Anda di halaman 1dari 70

GS-OTTV

Versi 2 04 Januari 2019


Halaman i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI Hal i

BAB 1 RUMUS DAN VARIABEL OTTV Hal 1

BAB 2 KALKULASI U-VALUE DINDING Hal 11

BAB 3 KALKULASI U-VALUE DAN SC JENDELA Hal 15

BAB 4 KALKULASI SC2 DENGAN TRIGONOMETRI Hal 25

BAB 5 KALKULASI SC2 DENGAN INTERPOLASI Hal 34

BAB 6 KALKULASI SC2 DENGAN ECOTECT Hal 39

BAB 7 PROSEDUR KALKULASI OTTV Hal 54

DAFTAR ISI
GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 1 dari 68

BAB 1

RUMUS DAN VARIABEL OTTV

OTTV merupakan salahsatu parameter bangunan hemat energi berdasarkan perhitungan


rumus di bawah ini:

1.1. Memahami rumus OTTV

Pada rumus OTTV di atas terdapat tiga bagian utama, yakni :

1. α.Uw.(1-WWR).Tdeq
2. Uf.WWR.∆T
3. SF.SC1.SC2.WWR

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 2 dari 68

Bagian pertama adalah perolehan panas melalui material opaque yang bersifat konduktif
(perpindahan panas melalui rambatan antar molekul benda padat) dengan elemen-elemen α
(absorptansi dinding), Uw (U-value dinding), 1-WWR (luas dinding per luas fasad), Tdeq (
Beda Temperatur ekuivalen).

Bagian kedua adalah perolehan panas melalui material jendela yang bersifat konduktif
dengan elemen-elemen Uf (U-valuejendela), WWR (luas jendela per luas fasad), ∆T (Beda
kondisi perencanaan Temperatur luar dan dalam).

Bagian ketiga adalah perolehan panas melalui material kaca yang bersifat radiatif
(perpindahan panas melalui gelombang radiasi matahari) dengan elemen-elemen SF (Solar
factor), SC1 (Shading coefficient jendela), SC2 (Shading coefficient alat peneduh), WWR (luas
kaca per luas fasad).

Rumus di atas merupakan rumus dasar dimana mengasumsikan hanya 1 jenis material
dinding dan 1 jenis material jendela untuk 1 fasadnya. Sedangkan rumus untuk material
dengan jumlah lebih dari satu jenis dalam satu fasad adalah sebagai berikut :

OTTV = [(α1.Uw1.Aw1.Tdeq1)+(α2.Uw2.Aw2.Tdeq2)+....+(αn.Uwn.Awn.Tdeqn)] +
Ao
[(Uf1. Af1)+(Uf2. Af2)+....+(Ufn. Afn)] ∆T +
Ao
SF[(SC1. Af1)+(SC2. Af2)+....+(SCn. Afn)]
Ao

dimana :

α1, α2,..., αn = absorptansi dinding


Uw1, Uw2,..., Uwn = U-value dinding (W/m2.K)
Uf1, Uf2,..., Ufn = U-value jendela (W/m2.K)
Tdeq 1, Tdeq 2,..., Tdeq n = Beda Temperature ekuivalen (oC)
Aw1, Aw2,..., Awn = Luas dinding (m2)
Af1, Af2,..., Afn = Luas kaca (m2)
Ao = Luas fasad (m2)
SC1, SC2,..., SCn = Shading Coefficient

*harus dapat dibedakan antara SC1 dengan SC1 maupun SC2 dengan SC2

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 3 dari 68

Total OTTV keseluruhan fasad dihitung seperti di bawah ini :

OTTV = [(Ao1.OTTV1)+(Ao2.OTTV2)+....+( Aon.OTTVn)]


Ao1 +Ao2+....+ Aon

dimana :

Ao1, Ao2,..., Aon = Luas fasad untuk orientasi tertentu (m2)


OTTV1, OTTV 2,..., OTTV n = OTTV fasad dengan orientasi tertentu (W/m2)

Sedangkan rumus OTTV untuk atap atau yang sering diistilahkan RTTV (Roof Thermal
Transmittance Value) adalah sebagai berikut

RTTV = (α.Ur.Ar.Tdeq)+(Us.As.∆T)+(SF.SC1.SC2.As)
Ao

dimana :

α = absorptansi atap tak tembus cahaya


Ur = U-value atap tak tembus cahaya (W/m2.K)
Us = U-value skylight (W/m2.K)
Tdeq = Beda Temperature ekuivalen (oC)
Ar = Luas atap tak tembus cahaya (m2)
As = Luas skylight (m2)
Ao = Luas keseluruhan atap (m2)
∆T = Beda kondisi perencanaan Temperatur luar dan dalam (oC)
SF = Solar Factor (W/m2)
SC1 = Shading Coefficient jendela
SC2 = Shading Coefficient alat peneduh

Bila jumlah material atap lebih dari satu jenis maka perhitungan dilakukan seperti pada fasad
yang memiliki lebih dari 1 jenis material.

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 4 dari 68

1.2. Input variabel opaque material

a. Absorptansi (α)

Absorptansi (α) merupakan koefisien (0-1) yang merupakan performa penyerapan panas
oleh suatu material. Semakin gelap warna material maka akan semakin tinggi tingkat
penyerapannya dan semakin rendah tingkat pemantulannya. Misalkan warna putih yang
memiliki absorptansi 0,3 maka penyerapan panasnya adalah 30% terhadap radiasi panas
yang datang sedangkan 70% dipantulkan ke sekitarnya.

Pada SNI nilai absorptansi dibedakan menjadi dua kategori yakni :

Tabel absorptansi berdasarkan jenis material

Bahan permukaan luar α


Beton berat (untuk bangunan nuklir) 0,91
Bata merah 0,89
Bituminous felt 0,88
Batu sabak 0,87
Beton ringan 0,86
Aspal jalan setapak 0,82
Kayu permukaan halus 0,78
Beton ekspos 0,61
Ubin putih 0,58
Bata kuning tua 0,56
Atap putih 0,50
Cat aluminium 0,40
Kerikil 0,29
Seng putih 0,26
Bata glazur putih 0,25
Lembaran aluminium yang dikilapkan 0,12

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 5 dari 68

Tabel absorptansi berdasarkan warna material

Warna permukaan luar α


Hitam 0,95
Pernis hitam 0,92
Abu-abu tua 0,91
Pernis biru tua 0,91
Cat minyak hitam 0,90
Coklat tua 0,88
Abu-abu/biru tua 0,88
Biru/hijau tua 0,88
Coklat medium 0,84
Pernis hijau 0,79
Hijau medium 0,59
Kuning medium 0,58
Hijau/biru medium 0,57
Hijau muda 0,47
Putih semi kilap 0,30
Putih kilap 0,25
Perak 0,25
Pernis Putih 0,21

Pembuatan tabel dengan pengkategorian seperti di atas memunculkan interpretasi yang


salah terhadap kalkulasi absorptansi, yakni rata-rata penjumlahan α permukaan luar dengan
α material dalam. Pemahaman ini salah kaprah dikarenakan fungsi dari absorptansi pada
material tak-tembus cahaya itu adalah fungsi permukaan bukan yang terjadi di lapisan
material bagian dalam. Sedangkan penyerapan di lapisan dalam terjadi hanya pada material
kaca pada curtain wall yang digabung dengan lapisan tak tembus cahaya. Jadi nilai
absorptansi pada tabel di atas harus diambil salah satunya saja.

b. U-value dinding (Uw)

U-value adalah nilai kuantitas rambat panas per satuan luas ketebalan material (W/m2 K). U-
value diperoleh melalui kebalikan dari penjumlahan total nilai resistensi atau tahanan (R)
dari setiap layer material ditambah resistensi permukaan di kedua sisi permukaan material
bagian luar dan bagian dalam ruangan. Sedangkan nilai resistensi setiap layer diperoleh dari
pembagian ketebalan suatu layer terhadap nilai thermal conductivity, yakni laju rambat
panas persatuan ketebalan (W/m.K). Cara perhitungan U-value dinding dapat dilihat pada
Bab II.

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 6 dari 68

c. 1-WWR

WWR atau Window to Wall Ratio adalah perbandingan luas jendela dengan luas fasad
keseluruhan, sedangkan 1-WWR adalah perbandingan luas dinding dengan luas fasad
keseluruhan. Dalam rumus pada bagian opaque material digunakan 1-WWR karena
diperuntukkan bagi material dinding sebagai kebalikan dari WWR. Perhitungan luas
dilakukan mengacu pada gambar kerja.

d. Tdeq

Beda temperatur ekuivalen didapat dari padanan berat/satuan luas dari jenis
konstruksinya.Untuk mendapatkan berat/satuan luas diperoleh dengan cara membagi nilai
densitas dengan ketebalannya.

Tabel densitas bahan bangunan berdasarkan SNI

d d
No Bahan bangunan No Bahan bangunan
(Kg/m3) (Kg/m3)

1 Beton 10 Kayu lapis 528


2,400
2 Beton Ringan 11 Glasswool 32
960
Bata dengan lapisan
3 12 Fiberglass 32
plester 1,760
Bata tanpa lapisan plester
4 13 Paduan Alumunium 2,672
(tahan cuaca)

5 Plesteran pasir semen 14 Tembaga 8,784


1,568
6 Kaca lembaran 15 Baja 7,840
2,512
7 Papan gypsum 16 Granit 2,640
880
8 Kayu lunak
608 Marmer/Batako/Terazo/
17 2,640
Keramik/Mozaik
9 Kayu keras
702

Nilai densitas bisa didapatkan dari sumber lainnya juga.

Selisih temperatur yang ekuivalen/sepadan dengan jenis konstruksinya mengacu pada tabel
berikut.

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 7 dari 68

Tabel Tdeq untuk dinding

Berat/Satuan luas (kg/m2) Tdeq


Kurang dari 125 15
126-195 12
Lebih dari 195 10

Tabel Tdeq untuk atap

Berat/Satuan luas (kg/m2) Tdeq


Kurang dari 50 24
50-230 20
Lebih dari 230 16

1.3. Input variabel material jendela

a. U-value jendela (Uf)

Secara substansi perhitungan U-value untuk jendela sama dengan perhitungan U-value untuk
dinding namun terdapat kompleksitas perhitungan dimana terdapat pengaruh penambahan
panas dari frame kaca. Kompleksitas ini dipermudah dengan menggunakan software
WINDOW 7.2. Pembahasan mengenai penggunaan software ini dapat dilihat pada Bab III.

b. WWR

Sudah dibahas pada bagian 1-WWR (hal.6).

c. ∆T

Beda kondisi perencanaan temperatur ruang luar dan dalam dengan nilai tetap yakni 5oC.

d. Solar factor (SF)

Solar Factor merupakan nilai radiasi matahari yang jatuh pada suatu permukaan dalam istilah
fisika bangunan disebut incident solar radiation (insolation). Nilai Solar Factor yang terdapat
dalam SNI mengacu pada nilai rata-rata insolation Kota Jakarta mulai dari jam 07.00 hingga
18.00. Untuk kota lainnya disarankan untuk mengacu pada nilai insolation kota masing-

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 8 dari 68

masing, namun sulit diperoleh karena BMKG tidak menyediakan data radiasi matahari
kecuali kita membeli data cuaca dari perusahaan penyuplai data iklim. Namun sejauh ini kota
lain pun bisa menggunakan SF kota Jakarta bila asumsinya untuk membandingkan performa
bangunan secara sepadan dengan baseline SF Jakarta.

Tabel SF untuk dinding

U TL T TG S BD B BL
ORIENTASI
130 113 112 97 97 176 243 211

Sedangkan SF untuk atap memiliki nilai 316 W/m2.

e. Shading Coefficient

Shading coefficient (SC) merupakan koefisien dari jumlah transfer panas ke dalam bangunan
yang terreduksi akibat performa jenis kaca dan jenis alat peneduh.

Shading Coefficient jendela (SC1) merupakan koefisien yang merepresentasikan


perbandingan kemampuan suatu kaca dalam mentransfer panas ke dalam ruangan terhadap
kaca standar (kaca clear 3mm).

Shading Coefficient alat peneduh (SC2) merupakan koefisien yang merepresentasikan


perbandingan luasan yang terkena paparan sinar matahari terhadap luasan kaca
keseluruhan.

SC merupakan hasil perkalian antara SC1 dengan SC2.

SC = SC1 x SC2

Cara mendapatkan nilai SC1 dapat dilihat pada bab III.

1.4. Metode perhitungan SC2

Worksheet OTTV terdapat 3 type yakni :

A. Metode Trigonometri
B. Metode Interpolasi
C. Metode Ecotect
D. Metode Gabungan

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 9 dari 68

A. Metode Trigonometri

Worksheet ini menggunakan perhitungan 1-G (solar shade) dan data radiasi dari SNI OTTV
2011. Keunggulan dari metode ini dibanding metode yang menggunakan tabel interpolasi
adalah metode ini dapat menghitung shading device yang miring ke atas sedangkan
kekurangan metode ini adalah data radiasi menggunakan data yang berasal dari data radiasi
Singapura, solar shade harus dihitung dan diinput satu per satu setiap jamnya, bentuk
shading device terbatas hanya untuk tipe horizontal, vertikal dan kotak.

B. Metode Interpolasi

Metode paling praktis karena hitungan SC2 sudah ada dalam tabel namun khusus untuk
shading device yang datar dan miring ke bawah.

C. Metode Ecotect

Metode ini menggunakan metode penggunaan data radiasi dari data iklim (wea) dan simulasi
solar shade (1-G) dari Ecotect. Data radiasi lebih valid karena mengacu pada file iklim dan
perhitungan solar shade lebih cepat. Kekurangan metode ini adalah tahapan pengerjaan
menjadi lebih banyak.

D. Metode Gabungan

Worksheet ini menggunakan metode gabungan antara penggunaan data radiasi dari SNI
OTTV 2011 dengan data hasil simulasi solar shade (1-G) dari Ecotect. Dibanding Metode
Ecotect dalam Metode Gabungan data radiasi matahari tidak perlu dicari karena sudah
tersedia data dari SNI sehingga yang perlu disimulasikan dalam Ecotect tinggal variabel solar
shadenya saja sehingga pengerjaan menjadi lebih ringkas.

1.5. Baseline nilai OTTV

Pada SNI Konservasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung tahun 2011 baseline
untuk OTTV sebesar ≥ 35 W/m2.

Nilai baseline untuk atap adalah sama namun terdapat tambahan baseline yakni harus
memiliki U-value seperti tabel di bawah ini.

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 1 04 Januari 2019
Halaman 10 dari 68

Tabel U-value maksimum untuk atap

U-value maks
Berat/Satuan luas (kg/m2)
(W/m2.K)
Kurang dari 50 0.4
50-230 0.8
Lebih dari 230 1.2

Bab 1 Rumus dan Variabel OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 11 dari 68

BAB 2

KALKULASI U-VALUE DINDING

Pada bab ini akan dibahas secara detil mengenai perhitungan U-value dinding. Perhitungan
U-value dinding membutuhkan sejumlah data yakni :

1. Resistensi permukaan luar dan dalam (m2.K/W)


2. Thermal conductivity (W/m.K)
3. Tebal setiap layer material (m)

2.1. Resistensi permukaan

Dalam buku “Housing, Climate dan Comfort” karangan Martin Evans, terdapat data
mengenai resistensi permukaan seperti yang tertera di bawah ini :

Tabel resistensi permukaan dinding/atap luar

Tipe permukaan Ro (m2.deg C/W)


halus 0.065
normal 0.050
kasar 0.036
metalik 0.078

Tabel resistensi permukaan dalam

Posisi permukaan Ri (m2.deg C/W)


dinding 0.12
dinding/atap (berventilasi) 0.10
plafond 0.15

Satuan resistensi seringkali ditulis dalam m 2.K/W dan m2.deg C/W, namun tidak
mempengaruhi nilainya.

Bab 2 Kalkulasi U-value dinding


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 12 dari 68

Sedangkan dalam SNI Konservasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung tahun
2011 data mengenai resistensi permukaan adalah sebagai berikut :

Tabel resistensi permukaan dinding dan atap berdasarkan SNI

Jenis permukaan Resistensi termal (m2 K/W)


Permukaan luar Emisivitas tinggi 0.044
Emisivitas rendah 0.299
Permukaan dalam
Emisivitas tinggi 0.12

*Emisivitas tinggi artinya permukaan halus tidak mengkilap, sedangkan emisivitas rendah artinya
permukaan yang sangat reflektif

Dari kedua data di atas maka dapat dikombinasikan penggunaannya sesuai keperluan.

2.2. Thermal Conductivity

Nilai Thermal Conductivity biasanya diperoleh dari data thermal properties suatu bahan.
Data tersebut sebenarnya bisa diperoleh dari internet, dari software fisika bangunan seperti
Ecotect, maupun bisa diuji melalui peralatan laboratorium seperti yang ada di Puslitbangkim
milik PU.

Sebagian yang terdapat pada SNI seperti yang ada di bawah ini :

Tabel thermal conductivity berbagai permukaan berdasarkan SNI

k k
No Bahan bangunan No Bahan bangunan
(W/m.K) (W/m.K)
1 Beton 1.448 10 Kayu lapis 1.448
2 Beton Ringan 0.303 11 Glasswool 0.303
Bata dengan lapisan
3 plester 0.807 12 Fiberglass 0.807

4 Bata tanpa lapisan plester 1.154 13 Paduan Alumunium 1.154


(tahan cuaca)
5 Plesteran pasir semen 0.533 14 Tembaga 0.533
6 Kaca lembaran 1.053 15 Baja 1.053
7 Papan gypsum 0.170 16 Granit 0.170
8 Kayu lunak 0.125 Marmer/Batako/Terazo/
17 0.125
9 Kayu keras 0.138 Keramik/Mozaik

Bab 2 Kalkulasi U-value dinding


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 13 dari 68

2.3. Resistensi air gap

Tabel Resistensi air gap

Resistansi termal (M²K/W)


NO Jenis celah udara
5 mm 10 mm 100 mm
RRU untuk dinding
Rongga udara vertikal (aliran panas
1 secara horizontal)
1.Emisifitas tinggi 0.11 0.148 0.16
2.Emisifitas rendah 0.25 0.578 0.606
RRU untuk atap
Rongga udara horizontal/miring (aliran panas
kebawah).
1 rongga udara horizontal 0.11 0.148 0.174
2 Emisifitas rongga udara dengan kemiringan 22½° 0.11 0.148 0.165
tinggi rongga udara dengan kemiringan 45° 0.11 0.148 0.158
2 rongga udara horizontal 0.25 0.572 1.423
Emisifitas rongga udara dengan kemiringan 22½° 0.25 0.571 1.095
rendah rongga udara dengan kemiringan 45° 0.25 0.57 0.768
RRU untuk loteng
3 1.Emisifitas tinggi 0.458
2.Emisifitas rendah 1.356

2.4. Cara perhitungan U-value

Untuk menghitung U-value maka dilakukan prosedur seperti di bawah ini.

1. Konstruksi material

- Plester dengan tebal 2,5 cm


- Bata dengan tebal 10 cm
- Plester dengan tebal 2,5 cm

2. Resistensi permukaan luar = 0,05 m2.K/W


Resistensi permukaan dalam = 0,12 m2.K/W

Bab 2 Kalkulasi U-value dinding


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 14 dari 68

3. Nilai Thermal conductivity

- Plester = 0,533 W/m.K


- Bata = 1,154 W/m.K

4. Jumlahkan resistensi semua layer

- Resistensi permukaan luar = 0,05 m2.K/W

- Resistensi plaster = 0,025 m = 0,0469 m2.K/W


0,533 W/m.K

- Resistensi bata = 0,10 m = 0,0866 m2.K/W


1,154 W/m.K

- Resistensi plaster = 0,025 m = 0,0469 m2.K/W


0,533 W/m.K

- Resistensi permukaan dalam = 0,12 m2.K/W

Jumlah total nilai resistensi adalah = 0,3504 m2.K/W

5. U-value merupakan kebalikan dari total nilai resistensi, yakni :

= 1 = 2,85 W/m2.K

0,3504 m2.K/W

Sehingga U-value dari dinding bata plaster adalah 2,85 W/m 2.K

Bab 2 Kalkulasi U-value dinding


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 15 dari 68

BAB 3

KALKULASI U-VALUE DAN SC JENDELA

Secara prinsip kalkulasi U-value jendela sama dengan kalkulasi U-value dinding, namun
terdapat kekurangannya yakni mengabaikan frame jendela yang sebenarnya berpotensi
meningkatkan U-value kaca keseluruhan. Oleh karena itu sebaiknya yang dihitung adalah U-
value jendela bukan U-value kaca. Demikian juga dengan nilai SC biasanya yang kita
dapatkan dari spesifikasi teknis adalah SC kaca padahal yang diperlukan adalah SC jendela.

Dikarenakan perhitungan U-value kaca + frame itu sangat kompleks maka kita akan
menggunakan sebuah software khusus bernama WINDOW 7.2 dan juga untuk menghitung
nilai SC jendela seperti tampilan di bawah ini :

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 16 dari 68

Software ini merupakan keluaran LBNL atau Lawrence Berkeley National Laboratory sebuah
laboratorium milik Department of Energy (DOE) Amerika Serikat yang dikelola oleh
University of California.

3.1. Antar muka Window 7.2

Terdapat sejumlah antarmuka yang perlu dipahami terlebih dahulu dalam proses
perhitungan U-value jendela, yakni

a. Klik pada ikon (Glass library)

Antar muka glass library merupakan database berbagai jenis kaca dari seluruh dunia. Yang
sering dipakai di dunia konstruksi tanah air adalah Asahimas. Pada menu Find ubah pilihan
ID menjadi Manufacturer, kemudian ketik asahimas maka list kaca akan bergerak menuju
produk Asahimas.

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 17 dari 68

Coba klik jenis kaca indoflot clear 6.0 maka akan muncul tampilan detil kacanya dengan ID#
1225 (perlu dicatat ID setiap kaca yang akan kita gunakan untuk mempermudah proses
selanjutnya)

Pada tampilan ini terdapat properti thermal conductivity.

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 18 dari 68

b. Klik pada ikon (Gap library), terdapat berbagai jenis air gap yang dapat dipilih
lengkap dengan propertinya salahsatunya thermal conductivity.

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 19 dari 68

c. Klik pada ikon (Glazing system library), disini adalah tempat membuat susunan layer
dari suatu susunan kaca.

Sebagai contoh, akan dibuat susunan kaca double glass yang tersusun dari 2 kaca indoflot
clear 6.0 dengan air gap ditengahnya.

Langkah pertama adalah ketik nama susunan kaca, kita isi dengan double glass 01 kemudian
ubah Environmental Condictions menjadi NFRC 100-2010 Summer. Lebar dan Panjang kaca
sesuai dengan default.

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 20 dari 68

Langkah kedua adalah menginput jenis kaca dan jenis air gap dengan mengklik ikon pada
setiap layernya

Setelah diklik maka akan muncul tampilan di bawah. Ketik nomor ID kaca yang akan kita
pilih misalnya 1225 kemudian klik select.

Pilih layer lainnya sesuai dengan gambar di bawah. Kita dapat mengubah ketebalan air gap
dengan mengklik cellnya.

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 21 dari 68

Kemudian klik tombol Calc(F9) untuk menjalankan kalkulasi dan didapatkan hasil sebagai
berikut

Didapatkan U-value kaca = 2,376 W/m2.K dan SC = 0,8. Jangan lupa klik Save agar data dapat
disimpan dalam database. Namun perhitungan U-value belum selesai karena yang dicari
adalah U-value jendela melalui langkah berikut.

d. Klik pada ikon (Frame library), disini tertera jenis-jenis frame-nya

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 22 dari 68

e. Klik pada ikon (Window library)

Isi data sesuai dengan gambar di bawah

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 23 dari 68

Klik pada area kaca, kemudian masukkan susunan kaca Double glass 01

Klik pada setiap frame, kemudian masukkan frame Al flush

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 24 dari 68

Klik tombol Calc(F9) sehingga muncul hasil-hasilnya

Maka U-value jendelanya = 2,919 W/m2.K dan SHGC = 0,626 atau dikonversi menjadi SC
jendela dengan rumus di bawah ini :

SC jendela = SHGC x 1,15

= 0,626 x 1,15

= 0,72

Jangan lupa mengklik tombol Save.

Bab 3 Kalkulasi U-value dan SC jendela


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 25 dari 68

BAB 4

KALKULASI SC2 DENGAN TRIGONOMETRI

SC2 yang merupakan shading coefficient alat peneduh memerlukan kalkulasi yang cukup
rumit. Dalam SNI terdapat hanya 4 tipe alat peneduh (shading device) yang dibahas sehingga
di luar keempat jenis shading tersebut memerlukan pengembangan rumus atau dengan
simulasi komputer seperti menggunakan Ecotect atau Energyplus.

Untuk menghitung SC2 menggunakan rumus di bawah ini

∑M, ∑J, ∑S, ∑D = jumlah radiasi yang menerpa kaca pada tanggal-tanggal dimana posisi matahari berada
pada posisi strategis (21 Maret, 22 Juni, 23 September dan 22 Desember)

G = bagian kaca yang terpapar matahari

ID = Insolation langsung

Id = Insolation pantulan

IT = Insolation total (ID + Id)

Nilai G didapatkan tergantung pada jenis alat peneduhnya, sedangkan nilai insolation
didapat dari SNI berdasarkan tabel-tabel pada hal. 29 - 32 .

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 26 dari 68

4.1. Kalkulasi nilai G untuk peneduh horizontal (G1)

Karena Ae = A- As sedangkan As didapat dari persamaan

AS = P (cos φ1 tan θ1 + sin φ 1)

Sehingga

Atau

G1=1 – R1 (cos φ1 tan θ1 + sin φ 1)

dengan catatan

G1≥ 0

Nilai θ1 didapatkan dari tabel radiasi pada hal 29 - 32 .

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 27 dari 68

4.2. Kalkulasi nilai G untuk peneduh vertikal (G2)

Karena Ae = A- As sedangkan As didapat dari persamaan

AS = P (cos φ2 tan θ2 - sin φ 2)

Sehingga

Atau

G2=1 – R2 (cos φ2 tan θ2 - sin φ 2)

dengan catatan

G2≥ 0

Nilai θ2 didapatkan dari tabel radiasi pada hal 29 - 32.

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 28 dari 68

4.3. Kalkulasi nilai G untuk peneduh kotak (G3)

G1 = 1 – R1(cos φ1 tan θ1 + sin φ 1)

G2 = 1 – R2(tan θ2)

kombinasi dari dua komponen tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

G3 = G 1 x G 2

4.4. Kalkulasi nilai G untuk tipe alat peneduh sejajar dinding (G4)

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 29 dari 68

Cara untuk mendapatkan nilai G-nya adalah membagi sudut-sudut jatuh matahari sehingga
sesuai untuk peruntukkan rumus G-nya, dalam kasus di atas maka dapat dibagi menjadi 3
penggunaan rumus yakni :

Untuk 68,2° < θ1 < 90°, paparan


radiasi matahari langsung
terhalang oleh alat peneduh
sehingga nilai SC = 1

Untuk 45° < θ1 < 68,2°, jendela


sebagian di teduhi oleh alat
peneduh sisi atas sampai θ1 = 45°
dimana jendela secara total
terteduhi

Untuk θ1 < 45°, jendela sebagian


di teduhi oleh alat peneduh sisi
bawah

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 30 dari 68

4.5. Data matahari untuk berbagai orientasi

Tabel data matahari orientasi utara dan selatan

21 MARET/23 SEPTEMBER 22 JUNI 2 DESEMBER


WAKTU
θ₁ θ₂ ID Id IT θ₁ θ₂ ID Id IT θ₁ θ₂ ID Id IT
7.00 0 13 13 15 67 60 25 85 0 15 15
8.00 0 48 48 41 65 145 63 208 0 48 48
9.00 0 76 76 55 63 187 91 278 0 71 71
10.00 0 98 98 62 57 208 114 322 0 91 91
11.00 0 118 118 66 45 219 131 350 0 109 109
12.00 0 129 133 68 21 222 141 363 0 117 117
13.00 0 133 133 68 -14 225 141 366 0 116 116
14.00 0 123 123 66 -41 219 134 353 0 108 108
15.00 0 104 104 63 -55 209 119 328 0 93 93
16.00 0 85 85 57 -62 195 98 293 0 73 73
17.00 0 60 60 44 -65 156 71 227 0 50 50
18.00 0 28 28 21 -66 81 33 144 0 20 20

Tabel data matahari orientasi timur dan barat

21 MARET/23 SEPTEMBER 22 JUNI 2 DESEMBER


WAKTU
θ₁ θ₂ ID Id IT θ₁ θ₂ ID Id IT θ₁ θ₂ ID Id IT
7.00 4 0 136 25 161 7 -23 159 33 192 6 24 159 30 189
8.00 19 0 429 88 517 21 -25 374 83 457 21 25 394 86 480
9.00 34 1 504 121 625 36 -27 427 110 537 36 29 445 114 559
10.00 49 2 435 139 574 51 -33 360 126 486 51 36 373 129 502
11.00 64 3 282 146 428 66 -45 213 131 344 67 49 216 134 350
12.00 79 7 74 141 215 81 -69 44 126 170 82 73 41 126 167
13.00 0 133 133 0 116 116 0 116 116
14.00 0 123 123 0 109 109 0 108 108
15.00 0 104 104 0 93 93 0 93 93
16.00 0 85 85 0 76 76 0 73 73
17.00 0 60 60 0 53 53 0 60 50
18.00 0 28 28 0 23 23 0 20 20

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 31 dari 68

Tabel data matahari orientasi timur laut dan barat laut

21 MARET/23 SEPTEMBER 22 JUNI 2 DESEMBER


WAKTU
θ₁ θ₂ ID Id IT θ₁ θ₂ ID Id IT θ₁ θ₂ ID Id IT
7.00 6 45 94 23 117 6 22 159 33 192 15 69 52 20 72
8.00 26 45 293 76 369 21 20 387 86 473 46 70 111 63 174
9.00 44 46 336 106 442 34 18 462 116 578 67 74 87 83 170
10.00 59 47 278 126 404 47 12 435 133 568 81 81 28 98 126
11.00 72 48 154 136 290 58 0 345 141 486 0 109 109
12.00 83 52 31 136 167 68 -24 216 141 357 0 116 116
13.00 0 133 133 78 -59 98 110 208 0 116 116
14.00 0 123 123 88 -86 29 116 145 0 108 108
15.00 0 104 104 0 93 93 0 93 93
16.00 0 85 85 0 76 76 0 73 73
17.00 0 60 60 0 53 53 0 50 50
18.00 0 28 28 0 23 23 0 20 20

Tabel data matahari orientasi tenggara dan barat daya

21 MARET/23 SEPTEMBER 22 JUNI 2 DESEMBER


WAKTU
θ₁ θ₂ ID Id IT θ₁ θ₂ ID Id IT θ₁ θ₂ ID Id IT
7.00 6 -45 94 23 117 16 -68 53 23 76 6 -21 162 30 192
8.00 26 -45 321 48 369 46 -70 114 63 177 20 -20 417 88 505
9.00 44 -44 382 76 458 65 -72 97 86 183 34 -16 496 119 615
10.00 58 -43 325 98 423 79 -78 38 98 136 46 -9 470 136 606
11.00 70 -42 180 136 316 0 106 106 57 4 389 146 535
12.00 82 -38 47 139 186 0 116 116 67 28 144 144 388
13.00 0 133 133 0 116 116 76 60 99 131 230
14.00 0 123 123 0 109 109 86 84 9 111 120
15.00 0 104 104 0 93 93 0 93 93
16.00 0 85 85 0 76 76 0 73 73
17.00 0 60 60 0 53 53 0 50 50
18.00 0 28 28 0 23 23 0 20 20

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 32 dari 68

4.5. Contoh perhitungan SC2

Hitungan SC pada proyeksi horizontal lereng dengan panjang 1 m, dengan kemiringan


15⁰dan dialokasikan di atas jendela dengan tinggi 2 m dan arah Utara-Selatan.

ϕ₁ = 15°

R₁ = ½ = 0,5

Tabel Hasil Perhitungan

Timur
21 MARET/23 SEPTEMBER 22 JUNI 2 DESEMBER
laut
Waktu θ₁ (1-G) ID Id Q θ₁ (1-G) ID Id Q θ₁ (1-G) ID Id Q
7.00 6 0.18 94 23 100 6 0.18 159 33 163 15 0.26 52 20 58
8.00 26 0.365 293 76 262 21 0.315 387 86 351 46 0.63 111 63 104
9.00 44 0.6 336 106 240 34 0.455 462 116 368 67 87 83 83
10.00 59 0.933 278 126 144 47 0.647 435 133 286 81 28 98 98
11.00 72 154 136 136 58 0.902 345 141 175 0 109 109
12.00 83 31 136 136 68 216 141 141 0 116 116
13.00 0 133 136 78 98 110 110 0 116 116
14.00 0 123 123 88 29 116 116 0 108 108
15.00 0 104 104 0 93 93 0 93 93
16.00 0 85 85 0 76 76 0 73 73
17.00 0 60 60 0 53 53 0 50 50
18.00 0 28 28 0 23 23 0 20 20
∑Q = ∑(G x ID + Id) 1554 1955 1028
∑IT = ∑(ID + Id) 2322 3252 1227
SC (day) 0.669 0.601 0.838

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 33 dari 68

SC efektif =∑ M (G x ID + Id) + ∑ J (G x ID + Id) + ∑ S (G x ID + Id) + ∑ D (G x ID + Id)

∑ M IT + ∑ J IT + ∑ S IT +∑ D IT

= (2 x 1554) + 1955 + 1028

(2 x 2322) + 3252 + 1227

= 6091

9123

= 0,67

Bab 4 Kalkulasi SC2


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 34 dari 68

BAB 5

KALKULASI SC2 DENGAN INTERPOLASI

Tabel SC2 alat peneduh horizontal pada orientasi timur dan barat

R1 0° 10° 20° 30° 40° 50°


0.1 0.9363 0.9268 0.9195 0.9147 0.914 0.9129
0.2 0.8752 0.8565 0.8416 0.8309 0.8257 0.8257
0.3 0.8228 0.7947 0.7723 0.7563 0.747 0.7448
0.4 0.7703 0.733 0.7036 0.682 0.6693 0.6664
0.5 0.7248 0.6842 0.655 0.6231 0.6045 0.5946
0.6 0.6911 0.6424 0.6013 0.5691 0.5467 0.5349
0.7 0.6574 0.6006 0.5559 0.5249 0.5012 0.4581
0.8 0.6237 0.5693 0.5273 0.4923 0.4651 0.4467
0.9 0.5998 0.5463 0.4991 0.4608 0.4389 0.4237
1 0.5827 0.5232 0.4727 0.4442 0.4222 0.4062
1.1 0.5656 0.5002 0.4587 0.4296 0.4075 0.401
1.2 0.5486 0.4828 0.4468 0.4154 0.4036 0.3969
1.3 0.5314 0.4739 0.4349 0.4089 0.3999 0.3963
1.4 0.5156 0.465 0.423 0.4059 0.3969 0.3963
1.5 0.5051 0.4561 0.4147 0.4029 0.3963 0.3963
1.6 0.4995 0.4472 0.4123 0.3999 0.3963 0.3963
1.7 0.4939 0.4383 0.4101 0.3974 0.3963 0.3963
1.8 0.4882 0.4294 0.4079 0.3963 0.3963 0.3963
1.9 0.4826 0.4237 0.4057 0.3963 0.3963 0.3963
2 0.477 0.4204 0.4035 0.3963 0.3963 0.3963
2.1 0.4713 0.419 0.4013 0.3963 0.3963 0.3963
2.2 0.4657 0.4176 0.3991 0.3963 0.3963 0.3963
2.3 0.4601 0.4163 0.3978 0.3963 0.3963 0.3963
2.4 0.4544 0.4149 0.3968 0.3963 0.3963 0.3963
2.5 0.4488 0.4135 0.3963 0.3963 0.3963 0.3963
2.6 0.4432 0.4122 0.3963 0.3963 0.3963 0.3963
2.7 0.44 0.4108 0.3963 0.3963 0.3963 0.3963
2.8 0.4369 0.4094 0.3963 0.3963 0.3963 0.3963
2.9 0.4339 0.4081 0.3963 0.3963 0.3963 0.3963
3 0.4333 0.4067 0.3963 0.3963 0.3963 0.3963

Bab 5 Kalkulasi denan interpolasi


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 35 dari 68

Tabel SC2 alat peneduh vertikal pada orientasi timur dan barat

R1 0° 10° 20° 30° 40° 50°


0.1 0.9805 0.9751 0.974 0.9653 0.9584 0.952
0.2 0.9607 0.9499 0.9406 0.9302 0.9166 0.9038
0.3 0.9409 0.9247 0.9108 0.8952 0.8747 0.8555
0.4 0.9223 0.9007 0.8821 0.8614 0.9338 0.8578
0.5 0.9047 0.8774 0.8537 0.8275 0.7931 0.7606
0.6 0.887 0.8543 0.8259 0.7939 0.7523 0.7133
0.7 0.8694 0.8313 0.798 0.7616 0.7129 0.6671
0.8 0.8518 0.809 0.7728 0.7312 0.6753 0.6227
0.9 0.8348 0.7884 0.7476 0.7014 0.6406 0.5823
1 0.8193 0.7678 0.7233 0.6747 0.6098 0.5493
1.1 0.8057 0.7471 0.7015 0.6511 0.585 0.5184
1.2 0.7921 0.7287 0.681 0.632 0.5605 0.488
1.3 0.7785 0.712 0.6631 0.6135 0.5361 0.4633
1.4 0.7654 0.696 0.6482 0.5949 0.512 0.4577
1.5 0.7541 0.6826 0.6334 0.5764 0.4899 0.4526
1.6 0.7441 0.6696 0.6187 0.5579 0.482 0.4474
1.7 0.7349 0.6589 0.6042 0.5397 0.479 0.4422
1.8 0.7257 0.6485 0.5906 0.522 0.476 0.4371
1.9 0.7185 0.6381 0.577 0.5065 0.473 0.4319
2 0.7122 0.6276 0.5634 0.4982 0.47 0.4268
2.1 0.707 0.6172 0.5497 0.4966 0.467 0.4221
2.2 0.7036 0.6076 0.5362 0.495 0.4641 0.4185
2.3 0.7019 0.5987 0.5232 0.4934 0.4611 0.4158
2.4 0.7007 0.5987 0.5101 0.4918 0.4581 0.4145
2.5 0.6999 0.5808 0.4971 0.4902 0.4551 0.4132
2.6 0.699 0.5718 0.4849 0.4886 0.4521 0.4119
2.7 0.6982 0.5629 0.4747 0.487 0.4491 0.4105
2.8 0.6974 0.5539 0.4668 0.4859 0.4461 0.4092
2.9 0.6965 0.545 0.4616 0.485 0.4431 0.4082
3 0.6957 0.536 0.4591 0.4841 0.4401 0.408

Bab 5 Kalkulasi denan interpolasi


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 36 dari 68

Tabel SC2 alat peneduh kotak pada orientasi timur dan barat

R1 R2 0° 10° 20° 30° 40°


0.2 0.2 0.4882 0.8306 0.8165 0.8064 0.8013
0.2 0.4 0.8212 0.8047 0.7914 0.7818 0.7769
0.2 0.6 0.7942 0.7788 0.7663 0.7572 0.75258
0.2 0.8 0.7672 0.7529 0.7412 0.7327 0.7282
0.2 1 0.7417 0.7284 0.7175 0.7095 0.7052
0.2 1.2 0.719 0.7066 0.6965 0.689 0.685
0.2 1.4 0.6968 0.6852 0.6758 0.6688 0.6652
0.2 1.6 0.6786 0.6677 0.6589 0.6524 0.649
0.2 1.8 0.6626 0.6523 0.644 0.6379 0.6348
0.4 0.2 0.7513 0.7162 0.6883 0.6678 0.6556
0.4 0.4 0.7323 0.6993 0.673 0.6535 0.6418
0.4 0.6 0,7133 0.6825 0.6577 0.6393 0.628
0.4 0.8 0.6943 0.6656 0.6424 0.6251 0.6143
0.4 1 0.6754 0.6488 0.6271 0.6108 0.6006
0.4 1.2 0.657 0.6322 0.6118 0.5967 0.5871
0.4 1.4 0.6389 0.6158 0.5968 0.6827 0.5738
0.4 1.6 0.6235 0.6017 0.584 0.5708 0.5625
0.4 1.8 0.6096 0.589 0.5723 0.5599 0.552
0.6 0.2 0.6768 0.6307 0.5727 0.5611 0.5398
0.6 0.4 0.6626 0.619 0.5822 0.5532 0.5329
0.6 0.6 0.6483 0.6073 0.5726 0.5452 0.526
0.6 0.8 0.6341 0.5956 0.563 0.5372 0.5191
0.6 1 0.6198 0.584 0.5535 0.5293 0.5121
0.6 1.2 0.6056 0.5723 0.5439 0.5213 0.5052
0.6 1.4 0.5615 0.5607 0.5344 0.5134 0.4984
0.6 1.6 0.5788 0.55 0.5254 0.5058 0.4917
0.6 1.8 0.5668 0.5398 0.5167 0.4983 0.4852
0.8 0.2 0.6135 0.5615 0.5215 0.4881 0.4622
0.8 0.4 0.6033 0.5537 0.5157 0.4839 0.4593
0.8 0.6 0.5931 0.5459 0.5099 0.4798 0.4564
0.8 0.8 0.5829 0.5381 0.5041 0.4756 0.4534
0.8 1 0.5727 0.5304 0.4983 0.4714 0.4505
0.8 1.2 0.5625 0.5226 0.4925 0.4673 0.4476
0.8 1.4 0.5523 0.5148 0.4867 0.4631 0.4447
0.8 1.6 0.5421 0.507 0.4809 0.4589 0.4418
0.8 1.8 0.532 0.4992 0.4751 0.4548 0.4389
1 0.2 0.5744 0.5178 0.4695 0.4422 0.4212

Bab 5 Kalkulasi denan interpolasi


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 37 dari 68

1 0.4 0.5661 0.5123 0.4663 0.4401 0.4201


1 0.6 0.5578 0.5068 0.4631 0.4381 0.4191
1 0.8 0.5495 0.5014 0.4599 0.4361 0.418
1 1 0.5412 0.4959 0.4567 0.4341 0.417
1 1.2 0.5329 0.4904 0.4535 0.4321 0.4159
1 1.4 0.5246 0.4849 0.4503 0.4301 0.4149
1 1.6 0.5163 0.4795 0.4471 0.428 0.4138
1 1.8 0.508 0.474 0.4439 0.426 0.4128
1.2 0.2 0.542 0.4791 0.4447 0.4144 0.4033
1.2 0.4 0.5354 0.4754 0.4426 0.4137 0.403
1.2 0.6 0.5289 0.4717 0.4405 0.413 0.4027
1.2 0.8 0.5223 0.468 0.4384 0.4123 0.4024
1.2 1 0.5158 0.4643 0.4363 0.4117 0.4021
1.2 1.2 0.5092 0.4606 0.4342 0.411 0.4018
1.2 1.4 0.5027 0.4569 0.4321 0.4103 0.4015
1.2 1.6 0.4961 0.4532 0.43 0.4096 0.4012
1.2 1.8 0.4896 0.4495 0.4279 0.4089 0.4009
1.4 0.2 0.5107 0.4621 0.422 0.4055 0.3969
1.4 0.4 0.5058 0.4592 0.421 0.4051 0.3969
1.4 0.6 0.5008 0.4563 0.42 0.4047 0.3969
1.4 0.8 0.4959 0.4535 0.419 0.4043 0.3969
1.4 1 0.491 0.4506 0.418 0.4039 0.3969
1.4 1.2 0.486 0.4477 0.417 0.4035 0.3969
1.4 1.4 0.4811 0.4449 0.416 0.4031 0.3969
1.4 1.6 0.4762 0.442 0.415 0.4028 0.3969
1.4 1.8 0.4712 0.4391 0.414 0.4024 0.3969
1.6 0.2 0.4951 0.4451 0.4117 0.39998 0.3963
1.6 0.4 0.4907 0.4431 0.411 0.39997 0.3963
1.6 0.6 0.4863 0.441 0.4103 0.39996 0.3963
1.6 0.8 0.482 0.439 0.4098 0.39995 0.3963
1.6 1 0.4776 0.4369 0.4089 0.39994 0.3963
1.6 1.2 0.4732 0.4349 0.4083 0.39993 0.3963
1.6 1.4 0.4688 0.4329 0.4076 0.39992 0.3963
1.6 1.6 0.4644 0.4308 0.4069 0.39991 0.3963
1.6 1.8 0.46 0.4288 0.4062 0.3999 0.3963
1.8 0.2 0.4844 0.4281 0.4075 0.3963 0.3963
1.8 0.4 0.4805 0.4269 0.407 0.3963 0.3963
1.8 0.6 0.4767 0.4257 0.7065 0.3963 0.3963
1.8 0.8 0.4728 0.4245 0.4061 0.3963 0.3963
1.8 1 0.469 0.4233 0.4056 0.3963 0.3963
1.8 1.2 0.4651 0.4221 0.4051 0.3963 0.3963

Bab 5 Kalkulasi denan interpolasi


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 38 dari 68

1.8 1.4 0.4613 0.4208 0.5047 0.3963 0.3963


1.8 1.6 0.4574 0.4196 0.4042 0.3963 0.3963
1.8 1.8 0.4536 0.4184 0.4037 0.3963 0.3963

Bab 5 Kalkulasi denan interpolasi


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 39 dari 68

BAB 6

KALKULASI SC2 DENGAN ECOTECT

6.1. METODE 1

Dalam Metode 1 data yang dibutuhkan dari Ecotect adalah Normal direct radiation (IDn),
diffuse radiation (Id), Altitude, Horizontal Shading Angle (HSA), dan Solar Shade. Prosesnya
adalah sebagai berikut :

A. Simulasi Solar exposure.

Untuk mendapatkan data Normal direct radiation (IDn) dan diffuse radiation (Id) diperlukan
simulasi solar exposure.

Langkah 1. Buka file Model_sim_SCSD01.eco, aktifkan daily sunpath dan display shadow,
klik dinding dimana terdapat kaca, jadikan tag untuk fungsi shade (lihat bab 6).
Setting waktu ke 22 Maret.

Langkah 1. Klik elemen kaca, Klik Page Analysis, lalu klik Tab Solar Exposure, klik Calculate.

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 40 dari 68

Langkah 2. Klik kanan pada area tabel, klik generate report, export ke excell. Copy nilai
Beam dengan rentang waktu dimana sun angle <90 ( lebih dari 90, maka Beam
memiliki nilai 0) dan tempatkan dalam tabel SC2 di tab SC2-calc pada
Worksheet OTTV (keluaran studio Gentra) pada kolom IDN (Normal direct
radiation). Selanjutnya copy semua nilai diffuse dan tempatkan pada kolom Id
(diffuse radiation).

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 41 dari 68

Langkah 4. Lakukan langkah serupa untuk tiga tanggal lain, 22 Juni, 22 September dan 22
Desember.

B. Mengkalkulasi Altitude, HSA dan Persentase Shading

Untuk menghitung Altitude, HSA dan persentase shading diperlukan kalkulasi Sun-path
Diagram.

Langkah 1. Klik elemen kaca, lalu klik Calculate pada main toolbar, kemudian klik Sun-Path
Diagram.

Langkah 3. Muncul SunPath diagram seperti di bawah. Klik Calculate Shading...

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 42 dari 68

Langkah 4. Muncul Dialog box untuk setting tingkat akurasinya, geser ke very high, klik OK

Langkah 5. Setelah proses kalkulasi selesai, klik pada tab Tabular sehingga muncul tabel
seperti di bawah ini.

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 43 dari 68

Langkah 6. Export Ke Excell dengan klik kanan pada area tabel .

Langkah 7. Ubah interval waktunya menjadi per jam. Data yang akan diambil adalah data
Altitude, HSA dan Shading dengan rentang data dimana VSA < 90o.

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 44 dari 68

Langkah 8. Copy data-data di atas ke dalam tabel SC2.

Langkah 4. Lakukan langkah serupa untuk tiga tanggal lain, 22 Juni, 22 September dan 22
Desember.

C. Kalkulasi SC2 total.

Dengan variabel Altitude dan HSA maka IDN dapat dihitung menjadi ID (Direct radiation
sesuai sudut jatuh matahari)1. Nilai Q = ((100%-solar shade)*ID)+Id. SC-day didapat dari
perbandingan antara jumlah Q dengan jumlah ID+Id. Sedangkan SC-annual didapat dari
perbandingan jumlah total Q pada 4 tanggal desain dengan jumlah total ID+Id pada 4 tanggal
desain.

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 45 dari 68

Langkah 1. Setelah semua data dimasukkan maka otomatis akan memunculkan nilai SC
annual dengan nilai 0,59.

1
Cara menghitungnya dapat dilihat pada buku Bioclimatic Approach karangan Victor Olgyay.

12.2. METODE 2.

Dalam Metode 2 data radiasinya menggunakan data radiasi yang berasal dari SNI sedangkan
dari Ecotect hanya diperlukan data Solar Shade saja.

A. Data radiasi dari SNI.

1. Orientasi Selatan

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 46 dari 68

2. Orientasi Utara

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 47 dari 68

3. Orientasi Barat

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 48 dari 68

4. Orientasi Timur

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 49 dari 68

B. Mengkalkulasi Persentase Shading

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 50 dari 68

Untuk menghitung persentase shading diperlukan kalkulasi Sun-path Diagram.

Langkah 1. Klik elemen kaca, lalu klik Calculate pada main toolbar, kemudian klik Sun-Path
Diagram.

Langkah 3. Muncul SunPath diagram seperti di bawah. Klik Calculate Shading...

Langkah 4. Muncul Dialog box untuk setting tingkat akurasinya, geser ke very high, klik OK

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 51 dari 68

Langkah 5. Setelah proses kalkulasi selesai, klik pada tab Tabular sehingga muncul tabel
seperti di bawah ini.

Langkah 6. Export Ke Excell dengan klik kanan pada area tabel .

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 52 dari 68

Langkah 7. Ubah interval waktunya menjadi per jam. Copy Paste shading.

Langkah 8. Maukan ke dalam tabel SC2.

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 JANUARI 2019
Halaman 53 dari 68

12.3. Perbandingan dengan kalkulasi manual.

Perbandingan dengan kalkulasi melalui rumus yang mengacu pada manual ETTV BCA
Singapore dapat dilihat pada contoh di bawah ini.

Bab 6 Kalkulasi SC dengan Ecotect


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 54 dari 68

BAB 7

PROSEDUR KALKULASI OTTV

7.1. Menentukan nilai OTTV

MULAI

Tentukan:
Luas selubung,dan
WWR

Tentuka:α

Tentukan :U

Tentukan : SC

Tentukan :
SF,dan TDEQ

Hitung OTTV parsial

Tentukan kembali
Hitung OTTV total
Α,SC atau WWR

Periksa OTTV kurang


dari standar yang
Tidak
ditentukan

SELESAI

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 55 dari 68

A. Tentukan nilai OTTV pada setiap orientasi seperti pada diagram aliran proses perhitungan
OTTV dengan cara sebagai brikut :

a) tentukan nilai WWR (perbandingan luas jendela dan luas total dindingluar)

b) tentukan nilai Uw dan uf

c) tentukan nilai SC

e) hitung nilai SF

B. Hitung nilai OTTV menyeluruh

C. Periksa apakah nilai OTTV lebih besar atau lebih kecil atau sama dengan 35 W/m 2

a) bila nilai OTTV kurang dari 35Watt/m2perhitungan selesai

b) bila nilai OTTV tersebut lebih besar dari 35W/m 2 maka perlu di kurangi dengan cara
sebagai berikut

- menurunkan nilai absorbsivitas

- mengurangi angka koefisien peneduh

- ulangi perhitungan dengan nilai-nilai faktor yang baru tersebut sehingga nilai OTTV
kurang dari 35 W/m2.

7.2 Menentukan RTTV atap dengan skylight

A. Tentukan nilai RTTV pada setiap orientasi seperti pada diagram aliran proses perancangan
pada gambar 7, dengan cara sebagai berikut :

a) tentukan luas skylight As

b) tentukan luas atap Ar

c) tentukan nilai Ur dan Us

d) tentukan nilai TDEk dan ∆T

e) tentukan nilai SC

f) hitung nilai SF

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 56 dari 68

MULAI

Tentukan:
Luas Skylight (As)
Luas Atap (Ar)

Tentuka: U

Tentukan nilai: U

Tentukan : TDEQ

Tentukan : SC

Hitung RTTV parsial

Tentukan kembali
Hitung RTTV total
SC,nilai U atau As

Periksa RTTV kurang


dari standar yang
Tidak ditentukan

SELESAI

B. Hitung nilai RTTV

C. periksa apakah nilai RTTV total lebih besar atau lebih kecil atau sama dari 35 W/m 2

a) bila nilai tersebut kurang dari 35 W/m 2, maka perhitungan selesai

b) bila nilai tersebut lebih besar dari 35W/m 2, makaperlu di kurangi dengan carasebagai
berikut

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 57 dari 68

- menurunkan angka absorbsivitas

- mengurangi angka koefisien angka peneduh

- ulang perhitungan dengan nilai-nilai faktor yang baru tersebut sehingga nilai RTTV
kurang dari 35 W/m2

7.3 Menentukan RTTV atap tanpa skylight

A. Tentukan nilai RTTV pada setiap orientasi seperti pada diagram proses aliran perhitungan
dengan cara cebagai berikut :

B. Tentukan nilai U

C. Bila nilai Ur kurang dari nnilai Ur maksimu, maka perhitungan selesai

Tentukan nilai U

Tentukan kembali Periksa nilai U kurang


kontruksi atap dari U-maksimum?

SELESAI

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 58 dari 68

7.4 Menghitung OTTV

Data Bentuk Bangunan :

Bentuk Bangunan : Empat Persegi Panjang

Orientasi (arah hadap) : Timur Laut

Dimensi Bangunan : panjang 35,36 m, lebar 17,68 m

Tinggi Bangunan(A) : 625 m

Luas Inti Bangunan (A core) : 100 m

Keliling Bangunan : 106.07m

Data Material Bangunan :

Material Dinding :

Dinding beton (reinforced concrete beam) :


α = 0.6
K = 1.48
Dingding bata (brick parapet) :
K = 0.807

Warna Pernis Hijau : α = 0.79

Material kaca :

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 59 dari 68

Kaca Polos 8 mm : k =1.053

Kaca Grey 8 mm : K = 1.053

Koefisien peneduh (SC):

(kaca polos dan grey-double glazing) SC =0.47

Ratio kaca – dinding WWR = 0.44

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 60 dari 68

13.2. Worksheet OTTV

Worksheet OTTV terdapat 3 type yakni :

A. Metode Trigonometri
B. Metode Ecotect
C. Metode Gabungan

Dalam semua worksheet terdapat Tab pokok yakni :

1. Tab Opaqeu Data

Pada tab ini data-data pokok dari material opaque dimasukkan dan menghasilkan Berat/luas
yang akan menjadi acuan untuk menghitung perbedaan temperature luar dan dalam.

2. Tab U-Value

Pada tab U-value akan dihitung secara otomatis U-value berdasarkan input ketebalan dan
Thermal conductivity setiap layer material

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 61 dari 68

3. Tab Glass Data

U-value dan SC kaca/jendela didapat dari Window 7.2. Untuk SC kaca didapat langsung
Glazing system llibrary sedangkan SC jendela didapat dari nilai SHGC jendela dikalikan
dengan 1,15. SHGC jendela didapat Window Library. Selanjutnya kita masukan ke dalam tab
GLASS DATA.

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 62 dari 68

Sedangkan pada tab selanjutnya terdapat perbedaan untuk menghitung SC2 sesuai metode
yang digunakan.

A. Metode Trigonometri

1. Tab G-Horizontal

Tab ini diperuntukkan untuk menghitung nilai solar shade (1-G) tipe shading device
horizontal.

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 63 dari 68

2. Tab G-Vertikal

Tab ini diperuntukkan untuk menghitung nilai solar shade (1-G) tipe shading device vertical.

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 64 dari 68

3. Tab G-Kotak

Tab ini diperuntukkan untuk menghitung nilai solar shade (1-G) tipe shading device
gabungan vertical dan horizontal.

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 65 dari 68

B. Metode Ecotect

Dalam metode ini perlu diinput IDN, Altitude, HSA, Id dan Solar Shade.

C. Metode Gabungan

Dalam metode ini yang diinput cukup solar shade saja, data radiasi akan muncul secara
otomatis bila orientasi dipilih

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 66 dari 68

Format tab metode gabungan dapat dilihat di bawah ini

Tab rekapitulasi terdiri dari :

1. Tab Fasad

Pada Tab Fasad tinggal diinput data yang dibutuhkan. SF, Tdeq dan ∆T didapat dari SNI 03-
6759-2002 mengenai Tata Cara Perencanaan Konservasi Energi pada Bangunan Gedung,
dimana pada Worksheet telah disertakan sehingga akan secara otomatis muncul sesuai
inputnya, misalnya ketika kita mengetik UTARA maka nilai SFnya akan otomatis menjadi 130
W/m2, atau pun bila densitas dan tebal material berubah maka akan mempengaruhi berat
per m2 nya sehingga akan mempengaruhi nilai Tdeq-nya. Untuk nilai ∆T ditetapkan nilai
default 5oC.

Untuk menghitung OTTV terdapat 4 tab untuk 4 orientasi/fasad dan 1 tab untuk RTTV atap
dengan tab akhir sebagai tab kalkulasi total.

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 67 dari 68

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV


GS-OTTV
Versi 2 04 Januari 2019
Halaman 68 dari 68

2. Tab Total OTTV

Sedangkan OTTV total dan RTTV dapat dilihat pada gbr di bawah ini.

Untuk dapat memenuhi syarat sebagai bangunan hemat energi maka nilai OTTV dan RTTV
harus ≤ 35 W/m2. Nilai U-value harus di bawah U-value maksimum.

Bab 7 Prosedur Kalkulasi OTTV

Anda mungkin juga menyukai