Resume Kel 122 193030502060 Andiny Candrika Dewi
Resume Kel 122 193030502060 Andiny Candrika Dewi
STRUKTUR RESUME:
1. ISI RESUME HARI KE – 1 TANGGAL 12 JUNI
2. FOTO BUKTI KEHADIRAN PADA SESI TERSEBUT
SESI 1 :
PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN KKN REGULER PERIODE I TAHUN 2023
PEMBICARA : DR. MIAR., SE., M.SI (KETUA PANITIA KKN)
Landasan hukum
• Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu program dari kebijakan Merdeka Belajar –
Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi. Program tersebut
merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan hukum pendidikan tinggi dalam rangka
peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi. Landasan hokum pelaksanaan
MB-KM
• Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
LATAR BELAKANG
• Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan
kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan di era globalisasi. Link
and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang
berubah dengan cepat.
• Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang
inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan.
• Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan
tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom
dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai dengan
kebutuhan mahasiswa. Untuk mewujudkan generasi yang berkarakter dan unggul.
KKN Tematik Reguler dilakukan atas berbagai pertimbangan dan landasan pemikiran yang logis,
antara lain:
• Mahasiwa adalah calon kader dan pemimpin bangsa, sehingga perlu diberi kesempatan untuk
mengorganisir kelompok sebagai suatu media pembelajaran untuk memupuk rasa tanggung
jawab.
• Proses pengorganisasian dalam KKN juga untuk memupuk terbentuknya network mahasiswa
antar fakultas
• Secara psikologis, mahasiswa adalah orang yang sudah dianggap dewasa. Oleh sebab itu, perlu
diberikan kesempatan untuk mengorganisir suatu kegiatan sebagai media pembelajaran agar
dapat menjadi manusia yang bertanggung jawab atas segala keputusan yang dibuat sendiri dan
kelompoknya
• Proses pencarian permasalahan KKN akan mengantar mahasiswa menjadi SDM masa depan
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
• Menunjukkan pada mahasiswa bahwa persoalan pembangunan bukan hanya tanggungjawab
Pemerintah, tetapi juga tanggung jawab seluruh komponen masyarakat.
SESI 2 :
ARAHAN DAN TUJUAN KKN REGULER IMPLEMENTASI MBKM PERIODE I TAHUN 2023
PEMBICARA : DR. SUSTIYAH ., M.S (KETUA PUSAT STUDI MBKM LP3MP UPR)
Arahan dan Tujuan :
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia kerja dan
kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan di era globalisasi. Link
and match tidak saja dengan dunia industri dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang
berubah dengan cepat.
• Perguruan Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang
inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan.
• Kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) diharapkan dapat menjadi jawaban
atas tuntutan tersebut. Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi
yang otonom dan fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan
sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Untuk mewujudkan generasi yang berkarakter dan unggul.
Kehadiran mahasiswa selama dua bulan dapat mendampingi perencanaan program di desa
dalam mendukung Sustainable Development Gools(SDG) Desa, mulai dari kajian
potensi, masalah dan tantangan pembangunan, penyusunan prioritas pembangunan,perancangan
program, desain sarana prasarana,pemberdayaan masyarakat, pengembangan Usaha Mikro
Kecil, pengelolaan Badan Usaha Milik Desa(BUMDes), supervisi pembangunan, hingga
monitoring dan evaluasi.
• Memberikan pengalaman dalam bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk
mempersiapkan mahasiswa sebagai generasi andal.
• Memberikan kesempatan untuk mengembangkan bidang ilmu dan minat mahasiswa dengan
luaran akhir dalam bentuk karya tertulis, audio-visual,maupun bentuk karya laporan akhir.
SESI 3 : SOSIALISASI UNDANG-UNDANG PERMENDIKBUD NO 30 TAHUN 2021 TENTANG
PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN SEKSUAL DI LINGKUNGAN
PERGURUAN TINGGI & BULLYING
PEMBICARA : DR. KIKI KRISTANTO., S.H., M.H (KETUA SATGAS PPKS UPR)
Untuk tindak pidana kekerasan terhadap perempuan dan anak di Polda Kalimantan
Tengah pada tahun 2022 terdapat 124 perkara kekerasan pada anak dan 77 perkara
kekerasan terhadap perempuan.
Kekerasan seksual di perguruan tinggi yang ada Diindonesia
Ada sekitar 174 kasus kekerasan seksual di 79 kampus di 29 provinsi. 96% korban
adalah mahasiswi /perempuan. untuk Pelaku: dosen, mahasiswa, staff, warga, tokoh
agama, dokter yang bertugas di klinik kampus. Diantara kejadian tersebut ada sekitar
20% tidak melapor & 50 % tidak menceritakan kepada siapapun karena malu, takut,
bingung. Tempat kejadian di kampus misal saat bimbingan skripsi dan luar kampus misal
tempat KKN/magang/kerja praktik/ acara kemahasiswaan. (Vice Indonesia, Tirto &
Jakarta Post 2019)
Bentuk kekerasan seksual
Kekerasan Seksual mencakup tindakan yang dilakukan secara verbal, non-fisik, fisik,
dan/atau melalui teknologi informasi dan komunikasi (Permendikbudristek 30/2021,
pasal 5[1]) Total terdapat 21 bentuk kekerasan seksual berdasarkan Permendikbudristek
30/2021, pasal 5[2]
Contoh bentuk kekerasan seksual yang terjadi di perguruan tinggi
Menyampaikan ucapan yang memuat rayuan, lelucon, dan/atau siulan yang bernuansa
seksual kepada korban
Menatap korban dengan nuansa seksual dan/atau tidak nyaman (Definisi berdasarkan
Permendikbudristek 30/2021, pasal 5[2])
Dampak kekerasan seksual
Kekerasan seksual menyebabkan korban mengalami depresi, trauma, putus sekolah,
kehilangan pekerjaan, meninggal dunia (contoh kasus: korban kekerasan seksual yang
bunuh diri, korban cat calling yang meninggal dunia). Dengan demikian kekerasan
seksual adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, bukan sekedar masalah kesusilaan/etika,
pelanggaran sopan santun atau sebatas menganggap pelaku "khilaf" dan cukup
dimaafkan. Untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan, maka hukum negara harus
melindungi warga negara, di lingkungan kampus aturan kampus harus melindungi
sivitas akademika.
UU nomor 12/2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual
Substansi dalam Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual bertujuan untuk:
a. mencegah segala bentuk kekerasan seksual;
b. menangani, melindungi, dan memulihkan korban;
c. melaksanakan penegakan hukum dan merehabilitasi pelaku;
d. mewujudkan lingkungan tanpa kekerasan seksual; dan
e.menjamin ketidakberulangan kekerasan seksual. (UU 12/2022 tentang TPKS, pasal 3)
Sanksi Bagi Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi yang tidak melakukan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
dikenai sanksi administratif berupa:
a. penghentian bantuan keuangan atau bantuan sarana dan prasarana untuk Perguruan
Tinggi; dan/atau
b. penurunan tingkat akreditasi untuk Perguruan Tinggi. (Permendikbudristek
30/2021, pasal 19)
1. Fakta Narkoba
Fakta dan kasus narkoba ada sekitar 275 juta orang di seluruh dunia menggunakan narkotika
(prevelensi 5,5% tahun 2020)
Prevelensi penyalahgunaan narkoba di provinsi Kalimantan tengah
0,70% (10.108 orang) : pernah pakai
0,40% (6.317 orang) : pakai 1 tahun terakhir
Fakta Narkoba di Indonesia
a. Angka kematian
30-40 orang meninggal akibat narkoba setiap harinya
b. Gender
72% laki-laki
28% wanita
c. Jenis popular
Jenis narkoba yang paling banyak adalah shabu, ganja, ekstasi, dan heroin
d. Jenis baru
91 NPS masuk Indonesia dengan harga yang murah dan bentuk yang sulit terlacak.
Kasus
Temuan bunker narkoba di kampus Makassar yang mengejutkan
Bunker merupakan brankas untuk penyimpanan barang bukti dan transaksi. Prngakuan terakhir
sebenarnya suddah masuk 3 kilo karena beredar cukup lama.
2. Tentang Narkoba
Dasar hukum tentang narkoba
1. Undang-undang RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika
2. Peraturan Menkes No. 23 tahun 2020 tentang psikotropika
3. Instruksi presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang rancana aksi nasional pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan precursor narkotika
(P4GN) tahun 2020-2024
Narkoba adalah salah satu permasalahan yang serius di seluruh dunia. Narkoba merujuk
pada zat-zat yang memiliki efek psikoaktif dan dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan
psikologis pada penggunanya. Beberapa contoh narkoba yang umum adalah ganja, kokain,
heroin, amfetamin, ekstasi, dan methamphetamine. Kejahatan narkotika merupakan kejahatan
extraordinary yang menjadi concern seluruh negara di dunia, karena narkotika dapat merusak
generasi bangsa dari suatu negara.
3. pencegahan narkoba
1. rean.id
rumah edukasi anti narkoba
2. kampus bersinar
Bersama elemen PT untuk membentuk kampus bersih narkoba
3. SMC
Sosial media center
4. CNS podcast
Narasumber yang kompeten dengan durasi 30 menit dengan bentuk dialog dua arah
dalam kanal youtube
5. Desa bersinar
Bersama elemen masyarakat membentuk desa bersih narkoba
6. Relawan
Ribuan relawan anti narkoba yang tersebar diseluruh Indonesia sebagai perpanjangan
tangan BNN
Tips mencegah penyalahgunaan narkoba
1. Edukasi
2. Gaya hidup
3. Sharing/diskusi
4. Value
4. program rehabilitas
1. datang sukarela ke IPWL
2. dijangkau oleh petugas
3. terjaring dalam operasi pemberantasan narkotika/Razia
4. dalam proses hukum
5. narapidana penyalahgunaan di lapas/rutan
SESI 5 : BPKP
PEMBICARA : Dr. HERRY., M.H
Tujuan UU Desa
Tujuan desa adalah menjadi desa kuat, maju, mandiri, demokratis, dan sejahtera.
Untuk mewujudkan itu ada 4 komponen yang dibuat untuk mewujudkan tujuan desa
tersebut, yaitu :
a. Pemerintahan : efektif, professional, transparan, dan akuntabel.
b. Pemberdayaan : kesadaran, kapsitas, dan prakarsa lokal.
c. Pembangunan : penigkatan kualitas hidup manusia, penanggulangan kemiskinan
dan kesenjangan.
d. Kemasyarakatan : kerukunan, kegontoroyongan, solidaritas, swadaya,
kerbersamaan.
Kewenangan desa
a. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul, seperti tanah kas desa
pranata dan hukum adat
b. Kewenangan lokal berskala desa
c. Kewenangan yang ditugaskan Pemerintah, melalui RJMN, RPJMD
d. Kewenangan lainnya yang ditugaskan pemerintah, pemerintah Prov, dan
pemerintah Kab/Kota sesuai peraturan perundangan
Lingkup:
Kewenangan:
Pemda: Pemda memiliki kewenangan yang lebih luas dan kompleks. Mereka memiliki
wewenang dalam penyelenggaraan pendidikan, kesehatan, infrastruktur, keamanan, dan
lain-lain. Pemda juga memiliki otonomi khusus dalam mengelola keuangan dan sumber
daya di wilayahnya.
Desa: Desa memiliki kewenangan yang lebih terbatas. Mereka bertanggung jawab atas
penyelenggaraan pemerintahan di tingkat desa, seperti pembuatan kebijakan desa,
pengelolaan keuangan desa, pembangunan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Struktur Pemerintahan:
Pemda: Pemda memiliki struktur pemerintahan yang lebih kompleks. Di tingkat provinsi
terdapat gubernur sebagai kepala pemerintahan, sedangkan di tingkat kabupaten/kota
terdapat bupati/wali kota. Pemda juga memiliki DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah) yang berperan dalam membuat kebijakan dan mengawasi jalannya pemerintahan
daerah.
Desa: Desa memiliki struktur pemerintahan yang lebih sederhana. Kepala desa adalah
pemimpin pemerintahan desa yang dibantu oleh perangkat desa seperti sekretaris desa
dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Desa juga memiliki Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa (LPMD) yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat desa.
Anggaran:
Pemda: Pemda memiliki anggaran yang lebih besar dan kompleks. Mereka menerima
dana dari APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang digunakan untuk
membiayai berbagai kegiatan pemerintahan daerah.
Desa: Desa memiliki anggaran yang lebih terbatas. Mereka menerima dana dari ADD
(Alokasi Dana Desa) yang diberikan oleh pemerintah pusat. Dana tersebut digunakan
untuk pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, dan kegiatan pemerintahan desa.
Yang dimana peserta kkn yang berfokus pada potensi pengembangan umkm dan bumdes
ini bisa bisa melibatkan bank kalteng dalam upaya pengembangan umkm dan bumdes,semakin
maju suatu daerah maka akan tumbuh berkembang umkm suatu desa akan semakin tinggi potensi
didirikannya bumdes yang dimana dumdes sebagai badan usaha milik desa yang diharapkan
betul-betul produktif dan bisa menghasilkan laba yang akhirnya menjadi pendapatan asli milik
desa dalam meningkatkan pembangunan.
Apabila di suatu desa menjadi lokasi kkn terdapat bumdes yang baru ingin berdiri
diharapkan kepada mahasiswa bisa membantu dan juga terlibat dalam pendirian bumdes tersebut
Dan bumdes di suatu desa tidak aktif mahasiswa dapat berdiskusi apa saja masalah mengapa
bumdes tidak aktif dan juga apabila bumdes aktif diharpkan di cermati dan di pelajari.
Jasa-jasa umum :
- bengkel/tukang
Pedagang perantara :
- hasil hutan
- perikanan
- pertanian
- peternakan
- perkebunan
- jasa angkutan
- wisata
- dll
Penyebab kebakaran hutan yaitu kekeringan. Pemicu kebakaran hutan yaitu aktivitas manusia
untuk melakukan pengeringan lahan gambut dengan membuat kanal. Karena mengimitasi
pertanian lahan kering. Kemudian eksploitasi sumber daya yang berlebihan, penebangan kayu yg
berlebihan tanpa memikirkan risikonya. Kebakaran yang terjadi di Kalimantan tengah bermula
dari kebakaran di permukaan atau dari pinggir jalan kemudian meluas. Tindakan yang perlu
dilakukan adalah mengantisipasi kebakaran permukaan agar tidak terjadi kebakaran gambut.
Karakteristik kebakaran gambut hanya membakar di atas tanah tidak sampai akar. Dampaknya
terjadi penumpukan bahan bakar pada daerah yang tidak terbakar yang bisa menjadi potensi pada
tahun-tahun yang akan datang.
Upaya pencegahannya salah satu solusi dan inovasi yaitu pembuatan sprinkel dari sumur bor
untuk blocking area, Inovasi lain yaitu sistem pembasahan gambut dengan sumur bor, Inovasi
dari sepeda motor dijadikan mesin pompa, Inovasi sumur bor yang terkoneksi dengan solar cell,
inovasi sekat kanal, Selain itu dengan penimbunan kanal atau back pilling, Pembangunan sekat
bakar hijau, Sekat bakar kuning, Pembangunan pertanian tanpa bakar, Pembakaran lahan
terkendali.
Sumur bor mempunyai kriteria yaitu bisa dipompa secara terus menerus selama 6 jam, lontaran
air minimal 10 meter dengan selang 1,5 inci, air terlihat jernih dan tidak berwarna atau keruh,
debit air atau selang pelontar minimal 1,5 liter per detik.
Pelatihan dan peningkatan keterampilan MPA yaitu dengan melakukan sosialisasi langsung ke
masyarakat.
STRUKTUR RESUME:
1.ISI RESUME HARI KE – 2 TANGGAL 13 JUNI
2.FOTO BUKTI KEHADIRAN PADA SESI TERSEBUT
Profil Gunung Mas yang dijelaskan oleh Wakil Bupati Gunung Mas yaitu Ibu Efrensia L.P. Umbing,
M.Si adalah sebagai berikut :
1.Gunung Mas adalah sebuah wilayah kabupatenyang terletak di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia.
Kabupaten ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Kapuas provinsi Kalimantan Tengah
berdasarkan UU Nomor 5 tahun 2002. Ibu kotanya adalah Kuala Kurun, salah satu kelurahan di
kecamatan Kurun. Pada tahun 2020, kabupaten Gunung Mas memiliki jumlah penduduk sebanyak
135.400 jiwa, dan kepadatan 13 jiwa/km².
3.Adapun Visi dan Misi Kabupaten Gunung Mas adalah sebagai berikut :
- Visi :
Terwujudnya Kabupaten Gunung Mas yang bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera, dan mandiri.
- Misi :
a.Meningkatkan dan mempercepat pembangunan infrastruktur wilayah secara adil dan proporsional;
b.Meningkatkan kualitas pembangunan Sumberdaya Manusia (SDM);
c.Meningkatkan daya saing ekonomi wilayah;
d.Mempercepat Reformasi Birokrasi;
e.Penegakan dan Jaminan Kepastian Hukum (Law Enforcement);
f.Mengembangkan nilai – nilai budaya dan Kearifan Lokal;
g.Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development);
h.Memelihara dan Meningkatkan Keharmonisan Antar Masyarakat dalam Rangka NKRI.
Dalam pembekalan KKN tahap pertama oleh Universitas Pulang Raya (UPR), narasumber membahas
“Pedoman Kebijakan Pembangunan Wilayah Administratif Pulang Pisau”. Dosen tersebut memaparkan
secara komprehensif aspek-aspek yang terkait dengan pembangunan Kabupaten Pulang Pisau. Berikut
rangkuman pemaparan narasumber:
2. Pembangunan sektoral:
Pembicara memaparkan bidang-bidang prioritas di Kabupaten Pulang Pisau. Topik yang dibahas antara
lain pertanian, industri, pariwisata, pendidikan, kesehatan dan infrastruktur. Setiap sektor berperan
penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Memberdayakan masyarakat:
Pembicara menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam proses pembangunan. Strategi yang
ditonjolkan adalah partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program
pembangunan. Melalui partisipasi yang benar diharapkan masyarakat merasakan manfaat pembangunan
secara langsung dan berkelanjutan.
7. Rangkuman berisi beberapa hal pokok yang disampaikan narasumber pada pembekalan KKN Musim 1
UPR tentang “Pedoman Pembangunan Kabupaten Pulang Pisau”. Dalam pemaparan ini ditekankan
pentingnya sinergi dan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan.
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan terletak di tengah pulau Kalimantan dan di tengah Kepulauan Nusantara. Memiliki
Jumlah penduduk sebesar 163.989 jiwa dengan Luas Wilayah 20.393,86 km2 atau 2.039.286 Ha. Pada
tahun 2017, Katingan memiliki 13 kecamatan, 7 kelurahan, dan 154 desa.
Panjang total jalan dari Kasongan ke Mendawai berdasarkan data FS adalah 154,160 Km. sudah
fungsional sepanjang 83,460 Km (Kasongan - Kereng Pakahi) dan belum fungsional sepanjang 70,70 Km
(Kereng Pakahi - Seberang Mendawai).
Kondisi infrastruktur jalan Interlokal antar kecamatan Mendawai dan Katingan Kuala masih jauh dari
harapan. Panjang ruas jalan koridor utama sepanjang 27,700 Km dengan kondisi mantap 45.079 %%
1. Jalan Katingan I, Panjang total 13,200 Km, sudah tertangani 6,809 Km, belum ditangani sepanjang
6,391 Km
2. Jalan Katingan II, Panjang total 10,500 Km, sudah tertangani 7,610 Km, belum ditangani sepanjang
2,890 Km
3. Jalan Katingan III, Panjang jalan 4,000 Km, sudah tertangani 2,553 Km dan belum ditangani sepanjang
1,447 Km
Berdasarkan hasil pengumpulan data primer melalul observasi, wawancara, dan penyebaran kuisioner.
Produk Unggulan Daerah Kabupaten Katingan adalah sebagai berikut:
1. Beras dengan nilai 67;
2. Rotan dengan nilai 64;
3. Produk Olahan Ikan dengan nilal 61; dan
4. Durian dengan nilai 61
Ditetapkan dengan SK. Bupati Katingan Nomor 070/53 Tahun 2023 Tentang Penetapan Produk Unggulan
Daerah
SESI 4 : ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN KAPUAS
PEMBICARA :
SESI 4 : Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Kapuas
1. Kawasan peruntukan industri/industrial estate, yang mencakup industri besar dan menengah yang
berada di Kawasan Industri Batanjung.
2. Kawasan peruntukan klaster industri di luar kawasan industri, yang mencakup industri menengah dan
industri kecil yang tersebar di seluruh daerah Kabupaten Kapuas.
3. Industri mikro, kecil dan menengah tidak wajib berlokasi dalam kawasan industri.
SESI 5 : STUNTING & UPAYA PENCEGAHANNYA
PEMBICARA : DR. DR. NAWAN., M.KED. TROP
Oleh: Dr. dr. Nawan, M.Ked. Trop
2.Penyebab stunting
Kurangnya asupan gizi dalam waktu lama. Umumnya karena asupan makanan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan gizi.
3.Periode emas 1000 hari pertama kehidupan, sejak anak dalam kandungan sampai anak berusia dua
tahun. Pada periode emas pertumbuhan otak sangat pesat yang mendukung pertumbuhan anak dengan
sempurna. Kekurangan gizi pada periode emas tidak dapat diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya.
Kecerdasan anak terbentuk di 1000 hari pertama kehidupan. Panjang badan anak umur 0-24 bulan yang
normal adalah 48,00 cm.
8.Upaya pencegahan stunting, penjabaran untuk program KKN stunting mahasiswa sesuai dengan
intervensi sensitif.
a.Penyediaan air minum dan sanitasi
•Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir
•Berhenti buang air besar sembarangan
•Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
•Pengelolaan sampah rumah tangga
•Pengelolaan limbah cair rumah tangga
b.Akses pangan bergizi
•Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) → basis ketahanan pangan → pemberdayaan kelompok wanita
tani memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan tanam untuk semua jenis tanaman yang bernilai gizi
konsumsi keluarga.
•Inovasi hidroponik juga dapat diterapkan jika kekurangan lahan pekarangan.
•Diharapkan dengan adanya KRPL akan terpenuhi Makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrien
(TKPM) dan kaitannya dengan pangan lokal/tradisional.
c.Edukasi, konseling dan perubahan perilaku
•Penyebaran informasi melalui media, konseling perubahan perilaku antar pribadi.
•Penyuluhan untuk mencegah pernikahan dini, dan kesehatan reproduksi.
•Penyuluhan keluarga berencana secara umum.
•Penyuluhan perilaku hidup bersih sehat termasuk tidak merokok dan tidak mengonsumsi narkoba dan
pelayanan kesehatan (membantu mengukur tinggi badan dan berat badan bayi dan anak).
•Penyuluhan gemar bercocok tanam dan Penyuluhan gemar makan ikan.
•Budidaya ikan lele.
•Program pengembangan anak usia dini (PAUD) 3 aspek: Pengembangan agama dan moral,
pengembangan psikomotorik, dan pengembangan Bahasa.