Anda di halaman 1dari 14

No.

Verbatim Tahapan Teknik


1. Konselor: Hai silakan masuk. Entry-membangun Topik netral
Konseli: Oh iya. hubungan
2. Konselor: Silakan duduk. Entry-membangun Topik netral
Konseli: Baik terima kasih. hubungan
3. Konselor: Oke, gimana kabar kamu hari Entry-membangun Topik netral
ini? hubungan
Konseli: Kabar kurang baik sih.
4. Konselor: Oke, tadi perjalanan dari Entry-membangun Topik netral
rumah kamu kesini berapa jam? hubungan
Konseli: Perjalanan sekitar 45 menit
kurang lebih.
5. Konselor: Oh oke, cukup jauh juga ya. Entry-membangun Topik netral
Konseli: Iya, lumayan jauh. hubungan
6. Konselor: Itu tadi kena macet apa Membangun Topik netral
gimana? hubungan
Konseli: Iya ada kena macet juga.
7. Konselor: Oh okeoke, kalau boleh tau Membangun Topik netral
kegiatan kamu sekarang apa? hubungan
Konseli: Untuk kegiatan kuliah sih kak.
8. Konselor: Oh kuliah ya, kuliah di? Membangun Topik netral
Konseli: Di UMM, Universitas hubungan
Muhammadiyah Malang.
9. Konselor: Oh okeoke, kalau boleh tau Membangun Topik netral
nih kamu sekarang semester berapa? hubungan
Konseli: Semester 3.
10. Konselor: Oh semester 3 ya. Membangun Topik netral
Konseli: Iya. hubungan
11. Konselor: Berarti maba ya. Membangun Topik netral
Konseli: Iya terhitung maba. hubungan
12. Konselor: Maba 2022? Membangun Topik netral
Konseli: 2021. hubungan
13. Konselor: Oh iya iya, sebelumnya saya Membangun Structuring: role
akan menjelaskan terlebih dahulu. hubungan limit
Perkenalkan nama saya Nabila
Fahrunnisa. Disini peran saya sebagai
konselor.
Konseli: Baik.
14. Konselor: Jadi peran saya disini hanya Membangun Structuring: role
membantu memberikan bantuan hubungan limit, topic limit
terhadap Anda. Jadi anda bisa Confrontation
menceritakan apa saja dan semua
semua itu bersifat rahasia sehingga
rahasia anda terjamin nyaman.
Konseli: Oke baik.
15. Konselor: Untuk batasan waktunya Membangun Structuring: time
disini kurang lebih sekitar 30 menit. hubungan limit
Jadi silakan Anda gunakan waktu
sebaik mungkin.
Konseli: Iya.
16. Konselor: Namun jika anda masih Membangun Structuring: time
merasa kurang, kita dapat membuat hubungan limit
pertemuan di lain waktu.
Konseli: Oke baik.
17. Konselor: Oke apakah ada yang ingin Eksplorasi Structuring: role
ditanyakan? limit
Konseli: Sampai kesini masih belum
ada sih.
18. Konselor: Oke, jadi kalau misalkan Eksplorasi Structuring: role
Anda atau masnya ini mau tanya, limit
gapapa tanya aja.
Konseli: Baik.
19. Konselor: Jangan malu-malu atau Eksplorasi Structuring: role
bagaimana gitu ya. limit
Konseli: Iya.
20. Konselor: Jadi konseling ini kita dapat Eksplorasi Structuring: role
mencari solusi sama-sama dan ingin limit
seperti apa
Konseli: Oh iya.
21. Konselor: Baik apakah kita dapat Eksplorasi Structuring: role
memulai sesi konseling ini? limit
Konseli: Bisa.
22. Konselor: Oke, iya silakan Anda bisa Eksplorasi Clarification
menceritakan apa yang ingin Anda
ceritakan.
Konseli: Jadi permasalahannya itu dulu
di awal perkuliahan. Dari saya sendiri
sebenarnya tidak ada niatan untuk
kuliah. Dulu setelah lulus sekolah itu
sama orang tua disuruh daftar tantara
cuma karena ada suatu problem jadi
gabisa keterima. Terus akhirnya orang
tua memberikan solusi kepada saya
untuk kuliah, dan sebenarnya juga agak
gimana ya, agak terpaksa si. Kan saya
disini sebagai anak pertama, jadi lebih
kayak ingin memenuhi keinginan orang
tua.
23. Konselor: Oh iya, terus? Eksplorasi Clarification
Konseli: Lalu disini saya merasa sedikit
terpaksa sebenarnya masuk kuliah.
Saya sebenarnya juga ada sifat pemalu
juga awal-awal. Jadi gini, perkuliahan
awal-awal itu kan pas angkatanku
online jadi ada kesulitan juga untuk
berbaur ke teman-teman soalnya nggak
langsung yang ketemu gitu. Nah disitu
merasa minder soalnya kayak dari awal
juga sulit membaur. Jadi pas waktu
online itu jadi sulit berbaur aja. Sempat
ada kepikiran sebenarnya kuliah online
terus tap kan juga nggak mungkin.
Dosen-dosen di jurusanku juga
kebanyakan minta sebisa mungkin
kayak offline, istilahnya Hybrid. Kayak
terasa pengen online terus. Kembali
lagi dari aku-nya emang dari awal
sebenarnya nggak pengen kuliah.
Dipaksa, kebetulan online jadi ya disitu
masih fine. Terus dapat kabar kalau
ternyata semester 2 wajib offline
semua. Udah mulai kayak gelisah.
24. Konselor: Agak berat gitu ya? Eksplorasi Clarification
Konseli: Iya. Pertama emang aku ini
homesick. Kedua memang gabisa jauh
dari orang tua. Cuma dipaksa oleh
keadaan harus berangkat ke Malang.
25. Konselor: Iya, terus? Eksplorasi Clarification
Konseli: Terus mau tidak mau harus ke
malang kan. Kayak berat awalnya
berangkat. Apalagi dari dulu emang
belum terbiasa tinggal di kota lain
selain di Blitar. Kan saya asal Blitar ya.
Jadi kayak takut aja si.
26. Konselor: Oke, kalau boleh tau kamu Eksplorasi Clarification
ngambil jurusan apa?
Konseli: Ambil ilmu pemerintahan.
27. Konselor: Oh ilmu pemerintahan, itu Eksplorasi Clarification
memang keinginan kamu atau orang
tuamu?
Konseli: Pilihan dari orang tua. Jadi
sebenarnya orang tua saya, lebih
tepatnya itu ibu saya kayak punya
pemikiran kalau biar jadi orang sukses
itu harus kerja yang di lembaga-
lembaga kayak yang tadi saya disuruh
jadi tantara gitu. Nah dibayangan ibu
saya itu kalau saya bekerja di lembaga
pemerintahan setidaknya saya bisa
bekerja seperti di minimal perangkat
desa gitu. Dan sebenarnya saya tidak
ada passion atau tidak ada minat sama
sekali kesitu, jadi emang murni
keinginan orang tua.
28. Konselor: Okey, tapi kamu bisa Eksplorasi Clarification
menerima keputusan dari orang tuamu
gitu?
Konseli: Terpaksa sih sebenarnya.
29. Konselor: Terpaksa ya? Eksplorasi Clarification
Konseli: Iya, jadi aku kuliah itu kayak
dihantui dengan rasa harus bertanggung
jawab kepada keluarga gitu loh. Itu jadi
beban si.
30. Konselor: Beban ya. Eksplorasi Clarification
Konseli: Iya, sangat beban. Kayak sulit
menerima gitu, kayak bener-bener
gasuka sih sebenarnya kuliah di jurusan
ini. Cuman dari akunya sendiri juga
bingung mau ambil jurusan apa yang
sesuai sama kemampuanku. Jadi secara
terpaksa ya aku ambil ilmu
pemerintahan ini.
31. Konselor: Okey, tapi kamu bisa Eksplorasi Clarification
mengikuti ini nggak kayak materinya,
perkuliahannya.
Konseli: Awal-awal sempat kayak
ketinggalan dari teman-teman lain.
Maksudnya kayak yang lain sudah
paham, aku sendiri belum. Sulit
memahami materinya juga. Mungkin
karena faktor bukan minatku juga, jadi
kayak nggak ada bekal yang aku siapin
dari awal. Itu si yang bikin sampai
merasa sumpek.
32. Konselor: Terus pas ketika kamu Eksplorasi Clarification
pertama kali masuk kuliah offline
gimana perasaannya?
Konseli: Perasaan kalau dibilang suka
nggak suka gimana ya, emang dari awal
yang nggak total buat kuliah di jurusan
ini. Jadi awal-awal masuk merasa
kurang aja sih sebenarnya. Kurang dan
kayak semakin tertekan sama kuliah.
Pas menjalani kuliah juga udah
berusaha untuk enjoy, berusaha
menerima gitu. Cuman tetap ada rasa
beban yang aku sebenarnya juga
gasuka. Itu sebenarnya juga
berpengaruh ke keseharianku selama di
malang juga, maksudnya kayak mau
ngapa-ngapain juga kurang merasa
semangat. Ini juga si ada beberapa mata
kuliah yang bener-bener gabisa aku
pahami.
33. Konselor: Contohnya kayak mata Eksplorasi Clarification
kuliah apa gitu?
Konseli: Untuk semester 2 mungkin
pengantar ilmu politik namanya. Itu
kayak bener-bener aku gabisa pahami
sih. Kayak musti ngapain gitu loh di
mata kuliah itu. Sebenarnya kalau
dibilang gampang itu gampang, cuman
kayak gara-gara akunya yang nggak
semangat, bener-bener gabisa
memahami. Dan sebenarnya juga
masalahnya mau sampai kapan aku
kayak gini terus. Jadi mau nggak mau,
apalagi ini keinginan orang tua harus
aku penuhi dong. Berusaha semaksimal
mungkin dalam perkuliahan. Tapi tetap
aja sih hasilnya juga kurang
memuaskan. Sebenarnya kalau dari
orang tua itu tidak ada tuntutan cuma
pengennya itu aku lulus tepat waktu.
Cuman kalau lulus tepat waktu kayak
agak pesimis juga sih kalau dari akunya
sendiri emang udah merasa pesimis
soalnya aku aja ngejalanin kuliah di
jurusan ini juga berat. Jadi kayak ingin
memperbaiki keadaan supaya lebih baik
tapi hasilnya juga tetep aja. Kayak
emang bener-bener gak minat di
jurusan. Udah berusaha semaksimal
mungkin maksudnya juga mencoba
memahami materi yang diberikan dosen
juga tetep aja susah gatau kenapa tapi
temen-temen yang lain juga mereka
bilangnya juga bisa nerima materi dari
jurusan. Cuman aku yang kayak susah
nangkep materi itu.
34. Konselor: Iya, eemm. Tapi kalau Eksplorasi Clarification
sekarang yang kamu rasain tetep sama
sama gimana?
Konseli: Saat ini yang aku rasakan juga
udah lumayan mending cuman tetep
kadang nge down. Tiba-tiba juga di kos
sering kepikiran kayak gatau ya,
maksudnya aku juga mikir kalau aku
udah selesai di jurusanku juga mau
lanjut kemana aku juga nggak ada
referensi untuk kesitu. Soalnya juga
nggak ada kebayang untuk kemana.
Nilai akademik di kuliahku juga nggak
terlalu memuaskan sih. Jadi nggak ada
sesuatu yang bisa aku andelin untuk
nantinya terjun ke dunia kerja. Dan
pada akhirnya merasa terbebani dengan
tugas-tugasnya juga soalnya pertama
ribet, akunya nggak menguasai materi-
materi yang diberikan dosen, jadi ya
setiap aku mau ngerjain tugas itu
merasakan kayak kena pressure aja sih.
Itu kalau aku rasa juga luamayan buat
stress juga si soalnya tekanan dari
dosen, tugas-tugas dan materi aku juga
nggak terlalu menguasai, ya nambah
beban pikiran si.
35. Konselor: Berarti, emm. Dosen anda itu Eksplorasi Clarification
mengharuskan dapat nilai yang baik
atau gimana?
Konseli: Beberapa dosen ada yang
mengharuskan mahasiwanya dapat nilai
sekian-sekian. Cuman ada juga dosen
yang cuman menilai dari kehadiran
juga udah aman.
36. Konselor: Emm, kamu eornah nggak Eksplorasi Clarification
kayak kamu tertinggal untuk beberapa
tugas dan itu kamu bisa mengejarnya
apa tidak?
Konseli: Eee, ketinggalan tugas itu.
Awal-awal sering kayak teledor tugas
tiba-tiba yang lain udah pada
ngumpulin aku belum ngerjain sama
sekali jadi apaya. Kayak males tau.
Sebenarnya dikasih tugas, karena
akunya yang nggak minat ke jurusan
dari kayak males tau aja kalau ternyata
ada tugas.
37. Konselor: Okey, kamu merasa kalau Eksplorasi Clarification
jumlah tugas kamu dalam perkuliahan
itu terlalu banyak atau kayak gimana?
Konseli: Emmm sebenarnya masih
dalam takaran tugas yang tidak terlalu
banyak sih. Cuman biasanya tugasnya
kayak ribet, cenderung harus yang
analisis-analisis situasi yang terjadi di
pemerintahan saat ini dan dari akunya
sendiri tidak menguasai materi itu,
kurang baca literatur dan memang tidak
berminat. Jadi setiap ada tugas pasti
kayak langsung ngedown, langsung
males.
38. Konselor: Oke, nah dengan keadaan Eksplorasi Clarification
kamu yang seperti itu pada saat kamu
ujian atau bisa UTS atau UAS gitu kan.
Nah, kamu pernah tidak kayak
merasakan kamu bisa menjawab itu,
tugas itu?
Konseli: Eeee, kalau untuk menjawab
soal ujian biasanya lebih ke
sepemahamanku aja sih. Entah itu
jawaban yang diharapkan dosenku atau
endak, cuman itu yang aku tau. Itu ya
kayak yang aku dapet selama kuliah.
39. Konselor: Berarti dijawab sebisanya Eksplorasi Clarification
gitu ya?
Konseli: Iya, sebisaku aja.
40. Konselor: Emmm, tapi menurut kamu Eksplorasi Clarification
pada saat kamu ujian itu kamu merasa
tegang atau bagaimana?
Konseli: Tegang pasti, sampek kadang
di kos itu stress, ya terlalu memikirkan
sesuatu yang berlebihan kayak
memikirkan ujian tersebut.
41. Konselor: Tapi kamu kadang ini nggak, Eksplorasi Clarification
punya pemikiran atau kepikiran kamu
tuh yakin bahwa kamu akan menjadi
sesuai yang sukses atau mahasiswa
yang sukses gitu?
Konseli: Kalau sukses, siapa sih yang
nggak pengen sukses. Cuman mungkin
untuk keadaanku yang saat ini masih
pesimis lah kalau bisa dibilang.
42. Konselor: Okey, kamu punya Eksplorasi Clarification
kekhawatiran nggak terhadap ujian
kamu itu?
Konseli: Kekhawatiran ya khawatir
karena nilai nggak memuaskan. Jadi
kan kalau nilainya memuaskan otomatis
merambat pada perkuliahanku juga kan.
Ya takutnya juga nggak lulus-lulus. Aku
juga jadi beban orang tua yang masih,
ya itu maksudnya jadi beban orang tua.
43. Konselor: Nah, berarti kamu punya rasa Eksplorasi Clarification
takut gagal di perkuliahanmu atau
tidak? Atau bagaimana?
Konseli: Ada takut gagal, takut
menyusahkan orang tua.
44. Konselor: Mungkin dari orang tua Eksplorasi Clarification
kamu memiliki harapan yang tidak
realistis menurut kamu?
Konseli: Eeee, ada sih. Seperti yang
tadi awal saya bilang. Orang tuaku itu
kayak memiliki kadar kesuksesan orang
itu dilihat dari dia PNS atau bukan. Nah
sebenarnya kalau dari aku sendiri
sebenarnya nggak suka kalau kerja
PNS. Maksudnya terikat waktu, terikat
bisa dibilang terikat negara begitu lah,
nggak terlalu suka dan itu juga
berpengaruh ke perkuliahan juga sih.
Maksudnya kan perkuliahanku di
jurusan pemerintahan, otomatis juga
dari aku nggak ada bayangan lulus mau
jadi apa kalau emang, maksudnya pasti
kalau di jurusan pemerintahan dan
kerjanya di pemerintahan gitu-gitu.
Kedinasan, perkantoran, sebagainya
jadi kurang minat kesitu aja.
45. Konselor: Bukan passionmu berarti ya? Eksplorasi Clarification
Konseli: Bukan, bukan passion bukan
juga apa ya. Nggak ada rasa.
46. Konselor: Ketertarikan? Eksplorasi Clarification
Konseli: Heem, sama sekali nggak
tertarik ke bidang-bidang seperti itu.
47. Konselor: Oke, tapi mungkin dari Eksplorasi Clarification
teman-teman kamu juga memiliki,
eeeee. Kedepannya itu memiliki tujuan
yang sama mungkin? Sama kayak yang
orang tua kamu harapkan begitu, untuk
menjadi lembaga pemerintahan.
Konseli: Ya ada temen-temenku yang
emang, maksudnya niat di jurusan ini
gitu kan. Ada, ya mayoritas semua
minat lah. Mungkin beberapa ada yang
emang salah jurusan atau mungkin
kayak aku yang dipaksa orang tua atau
emang mereka bingung ngambil
jurusan apa akhirnya ngambil jurusan
ini. Ada beberapa yang seperti itu.
48. Konselor: Tapi apakah nilai mereka Eksplorasi Clarification
juga kayak kamu atau kayak gimana?
Konseli: Beberapa ada yang di
bawahku, beberapa ada yang di atasku.
49. Konselor: Oke, kamu merasa Eksplorasi Clarification
persaingan dengan temen-temen kamu
untuk mendapatkan nilai itu cukup
ketat atau tidak?
Konseli: Ketat ketat, sebenarnya di
kelasku, khususnya di kelasku ya. Itu
mahasiswa-mahasiswanya tergolong
ambis-ambis.
Konselor: Oh oke. Eksplorasi Clarification
Konseli: Jadi, apa ya. Mereka itu kalau
ada tugas suka langsung dikerjain, aktif
tanya-tanya begitu-begitu. Tapi
beberapa ada yang emang bantuin aku
juga sih beberapa. Cuman kadang dari
akunya yang emang bener-bener gak
ada dorongan untuk maksimal di
perkuliahan, itu emang dari akunya aja.
Yang aku bingungin itu gimana supaya
aku itu bisa kayak temen-temenku gitu
loh. Ada semangat, ada kemauan untuk
tau, ada kemauan untuk berhasil gitu-
gitu.
Konselor: Mungkin itu juga salah satu Eksplorasi Summary
faktor yang bikin kamu stress gitu ya,
karena persaingan ketat tersebut
Konseli: Iya, soalnya kalau di kuliahan
aja aku liat mahasiswa-mahasiswanya
juga ambis-ambis. Apalagi kalau aku
terjun di dunia pekerjaan, khususnya di
ilmu pemerintahan kan mungkin bisa
lebih ketat dari yang aku rasain
sekarang. Maksudnya lebih merasa
tekanan gitu-gitu.
Konselor: Mungkin kamu merasa kayak Eksplorasi Clarification
prestasi akademik yang lain lebih di
atas kamu atau bagaimana?
Konseli: Iya, kalau itu iya sih.
Konselor: Jadi itu juga faktor yang Eksplorasi Summary
bikin kamu stress.
Konseli: Iya.
Konselor: Tapi bagaimana kamu itu Eksplorasi Clarification
dapat membagi waktu untuk mengikuti
perkuliahan dan mengerjakan tugas.
Apakah kamu bisa membagi waktu itu?
Konseli: Jujur belum, belum bisa
membagi waktu perkuliahan yang baik.
Sering juga jarang masuk kelas. Kan di
kelasku ada kelas paginya juga, jam 7
itu kadang aku bangun kesiangan juga.
Susah kebagi waktunya apalagi waktu
tidurku juga kebalik. Biasanya aku juga
merasa susah tidur gara-gara kepikiran
kuliah gitu-gitu.
Konselor: Kenapa sampai kamu bisa Eksplorasi Clarification
kepikiran kayak gitu?
Konseli: Eeemm, apa ya. Mungkin
gara-gara kenapa aku gabisa memahami
materi yang diberikan dosenku. Kenapa
aku gabisa menemukan rasa semangat
untuk aku mengejar nilai. Soalnya di
prestasi akademisku juga ada beberapa
nilai yang menurutku jelek, bukan
menurutku sih. Itu memang jelek.
Konselor: Oke. Eksplorasi Clarification
Konseli: Ya pokoknya setiap kali
dihadapkan ujian-ujian UTS atau UAS
gitu. Setelah liat nilaiku itu langsung
kayak down. Soalnya emang jelek, itu
juga yang bikin stress juga sih. Nggak
sesuai sama harapan tujuan. Tapi emang
dari awalnya juga aku belum
memahami materinya juga.
Konselor: Emmm iya. Eksplorasi Clarification
Konseli: Ada juga beberapa dosenku
yang kritis akan nilai akademisku juga,
sampai negur. Aku juga pernah dapet
masalah sama satu dosen sih. Pada
waktu itu aku kan terlambat masuk
kelas, emang aku bangunnya kesiangan.
Nah, pas aku sampai itu aku langsung
dimarah-marahin gitu si. Sampai
selama perkuliahan itu aku kayak
dijadiin contoh buruk gitu loh. Disitu
aku sadar aku salah, aku terlambat.
Cuman kenapa kok cara dosen
memperlakukanku itu kayak gitu.
Seakan-akan aku itu udah buat
kesalahan besar gitu loh. Sempat
beberapa hari ini bikin kepikiran yang
nggak enak aja sih. Sempat kepikiran
juga males sama perkuliahan orangnya
juga.
Konselor: Emmmm, tapi dengan dosen Eksplorasi Clarification
itu nih. Kamu bermasalah nggak sama
prestasi akademikmu? Maksudnya
kayak di mata kuliahnya dia, itu
prestasi akademikmu bagaimana?
Bermasalah apa tidak?
Konseli: Eeee, mungkin lebih ke ini sih.
Dosennya memang dari awal pelit nilai.
Jadi kayak dibilang kritis nilai ya bukan
ke aku doang, ke semua mahasiswa
juganya memang. Di mata kuliah orang
itu juga sempat dikasih nilai yang jelek
aku. Soalnya dia juga tipe-tipe orang
yang kritis nilai juga, itu tadi kan ke
semua mahasiswa tapi ke akunya
sendiri juga kulihat kayaknya aku yang
paling parah.
Konselor: Tadi kan kamu bilang, kamu Eksplorasi Clarification
tidak bisa membagi waktu antara kuliah
dan mengerjakan tugas kan ya. Nah tapi
kalau untuk waktu bersantai setelah
kuliah, itu kamu memiliki waktu yang
cukup apa tidak?
Konseli: Eeemm, waktu cukup. Cukup
sebenarnya.
Konselor: Iya Eksplorasi Clarification
Konseli: Sebenarnya semakin kesini
juga semakin bisa enjoy dan mulai
sedikit menemukan inilah,
kenyamanan. Tetapi di sisi lain juga
kadang masih keingat juga kalau
sebenarnya tanggung jawabku di
Malang ini bukan main-main.
Maksudku menyelesaikan amanah yang
diberikan orang tuaku. Jadi tetep aja sih
seperti jatuhnya tetep keingat
(kepikiran) kalau harus ada tanggung
jawab yang aku selesaikan dan itu
berat.
Konselor: Oke, kepikirannya sampai Eksplorasi Clarification
yang kayak kamu kepikiran terus-
terusan gitu?
Konseli: Iya, kepikiran aku kalau lulus
terlambat gimana ya, aku kalau nggak
bisa nyelesaikan kuliah gimana ya.
Konselor: Apalagi keadaan prestasi Eksplorasi Clarification
akademikmu gitu ya?
Konseli: Iya, itu juga. Gimana ya.
Faktor yang bikin aku bener-bener
stress kepikiran salah satunya dari itu
tadi nilai akademisku itu.
Konselor: Yang menurut kamu tidak Eksplorasi Clarification
memuaskan itu?
Konseli: Iya, tidak memuaskan sama
sekali.
Konselor: Oke, tapi karena kamu sudah Eksplorasi Summary
memiliki teman disini itu bikin kamu
setidaknya lebih tenang gitu ya?
Konseli: Iya lah, setidaknya ada waktu-
waktu untuk tidak terlalu memikirkan
kuliah.
Konselor: Tapi apakah kamu memiliki Eksplorasi Clarification
keyakinan kalau kamu itu akan berhasil
dalam masa depan? Karir masa
depanmu itu.
Konseli: Enggak sih, aku sepesimis itu.
Konselor: Pesimis? Eksplorasi Clarification
Konseli: Heem.
Konselor: Sampai akhirnya kamu Eksplorasi Clarification
merasa tidak yakin atau kurang yakin?
Konseli: Kurang yakin sih.
Konselor: Karena? Eksplorasi Clarification
Konseli: Ya dari prestasi akademikku
itu sendiri.
Konselor: Okee, jadi itu juga yang Eksplorasi Clarification
bikin kamu bener-bener kurang yakin
mengejar masa depanmu gitu ya?
Konseli: Iya, soalnya kan bukan dari
akunya ini.
Konselor: Oke, karena waktunya sudah Closing Termination
habis. Mungkin kita bisa merencanakan
sesi konseling ini di sesi selanjutnya, di
pertemuan selanjutnya nanti kita bisa
rencanakan.
Konseli: Baik.
Konselor: Oke, baik terima kasih sudah Closing Termination
meluangkan waktunya dan sudah
sangat terbuka pada saya.
Konseli: Terima kasih kembali.
Konselor: Oke, berhubung waktunya Closing Termination
sangat terbatas. Nanti kita bisa
merencanakan pertemuan untuk sesi
selanjutnya.
Konseli: Oke.
Konselor: Baik terima kasih mas. Closing Termination
Konseli: Iya, terima kasih kak.
Konselor: Baik, hati-hati di jalan. Closing Termination
Semoga selamat sampai rumah.
Konseli: Iya, terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai