Anda di halaman 1dari 6

KLIPING KEBERAGAMAN DAERAH JAWA TENGAH

Disusun oleh:

NAMA : FAEYZA ASKA APRILIO


KELAS : IV
NO. ABSEN : 14

SD NEGERI 01 DOROREJO
KABUPATEN PEKALONGAN
2024
PROVINSI : JAWA TENGAH
IBU KOTA : SEMARANG
JULUKAN : KOTA LUMPIA
1. BAHASA DAERAH
a. Kelompok bahasa Jawa bagian barat
Bahasa Daerah Jawa Tengah yang ini biasanya meliputi dialek Banten, dialek
Indramayu-Cirebon, dialek Tegal, dialek Banyumasan, dan dialek Bumiayu
(peralihan Tegal dan Banyumas). Kelompok ini sering disebut bahasa Jawa ngapak-
ngapak.
b. Kelompok bahasa Jawa bagian tengah
Sementara di wilayah ini Anda akan lebih mendengar bahasa Jawa yang standar.
Adapun wilayahnya yakni warga uang tinggal di Pekalongan, dialek Kedu, dialek
Bagelen, dialek Semarang, dialek Pantai Utara Timur (Jepara, Rembang, Demak,
Kudus, Pati). Kelompok ini sering disebut bahasa Jawa standar khususnya dialek
Surakarta dan Yogyakarta.
c. Dialek sosial
Sementara untuk dialek sosial dalam bahasa Jawa disebut ngoko, ngoko andhap,
madya, madhyantara, krama, krama inggil, bangongan, dan kedhaton. Dialek
bagongan dan kedhaton digunakan oleh kalangan keluarga keraton. Bahasa Jawa jenis
ini memiliki perbedaan kosakata dengan bahasa jawa pada umumnya. Meskipun
bahasa Jawa memiliki banyak dialek, tetapi dialek bakunya didasarkan pada dialek
Jawa Tengah, terutama dialek kota Surakarta.

2. RUMAH ADAT

a. Rumah Adat Jawa Tengah Joglo


Pada dasarnya, orang Jawa Tengah dahulu membangun rumah berlandaskan fungsi dan status
sosial. Rumah adat Joglo ini dikenal sebagai rumah untuk para bangsawan atau orang kaya.
Tidak heran bila rumah ini berbahan utama kayu yang mahal dan berkualitas. Rumah ini
memiliki ciri-ciri, yaitu terdapat empat tiang utama pada depan rumah. Di dalam ruangan
juga terdapat 2 bagian. Pada bagian rumah induk terdapat, seperti Pendopo, Emperan,
pringgitan, Senthong Tengah, Senthong Kiwa, Senthong engen. Sedangkan bagian rumah
tambahan, terdapat ruangan Gandhok.

3. PAKAIAN ADAT

1. Surjan

Surjan merupakan baju adat Jawa Tengah yang menggambarkan status sosial. Baju adat
ini dulunya digunakan oleh anggota kerjaan yang memiliki keturunan bangsawan. Tidak
semua orang dapat menggunakan surjan. Namun kini, surjan sudah banyak dipakai untuk
acara atau kegiatan resmi. Umumnya, baju surjan ini mirip dengan beskap. Yang
membedakan hanyalah motifnya. Jika beskap bermotif polos, surjan bermotif lurik-lurik
dengan warna hitam ataupun coklat. Untuk bawahannya, menggunakan kain jarik.

4. TARI DAERAH

1. Tari Serimpi
Tari Serimpi merupakan tarian klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tarian ini bisa
dibilang telah ada sejak zaman feodal dan berkembang di kalangan keraton.
Menariknya, Tari Serimpi juga disebut sebagai tarian tradisional yang sudah
mencapai level keindahan yang tinggi. Tarian Serimpi sangat khas dengan gerakan
yang gemulai yang mendeskripsikan budi pekerti yang halus, lemah lembut, dan
sopan. Kamu bisa melihat tempo gerakan yang pelan dan anggun dengan iringan
musik gamelan yang mengalun magis. Jika diperhatikan dari lembutnya gerakan
penari, Tari Serimpi hampir mirip dengan Tari Pakarena yang berasal dari Makassar.
Namun, eksistensi Tari Serimpi sendiri memang sudah sangat lama, karena memiliki
sifat yang sakral dan sangat istimewa, terutama di kawasan keraton Jawa.

5. LAGU DAERAH

1. Suwe Ora Jamu


Lirik
Suwe ora jamu jamu godong telo
Suwe ora ketemu ketemu pisan gawe gelo
Suwe ora jamu jamu godhong telo
Suwe ora ketemu ketemu pisan gawe gelo

Makna: Mengutip buku Keanekaragaman Keroncong di Indonesia (2022) oleh Museum


Musik Indonesia, lagu suwe ora jamu bermakna tentang kedua insan yang lama tidak
bertemu, namun di saat bertemu yang timbul justru kekecewaan.

6. MAKANAN KHAS
 Lumpia Semarang

Di beberapa daerah, memang lumpia menjadi salah satu favoritnya.Namun


berbeda dengan lumpia khas Semarang yang memiliki cita rasa dan bahan yang
berbeda.Mulai dari rebung, telur, sayuran, dan olahan lainnya seperti udang,
ayam, atau daging sapi.

Anda mungkin juga menyukai