Anda di halaman 1dari 12

BUNG HATTA BAPAK POLITIK INDONESIA DAN THE

FOUNDING FATHERS

Makalah ini Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ke-Bung-Hatta-An


Dosen Pengampu : Dr. Gusnetti, M.Pd.

Disusun oleh :
Kelompok H

M. Rafif Habibi 2310015211155


Ridho Kurniadi Saputra 2310015211142
Suci Ramadhani 2310015211145

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sesuai dengan waktu yang ditentukan. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabatnya.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ke-Bung-Hatta-
An, yang membahas mengenai Bung Hatta Bapak Politik Indonesia dan The
Founding Fathers. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan bahasa ataupun teknik
penulisannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun, khususnya dari dosen pengampu mata kuliah ini guna menjadi acuan
bagi kami untuk lebih baik lagi dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada khususnya, dan bagi masyarakat pada
umumnya.

Padang, 04/12/2023
Penyusun

Kelompok H

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 2
BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
A. Latar Belakang ............................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................... 5
A. Pemikiran politik Bung Hatta pada tahun 1945-1956 .............................. 5
B. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran politik Bung Hatta
tahun 1945-1965 ................................................................................................. 7
C. Nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan politik Bung Hatta pada
tahun 1945-1965 ................................................................................................. 8
D. Peranan Bung Hatta sebagai The Founding Fathers ................................ 9
BAB III ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proklamasi kemerdekaan Indonesia telah diraih pada tanggal 17 Agustus 1945,
merupakan bungar ampai perjuangan yang sangat penting bagi Indonesia secara
politis pernyataan Indonesia Merdeka merupakan suatu bukti bahwa bangsa
Indonesia berhak bebas menentukan nasibny asendiri. Indonesia menyatakan
dirinya Merdeka dan ingin membangun negaranya secara adil, makmur, dan
Sejahtera serta bebas dari belengu penjajahan. Kemerdekaan Inonesia saat ini
tidak terlepas dari perjuangan tokoh penting nasional, salah satunya adalah
Mohammad Hatta.
Mohammad Hatta, yang juga dikenal sebagai Bung Hatta, adalah tokoh
kunci dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan sering disebut sebagai
"Bapak Politik Indonesia" dan salah satu "Bapak Pendiri" Indonesia. Beliau
dikenal atas peran sentralnya dalam kemerdekaan Indonesia, setelah menjabat
sebagai Wakil Presiden Indonesia yang pertama bersama Presiden Soekarno. Hatta
juga merupakan seorang ekonom terkemuka dan penggerak gerakan koperasi di
Indonesia, yang membuatnya mendapat gelar "Bapak Koperasi Indonesia."
Kontribusinya di bidang politik dan ekonomi telah meninggalkan dampak yang
abadi bagi bangsa Indonesia.
Karier politik Hatta dimulai ketika ia terpilih sebagai bendahara Jong
Sumatranen Bond di wilayah Padang pada tahun 1916. Beliau kemudian
memainkan peran penting dalam pergerakan kemerdekaan, ikut
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia bersama Sukarno pada tanggal 17
Agustus 1945. Setelah itu, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia pertama
dari 1945 hingga 1956, serta Perdana Menteri dalam Kabinet Hatta I dan Hatta II.
Mohammad Hatta tampil dengan upaya terobosan dengan melahirkan dua
maklumat yaitu yang pertama, pemerintah menyukai timbulnya partai-partai
politik karena dengan adanya partai-partai itulah dapat dipimpin kejalan yang
teratur segala aliran paham yang ada dalam masyrakat. Yang kedua, pemerintah
berharap supaya partai-partai politik itu telah tersusun sebelumnya dilangsungkan
pemilihan anggota badan perwakilan rakyat. Dalam melakukan perbuatanya
seseorang selalu bergerak dalam pedoman tentu ada nilai yang dianutnnya hal
tersebut juga dilakukan oleh Mohammad Hatta dalam perjuangannya. Setiap

3
pergerakan maupun perbuatannya dalam perjuangan pasti berangkat dan
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Terdapat pandangan politik
Mohammad Hatta yang merupakan tokoh yang pertamakalinya memperkenalkan
nama Indonesia.
Dalam kehidupan bernegara Bung Hatta merumuskan ide-ide humanisnya dalam
sebuah sistem ekonomi yang kemudian dikenal dengan ekonomi kerakyatan. Ada
anggapan bahwa seandainya pemikiran ekonomi Hatta dijalankan secara benar,
kondisi Indonesia mungkin akan jauh lebih baik dari saat ini, dimana pengelolaan
negara ditujukan sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat. Dalam bidang politik,
gagasan Hatta tidak kurang mengesankan dengan memasukkan ide demokrasi dan
kebebasan dalam penyusunan UUD1945, yang semula cenderung menekankan
peran negara belaka. Pada waktu yang lain, pada salah satu artikelnya ditahun
1960, ia mengecam Bung Karno yang dinilainya tidak mendorong proses
demokratisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pemikiran politik Bung Hatta pada tahun 1945-1956?
2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran politik Bung Hatta pada
tahun 1945-1956?
3. Bagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam politik Bung Hatta pada
tahun 1945-1956?
4. Bagaimana peran Bung Hatta sebagai The Founding Fathers?

C. Rumusan Masalah
1. Untuk Mengetahui pemikiran politik Bung Hatta pada tahun 1945-1956?
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran Bung Hatta?
3. Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam politik Bung Hatta pada
tahun 1945-1965?
4. Untukk mengetahui peran Bung Hatta sebagai The Founding Fathers?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemikiran politik Bung Hatta pada tahun 1945-1956


Politik sering kali disebut sebagai kekuasaan. Terkadang seorang penguasa
harus memiliki kemampuan memaksa dan mengendalikan orang lain karena
manusia kadang-kadang tidak paham akan batas-batas kepentingan pribadi yangs
esungguhnya. Oleh sebab itu, Tindakan seorang pemimpins erring kali melebihi
batas dan bahkan menyimpang dari garis kebenaran.
Politik pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang berkaitan dengan
manusia yang selalu hidup beramsyrakat. Pada koadratnya ia adalah mahluk sosial
yang selalu hidup dinamis dan berkembang. Karena itulah politik selalu
merupakan gejala yang mewujudkan diri manusia dalam rangka proses
perkembanganya. Pandangan politik itu merupakan suatu cara seseorang dalam
melihat sebuah permasalahan atau sebuah persitiwa yang mana nantinya
pandangan politik ini akan mempengaruhi tindakan atau perbuatan seseorang.
Pandangan politik seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai macam. Hal yang
dekat dengan kehidupan seperti dipengaruhi dari latar belakang keluarga,
Pendidikan dan lainnya. Demikian pula situasi politik di Indonesia pada tahun
1945-1956 sangat berpengaruh pada pandangan politik Mohammad Hatta yaitu
sebagai berikut: Sistem Demokrasi dan Sistem Ekonomi Pendidikan Politik.
Saat kembali ke Indonesia pada 1932, saat itu umurnya menginjak 30
tahun Bung Hatta membawa segudang Ilmu Pengetahuan dan pengalaman untuk
membangun bangsa. Hatta bercita-cita untuk dapat memerdekakan Hindia
Belanda dan mendirikan negara dengan nama Indonesia, Hatta pun mengikat
dirinya dengan sumpah bahwa ia tidak akan menikah sebelum Indonesia Merdeka
dari tangan Kolonialisme. Saat kembali ketanah air Hatta dan Sjahrir membentuk
Kembali PNI yang telah dibubarkan dan memfokuskan PNI pada tujuan agar
dapat mendidik kaum muda. Namun pergerakannya ini disambut ketakutan dari
Belanda yang mengakibatkan Hatta diasingkan ketempat yang bernama Digul,
namun semangatnya tidak pernah mati. Dipengasingan Hatta membacaba banyak
litelatur dan mengajarkannya pada sesame tawanan.
Berdasarkan dengan jasanya untuk memerdekakan Indonesia, Mohammad
Hatta menjadi salah satu pemikir Indonesia yang memiliki pendapat bahwa dalam

5
masyarakat memerlukan perencanaan yang rasional, pemikirannya dalam
demokrasi pun berwatak sosialis, yang didasarkan atas sifat Moh. Hatta yang
kritis namun rasional terhadap demokrasi barat.
Bung Hatta sangat berperan penting bagi pembentukan Negara Indonesia.
Pemikiran politik Bung Hatta mengenai demokrasi menunjukkan cita-cita tentang
keadilan sosial adalah sari pati dari nilai-nilai timur dan barat yang mengkristal
dan membentuk visi Hatta mengenai masalah-masalah politik kenegaraan. Hatta
sangat percaya bahwa demokrasi adalah hari depan sistem politik Indonesia.
Kepercayaan yang mendalam kepada prinsip demokrasi ini lah yang pernah
menempatkan Hatta pada posisi yang berseberangan dengan Bung Karno Ketika
masa Demokrasi Terpimpin (1959-1966). Dalam tulisannya yang berjudul
Demokrasi Kita (2015), Bung Hatta menilai Demokrasi Terpimpin Bung Karno
sebagai sistem otoriter yang menindas demokrasi. Sedangkan pada ekonomi
politi, Bung Hatta mencetuskan Demokrasi Ekonomi melalui ekonomi sosialis,
yang disebut politik perekonomian. Menurut Hatta (2015), negara diberi hak
untuk mengatur sektor-sektor ekonomi yang besar dan strategis tanpa
mengabaikan peran swasta. Kemudian dibentuknya koperasi yang dijadikan
sektor produksi yang bersifat kolektif.
Pemikiran politik Bung Hatta selama periode 1945-1965 mencerminkan
visi yang komprehensif dan pragmatis dalam upaya membangun negara Indonesia
yang merdeka, demokratis, dan berdaulat. Kontribusinya terhadap pembentukan
dasar-dasar negara dan pembangunan nasional tetap menjadi landasan penting
dalam sejarah politik Indonesia.

6
B. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pemikiran politik Bung Hatta
tahun 1945-1965

1. Faktor Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor penting yang mempengaruhi pemikiran
politik Hatta. Ia mendapatkan pendidikan di Belanda dan terpapar dengan
pemikiran-pemikiran sosialis dan demokratis.
2. Faktor Lingkungan Keluarga
Hatta berasal dari keluarga pengusaha, sehingga ia memiliki pemahaman
yang baik tentang ekonomi dan bisnis.
3. Pengalaman Politik
Perjuangan kemerdekaan Indonesia juga mempengaruhi pemikiran politik
Hatta. Ia terlibat dalam perjuangan kemerdekaan dan menjadi salah satu
arsitek kemerdekaan Indonesia.
4. Pengaruh Kebudayaan
Hatta juga terpengaruh oleh kebudayaan Indonesia, terutama dalam hal
gotong-royong dan kebersamaan dalam membangun negara.
5. Perjuangan Kemerdekaan
Pengalaman perjuangan melawan penjajahan Belanda dan upaya untuk
meraih kemerdekaan memberikan landasan kuat bagi pemikiran politik
Bung Hatta. Proses perundingan, Konferensi Meja Bundar, dan Proklamasi
Kemerdekaan pada tahun 1945 menjadi titik awal pembentukan visi
politiknya.
6. Pandangan terhadap demokrasi
Bung Hatta memiliki pandangan khusus terhadap demokrasi yang sesuai
dengan karakter Indonesia. Ia melihat demokrasi sebagai alat untuk
mencapai keadilan sosial dan kebersamaan, yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat Indonesia.

7
C. Nilai-nilai yang terkandung dalam pandangan politik Bung Hatta pada
tahun 1945-1965
1. Cinta Tanah Air
Hatta memiliki sikap cinta tanah air yang tinggi dan memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia bersama seluruh lapisan Masyarakat.
2. Demokrasi
Hatta mengemukakan konsep demokrasi ekonomi dan pendidikan politik,
di mana rakyat memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan
sosial-ekonomi.
3. Kebangsaan
Hatta selalu mencintai dan mendahulukan kepentingan Tanah Air, dan
memperjuangkan kebangsaan Indonesia.
4. Hak Asasi Manusia
Hatta memperjuangkan hak asasi manusia dan mengintegrasikan nilai-nilai
Barat seperti nasionalisme dan demokrasi untuk menegakkan hak asasi
manusia.
5. Solidaritas dan Kesetiakawanan
Hatta memiliki sikap solidaritas dan kesetiakawanan yang tinggi, dan
memperjuangkan kepentingan bersama untuk mencapai tujuan yang lebih
besar.
6. Toleransi
Hatta memiliki sikap toleransi atau tenggang rasa antarumat beragama,
suku, golongan, dan bangsa.
7. Tanpa Pamrih dan Bertanggung Jawab
Hatta berjuang semata-mata untuk membebaskan Indonesia dari
cengkeraman penjajah, tanpa maksud untuk menguntungkan diri sendiri.

8
D. Peranan Bung Hatta sebagai The Founding Fathers

Bung Hatta merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia
dan dikenal sebagai salah satu The Founding Fathers atau Bapak Bangsa
Indonesia. Peranannya sebagai The Founding Fathers terutama terkait dengan
perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pembentukan negara Indonesia. Bung
Hatta bersama dengan Soekarno memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada
17 Agustus 1945 dan menjadi arsitek dalam pembentukan negara Indonesia.
Selain itu, Bung Hatta juga memiliki peran penting dalam bidang ekonomi
dan koperasi. Ia dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia karena kontribusinya
dalam mengembangkan gerakan koperasi di Indonesia. Ia juga memiliki
pemikiran ekonomi yang pro-rakyat dan memperjuangkan keadilan sosial dalam
bidang ekonomi.
Pandangan politik Bung Hatta pada masa 1945-1965 mencakup beberapa
aspek penting, seperti demokrasi, kebangsaan, keadilan sosial, dan hubungan luar
negeri bebas dan aktif. Bung Hatta memiliki pemikiran yang mengalir dari ruh
Timur dan ruh kemanusiaan, dan menolak demokrasi yang mengutamakan
individualisme. Ia lebih condong kepada demokrasi ekonomi yang menempatkan
pengambilan keputusan sosial-ekonomi di tangan publik mayoritas.
Dalam hal kebangsaan, Bung Hatta selalu mencintai dan mendahulukan
kepentingan Tanah Air, dan memperjuangkan kebangsaan Indonesia. Ia juga
memperjuangkan hak asasi manusia dan mengintegrasikan nilai-nilai Barat seperti
nasionalisme dan demokrasi untuk menegakkan hak asasi manusia.
Bung Hatta memiliki peran penting sebagai The Founding Fathers dalam
perjuangan kemerdekaan Indonesia dan pembentukan negara Indonesia.
Pemikiran politiknya yang pro-rakyat dan pro-demokrasi, serta kontribusinya
dalam bidang ekonomi dan koperasi, telah memberikan kontribusi besar bagi
bangsa Indonesia.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pandangan politik Mohammad Hatta pada tahun 1945-1956 menganut system
demokrasi. Demokrasi yang diharapkan oleh Mohammad Hatta yaitu demokrasi
ekonomi dan Pendidikan politik. Konsep ekonomi yang diterapkan oleh
Mohamma dHatta adalah konsep ekonomi berdasarkan kerakyatan dengan
koperasi yang sebagai instrumennya. Dengan koperasi rakyat seluruhnya dapat
ikut serta membangun, berangsur-angsur maju dari yang kecil melalui yang
sedang sampai akhirnya kelapangan ekonomi yang besar. Gagasan Hatta tentang
Pendidikan politik secara sistematis untuk rakyat agar tumbuh kesadaran dan
tangungjawab besarnya yang kuat dalam memperjuangkan cita-cita bangsa pada
saat ini.

B. Saran
Sebagai generasi muda Indonesia selayaknya kita mempertahankan hasil
perjuangan ini melalui cara yang sesuai dengan bidang yang kita geluti.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Bapak_bangsa_Indonesia
https://staffnew.uny.ac.id/upload/132303695/penelitian/B-3.JURNAL.pdf
https://lontar.ui.ac.id/detail?id=20402813&lokasi=lokal
https://media.neliti.com/media/publications/104598-ID-pemikiran-politik-
mohammad-hatta-tentang.pdf
https://www.academia.edu/45029883/MEMAHAMI_PEMIKIRAN_POLITIK_M
OHAMMAD_HATTA

11

Anda mungkin juga menyukai