Anda di halaman 1dari 11

BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK DAN PENDIDIK

KOLONIALISME DAN IMPERIALISME EROPA DI INDONESIA

Proses kolonialisme bangsa-bangsa Barat terhadap Dunia Timur berlangsung semenjak


abad ke-15. Saat itu, kebutuhan akan rempah-rempah yang sangat dibutuhkan oleh bangsa-
bangsa Barat mendorong pencarian daerah-daerah penghasil rempah-rempah. Kedatangan
mereka pada awalnya hanya untuk berdagang, tetapi perkembangan berikutnya mereka berusaha
menguasai daerah-daerah strategis di Indonesia, baik secara ekonomis maupun politis. Terjadilah
kolonialisme dan imperialisme Eropa di Indonesia.

Eropa menjadi peradaban yang tidak hanya berkisah tentang kebesaran dan kemajuan,
tetapi tentang catatan kelam kolonialisme kepada bangsa-bangsa lain termasuk bangsa kita.
Kisah getir tentang kolonialisme bangsa-bangsa Eropa menjadi pelajaran berharga yang dapat
dipelajari sebagai sebuah pengalaman kita dalam berbangsa. Meskipun 350 tahun dijajah kini
telah dianggap sebagai mitos karena banyaknya fakta baru yang ditemukan oleh para ilmuwan
dan sejarawan yang membantah hal tersebut, tetapi Bangsa Indonesia tidak bisa mengelak,
bahwa penjajahan di Bumi Nusantara memang ada dan nyata. Melalui buku "Bukan 350 Tahun
Dijajah", G.J. Resink telah berhasil menyajikan bukti bahwa sebenarnya Belanda tidak menjajah
Indonesia selama 350 tahun, karena masih banyak kerajaan dan wilayah yang belum pernah
takluk atau baru takluk oleh kolonial Belanda, menjelang atau hingga awal abad ke-20, misalnya
Aceh. Penjajahan itu dalam konteks historis sedikit banyak menyisakan catatan kelam yang
membuat geram, marah, dan perasaan tidak nyaman lain yang mempengaruhi cara pandang kita
terhadap bangsa lain.
A. KONSEP KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
a) KOLONIALISME
1) Konsep Kolonialisme

Sumber: Ruang Guru

Kolonialisme berasal dari bahasa latin ‘colonia’ yang artinya tanah, tanah
permukiman, atau jajahan. Secara istilah, kolonialisme adalah upaya yang
dilakukan untuk memperluas wilayah oleh negara-negara penguasa dalam
rangka menguasai suatu daerah atau wilayah untuk mendapatkan sumber
daya. Kolonialisme umumnya dilakukan oleh negara-negara yang
memiliki kekuatan lebih dibandingkan dengan negara lain. Kolonialisme
atau Penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara menguasai rakyat
dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara
asal. Collins English Dictionary mendefinisikan kolonialisme sebagai
"kebijakan dan praktik kekuatan dalam memperluas kontrol atas masyarakat
lemah atau daerah."
2) Jenis-Jenis Kolonialisme
 Koloni Eksploitasi : menguras habis sumber daya daerah jajahan
 Koloni Penduduk : dilakukan dengan mengusir atau menghilangkan
penduduk lokal di suatu wilayah
b) IMPERIALISME
1) Konsep Imperialisme

Sumber: Ruang Guru


Imperialisme berasal dari bahas latin ‘imperare’ yang artinya
menguasai/memerintah. Secara istilah, imperialisme berarti upaya untuk
memegang kendali pemerintah dari negara lain yang bertujuan untuk
menguasainya dalam memperoleh kekuasaan atau keuntungan dari
negara yang dikuasainya. Istilah imperialisme yang diperkenalkan di
Perancis pada tahun 1830-an, imperium Napoleon Bonaparte. Pada tahun
1830-an, istilah ini diperkenalkan oleh penulis Inggris untuk menerangkan
dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukanoleh Kerajaan Inggris. Orang
Inggris menganggap merekalah yang paling berkuasa (Greater Britain) karena
mereka telah banyak menguasai dan menjajah di wilayah Asia dan Afrika.
Mereka menganggap bahwa penjajahan bertujuan untuk membangun
masyarakat yang dijajah yang dinilai masih terbelakang dan untuk kebaikan
dunia. Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan
kebuadayaan Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan
hanya dilihat sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya
dapat menjadi dijajah adalah wilayah yang kaya akan bahan mentah,
keperluan untuk mendapatkan bahan mentah adalah dampak dari terjadinya
Revolusi Industri di Inggris.
2) Jenis-Jenis Imperialisme
1) Imperialisme Berdasarkan Waktunya
a. Imperialisme kuno: muncul sebelum Revolusi Industri di
Inggris yang dilatarbelakangi oleh 3G yaitu Gold,
Gospel, dan Glory.
b. Imperialisme modern: muncul setelah Revolusi Industri yang
dilatarbelakangi oleh faktor ekonomi dan kebutuhan industri
pada waktu itu.
2) Imperialisme Berdasarkan Tujuannya
a. Imperialisme politik: untuk menguasai seluruh kehidupan
politik suatu negara
b. Imperialisme ekonomi: untuk menguasai sektor perekonomian
negara lain
c. Imperialisme militer: untuk menguasai negara lain karena
dianggap memiliki wilayah strategis yang bisa memperkuat
pertahanan
B. PERBEDAAN DAN PERSAMAAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME

Sumber: Ruang Guru


 Kolonialisme lebih berfokus pada penguasaan wilayah yang kaya akan sumber daya
alam sedangkan imperialisme berfokus pada penguasaan politik dan memperluas
pengaruh di suatu negara.

C. LATAR BELAKANG LAHIRNYA KOLONIALISME DAN IMPERIALISME


EROPA DI INDONESIA
1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Kekaisaran Romawi merupakan Kekaisaran yang terletak di Eropa tepatnya kini ada di
negara Italia beribu kota di Roma. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa
pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus dimana kekuasaanya hampir meliputi seluruh
Eropa, Afrika Utara dan Afrika Barat. Namun setelah runtuhnya kekaisaran Romawi ini
pada tahun 476 M berakibat pada kemunduran jaringan perdagangan antara Asia dengan
Eropa yang mengakibatkan kehidupan wilayah tersebut semakin merosot. Zaman
kemunduran ini disebut dengan istilah Zaman Kegelapan (Dark Ages) dan membuat
tatanan hidup bangsa-bangsa di Eropa menjadi kacau balau.
2. Perang Salib (Perang Suci)
Perang Salib merupakan perang yang melibatkan masyarakat dari Eropa melawan Turki
Seljuk dan orang Arab. Perang ini disebut Perang Salib oleh orang Kristen, dan Perang
Suci oleh orang Muslim. Perang ini berlangsung selama 200 tahundanterbagi menjadi 7
periode. Perang ini disebabkan karena perebutan kota Yerusalem. Akhirnya kota ini dapat
direbut kembali dari tangan raja Kristen yang telah berkuasa selama 100 tahun dalam
perang Khitin, pahlawan Islam yang terkenal ini bernama Salahuddin Al- Ayyubi.
Bangsa barat masih tidak tinggal diam, Raja Richard The Lion Heart dari Inggris
menghimbau raja-raja di Eropa untuk merebut kembali kota Yerusalem, namun mereka
gagal.
Dampak adanya Perang Salib :
a) Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan
dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain
untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
b) Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari
orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar
ketertinggalan itu dengan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) secara besar-besaran.
c) Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang
Muslim karena kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka
menguasai jalur perdagangan.
3. Jatuhnya Konstatinopel ke Turki Utsmani (Ottoman)
Pada tahun 1453 Khalifah Utsmaniyah yang berpusat di Turki berhasil menguasai
Konstatinopel yang sebelumnya termasuk wilayah kekuasan Kerajaan Romawi-
Byzantium. Jatuhnya Konstatinopel ini dipimpin oleh Sultan Muhammad II dan
menimbulkan kesulitan bagi bangsa Eropa khususnya dalam bidang perdagangan Para
Pedagang dari Eropa tidak mendapatkan akses untuk berdagang di Kota Pelabuhan
Istambul (dulunya Konstantinopel), karena kebijakan dari Kerajaan Turki Usmani yang
melarang pedagang-pedagang dari Eropa masuk ke dalam Istambul. Akibatnya pedagang-
pedagang Eropa kesulitan mendapatkan barang-barang dagang yang sangat mereka
butuhkan dari para pedagang Asia yang berdagang di Istambul. Salah satu barang dagang
yang sangat mereka butuhkan adalah rempah-rempah dari Indonesia

D. PENJELAJAHAN SAMUDERA
Setelah terjadinya beberapa peristiwa terhadap bangsa Eropa, ia berusaha keras mencari
sumber daya baru dengan melakukan penjelajahan samudera. Penjelajahan Samudra Bangsa
Eropa terkenal dengan kemahiranya dalam pelayaran, selain itu dalam pencarian rempah-
rempah hingga perburuan mutiara dari timur (rempahrempah) ada juga faktor yang
mendorong penjelajahan samudra, yaitu :
a) Adanya semangat penaklukan (reconquista) terhadap orang – orang yang beragama
islam.
b) Jatuhnya Kontantinopel, ibu kota Imperium ke tangan Dinasti Usmani Turki.
c) Adanya keinginan mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan
geografi, dan bangsa – bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
d) Adanya keinginan untuk mendapatkan rempah – rempah.
e) Kisah penjelajahan Marcopolo ( 1254-1324), seorang pedagang dari Venesia, Italia
ke Cina yang dituang dalam buku Book of Various Experience.
f) Ingin memperoleh keuntungan / kekayaan yang sebanyak – banyaknya.
g) Adanya teori Copernicus dan Galileo Galilei bahwa bumi bulat
h) Semangat 3G (Gold: emas, Glory: kejayaan, dan Gospel: penyebaran agama Nasrani)
i) Kemajuan dibidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terutama pada Teknologi
Pembuatan Kapal dan Navigasi (ditemukannya kompas)

E. PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA


Proses kolonialisme dan imperialisme yang terjadi di Asia, khususnya di Indonesia
dipelopori oleh Portugis dan Spanyol, disusul oleh Belanda, Inggris. Negara-negara tersebut
mengirimkan para penjelajahnya untuk mengarungi samudera dan mencari jalan menuju ke
Dunia Timur. Berikut merupakan kronologi perkembangan kolonialisme dan imperialisme di
Indonesia yang di bawa oleh tokoh-tokoh dari bangsa Eropa

Gambar: Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Nusantara (Indonesia)


Keterangan:
1. Tahun 1511: Alfonso De Albuquerque berhasil menguasai kota pelabuhan
2. Tahun 1521: Sebastian Del Cano (Spanyol) berlayar bersama Ferdinand Magellan.
Setelah melanjutkan perjalanan pulang ke Spanyol melewati Tidore, Maluku, Timor dan
Menyebrangi Samudera
3. Tahun 1579: Sir Francis Drake berlabuh di Kerajaan Ternate dan dijamu oleh Sultan
Ternate, Baabullah
4. Tahun 1596: Cornelis De Houtman tiba di Banten pada 1596 dengan menggunakan
empat kapal
5. Tahun 1602: James Lancester (EIC-Inggris) yang melakukan pelayaran ke Indonesia,
kapalnya tiba di Aceh
6. Tahun 1770: James Cook, pelaut terkenal inggris setelah melakukan pelayaran I
Australia, singgah di Batavia karena kapalnya mengalami kerusakan.

1) Bangsa Portugis

Bangsa barat pertama yang sampai ke Indonesia adalah bangsa Portugis dan bangsa
Spanyol, bangsa Portugis memulai perjalanannya dipimpin oleh pelaut bernama
Bartholomeus Diaz. Pada tahun 1486, ia ingin berlayar ke India namun gagal sehingga
pelayarannya tersebut hanya berhasil sampai di ujung selatan Afrika yang saat ini
dikenal dengan sebutan “Tanjung Harapan Baik (Cape of Good Hope)”. Impian
Bartolomeo kemudian dilanjutkan dan diwujudkan oleh Vasco da Gama yang berhasil
mencapai Kalikut, India pada tahun 1498. Kemudian, Bangsa Portugis melanjutkan
pelayaran ke Malaka pada tahun 1511 dipimpin oleh Alfonso d’Albuquerque. Bangsa
Portugis masuk ke Nusantara di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque yang berhasil
menaklukkan Goa (1510) dan Malaka (1511). Sejak itu, Portugis menguasai
perdagangan rempah-rempah dari Asia ke Eropa. Bangsa Portugis masuk ke Nusantara
di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque yang berhasil menaklukkan Goa (1510) dan
Malaka (1511). Sejak itu, Portugis menguasai perdagangan rempah-rempah dari Asia ke
Eropa.
2) Bangsa Spanyol
Pendorong semangat pelaut Spanyol melakukan pelayaran ke Asia adalah
teori Heliosentris. Dipimpin oleh Juan Sebastian d’Elacano, bangsa Spanyol berhasil
mencapai Maluku pada tahun 1521, namun sayangnya. Saat itu Portugis telah berada
lebih awal di Maluku sehingga terjadi konflik antara Spanyol-Portugis, yang kemudian
dimenangkan oleh bangsa Portugis. Untuk menghindari persaingan berkelanjutan, maka
muncullah perjanjian Tordesillas yang melarang Spanyol melakukan perdagangan di
Maluku. Spanyol mendirikan benteng dan mulai melakukan monopoli perdagangan.
Persaingan antara Spanyol yang membantu Tidore dan Portugis yang membantu Ternate
berakhir setelah dikeluarkannya Perjanjian Saragosa. Berdasarkan perjanjian itu,
Portugis menguasai Maluku dan Spanyol menguasai Filipina.

3) Bangsa Belanda
Perjalanan pertama Belanda di Indonesia terjadi pada tahun 1596, ketika Cornelis de
Houtman bersama armadanya tiba di pelabuhan Banten melalui jalur Selat Malaka.
Kemudian untuk menghindari persaingan antara para pengusaha Belanda maka
dibentuklah Verenigde Oost Indische (Persekutuan Perusahaan Dagang Hindia Timur)
yang disingkat VOC. Ide ini berasal dari seorang parlemen Belanda bernama Johan van
Oldenbarnevelt, VOC sendiri didirikan pada 20 maret 1602 dan diberi hak istimewa
berupa hak monopoli dan hak kedaulatan. Namun, VOC tidak selamanya membawa
kemakmuran dan kekayaan untuk negara asalnya karena di dalam persekutuan dagang
tersebut terjadi korupsi pribadi maupun kelompok. Sehingga VOC pun dibubarkan
pada tahun 1799 dan keberadaannya di Indonesia digantikan oleh pemerintah Belanda di
mulai pada tahun 1800.

Tujuan dibentuknya VOC adalah sebagai berikut:

 Untuk menghindari persaingan yang tidak sehat antara sesama pedagang Belanda.
 Untuk memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan, baik dengan
sesama bangsa Eropa, maupun dengan bangsa-bangsa Asia.
 Untuk mendapatkan monopoli perdagangan, baik impor maupun ekspor.
4) Bangsa Inggris
Perlu dipahami bahwa setelah Portugis berhasil menemukan kepulauan Maluku,
perdagangan rempah-rempah semakin meluas. Dalam waktu singkat Lisabon
berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa Barat. Dalam kaitan
ini Inggris dapat mengambil keuntungan besar dalam perdagangan rempah- rempah
karena Inggris mendapatkan rempah-rempah secara bebas dan relatif murah di Lisabon.
Rempah-rempah itu kemudian diperdagangkan di daerah-daerah Eropa Barat bahkan
sampai di Eropa Utara. Tetapi karena Inggris terlibat konflik dengan Portugis sebagai
bagian dari Perang 80 Tahun, maka Inggris mulai mengalami kesulitan untuk
mendapatkan rempah- rempah dari pasar Lisabon. Oleh karena itu, Inggris kemudian
berusaha mencari sendiri negeri penghasil rempah-rempah. Banyak anggota masyarakat,
para pelaut dan pedagang yang tidak melibatkan diri dalam perang justru mengadakan
pelayaran dan penjelajahan samudra untuk menemukan daerah. penghasil rempah-
rempah. Dalam pelayarannya ke dunia Timur untuk mencari daerah penghasil rempah-
rempah, Inggris sampai ke India. Para pelaut dan pedagang Inggris ini masuk ke India
pada tahun 1600. Inggris justru memperkuat kedudukannya di India. Inggris membentuk
kongsi dagang yang diberi nama East India Company (EIC). Dari India inilah para pelaut
dan pedagang Inggris berlayar ke Kepulauan Nusantara untuk meramaikan perdagangan
rempah-rempah. Oleh karena itu, pada abad ke 18, sudah banyak para pedagang-
pedagang Inggris yang berdagang sampai ke Indonesia, bahkan sejak Belanda masih
berkuasa di Indonesia dengan sekutunya Perancis. Inggris bahkan sempat mengancam
monopoli perdagangan yang dilakukan Belanda dengan perusahaan dagangnya, yaitu
VOC. Pada tahun 1602, pemerintah Inggris mengirim utusannya ke Banten guna
mengadakan hubungan bilateral antara pedagang Inggris dengan Banten. Hasil dari
pertemuan ini adalah diberikannya izin oleh Sultan Banten untuk Inggris mendirikan
kantor dagang di Banten. Selain di Banten, Inggris juga membangun kantor dagang di
Jayakarta. Hingga abad ke 16, Inggris telah mendirikan banyak kantor dagang di daerah
Indonesia, seperti Gowa, Makassar, dan Aceh. Tetapi dengan sikapnya yang sombong
dan otoriter, masyarakat Indonesia tidak menyukai pedagang-pedagang Inggris
SUMBER:

1) Ruang Guru. 2022. Pengertian Kolonialisme dan


Imperialisme.https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-kolonialisme-dan-
imperialisme, diakses 10 Juli 2023
2) Aku Pintar. 2022. Kolonialisme dan Imperialisme Eropa di Indonesia: Antara
Pencarian Harta, Rempah dan Penyebaran Kekuasaan. https://akupintar.id/info-
pintar/-/blogs/kolonialisme-dan-imperialisme-eropa-di-indonesia-antara-
pencarian-harta-rempah-dan-penyebaran-kekuasaan-, diakses 10 Juli 2023
3) https://gramedia.com/literasi/pengertian-imperialisme-dan-kolonialisme/
4) Indonesia pada Masa Kolonial Eropa, Wawasan Sosial 1, Sumber: Bank Image
Koleksi
5) Modul Pembelajaran SMA, Sejarah Indonesia, Penjajahan Bangsa Eropa di
Indonesia Sejarah Indonesia Kelas XI, Penyusun Alin Rizkiyan Putra, S.Pd, SMA
Negeri 1 Plumpung.
6) Kemendikbud. 2017. Sejarah Indonesia, , SMA/MA/SMK/MAK Kleas XI
Semester 1

Anda mungkin juga menyukai