Anda di halaman 1dari 8

1

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


DAERAH GORONTALO
RESOR GORONTALO KOTA
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PENGATURAN,
LANTAS

NO DOKUMEN NO REVISI HALAMAN


SOP/LANTAS/RES GTO 00 1-8
KOTA/03

TANGGAL TERBIT : 2014

DIBUAT OLEH DIPERIKSA OLEH DISAHKAN OLEH


KANIT TURJAWALI KASAT LANTAS KAPOLRES GORONTALO KOTA

ONDANG ZAKARIA WAWAN ANDI S. SH,SIK PEPEN SUPENA WIJAYA, SIK


IPDA NRP 76060171 AKP NRP 82051524 AKBP NRP 69060515

1. Tujuan
Disusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengaturan lantas ini bertujuan
untuk memberikan pedoman dalam rangka pelaksanaan tugas seorang polisi lalu lintas
dalam bidang pengaturan lalu lintas. Diharapkan dengan adanya Standar Operasional
Prosedur turjawali lantas ini dapat lebih meningkatkan dan memantapkan perannya dalam
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, sehingga dalam
2

pelaksanaan tugas di lapangan tidak ada keragu-raguan dalam melaksanakan tugas


pengaturan sehingga tercipta situasi kamseltibcarlantas yang aman dan kondusif.

2. Pedoman / Acuan

2.1 Undang-Undang No. 8 tahun 1981 tentang KUHAP (pasal 221 s/d 216)
2.2 Undang-Undang No. 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2.3 Undang – Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan.
2.4 Undang- Undang no 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

3. PENGERTIAN
3.1 Lalu lintas adalah gerak kendaraan dan orang dan ruang Lalu lintas di jalan
3.2 Pengaturan adalah pemberitahuan kepada pengguna jalan bagaimanan dan dimana
dapat atau tidak dapat bergerak terutama pada waktu macet atau darurat dalam arti
luas semua aktivitas dari kepolisian dalam mengatur lalulintas dijalan umum.

4. ALAT/ PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN


4.1 Alat/ perlengkapan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan turjawali lantas sebagai
berikut:
4.1.1 Kelengkapan perorangan
a. Gampol yang berlaku sesuai ketentuan
b. Tanda pengenal anggota bisa berupa KTA, KTP, SIM, dll
c. Sabuk ”Lantas”
d. Rompi
e. Pet/Helm/Topi lapangan (sesuai kegiatan)
3

f. Borgol
g. Peluit
h. Manset
i. Senter pengatur lalu lintas
j. Persenjataan ( sesuai kebutuhan )
4.1.2 Kelengkapan secara umum :
a. Surat perintah tugas
b. Blangko tilang
c. Papan operasi
4.1.3 Perundang-undangan, buku-buku dan referensi yang berkitn dengan
turjawali
4.1.4 Alat komunikasi ( HT, HP, dll )
4.1.5 Kendaraan patroli ( R2 dan R4 ) serta bahan bakar
Perlengkapan mobil patroli
1) Perangkat pengeras suara
2) Lampu rotator
3) Public Adress
4) Senter
5) P3K

5. PROSEDUR PELAKSANAAN
5.1. a. Tahap persiapan pengaturan
1. Menyiapkan Surat perintah tugas
2. Memperhatikan sikap tampang, rapi, bersih dan penampilan personel.
3. mengecek kelengkapan perorangan yg dimiliki anggta antara lain : tutup kepala
(pet/helm), sempritan & manset, termasuk kartu anggota.
4

4. mengecek kelengkapan lapangan antara lain; tongkat lantas, senter serba guna
(untuk kegiatan malam hari), rompi lantas, jas hujan.
5. Memberikan app sebelum melaksanakan tugas.
6. Setiap petugas pengaturan lantas dilengkapi buku tilang & blanko teguran.
7. Petugas pengaturan lalulintas sudah harus berada di lapangan sebelum
masyarakat melakukan aktivitas.

b. Tahap pelaksanaan
1. Petugas menempatkan diri pada tempat yg mudah dilihat oleh pemakai jalan &
terjamin keamanan dalam pelaksanaan tugas.
2. Petugas menguasai 12 sikap dasar pengaturan lalulintas.
3. Mengambil posisi sedemikian rupa sehingga mudah melakukan gerakan
pengaturan lantas
4. Petugas yang melaksanakan pengaturan lalulintas tidak dibenarkan
menggunakan rompi yg menutup identitas petugas (nama/pangkat/kesatuan).
5. Bila arus lalulintas dalam keadaan normal, petugas melaksanakan penjagaan
lalulintas & kegiatan2 sebagai berikut :
a. Melakukan pengamatan & mencari faktor2 penyebab timbulnya masalah
lalulintas serta menjadikan prioritas untuk penyelesaiannya.
b. Mengadakan pembinaan & pendekatan terhadap potensi masyarakat yg ada
disekitar lokasi & bila diperlukan diminta untuk berperan serta dalam
membantu pengaturan lalulintas.
5

c. Bila temukan pelanggar yang dilakukan oleh pengemudi / pengendara yangg


dilihat dengan kasat mata (tidak menggunakan helm sesuai ketentuan, (tali
helm tidak diikat & bukan helm yg memenuhi standar), kendaran tidak
penuhi syarat laik jalan, pengemudi / pengendara tidak menggunakan lajur
paling kiri pada jalan yang memiliki lajur lebih dari 1 terutama sepeda motor
& angkutan berat, petugas harus melakukan tindakan sebagai berikut :

1. berhentikan kendaraan pelanggar pada tempat yang memiliki ruang yang


cukup untuk berhenti & tidak mengganggu arus lalulintas. (usahakan di
bahu jalan).
2. menyuruh pelanggar ke bahu jalan.
3. memerintahkan pelanggar untuk mematikan kendaraan.
4. memberitahukan kapada pelanggar tentang pelanggaran yang dilakukan.
5. memberi penjelasan kepada pelanggar tentang pentingnya perlengkapan
kendaraan / sopan santun pengemudi.
6. petugas menanyakan surat-surat kendaraan / pengemudi dari pelanggar,
& bila salah satu tidak ada, dapat dilakukan tilang (tidak dapat
menunjukan sim & atau stnk).
7. mengamankan barang bukti yang disita termasuk berkas tilang &
menyerahkan kepada baur tilang pada hari itu juga, bila baur tilang tidak
ada, barang bukti diserahkan kepada petugas jaga / piket pada hari itu
(petugas piket mencatat dalam buku mutasi penjagaan).
8. memberikan pelayanan kepada pengguna jalan yang perlu bantuan.
9. petugas dapat melakukan tindakan diskresi kepolisian terhadap
pengemudi yang melakukan pelanggaran (teguran lisan / tertulis).
10. membantu masyarakat yang akan menyeberang.
6

11. menegur angkot yang menurunkan / menaikkan penumpang pada badan


jalan / tempat terlarang (rambu larangan berhenti, tikungan, traffic light,
jembatan, marka garis tidak terputus dan lain - lain).
12. apabila terjadi kepadatan arus lalu lintas, aggota yang bertugas pada
traffic light wajib melaksanakan pengaturan & tidak memfungsikan
sementara traffic light sebelum arus lalu lintas kembali normal.

d. Hal-hal yg Dilarang pada saat Pengaturan


1. Pada saat melaksanakan pengaturan lalu lintas dilarang ngobrol sesama
petugas.
2. dilarang berdiri dengan cara-cara yang tidak sesuai ketentuan seperti
istrahat kuda / membelakangi arus lalu lintas.
3. dilarang pegang ht dengan tangan kanan & penghormatan pada saat
melaksanakan pengaturan yang dapat akibatkan tidak jelas perintah /
larangan yang diberikan kepada pengguna jalan.
4. pada saat melaksanakan pengaturan petugas dilarang menggunakan hp.
5. petugas dilarang memarkir kendaraan pada tempat larangan parkir /
berhenti termasuk marka chevron.
6. petugas dilarang ambil sekecil apapun untuk kepentingan pribadi / orang
lain dari barang bukti yang disita.
7. petugas dilarang terima uang titipan denda tilang di jalan.
8. petugas dilarang terima imbalan dalam bentuk apapun yang terkait dengan
kasus pelanggaran & kecelakaan lalulintas.
9. dilarang istrahat (duduk) di pinggir jalan
7

6. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN


1. Pengawasan
a. Analisa dan evaluasi hasil laporan.
b. Mengecek pelaksanaan melalui alat komunikasi (Telepon / HT).
c. Mengontrol langsung di route pengaturan lalu lintas yang sudah ditentukan.
d. Survey secara langsung kepada masyarakat dalam route yang telah ditentukan dan
menanyakan respon masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pengaturan, lalu
lintas.

2. Pengendalian

a. Melalui pelaporan hasil pelaksanaan tugas.


b. Langsung dan tidak langsung
c. Dalam pelaksanaan kegiatan Pengaturan dilarang:

1. Menyimpang dari route daerah yang telah ditentukan.


2. Menerima segala bentuk imbalan dan atau pungli.
3. Melepas atribut atau perlengkapan yang ada pada perorangan.
4. Melakukan tindakan tercela yang dapat merugikan masyarakat, profesi dan
kesatuan.
7. PENUTUP
1. Ketentuan perubahan dan berlakunya Standard Operation Prosedur ini ada pada Dit
Lantas Polda Gorontalo yang pelaksanaan dan pembinaan / bimbingan teknis dilakukan
oleh Kasubdit Bin Ops Ditlantas Polda Gorontalo.
8

2. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan prosedur Unit Turjawali yang telah ada
dan tidak bertentangan dengan Petunjuk Pelaksanaan ini tetap berlaku sebagaimana
mestinya.

3. Buku Standard Operation Prosedur (SOP) berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tanggal : Oktober 2014

a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR GORONTALO KOTA


KASAT LANTAS

WAWAN ANDI S. SH., SIK.


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 82051524

Anda mungkin juga menyukai