Anda di halaman 1dari 4

Infaq dan shodaqoh

Sodaqoh yang diterjemahkan sebagai zakaat ada di surat


ataubah (9) ayat 60 dan 103. Selebihnya kata sodaqoh
diterjemahkan sebagai sodaqoh. Selain itu juga muncul kata
infaq.

2/271: Jika kamu menampakkan sedekah(mu)[172], maka itu


adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya[173] dan
kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka
menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan
menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu;
dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

2/264: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu


menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-
nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang
yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan
dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada
tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah
dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai
sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir[168].

2/274: Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan


di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka
mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka
bersedih hati.

14/31: Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah


beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka secara
sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari
(kiamat) yang pada bari itu tidak ada jual beli dan
persahabatan[790].

63/10: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami


berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah
seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang
dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku
termasuk orang-orang yang saleh?"

25/67: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),


mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.

17/29: Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu


pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya[852]
karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.

2/219: Mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan


judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan
beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih
besar dari manfaatnya."Dan mereka bertanya kepadamu apa
yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari
keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu supaya kamu berfikir,

2/220: tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya


kepadamu tentang anak yatim, katakalah: "Mengurus urusan
mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan
mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah
mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang
mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya
Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

2/215: Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan.


Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah
diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka
sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.

2/272: Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat


petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk
(memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja
harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka
pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan
Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan,
niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang
kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan).
Asbabnya: sahabat yang member infaq (membantu) kepada
non muslim, tetapi mereka ternyata tidak tergerak hatinya
untuk masuk islam.

24/33: Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah


menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan
mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu
miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat
perjanjian dengan mereka[1036], jika kamu mengetahui ada
kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka
sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya
kepadamu[1037]. Dan janganlah kamu paksa budak-budak
wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri
mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan
duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu[1038].
[1036]. Salah satu cara dalam agama Islam untuk
menghilangkan perbudakan, yaitu seorang hamba boleh
meminta pada tuannya untuk dimerdekakan, dengan perjanjian
bahwa budak itu akan membayar jumlah uang yang ditentukan.
Pemilik budak itu hendaklah menerima perjanjian itu kalau
budak itu menurut penglihatannya sanggup melunasi perjanjian
itu dengan harta yang halal.

[1037]. Untuk mempercepat lunasnya perjanjian itu hendaklah


budak- budak itu ditolong dengan harta yang diambilkan dari
zakat atau harta lainnya.

Anda mungkin juga menyukai