1. Konselor: Hai silakan masuk. Entry-membangun Topik netral Konseli: Oh iya. hubungan 2. Konselor: Silakan duduk. Entry-membangun Topik netral Konseli: Baik terima kasih. hubungan 3. Konselor: Oke, gimana kabar kamu hari Entry-membangun Topik netral ini? hubungan Konseli: Kabar kurang baik sih. 4. Konselor: Oke, tadi perjalanan dari Entry-membangun Topik netral rumah kamu kesini berapa jam? hubungan Konseli: Perjalanan sekitar 45 menit kurang lebih. 5. Konselor: Oh oke, cukup jauh juga ya. Entry-membangun Topik netral Konseli: Iya, lumayan jauh. hubungan 6. Konselor: Itu tadi kena macet apa Membangun Topik netral gimana? hubungan Konseli: Iya ada kena macet juga. 7. Konselor: Oh okeoke, kalau boleh tau Membangun Topik netral kegiatan kamu sekarang apa? hubungan Konseli: Untuk kegiatan kuliah sih kak. 8. Konselor: Oh kuliah ya, kuliah di? Membangun Topik netral Konseli: Di UMM, Universitas hubungan Muhammadiyah Malang. 9. Konselor: Oh okeoke, kalau boleh tau Membangun Topik netral nih kamu sekarang semester berapa? hubungan Konseli: Semester 3. 10. Konselor: Oh semester 3 ya. Membangun Topik netral Konseli: Iya. hubungan 11. Konselor: Berarti maba ya. Membangun Topik netral Konseli: Iya terhitung maba. hubungan 12. Konselor: Maba 2022? Membangun Topik netral Konseli: 2021. hubungan 13. Konselor: Oh iya iya, sebelumnya saya Membangun Structuring: role akan menjelaskan terlebih dahulu. hubungan limit Perkenalkan nama saya Nabila Fahrunnisa. Disini peran saya sebagai konselor. Konseli: Baik. 14. Konselor: Jadi peran saya disini hanya Membangun Structuring: role membantu memberikan bantuan hubungan limit, topic limit terhadap Anda. Jadi anda bisa Confrontation menceritakan apa saja dan semua semua itu bersifat rahasia sehingga rahasia anda terjamin nyaman. Konseli: Oke baik. 15. Konselor: Untuk batasan waktunya Membangun Structuring: time disini kurang lebih sekitar 30 menit. hubungan limit Jadi silakan Anda gunakan waktu sebaik mungkin. Konseli: Iya. 16. Konselor: Namun jika anda masih Membangun Structuring: time merasa kurang, kita dapat membuat hubungan limit pertemuan di lain waktu. Konseli: Oke baik. 17. Konselor: Oke apakah ada yang ingin Eksplorasi Structuring: role ditanyakan? limit Konseli: Sampai kesini masih belum ada sih. 18. Konselor: Oke, jadi kalau misalkan Eksplorasi Structuring: role Anda atau masnya ini mau tanya, limit gapapa tanya aja. Konseli: Baik. 19. Konselor: Jangan malu-malu atau Eksplorasi Structuring: role bagaimana gitu ya. limit Konseli: Iya. 20. Konselor: Jadi konseling ini kita dapat Eksplorasi Structuring: role mencari solusi sama-sama dan ingin limit seperti apa Konseli: Oh iya. 21. Konselor: Baik apakah kita dapat Eksplorasi Structuring: role memulai sesi konseling ini? limit Konseli: Bisa. 22. Konselor: Oke, iya silakan Anda bisa Eksplorasi Clarification menceritakan apa yang ingin Anda ceritakan. Konseli: Jadi permasalahannya itu dulu di awal perkuliahan. Dari saya sendiri sebenarnya tidak ada niatan untuk kuliah. Dulu setelah lulus sekolah itu sama orang tua disuruh daftar tantara cuma karena ada suatu problem jadi gabisa keterima. Terus akhirnya orang tua memberikan solusi kepada saya untuk kuliah, dan sebenarnya juga agak gimana ya, agak terpaksa si. Kan saya disini sebagai anak pertama, jadi lebih kayak ingin memenuhi keinginan orang tua. 23. Konselor: Oh iya, terus? Eksplorasi Clarification Konseli: Lalu disini saya merasa sedikit terpaksa sebenarnya masuk kuliah. Saya sebenarnya juga ada sifat pemalu juga awal-awal. Jadi gini, perkuliahan awal-awal itu kan pas angkatanku online jadi ada kesulitan juga untuk berbaur ke teman-teman soalnya nggak langsung yang ketemu gitu. Nah disitu merasa minder soalnya kayak dari awal juga sulit membaur. Jadi pas waktu online itu jadi sulit berbaur aja. Sempat ada kepikiran sebenarnya kuliah online terus tap kan juga nggak mungkin. Dosen-dosen di jurusanku juga kebanyakan minta sebisa mungkin kayak offline, istilahnya Hybrid. Kayak terasa pengen online terus. Kembali lagi dari aku-nya emang dari awal sebenarnya nggak pengen kuliah. Dipaksa, kebetulan online jadi ya disitu masih fine. Terus dapat kabar kalau ternyata semester 2 wajib offline semua. Udah mulai kayak gelisah. 24. Konselor: Agak berat gitu ya? Eksplorasi Clarification Konseli: Iya. Pertama emang aku ini homesick. Kedua memang gabisa jauh dari orang tua. Cuma dipaksa oleh keadaan harus berangkat ke Malang. 25. Konselor: Iya, terus? Eksplorasi Clarification Konseli: Terus mau tidak mau harus ke malang kan. Kayak berat awalnya berangkat. Apalagi dari dulu emang belum terbiasa tinggal di kota lain selain di Blitar. Kan saya asal Blitar ya. Jadi kayak takut aja si. 26. Konselor: Oke, kalau boleh tau kamu Eksplorasi Clarification ngambil jurusan apa? Konseli: Ambil ilmu pemerintahan. 27. Konselor: Oh ilmu pemerintahan, itu Eksplorasi Clarification memang keinginan kamu atau orang tuamu? Konseli: Pilihan dari orang tua. Jadi sebenarnya orang tua saya, lebih tepatnya itu ibu saya kayak punya pemikiran kalau biar jadi orang sukses itu harus kerja yang di lembaga- lembaga kayak yang tadi saya disuruh jadi tantara gitu. Nah dibayangan ibu saya itu kalau saya bekerja di lembaga pemerintahan setidaknya saya bisa bekerja seperti di minimal perangkat desa gitu. Dan sebenarnya saya tidak ada passion atau tidak ada minat sama sekali kesitu, jadi emang murni keinginan orang tua. 28. Konselor: Okey, tapi kamu bisa Eksplorasi Clarification menerima keputusan dari orang tuamu gitu? Konseli: Terpaksa sih sebenarnya. 29. Konselor: Terpaksa ya? Eksplorasi Clarification Konseli: Iya, jadi aku kuliah itu kayak dihantui dengan rasa harus bertanggung jawab kepada keluarga gitu loh. Itu jadi beban si. 30. Konselor: Beban ya. Eksplorasi Clarification Konseli: Iya, sangat beban. Kayak sulit menerima gitu, kayak bener-bener gasuka sih sebenarnya kuliah di jurusan ini. Cuman dari akunya sendiri juga bingung mau ambil jurusan apa yang sesuai sama kemampuanku. Jadi secara terpaksa ya aku ambil ilmu pemerintahan ini. 31. Konselor: Okey, tapi kamu bisa Eksplorasi Clarification mengikuti ini nggak kayak materinya, perkuliahannya. Konseli: Awal-awal sempat kayak ketinggalan dari teman-teman lain. Maksudnya kayak yang lain sudah paham, aku sendiri belum. Sulit memahami materinya juga. Mungkin karena faktor bukan minatku juga, jadi kayak nggak ada bekal yang aku siapin dari awal. Itu si yang bikin sampai merasa sumpek. 32. Konselor: Terus pas ketika kamu Eksplorasi Clarification pertama kali masuk kuliah offline gimana perasaannya? Konseli: Perasaan kalau dibilang suka nggak suka gimana ya, emang dari awal yang nggak total buat kuliah di jurusan ini. Jadi awal-awal masuk merasa kurang aja sih sebenarnya. Kurang dan kayak semakin tertekan sama kuliah. Pas menjalani kuliah juga udah berusaha untuk enjoy, berusaha menerima gitu. Cuman tetap ada rasa beban yang aku sebenarnya juga gasuka. Itu sebenarnya juga berpengaruh ke keseharianku selama di malang juga, maksudnya kayak mau ngapa-ngapain juga kurang merasa semangat. Ini juga si ada beberapa mata kuliah yang bener-bener gabisa aku pahami. 33. Konselor: Contohnya kayak mata Eksplorasi Clarification kuliah apa gitu? Konseli: Untuk semester 2 mungkin pengantar ilmu politik namanya. Itu kayak bener-bener aku gabisa pahami sih. Kayak musti ngapain gitu loh di mata kuliah itu. Sebenarnya kalau dibilang gampang itu gampang, cuman kayak gara-gara akunya yang nggak semangat, bener-bener gabisa memahami. Dan sebenarnya juga masalahnya mau sampai kapan aku kayak gini terus. Jadi mau nggak mau, apalagi ini keinginan orang tua harus aku penuhi dong. Berusaha semaksimal mungkin dalam perkuliahan. Tapi tetap aja sih hasilnya juga kurang memuaskan. Sebenarnya kalau dari orang tua itu tidak ada tuntutan cuma pengennya itu aku lulus tepat waktu. Cuman kalau lulus tepat waktu kayak agak pesimis juga sih kalau dari akunya sendiri emang udah merasa pesimis soalnya aku aja ngejalanin kuliah di jurusan ini juga berat. Jadi kayak ingin memperbaiki keadaan supaya lebih baik tapi hasilnya juga tetep aja. Kayak emang bener-bener gak minat di jurusan. Udah berusaha semaksimal mungkin maksudnya juga mencoba memahami materi yang diberikan dosen juga tetep aja susah gatau kenapa tapi temen-temen yang lain juga mereka bilangnya juga bisa nerima materi dari jurusan. Cuman aku yang kayak susah nangkep materi itu. 34. Konselor: Iya, eemm. Tapi kalau Eksplorasi Clarification sekarang yang kamu rasain tetep sama sama gimana? Konseli: Saat ini yang aku rasakan juga udah lumayan mending cuman tetep kadang nge down. Tiba-tiba juga di kos sering kepikiran kayak gatau ya, maksudnya aku juga mikir kalau aku udah selesai di jurusanku juga mau lanjut kemana aku juga nggak ada referensi untuk kesitu. Soalnya juga nggak ada kebayang untuk kemana. Nilai akademik di kuliahku juga nggak terlalu memuaskan sih. Jadi nggak ada sesuatu yang bisa aku andelin untuk nantinya terjun ke dunia kerja. Dan pada akhirnya merasa terbebani dengan tugas-tugasnya juga soalnya pertama ribet, akunya nggak menguasai materi- materi yang diberikan dosen, jadi ya setiap aku mau ngerjain tugas itu merasakan kayak kena pressure aja sih. Itu kalau aku rasa juga luamayan buat stress juga si soalnya tekanan dari dosen, tugas-tugas dan materi aku juga nggak terlalu menguasai, ya nambah beban pikiran si. 35. Konselor: Berarti, emm. Dosen anda itu Eksplorasi Clarification mengharuskan dapat nilai yang baik atau gimana? Konseli: Beberapa dosen ada yang mengharuskan mahasiwanya dapat nilai sekian-sekian. Cuman ada juga dosen yang cuman menilai dari kehadiran juga udah aman. 36. Konselor: Emm, kamu eornah nggak Eksplorasi Clarification kayak kamu tertinggal untuk beberapa tugas dan itu kamu bisa mengejarnya apa tidak? Konseli: Eee, ketinggalan tugas itu. Awal-awal sering kayak teledor tugas tiba-tiba yang lain udah pada ngumpulin aku belum ngerjain sama sekali jadi apaya. Kayak males tau. Sebenarnya dikasih tugas, karena akunya yang nggak minat ke jurusan dari kayak males tau aja kalau ternyata ada tugas. 37. Konselor: Okey, kamu merasa kalau Eksplorasi Clarification jumlah tugas kamu dalam perkuliahan itu terlalu banyak atau kayak gimana? Konseli: Emmm sebenarnya masih dalam takaran tugas yang tidak terlalu banyak sih. Cuman biasanya tugasnya kayak ribet, cenderung harus yang analisis-analisis situasi yang terjadi di pemerintahan saat ini dan dari akunya sendiri tidak menguasai materi itu, kurang baca literatur dan memang tidak berminat. Jadi setiap ada tugas pasti kayak langsung ngedown, langsung males. 38. Konselor: Oke, nah dengan keadaan Eksplorasi Clarification kamu yang seperti itu pada saat kamu ujian atau bisa UTS atau UAS gitu kan. Nah, kamu pernah tidak kayak merasakan kamu bisa menjawab itu, tugas itu? Konseli: Eeee, kalau untuk menjawab soal ujian biasanya lebih ke sepemahamanku aja sih. Entah itu jawaban yang diharapkan dosenku atau endak, cuman itu yang aku tau. Itu ya kayak yang aku dapet selama kuliah. 39. Konselor: Berarti dijawab sebisanya Eksplorasi Clarification gitu ya? Konseli: Iya, sebisaku aja. 40. Konselor: Emmm, tapi menurut kamu Eksplorasi Clarification pada saat kamu ujian itu kamu merasa tegang atau bagaimana? Konseli: Tegang pasti, sampek kadang di kos itu stress, ya terlalu memikirkan sesuatu yang berlebihan kayak memikirkan ujian tersebut. 41. Konselor: Tapi kamu kadang ini nggak, Eksplorasi Clarification punya pemikiran atau kepikiran kamu tuh yakin bahwa kamu akan menjadi sesuai yang sukses atau mahasiswa yang sukses gitu? Konseli: Kalau sukses, siapa sih yang nggak pengen sukses. Cuman mungkin untuk keadaanku yang saat ini masih pesimis lah kalau bisa dibilang. 42. Konselor: Okey, kamu punya Eksplorasi Clarification kekhawatiran nggak terhadap ujian kamu itu? Konseli: Kekhawatiran ya khawatir karena nilai nggak memuaskan. Jadi kan kalau nilainya memuaskan otomatis merambat pada perkuliahanku juga kan. Ya takutnya juga nggak lulus-lulus. Aku juga jadi beban orang tua yang masih, ya itu maksudnya jadi beban orang tua. 43. Konselor: Nah, berarti kamu punya rasa Eksplorasi Clarification takut gagal di perkuliahanmu atau tidak? Atau bagaimana? Konseli: Ada takut gagal, takut menyusahkan orang tua. 44. Konselor: Mungkin dari orang tua Eksplorasi Clarification kamu memiliki harapan yang tidak realistis menurut kamu? Konseli: Eeee, ada sih. Seperti yang tadi awal saya bilang. Orang tuaku itu kayak memiliki kadar kesuksesan orang itu dilihat dari dia PNS atau bukan. Nah sebenarnya kalau dari aku sendiri sebenarnya nggak suka kalau kerja PNS. Maksudnya terikat waktu, terikat bisa dibilang terikat negara begitu lah, nggak terlalu suka dan itu juga berpengaruh ke perkuliahan juga sih. Maksudnya kan perkuliahanku di jurusan pemerintahan, otomatis juga dari aku nggak ada bayangan lulus mau jadi apa kalau emang, maksudnya pasti kalau di jurusan pemerintahan dan kerjanya di pemerintahan gitu-gitu. Kedinasan, perkantoran, sebagainya jadi kurang minat kesitu aja. 45. Konselor: Bukan passionmu berarti ya? Eksplorasi Clarification Konseli: Bukan, bukan passion bukan juga apa ya. Nggak ada rasa. 46. Konselor: Ketertarikan? Eksplorasi Clarification Konseli: Heem, sama sekali nggak tertarik ke bidang-bidang seperti itu. 47. Konselor: Oke, tapi mungkin dari Eksplorasi Clarification teman-teman kamu juga memiliki, eeeee. Kedepannya itu memiliki tujuan yang sama mungkin? Sama kayak yang orang tua kamu harapkan begitu, untuk menjadi lembaga pemerintahan. Konseli: Ya ada temen-temenku yang emang, maksudnya niat di jurusan ini gitu kan. Ada, ya mayoritas semua minat lah. Mungkin beberapa ada yang emang salah jurusan atau mungkin kayak aku yang dipaksa orang tua atau emang mereka bingung ngambil jurusan apa akhirnya ngambil jurusan ini. Ada beberapa yang seperti itu. 48. Konselor: Tapi apakah nilai mereka Eksplorasi Clarification juga kayak kamu atau kayak gimana? Konseli: Beberapa ada yang di bawahku, beberapa ada yang di atasku. 49. Konselor: Oke, kamu merasa Eksplorasi Clarification persaingan dengan temen-temen kamu untuk mendapatkan nilai itu cukup ketat atau tidak? Konseli: Ketat ketat, sebenarnya di kelasku, khususnya di kelasku ya. Itu mahasiswa-mahasiswanya tergolong ambis-ambis. Konselor: Oh oke. Eksplorasi Clarification Konseli: Jadi, apa ya. Mereka itu kalau ada tugas suka langsung dikerjain, aktif tanya-tanya begitu-begitu. Tapi beberapa ada yang emang bantuin aku juga sih beberapa. Cuman kadang dari akunya yang emang bener-bener gak ada dorongan untuk maksimal di perkuliahan, itu emang dari akunya aja. Yang aku bingungin itu gimana supaya aku itu bisa kayak temen-temenku gitu loh. Ada semangat, ada kemauan untuk tau, ada kemauan untuk berhasil gitu- gitu. Konselor: Mungkin itu juga salah satu Eksplorasi Summary faktor yang bikin kamu stress gitu ya, karena persaingan ketat tersebut Konseli: Iya, soalnya kalau di kuliahan aja aku liat mahasiswa-mahasiswanya juga ambis-ambis. Apalagi kalau aku terjun di dunia pekerjaan, khususnya di ilmu pemerintahan kan mungkin bisa lebih ketat dari yang aku rasain sekarang. Maksudnya lebih merasa tekanan gitu-gitu. Konselor: Mungkin kamu merasa kayak Eksplorasi Clarification prestasi akademik yang lain lebih di atas kamu atau bagaimana? Konseli: Iya, kalau itu iya sih. Konselor: Jadi itu juga faktor yang Eksplorasi Summary bikin kamu stress. Konseli: Iya. Konselor: Tapi bagaimana kamu itu Eksplorasi Clarification dapat membagi waktu untuk mengikuti perkuliahan dan mengerjakan tugas. Apakah kamu bisa membagi waktu itu? Konseli: Jujur belum, belum bisa membagi waktu perkuliahan yang baik. Sering juga jarang masuk kelas. Kan di kelasku ada kelas paginya juga, jam 7 itu kadang aku bangun kesiangan juga. Susah kebagi waktunya apalagi waktu tidurku juga kebalik. Biasanya aku juga merasa susah tidur gara-gara kepikiran kuliah gitu-gitu. Konselor: Kenapa sampai kamu bisa Eksplorasi Clarification kepikiran kayak gitu? Konseli: Eeemm, apa ya. Mungkin gara-gara kenapa aku gabisa memahami materi yang diberikan dosenku. Kenapa aku gabisa menemukan rasa semangat untuk aku mengejar nilai. Soalnya di prestasi akademisku juga ada beberapa nilai yang menurutku jelek, bukan menurutku sih. Itu memang jelek. Konselor: Oke. Eksplorasi Clarification Konseli: Ya pokoknya setiap kali dihadapkan ujian-ujian UTS atau UAS gitu. Setelah liat nilaiku itu langsung kayak down. Soalnya emang jelek, itu juga yang bikin stress juga sih. Nggak sesuai sama harapan tujuan. Tapi emang dari awalnya juga aku belum memahami materinya juga. Konselor: Emmm iya. Eksplorasi Clarification Konseli: Ada juga beberapa dosenku yang kritis akan nilai akademisku juga, sampai negur. Aku juga pernah dapet masalah sama satu dosen sih. Pada waktu itu aku kan terlambat masuk kelas, emang aku bangunnya kesiangan. Nah, pas aku sampai itu aku langsung dimarah-marahin gitu si. Sampai selama perkuliahan itu aku kayak dijadiin contoh buruk gitu loh. Disitu aku sadar aku salah, aku terlambat. Cuman kenapa kok cara dosen memperlakukanku itu kayak gitu. Seakan-akan aku itu udah buat kesalahan besar gitu loh. Sempat beberapa hari ini bikin kepikiran yang nggak enak aja sih. Sempat kepikiran juga males sama perkuliahan orangnya juga. Konselor: Emmmm, tapi dengan dosen Eksplorasi Clarification itu nih. Kamu bermasalah nggak sama prestasi akademikmu? Maksudnya kayak di mata kuliahnya dia, itu prestasi akademikmu bagaimana? Bermasalah apa tidak? Konseli: Eeee, mungkin lebih ke ini sih. Dosennya memang dari awal pelit nilai. Jadi kayak dibilang kritis nilai ya bukan ke aku doang, ke semua mahasiswa juganya memang. Di mata kuliah orang itu juga sempat dikasih nilai yang jelek aku. Soalnya dia juga tipe-tipe orang yang kritis nilai juga, itu tadi kan ke semua mahasiswa tapi ke akunya sendiri juga kulihat kayaknya aku yang paling parah. Konselor: Tadi kan kamu bilang, kamu Eksplorasi Clarification tidak bisa membagi waktu antara kuliah dan mengerjakan tugas kan ya. Nah tapi kalau untuk waktu bersantai setelah kuliah, itu kamu memiliki waktu yang cukup apa tidak? Konseli: Eeemm, waktu cukup. Cukup sebenarnya. Konselor: Iya Eksplorasi Clarification Konseli: Sebenarnya semakin kesini juga semakin bisa enjoy dan mulai sedikit menemukan inilah, kenyamanan. Tetapi di sisi lain juga kadang masih keingat juga kalau sebenarnya tanggung jawabku di Malang ini bukan main-main. Maksudku menyelesaikan amanah yang diberikan orang tuaku. Jadi tetep aja sih seperti jatuhnya tetep keingat (kepikiran) kalau harus ada tanggung jawab yang aku selesaikan dan itu berat. Konselor: Oke, kepikirannya sampai Eksplorasi Clarification yang kayak kamu kepikiran terus- terusan gitu? Konseli: Iya, kepikiran aku kalau lulus terlambat gimana ya, aku kalau nggak bisa nyelesaikan kuliah gimana ya. Konselor: Apalagi keadaan prestasi Eksplorasi Clarification akademikmu gitu ya? Konseli: Iya, itu juga. Gimana ya. Faktor yang bikin aku bener-bener stress kepikiran salah satunya dari itu tadi nilai akademisku itu. Konselor: Yang menurut kamu tidak Eksplorasi Clarification memuaskan itu? Konseli: Iya, tidak memuaskan sama sekali. Konselor: Oke, tapi karena kamu sudah Eksplorasi Summary memiliki teman disini itu bikin kamu setidaknya lebih tenang gitu ya? Konseli: Iya lah, setidaknya ada waktu- waktu untuk tidak terlalu memikirkan kuliah. Konselor: Tapi apakah kamu memiliki Eksplorasi Clarification keyakinan kalau kamu itu akan berhasil dalam masa depan? Karir masa depanmu itu. Konseli: Enggak sih, aku sepesimis itu. Konselor: Pesimis? Eksplorasi Clarification Konseli: Heem. Konselor: Sampai akhirnya kamu Eksplorasi Clarification merasa tidak yakin atau kurang yakin? Konseli: Kurang yakin sih. Konselor: Karena? Eksplorasi Clarification Konseli: Ya dari prestasi akademikku itu sendiri. Konselor: Okee, jadi itu juga yang Eksplorasi Clarification bikin kamu bener-bener kurang yakin mengejar masa depanmu gitu ya? Konseli: Iya, soalnya kan bukan dari akunya ini. Konselor: Oke, karena waktunya sudah Closing Termination habis. Mungkin kita bisa merencanakan sesi konseling ini di sesi selanjutnya, di pertemuan selanjutnya nanti kita bisa rencanakan. Konseli: Baik. Konselor: Oke, baik terima kasih sudah Closing Termination meluangkan waktunya dan sudah sangat terbuka pada saya. Konseli: Terima kasih kembali. Konselor: Oke, berhubung waktunya Closing Termination sangat terbatas. Nanti kita bisa merencanakan pertemuan untuk sesi selanjutnya. Konseli: Oke. Konselor: Baik terima kasih mas. Closing Termination Konseli: Iya, terima kasih kak. Konselor: Baik, hati-hati di jalan. Closing Termination Semoga selamat sampai rumah. Konseli: Iya, terima kasih.