulasi isian data atau value dari tabel dengan Data Manipulation
Language (DML) menggunakan query semacam INSERT, UPDATE,
DELETE.
- Mengelola transaksi di database dengan Data Control Language (DCL)
menggunakan query seperti GRANT, REVOKE, COMMIT.
Tidak hanya itu, ada beberapa fungsi lain menggunakan query SQL lain yang
mengharuskan Anda untuk memasukkan tipe data, contohnya CREATE,
ADD, dan INSERT.

Kelas X Page
3
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Gambar 1. Logo PostgreSQL


1.2.3 PostGIS
PostGIS adalah ekstensi geospasial open source untuk sistem
manajemen basis data (DBMS) PostgreSQL. Ini memungkinkan pengguna
PostgreSQL untuk menyimpan, mengelola, dan mengolah data geospasial,
seperti peta, titik koordinat geografis, garis, dan poligon. PostGIS
menambahkan jenis data geospasial baru ke PostgreSQL, yang
memungkinkan pengguna untuk menyimpan dan mengambil informasi
geografis dari database dengan mudah. Dengan PostGIS, pengguna dapat
melakukan berbagai operasi geospasial seperti analisis jarak, pencarian
spasial, manipulasi geometri, dan transformasi koordinat. Ini membuatnya
sangat berguna untuk aplikasi yang memerlukan komponen geografis, seperti
sistem informasi geografis (GIS), pemetaan, analisis lingkungan, dan banyak
lagi.

PostGIS adalah salah satu perangkat lunak open source yang paling
populer di dunia untuk pengelolaan data geospasial, dan karena terintegrasi
dengan PostgreSQL, memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi
basis data geografis yang kuat dan skalabel dengan biaya yang rendah.

Kelas X Page
4
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Gambar 2. Logo PostGIS


2. Pembahasan
2.1 Tahapan Pelaksanaan Praktikum

Kelas X Page
5
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Gambar 3. Tahapan Pelaksanaan Praktikum


2.2 Hasil dan Analisis
2.2.1 Hasil
2.2.1.1 Koordinat poligon Tangerang (layer tangerang) dalam bentuk well known
binary (WKB) dan well known text (WKT).

Gambar 4. Syntax koordinat poligon tangerang dalam bentuk WKB &WKT

Kelas X Page
6
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Gambar 5. Hasil koordinat poligon tangerang dalam bentuk WKB &WKT


2.2.1.2 Tipe geometri, dimensi, dan SRID dari spot height, toponimi, dan kontur.

Gambar 6. Syntax dan Hasil Spot Height

Gambar 7. Syntax dan Hasil Topomini

Kelas X Page
7
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Gambar 8. Syntax dan Hasil Kontur


2.2.1.3 Koordinat titik centroid dari Kabupaten Tangerang

Gambar 9. Syntax dan Hasil Koordinat titik centroid dari KabupatenTangerang


2.2.1.4 Luas wilayah Kabupaten Tangerang

Gambar 10. Syntax dan Hasil Luas wilayah Kabupaten Tangerang


2.2.1.5 Luas Desa Sukamanah dalam hektar

Gambar 11. Syntax dan Hasil Luas Desa Sukamanah dalam hektar
2.2.1.6 Desa di Tangerang dengan luas kurang dari dua juta meter persegi

Kelas X Page
8
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Gambar 12. Syntax dan Hasil Desa di Tangerang Dengan Luas Kurang dari Dua Juta
Meter Persegi
2.2.1.7 Keliling Desa Kramat dalam km

Gambar 13. Syntax dan Hasil Keliling Desa Kramat dalam KM


2.2.1.8 Total panjang sungai di Tangerang

Kelas X Page
9
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Gambar 14. Syntax dan Hasil Total Panjang Sungai di Tangerang


2.2.1.9 Total panjang jalan (km) di Tangerang berdasarkan jenis jalan

Gambar 15. Syntax dan Hasil Total panjang jalan (km) di Tangerang berdasarkan
jenis jalan
2.2.1.10 Total luas (ha) setiap kelas penutup lahan di Kabupaten Tangerang

Kelas X Page
10
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Gambar 16. Syntax dan Hasil Total Total panjang jalan (km) di Tangerang
berdasarkan jenis jalaluas (ha) setiap kelas penutup lahan di Kabupaten Tangerang
2.2.2 Analisis
Pada praktikum ini, dikenalkan query yang berhubungan dengan data
spasial (Spatial Query). Data spasial tersebut berbentuk shapefile (*.shp) yang
diimpor menggunakan extension PostGIS melalui PostGIS Shapefile
Import/Export Manager. Data yang diimpor tersebut yakni data vector atau
SHP harus diganti nilai SRID-nya yang sebelumnya 0 menjadi 32748. Nilai
tersebut digunakan untuk menyesuaikan lokasi daerah Tangerang, dengan 327
sebagai kode bumi bagian selatan dan 48 sebagai kode dari zona UTM 48S.
Dengan menggunakan Spatial Query, data tersebut dapat ditampilkan sesuai
output yang diinginkan, dapat berupa titik koordinat, luas wilayah, panjang
jalan, panjang sungai, keliling wilayah, koordinat centroid wilayah, dll.

Suatu koordinat dapat ditampilkan menjadi dua jenis data, yakni Well
Known Binary (WKB) dan Well Known Text (WKT) dengan menggunakan
query tertentu. Apabila ingin menampilkan dalam bentuk WKB, digunakan
query “select ST_AsBinary(geom) from tangerang” sehingga akan
ditampilkan koordinat dalam bentuk binary seperti yang terlihat pada Gambar
3 yang hanya dapat dibaca oleh komputer atau sistem yang tersusun dari angka
0 dan 1. Lalu, apabila ingin menampilkan dalam bentuk WKT, digunakan
query “select ST_AsText(geom) from tangerang” sehingga akan ditampilkan
koordinat dalam bentuk string yang dapat ditampilkan langsung oleh
perangkat lunak pgAdmin4.

Selanjutnya, untuk menampilkan tipe geometri, dimensi, dan kode


system referensi (SRID) digunakan query “select ST_GeometryType(geom),
ST_NDims(geom), ST_SRID(geom) from <nama_tabel>”. Hasil dari query
tersebut ditampilkan dari data yang ada pada tabel spot height, toponimi, dan
kontur seperti yang terlihat pada Gambar 6, Gambar 7, dan Gambar 8. Query
tersebut merupakan gabungan dari beberapa query untuk menunjukkan banyak
hasil dalam satu kali pencarian. ST_GeometryType(geom) merupakan query
yang digunakan untuk menghasilkan tipe string dari sebuah objek geometri.

Kelas X Page
11
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

Sedangkan ST_NDims(geom) merupakan query yang digunakan untuk


menampilkan tipe dimensi objek geometri (seperti 1-D, 2-D, dan 3-D). Dan
yang terakhir, ST_SRID(geom) merupakan query yang digunakan untuk
menampilkan kode lokasi dari data yang digunakan di permukaan bumi.

Lalu, untuk menampilkan titik koordinat centroid digunakan query


“select ST_AsText(ST_Centroid(geom)) from tangerang”. Karena digunakan
query ST_AsText, koordinat atau output yang dimunculkan akan berupa string
dalam format WKT yang merupakan query yang digunakan untuk
menampilkan koordinat titik tengah dari suatu objek geometri. Objek geometri
tersebut diperoleh dari database tangerang sesuai dengan query awal yang
dituliskan yakni “from tangerang”.

Kemudian, untuk menghitung luas Kabupaten Tangerang digunakan


query “select ST_Area(geom) from tangerang”. Query ST_Area(geom)
digunakan untuk menampilkan nilai luas dalam satuan m2. Query tersebut
dapat melakukan perhitungan luas area karena kemampuannya dalam
mengolah data yang ada pada database. Database tersebut merupakan database
tangerang sesuai dengan query awal yang dituliskan yakni “from tangerang”.
Lalu, untuk menentukan luas area dari Desa Sukamanah digunakan query
“select ST_Area(geom)/10000 from batas_desa where desa = ‘Sukamanah’”.
Query ST_Area(geom)/10000 digunakan untuk menampilkan nilai luas yang
diperoleh dari pehitungan dalam satuan hektar karena ditambahkannya
parameter /10000 yang akan mengkonversikan satuan awal yakni m2 menjadi
satuan hektar. Lalu, “from batas_desa where desa = ‘Sukamanah’” merupakan
query yang digunakan untuk indikasi dari query sebelumnya yang
menunjukkan luas agar menampilkan nilai luas dari Desa Sukamanah.

Lalu, untuk menentukan jumlah desa di Kabupaten Tangerang yang memiliki


luas kurang dari 2 juta m2 digunakan query “select count (*) from batas_desa
where (ST_Area(geom))<2000000)”. Query count(*) digunakan untuk
menghitung jumlah dari atribut dari suatu tabel dengan parameter (*) yang
artinya pencarian/perhitungan dilakukan pada seluruh data yang ada pada tabel

Kelas X Page
12
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

yang diinginkan. Karena ingin dihitung pada desa yang memiliki luas kurang
dari 2 juta m2, maka digunakan query “from batas_desa where
(ST_Area(geom))<2000000)” yang akan menghitung dan menampilkan desa
yang memiliki luas area seperti yang diinginkan melalui kolom batas_desa.

Lalu, untuk menentukan keliling Desa Keramat digunakan query “select


ST_Perimeter(geom)/1000 from batas_desa where desa = ‘Kramat’”. Query
ST_Perimeter(geom)/1000 digunakan untuk menghitung dan menampilkan
keliling dari suatu area dalam satuan kilometer karena ditambahkannya
parameter /1000 yang akan mengkonversikan satuan awal yakni meter
menjadi satuan kilometer. Query tersebut mampu menghitung keliling dari
Desa Keramat karena adanya “from batas_desa where desa = ‘Kramat’” yang
mengindikasikan nilai keliling tersebut diambil dari tabel batas_desa yang
memiliki atribut Kramat.

Selanjutnya, untuk menentukan total panjang sungai di Kabupaten


Tangerang digunakan query “select sum(ST_Length(geom)) from sungai”.
Query sum memiliki peran sebagai query yang akan menjumlahkan nilai yang
dihitung yakni panjang dari tabel yang dituju. Nilai panjang dari tabel yang
dituju yakni tabel sungai ditunjukkan menggunakan query ST_Length(geom)
from sungai. Nilai panjang tersebut merupakan panjang dari linestring. Dan
yang terakhir, untuk menampilkan total luas setiap kelas penutup lahan di
Kabupaten Tangerang digunakan query “select kelas, sum
(ST_Area(geom))/10000 as luas from penutup_lahan group by kelas order by
luas asc;”. Query tersebut menampilkan kelas dengan mengurutkan nilai luas
penutup lahan dari terendah ke tertinggi. Query select kelas, sum
(ST_Area(geom))/10000 digunakan untuk mengelompokkan dan
menampilkan kelas-kelas beserta luas areanya dalam satuan hektar
(sebelumnya memiliki satuan m2) karena ditambahkannya parameter /10000.
Lalu, dengan menggunakan “as luas” akan ditampilkan kolom luas pada
output. Sedangkan query “from penutup_lahan group by kelas” akan
menyebabkan data yang diolah akan berasal dari tabel penutup_lahan yang

Kelas X Page
13
RHAFLI RIZKI P. (15121041) GD3104 BASIS DATA SPASIAL MODUL KE-(4)

kemudian ditampilkan berdasarkan kelasnya. Lalu, “order by luas asc” akan


menampilkan data pada kolom luas dari urutan nilai terendah ke tertinggi.
3. Penutup
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Penentuan syntax dan hasil dari koordinat poligon Tangerang (layer
tangerang) dalam bentuk well known binary (WKB) dan well known text
(WKT) telah dilakukan.
3.1.2 Penentuan syntax dan hasil tipe geometri, dimensi, dan kode sistem referensi
(SRID) dari spot height, toponimi, dan kontur telah dilakukan.
3.1.3 Penentuan syntax dan hasil pengaplikasian SQL fungsi geometri dalam
menampilkan informasi data spasial dari data vector shapefile telah dilakukan
3.2 Saran dan Kritik Praktikum
Saran pada praktikum kali ini untuk selalu memerhatikan dan lebih menguasai
software Postgis dan PostgreSQL agar dapat menjalankan praktikum ini dengan lebih
cepat.
4. Daftar Referensi
Helmud, E. (2021). OPTIMASI BASIS DATA ORACLE MENGGUNAKAN COMPLEX VIEW.

Xin Cao, G. C. (2007). (Efficient Processing of Top-k Queries in Uncertain Databases.

Kelas X Page
14

Anda mungkin juga menyukai