RPP Kls 9 SMST 1 2018-2019 (Repaired)
RPP Kls 9 SMST 1 2018-2019 (Repaired)
SEMESTER GANJIL
Brigita Desna,S.Ag
SMP KARUNA DIPA PALU
TAHUN
2021/2022
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(01)
A. Kompetensi Inti :
KI.1 :Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI.3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah
KI.4 :Menyajikan pengetahuan faktual secara logis, seni yang menggambarkan
keindahan karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan
perilaku hidup sehat.
C. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
1. Menjelaskan bahwa manusia membutuhkan Allah
2. Merumuskan pandangan tentang sumber-sumber keselamatan yang ada dalam
masyarakat
3. Menerangkan bahwa Allah sumber keselamatan sejati
4. Menceritakan pengalaman dikasihi Allah
5. Menjelaskan salah satu cara Allah menyelamatkan manusia dalam Kitab Suci (Kej 1-
2)
6. Mengimani bahwa Yesus adalah tanda Kasih Allah paling agung
D. Materi Pembelajaran
1. Pandangan Masyarakat tentang sumber-sumber keselamatan sejati
2. Allah sebagai sumber keselamatan sejati
3. Kisah Para Rasul 17:16-34
E. Metode Pembelajaran
1. Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
2. Pendekatan Katekis, Saintifik
F. Media dan Bahan
1. Media; Laptop
2. Alat; Buku Paket
G. Sumber Belajar
1. Alkitab
2. KWI, 1996, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi,
3. Yogyakarta: Kanisius
4. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas IX,
Yogyakarta, Kanisius
5. Wharton, Paul. J., 111 Cerita& Perumpamaan Bagi Para Pengkotbah dan Guru,
Kanisius: Yogyakarta, 1994
F. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
Keselamatan menjadi dambaan setiap orang. Dengan tindakan menolong orang lain
yang celaka, sakit, menderita dan berkesusahan kita menjadi sarana keselamatan
bagi sesama. Keselamatan setiap orang juga menjadi kehendak oleh Allah sendiri.
Setiap saat Allah menyapa manusia dengan kasih-Nya untuk mengantar manusia
mengalami keselamatan. Kehadiran Allah yang menyelamatkan terjadi dalam alam
yang indah ( Mat. 5 : 45) dan melalui orang lain (mat. : 43 – 4). Dalam iman
Katolik peristiwa perwahyuan Allah mencapai puncaknya dalam kehadiran Yesus
Kristus. Maka setiap orang diundang untuk mampu mengembangkan rasa syukur
dan terima kasih atas karya keselamatan Allah pada dirinya.
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Peserta didik mendengarkan tentang pengalaman merasakan tanda kasih Allah
yang pernah dirasakan atau dialami oleh teman
2) Peserta didik membaca cerita yang berisikan pernyataan bahwa Allah itu ada
b. Menanya
1) Peserta didik menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan pengalaman teman
2) Peserta didik menyampaikan pertanyaan tentang tanda-tanda bahwa Allah itu
menyelamatkan
c. Pengumpulan Data
1) Peserta didik mencari perikop dalam Kitab Suci yang berbicara tentang karya
penyelamatan Allah.
2) Peserta didik mencari berbagai pandangan tentang keselamatan di masyarakat
d. Asosiasi
1) Peserta didik Merumuskan pesan dari Yesaya 45:21, 49:26, 60:16,63:1
2) Peserta didik Merumuskan kesimpulan tentang karya penyelamatan Allah
berdasarkan teks Kitab Suci
e. Komunikasi
1) Peserta didik Mempresentasikan secara lisan kesimpulan karya penyelamatan
Allah berdasar Kitab Suci
F. Refleksi
Peserta didik Menuliskan hasil refleksi tentang Allah sebagai sumber keselamatan
dalam hidupnya
3. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
G. Penilaian
Tes tertulis
Jawaban
No Jawaban Skoor
Kebutuhan akan Allah seharusnya merupakan kebutuhan
1 mengalahkan kebutuhan lainnya, sebab tanpa Allah manusia 3
tidak dapat hidup.
Keselamatan bersumber pada barang duniawi
Keselamatan bersumber pada kekuatan gaib
2 4
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sumber
Keselamatan
Sebagai orang beriman kita harus meyakini bahwa Allah
3
3 adalah sumber keselamatan sejati. Tidak ada kekuatan lain
yang menyelamatkan selain kekuatan Allah sendiri.
Total Skoor 10
A. Kompetensi Inti :
KI.1 :Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI.3 :Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah
KI.4 :Menyajikan pengetahuan faktual secara logis, seni yang menggambarkan
keindahan karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan
perilaku hidup sehat.
C. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
1. Menjelaskan makna hidup beragama
2. Menjelaskan hal-hal baik yang diperoleh jika manusia menghayati hidup beragama
dengan baik dan benar
3. Menyebutkan hal-hal negatif yang ditimbulkan jika manusia tidak menghayati nilai-
nilai hidup beragama dan dengan benar
4. Menjelaskan macam-macam ungkapan beragama yang ada di masyarakat
5. Menjelaskan ajaran Gereja tentang agama dan beragama menurut Injil Lukas 18:9-14
6. Menghayati hidup beragama yang benar menurut Yesus Kristus
7. Membuat doa permohonan demi kerukunan hidup beragama di Indonesia
D. Materi Pokok
Beragama sebagai Tanggapan atas Karya Keselamatan Allah
E. Metode Pembelajaran
1. pendekatan katekis; saintifik
2. Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Membaca Dokumen Gereja tentang agama dan kehidupan beragama
b. Menanya
1) Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan praktik hidup beragama yang
salah
2) Menyampaikan pertanyaan tentang pandangan gereja terhadap praktik hidup
beragama
c. Mengeksplorasi
1) Mencari perikop dalam Kitab Suci yang mengatur kehidupan beragama
khususnya tentang Yesus dan Hukum Taurat
d. Mengasosiasi
1) Merumuskan pesan dari ajaran Yesus tentang praktik hidup beragama yang
baik.
e. Mengomunikasikan
1) Mempresentasikan secara lisan tentang praktik hidup beragama yang baik
f. Menuliskan hasil refleksi tentang praktik hidup beragama yang baik
g. Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang hidup beragama
3. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
H. Penilaian(Lampiran)
Tes Tertulis
1. Jelaskanlah makna agama?
2. Jelaskanlah hal-hal baik yang diperoleh jika manusia menghayati hidup beragama
dengan baik dan benar?
3. Tuliskanlah hal-hal negatif yang ditimbulkan jika manusia tidak menghayati nilai-
nilai hidup beragama dan dengan benar!
4. Jelaskan macam-macam alas an orang beragama yang ada di masyarakat
5. Jelaskan ajaran Gereja tentang agama dan beragama menurut Injil Lukas 18:9-14
Kunci Jawaban
No. Jawaban Skoor
Ajaran,system yang mengatur tata keimanan (Kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Maha Esa serta kaidah yang
1 20
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia seta
lingkungan (Kamus Bhasa Indonesia)
hal-hal baik yang diperoleh jika manusia menghayati hidup
beragama dengan baik dan benar adalah tidak bersikap
formalistikndalam beragama.tidak jatuh dalam pemahaman
2 yang dangkal/stengah-setengah;bersikap kristis terhadap 20
pandangan agama sendiri dan orang lain dengan
mengutamakan kehendak Allah; menuntuk orang untuk rendah
hati
Hal-hal negatif yang ditimbulkan jika manusia tidak
3 menghayati nilai-nilai hidup beragama dengan benar adalah 20
mudah terprovokasi, bersikap formal; kurang kristis dll
Macam-macam alasan orang beragama yang ada di masyarakat
adalah Menemukan jawaban ata pertanyaan yang tidak dapat
4 dijawab dengan akal budi manusia; mencari perlindungan atas 20
kekuatan yang sulit dipecahkan; meneguhkan tata nilai;
memuaskan kerinduan akan masa depan yang lebih baik.
Pandangan KS tentang beragama: adalah kristik Yesus terhadp
mereka bersikap formalistic dalam beragama.tidak jatuh dalam
pemahaman yang dangkal/stengah-setengah;bersikap kristis
5 20
terhadap pandangan agama sendiri dan orang lain dengan
mengutamakan kehendak Allah; menuntuk orang untuk rendah
hati
Total Skoor 100
Indikator
1. Merumuskan makna hidup beriman berdasarkan pengalaman hidup yang telah dijalani
2. Menyebutkan aspek-aspek penting dalam hidup beriman
3. Menemukan ciri-ciri beriman dan buah-buah iman menurut Kitab Suci Yak 2:14-26
4. Memberi contoh pengalaman mewujudkan iman dalam perbuatan para santo-santa
5. Memilih hal-hal yang dapat diubah dalam dirinya sehubungan dengan hidup beriman
yang dijalani selama ini
6. Melakukan doa bersama dalam keluarga dengan tema: “Mohon Kerukunan hidup
beragama di Indonesia”
C. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
1. merumuskan arti dan makna hidup beriman.
2. Setelah membaca dan merenungkan Kutipan teks Yakobus 2:14- 26, peserta didik
mampu merumuskan ajaran Gereja tentang penghayatan iman yang benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Makna beriman
2. Aspek hidup beriman
3. Buah-buah iman menurut Yak 2:14-26
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan Katekis , Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
3. Sumber Belajar
a. Alkitab
b. KWI, 1996, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Yogyakarta: Kanisius
c. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas IX,
Yogyakarta, Kanisius
d. Margaretha Widayati DSK dkk, 2010, Pendidikan Agama Katolik elas IX,
Jakarta, Galaxi Puspa Mega
e. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2001, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Menyanyikan lagu yang bertemakan tentang iman
2) Membaca bacaan KS dari Kitab Yakobus 2:14-26
b. Menanya
1) makna “ Iman tanpa perbuatan adalah mati”.
2) Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan praktik hidup beriman yang
benar
c. Mengeksplorasi
Mencari perikop dalam Kitab Suci tentang praktik hidup beriman yang benar dari
Tokoh PL maupun PB.
d. Mengasosiasi
Merumuskan pesan dari Kitab Suci tentang ciri hidup beriman dan buah-buah dari
iman..
e. Mengomunikasikan
1) Mempresentasikan secara lisan tentang praktik hidup beriman yang baik
2) Menuliskan hasil refleksi tentang praktik hidup beriman yang baik
f. Refleksi
Refleksi tentang praktik hidup beriman yang baik
c. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
H. Penilaian( Lampiran)
Tes tertulis
1. Rumuskanlah makna hidup beriman berdasarkan pengalaman hidup yang telah
dijalani
2. Tuliskanlah aspek-aspek penting dalam hidup beriman
3. Menemukan ciri-ciri beriman dan buah-buah iman menurut Kitab Suci Yak 2:14-26
4. Berilah contoh pengalaman mewujudkan iman dalam perbuatan hidup sehari-hari
5. Pilih hal-hal yang dapat diubah dalam dirimu sehubungan dengan hidup beriman
yang dijalani selama ini
Kunci Jawaban
No. Jawaban Skoor
Makna hidup beriman berdasarkan pengalaman hidup yang telah
1 dijalani Beriman tidak hanya sekedar tahu atau sekedar percaya, 20
tetapi berani melakukan apa yang diketahui dan dipercaya
aspek-aspek penting dalam hidup beriman; Rahmat;anugerah dll
2 20
-ciri beriman dan buah-buah iman menurut Kitab Suci Yak 2:14-26:
3 20
Iman tanpa perbuatan adalah mati
contoh pengalaman mewujudkan iman dalam perbuatan hidup
4 sehari-hari: menjenguk orang sakit, member makan orang lapar, 20
mengunjungi orang di penjara dll.
hal-hal yang dapat diubah dalam dirinya sehubungan dengan hidup
beriman yang dijalani selama ini: menjalani hidup dengan baik dan
5 20
benar.
A. Kompetensi Inti :
KI 1 Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah
KI 4 Menyajikan pengetahuan faktual secara logis, seni yang menggambarkan
keindahan karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan
perilaku hidup sehat.
Indikator
1. Merumuskan makna hidup beriman berdasarkan pengalaman hidup yang telah dijalani
2. Menyebutkan aspek-aspek penting dalam hidup beriman
3. Menemukan ciri-ciri beriman dan buah-buah iman menurut Kitab Suci Yak 2:14-26
4. Memberi contoh pengalaman mewujudkan iman dalam perbuatan para santo-santa
5. Memilih hal-hal yang dapat diubah dalam dirinya sehubungan dengan hidup beriman
yang dijalani selama ini
6. Melakukan doa bersama dalam keluarga dengan tema: “Mohon kerukunan hidup
beragama di Indonesia”
C. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
1. Merumuskan makna hidup beriman berdasarkan pengalaman hidup yang telah
dijalani
2. Menyebutkan aspek-aspek penting dalam hidup beriman
3. Menemukan ciri-ciri beriman dan buah-buah iman menurut Kitab Suci Yak 2:14-26
4. Memberi contoh pengalaman mewujudkan iman dalam perbuatan para santo-santa
5. Memilih hal-hal yang dapat diubah dalam dirinya sehubungan dengan hidup beriman
yang dijalani selama ini
6. Melakukan doa bersama dalam keluarga dengan tema: “Mohon kerukunan hidup
beragama di Indonesia”
D. Materi Pembelajaran
1. Makna beriman
2. Aspek hidup beriman
3. Buah-buah iman menurut Yak 2:14-26
E. Metode Pembelajaran
Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
F. Media dan Bahan
Media; Laptop
Bahan;
G. Sumber Belajar
1. Alkitab
2. KWI, 1996, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi, Yogyakarta: Kanisius
3. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas IX,
Yogyakarta, Kanisius
4. Margaretha Widayati DSK dkk, 2010, Pendidikan Agama Katolik kelas IX, Jakarta,
Galaxi Puspa Mega
5. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2001, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Membaca doa iman
2) Mendengarkan sharing teman tentang “Siapa Yesus bagiku”
b. Menanya
Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan simbol-simbol dalam iman kristiani
c. Mengeksplorasi
1) Mencari perikop dalam Kitab Suci tentang Allah yang diyakini memperkenalkan
diri-Nya secara terus-menerus kepada manusia.
2) Mencari dokumen gereja yang berisi tentang pokok-pokok iman Kristiani
termasuk iman akan Allah Tritunggal
d. Mengasosiasi
1) Merumuskan isi pokok-pokok iman kristiani
2) Menemukan bersama sikap-sikap dan usaha yang harus dikembangkan untuk
semakin mengimani Allah Tritunggal.
e. Mengomunikasikan
1) Mempresentasikan secara lisan tentang pokok-pokok iman kristiani.
2) Menuliskan hasil refleksi tentang sikap dan usaha yang harus dikembangkan
untuk semakin mengimani Allah Tritunggal.
f. Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang sikap dan usaha yang harus dikembangkan untuk
semakin mengimani Allah Tritunggal.
3. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
I. PENILAIAN
Palu, Juli 2019
A. Kompetensi Inti :
KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
KI 4:Menyajikan pengetahuan faktual secara logis, seni yang menggambarkan keindahan
karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan perilaku hidup sehat.
Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati konsekuensi hidup sebagai umat beriman Kristiani
1.2 Bersedia menanggung konsekuensi hidup sebagai umat beriman Kristiani
3.1 Menggali informasi tentang praktik kehidupan beriman dan beragama dalam masyarakat,
serta merumuskan hubungan antara hidup beriman dan hidup kemasyarakatan
1.2 Mencari pengalaman orang yang dipandang memiliki kehidupan beragamanya sangat baik
Indikator
1. Menceritakan pengalaman terlibat dalam kelompok kegiatan umat beriman.
2. Menjelaskan peranan keluarga, lingkungan dan paroki sebagai wadah untuk
mengembangkan iman
3. Menemukan hal-hal penting dari cara hidup jemaat perdana berdasarkan Kitab Suci (Kis
2:41-47)
4. Mengikuti kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan iman di dalam keluarga, lingkungan,
dan paroki
C. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
1. Peserta didik dapat merumuskan peran orang lain dalam mengembangkan imannya
setelah mengamati gambar yang melukiskan doa dalam keluarga dan doa bersama di
lingkungan,
2. Peserta didik dapat menyimpulkan cara jemaat pertama dalam mengembangkan
imannya melalui kebersamaan hidup yang mereka jalani setelah membaca dan
mendalami bacaan Kitab Suci dari Kisah Para Rasul 2:41-42,
D. Materi Pembelajaran
G. Sumber Belajar
1. Alkitab
2. KWI, 1996, Iman Katolik, Buku Informasi dan Referensi,
3. Yogyakarta: Kanisius
4. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid
5. Yesus kelas IX, Yogyakarta, Kanisius
6. T. Krispurwana Cahyadi, SJ. 2012, Roti Hidup Ekaristi dan Dunia Kehidupan,
Yogyakarta, Kanisius
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
1. Doa pembukaan(Spontan dari salah satu siswa).
2. Pengantar / Apersepsi
b. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Menyanyikan lagu yang bertemakan persaudaraan.
2) Mendengarkan sharing teman tentang pengalaman terlibat dalam kegiatan
untuk membangun persaudaraan bersama umat dan meperkembangkan iman di
lingkungan atau kelompok umat.
b. Menanya
Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan simbol-simbol dalam iman kristiani
c. Mengeksplorasi
1) Menginventarisir orang/kelompok yang berperan dalam pengembangan iman
yang ada baik di dalam keluarga, lingkungan, paroki maupun sekolah.
2) Mencari perikop dalam Kitab Suci tentang cara hidup jemaat perdana.
d. Mengasosiasi
1) Merumuskan isi pokok ciri hidup jemaat perdana
2) Menemukan bersama usaha konkret yang hendak dilakukan untuk ikut
memperkembangkan iman umat (bisa dalam lingkup keluarga, di lingkungan
atau kelompok umat).
e. Mengomunikasikan
1) Mempresentasikan secara lisan tentang ciri hidup jemaat perdana.
2) Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk memperkembangkan iman.
f. Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang Allah sebagai sumber keselamatan dalam
hidupnya
2. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
I. PENILAIAN
Palu, Juli 2019
A. Kompetensi Inti :
KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah
KI 4:Menyajikan pengetahuan faktual secara logis, seni yang menggambarkan
keindahan karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan
perilaku hidup sehat.
Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati konsekuensi hidup sebagai umat beriman Kristiani
1.2 Bersedia menanggung konsekuensi hidup sebagai umat beriman Kristiani
3.2 Menggali informasi tentang praktik kehidupan beriman dan beragama dalam
masyarakat, serta merumuskan hubungan antara hidup beriman dan hidup
kemasyarakatan
1.2 Mencari pengalaman orang dipandang memiliki kehidupan beragamanya sangat
baik
Indikator
1. Menjelaskan kedudukan Maria dalam sejarah keselamatan
2. Menjelaskan peran Maria dalam hidup dan karya Yesus
3. Meneladani ketaatan Maria dalam melaksanakan kehendak Allah
C. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
1. Setelah membaca cerita tentang Gadis Gelandangan, peserta didik dapat memahami
makna ketaatan dalam menanggapi kehendak Allah
2. Setelah mempelajari mempelajari teks Injil Lukas 1:26-38, peserta didik dapat
meneladan sikap Maria dalam menanggapi panggilan
D. Materi Pembelajaran
1. Maria Menerima Warta Gembira
2. Maria dan Masa Kanak-kanak Yesus
3. Maria dan Hidup Yesus di Muka Umum
4. Maria Teladan Kehidupan BerimanMaria Teladan Orang Beriman
E. Metode Pembelajaran
Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
Membaca cerita tentang Gadis Gelandangan agar dapat memahami makna
ketaatan iman dalam menanggapi panggilan dan kehendak Allah.
b. Menanya
Mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan tentang pesan yang terkandung dalam
cerita tersebut yang berkaitan dengan makna ketaatan dalam menanggapi
panggilan dan kehendak Allah
c. Pengumpulan Data
1) Mencari perikop dalam Kitab Suci yang berbicara tentang ketaatan dalam
menanggapi panggilan dan kehendak Allah
2) Mencari berbagai pandangan tentang ketaatan dalam menanggapi panggilan
dan kehendak Allah
d. Asosiasi
1) Merumuskan pesan dari Lukas 1:26-38
2) Merumuskan kesimpulan tentang ketaatan dalam menanggapi panggilan dan
kehendak Allah
f. Komunikasi
Mempresentasikan secara lisan kesimpulan ketaatan dalam menanggapi
panggilan dan kehendak Allah
g. Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang ketaatan dalam menanggapi panggilan dan
kehendak Allah.
3. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
I. Penilaian
1. Menjelaskan kedudukan Maria dalam sejarah keselamatan
2. Menjelaskan peran Maria dalam hidup dan karya Yesus
3. Meneladani ketaatan Maria dalam melaksanakan kehendak Allah
No Jawaban Skor
1. Kedudukan maria dalam sejarah keselamatan sangat 40
penting yang memiliki peran sentral
2. Peran Maria dalam hidup dan karya Yesus 30
3. Ketaatan/kepatuhan Maria 30
A. Kompetensi Inti :
KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di
rumah dan di sekolah
KI 4:Menyajikan pengetahuan faktual secara logis, seni yang menggambarkan
keindahan karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan
perilaku hidup sehat.
Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati hak dan kewajiban sebagai anggota jemaat beriman Kristiani dalam
kehidupan sehari-hari
1.1 Bertanggung jawab dalam melaksanakan hak dan kewajiban sebagai anggota jemaat
beriman Kristiani
1.3 Menggali ajaran Gereja dan Kitab Suci tentang hak dan kewajiban anggota jemaat
beriman Kristiani
4.3 Menghafal doa Syahadat Iman, sebagai bentuk penghayatan akan iman Kristiani
Indikator
1. Menjelaskan arti hak dan kewajiban sebagai anggota Gereja
2. Menjelaskan konsekuensi baptis setiap anggota Gereja
3. Menjelaskan hak sebagai anggota Gereja menurut Hukum Gereja
4. Mendiskusikan tentang sikap terhadap hak dalam Gereja berdasarkan Injil Markus
10:35-40
5. Menghayati tuntutan hak berdasarkan ajaran Yesus
6. Menyebutkan beberapa kewajiban sebagai anggota Gereja
7. Melaksanakan kewajibannya sebagai anggota Gereja
8. Menghafalkan dan menghayati Syahadat Iman
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengamati gambar berbagai kegiatan Gerejani, peserta didik dapat
memahami macam-macam hak dan kewajiban sebagai anggota Gereja.
2. Setelah mendalami kutipan teks Injil Markus 10:35-40, peserta didik dapat
menghayati pelaksanaan hak dan kewajiban sebagai anggota Gereja.
D. Materi Pembelajaran
1. Hak dan Kewajiban sebagai anggota Gereja
2. Hak dalam Gereja berdasarkan Injil Markus 10:35-40
3. Melaksanakan kewajiban sebagai anggota Gereja
E. Metode
Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
F. Media dan Bahan
1. Media;
2. bahan;
G. Sumber Belajar
1. Alkitab
2. Kitab Hukum Kanonik
3. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas IX,
Yogyakarta, Kanisius
4. Margaretha Widayati dkk, 2010, berkembang bersama Yesus 3 kelas IX, Jakarta, PT
Galaxy Puspa Mega
5. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesi Edisi
Ketiga, 2001, Jakarta, Balai Pustaka
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Membaca dokumen gereja tentang hak dan kewajiban warga gereja.
b. Menanya
Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan hak dan kewajiban anggota
gereja
c. Mengeksplorasi
1) Mencari dokumen Gereja yang berisi hak dan kewajiban sebagai anggota
Gereja.
2) Mencari perikop dalam Kitab Suci tentang sikap terhadap hak dan kewajiban
sebagai anggota gereja.
d. Mengasosiasi
1) Merumuskan hak dan kewajiban sebagai anggota gereja berdasarkan Kitab
Hukum Kanonik
2) Merumuskan sikap yang seharusnya terhadap hak dan kewajiban sebagai
anggota Gereja berdasar Kitab Suci.
e. Mengomunikasikan
1) Mempresentasikan secara lisan tentang hak dan kewajiban sebagai anggota
gereja.
2) Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk membangun sikap yang baik
akan hak dan kewajibannya sebagai anggota gereja.
Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk membangun sikap yang baik
akan hak dan kewajibannya sebagai anggota gereja.
c. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
I. Penilaian
Tes Tertulis
1. Menjelaskan arti hak dan kewajiban sebagai anggota Gereja
2. Menjelaskan konsekuensi baptis setiap anggota Gereja
3. Menjelaskan hak sebagai anggota Gereja menurut Hukum Gereja
4. Mendiskusikan tentang sikap terhadap hak dalam Gereja berdasarkan Injil Markus
10:35-40
5. Menghayati tuntutan hak berdasarkan ajaran Yesus
6. Menyebutkan beberapa kewajiban sebagai anggota Gereja
7. Melaksanakan kewajibannya sebagai anggota Gereja
8. Menghafalkan dan menghayati Syahadat Iman
Jawaban:
Jawaban Skor
1. Menjelaskan arti hak dan kewajiban sebagai anggota
Gereja
2. Menjelaskan konsekuensi baptis setiap anggota Gereja
3. Menjelaskan hak sebagai anggota Gereja menurut
Hukum Gereja
4. Mendiskusikan tentang sikap terhadap hak dalam
Gereja berdasarkan Injil Markus 10:35-40
5. Menghayati tuntutan hak berdasarkan ajaran Yesus
6. Menyebutkan beberapa kewajiban sebagai anggota
Gereja
7. Melaksanakan kewajibannya sebagai anggota Gereja
8. Menghafalkan dan menghayati Syahadat Iman
A. Kompetensi Inti :
Kompetensi Dasar
1.2 Menghayati panggilan dan peran orang beriman Kristiani di tengah masyarakat
1.2 Berperan aktif dalam kehidupan di tengah masyarakat
1.4 Mencari informasi tentang latar belakang dan tujuan, serta pelbagai bentuk
pelayanan Gereja di tengah masyarakat
4.4 Menceritakan kembali pengalaman tokoh Katolik yang terlibat aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan 95
Indikator
1. Menjelaskan berbagai hak warga masyarakat
2. Menjelaskan berbagai hak orang beriman dalam masyarakat
3. Menjelaskan makna pesan Yesus tentang kewajiban orang beriman berdasarkan
Injil (Mat 22:15-22)
4. Menjelaskan isi pesan Gaudium et Spesart. 1 sehubungan dengan kewajiban orang
beriman dalam masyarakat
5. Melaksanakan kewajiban sebagai perwujudan iman dalam hidup sehari-hari
6. Memilih sikap yang benar dan bijaksana sebagai orang beriman dalam menuntut
hak kita dalam masyarakat
C. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
1. Setelah mengamati gambar, peserta didik dapat memahami tentang bermacam-
macam hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat.
2. Setelah membaca dan merenungkan kutipan teks Gaudium et Spes art. 1 dan Injil
Matius 22:15-22, peserta didik dapat memahami kewajiban orang beriman dalam
masyarakat
D. Materi Pembelajaran
1. Kewajiban sebagai anggota masyarakat
2. Hak sebagai anggota masyarakat
3. Melaksanakan kewajiban sebagai orang beriman dalam masyarakat
E. Metode Pembelajaran
Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
Pendekatan Katekis dan Saintifik
F. Media Dan Alat
G. Sumber Belajar
1. Alkitab
2. Kitab Hukum Kanonik
3. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas IX,
Yogyakarta, Kanisius
4. Margaretha Widayati dkk, 2010, Berkembang bersama Yesus kelas IX, Jakarta, PT
Galaxy Puspa Mega
5. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesi Edisi
Ketiga, 2001, Jakarta, Balai Pustaka
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
Mengamati gambar kegiatan bersama dalam masyarakat.
b. Menanya
Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan keterlibatan umat beriman di
tengah masyarakat
c. Mengeksplorasi
1. Mencari dokumen Gereja yang berisi tentang kewajiban umat beriman
ditengah masyarakat.
2) Mencari perikop dalam Kitab Suci tentang sikap Yesus terhadap kewajiban
ditengah masyarakat.
d..Mengasosiasi
1) Merumuskan hak dan kewajiban sebagai anggota gereja ditengah masyarakat
2) Merumuskan sikap yang seharusnya terhadap hak dan kewajiban umat
ditengah masyarakat berdasar Kitab Suci.
e. Mengomunikasikan
Mempresentasikan secara lisan tentang hak dan kewajiban sebagai anggota
masyarakat.
f. Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk membangun sikap yang baik akan
hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat.
3. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
I. Penilaian
Tes Tertulis
1. Menjelaskan berbagai hak warga masyarakat
2. Menjelaskan berbagai hak orang beriman dalam masyarakat
3. Menjelaskan makna pesan Yesus tentang kewajiban orang beriman berdasarkan
Injil (Mat 22:15-22)
4. Menjelaskan isi pesan Gaudium et Spesart. 1 sehubungan dengan kewajiban
orang beriman dalam masyarakat
5. Melaksanakan kewajiban sebagai perwujudan iman dalam hidup sehari-hari
6. Memilih sikap yang benar dan bijaksana sebagai orang beriman dalam menuntut
hak kita dalam masyarakat
Jawaban:
Jawaban Skor
1. Menjelaskan berbagai hak warga masyarakat 10
2. Menjelaskan berbagai hak orang beriman dalam masyarakat 10
3. Menjelaskan makna pesan Yesus tentang kewajiban orang 20
beriman berdasarkan Injil (Mat 22:15-22)
4. Menjelaskan isi pesan Gaudium et Spesart. 1 sehubungan dengan 20
kewajiban orang beriman dalam masyarakat
5. Melaksanakan kewajiban sebagai perwujudan iman dalam hidup 20
sehari-hari.
6. Memilih sikap yang benar dan bijaksana sebagai orang beriman 20
dalam menuntut hak kita dalam masyarakat
A. KOMPETENSI INTI :
Kompetensi Dasar
1.3 Menghargai keluhuran martabat hidup manusia
2.5 Membiasakan diri menghormati martabat luhur hidup manusia
3.5 Mencari informasi tentang sikap dan pandangan Gereja berkaitan dengan keluhuran
martabat hidup manusia
4.5 Membuat tanggapan atas maraknya kasus perendahan martabat hidup manusia
Indikator
7. Menyebutkan beberapa gagasan dalam masyarakat yang
keliru tentang keluhuran martabat manusia
8. Menyebutkan contoh-contoh sikap perendahan terhadap
martabat luhur manusia
9. Menjelaskan makna manusia sebagai citra Allah
10. Menjelaskan bahwa setiap manusia yang meluhurkan
martabat diri dan sesamanya berarti meluhurkan Allah
11. Memahami isi pesan Gaudium et Spesart. 12 tentang
keluhuran martabat manusia
12. Menyebutkan sikap-sikap Yesus yang senantiasa
berjuang menjujung tinggi martabat luhur manusia
13. Menunjukkan tindakan meluhurkan martabat manusia
dalam hidup sehari-hari
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
1. Setelah membaca kisah tentang tokoh IY. Kasimo peserta didik dapat merumuskan
pandangan masyarakat tentang keluhuran martabat manusia
2. Setelah membaca dan merenungkan kutipan teks Injil Lukas19:1-10 dan Injil Markus
10:46-52, peserta didik dapat menghayati ajaran Yesus dalam menjunjung tinggi
martabat manusia
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pandangan Masyarakat tentang Keluhuran Martabat Manusia
2. Martabat Luhur Manusia sebagai Citra Allah
3. Perjuangan Yesus dalam Menjunjung Tinggi Martabat Manusia
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Katekis dan Saintifik,Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
F. MEDIA DAN BAHAN
G. SUMBER BELAJAR
1. Alkitab
2. Dokumen Konsili Vatikan II, 1993, Jakarta, Obor
3. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas IX,
Yogyakarta, Kanisius.
4. Margaretha Widayati dkk, 2010, Berkembang Bersama Yesus, kelas IX, Jakarta, PT
Galaxy Puspa Mega.
5. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, 2001, Jakarta, Balai Pustaka
H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
3. Kegiatan Inti
Mengamati
3) Membaca kisah pengalaman tokoh yang berhubungan dengan keluhuran
martabat manusia (misalnya tokoh IY. Kasimo) .
Menanya
4) Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan kisah pengalaman tokoh yang
berhubungan dengan keluhuran martabat manusia (misalnya tokoh IY.
Kasimo).
Mengeksplorasi
Inventarisasi permasalahan-permasalahan yang paling memprihatinkan yang
terjadi di dalam masyarakat.
Mencari kutipan dalam Kitab Suci yang menceritakan sikap Yesus yang
senantiasa berjuang menjunjung tinggi martabat luhur manusia
Mengasosiasi
5) Merumuskan sebab dan akibat dari permasalahan yang terjadi di masyarakat
sehubungan dengan pelanhggaran terhadap keluhuran martabat manusia
6) Merumuskan perjuangan Yesus dalam mengusahakan keluhuran martabat
manusia.
Mengomunikasikan
7) Mempresentasikan secara lisan tentang keluhuran martabat manusia.
8) Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk membangun keluhuran martabat
manusia.
Menyampaikan hasil berupa poster yang menggambarkan niat untuk
meluhurkan martabat luhur manusia, misal: STOP KEKERASAN
Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk membangun keluhuran martabat
manusia.
4. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
I. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BAHAN
1. Alkitab
2. Dokumen Konsili Vatikan II, 1993, Jakarta, Obor
3. Bintang Nusantara dkk, 2011, Membangun Komunitas Murid Yesus kelas IX,
Yogyakarta, Kanisius.
4. Margaretha Widayati dkk, 2010, Berkembang Bersama Yesus, kelas IX, Jakarta, PT
Galaxy Puspa Mega.
5. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga, 2001, Jakarta, Balai Pustaka
J. PENILAIAN ( Lampiran)
A. Kompetensi Inti :
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE PEMBELAJARAN
Pedekatan Katekis dan Saintifik
Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
E. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
Mengamati
9) Membaca kisah tindakan-tindakan yang berlawanan dengan penghargaan
terhadap nilai-nilai kehidupan di tengah masyarakat zaman sekarang.
10) Membaca/ melihat video kisah kehidupan tokoh yang memperjuangkan
kehidupan’ misalnya Mother Theresa
Menanya
11) Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan yang berlawanan dengan
penghargaan terhadap kehidupan
Mengeksplorasi
Mencari contoh-contoh perilaku yang berlawanan dengan penghargaan atas
hidup.
Mencari kutipan dalam Kitab Suci yang menceritakan tentang perhargaan
terhadap hidup.
Mengasosiasi
12) Merumuskan sebab dan akibat dari tindakan yang tidak menghargai kehidupan
Merumuskan bersama upaya mengembangkan sikap hormat terhadap hidup.
13) Merumuskan bersama tentang berbagai perjuangan Yesus dalam menghargai
kehidupan.
Mengomunikasikan
14) Mempresentasikan secara lisan tentang usaha untuk menghargai kehidupan.
15) Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk menghargai hidup.
Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk menghargai hidup.
c. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
G. PENILAIAN( Lampiran)
Palu, Juli 2019
A. Kompetensi Inti :
KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
KI 3: Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya serta benda-benda dan makhluk hidup yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
KI 4:Menyajikan pengetahuan faktual secara logis, seni yang menggambarkan keindahan
karya yang kreatif, dan tindakkan/gerakan yang mencerminkan perilaku hidup sehat.
Kompetensi Dasar
1.4 Menghargai kejujuran dan keadilan
2.6. Terbiasa bertindak secara jujur dan adil
3.6. Mencari informasi dari masyarakat tentang praktik kejujuran dan keadilan; dan tentang
ajaran Gereja berkaitan dengan kejujuran dan keadilan
4.6. Menyusun motto yang mengungkapkan tekad untuk tetap bersikap jujur dan adil
sekalipun banyak tantangannya
Indikator
1. Menjelaskan bahwa keadilan dan kejujuran merupakan dua hal yang harus
diperjuangkan
2. Memberikan contoh-contoh ketidakadilan dalam masyarakat
3. Menjelaskan pandangan Kristiani tentang keadilan
4. Menerapkan sikap adil dalam tindakan hidup sehari-hari
5. Menyebutkan faktor-faktor penghambat kejujuran
6. Menjelaskan bahwa ketidakjujuran berarti mendustai Allah dan sesama
7. Menunjukkan sikap jujur dalam hidup sehari-hari sebagai orang Kristiani
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca cerita “Mengembalikan Milik Orang Lain”, peserta didik dapat
memahami tindakan adil dan jujur
2. Setelah membaca dan mendalami teks dari 1Raja 3:16-28 dan Kis 5:1-11, peserta
didik dapat menghayati ajaran Kristiani tentang keadilan dan kejujuran.
D. MATERI PEMBELAJARAN
E. METODE PEMBELAJARAN
Cerita , Tanya Jawab, Refleksi, Ceramah, Penugasan
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dari salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
Mengamati
Membaca Menyimak cerita/ kisah yang berisi tentang ketidakadilan dalam
masyarakat
Menanya
16) Menyampaikan pertanyaan sehubungan dengan cerita/ kisah yang berisi
tentang ketidakadilan dalam masyarakat
Mengeksplorasi
Mencari contoh-contoh perilaku yang menunjukkan ketidakadilan dan atau
ketidakjujuran.
Mencari kutipan dalam Kitab Suci yang menceritakan tentang keadilan dan
kejujuran.
Mengasosiasi
17) Merumuskan bersama makna keadilan dan kejujuran
Merumuskan bersama hal penting dari kisah mengenai hikmah Raja Salomo
dan kisah Ananias dan Safira sehubungan dengan keadilan dan kejujuran
Mengomunikasikan
18) Mempresentasikan secara lisan tentang makna keadilan dan kejujuran.
Refleksi
Menuliskan hasil refleksi tentang usaha untuk mewujudkan keadilan dan
kejujuran.
c. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa)
Buku PAK, Kitab Suci, Buku Siswa, Pengalaman Siswa, Alam Sekitar
H. PENILAIAN (Lampiran)
INDIKATOR
1. Mengungkapkan pengalaman hidup keagamaan secara
pribadi.
2. Menceritakan hasil pengamatannya tentang praktek
hidup beragama masyarakat masa kini.
3. Merumuskan pengertian tentang agama dan hidup
beragama.
4. Menjelaskan pengertian agama dan hidup beragama
sesuai kutipan Mat. 5 : 7 – 20; 23 : 18 – 28; Gal 1 : 14; Tim. 3 : 2.
5. Menjelaskan makna kebebasan beragama menurut
ajaran gereja Katolik Dok-Konsili Vatikan II Dtl. 1 – 15, Nostra Aetate. Art 1.
6. Mengungkapkan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam
hidup beragama sekarang ini.
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
a. Menceritakan hasil pengamatannya tentang praktek hidup beragama masyarakat
masa kini.
b. Mengungkapkan pengalaman hidup keagamaan secara pribadi.
c. Merumuskan pengertian tentang agama dan hidup beragama.
d. Menjelaskan pengertian agama dan Menjelaskan pengertian agama dan hidup
beragama sesuai kutipan Mat. 5 : 7 – 20; 23 : 18 – 28; Gal 1 : 14; Tim. 3 : 2.
e. Menjelaskan makna kebebasan beragama menurut ajaran gereja Katolik Dok-
Konsili Vatikan II Dtl. 1 – 15, Nostra Aetate. Art 1.
f. Mengungkapkan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam hidup beragama sekarang
ini.
2. MATERI PEMBELAJARAN
Beragama
3. METODE PEMBELAJARAN
Tanya Jawab, Pembahasan Bersama, Ceramah / Informasi, Sharing pengalaman,
Penugasan
4. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Doa pembukaan
(Spontan dibawakan oleh salah satu siswa)
b. Pengantar / Apersepsi
2. Kegiatan Inti
@ Eksplorasi;
Menggali dan mendalami hidup beragama.
Mengajak para siswa
Guru mengajak para siswa untuk mengamati diagram dan gambar-gambar yang
menunjukkan jumlah penduduk dunia beserta agama-agama yang dipeluk dan
berbagai kegiatan yang dilakukan manusia termasuk kegiatan keagamaan.
Guru mengajak peserta didik untuk mendalami pengamatan atas gambar tadi
(Lihat buku pegangan)
• Pertanyaan Penuntun :
a. Kesimpulan apa yang dapat kamu petik dari diagram tersebut ?
b. Kesimpulan apa yang dapat kamu petik atas gambar tersebut ?
Apakah semua kegiatan yang ada dalam gambar mencerminkan kegiatan
keagamaan ?
c. Sebutkan kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya yang kamu ketahui
berdasarkan pengalamanmu !
d. Sebutkan hal-hal yang menurut kamu memprihatinkan didalam
hidup keagamaan dalam masyarakat disekitarmu !
Guru mengajak para siswa secara pribadi untuk merumuskan pengertian tentang
agama dan manfaat beragama berpangkal dari pengalaman menjalani kehidupan
beragama.
Guru memberi penugasan pokok-pokok yang dianggap penting.
a. Hampir seluruh penduduk dunia menganut agama tertentu. Bagi manusia
agama menjadi bagian hidupnya.
b. Alasan-alasan yang membuat manusia beragama :
Untuk menemukan rasa aman ketika menghadapi kesulitan
didalam hidup.
Untuk memperoleh arti hidup.
Untuk pedoman dalam menentukan tindakan yang baik, dll.
c. Manusia beragama karena ia selalu mempunyai kerinduan untuk
menggantungkan hidupnya kepada yang Maha Kuasa. Agama menjadi sarana bagi
manusia untuk mengenal Tuhan dan membangun hubungan dengan-Nya.
d. Di dalam masyarakat sekarang, tidak semua umat beragama melaksanakan
tindakan keagamaan dengan alasan yang benar. Banyak hal yang memprihatinkan
dalam hidup keagamaan. Ada orang yang menjalankan praktik hidup keagamaan
hanya menekankan hal-hal lahiriah.
e. Beragama yang banar tidak dapat disamakan dengan tindakan pergi ke gereja,
masjid, vihara, ataupun pura secara rutin. Dan tidak juga sekedar hanya mengikuti
aturan-aturan yang ada cuma karena takut dosa dan memperoleh pahala.
f. Hidup beragama sesungguhnya harus didasari pada dorongan dari dalam
untuk mencari kebenaran. Beragama harus dengan motivasi untuk membangun
hubungan yang semakin mendalam dengan Tuhan dan sesamanya. Beragama yang
benar harus menjadikan agama sebagai pedoman hidup yang dihayati dalam hidup
sehari-hari.
@Elaborasi:
Menggali dan mengolah pandangan gereja tenang beragama dan hidup beragama.
Guru mengajak para siswa untuk mempelajari dan memahami pandangan gereja
tentang beragama dan hidup keagamaan dalam Nostra Aetate art. 1, melalui
diskusi kelompok
BERAGAMA DAN HIDUP KEAGAMAAN (NA. Art 1). (Lihat Buku
Pegangan).
Guru mengajak peserta didik untuk mendalami isi / pesan dari Nostra Aetate
Art. 1.
• Pertanyaan penuntun :
a. Apakah yang menjadi alasan manusia beragama menurut dokumen tersebut ?
b. Manakah kesamaan keberadaan agama-agama yang ada di dunia ini ?
c. Bagaimana sikap yang tepat dalam menjalankan hidup keagamaan menurut
semangat dari dokumen tersebut ?
Guru memberikan penegasan tentang pokok-pokok penting dari NA art. 1 di atas.
Manusia menganut agama tertentu untuk mencari jawaban terakhir tentang makna
hidupmya. Menurut Nostra Aetate art 1, manusia mengharapkan dari berbagai agama
jawaban terhadap rahasia tersembunyi disekitar keadaan hidupnya. Manusia selalu
bertanya tentang asal dan tujuan hidupnya, makna kematian, makna sakit, penderitaan
dan berbagai hal lain yang ingin dipahaminya.
Dalam artikel yang sama juga Gereja Katolik berkeyakinan bahwa agama-agama yang
mempunyai tujuan akhir yang sama, yaitu ALLAH. Melalui agama Allah dikenal
sebagai pencipta, penyelenggara, dan tujuan hidup manusia. Manusia beragama untuk
memperoleh keselamatan sejati dari ALLAH.
Beragama yang benar berarti berusaha mengenal dan menjalin hubungan yang akrab
dan mendalam dengan Allah. Hidup keagamaan bukan hanya memperhatikan hal-hal
lahiriah, melainkan juga yang batiniah. Dengan demikian agama tidak dimanfaatkan
bukan untuk menemani kepentingan pribadi untuk mendapar popularitas, kedudukan
dan meraih keuntungan.
@ Konfirmasi:
1. Mewujudkan hidup beragama yang dilandasi penghayatan yang benar.
Guru memberi penugasan sebagai upaya dalam meningkatkan penghayatan
mereka dengan benar dalam menjalankan praktik hidup beragama.
Carilah berita-berita di surat kabar atau media massa yang lain yang
menggambarkan adanya contoh praktik hidup beragama yang benar !
• Pilihlah salah satu berita yang sudah kamu temukan dan selanjutnya tulis isi
(ringkasannya) dalam buku catatanmu !
I. Penutup
(Doa penutup dibawakan secara spontan oleh salah satu siswa)
5. SUMBER BAHAN
H. Buku PAK,Kitab Suci,Dokumen Gereja,Buku Siswa,Pengalaman Siswa
6. PENILAIAN
Jawaban:
1. Agama adalah suatu keyakinan/ajaran. Beragama adalah memiliki suatu keyakinan
2. Hidup beragama sesungguhnya harus didasari pada dorongan dari dalam untuk mencari
kebenaran. Beragama harus dengan motivasi untuk membangun hubungan yang semakin
mendalam dengan Tuhan dan sesamanya. Beragama yang benar harus menjadikan agama
sebagai pedoman hidup yang dihayati dalam hidup sehari-hari.
STANDAR KOMPETENSI
Memahami dan melaksanakan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidup beriman ditengah
jemaat dan masyarakat sesuai dengan yang diwartakan Yesus Kristus dalam rangka
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik.
INDIKATOR
1. Menceritakan pengalaman hidup beriman sehari-hari
2. Menjelaskan hubungan antara iman dan wahyu yang
terdapat dalam Dok. Vat II-DV. 2 – 10
3. Menyebutkan dan menjelaskan buah-buah dari iman
dalam hidup sehari-hari sesuai kutipan Gal. 3 : 9 ; Yak. 2 : 1 ; Kis 14 : 9.
4. Menyebutkan dan menjelaskan bahaya-bahaya dari
hidup tanpa iman.
5. Menjelaskan hubungan antara agama dan iman
6. Menceritakan pengalamnan hidup seseorang (orang
kudus) yang taat dalam imannya dan patut diteladani.
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
a. Menceritakan pengalaman hidup beriman sehari-hari
b. Menjelaskan hubungan antara iman dan wahyu yang
terdapat dalam Dok. Vat II-DV. 2 – 10
c. Menyebutkan dan menjelaskan buah-buah dari iman dalam
hidup sehari-hari sesuai kutipan Gal. 3 : 9 ; Yak. 2 : 1 ; Kis 14 : 9.
d. Menyebutkan dan menjelaskan bahaya-bahaya dari hidup
tanpa iman.
e. Menjelaskan hubungan antara agama dan iman
f. Menceritakan pengalamnan hidup seseorang (orang kudus)
yang taat dalam imannya dan patut diteladani.
2. MATERI PEMBELAJARAN
Beriman
3. METODE PEMBELAJARAN
Sharing, Cerita, Tanya Jawab,Ceramah / Informasi,Penugasan
4. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Doa pembukaan
(Doa dibawakan secara spontan oleh salah satu siswa)
2. Pengantar / Apersepsi
B. Kegiatan Inti
1. Mendalami pengalaman menjadi percaya pada Allah
2. Sharing pengalaman menjadi percaya
3. Guru mengajak para siswa melihat pengalaman hidup mereka dimana mereka
mengalami bimbingan Allah sendiri
• Pertanyaan Penuntun :
a. Kapan kamu merasakan bimbingan Allah dalam hidupmu ?
b. Sebutkan pengalaman – pengalaman hidup beriman yang kamu
alami !
c. Ceritakanlah salah satu pengalaman iman yang meneguhkan
kepercayaanmu kepada Tuhan ! Apa akibat pengalaman tersebut bagi hidupmu
selanjutnya ?
4. Guru meminta siswa merumuskan pemahaman mereka mengenai beriman serta
kaitan antara wahyu dan iman.
5. Guru memberikan rangkuman singkat.
a. Tuhan senantiasa hadir dan menyapa kita, Tuhan menghibur, membimbing dan
menguatkan kita, baik dalam suka maupun duka. Baik dalam kepastian atau
keraguan, baik dalam untung maupun dalam malang, Tuhan setia menyertai
manusia.
b. Wahyu Tuhan berupa sapaan, pernyataan ataupun tawaran dari Tuhan kepada
manusia. Hal-hal yang dinyatakan Tuhan antara lain Diri-Nya sendiri yakni
siapa Dia dan rencana-Nya untuk menyelamatkan manusia. Wahyu Tuhan
dapat kita ketahui melalui ciptaan-Nya, diri manusia, peristiwa-peristiwa hidup
yang dialami manusia, dan Kitab Suci. Puncak wahyu Tuhan adalah Yesus
Kristus sendiri.
c. Manusia dapat menanggapi wahyu Tuhan dengan iman. Maka beriman berarti
menyerahkan diri secara total kepada Kehendak Tuhan. Manusia tidak
mungkin tanpa pewahyuan Tuhan sendiri.
6. Mendalami pandangan iman Kristiani tentang hidup beriman.
7. Guru mengajak para siswa membaca dan mendengarkan kisah seorang kudus /
(Santo Hieronimus Emiliani, 1481 – 1537) (Lihat Buku Pegangan)
8. Guru mengajak peserta didik untuk mendalami isi / pesan kisah Santo Hieronimus
Emiliani.
• Pertanyaan penuntun :
a. Keteladanan apa yang ditampilkan oleh Santo Hieronimus Emiliani dalam hal
hidup beriman ?
b. Apakah buah iman yang diperoleh dalam hidup Santo Hieronimus Emiliani!
9. Guru mengajak para siswa untuk mendalami firman Tuhan dalam Yak. 2 : 14-26
(Lihat Buku Pegangan)
10. Berangkat dari teks Yak. 2 : 14-26, guru meminta siswa untuk merumuskan buah-buah
iman dan bahaya-bahaya hidup tanpa iman.
11. Berangkat dari insiprasi dari teks Yak. 2 : 14-26, guru memberikan gagasan penting.
a. Menjalani hidup dengan benar merupakan manfaat dari hidup beriman
kepada Tuhan, sehingga merasa bahagia, aman, damai, tenang, optimis dalam
menatap hidup. Orang beriman yang memiliki hubungan baik dengan Allah akan
senantiasa memperoleh kekuatan dan keberanian untuk menghadapi masalah-
masalah hidupnya.
b. Orang-orang yang menjalani hidupnya tanpa iman akan diliputi oleh
rasa takut, gelisah, tidak punya harapan (cepat putus asa) cenderung mencari jalan
pintas dalam menyelesaikan persoalan hidupnya.
c. Hidup beriman yang mendalam oleh rasul Yakobus disebut sebagai
hidup beriman dalam kesatuan antara ibadah dan perbuatan (Yak. 1:26), juga
menurut Yakobus hubungan dengan Allah yang telah mengasihi kita seharusnya
menjadi nyata dalam kasih kepada sesama.
d. Hubungan dengan Allah dibangun oleh prang beriman melalui ibadah,
sedangkan hubungan dengan sesama ditampakkan dalam tindakan nyata. Yakobus
menyatakan pula orang beriman pada akhirnya tidaklah cukupo hanya menjadi
pendengar dan penerima firman Allah, melainkan ia menjadi pelau firman/Yak
1:22) Dari pandangan Yakobus nyatalah bahwa kalau seseorang beriman maka dia
akan berbuat kasih kepada sesamanya (Yak. 1 : 19-21).
e. Santo Paulus kepada Jemaat di Galatia menekankan hidup dari iman
menjadi ciri orang yang benar (Gal. 3 : 11) orang yang hidup dari iman akan
diberkati (Gal. 3 : 9), orang yang hidup dari iman mengalami hubungan yang baru
dengan Tuhan.
f. Dari pengalaman Yakobus dan Paulus, menjadi jelas bahwa sangat
pentinglah beriman didalam hidup manusia. Dengan beriman berarti kita
mempercayakan hidup kita kepada Allah.
12. Mewujudkan iman dalam hidup sehari-hari(Niat-niat Kongkrit
13. Guru meminta siswa untuk membuat dan mengungkapkan suatu rencana dalam
mengamalkan teladan orang kudus yang telah dipelajari.
C. Penutup
(Salah satu siswa diminta oleh guru untuk menutup pelajaran dengan doa penutup)
5. SUMBER BAHAN
I. Buku PAK, Kitab Suci, Buku Orang Kudus,Buku Siswa, Pengalaman Siswa
6. PENILAIAN
Teknik B. Instrumen Contoh Instrumen
1. Tes Tertulis 1. Pertanyaa 1. Sebutkan buah-buah iman!
n 2. Sebutkan bahaya tanpa iman !
3. Bagaimana pandangan rasul Yakobus tentang
iman!
Jawaban:
1. Damai sejahtera, suka cita, ketentraman, kebaikan, kemurahan dll
2. Kegelisahan, keputusasaan, ketakutan, kuawatir, dll
3. Iman tanpa perbuatan adalah mati.
STANDAR KOMPETENSI
Memahami dan melaksanakan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidup beriman ditengah
jemaat dan masyarakat sesuai dengan yang diwartakan Yesus Kristus dalam rangka
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik.
I. INDIKATOR
a. menceritakan pengalaman hidup beriman kristiani dalam hidup sehari-hari;
b. menjelaskan aspek-aspek hidup beriman kristiani;
c. menjelaskan ciri khas iman kristiani;
d. menjelaskan makna hidup beriman kristiani dalam hidup sehari-hari
V. METODE PEMBELAJARAN
Sharing,Cerita, Tanya Jawab, Ceramah / Informasi, Penugasan
VI.LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
A. Kegiatan Pendahuluan
a.Doa pembukaan
(Doa dibawakan secara spontan oleh salah satu siswa)
b.Pengantar / Apersepsi
B. Kegiatan Inti
a. Menggali pengalaman dalam beriman akan Yesus Kristus
• Pertanyaan Penuntun :
1. Siapakah Yesus bagi dirimu ?
2. Apa yang kamu ketahui tentang Yesus Kristus?
b. Mendalami kekhasan, makna dan aspek-aspek hidup beriman kristiani;
Membaca Kitab Suci dan Dokumen Gereja (Lih. Buku guru Hal.54)
Mendiskusikan kekhasan, makna dan aspek-aspek hidup beriman kristiani
kekhasan, makna dan aspek-aspek hidup beriman kristiani
Memberikan pengayaan (Lih. BG hal. 56)
c. mengajak para siswa untuk mendalami perwujudan iman kristiani dalam hidup
sehari-hari ( Lih. BG Hal. 57)
C. Penutup
a. Memberikan tugas menyusun doa yang berisi Doa Kepada Hati udus Yesus
b. Doa penutup
VII. Penilaian
Jawaban
1. pengalaman religius; penyerahan iman, pengetahuan iman (50)
2. kasih, doa, pelayanan dan kesaksian (50)
KOMPETENSI DASAR )
Memahami dan menyadari arti dan nilai hidup beriman Kristiani beserta konsekuensinya
sehingga berusaha untuk ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan iman dan dirinya
dalam kebersamaan dengan jemaat.
I. INDIKATOR
Pada akhir pembelajaran, siswa dapat:
1. Menceritakan pengalaman pribadi tentang pengembangan iman dalam hidup sehari-hari;
2. Menyebutkan contoh-contoh iman yang berkembanng dan iman yang tidak berkembang;
3. Menyebutkan faktor penghambat dan pendukung pennngembangan iman;
4. Menjelaskan pandangan gereja tentang perlunya pengembangan iman;
5. Memberikan contoh cara-cara dan sarana pengembangan iman dalam hidup sehari-hari.
B. Kegiatan Inti
a. Menggali pengalaman siswa dalam perjuangan pengembangan iman.
Mengajak siswa mengemukakan pengalamannya dalam mengembangkan imannya
dengan mengisi format (lih. BG Hal. 64)
b. mendalami pandangan kristiani tentang perjuangan untuk mengembangkan iman
(lih. BG Hal. 65) dan Membaca Teks KS ( 1 kor 9:24-27, 2 Timotius 1:14, Flp 1: 27-
31, Luk 17:6)
c. merangkum jawaban siswa (Lih. BG Hal 66-68)
d. mengajak siswa untuk mengembagkan iman dalam hidup sehari-hari (Lih. BG Hal.
68)
C. Penutup
Doa penutup
VI. SUMBER BAHAN
• Buku PAK, Kitab Suci, Dokumen Gereja, Buku Guru, Pengalaman
Siswa
VII. PENILAIAN
1. Sifat pribadi: Doa Pribadi, Baca KS, rajin membaca buku-buku rohani dsb
Sifat kelompok: ibadah bersama, terlibat kegiatan sosial kemasyarakatan, ikut
rekoleksi, ret-ret dsb.( 40)
2. faktor pendukung; keinginan untuk memiliki bekal hidup; bergairah dalam menghadapi
hidup; berusaha meneladani tokoh-tokoh dalam KS, meneladani tokoh-tokoh Gereja.
Faktor penghambat; cenderung untuk bermalas-malasan; bersantai-santai, bermain
melulu, sibuk dengan kegiatan yang tidak bermanfaat dsb.(40)
3. Iman kita (20)
KOMPETENSI DASAR )
Memahami dan menyadari arti dan nilai hidup beriman Kristiani beserta konsekuensinya
sehingga berusaha untuk ikut bertanggung jawab dalam mengembangkan iman dan dirinya
dalam kebersamaan dengan jemaat.
INDIKATOR
1. Menceritakan pengalaman pribadi sebagai warga
masyarakat
2. Menjelaskan arti dari masyarakat.
3. Menjelaskan sikap-sikap yang perlu dikembangkan
dalam hidup bermasyarakat dan bernegara (Luk. 10 : 3; Yoh. 4 : 39; Tit. 3 : 1; Mat 17 :
24-27, 22 : 15 – 22; Mrk 12 : 13-17; Rom. 9 : 21 DV 25).
4. Menjelaskan hak dan kewajiban dalam hidup
bermasyarakat
5. Menyebutkan sikap-sikap hidup yang seharusnya
dimiliki dalam situasi yang pluralis.
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
a. Menceritakan pengalaman pribadi sebagai warga masyarakat
b. Menjelaskan arti dari masyarakat.
c. Menjelaskan hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat
d. Menjelaskan sikap-sikap yang perlu dikembangkan dalam hidup bermasyarakat
dan bernegara (Luk. 10 : 3; Yoh. 4 : 39; Tit. 3 : 1; Mat 17 : 24-27, 22 : 15 – 22; Mrk
12 : 13-17; Rom. 9 : 21 DV 25).
e. Menyebutkan sikap-sikap hidup yang seharusnya dimiliki dalam situasi yang
pluralis
2. MATERI PEMBELAJARAN
Aku warga masyarakat
3. METODE PEMBELAJARAN
Sharing, Diskusi,Ceramah / Informasi,Penugasan,Survei
4. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
@ Kegiatan Pendahuluan
- Doa pembukaan
(Doa dibawakan oleh salah satu siswa secara spontan)
- Pengantar / Apersepsi
@ Kegiatan Inti
1. Menggali pengalaman siswa sebagai masyarakat.
2. Guru meminta para siswa untuki menceritakan pengalamannya pada waktu
menjalankan tugas, yakni proses yang dilakukan, perasaan ketika berjumpa dengan
pemuka masyarakat, kesulitan dan kemudahan yang ditemukan.
3. Guru meminta siswa untuk mensharingkan hasil survei dalam kelompok.
4. Kemudian guru menyuruh siswa untuk merumuskan pengertian tentang masyarakat,
apa hak dan kewajiban dalam masyarakat.
5. Guru memberikan penugasan tentang ppokok-pokok gagasan :
a. Istilah ”masyarakat” arti luas. Menurut ilmu sosiologi, masyarakat
adalah keseluruhan yang konkrit historis dari segala hubungan timbal balik antara
manusia dan macam-macam kelompok. Masyarakat tersusun menurut macam-
macam kelompok, organisasi dan aggota dengan status dan peranan yang berbeda-
beda. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan masyarakat demi
perkembangannya.
b. Dalam hidup bermasyarakat ada hak dan kewajiban, hak untuk
hidup, hak mendapat perlindungan, hak mendapat rasa aman, hak mendapat nafkah,
hak mendapat kesempatan untuk berkembang, hak mendapatkan pendidikan dan
mengeluarkan pendapat.
c. Kita juga mempunyai kewajiban antara lain : menjaga ketertiban
umum, memelihara keamanan, mengupayakan kesejahteraan dan memelihara
kebersamaan dan kerukunan demi keharmonisan hidup bersama.
d. Hak dan kewajiban perlu dijalankan secara benar dan bertanggung
jawab.
6. Menggali pandangan Kristiani tentang hidup bermasyarakat dan bernegara.
7. Guru mengajak siswa untuk masuk dalam kelompok mendalami teks Kitab Suci (Mat
17 : 24-27), ( Mat. 22 : 15 – 22 ) (Lihat Buku Pegangan)
8. Guru meminta setiap kelompok mendalami isi / pesan dari kutipan teks Kitab Suci.
• Pertanyaan penuntun :
a. Apa yang diajarkan Yesus kepada kita tentang sikap kita dalam hidup
bermasyarakat dan bernegara ?
b. Apakah umat katolik harus memperlihatkan sikap hidup sesuai yang diajarkan
oleh Yesus ? Mengapa ?
9. Guru mengajak para siswa masuk dalam pleno
10. Guru memberikan beberapa penegasan pokok :
Yesus mengharapkan setiap orang menghargai pemerintah, tetapi tidak
melemahkan atau menomorduakan hormat kepada Allah. ”Berikanlah kepada
kaisar yang menjadi hak kaisar dan berikan kepada Allah apa yang menjadi hak
Allah (mat. 22 : 21)
Yesus juga mengajak setiap orang untuk taat membayar pajak (Mat. 17 : 27)
Yesus tidak pernah menghasut rakyat untuk bergerak melawan pemerintah.
Yesus cukup tegas melakukan kritik terhadap pemimpin bangsa-Nya yang
tindakannya tidak tepat.
11. Mewujudkan iman dalam upaya mengembangkan hidup bermasyarakat.
12. Guru menyuruh siswa masuk ke dalam kelompok, setiap kelompok merumuskan
keprihatinan yang ada dalam masyarakat beserta tindak lanjut yang akan dibuat.
13. Guru mengajak siswa membaca beberapa artikel karya umat katolik dalam masyarakat
(Lihat Buku Pegangan).
d. Penutup
(Salah satu siswa menutup pelajaran dengan doa penutup secara spontan)
5. SUMBER BAHAN
• Buku PAK
• Kitab Suci
• Dokumen Gereja
• Buku Siswa
• Pengalaman Siswa
6. PENILAIAN
STANDAR KOMPETENSI
Memahami dan melaksanakan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidup beriman ditengah
jemaat dan masyarakat sesuai dengan yang diwartakan Yesus Kristus dalam rangka
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik.
INDIKATOR
1. Menyebutkan contoh-contoh pemimpin masyarakat
yang baik dan dikagumi.
2. Menjelaskan makna pemimpin sebagai simbol kehadiran
Allah (Mat. 23 : 10; Yoh. 10 : 1 – 18; Kis. 5 : 31; Rom. 13 : 1 – 7; Kej. 48 : 15; Bil. 17 : 2;
Yes. 4 : 28; Mzm 23 : 1).
3. Menyebutkan kriteria pemimpin yang baik dan benar
(Kel. 10 : 21); Kel. 3 : 7 – 10; Yoh. 10 : 11 – 15.
4. Menjelaskan pandangan gereja tentang sikap warga
terhadap pemimpinnya.
5. Menyusun doa-doa bagi pemimpin masyarakat.
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
a. Menyebutkan contoh-contoh pemimpin masyarakat yang baik dan dikagumi.
b. Menjelaskan makna pemimpin sebagai simbol kehadiran Allah (Mat. 23 : 10;
Yoh. 10 : 1 – 18; Kis. 5 : 31; Rom. 13 : 1 – 7; Kej. 48 : 15; Bil. 17 : 2; Yes. 4 : 28;
Mzm 23 : 1).
c. Menyebutkan kriteria pemimpin yang baik dan benar (Kel. 10 : 21); Kel. 3 : 7 –
10; Yoh. 10 : 11 – 15.
d. Menjelaskan pandangan gereja tentang sikap warga terhadap pemimpinnya.
e. Menyusun doa-doa bagi pemimpin masyarakat
2. MATERI PEMBELAJARAN
Para pemimpin masyarakat
3. METODE PEMBELAJARAN
II. Cerita
III. Tanya Jawab
IV. Mengamati
V. Refleksi
VI. Sharing
VII. Diskusi
VIII. Ceramah / Informasi
IX. Penugasan
4. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Kegiatan Pendahuluan
i. Doa pembukaan
(Salah satu siswa membuka pelajaran dengan doa pembukaan secara spontan)
ii. Pengantar / Apersepsi
b. Kegiatan Inti
1. Refleksi atas perilaku para pemimpin masyarakat.
2. Guru mengajak para siswa membentuk kelompok untuk mempelajari kisah hidup dan
perjuangan dari tokoh tersebut yang disediakan.
• Pertanyaan penuntun :
a. Siapa saja tokoh yang ada dalam gambar-gambar tersebut ?
c. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa secara spontan)
5. SUMBER BAHAN
• Buku PAK
• Kitab Suci
• Gambar Tokoh-Tokoh Pemimpin
• Buku Siswa
• Pengalaman Siswa
6. PENILAIAN
INDIKATOR
1. Menyebutkan contoh-contoh sikap bebas yang tidak
bertanggung jawab dalam hidupnya.
2. Menyebutkan contoh-contoh sikap bebas yang
bertanggung jawab.
3. Menjelaskan makna kebebasan yang bertanggung jawab
menurut ajaran gereja (GS Art. 17)
4. Menjelaskan pentingnya menjalankan kebebasan secara
bertanggung jawab demi tercapainya kehidupan bersama yang damai dan harmonis.
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelajaran peserta didik dapat :
a. Menyebutkan contoh-contoh sikap bebas yang tidak bertanggung jawab dalam
hidupnya.
b. Menyebutkan contoh-contoh sikap bebas yang bertanggung jawab.
c. Menjelaskan makna kebebasan yang bertanggung jawab menurut ajaran gereja
(GS Art. 17)
d. Menjelaskan pentingnya menjalankan kebebasan secara bertanggung jawab demi
tercapainya kehidupan bersama yang damai dan harmonis.
2. MATERI PEMBELAJARAN
Kebebasan yang bertanggung jawab.
3. METODE PEMBELAJARAN
X. Bercerita
XI. Sharing
XII. Diskusi
XIII. Ceramah / Informasi
XIV. Penugasan
4. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN
a. Kegiatan Pendahuluan
i. Doa pembukaan
(Salah satu siswa membuka pelajaran dengan doa pembukaan secara spontan)
ii. Pengantar / Apersepsi
b. Kegiatan Inti
1. Menggali pengalaman bertindak dalam kebebasan dan ketidak bebasan.
2. Guru mengajak para siswa untuk membaca dan mendengarkan cerita ”PENCINTA
KEBEBASAN” (Lihat buku Pegangan)
3. Guru mengajak para siswa untuk mendalami isi / pesan yang disampaikan dalam cerita
tadi.
• Pertanyaan penuntun :
a. Bagaimana pendapatmu tentang pemahaman kebebasan anak muda dalam
kisah tadi ?
b. Apa akibat dari praktik kebebasan seperti yang mereka lakukan itu ?
c. Mengapa mereka pada akhirnya menyepakati sejumlah aturan ?
d. Sebutkan contoh – contoh yang kamu temukan disekitarmu yang
memperlihatkan adanya tindakan atas nama kebebasan, namun bukan sebagai
kebebasan yang bertanggung jawab !
4. Guru mengajak para siswa untuk mendalami makna kebebasan seperti yang mereka
hayati.
Dengan kebebasan saya akan melakukan...................
Kebebasan bagiku berarti.................
5. Guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil perumusannya, kemudian guru
menambahkan gagasan-gagasan pokok.
6. Menggali pandangan kristiani tentang kebebasan sejati, dengan mengajak siswa
membaca dan mepelajari teks GS, Art 16 dan 17. (Lihat Buku Pegangan)
7. Kemudian guru meminta para siswa untuk membandingkan pandangan GS dengan
pandangan mereka sendiri tentang kebebasan, setelah itu siswa diminta untuk
mendialogkan dengan teman sebangkunya untuk membangun pemaham mereka
tentang kebebasan yang bertanggung jawab dan peran hati nurani.
8. Guru menyampaikan pokok-pokok gagasan antara lain :
Kebebasan Kristiani bukanlah kebebasan tanpa aturan atau kebebasan yang
bertentangan dengan sikap bertanggung jawab. Bertindak semaunya, apa lagi yang
merugikan orang lain ”Atas nama kebebasan”, sama dengan menipu diri. Sebab
setiap orang Kristen harus memilik sikap yang positif dan terhadap sesama warga
masyarakat, memilik kasih kepada sesama, dan hormat kepada pimpinan yang
menjamin ketertiban masyarakat.
Kebebasan yang bertanggung jawab adalah kebebasan untuk melakukan sesuatu
yang bermanfaat bagi orang lain sesuai dengan minat dan bakat masing-masing,
dan bukannya kebebasan yang mengakibatkan orang lain menderita atau
terganggu. Kebebasan yang bertanggung jawab dihayati berdasarkan peran suara
hati yang benar. Oleh karena itu kita perlu membina hati nurani terus menerus agar
tindakan-tindakan kita senantiasa sesuai dengan kehendak Allah, bermanfaat bagi
sesama, dan sekaligus mengembangkan diri kita.
Cara-cara untuk membina suara hati, antara lain : Mawas diri, membaca buku-
buku rohani, berdoa dan merenungkan kitab suci, bertanya pada orang lain,
membiasakan diri untuk selalu mengikuti bisikan suara hati dan melaksanakannya.
9. Mengembangkan kebebasan sejati dalam hidup sehari-hari.
10. Guru mengajak para siswa untuk membaca dan merenungkan kutipan kitab suci ( I
Ptr. 2 : 16 – 17) Lihat Buku Pegangan.
11. Kemudian guru mengajak para siswa untuk membuat renungan berdasarkan kutipan di
atas dengan mengupayakan untuk hidup bebas yang bertanggung jawab.
c. Penutup
(Doa penutup dibawakan oleh salah satu siswa secara spontan)
5. SUMBER BAHAN
• Buku PAK
• Kitab Suci
• Dokumen Gereja
• Buku Siswa
6. PENILAIAN