SENSORSUHUBERBASISIo T
SENSORSUHUBERBASISIo T
net/publication/346631086
CITATIONS READS
0 8,737
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by I Gede Suputra Widharma on 04 December 2020.
oleh:
Dan
PUTU PUTRA DEWA MADE I KADE YUDI DWI MANGGALA
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat, hidayah, dan
berkahNya sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan tentang “Sensor Suhu“. Laporan
ini merupakan tugas untuk Ujian Tengah Semester 3 dari mata kuliah Sistem Kendali Analog
yang membahas tentang pengertian sensor suhu. Selain itu di dalam laporan ini juga
membahas mengenai jenis-jenis sensor suhu.
Ucapan terima kasih tak lupa kami haturkan kepada Bapak Dosen yang telah
memberikan dukungan serta arahan dalam pembuatan laporan ini sehingga laporan ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Tak lupa pula ucapan terima kasih kepada semua sumber referensi
yang menjadi bahan kajian sehingga dapat melengkapi terselesainya laporan ini.
Semoga laporan ini dapat menjadi referensi dan informasi bagi pembaca baik itu
mahasiswa/i, pelajar dan siapapun yang dapat mengambil manfaat dari adanya laporan ini,
dan terbukanya kesempatan bagi penulis untuk menerima kritik dan saran untuk dapat
membuat laporan yang lebih baik kedepannya.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
1.4 Manfaat.....................................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................3
BAB III APLIKASI SENSOR SUHU PADA TELEMETRI BERBASIS IoT DENGAN
PROTOKOL MQTT....................................................................................................................................15
3.1 Pendahuluan............................................................................................................................................15
3.3 Pembahasan.............................................................................................................................................23
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................................................25
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................................................25
4.2 Saran..........................................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................26
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 3.13. Koneksi server MQTT Lokal........................................................................................23
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
Sensor pada dasarnya dapat digolong sebagai Transduser Input karena dapat
mengubah energi fisik seperti cahaya, tekanan, gerakan, suhu atau energi fisik lainnya
menjadi sinyal listrik ataupun resistansi (yang kemudian dikonversikan lagi ke tegangan
atau sinyal listrik)
1
1.4 Manfaat
Dalam melengkapi laporan ini yang dipergunakan dalam landasan teori laporan
ini diperoleh dan didapatkan dari berbagai sumber tertulis, yaitu buku-buku panduan
yang terkait dan memuat informasi-informasi yang diperlukan untuk digunakan dalam
penyusunan laporan penulisan dan melalui media internet. Buku-buku panduan yang
digunakan penulis dalam hal ini adalah bersal dari berbagai sumber.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala
perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap jumlah
energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan kita untuk
mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam bentuk output
Analog maupun Digital. Sensor Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser. Contoh
peralatan-peralatan listrik maupun elektronik yang menggunakan Sensor Suhu diantaranya
seperti Thermometer Suhu Ruangan, Thermometer Suhu Badan, Rice Cooker, Kulkas, Air
Conditioner (Pendingin Ruangan) dan masih banyak lagi.
Gambar 2.1 Termometer suhu badan Gambar 2.2 Termometer suhu ruangan
Untuk membuatnya ada dua cara yaitu dengan menggunakan bahan logam dan bahan
semikonduktor. Cara ini digunakan karena logam dan bahan semikonduktor bisa berubah
hambatannya terhadap arus listrik tergantung pada suhunya. Pada logam semakin besar suhu
maka nilai hambatan akan semakin naik, berbeda pada bahan semikonduktor, semakin besar
suhu maka nilai hambatan akan semakin turun. Ada beberapa metode yang digunakan untuk
membuat sensor ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah
hambatannya terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya.
3
a. Menggunakan bahan logam
4
suhu ini banyak digunakan di perangkat-perangkat listrik seperti Oven, Kulkas, Air
Conditioner (AC), pengendalian suhu mesin di mobil dan Setrika.
Sebuah Termostat mekanikal terdiri dari dua jenis logam yang berbeda
dan ditempel bersama sehingga menjadi bentuk yang disebut dengan Bi-Metallic
strip (atau Bi-Metal Strip). Dua Strip tersebut akan berfungsi menjadi jembatan
untuk menghantarkan atau memutuskan arus listrik ke rangkaian sistem pemanas
atau pendinginnya.
Pada saat Normal, Strip yang berfungsi sebagai jembatan tersebut akan selalu
dalam kondisi terhubung dan mengaliri arus listrik, rangkaian yang terhubungnya
akan dalam kondisi ON juga. Ketika Strip tersebut menjadi panas, salah satu logam
diantaranya akan mengembang dan merubah bentuk menjadi sedikit melekuk dan
akan semakin melekuk seiring dengan semakin panasnya strip tersebut yang pada
akhirnya akan memisahkan hubungan strip dengan rangkaiannya sehingga aliran
listrik ke rangkaian sistem pemanas atau pendingin juga menjadi terputus atau
menjadi kondisi OFF. Termostat kemudian berubah menjadi kondisi OFF (Switch
OFF) atau terjadi pemutusan arus listrik ke sistem pemanas atau pendingin yang
terhubung ke Termostat tersebut.
Pada saat kondisi OFF, tidak ada arus listrik yang mengalir melewat strip Bimetal
tersebut. Secara bertahap Strip Bimetal tersebut akan kembali menjadi dingin. Logam
yang melekuk tadi akan mulai berubah bentuk menjadi bentuk semula sehingga
terhubung kembali dan arus listrik mulai mengalir melewati strip bimetal lagi. Kondisi
5
Termostat menjadi ON kembali dan rangkaian sistem pemanas ataupun pendingin
menjadi ON lagi.
Prinsip Kerja Termostat Elektronik ini sedikit berbeda dengan Prinsip Kerja
Termostat Bi-Metal yang menggunakan konsep Elektro-Mekanikal. Termostat
Elektronik pada dasarnya berbentuk rangkaian elektronika yang terdiri dari berbagai
komponen-komponen elektronika. Komponen utama untuk mendeteksi perubahan
suhu adalah Thermistor yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat dipengaruhi oleh
suhu (Temperature) sekitarnya. Thermistor terbagi menjadi dua jenis yaitu Thermistor
PTC dan Thermistor NTC.
Pada saat Thermistor mendeteksi adanya suhu tinggi, resistansi atau hambatan
Thermistor juga akan berubah sehingga rangkaian elektronikanya akan memutuskan
hubungan listrik ke sistem pemanas ataupun pendingin yang terhubung tersebut. Pada
saat Thermistor menjadi dingin kembali, resistansi pada thermistor tersebut juga akan
berubah menjadi normal kembali sehingga rangkaian elektronika yang berfungsi
sebagai pengendali tersebut akan kembali menyambung aliran arus listrik ke sistem
pemanas dan pendingin sehingga menjadi ON kembali.
Kelebihan dari Termostat Digital atau Elektronik ini adalah lebih hemat energi
dan mencegah pemborosan pada penggunaan listrik. Termostat jenis ini dapat
diprogram sehingga kita dapat melakukan pengaturan suhu sesuai dengan periode
yang kita inginkan.
2.1.2 Thermistor
Komponen Elektronika yang peka dengan suhu ini pertama kali ditemukan
oleh seorang ilmuwan inggris yang bernama Michael Faraday pada 1833. Thermistor
yang ditemukannya tersebut merupakan Thermistor jenis NTC (Negative
Temperature Coefficient). Michael Faraday menemukan adanya penurunan Resistansi
(hambatan) yang signifikan pada bahan Silver Sulfide ketika suhu dinaikkan. Namun
Thermitor komersil pertama yang dapat diproduksi secara massal adalah Thermistor
ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930. Samuel Ruben adalah seorang
ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat.
6
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai
hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan singkatan
dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan
dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC
(Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature
Coefficient). Seperti namanya, Nilai Resistansi Thermistor NTC akan turun jika suhu
di sekitar Thermistor NTC tersebut tinggi (berbanding terbalik / Negatif). Sedangkan
untuk Thermistor PTC, semakin tinggi suhu disekitarnya, semakin tinggi pula nilai
resistansinya (berbanding lurus / Positif).
Thermistor NTC tersebut bernilai 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), tetapi akan
berubah seiring perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai resistansinya akan menjadi
197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC akan menurun menjadi
27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu 125°C akan menurun
menjadi 0.532kΩ (dikutip dari Data Sheet salah satu Produsen Thermistor
7
MURATA Part No. NXFT15XH103). Jika digambarkan, maka Karakteristik
Thermistor NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :
Kelebihan Thermistor :
8
Kekurangan Termistor :
Tidak linier
Range pengukuran suhu yang
sempit Rentan rusak
Memerlukan supply daya
Mengalami self heating
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu
tahanan (resistant temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang
bervariasi sebanding dengan suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat
diulang lagi sehingga memungkinkan pengukuran suhu yang konsisten melalui
pendeteksian tahanan. Bahan yang sering digunakan RTD adalah platina karena
kelinearan, stabilitas dan reproduksibiliti.
9
Kelebihan dari RTD :
Termokopel merupakan salah satu jenis sensor suhu yang paling populer dan
sering digunakan dalam berbagai rangkaian ataupun peralatan listrik dan Elektronika
yang berkaitan dengan Suhu (Temperature). Beberapa kelebihan Termokopel yang
membuatnya menjadi populer adalah responnya yang cepat terhadap perubahaan suhu
dan juga rentang suhu operasionalnya yang luas yaitu berkisar diantara -200˚C hingga
2000˚C. Selain respon yang cepat dan rentang suhu yang luas, Termokopel juga tahan
terhadap goncangan/getaran dan mudah digunakan.
Jenis-Jenis Termokopel
Termokopel tersedia dalam berbagai ragam rentang suhu dan jenis bahan.
Pada dasarnya, gabungan jenis-jenis logam konduktor yang berbeda akan
menghasilkan rentang suhu operasional yang berbeda pula. Berikut ini adalah Jenis-
jenis atau tipe Termokopel yang umum digunakan berdasarkan Standar Internasional.
1. Termokopel Tipe E
Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 900˚C
11
2. Termokopel Tipe J
Bahan Logam Konduktor Positif : Iron (Besi)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : 0˚C – 750˚C
3. Termokopel Tipe K
Bahan Logam Konduktor Positif : Nickel-Chromium
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nickel-Aluminium
Rentang Suhu : -200˚C – 1250˚C
4. Termokopel Tipe N
Bahan Logam Konduktor Positif : Nicrosil
Bahan Logam Konduktor Negatif : Nisil
Rentang Suhu : 0˚C – 1250˚C
5. Termokopel Tipe T
Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Constantan
Rentang Suhu : -200˚C – 350˚C
6. Termokopel Tipe U (kompensasi Tipe S dan Tipe R)
Bahan Logam Konduktor Positif : Copper (Tembaga)
Bahan Logam Konduktor Negatif : Copper-Nickel
Rentang Suhu : 0˚C – 1450˚C
Kelebihannya Thermocouple
Termokopel paling cocok digunakan untuk mampu mengukur suhu yang sangat tinggi
dan juga suhu rendah dari -200 hungga 1800⁰C
Kelemahan Thermocouple
Termokopel tidak dapat mengukur suhu awal dari suatu thermometer pada suhu awal
dari suatu thermometer pada umumnya karena alat ini tidak dapat dikalibrasi,
sehingga ketika termokopel pada posisi ON, langsung muncul suhu ruangan.
2.1.5 IC Sensor
Sensor suhu IC (IC temperature sensor) adalah sensor suhu yang prinsip
kerjanya didasarkan pada sifat atau perilaku semikonduktor PN junction silikon yang
sangat sensitif terhadap suhu/ temperature. Kesensitifan PN junction ini mungkin
12
menjadi kerugian dalam banyak aplikasi, akan tetapi perilaku ini akan sangat
menguntungkan bila digunakan dalam perangkat sensor suhu.
13
Kelebihan sensor suhu IC :
1. Menghasilkan sinyal output (tegangan atau arus) yang sangat linier dengan
perubahan suhu
2. Sinyal output tegangan/arus tinggi sehingga tidak membutuhkan sirkuit tambahan
3. Harganya yang murah
4. Dapat membaca temperatur secara langsung (1000mV = 100⁰C dan 298µA
= 298⁰K atau 25⁰C) pada beberapa perangkat analog
Sensor Suhu jenis contact adalah Sensor suhu yang memerlukan kontak
(hubungan) Fisik dengan objek yang akan dirasakan perubahan suhunya. Sensor suhu
jenis ini dapat digunakan untuk memantau suhu benda padat, cair maupun gas.
Sensor Suhu jenis Non-Contact adalah Sensor suhu yang dapat mendeteksi
perubahan suhu dengan menggunakan konveksi dan radiasi sehingga tidak memerlukan
kontak fisik langsung dengan obyek yang akan diukur atau dideteksi suhunya.
14
BAB III
3.1 Pendahuluan
Salah satu perkembangan teknologi internet pada saat ini adalah perkembangan
Internet of Things. Internet of things adalah infrastruktur global untuk masyarakat
informasi, memungkinkan layanan yang canggih, dengan menghubungkan objek (things)
baik fisik maupun virtual berdasarkan teknologi pertukaran informasi saat ini dan
perkembaangannya serta teknologi komunikasi. Monitoring suhu jarak jauh sangat
bermanfaat jika dilakukan pada daerah yang luas, daerah yang berbahaya atau untuk
kecepatan pengambilan data karena hanya peralatan sensor dan sistem transmisi yang
berada di lokasi. Akses jarak jauh dapat melalui media kabel, nirkabel atau serat optik
baik secara point to point maupun jaringan.
Publikasi yang terkait dengan memonitor atau mengukur suhu jarak jauh sudah ada
dengan berbagai metoda baik cara transmisi jarak jauhnya maupun protokol yang digunakan.
Pada artikel pengiriman data suhu dilakukan point to point secara nirkabel dengan
menggunakan protokol komunikasi Universal Asyncrounous Syncronous Receiver
Transmitter (UASRT), yang merupakan protokol standar pengiriman data serial pada
mikrokontroler. Pada artikelpengiriman data suhu menggunakan saluran komunikasi seluler
dengan protokol Short Message Service (SMS). Sistem ini mampu menjangkau jarak yang
jauh namun masih bersifat point to point. Pada artikel pengiriman data suhu menggunakan
SMS dan Web yang dapat diakses melalui perangkat berbasis Android.
15
Sistem ini juga masih bersifat point to point sehingga penambahan titik sensor harus
menduplikasi sistem.
Publikasi yang terkait dengan aplikasi protokol MQTT seperti pada artikel
yang digunakan untuk home automation melalui jaringan internet dan GSM.
Sedangkan pada artikel protokol MQTT digunakan untuk home automation dengan
koneksi jaringan nirkabel.
16
Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem monitoring suhu jarak jauh diperlihatkan pada Gambar 3.3.
Node Sensor
17
Gambar 3.6. Modul Esp8266 ver 01
T = (dataAnalog)/1024 * 5*100 °C
18
Server/Broker MQTT
Pengujian dilakukan dengan cara menjalankan Node Sensor dan Node Monitor
untuk melakukan persambungan ke server MQTT lokal. Persambungan lokal dibuat
menggunakan Access Point. Untuk tujuan melakukan debug dan pengujian, program pada
Node Sensor dan Node Monitor diberi fungsi tambahan diluar fungsi untuk monitor suhu
jarak jauh. Pengujian koneksi ke server global dilakukan dengan menyediakan Access
Point yang terkoneksi dengan internet kemudian Node Sensor dan
Node Monitor disambungkan ke server Mosquitto pada alamat
mqtt://test.mosquitto.org. Pengujian pembacaan sensor dilakukan dengan mengukur
tegangan keluaran sensor dan data yang ditampilkan serta dibandingan dengan
termometer digital untuk suhu tubuh.
3.3 Pembahasan
19
keterbatasan pada artikel dapat diperbaiki, system dapat menggunakan jaringan local
maupun jaringan global.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala
perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap
jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan
kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut dalam
bentuk output Analog maupun Digital.
Sensor Suhu juga merupakan dari keluarga Transduser. Sistem monitoring suhu
jarak jauh yang menggunakan protokol MQTT dapat diimplementasikan dengan
menggunakan server MQTT lokal maupun server MQTT global. Penggunaan server
MQTT global memungkinkan akses suhu dapat berasal dari manapun, pada waktu
kapanpun dan dimanapun selama terdapat koneksi internet.
4.2 Saran
Sensor memiliki banyak sekali manfaat dan kegunaan dalam kehidupan sehari-
hari, salah satunya adalah sensor suhu yang biasa digunakan dalam dunia industry dan
dunia kesehatan. Oleh karena itu, alangkah baiknya apabila dalam pengaplikasiannya dan
penerapan sensor-sensor lebih bisa dikembangkan kedepannya agar dapat bermanfaat
bagi manusia dan alam sekitarnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
Amrutkar R, Vikharankar S, Ahire L. Security: Smart Homes Using Internet of Things (IOT),
International Engineering Research Journal (IERJ). 2016; 2(2): 558-561.
Astria F, Subito M, Nugraha D.W. Rancang Bangun Alat Ukur PH dan Suhu Berbasis Short
Message Service (SMS) Gateway. Jurnal MEKTRIK. 2014; 1(1):47-55.
Atmoko R.A. Sistem Monitoring dan Pengendalian Suhu dan Kelembaban Ruang pada
Rumah Walet Berbasis Android, Web, dan SMS, Seminar Nasional Teknologi Informasi
& Komunikasi Terapan. Semarang. 2013:283-290.
Hartalkar T, Bhore S, Borawake K, Naik S. GSM based Home Automation using MQTT.
International Journal of Engineering Technology, Management and Applied Sciences.
2015; 3(9):93-98.
Javed A. Building Arduino Projects for Internet of Things: Experiments with Real-World
Applications. Apress. 2016:4,190
Patel K.K, Patoliya J, Patel H. Low Cost Home Automation with ESP8266 and Lightweight
protocol MQTT.Transactions on Engineering and Sciences.2015; 3(6):14-19.
Suputra Widharma, I Gede, IGAP Arthadi, M Dian PP, Dimas DN, Gian FS. 2019. Paket
Program Aplikasi ArcGIS Analys dan Mapping. Politeknik Negeri Bali. Denpasar
22
Suputra Widharma, IG, M Sajayasa. 2017. Penerapan Mikrokontroller AT89S51 dalam
Alat Uji Ambang Batas Toleransi Kadar Alkohol pada Minuman Beralkohol
(mikol). Logic: Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi 13 (3), 124
Shafiudin S., Rohma. F.J., Prasetya A.E. Firmansyah R. Pemantau Ruang Inkubator
Penetasan Telur Ayam dengan Berbasis Telemetri Menggunakan Arduino UNO R3.
Jurnal Nasional Teknik Elektro, 2016:27-35.
23