Anda di halaman 1dari 1

A.

BIOSORBEN DARI AMPAS DAUN TEH

Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan pembangunan di segala


bidang, tidak terkecuali dalam bidang industri. Proses industrialisasi tidak terlepas dari efek
negatif yang ditimbulkannya. Adanya bahan sisa industri baik berupa bahan padat maupun bahan
cair mempengaruhi lingkungan. Kromium (Cr) termasuk logam yang mempunyai daya racun
tinggi. Dalam perairan, krom berada pada bilangan oksidasi +2, +3, dan +6. Krom yang memiliki
tingkat oksidasi +2 bersifat tidak stabil, sehingga Cr(II) dengan cepat teroksidasi ke tingkat
oksidasi +3 yang lebih stabil, Ion logam Cr(VI) paling banyak dipelajari sifat racunnya karena
daya racun Cr(VI) yang sangat toksik, korosif, dan karsinogenik.
Metode yang telah banyak digunakan dalam mengatasi masalah pencemaran logam berat
adalah adsorpsi. Adsorben yang sering digunakan untuk proses adsorpsi Cr(VI) adalah alumina,
karbon aktif, silika gel, dan zeolit.
Salah satu adsorben alternatif yang menjanjikan adalah ampas daun teh. Teh merupakan
salah satu minuman yang terpopuler di dunia dan ± 3,5 juta ton teh dikonsumsi setiap tahunnya
di dunia sehingga semakin banyak ampas daun teh yang dibuang ke lingkungan.
Proses adsorpsi ion logam pada suatu adsorben dipengaruhi oleh proses pengadukan,
karakteristik adsorben, waktu kontak, ukuran molekul adsorbat, pH dan temperatur. Adsorben
dari ampas daun teh ini dapat digunakan untuk mengadsorpsi logam Cr(VI) yang merupakan
logam yang memiliki sifat racun yang sangat toksik dan karsinogenik.
Pada adsorbsi menggunakan ampas daun teh ini dalam menyerap ion logamCr(VI) yang
merupakan logam berat yang bersifat toksik dan karsinogenik, energy adsorpsi pada adsorben
ampas daun the ini dapat dihitung dengan isotherm Langmuir, dimana isotherm ini bersifat mono
layer yang artinya hanya dapat mengadsorpsi hanya dalam satu kali penggunaan pada prosses
adsorpsi.

B. PRODUK EMULSI

Emulsi adalah suatu sistem yang terdiri atas dua fase cairan yang tidak saling melarutkan,
dimana satu cairan terdispersi dalam bentuk globula (fase terdispersi) di dalam cairan lainnya
(fase kontinyu). Berdasarkan jenis fase kontinyu dan fase terdispersinya dikenal dua tipe emulsi
yaitu emulsi tipe O/ W dan tipe W/ O.
Lotion adalah sediaan cair berupa suspense atau dispersi yang digunakan sebagai obat luar
dapat berbentuk suspensi zat padat dalam serbuk halus dengan bahan pensuspensi yang cocok
merupakan emulsi tipe O/W dengan surfaktan yang cocok.

Anda mungkin juga menyukai