TS Kapsul - Recheck
TS Kapsul - Recheck
Kapsul
I. PENDAHULUAN
A. Definisi
FI V , 2014 (hal. 44)
Kapsul adalah sediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat
larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin; tetapi dapat juga terbuat dari pati atau bahan
lain yang sesuai.
USP 39
Kapsul adalah bentuk sediaan padat dimana zat dan/atau eksipien obat terbungkus dalam
wadah yang terlarut atau cangkang atau tersalut dalam cangkang kapsul. Cangkang kapsul
terdiri dari dua bagian (badan dan tutup), atau mungkin terdiri dari satu bagian.
B. Keuntungan Sedian Kapsul (Pharm.Dosage Forms :Disperse System, 1989, Vol 2, hlm 243-244).
o Penggunaan sediaan kapsul dapat mengurangi beberapa proses yang berhubungan dengan
pembuatan tablet seperti kompresi, granulasi, dan pengeringan.
o Kapsul (umumnya soft gelatin capsules) dapat diformulasikan untuk meningkatkan
bioavaibilitas oral dari zat aktif yang memiliki kelarutan yang rendah (poorly soluble)
o Kapsul adalah metode yang mudah digunakan dimana cairan dapat diberikan secara oral
kepada pasien sebagai bentuk sediaan satuan
o Kapsul sulit untuk dipalsukan
o Stabilitas dari zat aktif mungkin meningkat dengan sediaan kapsul
o Lebih stabil dibandingkan sediaan cairan
o Dosis yang lebih akurat/terukur dibandingkan sediaan cairan seperti sirup
o Rasa dan bau yang tidak enak dapat tertutupi
o Dapat dibuat light-resistant
1
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
II. FORMULA
Pada bagian ini akan diterangkan pembuatan kapsul dan permasalahannya. Karena umumnya bahan
disini berasal dari catatan atau pengalaman, maka tidak ada pustaka pada bagian ini. Bagian ini dibuat
untuk pertimbangan pemilihan metode dan formulasi teoritik, aplikasi formula teoritik, dan
penanggulangan permasalahan yang mungkin terjadi pada pembuatan.
2
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
A. Starch (amylum)
- Dapat digunakan sebagai pengisi, pengikat, dan penghancur
- Mengandung kadar air 11-14% (Lachman Industri,699)
3
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
- Dosis zat aktif besar, starch diganti dengan penghancur yang lebih baik, yaitu avicel.
4
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
- Laktosa adalah gula peredukasi bereaksi dengan amin primer (-NH2) menghasilkan
reaksi Maillard
- Dalam larutan, laktosa cenderung berada dalam kesetimbangan kedua bentuk isomer
- Pengisi yang paling umum, ada 2 bentuk: hidrat dan anhidrat
- Jarang bereaksi dengan obat baik dalam bentuk hidrat dan anhidrat
- Reaksi kondensasi Maillard-type sering terjadi antara laktosa dan komponen yang
mengandung grup amin primer, menjadi warna coklat, atau coklat kekuningan (HOPE
6th, hal 366).
5
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Semakin kecil ukuran partikel serbuk, maka dibutuhkan jumlah lubrikan yang lebih
banyak (%). (Lachman Tablets, 111).
Oleh karena kebanyakan lubrikan bersifat hidrofobik, maka dengan adanya lubrikan
akan meningkatkan waktu disintegrasi dan menurunkan kecepatan disolusi obat.
(Lachman Tablets, 111)
Kurangnya lubrikasi yang adekuat akan menghasilkan binding, yang menyebabkan
kerusakan mesin (Lachman Tablets, 112)
Lubrikan seringkali ditambahkan dalam keadaan kering ketika semuanya telah
tercampur homogen
Biasanya lubrikan dicampurkan pada 2-5 menit akhir dari total waktu pencampuran
10-30 menit.
Pencampuran yang berlebihan dapat mengurangi karakteristik disintegrasi-disolusi
obat. (Lachman Tablets, 114)
Lubrikan carbowax seringkali diberikan dalam bentuk larutan alkohol atau dalam
bentuk suspensi dan emulsi dari bahan lubrikan. (Lachman Tablets, 114)
Aspirin tidak stabil dengan adanya senyawa alkalin, misalnya lubrikan alkalin stearat.
Penggantinya dapat digunakan lubrikan talk. (Lachman Tablets, 113)
6
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
GLIDAN
- Fungsi utama dari glidan adalah menunjang karakteristik aliran dari serbuk atau
meningkatkan aliran serbuk dari hopper ke dalam die. (Lachman Tablets, 110)
- Glidan dapat meminimalisasi kecenderungan granul untuk memisah/ segregasi selama
tahap vibrasi yang berlebihan (Lachman Tablets, 115)
- Efektivitas talk sebagai glidan telah banyak digunakan dalam formulasi tablet dan
kapsul. (Lachman Tablets, 115)
- Talk mengandung sejumlah kecil Al silikat dan Fe. Harus hati-hati untuk zat aktif yang
penguraiannya dikatalisis oleh Fe. (Lachman Tablets, 116)
- Mekanisme Kerja: (Lachman Tablets, 116)
1. Dispersi muatan elektrostatik pada permukaan granul.
2. Distribusi glidan pada granul.
3. Adsorpsi gas pada permukaan atas glidan atau granul.
4. Minimalisasi gaya Van der Walls dengan pemisahan granul.
5. Reduksi friksi antara partikel dengan permukaan yang kasar dengan sorpsi glidan
pada permukaan granul.
- Starch sebagai glidan sering dikombinasikan dengan lubrikan dengan perbandingan
1:1 hingga 1:4. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi sifat hidrofobik dari lubrikan
yang akan mempengaruhi disintegrasi dan disolusi obat. (Lachman Tablet, 116)
- Golongan silica adalah glidan yang paling efisien, kemungkinan karena ukuran
partikelnya yang kecil. Contoh glidan silika adalah silika dioksida. (Lachman Tablets,
115)
Jenis Kadar (%)
Talk 5
Cornstarch 5-10
Cab-O-sil 0,1-0,5
Siliod 0,1-0,5
Aerosil 1-3
8
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
e. Pewarna
Untuk membantu mengamati homogenisasi dari serbuk dan meningkatkan penampilan
komponen kapsul
Sifat fisika dan kimia dari beberapa jenis pewarna
Kelarutan
Stabilitas (g/100mL)
FD&C Kelas Kekuatan
Warna pada 25°C
(Nama Umum) Kimia Pewarnaan
Perubahan 25%
Cahaya Oksidasi Air
pH etanol
Red no.3 Xanthine Poor Fair Poor v. good Merah 9 8
(erithrosine) muda
kebiruan
Red no.40 Monoazo v. good Fair Good v. good Merah 22 9,5
kekuningan
Yellow no.6 Monoazo Moderate Fair Good Good Kemerahan 19 10
(Sunset yellow
FCF)
Yellow no.5 Pyrazolone Good Fair Good Good Kuning 20 12
(tartrazine) lemon
Green no.3 Triphenyl Fair Poor Good Excelent Hijau 20 20
(Fast green FCF) methane kebiruan
Blue no.1 Triphenyl Fair Poor Good Excelent Biru 20 20
(Brilliant blue methane kehijauan
FCF)
Blue no.2 Indigoid V. poor Poor Poor Poor Biru gelap 1,3 0,5
(indigotine)
f. Opaquent
Untuk megurangi transparansi cangkang kapsul. Contoh opaquent yang umum digunakan
adalah titanium dioxide.
9
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Cara mudah untuk memilih kapsul yang tepat adalah dengan cara sebagai berikut :
c. Timbang bahan yang dibutuhkan untuk mengisi sejumlah kapsul yang harus disiapkan.
10
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
d. Tempatkan bubuk dalam tabung silinder silinder untuk mendapatkan volume diduduki oleh
serbuk.
e. Bagi volume tersebut dengan jumlah kapsul yang disiapkan dan akan memberikan volume
yang akan ditempati serbuk untuk masing-masing kapsul.
f. Bandingkan volume tersebut (dalam mL) dengan jumlah yang sesuai pada Tabel 1 dan pilih
ukuran yang dapat menampung serbuk. Jika kapsul terlalu besar, cukup kalikan volume
kapsul dengan jumlah kapsul yang disiapkan untuk mendapatkan volume akhir bubuk yang
dibutuhkan.
g. Kemudian tambahkan pengisi kedalam tabung silinder tersebut sampai mencapai tanda
jumlah volume bubuk yang dibutuhkan. Untuk mengetahui jumlah pengisi yang
ditambahkan, timbang campuran bubuk total dan kurangi dengan jumlah awal yang
ditimbang, dan jumlah pengisi tambahan yang ditambahkan akan diperoleh.
11
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Gambar 1. Mesin pengisian kapsul dengan tangan : The Feton capsule-filling machine. (Ansel
Pharmaceutical Dosage Forms, Hal. 211)
Menggunakan mesin, Alat ini beroperasi secara otomatis mulai dari membuka, mengisi
dan menutup kapsul. Pada pembuatan sediaan kapsul skala industri, terdapat beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam formulasisediaan kapsul, yaitu : Zat aktif, bahan
pengisi, bahan penghancur, dan bahan pelicin. Mesin-mesin yang dikembangkan untuk
digunakan dalam bidang industri dapat secara otomatis membuka tutup dari kapsul
kosong, mengisi dan memasang kembali tutupnya dan membersihkan bagian luar
kapsul dengan kecepatan sampai 165.000 kapsul perjam (Gambar 2). Kebanyakan
mesin pengisian kapsul di industri dirancang untuk mengisi bagian badan kapsul
dengan serbuk obat dan membuang kelebihannya sebelum ditutup. Oleh karena itu
formulasi setiap kapsul yang diolah setiap industri harus sedemikian rupa agar
mengandung jumlah serbuk yang sesuai dengan jumlah obat dan pengisi yang tepat.
Pengamatan secara periodik dilakukan selama proses produksi dengan cara mengambil
kapsul yang sedang diproduksi dan ditimbang untuk mengamati jumlah seluruh
serbuknya dan menetapkan kadar dari bahan aktifnya.
12
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Gambar 2. Contoh mesin pengisian kapsul skala industry Osaka Automatic Capsule Filler model
R-180, (Ansel Pharmaceutical Dosage Forms, Hal. 212).
13
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
b. Lapisan kedua dari gelatin diletakkan di atasnya dan ditekan. Tekanan ini bertindak
sebagai pembuat kapsul.
c. Pengisian bahan obat dan pemasangan segelnya dilakukan dalam waktu yang
bersamaan secara serentak, kemudian kapsul yang sudah dicetak dipindahkan dan
dicuci dengan pelarut yang tidak merusak kapsul.
Mesin-mesin yang berkecepatan tinggi telah dikembangkan untuk pembuatan kapsul
dengan cara proses lempeng dan telah digunakan dalam industri sekarang ini.
14
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Gambar 3. Rotary die process equipment.(Ansel Pharmaceutical Dosage Forms, Hal. 215)
(pilih salah satu dari di bawah ini, sesuaikan dengan sediaan kita)
b) Menetapkan kadar zat aktif dengan cara sampling pada beberapa titik (atas, tengah, bawah)
wadah pencampur
Campuran dinyatakan homogen jika kadar zat aktif pada beberapa titik sama
2. Granulometri
Granulometri adalah analisis ukuran dan repartisi granul (penyebaran ukuran-ukuran granul).
Dalam melakukan analisis granulometri digunakan susunan pengayak dengan berbagai ukuran.
Mesh terbesar diletakkan paling atas dan dibawahnya disusun pengayak dengan mesh yang makin
kecil.
15
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Tujuan granulometri adalah untuk melihat keseragaman dari ukuran granul. Diharapkan ukuran
granul tidak terlalu berbeda. Granulometri berhubungan dengan sifat aliran granul. Jika ukuran
granul berdekatan, aliran akan lebih baik. Diharapkan ukuran granul mengikuti kurva distribusi
normal.
3. Bobot Jenis
Kerapatan granul dapat mempengaruhi kompresibilitas, porositas tablet, kelarutan, dan sifat-sifat
lainnya.
D = M / (Vi-Vp)
Vp = volume cairan pengisi sela yang mengandung granul dalam jumlah tertentu
(M), yang diperlukan untuk mengisi piknometer
b. BJ ruahan granul (BJ nyata) (Sumber : Power point Bu Heni & modul praktikum)
Prosedur :
- Kecepatan aliran
- Kesesuaian ukuran tablet (diameter/ketebalan)
- Perbandingan bobot dengan volume setelah proses pemampatan (ketukan sebanyak 500
x)
- Ke dalam gelas takar masukkan 100 g granul. Mampatlkan 500 x dengan alat volumeter.
- Lihat volume setelah pemampatan.
16
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
c. Bilangan Hausner
Perbandingan antara BJ mampat dengan BJ nyata (Sumber : Power point B Heni)
Makin meningkat kemampuan untuk dikempa (BJ rendah), makin kurang daya mengalirnya .
Makin berkurang kemampuan untuk dikempa (BJ tinggi), makin besar daya mengalirnya
(Sumber :Terj. Lachmann Industri ed.2 hal. 683)
4. Aliran
Prinsip: Menetapkan jumlah granul yang mengalir melalui alat selama waktu tertentu
Ada beberapa uji yang dapat digunakan sebagai pengukur aliran. Dua metode yang paling umum
dipakai yaitu:
a. Metode sudut baring/sudut istirahat (Sumber :Terj. Lachmann Industri ed.2 hal. 684-685)
Kecepatan aliran dipakai sebagai metode untuk menetapkan kemampuan mengalir. (Sumber :
Terj. Lachmann Industri ed.2 hal. 684-685)
17
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Tujuan penetapan:
Kandungan lembab diukur dengan pemanasan (kehilangan bobot / gravimetri) menggunakan alat
seperti Moisture Balance.
Prosedur:
- Mengontrol kandungan lembab granul sehingga dapat mengantisipasi masalah yang terjadi
selama proses pengempaan tablet, terutama kandungan lembab menjadi faktor penyebabnya.
- Mengontrol kandungan lembab granul berkaitan dengan pertumbuhan mikroba, jika granul
tidak langsung dikempa menjadi tablet
B. Evaluasi Sediaan
1. Organoleptik (The theory and practice of industry pharmacy, Lachman,pg. 297 atau Teori dan
Praktek Farmasi Industri hal. 650)
Tujuan : Penerimaan oleh konsumen
Pemeriksaan organoleptik meliputi warna, bau dan rasa
18
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Penafsiran hasil : Warna homogen (sama dari batch ke batch, terkadang perlu adanya standar
warna sebagai alat perbandingan karena warna bersifat relatif. Untuk industri warna sangat
diperhatikan karena produksi dari batch ke batch.
Keseragaman sedian didefinisikan sebagai derajat keseragaman jumlah zat aktif dalam satuan
sediaan. Persyaratan keseragaman sediaan tidak berlaku untuk suspensi, emulsi, atau gel dalam
wadah satuan dosis yang ditujukan untuk penggunaan secara eksternal pada kulit. Keseragaman
sediaan ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu keragaman bobot dan keseragaman
kandungan (FI V).
Uji keseragaman kandungan berdasarkan pada penetapan kadar masing-masing kandungan zat
aktif dalam satuan sediaan untuk menentukan kandungan masing-masing terletak dalam batasan
yang ditentukan (FI V).
Uji keseragaman sediaan didefinisikan sebagai derajat keseragaman kandungan senyawa obat
antara unit dosis. (USP 40 NF 35, 2017)
(tolong diperhatikan persyaratan kadar dan perbandingan zat aktif! Perhatikan kata “DAN” dan
kata “ATAU”)
Tabel Penggunaan Uji Keseragaman Kandungan dan Uji Keragaman Bobot untuk Sediaan
19
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Keseragaman
Salut Selaput Keragaman Bobot Kandungan
Keseragaman Keseragaman
Lainnya Kandungan Kandungan
Keseragaman
Keras Keragaman Bobot Kandungan
Komponen
Tunggal Keragaman Bobot Keragaman Bobot
Larutan Beku
Sediaan padat
kering dalam
dosis tunggal Komponen wadah akhir Keragaman Bobot Keragaman Bobot
Ganda
Keseragaman Keseragaman
Lainnya Kandungan Kandungan
Suspensi,
emulsi, atau gel
untuk
Keseragaman Keseragaman
penggunaan
Kandungan Kandungan
sistemik dalam
wadah dosis
tunggal
larutan untuk
inhalasi yang
dikemas dalam
wadah ampul
gelas atau
plastik dan
digunakan untuk
penggunaan Keragaman Bobot Keragaman Bobot
nebuliser dan
larutan oral
yang dikemas
dalam wadah
dosis tunggal
dan dalam
kapsul lunak
20
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Inhalasi (selain
dari larutan
untuk inhalasi
yang dikemas
dalam wadah
ampul gelas
Keseragaman Keseragaman
atau plastik dan
Kandungan Kandungan
ditujukan untuk
penggunaan
nebulasi)
dikemas dalam
wadah dosis
terukur
Keseragaman Keseragaman
Supositoria Kandungan Kandungan
Keseragaman Keseragaman
Lain-lain Kandungan Kandungan
Uji keragaman bobot hanya berlaku jika zat aktif ≥ 25 mg DAN persentase zat aktif ≥ 25%.
1. Uji waktu hancur (FI IV, halaman 1086-1087) (Suplemen III FI IV,hal. 2112-2114) (FI V, halaman
1613-1614)
Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian batas waktu hancur yang tertera dalam masing -
masing monografi, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet atau kapsul digunakan sebagai
tablet isap atau dikunyah atau dirancang untuk pelepasan kandungan obat secara bertahap dalam
jangka waktu tertentu atau melepaskan obat dalam dua periode berbeda atau lebih dengan jarak
waktu yang jelas di antara periode pelepasan tersebut.
Uji waktu hancur tidak menyatakan bahwa sediaan atau bahan aktifnya terlarut sempurna. Sediaan
dinyatakan hancur sempurna bila sisa sediaan yang tertinggal pada kasa alat uji merupakan masa
lunak yang tidak mempunyai inti yang jelas, kecuali bagian dari penyalut atau cangkang kapsul yang
tidak larut.
Waktu hancur adalah hal yang penting untuk kapsul yang diberikan melalui mulut, kecuali beberapa
jenis kapsul lepas-lambat. Uji waktu hancur tertera pada Uji Waktu Hancur <1251> dan batas waktu
hancur untuk berbagai jenis kapsul tertera pada masing-masing monografi (FI V, hal 59). Umumnya
di FI setelah terdapat uji disolusi tidak tertera uji waktu hancur.
21
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Alat
Alat terdiri atas suatu rangkaian keranjang, gelas piala berukuran 1000 ml, termostat untuk
memanaskan cairan media antara 35º hingga 39º dan alat untuk menaikturunkan keranjang dalam
cairan media pada frekuensi yang tetap antara 29 kali hingga 32 kali per menit melalui jarak tidak
kurang dari 5,3 cm dan tidak lebih dari 5,7 cm. Volume cairan dalam wadah sedemikian sehingga
pada titik tertinggi gerakan ke atas, kawat kasa berada paling sedikit 2,5 cm di bawah permukaan
cairan dan pada gerakan ke bawah berjarak tidak kurang dari 2,5 cm dari dasar wadah. Waktu yang
diperlukan bergerak ke atas adalah sama dengan waktu yang diperlukan untuk bergerak ke bawah
dan perubahan pada arah gerakan merupakan perubahan yang halus, bukan gerakan yang tiba-tiba
dan kasar. Rangkaian keranjang bergerak vertikal sepanjang sumbunya, tanpa gerakan horizontal
yang berarti atau gerakan sumbu dari posisi vertikalnya.
Rangkaian keranjang terdiri atas 6 tabung transparan yang kedua ujungnya terbuka, masing-masing
dengan panjang 7,75 cm ± 0,25 cm, diameter dalam lebih kurang 21,5 mm dan tebal dinding lebih
kurang 2 mm, tabung-tabung ditahan pada posisi vertikal oleh dua lempengan plastik, masing-
masing dengan diameter 9 cm, tebal 6 mm, dengan enam buah lubang, masing-masing berdiameter
lebih kurang 24 mm dan berjarak sama dari pusat lempengan maupun antara lubang satu dengan
lainnya. Pada permukaan bawah lempengan dipasang suatu kasa baja tahan karat berukuran 10
mesh nomor 23 (0,025 inci). Bagian-bagian alat dirangkai dan dikencangkan oleh tiga buah baut
melalui kedua lempengan plastik. Suatu alat pengait dipasang pada alat yang menaikturunkan
rangkaian keranjang melalui satu titik pada sumbunya, digunakan untuk menggantungkan
rangkaian keranjang. Rancangan rangkaian keranjang dapat sedikit berbeda asalkan spesifikasi
tabung kaca dan ukuran kasa dipertahankan.
Cakram Tiap tabung mempunyai cakram berbentuk silinder dengan perforasi, tebal 9,5 mm ± 0,15
mm dan diameter 20,7 mm ± 0,15 mm. Cakram dibuat dari bahan plastik transparan yang sesuai,
mempunyai bobot jenis antara 1,18 hingga 1,20. Terdapat lima lubang berukuran 2 mm yang
tembus dari atas ke bawah, salah satu lubang melalui sumbu silinder, sedangkan lubang lain paralel
terhadapnya dengan radius jarak 6 mm. Pada sisi silinder terdapat 4 lekukan dengan jarak sama
berbentuk V yang tegak lurus terhadap ujung silinder. Ukuran tiap lekukan sedemikian hingga
bagian yang terbuka pada dasar silinder luasnya 1,60 mm persegi dan pada bagian atas silinder
lebar 9,5 mm dan dalam 2,55 mm. Seluruh permukaan cakram licin.
Prosedur
Kapsul gelatin keras Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Tablet tidak
bersalut, tanpa menggunakan cakram. Sebagai pengganti cakram digunakan suatu kasa berukuran
10 mesh seperti yang diuraikan pada rangkaian keranjang, kasa ini ditempatkan pada permukaan
lempengan atas dari rangkaian keranjang. Amati kapsul dalam batas waktu yang dinyatakan dalam
masing-masing monografi, semua kapsul harus hancur, kecuali bagian dari cangkang kapsul. Bila 1
tablet atau 2 kapsul tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 kapsul lainnya: tidak
kurang 16 dari 18 kapsul yang diuji harus hancur sempurna.
Kapsul gelatin lunak Lakukan pengujian dengan prosedur seperti yang tertera pada Kapsul gelatin
keras.
2. Uji disolusi (FI IV, hal 1083-1085)(Suplemen II FI IV, hal. 1844-1852)(FI V halaman 1605)
22
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan disolusi yang tertera dalam
masing-masing monografi untuk sediaan yang digunakan secara oral. Bila pada etiket dinyatakan
bahwa sediaan bersalut enterik, sedangkan dalam masing-masing monografi, uji disolusi atau uji
waktu hancur tidak secara khusus dinyatakan untuk sediaan lepas tunda, prosedur dan interpretasi
yang tertera pada sediaan lepas tunda dapat digunakan, kecuali dinyatakan lain dalam masing-
masing monografi. Dari jenis alat yang diuraikan di sini, pergunakan salah satu sesuai dengan yang
tertera dalam masing-masing monografi.
Untuk gelatin keras atau lunak dan tablet salut gelatin, yang tidak memenuhi syarat uji disolusi
ulangi uji sebgai berikut:
- Jika media disolusi yang dinyatakan pada masing-masing monografi adalah air atau media
dengan pH kurang dari 6,8 gunakan media yang sama dengan penambahan pepsin yang
dimurnikan hingga aktivitas tidak lebih dari 750.000 Unit per 1000 mL.
- Untuk media dengan PH 6,8 atau lebih besar, dapat ditambahkan pankreatin hingga aktivitas
protease tidak lebih 1750 Unit FI per 1000 mL.
Untuk obat yang kelarutan dalam air terbatas, disolusi akan lebih berarti dari pada waktu hancur. Uji
disolusi seperti yang tertera pada Uji Disolusi <1231> dipersyaratkan dalam sejumlah monografi
kapsul. Dalam banyak hal, kecepatan disolusi dapat dikorelasikan dengan ketersediaan hayati zat
aktif. Tetapi uji tersebut terutama berguna sebagai alat untuk tapis pendahuluan formulasi dan
sebagai prosedur pengawasan mutu secara rutin (FI V, hal 52).
23
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Uji kesesuaian alat Lakukan pengujian masing-masing alat menggunakan 1 tablet Kalibrator
Disolusi FI jenis disintegrasi dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan disintegrasi sesuai dengan
kondisi percobaan yang tertera. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam
rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari kalibrator yang bersangkutan.
Menurut Suplemen II FI IV, hal. 1848:
Penetapan uji kesesuaian dari uji disolusi meliputi kesesuaian terhadap ukuran dan toleransi
untuk alat. Sebagai tambahan, parameter uji kritis dipantau secara periodik selama pengujian,
meliputi: volume, suhu media disolusi, kecepatan rotasi (untuk alat 1 dan 2), kecepatan turun-
naik (untuk alat 3) laju alir media (untuk alat 4). Penetapan kinerja penerimaan uji disolusi
dilakukan secara periodik. Kesesuaian untuk masing-masing alat dilakukan dengan verifikasi
kinerja.
Verifikasi kinerja untuk alat 1 dan 2:
Lakukan pengujian masing-masing wadah menggunakan 1 tablet prednison BPFI sesuai dengan
kondisi operasional yang ditentukan. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam
rentang yang diperbolehkan seperti yang tertera pada sertifikat dari tablet yang bersangkutan.
Media disolusi Gunakan pelarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Pengukuran
volume dilakukan pada suhu antara 20° dan 25°. Bila Media disolusi adalah suatu larutan dapar,
atur pH larutan sedemikian hingga berada dalam batas 0,05 satuan pH yang tertera pada masing-
masing monografl. [Catatan Gas terlarut dapat membentuk gelembung yang dapat merubah hasil
pengujian. Oleh karena itu, gas terlarut harus dihilangkan terlebih dahulu sebelum pengujian
dimulai. Salah satu metode deaerasi sebagai berikut: panaskan media, sambil diaduk perlahan,
hingga suhu 41°, segera disaring menggunakan vakum dengan penyaring berporositas 0,45 µm
atau kurang, dengan pengadukan yang kuat, dan pengadukan yang terus menerus sambil divakum
selama lebih kurang 5 menit.]
Waktu Bila dalam spesifikasi hanya terdapat satu waktu, pengujian dapat diakhiri dalam waktu
yang lebih singkat bila persyaratan jumlah minimum yang terlarut telah dipenuhi. Bila dinyatakan
dua waktu atau lebih, cuplikan dapat diambil hanya pada waktu yang ditentukan dengan toleransi ±
2%.
24
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Prosedur untuk kapsul, tablet tidak bersalut dan tablet bersalut bukan enterik
Masukkan sejumlah volume Media disolusi seperti yang tertera dalam masing-masing monografi ke
dalam wadah, pasang alat, biarkan Media disolusi hingga suhu 37º ± 0,5º, dan angkat termometer.
Masukkan 1 tablet atau 1 kapsul ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan
sediaan yang diuji dan segera jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam masing-
masing monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan,
ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan Media disolusi dan bagian atas dari
keranjang berputar atau daun dari alat dayung, tidak kurang 1 cm dari dinding wadah. Lakukan
penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Lanjutkan pengujian terhadap
bentuk sediaan tambahan.
Bila cangkang kapsul mengganggu penetapan, keluarkan isi tidak kurang dari 6 kapsul sesempuma
mungkin, larutkan cangkang kapsul dalam sejumlah volume Media disolusi seperti yang dinyatakan.
Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Buat koreksi seperlunya.
Faktor koreksi lebih besar 25% dari kadar pada etiket tidak dapat diterima.
Interpretasi Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan dipenuhi bila
jumlah zat aktif yang terlarut dari sediaan yang diuji sesuai dengan tabel penerimaan. Lanjutkan
pengujian sampai tiga tahap kecuali bila hasil pengujian memenuhi tahap S1 atau S2 . Harga Q
adalah jumlah zat aktif yang terlarut seperti yang tertera dalam masing-masing monografi,
dinyatakan dalam persentase kadar pada etiket, angka 5% dan 15% dalam tabel adalah persentase
kadar pada etiket, dengan demikian mempunyai arti yang sama dengan Q.
Tabel Penerimaan
Rata-rata dari 24 unit (S1 + S2+ S3) adalah sama dengan atau
S3 12 lebih besar dari Q, tidak lebih dari 2 unit sediaan yang lebih kecil
dariyang
Kalau pada tahap S1 ada unit Q -15%
lebihdan tidak
kecil darisatu unitmakan
Q-25% pun yang lebih
proses kecilperlu
tidak dari dilanjutkan
Q - 25%. ke
tahap S2 dan S3 – disimpulkan sediaan tidak memenuhi syarat disolusi
Kalau pada pada tahap S1 semua unit tidak kurang dari Q+5%, maka tidak perlu dilanjutkan ke
tahap S2 dan S3.
Evaluasi kimia
1. Identifikasi
Mengacu pada masing-masing monografi
2. Penetapan kadar
Mengacu pada masing-masing monografi
25
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Evaluasi biologi
1. Penetapan Potensi Antibiotik (khusus jika zat aktif antibiotik)(FI V, hal 1392-1399)
Tujuan : untuk memastikan aktivitas antibiotik tidak berubah selama proses pembuatan larutan dan
menunjukkan daya hambat antibiotik terhadap mikroba.
Prinsip : Pengukuran hambatan pertumbuhan biakan mikroba oleh antibiotik dalam sediaan yang
ditambahkan ke dalam media padat atau cair yang mengandung biakan mikroba berdasarkan
metode lempeng atau metode turbidimetri.
Penafsiran hasil :
Potensi antibiotik ditentukan dengan menggunakan metode garis lurus transformasi log dengan
prosedur penyesuaian kuadrat terkecil dan uji linieritas (FI V,hal 1399) (perhitungan potensi
dilakukan seperti tertera pada Potensi hasil interpolasi dari kurva baku seperti tertera pada Desain
dan Analisis Penetapan Hayati <81> hal 1366. Harga KHM yang makin rendah, makin kuat
potensinya. Pada Umumnya antibiotik yang berpotensi tinggi mempunyai KHM yang rendah dan
diameter hambat yang besar
Tujuan: Menunjukkan efektifitas pengawet antimikroba yang ditambahkan pada sediaan dosis
ganda yang dibuat dengan dasar atau bahan pembawa berair seperti produk parenteral, telinga,
hidung, dan mata yang dicantumkan pada etiket produk yang bersangkutan.
Prinsip: Pengurangan jumlah mikroba yang dimasukkan ke dalam sediaan yang mengandung
pengawet dalam selang waktu tertentu dapat digunakan sebagai parameter efektifitas pengawet
dalam sediaan. Inokulasi mikroba pada sediaan dengan cara menginkubasi tabung bakteri biologik
(Candida Albicans, Aspergillus Niger, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus
aureus) yang berisi sampel dari inokula pada suhu 20-25C (kalo di FI ditulis 22.5°C ± 2.5°C tapi
sama aja sebenarnya) dalam media Soybean-Casein Digest Agar
26
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Prosedur : Inokulasi menggunakan jarum suntik melalui sumbat karet secara aseptik ke dalam 5
wadah asli sediaan. Jika wadah tidak dapat ditembus secara aseptik maka dipindahkan 20ml sampel
masing2 ke dalam 5 tabung bakteriologik bertutup steril . Volume suspensi inokula yang digunakan
antara 0.5% dan 1.0% dari volume sediaan (menggunakan perbandingan 0,10 ml inokula setara dg
20 ml sediaan) lalu dicampur. Kadar mikroba uji yang ditambahkan pada sediaan seperti halnya
kadar akhir sediaan uji setelah diinokulasi antara 1x 10 5 dan 1x106 koloni/mL, kemudian diinkubasi
pd suhu 20-25˚C lalu amati.
Syarat/penafsiran hasil:
Persyaratan untuk efektifitas antimikroba dipenuhi jika kriteria spesifik pada tabel dipenuhi: tidak
terjadi pengingkatan lebih tinggi dari log 0,5 unit terhadap nilai log mikroba awal.
27
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Kategori Sediaan
3. Kandungan zat antimikroba (khusus untuk formula yang menggunakan pengawet) (FI V, hal 1441-
1444)
Khusus Pengawet : Metode I Kromatografi gas (Benzil alkohol, Klorobutanol, Fenol, serta
metilparaben dan propilparaben)
Tujuan: Menentukan kadar pengawet terendah yang masih efektif dan ditujukan untuk zat-zat yang
paling umum digunakan untuk menunjukkan bahwa zat yang tertera memang ada, tetapi tidak
lebih dari 20% dari jumlah yang tertera di etiket.
Prinsip: Penentuan kandungan zat antimikroba menggunakan kromatografi gas atau polarografi
(sesuaikan dengan pengawet yang digunakan)
Persyaratan : Produk harus mengandung sejumlah zat antimikroba seperti yang tertera pada etiket,
tidak lebih dari 20% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Penafsiran Hasil : Kandungan zat antimikroba dinyatakan dalam satuan b/v atau v/v
28
TEORI SEDIAAN APOTEKER AGUSTUS 2013-2014 KAPSUL
Cangkang kapsul gelatin memiliki kadar air sekitar 13 - 16 % untuk menjamin elastisitas
lapisan gelatin sehingga jika disimpan di tempat yang lembab kapsul akan menjadi
lengket dan lunak satu sama lain, serta sukar dibuka.
Bahan yang dapat merusak cangkang kapsul antara lain adalah :
o Mengandung campuran eitecticum (memiliki titik lebur lebih rendah daripada
titik lebur semula pada zat yang dicampur) sehingga menyebabkan kapsul rusak
atau lembek. Hal ini diatasi dengan menambahkan bahan yang inert pada
masing-masing bahan, baru kedua bahan dicampurkan.
o Mengandung zat yang higroskopis. Serbuk yang mudah mencair seperti KI, NaI,
NaNO2 akan merusak dinding kapsul sehingga mudah rapuh karena meresap
air dari cangkang kapsul. Sehingga penambahan bahan inert dapat
menghambat proses ini.
o Serbuk yang mempunyai bobot jenis ringan atau berbentuk kristal harus
digerus terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam kapsul.
o Bahan cairan kental dalam jumlah sedikit dapat dikeringkan dengan
menambahkan bahan inert baru dimasukkan ke dalam kapsul.
o Untuk minyak lemak dapat langsung dimasukkan dalam kapsul
kemudianditutup tetapi minyak yang mudah menguap harus diencerkan
terlebih dahuludengan minyak lemak sampai kadarnya 40% sebelum
dimasukkan ke dalamkapsul agar tidak merusak dinding kapsul.
29