Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ANALISIS DAN PENGEMBANGAN DESAIN KURIKULUM SMK JURUSAN


JARINGAN SERTA SHARING HASIL KARYA

DOSEN PENGAMPU :

Dr.Pramudiyanti,M.Si

Oleh:

1. Adelia Oktaviani 2113025002


2. Nicky Endarta 2113025003
3. Cindy Ayu Kinanti 2113025008
4. Raifan Ahmad Kurniawan 2113025018
5. Kalfi Aqsol Pratama 2113025021
6. Adinda Putri 2113025025
7. Sabena Regina Putri S 2113025027
8. Aisyah Lupiana 2113025036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii


BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Cara Mengembangkan Kurikulum Kejuruan Dan Landasannya ................................ 3
B. Prosedur Pengembangan Kurikulum........................................................................... 6
C. Contoh Struktur Kurikulum Kejuruan Jurusan Jaringan (TKJ) .................................. 8
D. Implementasi Pengembangan Kurikulum ................................................................... 9
BAB 3 ...................................................................................................................................... 11
PENUTUP................................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di era globalisasi dan teknologi informasi menuntut sebuah transformasi


mendalam dalam kurikulum pendidikan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai
lembaga pendidikan menengah memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan
generasi muda untuk menghadapi perubahan dinamis dalam dunia kerja, terutama di
bidang teknologi. Jurusan Jaringan pada SMK menjadi kunci penting dalam
menyuplai tenaga kerja yang handal dan siap bersaing di ranah teknologi informasi
dan komunikasi.

Lingkungan pendidikan saat ini dihadapkan pada tantangan yang kompleks.


Kemajuan teknologi, revolusi industri 4.0, dan perubahan kebutuhan pasar kerja
menjadi parameter utama yang memerlukan respons cepat dari sistem pendidikan.
Pemahaman mendalam terhadap kebutuhan industri, perkembangan teknologi
jaringan, dan ekspektasi masyarakat terhadap lulusan SMK Jurusan Jaringan menjadi
krusial dalam meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan.

Jurusan Jaringan SMK memiliki peran strategis dalam mencetak tenaga terampil di
bidang teknologi. Namun, perubahan cepat dalam teknologi dan dinamika industri
memunculkan pertanyaan kritis tentang apakah kurikulum yang ada sudah mampu
menjawab kebutuhan aktual di lapangan. Oleh karena itu, analisis dan pengembangan
desain kurikulum menjadi sebuah kebutuhan mendesak untuk memastikan bahwa
kurikulum dapat memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang sesuai
dengan perkembangan terkini.

Ketidaksesuaian kurikulum dengan perkembangan teknologi dapat mengakibatkan


kesenjangan antara apa yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan industri. Selain

1
itu, kendala-kendala praktis dalam implementasi kurikulum juga perlu diidentifikasi
dan diselesaikan agar proses pendidikan berjalan efektif. Respons lulusan terhadap
kurikulum yang ada juga menjadi indikator penting untuk mengevaluasi efektivitas
pendidikan di SMK Jurusan Jaringan.

Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam
dalam analisis dan pengembangan desain kurikulum SMK Jurusan Jaringan.
Diharapkan, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi nyata dalam
meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat menengah, khususnya dalam mencetak
lulusan yang siap bersaing dan beradaptasi dengan perubahan yang terus-menerus
dalam dunia teknologi dan industri.

B Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara mengembangkan kurikulum kejuruan dan apa landasan


pengembangannya?
2. Apa saja prosedur dalam mendesain dan mengembangkan kurikulum kejuruan?
3. Seperti apa contoh dari kurikulum kejuruan jurusan jaringan ?
4. Bagaimana implementasi pengembangan kurikulum ?

C. Tujuan Penulisan

1. Menjelaskan bagaimana cara mengembangkan kurikulum kejuruan dan


landasannya
2. Menjelaskan prosedur dalam mendesain dan mengembangkan kurikulum kejuruan
3. Memberikan contoh dari kurikulum kejuruan jurusan jaringan
4. Menjelaskan implementasi pengembangan kurikulum

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan ini diantaranya adalah:
1. Pemahaman Mendalam tentang Kurikulum
2. Memahami apa saja faktor penghambat dalam mendesain dan mengembangkan
kurikulum khusunya jurusan jaringan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Cara Mengembangkan Kurikulum Kejuruan Dan Landasannya

Pendidikan kejuruan bertujuan menghasilkan manusia yang siap kerja bukan menjadi
manusia yang memberikan beban kehidupan bagi keluarga, masyarakat, berbangsa
dan bernegara. Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun
2003 juga dinyatakan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”(Tia Ayu
Ningrum, 20 :1). Dalam SMK/MAK diperlukan kurikulum yang memadai dan cocok
untuk menunjang proses pembelajaran yang akan ditekuni oleh siswa untuk
menghasilkan lulusan yang siap kerja. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, “Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional”.

Pengembangan kurikulum dapat dibedakan secara internal dan eksternal.


Pengembangan secara internal mengacu pada tujuan sistem pendidikan nasional,
sedangkan secara eksternal sesuai dengan SMM ISO 9001: 2008, yaitu pada klausul
7.3. Pengembangan kurikulum, mengatur bahwa pengembangan kurikulum harus
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1) Perencanaan pengembangan kurikulum
2) Proses pengembangan kurikulum
3) Keluaran pengembangan kurikulum
4) Tinjauan pengembangan kurikulum
5) Verifikasi pengembangan kurikulum
6) Validasi pengembangan kurikulum
7) Pengendalian penyusuaian kurikulum.

3
“Dalam pengembangan kurikulum SMK/MAK memuat tiga bagian kurikulum yaitu
kurikulum dengan program normatif berguna untuk pembentukan watak seseorang,
adaptif berguna untuk penanaman dasar dan pengembangan kemampuan profesi, dan
produktif berguna untuk pembekalan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan
didunia pekerjaan”(Yoto, 2013:8). Program-program tersebut dapat dipaparkan : 1)
Program normatif Berguna untuk membentuk pribadi peserta didik yang utuh dan
pribadi yang memiliki norma-norma dari makhluk individu menjadi makhluk sosial
dalam anggota masyarakat. Program ini bertujuan unuk mengembangkan peserta
didik dapat berkembang secara selaras dalam kehidupan sosial. Kompetensi yang
diperlukan yaitu pembentukan sikap, perilaku dan pendidikan karakter yang diajarkan
dalam pelatihan. 2) Program adaptif Berguna untuk membentuk peserta didik menjadi
suatu individu yang memiliki dasar kuat dan berkembang sesuai dengan perubahan.
Program ini juga memberikan kesempatan peserta didik untuk memahami dan
menguasai konsep dasar dan prinsip dasar keilmuan yang diterapkan sehari-hari
dalam melandasi kompetensi bekerja. Selain itu, juga membentuk kemampuan peserta
didik dalam berkembang dan beradaptasi sesuai dengan perkembangan Ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni serta dasar-dasar program keahlian yang sudah
dipelajari. 3) Program produktif Berguna untuk membentuk peserta didik menjadi
suatu individu yang mampu merealisasikan yang sudah dipelajari di SMK/MAK pada
suatu pekerjaan yang relevan dan berkaitan dengan bidang keahlian yang sudah
ditekuninya.

Pengembangan dan penyusunan kurikulum SMK/MAK menggunakan 3 pendekatan


utama, yaitu: 1) Pendekatan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(Competency Based Curriculum Development Approach) Pendekatan ini berkaitan
dengan kemampuan dalam merefleksikan suatu pekerjaan yang menitikberatkan
tingkat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang sesuai standar
industri bukan standar relatif yang ditetapkan oleh kelompok tertentu. 2) Pendekatan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Luas (Broad Based Curriculum Development
Approach) Pendekatan ini berkaitan dengan kemampuan-kemampuan yang dimiliki
seseorang berupa intelektual dan emosional yang diharapkan hasil lulusan
SMK/MAK dapat berkembang secara terus-menerus dilapangan. Dalam dunia kerja
yang selalu mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman seperti saat ini
menuntut tamatan SMK sebagai berikut: 1) Memiliki daya saing yang tinggi (adaptif
4
dan antisipatif); 2) Terbuka terhadap perubahan; 3) Mampu belajar bagaimana cara
belajar yang baik sehingga dapat belajar seumur hidup, hidup nyaman dengan
perubahan dan pada hidup nyaman dengan kemapanan; 4) Memiliki kapasitas
menghadapi hal-hal baru secara tepat; 5) Memiliki “multi-skilling” dengan mudah
dilatih ulang; 6) Memiliki dasar-dasar kemampuan yang luas, kuat dan mendasar
sehingga mampu berkembang dan bersaing dalam era yang penuh kompetisi. Untuk
itu diperlukan struktur hierarki pengembangan dan penyusunan kurikulum
SMK/MAK sebagai berikut: 1) Komponen dasar Komponen yang mampu
memberikan komponen dasar yang luas, kuat dan mendasar berisi mata pelajaran
yang memberikan kemampuan dasar bersifat universal, berlaku lama, tidak tergantung
pada perubahan waktu dan ruang serta merupakan persyaratan dasar. 2) Komponen
lanjutan Komponen yang dibangun atas komponen dasar berupa proporsi dari teori
dan praktek pembelajaran peserta didik di SMK/MAK yang meliputi: pembelajaran
dikelas 27%, pembelajaran di bengkel sekolah 17%, pembelajaran di unit produksi
sekolah 9%, pembelajaran di pusat-pusat pelatihan 12%; dan pembelajaran di tempat
kerja (melaksanakan prakerin) sebanyak 43%. 3) Komponen keahlian Komponen
yang sifatnya berubah-ubah, labil, sesuai dengan kebutuhan lingkungan. 3)
Pendekatan Kurikulum Berbasis Produksi Pendekatan yang menggunakan proses
produksi dalam media pembelajarannya dan memperkenalkan peserta didik dengan
lingkungan kerja secara nyata. Dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Di
dunia industri Peserta didik mendapat pelatihan dan pengalaman nyata melalui
keterlibatan langsung dalam proses produksi sebagai media pendidikan. Kegiatan ini
dapat diterapkan jika peserta didik melaksanakan praktik kerja industri (Prakerin); 2)
Di sekolah Peserta didik dilibatkan dalam proses produksi di unit produksi sekolah,
peserta didik berpraktik di ruang praktikum yang menerapkan mekanisme produksi,
sehingga tercipta suasana kerja seperti di industri. Pelatihan ini harus menghasilkan
produk yang memenuhi standar industri dan layak untuk dijual. 4) Artikulasi Internal
dan Eksternal. Pendekatan ini dilakukan dengan cara observasi atau pengamatan di
lapangan berupa dokumentasi peserta didik dalam melakukan praktek industri dan
melakuakn wawancara narasumber untuk memperoleh data dilapangan bahwa
partisipasi masyarakat industri terhadap penyusunan dan pengembangan kurikulum
dilakukan secara baik.

5
B. Prosedur Pengembangan Kurikulum

1. Perencanaan Kurikulum
Perencanaan merupakan suatu proses intelektual yang melibatkan pembuatan
keputusan.proses ini menuntut persiapan mental untuk berpikir sebelum bertindak,
berbuat berdasarkan kenyataan, bukan perkiraan dan berbuat sesuatu secara
teratur. Perencanaan membantu organisasi untuk fokus pada keuntungan jangka
pendek untuk mempertimbangkan pentingnya program dan kegiatan-kegiatan
serta pengaruhnya untuk masa mendatang. Suatu rencana yang baik terdiri dari 5
unsur khusus, yaitu: a. Tujuan dirumuskan secara jelas. b. Komperhensif,
menyeluruh namun jelas bagi staf dan para anggota organisasi. c. Hirarki rencana
yang terfokus pada daerah yang paling penting. d. Bersifat ekonomis,
mempertimbangkan sumber-sumber yang tersedia. e. Layak, yaitu memungkinkan
adanya perubahan.

2. Pengorganisasian Kurikulum
Organisasi adalah suatu kelompok sosial yang bersifat tertutup atau terbuka
terhadap pihak luar yang diatur berdasarkan aturan tertentu yang dipimpim oleh
seorang pemimpin atau seorang staf administratif yang dapat melaksanakan
bimbingan secara teratur dan bertujuan. Untuk mengembangkan kurikulum,
pengorganisasiannya adalah: a. Organisasi perencanaan kurikulum, dilaksanakan
oleh suatu tim pengembang kurikulum. b. Organisasi dalam rangka plaksanaam
kurikulum, pada tingkat daerah. c. Organisasi dalam evaluasi kurikulum, yang
melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan. Pada masing-masing jenis
organisasi tersebut dilaksanakan oleh suatu susunan kepengurusan yang
ditentukan sesuai dengan struktur organisasi dengan tugas-tugas ornganisasi
tertentu. Secara akademik, organisai kurikulumnya meliputi: a. Kurikulum mata
pelajaran, terdiri dari sejumlah mata pelajaran secara terpisah. b. Kurikulum
bidang studi, memfungsikan beberapa mata pelajaran sejenis. c. Kurilukulum
integrasi, memusatkan kurikulum pada topik atau masalah tertentu. d. Core
Curicullum, kurikum disusun berdasarkan masalah dan kebutuhan siswa. Di sini,
bentuk-betuk kurikulum disusun menurut pola organisasi kurikulum yang
terstruktur, urutan dan ruang lingkup materi tertentu.

6
3. Penyusunan Staf
Staffing adalah fungsi yang menyediakan orang-orang untuk melaksanakan suatu
sistem yang direncanakan dan diorganisasikan. Staffing dilaksanakan setelah
semua tugas ditetapkan terlebih dahulu. Staffing terdiri dari: a. Rekrutmen; adalah
suatu proses ketenagaan yang berkualifikasi tertentu untuk menempati posisi kerja
yang tersedia. Rekrutmen ini bisa dilaksanakan secara internal dan eksternal.
Seleksi; adalah proses mengidentifikasi kriteria seleksi bagi calon ketenagaan. c.
Hiring; setelah mengidentifikasi kandidat-kandidat terbaik, kemudian perlu dipilih
kandidat yang paling baik dari daftar tersebut, menentukan calon yang paling
memenuhi kualifikasi yang telah ditetapkan. d. Penempatan; proses ini merupakan
pekerjaan yang senyatanya. Disini, tenaga kerja diberikan kesempatan untuk
mengembangkan bakatnya secara maksimal. e. Manajemen staf; adalah kegiatan
menumbuhkan dan mengembangkan unsur ketenagaan pada suatu lembaga.

4. Kontrol Kurikulum
Pengontrolan adalah proses pengecekan performance terhadap standar untuk
menentukan sejauh mana tujuan telah tercapai. Kontrol ini sangat berhubungan
erat dengan perencanaan sebagai bagian dari sistem. Sedangkan kontrol kurikulum
adalah proses pembuatan beberapa keputusan tentang kurikulum di dalam sekolah,
atau proses pengajaran yanag dibatasi oleh minat-minat pihak luar, seperti orang
tua, karyawan dan masyarakat.

7
C. Contoh Struktur Kurikulum Kejuruan Jurusan Jaringan (TKJ)

8
D. Implementasi Pengembangan Kurikulum

Implementasi adalah proses penerapan gagasan,konsep,dan kebijakan dalam bentuk


tindakan praktis sehingga menimbulkan dampak,baik berupa perubahan
pengetahuan,keterampilan,serta nilai dan sikap. Kurikulum yang dirancang secara
optimal harus dilaksanakan dan memberikan hasil pembelajaran. Banyak kurikulum
yang dirancang dan dikembangkan tetapi tidak dilaksanakan karena kurangnya
perencanaan perubahan di seluruh sistem sekolah. Kurikulum yang gagal mungkin
disebabkan karena belum mengkaji secara kritis usulan pengembangan kurikulum.
Individu di kampus percaya bahwa upaya kurikulum dimaksudkan untuk melengkapi
rencana baru yang sedang dikembangkan atau membeli materi baru.

Implementasi dapat dilihat sebagai rangkaian yang sangat teknis dalam keseluruhan
prosesnya dan sangat estetis. Point utamanya adalah bahwa ini merupakan komponen
yang sangat diperlukan dalam siklus tindakan kurikulum. Implementasi merupakan
suatu proses interaktif antara pihak yang membuat program dan pihak yang
mengimplementasikannya. Matthew Miles dan Karen Louis dalam jurnal (Weaver,
2009) mencatat bahwa agar sebuah rencana dapat membuahkan hasil,sebuah visi misi
harus ditetapkan. Dalam riset,sekolah yang berhasil menerapkan perubahan yang
meningkatkan program mereka memiliki staf yang memiliki visi yang sama mengenai
apa yang dibutuhkan sekolah.

Ada beberapa hal yang mendukung proses pelaksanaan implementasi, di antaranya


sebagai berikut:
1) Mengomunikasikan rencana implementasi
Komunikasi adalah pesan antara pengirim dan penerima yang tidak menjamin
bahwa komunikasi akan efektif,akurat atau berkualitas tinggi. Untuk memastikan
bahwa jaringan komunikasi lengkap dan pesan disampaikan dengan tepat,spesialis
kurikulum harus memahami saluran komunikasi informal sistem sekolah. Saluran
komunikasi formal mengikuti kesepakatan yang ditetapkan di tingkat organisasi.

2) Dukungan implementasi

9
Para perancang kurikulum harus didukung untuk modifikasi program yang
direkomendasikan untuk memudahkan implementasi. Guru mempunyai
tanggungjawab utama adalah untuk mengajarkan kurikulum,tetapi jika mereka
ingin mempunyai suatu pengaruh dalam implementasi dan pengembangan
kurikulum dan bagaimana suatu kurikulum diciptakan.

10
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan kejuruan merupakan wujud dari sistem pendidikan di Indonesia yang


menghasilkan peserta didik yang ahli dan kompeten dalam bidang yang ditekuninya.
Diperlukan pengembangan kurikulum yang sesuai agar menghasilkan lulusan peserta
didik yang siap kerja.(Sinurat, 2019) Pengembangan kurikulum adalah proses
perencanaan dan penyusunan kurikulum oleh pengembang kurikulum dan kegiatan
yang dilakukan agar kurikulum yang dihasilkan dapat menjadi bahan ajar dan acuan
yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Dalam mengembangkan kurikulum,para guru dapat memilih beberapa model antara


lain: model administrasi,model pendekatan grass roots,model
demonstrasi,beauchamps sytem model atau model beauchamp,model rogers,model
pemecahan masalah,dan model taba. Adapun prosedur dalam pengembangan
kurikulum meliputi perencanaan kurikulum,pengorganisasian kurikulum,penyusunan
staf,dan kontrol kurikulum. Implementasi kurikulum merupakan proses penerapan
ide,konsep,kebijakan dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak
baik berupa perubahan pengetahuan,keterampilan,maupun nilai dan sikap peserta
didik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Sinurat, D. I. S. B. (2019). Pengembangan Sistem Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan


Untuk Menghasilkan Lulusan Yang Handal Di Indonesia. Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 5–24.

Weaver, T. (2009). Grass roots. Engineering, 250(2), 44–47.

12

Anda mungkin juga menyukai