Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DOSA-DOSA BESAR

DOSEN PENGAMPU: Dr. MULIYANI, S.Pd.I., M.Pd.I

DI SUSUN OLEH

KELOMPOK 2:

RIZAL FADILA HARSI 22222075

ELVINA MELIA 22222046

DIAN SAFITRI RUDIN 22222044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah ‫ﷻ‬, yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah sesuai dengan rencana. Shalawat serta
salam semoga tetap terhaturkan kepada Rasulullah Muhammad ‫ ﷺ‬yang telah membawa
umatnya dari kegelapan menuju jalan terang benderang berupa agama islam.

Makalah disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hadits dengan judul “Dosa-
Dosa Besar”. Dengan terselesaikannya penulisan makalah ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Allah ‫ ﷻ‬karena hanya dengan seizin-Nya makalah ini dapat terselesaikan.


2. Ibu Dr. Muliyani, S.Pd.I.,M.Pd.I Selaku dosen pembimbing mata kuliah Hadits.
3. Serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Baik secara langsung
atau tidak secara langsung.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan makalah
penulisan ini . semoga maklah ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca. Amin

Kendari, 18 oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 1
BAB II PEMBAHASAN 2
A. PENGERTIAN DOSA BESAR 2

a) SYIRIK (MENYEKUTUKAN ALLAH) 3

b) DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA 4


c) KESAKSIAN PALSU..............................................................................................5
B. TUJUH DOSA BESAR 6
C. TIGA PANGKAL DOSA...............................................................................................7
BAB III PENUTUP 9
A. KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Manusia dikaruniakan oleh Allah SWT berupa akal dan pikiran. Akal digunakan manusia
untuk berfikir, memikirkan sesuatu. Sedangkan pikiran digunakan untuk menentukan sesuatu
yang di pikirkan oleh akal. Tetapi terkadang manusia sering tidak menggunakan akal dan
fikirannya dengan baik, dengan cara memikirkan sesuatu yang tidak semestinya di pikirkan, dan
juga tidak di pakai untuk mengembangkan sesuatu yang ada di alam yang sebenarnya bisa
menghasilkan ilmu dan pengetahuan yang baru apabila kita dapat menggunakan dengan
semestinya.

Manusia memang memiliki ke khilafan dalam setiap langkah, perbuatan, maupun sifat dan
tindak tanduk yang dijalaninya, karena manusia juga mempunyai fitrah yang memiliki
kekhilafan.

Suatu perbuatan yang di lakukan manusia, apabila keluar dari jalur yang telah di tentukan
oleh Allh SWT maka itu di katakan Dosa. Perbuatan dosa sering di lakukan oleh manusia, karena
manusia sering tidak menyadari akan perbuatan yang di lakukannya karena manusia lebih sering
mengikuti hawa nafsunya dengan tidak memikirkan akibat buruk dan apa yang di lakukannya.

Sekalipun manusia di ciptakan Allah SWT untuk menjadi khalifah di muka bumi ini, namun
karena sifatnya yang lemah, manusia tidak pernah terlepas dari perbuatan salah dan dosa, kecuali
orang-orang yang selalu beriman dan senantiasa mendapat petunjuk dari Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka terdapat beberapa
permasalahan pokok dalam penulisan makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian dosa besar?


2. Apa saja tujuh dosa besa?
3. Apa saja tiga pangkal dosa?

C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini agar pembaca dapat mngetahui apa saja pengertian, macam-
macam dan pangkal dosa besar. Juga hadits dari setiap dosa besar dan surah yang bersangkutan
dengan dosa besar.

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Dosa Besar

Pengertian dosa besar adalah suatu pelanggaran terhadap perintah dan larangan-Nya yang
menimbulkan kerugian dan kerusakan terhadap orang lain dan bersifat besar, dan menurut KBBI
ialah dosa yang apabila dilakukan tidak akan mendapat ampunan kecuali dengan tobat nasuhah.

Kata dosa besar terbagi menjadi 2 yaitu dosa dan besar, dosa adalah tindakan atau perilaku
yang melanggar aturan atau larangan dari tuhan atau agama. Sedangkan besar adalah sesuatu yg
lebih dari ukuran sedang atau lawan dari kecil, jadi dosa besar ialah suatu perbuatan atau
tindakan yang melanggar perintah dari tuhan maupun agama secara berlebihan yang berperkara
besar. Contoh nya: Syirik, Durhaka kepada orang tua, Bersaksi palsu, Memakan Riba,
Sihir, Mengambil hak anak yatim, menuduh wanita solehah dengan tuduhan berzina dan
sebagainya.

Rasulallah SAW bersabda:

Dari Anas, dari Nabi Shalallahu’alaihi Wasallam ditanya tentang kabair (dosa besar),
beliau bersabda: “Syirik kepada Allah, durhaka terhadap orang tua, membunuh jiwa, dan
berkata (sumpah) dengan kata-kata palsu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Menyamakan dan mensejajarkan Allah dengan selain Allah dalam segala hal yang menjadi
khuhusan bagi-Nya Yang Maha Suci, Maha tunggal, tempat bergantung segala makhluk dan
Yang Maha Esa. Atau menjadikan sesuatu sebagai tandingan bagi Allah dan atau beribadah
kepada selain-Nya. Termasuk menyekutukan Allah adalah menyertai amal dengan riya. Allah
berfirman:

“Barang siapa mengharap perjumapaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia


mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah
kepada Tuhannya”(QS.Al-Kahfi [18]:110)

Dalam Ayat Al-Qur’an dan Hadis Nabi di atas bahwa yang termasuk dosa-dosa besar adalah
Syirik kepada Allah, Durhaka kepada kedua orang tua dan Bersaksi palsu. Memang sudah
sepantas nya jika dosa seperti ini di masukkan kegolongan dosa besar, karena semua nya bersifat
menduakan, ataupun mengambil hak yang seharusnya tidak boleh diambil, lantas jika kita
menduakan Allah otomatis kita sudah merendahkan Allah karena hakikatnya Allah adalah

2
Yang Maha Tinggi, dan jika kita Durhaka kepada orang tua kita itu juga termasuk dalam
menghilagkan suatu kehormatan orang yang sudah paling berjasa dalam hidup kita, serta
bersaksi palsu yang mengambil hak orang lain, menyalahkan yang benar dan menganiaya yang
tak bersalah.

“Hadis dari Abi Bakrah Nufai’ bin Al-Harits r.a.berkata, Rasulallah SAW bersabda:
Perhatikanlah ! Saya akan menerangkan kepadamu sekalian tentang dosa-dosa besar, beliau
mengulanginya tiga kali. Baik lah Ya Rasulallah. Lalu Nabi bersabda: “Bahwa Syirik ialah
menyamakan (menyekutukan Allah), durhaka kepada kedua orang tua,konon Rasulallah di saat
itu sedang duduk bersandar, tiba-tiba beliau mengambil tempat duduk dan terus bicara lagi:
Perhatikan perkataan dan persaksian palsu” Rasulallah selalu mengulang-ngulangnya
hingga kami berkata’: “mudah-mudahan beliau diam (Mutaffaq ‘alaih).

Dalam hadis diatas diterangkan beberapa macam dosa besar, yakni menyekutukan Allah,
durhaka kepada kedua orang tua, berkata dan bersaksi palsu.

a) Syirik (Menyekutukan Allah)

“(Diantara) dosa besar itu ialah mensyarikatkan Allah (syirik), putus asa dari dari bantuan
Allah dan putus harapan dari rahmat Allah”. Diriwayatkan oleh Al-Bazar dari Ibnu Abbas.

Mempersekutukan Allah atau biasa di sebut Syirik yaitu menduakan Allah tuhan yang Esa
atau di sisi lain menyembah atau mengagungkan sesuatu selain Allah baik benda maupun
makhluk hidup-Nya, Syirik di kelompokkan ke dalam Dosa yang paling besar pertama.
Mempersekutukan Allah atau Menduakan Allah tidak akan di ampuni dosanya dan diharamkan
masuk Surga-Nya sebagaimana Allah SWT berfirman :

3
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala
dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.”[QS. An-Nisa 4:48]

Syirik dibagi menjadi 2, Syirik Besar dan Syirik Kecil adapun contoh dosa-dosa syirik:

1) Syirik besar

yaitu berdoa kepada selain Allah, misalnya berdoa kepada orang pintar ataupun benda-benda
kramat seperti pohon, batu dll. Ada juga Syirik dalam cinta, yaitu cinta kepada sesuatu
sebagaimana cintanya kepada Allah bahkan mengalahkannya seperti misalnya kita mengidolakan
idola selain Rasulullah SAW atau public figure jaman sekarang yang kita sangat cintai sampai-
sampai kita berlebihan mencintainya lebih-lebih mencintai idola daripada Allah SWT lebih parah
lagi jika meninggalkan ibadah kita kepada Allah SWT dan penyebabnya adalah mengidolakan
idola. Sebaiknya kita sebagai Muslim baiknya hanya mengidolakan Rasulullah SAW saja dan
kecintaan kita kepada Allah semakin meningkat.

2) Syirik Kecil

Syirik dzahir yaitu yang nampak berupa ucapan dan perbuatan contohnya Bersumpah dengan
nama selain Allah, Memakai jimat, Perkataan “atas kehendak Allah dan kehendakmu seharusnya
“Kehendak Allah kemudian kehendakmu” Beranggapan sial misalnya angka 13 adalah angka
sial. Dan beranggapan mempunyai keberuntungan jika kita memakai barang misalnya jam atau
baju itu, Ruqyah syirkiyyah, yaitu mantra-mantra selain Al-Quran danHadits yang diyakini bisa
menolak bahaya, Syirik khafi yaitu tidak nampak contohnya: Riya’ (ingin dipuji orang) dan
sum’ah (ingin didengar orang) Syirik jenis ini yang ditakuti oleh Nabi saw atas umatnya, karena
tersembunyi.

b) Durhaka Kepada Kedua Orang Tua

Ibu dan Ayah adalah orang yang patut kita hormati dan keduanya adalah anugerah dari Allah
kita harus bisa membahagiakannya karena Allah. Berkat Allah kita bisa hidup dan dijaga olehnya
lewat kedua orang tua kita. Sebagai orang yang bertaqwa kepada Allah SWT kita harus
memahami bahwa kedua orang tua kita telah berjasa dan kita tidak akan pernah bisa
membalasnya meskipun kita menggendong orang tua kita dari Indonesia sampai Mekkah, jika
kita menentang pernyataan ini semua, maka kita telah berbuat dosa besar yang Rasulullah saw
katakan. Jika kita tidak menghormati kedua orang tua kita dan membangkan kepadanya sirna
lah pahala atau amal yang kita dapat. Jika engkau orang sholeh, berbuat baik kepada orang lain,
engkau cerdas, rajin. Tetapi apalah daya jika engkau tidak pernah menghormati kedua orang
tuamu. Engkau memiliki jarak yang jauh darinya apalah daya jika engkau tidak pernah
menghubungi orang tuamu. Semua akan sia-sia. Karna bagaimanapun tidak ada orang tua yang
durhaka kepada anaknya, tetapi anaklah yang durhaka kepada orang tua. Maka dari itu berbakti
dan sayangilah kedua orang tua karna Allah swt buatlah mereka bahagia dan bangga selagi

4
masih ada. Contoh durhaka kepada orang tua, berkata kasar kepadanya, meninggikan suara
dari padanya Allah swt berfirman:

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang
diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah“ dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” [QS. Al-Isra 17:23]

c) Kesaksian Palsu

Maksud dari kesaksian palsu adalah orang yang berdusta ketika diminta oleh hakim untuk
menerangkan suatu kejadian yang ia ketahui sehubungan dengan pengadilan terhadap seseorang.

Kesaksian dalam suatu pengadilan sangat penting karena sangat membantu hakim dalam
memutuskan perkara sehingga keputusannya adil dan hak-hak orang lain tidak terampas atau
traniyaya. Dengan demikian, orang yang bersaksi palsu sesungguhnya telah merusak hak orang
lain untuk mendapat keadilan. Orang yang bersaksi palsu diancam dengan siksaan pedih. Oleh
karena itu, diharuskan menjauhinya, sebagaimana firman-Nya:

“… Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkatan-
perkataan dusta.” (QS.Al-Hajj:30)

Dari Abu Umamah bahwa Rasulallah Saw. besabda: “ Barang siapa mengambil hak seorang
muslim dengan sumpahnya maka Allah mewajibkan neraka untuknya, dan
mengharamkan surga atasnya’. Lalu seorang laki-laki bertanya, ‘Wahai Rasulallah, meskipun
itu sesuatu yang sepele?’ Beliau menjawab: ‘Meskipun itu hanya kayu siwak” (HR.Muslim, Ibnu
Majah, dan Ahmad)

5
Perbuatan ini merupakan salah satu dosa yang dapat membinasakan dan yang paling berat
ketentuan hukum haramnya. Karena dengan kesaksian palsu ini hak orang lain terenggut dan
kebenaran akan lenyap dimakan kebohongan. Orang beriman tidak akan berdusta dan orang
pendusta pasti tak punya iman.

B. Tujuh Dosa Besar


Rasulallah SAW bersabda:

“Abu Hurairah berkata, bahwa Nabi SAW, bersabda: “Tinggalkanlah tujuh dosa yang dapat
membinasakan”, Sahabat bertanya,” Apakah itu ya Rasulullah? “jawab Nabi “syirik
(mempersekutukan) Allah ; Berbuat sihir (tenung) membunuh jiwa yang di haramkan Allah
kecuali yang hak memakan harta riba ; memakan harta anak yatim ; memeihara diri dari perang
jihad pada saat berjuang;dan menuduh wanita mukminat yang bai-baik (berkeluarga) dengan
tuduhan zina.” (Dikeluarkan oleh Imam Al-Bukhari dalam kitab; “Wasiat” bab tentang firman
Allah ta’ala : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim.)”

Didalam hadist tersebut dijelaskan, bahwasannya Rasulullah pernah bersabda dalam


hadist Abu Hurairoh R.A, menganjurkan kita sebagai umatnya agar menjauhi tujuh dosa yang
dapat membinasakan kita. Dengan ketujuh dosa diatas bagian yang telah dibahas yaitu tentang :

1) Syirik
Syirik artinya menduakan allah, percaya kepada selain Allah.
2) Sihir
Menggunakan ilmu sihir dangan salah cara mengamalkannya.
3) Membunuh jiwa yang di haramkan Allah
adalah menghilangkan nyawa seseorang dari jasadnya dengan sengaja, baik karena
dendam, iri hati, fitnah maupun karena yang lain yang tidak dibenarkan oleh Allah.
4) Memakan riba
riba adalah sesuatu yang lebih atau dalam proses jual beli pasti terdapat
keuntungan yang didapat, nah tetapi riba tersebut melebihi dari keuntungan yang sudah
ditentukan. Atau bisa disebutkan menjual barang dengan keuntungan yang lebih itu
disebut riba.
5) Memakan hak anak yatim
yaitu seseorang yang diamanahkan dan dipercaya untuk dititipkan harta anak yatim,
tetapi harta tersebut malah dipakai untuk keperluan pribadi.

6
6) Melarikan diri dari jihad
Yaitu melarikan diri ketika sedang berperang membela agama. Karena, Islam
mewajibkan umatnya untuk memelihara, menjaga, mempertahankan, dan
membela agamanya.
7) Menuduh wanita berzina
Perbuatan menuduh wanita berzina adalah penuduhan tersebut yang tidak
didasarkan pada bukti-bukti merupakan salah satu dosa-dosa besar, bisa dikatakan
memfitnah tanpa sebab atau bukti.
Itulah tujuh dosa yang dikatakan oleh Nabi SAW kepada umatnya sekaligus memerintahkan
umatnya untuk menjauhinya.

C. Tiga Pangkal Dosa

Segala sesuatu itu ada yang memulainya dan disebut sebagai yang pertama.Setelah muncul
yang pertama, barukemudian disusul yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.Yang banyak
dikenal dan diingat orang biasanya yang pertama karena darinyalah pelajaran diambil.
Begitu juga dengan dosa atau kehilafan. Ada tiga kehilafan yang pertama kali dilakukan oleh
makhluk kepada penciptanya yaitu :

a) Sombong
Dosa pertama yang dilakukan makhluk adalah sombong.Sifat ini dimiliki iblis dan
ditunjukkan disaat Allah swt menyuruhnya untuk bersujud kepada Adam. Iblis menolak
melaksanakan perintah itu dengan memberikan alasan. Ia katakan bahwa ia
menolakbersujud kepada Adam karena Iblis merasa lebih baik dari Adam.
“Saya lebih baik dari dia. Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan engkau ciptakan
adam dari lumpur”.
Demikian pembelaan iblis kepada Allah. Sejak saat itulah Iblis menjadi makhluk
pembangkang, padahal, sebelumnya ia adalah makhluk yang taat kepada Allah. Sifat
sombonglah yang menyebabkan dia akan menjadi penghuni neraka untuk selamanya.

b) Tamak / Rakus
Sifat ini dimiliki manusia. Adam manusia pertama yang menghuni surga mendapatkan
segala yang diinginkan. Segala kebutuhannya terpenuhi dan segala fasilitas telah tersedia.
Beraneka buah dan makanan yang tersedia diperbolehkan untuk dinikmati, kecuali satu
pohon yang tidak boleh didekati. Ternyata semua kemawahan yang dimiliki Adam tidak
membuatnya puas. Ia ingin menikmati semua yang ada dihadapannya. Larangan untuk
mendekati pohon itu malah menambah hasrat untuk menikmati buahnya. Pada akhirnya
buah terlarang itu ia lahap. Petakanpun bermula, Adam terusir dari surga karena sifat yang
dimilikinya.

c) Iri Hati / Dengki


Irihati ataupun dengki selalu menggelayuti hati manusia. Rasa itu muncul saat ada
saudara, teman, ataupun tetangga disekelilingnya mendapatkan nikmat yang terkadang tidak
ia miliki. Sedih saat orang lain bahagia, dan senang saat orang lain menderita. Ia ingin
kelebihan harta, jabatan ataupun kebahagian yang dimiliki orang lain itu lenyap berganti
derita. Manakala itu terjadi iapun tersenyum bahagia.

7
Qabil tidak rela jika Habil saudara kandungnya itu memiliki calon istri yang lebih cantih
dari calon istrinya. Dia menginginkan apa yang seharusnya menjadi hak Habil yaitu istri
yang cantik. Iri yang tumbuh dalam hati habil berakhir dengan terbunuhnya Habil ditangan
Qabil. Rasa dengki dan iri akan menabur dosa-dosa yang lain juga melenyapkan kebaikan
yang telah dilakukan.
Ketiga dosa itu menjadi awal dari semua dosa dan penyebab terjadinya
bencana. Sombong dosa pertama yang dilakukan makhluk, Tamak Kesalahan pertama yang
dilakukan manusia saat masih di surga, sedang Irihati dosa manusia pertama di atas bumi.
Begitu lembutnya sifat-sifat itu merasuk ke dalam hati, hingga tak terasa oleh manusia. Jika
itu terjadi, maka perbanyaklah mohon ampun kepadaNya. Jika sifat itu masih bercokol, jangan
wujudkan dalam perbuatan. Biarkan di dalam hati saja mudah-mudahan Allah mengampuninya.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
suatu perbuatan atau tindakan yang melanggar perintah dari tuhan maupun agama secara
berlebihan yang berperkara besar. Contoh nya: Syirik, Durhaka kepada orang tua, Bersaksi palsu,
Memakan Riba, Sihir, Mengambil hak anak yatim, menuduh wanita solehah dengan tuduhan
berzina dan sebagainya.

Dari banyaknya dosa besar yang disebutkan diatas dosa besar syirik lah yang
menempati urutan paling atas dari dosa dosa lainnya. Kerena, syirik merupakan suatu
perbuatan dosa besar yang menyekutukan allah atau menyamakan allah dengan selain Allah
dalam segala hal yang menjadi khuhusan bagi-Nya Yang Maha Suci, Maha tunggal, tempat
bergantung segala makhluk dan Yang Maha Esa.

Sebetulnya banyak sekali dosa-dosa besar lainnya yang tidak tercantum dalam hadits diatas
namun menjadi keriteria dalam hadis yang lain seperti contohnya : berzina, membunuh anak
kandung dengan tujuan dapan menimbulkan kemiskinan, meminum arak, laki-laki
menyerupai wanita dan sebaliknya wanita menyerupai laki-laki, menyebarkan fitnah, dan
sebagainya.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/43520324/_HADIST_TENTANG_DOSA_DOSA_BESAR

http://karyacombirayang.blogspot.com/2015/11/makalah-macam-macam-dosa-besar.html

https://osf.io/zj74m/download/?format=pdf

10

Anda mungkin juga menyukai