Makalah - Kelompok 4
Makalah - Kelompok 4
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Pramudiyanti,M.Si
Oleh:
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jurusan Jaringan SMK memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga terampil di
bidang teknologi. Namun, perubahan cepat dalam teknologi dan dinamika industri
memunculkan pertanyaan kritis tentang apakah kurikulum yang ada sudah mampu
menjawab kebutuhan aktual di lapangan. Oleh karena itu, analisis dan pengembangan
desain kurikulum menjadi sebuah kebutuhan mendesak untuk memastikan bahwa
kurikulum dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
dengan perkembangan terkini.
1
itu, kendala-kendala praktis dalam implementasi kurikulum juga perlu diidentifikasi
dan diselesaikan agar proses pendidikan berjalan efektif. Respons lulusan terhadap
kurikulum yang ada juga menjadi indikator penting untuk mengevaluasi efektivitas
pendidikan di SMK Jurusan Jaringan.
Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam
dalam analisis dan pengembangan desain kurikulum SMK Jurusan Jaringan.
Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat menengah, khususnya dalam mencetak
lulusan yang siap bersaing dan beradaptasi dengan perubahan yang terus-menerus
dalam dunia teknologi dan industri.
B Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini diantaranya adalah:
1. Pemahaman Mendalam tentang Kurikulum
2. Memahami apa saja faktor penghambat dalam mendesain dan mengembangkan
kurikulum khusunya jurusan jaringan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan kejuruan bertujuan menghasilkan manusia yang siap kerja bukan menjadi
manusia yang memberikan beban kehidupan bagi keluarga, masyarakat, berbangsa
dan bernegara. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003 juga dinyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”(Tia Ayu
Ningrum, 20 :1). Dalam SMK/MAK diperlukan kurikulum yang memadai dan cocok
untuk menunjang proses pembelajaran yang akan ditekuni oleh siswa untuk
menghasilkan lulusan yang siap kerja. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, “Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional”.
3
“Dalam pengembangan kurikulum SMK/MAK memuat tiga bagian kurikulum yaitu
kurikulum dengan program normatif berguna untuk pembentukan watak seseorang,
adaptif berguna untuk penanaman dasar dan pengembangan kemampuan profesi, dan
produktif berguna untuk pembekalan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
didunia pekerjaan”(Yoto, 2013:8). Program-program tersebut dapat dipaparkan : 1)
Program normatif Berguna untuk membentuk pribadi peserta didik yang utuh dan
pribadi yang memiliki norma-norma dari makhluk individu menjadi makhluk sosial
dalam anggota masyarakat. Program ini bertujuan unuk mengembangkan peserta
didik dapat berkembang secara selaras dalam kehidupan sosial. Kompetensi yang
diperlukan yaitu pembentukan sikap, perilaku dan pendidikan karakter yang diajarkan
dalam pelatihan. 2) Program adaptif Berguna untuk membentuk peserta didik menjadi
suatu individu yang memiliki dasar kuat dan berkembang sesuai dengan perubahan.
Program ini juga memberikan kesempatan peserta didik untuk memahami dan
menguasai konsep dasar dan prinsip dasar keilmuan yang diterapkan sehari-hari
dalam melandasi kompetensi bekerja. Selain itu, juga membentuk kemampuan peserta
didik dalam berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni serta dasar-dasar program keahlian yang sudah
dipelajari. 3) Program produktif Berguna untuk membentuk peserta didik menjadi
suatu individu yang mampu merealisasikan yang sudah dipelajari di SMK/MAK pada
suatu pekerjaan yang relevan dan berkaitan dengan bidang keahlian yang sudah
ditekuninya.
5
B. Prosedur Pengembangan Kurikulum
1. Perencanaan Kurikulum
Perencanaan merupakan suatu proses intelektual yang melibatkan pembuatan
keputusan.proses ini menuntut persiapan mental untuk berpikir sebelum bertindak,
berbuat berdasarkan kenyataan, bukan perkiraan dan berbuat sesuatu secara
teratur. Perencanaan membantu organisasi untuk fokus pada keuntungan jangka
pendek untuk mempertimbangkan pentingnya program dan kegiatan-kegiatan
serta pengaruhnya untuk masa mendatang. Suatu rencana yang baik terdiri dari 5
unsur khusus, yaitu: a. Tujuan dirumuskan secara jelas. b. Komperhensif,
menyeluruh namun jelas bagi staf dan para anggota organisasi. c. Hirarki rencana
yang terfokus pada daerah yang paling penting. d. Bersifat ekonomis,
mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia. e. Layak, yaitu memungkinkan
adanya perubahan.
2. Pengorganisasian Kurikulum
Organisasi adalah suatu kelompok sosial yang bersifat tertutup atau terbuka
terhadap pihak luar yang diatur berdasarkan aturan tertentu yang dipimpim oleh
seorang pemimpin atau seorang staf administratif yang dapat melaksanakan
bimbingan secara teratur dan bertujuan. Untuk mengembangkan kurikulum,
pengorganisasiannya adalah: a. Organisasi perencanaan kurikulum, dilaksanakan
oleh suatu tim pengembang kurikulum. b. Organisasi dalam rangka plaksanaam
kurikulum, pada tingkat daerah. c. Organisasi dalam evaluasi kurikulum, yang
melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Pada masing-masing jenis
organisasi tersebut dilaksanakan oleh suatu susunan kepengurusan yang
ditentukan sesuai dengan struktur organisasi dengan tugas-tugas ornganisasi
tertentu. Secara akademik, organisai kurikulumnya meliputi: a. Kurikulum mata
pelajaran, terdiri dari sejumlah mata pelajaran secara terpisah. b. Kurikulum
bidang studi, memfungsikan beberapa mata pelajaran sejenis. c. Kurilukulum
integrasi, memusatkan kurikulum pada topik atau masalah tertentu. d. Core
Curicullum, kurikum disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan siswa. Di sini,
bentuk-betuk kurikulum disusun menurut pola organisasi kurikulum yang
terstruktur, urutan dan ruang lingkup materi tertentu.
6
3. Penyusunan Staf
Staffing adalah fungsi yang menyediakan orang-orang untuk melaksanakan suatu
sistem yang direncanakan dan diorganisasikan. Staffing dilaksanakan setelah
semua tugas ditetapkan terlebih dahulu. Staffing terdiri dari: a. Rekrutmen; adalah
suatu proses ketenagaan yang berkualifikasi tertentu untuk menempati posisi kerja
yang tersedia. Rekrutmen ini bisa dilaksanakan secara internal dan eksternal.
Seleksi; adalah proses mengidentifikasi kriteria seleksi bagi calon ketenagaan. c.
Hiring; setelah mengidentifikasi kandidat-kandidat terbaik, kemudian perlu dipilih
kandidat yang paling baik dari daftar tersebut, menentukan calon yang paling
memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan. d. Penempatan; proses ini merupakan
pekerjaan yang senyatanya. Disini, tenaga kerja diberikan kesempatan untuk
mengembangkan bakatnya secara maksimal. e. Manajemen staf; adalah kegiatan
menumbuhkan dan mengembangkan unsur ketenagaan pada suatu lembaga.
4. Kontrol Kurikulum
Pengontrolan adalah proses pengecekan performance terhadap standar untuk
menentukan sejauh mana tujuan telah tercapai. Kontrol ini sangat berhubungan
erat dengan perencanaan sebagai bagian dari sistem. Sedangkan kontrol kurikulum
adalah proses pembuatan beberapa keputusan tentang kurikulum di dalam sekolah,
atau proses pengajaran yanag dibatasi oleh minat-minat pihak luar, seperti orang
tua, karyawan dan masyarakat.
7
C. Contoh Struktur Kurikulum Kejuruan Jurusan Jaringan (TKJ)
8
D. Implementasi Pengembangan Kurikulum
Implementasi dapat dilihat sebagai rangkaian yang sangat teknis dalam keseluruhan
prosesnya dan sangat estetis. Point utamanya adalah bahwa ini merupakan komponen
yang sangat diperlukan dalam siklus tindakan kurikulum. Implementasi merupakan
suatu proses interaktif antara pihak yang membuat program dan pihak yang
mengimplementasikannya. Matthew Miles dan Karen Louis dalam jurnal (Weaver,
2009) mencatat bahwa agar sebuah rencana dapat membuahkan hasil,sebuah visi misi
harus ditetapkan. Dalam riset,sekolah yang berhasil menerapkan perubahan yang
meningkatkan program mereka memiliki staf yang memiliki visi yang sama mengenai
apa yang dibutuhkan sekolah.
2) Dukungan implementasi
9
Para perancang kurikulum harus didukung untuk modifikasi program yang
direkomendasikan untuk memudahkan implementasi. Guru mempunyai
tanggungjawab utama adalah untuk mengajarkan kurikulum,tetapi jika mereka
ingin mempunyai suatu pengaruh dalam implementasi dan pengembangan
kurikulum dan bagaimana suatu kurikulum diciptakan.
10
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12