Anda di halaman 1dari 6

SOAL UJIAN MID SEMESTER V (Lima) - KELAS - SDM REG-PAGI

MATA KULIAH : BISNIS dan EKONOMI INDONESIA


DOSEN PENGAMPU : Dr. RUMAJI,S.Sos., M.Sc.
TAKE HOME EXAM :
Dikumpulkan : PALING LAMBAT 2 (dua) jam setelah jam ujian
Via Google classroom Bisnis dan Ekonomi Indonesia

Nama : Ahmad Hanafi Rhafi Dzar Arman


NIM : 21010026
Kelas : SDM P

1. Berikan pendapat Saudara Bagaimana peran dan fungsi Bank Sentral dan Bank
Indonesia terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia. (Nilai 20)
Bagaimana peran dan fungsi Bank Sentral dan Bank Indonesia terhadap
pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan secara umum, Bank Sentral memainkan
peran integral dalam kebijakan moneter, pengawasan sektor keuangan, penyelenggaraan
sistem pembayaran, dan dukungan terhadap kebijakan fiskal pemerintah. Fungsi-fungsi
ini memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas ekonomi, keuangan, dan
moneter suatu negara. Bank Sentral bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas nilai
mata uang dan mengendalikan tingkat inflasi dengan menggunakan kebijakan moneter,
seperti menetapkan suku bunga atau mengatur jumlah uang yang beredar. Dalam hal
penyelenggaraan sistem pembayaran, Bank Sentral menyediakan fasilitas untuk
penyelesaian transaksi antarbank dan menyelenggarakan sistem kliring untuk
memastikan keamanan dan efisiensi dalam kegiatan keuangan. Selain itu, Bank Sentral
mendukung kebijakan fiskal pemerintah dengan membeli atau menjual surat berharga
pemerintah, bertindak sebagai mitra strategis dalam upaya mengelola keuangan negara.
Pentingnya Bank Sentral juga tercermin dalam perannya dalam menjaga stabilitas nilai
tukar mata uang. Melalui intervensi di pasar valuta asing, Bank Sentral berusaha
mencegah fluktuasi yang merugikan ekonomi dan mengamankan stabilitas nilai tukar
nasional.Bank Sentral mengatur suplai uang di pasar melalui kebijakan pengendalian
uang yang beredar. Bank Sentral memantau dan mengawasi kegiatan bank untuk
memastikan kestabilan dan kepercayaan dalam sistem perbankan.
Secara keseluruhan, peran dan fungsi Bank Sentral, terutama yang dipegang oleh
Bank Indonesia, memiliki dampak mendalam terhadap stabilitas ekonomi dan
pertumbuhan di Indonesia. Melalui kebijakan moneter, pengawasan sektor keuangan,
manajemen cadangan devisa, dan peran dalam mengendalikan inflasi, Bank Indonesia
menjadi pilar penting dalam menciptakan iklim ekonomi yang kondusif untuk investasi,
pertumbuhan sektor bisnis, dan kemajuan ekonomi negara secara keseluruhan. Bank
Indonesia juga aktif dalam mengendalikan inflasi dengan menetapkan target inflasi.
Melalui pengelolaan inflasi, Bank Indonesia menjaga daya beli masyarakat dan
menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil, mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Bank Indonesia, memainkan peran dan melaksanakan fungsi-fungsi
strategis yang memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan perekonomian
negara. Salah satu peran utama Bank Sentral adalah dalam pengelolaan kebijakan
moneter. Dengan menetapkan suku bunga acuan, Bank Indonesia berusaha
mengendalikan inflasi dan merangsang aktivitas ekonomi melalui pengaruhnya terhadap
tingkat investasi dan konsumsi.
Untuk mendukung kinerja perekonomian secara umum, selain dengan kebijakan
suku bunga acuan, BI juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter,
makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas dan mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, dengan berbagai kebijakan. Kebijakan itu di
antaranya memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas
pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat
Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder.Bank Indonesia kembali mempertahankan
suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate, sebagai hasil rapat dewan gubernur pada
22-23 November 2023. BI rate dipertahankan di level 6%, sama seperti level saat
kenaikan bulan lalu sebesar 25 basis points (bps) pada 19 Oktober 2023. Kebijakan itu di
antaranya memperkuat stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas
pada transaksi spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat
Berharga Negara (SBN) di pasar sekunder. Pendalaman kebijakan transparansi Suku
Bunga Dasar Kredit (SBDK) dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi,
diiringi dengan percepatan digitalisasi sistem pembayaran untuk efisiensi transaksi dan
perluasan ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD). Khusus untuk digitalisasi sistem
pembayaran itu akan diperkuat dengan peningkatan efektivitas implementasi kebijakan
QRIS baik QRIS TUNTAS maupun Merchant Discount Rate (MDR) QRIS untuk Usaha
Mikro (UMI), serta perluasan kerja sama QRIS antarnegara. Stabilitas nilai tukar rupiah
juga menjadi fokus Bank Indonesia, dengan melakukan intervensi valuta asing untuk
menjaga stabilitas ini, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan
bisnis dan investasi. Bank Indonesia kembali mempertahankan suku bunga acuan BI-7
day reverse repo rate, sebagai hasil rapat dewan gubernur pada 22-23 November 2023.
BI rate dipertahankan di level 6%, sama seperti level saat kenaikan bulan lalu sebesar 25
basis points (bps) pada 19 Oktober 2023. Kebijakan itu di antaranya memperkuat
stabilisasi nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar valas pada transaksi spot,
Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat Berharga Negara
(SBN) di pasar sekunder. Pendalaman kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit
(SBDK) dengan fokus pada suku bunga kredit per sektor ekonomi, diiringi dengan
percepatan digitalisasi sistem pembayaran untuk efisiensi transaksi dan perluasan
ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD). Khusus untuk digitalisasi sistem
pembayaran itu akan diperkuat dengan peningkatan efektivitas implementasi kebijakan
QRIS baik QRIS TUNTAS maupun Merchant Discount Rate (MDR) QRIS untuk Usaha
Mikro (UMI), serta perluasan kerja sama QRIS antarnegara.

2. Menurut pendapat Saudara, mengapa sistem ekonomi Pancasila tepat diimplementasikan


di Indonesia. Sebutkan dan uraikan secara jelas....(Nilai 20)
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan bentuk Sistem Ekonomi Terkontrol
Moral. Sistem Ekonomi Pancasila yang berasaskan kekeluargaan, kegotong-royongan
dan kerjasama menjadi basis pembangunan yang berkelanjutan. Pada dasarnya, Sistem
Ekonomi Pancasila harus memuat lima prinsip berikut. Pertama, bergeraknya roda
pemerintahan oleh rangsangan ekonomi, sosial, dan moral. Kedua, adanya kemauan yang
kuat dari masyarakat untuk mewujudkan pemerataan sosial, Ketiga, penciptaan
perekonomian yang tangguh harus menjadi prioritas kebijakan ekonomi. Keempat,
koperasi menjadi penegak perekonomian. Kelima, perlu adanya keseimbangan antara
perencanaan di tingkat nasional dengan tingkat daerah untuk menjamin keadilan sosial.
Sistem ini mencoba menyatukan aspek ekonomi, sosial, dan moral untuk mencapai
keseimbangan dan keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi. Sistem ekonomi
Pancasila, meskipun bersifat inklusif dan berlandaskan nilai-nilai lokal, juga terbuka
terhadap perkembangan global dan teknologi. Penerapan sistem ini memerlukan sinergi
antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mencapai tujuan pembangunan
ekonomi yang adil, berkelanjutan, dan berdaya saing. Meskipun belum seluruhnya
diterapkan dalam praktek, konsep ini tetap menjadi pedoman dalam perumusan kebijakan
ekonomi di Indonesia. Peran Pancasila dalam membangun perekonomian nasional
dengan menghubungkan kekuatan pelaku dan sumberdaya perekonomian golongan
mikro kecil (UMKM) sebagai basis produksi dan distribusi dengan prinsip sinergi serta
saling memajukan.
Tantangan dalam implementasi sistem ekonomi Pancasila tetap ada, seperti
memastikan konsistensi dalam kebijakan dan peningkatan kapasitas pemerintah dalam
menerjemahkan prinsip-prinsip Pancasila ke dalam tindakan konkret. Kesinambungan
dalam implementasi dan adaptasi terhadap dinamika ekonomi global menjadi kunci
untuk menjaga keberhasilan sistem ini di Indonesia. Penerapan sistem ekonomi Pancasila
di Indonesia dianggap tepat karena kesesuaian dengan nilai-nilai lokal, seperti gotong
royong, keadilan sosial, dan demokrasi ekonomi, yang memperkuat identitas nasional.
Fokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat melalui ekonomi kerakyatan dan
pengembangan sektor ekonomi lokal bertujuan mengurangi disparitas ekonomi dan
memberikan peluang kepada lapisan masyarakat lebih luas. Prinsip keberlanjutan
lingkungan mencerminkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam, relevan dalam
konteks global yang semakin peduli terhadap isu lingkungan. Mengurangi
ketergantungan pada sektor tertentu melalui diversifikasi ekonomi dapat meningkatkan
ketahanan terhadap fluktuasi pasar global. Konsep demokrasi ekonomi mendorong
partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi, menciptakan iklim di
mana kebijakan ekonomi mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat secara
akurat. Meskipun berlandaskan nilai-nilai lokal, fleksibilitas sistem ini memungkinkan
Indonesia tetap bersaing secara global sambil mempertahankan karakteristik uniknya.

3. Sebutkan dan uraikan beberapa permasalahan perekonomian Indonesia dan langkah-


langkah Transformasi ekonomi nasional serta berikan contohnya! (Nilai 20)
Perekonomian Indonesia menghadapi berbagai permasalahan yang memerlukan
transformasi ekonomi nasional yang komprehensif. Salah satu permasalahan utama
adalah dampak pandemi COVID-19 yang menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi
dan meningkatnya pengangguran. Transformasi ekonomi nasional dapat dimulai dengan
mengimplementasikan kebijakan pemulihan ekonomi yang berfokus pada pemulihan
sektor-sektor terdampak dan diversifikasi ekonomi. Selain itu, ketidaksetaraan
pembangunan antarwilayah perlu diatasi dengan merancang kebijakan pembangunan
regional yang lebih merata. Transformasi ekonomi nasional harus memperkuat investasi
di daerah-daerah yang tertinggal, baik dalam hal infrastruktur maupun pelatihan tenaga
kerja. Ketergantungan pada sumber daya alam dapat dikurangi dengan mendorong
diversifikasi ekonomi. Pengembangan sektor manufaktur, teknologi, dan jasa dapat
menjadi fokus dalam transformasi ini. Peningkatan nilai tambah dan inovasi dapat
memberikan ketahanan ekonomi yang lebih baik terhadap fluktuasi harga komoditas
global. Perbaikan infrastruktur merupakan langkah penting untuk mengatasi kendala
konektivitas dan transportasi. Transformasi ekonomi nasional harus didukung oleh
investasi besar-besaran dalam pembangunan infrastruktur yang memadai, termasuk
jaringan transportasi, energi, dan telekomunikasi. Korupsi yang merusak kepercayaan
masyarakat dan menghambat alokasi sumber daya yang efisien dapat diatasi dengan
menerapkan reformasi kelembagaan. Transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum
yang kuat adalah kunci dalam memerangi korupsi. Penyediaan pendidikan dan
keterampilan tenaga kerja yang sesuai dengan tuntutan pasar merupakan bagian penting
dari transformasi ekonomi nasional.
Transformasi perekonomian Indonesia melibatkan serangkaian upaya untuk
mengurangi ketergantungan pada sektor ekonomi dominan seperti pertanian dan
komoditas, dengan mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain seperti industri
manufaktur, jasa, pariwisata, dan teknologi informasi. Diversifikasi sektor ekonomi
diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan nilai tambah produk
dan layanan, serta mengurangi risiko ketika terjadi fluktuasi harga komoditas.
Pengembangan infrastruktur yang memadai, termasuk konektivitas antarwilayah, juga
menjadi fokus dalam transformasi ini, dengan investasi di sektor jalan, pelabuhan,
bandara, dan kelistrikan untuk meningkatkan aksesibilitas dan daya saing perekonomian
nasional. Transformasi perekonomian juga mempertimbangkan inovasi dan peningkatan
produktivitas di berbagai sektor, melibatkan pengembangan riset, pendidikan, dan
pelatihan keterampilan, serta penerapan teknologi canggih. Peningkatan produktivitas
diharapkan dapat meningkatkan daya saing sektor ekonomi, efisiensi penggunaan sumber
daya, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Aspek inklusi keuangan dan
pemberdayaan ekonomi menjadi fokus transformasi, dengan peningkatan akses ke
layanan keuangan, dukungan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta
program pemberdayaan ekonomi untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Identifikasi dan pengembangan sektor ekonomi
unggulan juga menjadi strategi, dengan dukungan khusus seperti insentif fiskal, fasilitas
investasi, pembiayaan, dan perbaikan infrastruktur terkait. Pemerintah Indonesia telah
meluncurkan berbagai kebijakan dan program untuk mendukung transformasi
perekonomian ini, termasuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) dan strategi ekonomi nasional yang berkelanjutan. Proses transformasi ini
melibatkan kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga terkait untuk
mencapai tujuan perekonomian yang lebih kuat, inklusif, berkelanjutan, dan berdaya
saing tinggi di tingkat global.

4. Apa pengaruh nilai tukar dalam kegiatan ekonomi suatu negara terhadap perekonomian
sebuah negara??...(Nilai 20)
Pergerakan nilai tukar mata uang memiliki dampak yang signifikan terhadap
perekonomian suatu negara, khususnya dalam konteks ekspor, impor, inflasi, utang
asing, investasi asing, dan pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ekspor dan impor,
depresiasi mata uang dapat mendorong ekspor karena produk domestik menjadi lebih
terjangkau bagi pembeli asing, sementara apresiasi mata uang dapat mengurangi daya
saing produk ekspor tetapi membuat impor lebih terjangkau. Perubahan nilai tukar juga
memengaruhi tingkat inflasi; depresiasi dapat meningkatkan inflasi karena harga impor
menjadi lebih tinggi, sedangkan apresiasi dapat membantu menekan inflasi dengan
menurunkan harga impor. Dalam konteks utang asing, depresiasi mata uang dapat
meningkatkan beban utang karena jumlah mata uang lokal yang diperlukan untuk
membayar utang menjadi lebih banyak, sedangkan apresiasi dapat mengurangi beban
utang. Pergerakan nilai tukar juga mempengaruhi investasi asing; depresiasi membuat
investasi asing lebih mahal bagi investor asing, sementara apresiasi dapat membuatnya
lebih terjangkau. Terakhir, dalam pertumbuhan ekonomi, depresiasi dapat meningkatkan
daya saing ekspor tetapi juga dapat meningkatkan biaya impor, sedangkan apresiasi dapat
mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Secara keseluruhan,
nilai tukar mata uang menjadi faktor kunci yang memengaruhi berbagai aspek
perekonomian suatu negara.
Hubungan nilai tukar mata uang dengan Bank Indonesia menjadi sangat penting
dalam konteks menjaga ketahanan eksternal perekonomian Indonesia. Ketika nilai tukar
mata uang mengalami perubahan, Bank Indonesia memiliki peran kunci dalam
mengelola dampak-dampaknya agar sesuai dengan tujuan dan kebijakan perekonomian
nasional. Perkembangan nilai tukar mata uang yang positif, misalnya, dapat memberikan
keuntungan bagi ekonomi Indonesia. Apabila nilai tukar rupiah menguat, hal ini dapat
mengurangi biaya impor, memperkuat daya beli domestik, dan menekan inflasi. Bank
Indonesia dapat memanfaatkan situasi ini untuk menjaga stabilitas harga dan
memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Selain itu, nilai tukar
yang stabil juga menciptakan kondisi yang kondusif untuk investasi asing. Kepercayaan
investor asing terhadap stabilitas nilai tukar menjadi faktor penting dalam memutuskan
untuk berinvestasi di Indonesia. Bank Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga
kestabilan nilai tukar agar tidak menimbulkan ketidakpastian yang berlebihan bagi para
investor. Dalam kerangka kerja ketahanan eksternal, Bank Indonesia juga dapat
menggunakan kebijakan moneter dan instrumen lainnya untuk merespons perubahan
nilai tukar yang mungkin mempengaruhi neraca perdagangan, cadangan devisa, dan
stabilitas sistem keuangan. Dengan demikian, Bank Indonesia memiliki peran strategis
dalam mengelola nilai tukar mata uang untuk mendukung ketahanan eksternal
perekonomian Indonesia. Menerapkan kebijakan yang bijaksana dan responsif terhadap
dinamika pasar mata uang internasional menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan dan
kestabilan ekonomi negara.

5. Bagaimana langkah-langkah Pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi guna


tercapainya stabilitas pertumbuhan ekonomi nasional....(Nilai 20)
Pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan bank sentral, telah
mengimplementasikan berbagai kebijakan untuk menjaga stabilitas harga-harga barang
dan jasa serta mengendalikan tingkat inflasi. Langkah-langkah kunci yang diambil
melibatkan regulasi suku bunga oleh Bank Indonesia, yang berperan sebagai otoritas
moneter. Kenaikan suku bunga dijadikan instrumen untuk mengurangi jumlah uang yang
beredar dan mengendalikan aktivitas ekonomi, sehingga meredakan tekanan inflasi.
Selain itu, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal dengan mengatur anggaran belanja
dan pendapatan negara. Peningkatan pajak atau pengurangan pengeluaran pemerintah
menjadi strategi untuk mengurangi tekanan inflasi. Pengawasan harga juga dilakukan
untuk mengantisipasi praktik monopoli atau penyelewengan harga yang dapat memicu
inflasi. Kebijakan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan melibatkan peningkatan
efisiensi dan penerapan regulasi yang baik. Penguatan ketahanan pangan, terutama
melalui program lumbung pangan dan kerja sama antardaerah, dianggap strategi penting
untuk mengurangi tekanan inflasi, khususnya pada komponen Volatile Food (VF).
Pemerintah juga fokus pada komunikasi efektif dan edukasi ekonomi kepada masyarakat
untuk mengelola ekspektasi inflasi. Peningkatan literasi ekonomi di kalangan masyarakat
dianggap sebagai bagian integral dari strategi ini. Selain itu, integrasi data pangan
diperkuat untuk mendukung analisis yang lebih akurat dan perumusan kebijakan yang
tepat dalam pengendalian inflasi. Dengan menyelaraskan berbagai instrumen kebijakan
tersebut, pemerintah Indonesia berusaha menciptakan lingkungan ekonomi yang stabil
dengan tingkat inflasi yang terkendali. Koordinasi antara kebijakan moneter, fiskal, dan
sektor riil menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan pengendalian inflasi serta
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Langkah strategis yang pertama adalah memperkuat koordinasi kebijakan untuk
menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kedua, menjaga inflasi komponen Volatile Food (VF), utamanya pada masa Hari Besar
Keagamaan Nasional (HBKN) sehingga berada dalam kisaran 3,0% - 5,0%. Ketiga,
memperkuat ketahanan pangan domestik melalui akselerasi implementasi program
lumbung pangan dan perluasan kerja sama antardaerah. Keempat, memperkuat
ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi.
Kelima, memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi
inflasi masyarakat. Langkah strategis yang pertama adalah memperkuat koordinasi
kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional. Kedua, menjaga inflasi komponen Volatile Food (VF), utamanya pada
masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) sehingga berada dalam kisaran 3,0% -
5,0%. Ketiga, memperkuat ketahanan pangan domestik melalui akselerasi implementasi
program lumbung pangan dan perluasan kerja sama antardaerah. Keempat, memperkuat
ketersediaan data pangan untuk mendukung perumusan kebijakan pengendalian inflasi.
Kelima, memperkuat sinergi komunikasi untuk mendukung pengelolaan ekspektasi
inflasi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai