89-Article Text-184-1-10-20151101
89-Article Text-184-1-10-20151101
E-mail: lennynuraeni86@gmail.com
Abstrak
Pemerolehan morfologi (verba) Pada anak usia 3, 4 dan 5 tahun (suatu kajian neuro
psikolinguistik). Kajian teoritik Penelitian ini mencakup: Pengertian Psikolinguistik
Perkembangan, Pengertian Psikolinguistik Perkembangan Anak, Pembagian Psikolinguistik
Perkembangan, Karakteristik Anak Usia Dini, teori morfologi dan teori kelas verba. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian mini riset ini adalah kualitatif, merupakan suatu
penelitian untuk mendeskripsikan secara narasi peristiwa, perilaku orang orang atau suatu
keadaan tertentu secara rinci dan mendalam. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian
Kualitatif Etnografi. Data yang diperoleh dari hasil penelitian mini riset, serta grafik siatas
dapat terlihat bahwa konsep universal yang dipatuhi oleh anak dalam pemerolehan bahasa ini
tidak merata, tampak sangat nyata bahwa dalam pemerolehan Verba, faktor masukan dari
lingkungan sangat berpengaruh pada anak. Alifia Septima Zahra yang berusia 3 Tahun terlihat
telah banyak memiliki perbendaharaan kata benda atau Verba dasar yang merupakan verba
yang berupa morfem dasar bebas. Sedangkan untuk Verba turunan, afiksasi sudah mulai
dilakukan meskipun baru ―ke‖ dan ―nya‖. Pada kata pengulangan yang terlihat, Alifia masih
banyak melakukan pengulangan yang bukan memiliki makna pengulangan. Pengulangan yang
dilakukan sepertinya berupa penegasan agar mitra bicaranya mengerti apa yang
dimaksudkannya. Sedangkan pemajemukan yang diperoleh Alifia masih berupa pengulangan
kata yang didengarnya dari mitra bicara, belum dari hasil kata yang dipahami. M. Rizky
Rahayu L yang berusia 4 tahun bulan terlihat semakin banyak memiliki Verba dasar yang
tidak hanya berada didekat sekitarnya saja. Pada Verba turunan, untuk Verba berfiks sudah
terlihat kalau Rizki sudah dapat mengucapkan dengan penambahan sisipan ―pe‖ ―me‖ ―an‖
―nya‖. Pada Verba bereduplikasi yang diucapkan Rizki sebatas mengulang untuk memperjelas
kegiatannya, dan sudah mulai pada pemaknaan pengulangan. Sedangkan untuk verba
majemuk, Rizki juga telah memiliki pengucapan majemuk melalui kegiatan bermain. Annisa
Nur Sturaya usia 5 Tahun pun terlihat semakin memiliki perbendaharaan verba dasar yang
semakin luas, baik dari benda yang ada di dekatnya maupun yang ada di lingkungan sekitarnya,
termasuk dari hasil pemahamannya dari buku dan televisi. Pada verba turunan, serta untuk
verba berafiks sudah semakin banyak penambahan sisipannya: -ke; nya; an; pe-nya., per-kan,
per-I, me, di, ter, ke, ke-an. Pada verba reduplikasi yang diucapkan annisa sudah pada
pemahaman pengulangan kata dalam makna sebenarnya. Sedangkan untuk verba majemuk
annisa sudah memiliki cukup banyak kata-kata. Pada tahap belajar bahasa (pemerolehan
bahasa) anak memperhatikan kedudukan bahasa orang dewasa yang mengajaknya berbicara
bahwa orang dewasa yang berkomunikasi dengan anaknya tidak mencadelkan bahasanya) dan
si anak memahaminya secara perlahan dan berurutan
Kata Kunci: Pemerolehan Morfologi (Verba) Pada Anak Usia 3, 4 Dan 5 Tahun
13
14
tidak akan lepas dari bahasa. Hal ini Beberapa pengertian psikolinguistik
dikarenakan secara fisiologis manusia menorang tuakan adanya dua aspek yang
melalui ucapan dan telah lama menjadi anak-anak belajar bahasa, dan kedua
objek studi dan penyelidikan para ahli penggunaan yang artinya penggunaan
psikologi. Seperempat abad yang lampau bahasa oleh orang dewasa normal.
perolehan bahasa oleh manusia (Levelt bahasa mulai berkembang dari tingkat yang
pemerolehan bahasa dan perilaku linguistik, anak sepintas nampaknya sama antara anak
terutama mekanisme psikologis yang yang satu dengan lainnya. Akan tetapi perlu
bertanggung jawab atas kedua aspek itu. diperhatikan, bahwa terdapat batasan-
pemerolehan bahasa pada anak-anak dan semantik, dan proses pemerolehan sintaksis
orang dewasa, baik perolehan bahasa secara berjenjang, bertahap, dan terpadu.
an, -kan dan –i selalu berhubungan Verba atau kata kerja biasanya
dengan kata kerja, sufiknya dengan kata dibatasi dengan kata-kata yang menyatakan
benda, ada ulangan dan sebagainya. perbuatan atau tindakan. Namun batasan ini
3) Prinsip Operasinal 3: masih kabur karena tidak mencakup kata-
Adanya kecenderungan anak kata seperti tidur dan meninggal yang
mengadakan generalisasi seperti telah dikenal sebagai kata kerja tetapi tidak
diuraikan sebelumnya. menyatakan perbuatan atau tindakan
4) Prinsip Operasinal 4: sehingga verba disempurnakan dengan
Bahwa anak-anak memperhatikan menambah kata-kata yang menyatakan
akhiran (sufiks) dan memakainya lebih gerak badan ..., atau terjadinya sesuatu
dulu daripada awalan (prefiks). sehingga batasan itu menjadi kata kerja
5) Prinsip Operasinal 5: adalah kata-kata yang menyatakan
Anak-anak dapat memahami perbuatan, tindakan, proses, gerak, keadaan
penempatan kata dan urutan kata itu, dan dan terjadinya sesuatu (Keraf, 1991 :72)
dapat memisahkan antara awalan dan Sedangkan menurut Sudaryanto
akhiran serta pemakaiannya, sehingga (1991 : 6) yang dimaksud dengan verba
tidak terbalik atau keliru dalam adalah kata yang menyatakan perbuatan,
pemakaian. dapat dinyatakan dengan modus perintah,
b) Teori Kelas Verba dan bervalensi dengan aspek
Verba atau kata kerja (bahasa Latin: keberlangsungan yang dinyatakan dengan
verbum, "kata") adalah kelas kata yang kata „lagi‟ (sedang).
menyatakan suatu tindakan, keberadaan, Seperti halnya dengan kata benda untuk
pengalaman, atau pengertian dinamis menentukan apakah sebuah kata adalah kata
lainnya. Jenis kata ini biasanya menjadi kerja(verba) atau tidak, kita mengikuti dua
predikat dalam suatu frasa atau kalimat. prosedur, penetapan dengan kriteria
Berdasarkan objeknya, kata kerja dapat praseologi (Keraf, 1991 : 13).
dibagi menjadi dua: kata kerja transitif yang Sebagai salah satu kelas kata dalam
membutuhkan pelengkap atau objek seperti tuturan kebangsaan verba mempunyai
memukul (bola), serta kata kerja intransitif frengkuensi yang tinggi pemakaiannya
yang tidak membutuhkan pelengkap seperti dalam suatu kalimat. Selain itu, verba
lari. mempunyai pengaruh yang besar terhadap
penyusunan kalimat. Perubahan struktur
pada kalimat sebagian besar ditentukan 1. Kata Kerja Transitif: Kata kerja transitif
oleh perubahan bentuk verba. Pendapat merupakan kata kerja yang selalu diikuti
lain, dikemukakan oleh Harimurti oleh unsur subjek, contoh : membeli,
Kridalaksana (1993: 226) menyatakan membunuh memotong, dll. Dilihat dari
bahwa verba adalah kelas kata yang segi bentuknya kata kerja transitif dapat
biasanya berfungsi sebagai predikat dalam dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu: Kata
beberapa bahasa lain verba mempunyai ciri kerja transitif berimbuhan dan kata kerja
morfologis seperti kata, aspek, dan pesona transitif tak berimbuhan.
atau jumlah. Sebagian verba memiliki unsur 2. Kata Kerja Intransitif: Kata kerja
semantis perbuatan, keadaan dan proses, intransitif ialah kata kerja yang tidak
kelas kata dalam bahasa Indonesia ditorang memerlukan pelengkap. Seperti kata
tuai dengan kemungkinan untuk diawali tidur untuk contoh kalimat berikut: saya
dengan kata tidak dan tidak mungkin tidur, pada kalimat tersebut kata tidur
diawali dengan kata seperti sangat, lebih, yang berposisi sebagai predikat (P) tidak
dan sebagainya. lagi diminta menerangkan untuk
Selanjutnya pendapat yang hampir memperjelas kalimatnya, karena kalimat
sama juga dikemukakan oleh Mess (1992:4) itu sudah jelas.
yang berhubungan dengan pengertian verba Di dalam Bahasa Indonesia ada 2
atau kata kerja. Beliau mengatakan : sesuai dasar dalam pembentukan verba, yaitu
dengan namanya, kata kerja pada umumnya dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri
menyatakan suatu pekerjaan, perbuatan atau karena telah memiliki makna, dan bentuk
gerak. Ciri-ciri fisik lain yang ditampakan dasar yang berafiks atau turunan. dari
secara tradisional adalah kemungkinan bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi :
menduduki fungsi predikat oleh sebuah 1. Verba Dasar Bebas: ialah verba yang
kalimat verba. Ciri-ciri fisik yang paling beruba morfem dasar bebas, misalnya:
menonjol adalah kemampuan menduduki duduk, makan, mandi, minum, dll.
posisi memerintah(imperatif) secara 2. Verba Turunan: ialah verba yang telah
langsung. mengalami afiksasi, reduplikasi,
Kata kerja atau verba adalah jenis gabungan proses atau berupa paduan
kata yang menyatakan suatu perbuatan. leksem.
Kata kerja dapat dibedakan menjadi 2 jenis, Pembagian verba dilakukan dengan
yaitu: mengamati (1) bentuk morfologis, (2)
Rahayu
etnografi menekankan pada proses L
Annisa 55 26 15 22 9 72
penelitian maupun hasil dari proses Nur
Sturaya
Jumlah 132 63 46 48 19 17
tersebut. Hasilnya merupakan sebuah 6
Alifia Septima Zahra yang berusia 3 Annisa Nur Sturaya usia 5 Tahun
Tahun terlihat telah banyak memiliki pun terlihat semakin memiliki
perbendaharaan kata benda atau Verba perbendaharaan verba dasar yang semakin
dasar yang merupakan verba yang berupa luas, baik dari benda yang ada di dekatnya
morfem dasar bebas. Sedangkan untuk maupun yang ada di lingkungan sekitarnya,
Verba turunan, afiksasi sudah mulai termasuk dari hasil pemahamannya dari
dilakukan meskipun baru ―ke‖ dan ―nya‖. buku dan televisi. Pada verba turunan, serta
Pada kata pengulangan yang terlihat, Alifia untuk verba berafiks sudah semakin banyak
masih banyak melakukan pengulangan penambahan sisipannya: -ke; nya; an; pe-
yang bukan memiliki makna pengulangan. nya., per-kan, per-I, me, di, ter, ke, ke-an.
Pengulangan yang dilakukan sepertinya Pada verba reduplikasi yang diucapkan
berupa penegasan agar mitra bicaranya annisa sudah pada pemahaman pengulangan
mengerti apa yang dimaksudkannya. kata dalam makna sebenarnya. Sedangkan
Sedangkan pemajemukan yang diperoleh untuk verba majemuk annisa sudah
Alifia masih berupa pengulangan kata yang memiliki cukup banyak kata-kata. Pada
didengarnya dari mitra bicara, belum dari tahap belajar bahasa (pemerolehan bahasa)
hasil kata yang dipahami. anak memperhatikan kedudukan bahasa
M. Rizky Rahayu L yang berusia 4 orang dewasa yang mengajaknya berbicara
tahun bulan terlihat semakin banyak bahwa orang dewasa yang berkomunikasi
memiliki Verba dasar yang tidak hanya dengan anaknya tidak mencadelkan
berada didekat sekitarnya saja. Pada Verba bahasanya) dan si anak memahaminya
turunan, untuk Verba berfiks sudah terlihat secara perlahan dan berurutan
kalau Rizki sudah dapat mengucapkan Begitu pula Annisa (5 tahun) anak
dengan penambahan sisipan ―pe‖ ―me‖ perempuan tunggal yang diasuh oleh
―an‖ ―nya‖. Pada Verba bereduplikasi neneknya yang memang suka berbicara.
yang diucapkan Rizki sebatas mengulang Dengan lingkungan dan kondisi yang
untuk memperjelas kegiatannya, dan sudah mendukung, kemampuan berbahasanya
mulai pada pemaknaan pengulangan. menjadi meningkat. Ia melakukan respon
Sedangkan untuk verba majemuk, Rizki bergantung pada interaksi dengan
juga telah memiliki pengucapan majemuk lingkungannya apalagi ia telah memiliki
melalui kegiatan bermain. lingkungan sekolah formal dengan sistem
Hasil umum dari pengamatan penulis ―an‖ ―nya‖. Pada Verba bereduplikasi
terhadap psikolinguistik perkembangan yang diucapkan Rizki sebatas mengulang
pada anak usia prasekolah (3 tahun), 4 untuk memperjelas kegiatannya, dan sudah
Tahun, dan anak usia sekolah rendah (5 mulai pada pemaknaan pengulangan.
tahun) bahwa anak pada dasarnya memiliki Sedangkan untuk verba majemuk, Rizki
kemampuan untuk menghasilkan bahasa juga telah memiliki pengucapan majemuk
dengan baik karena didukung oleh faktor melalui kegiatan bermain.
lingkungan (behaviorisme), faktor kognitif Perkembangan bahasa Annisa (5
(pengetahuan) dan lahiriah anak normal tahun) telah dipergunakan untuk kebutuhan
(nativisme) yang cukup menunjang. komunikasi atau berinteraksi. Ia melakukan
Penguasaan bahasa Alifia (3 tahun) respon bergantung pada interaksi dengan
lebih mengarah pada peniruan lingkungannya apalagi ia telah memiliki
bunyi/kata/kalimat, anak dapat mengulang lingkungan sekolah dengan sistem
apa yang diajarkan dengan baik. Ia pandai pembelajaran yang sedikit menuntutnya
mengadakan imitasi daripada mengerti apa untuk meningkatkan kemampuan kognitif.
yang ia ucapkan. Pada tahap ini anak mulai Annisa semakin bersekolah semakin
mengembangkan bahasanya. Anak mulai mampu mengembangkan struktur
mengembangkan tata bahasa, panjang bahasanya ke arah lebih kompleks serta
kalimat semakin bertambah, ucapan-ucapan mampu melibatkan gabungan kalimat-
yang dihasilkan semakin kompleks, dan kalimat sederhana yang ada hubungannya
mulai menggunakan kata jamak. dengan konteks interaksi serta mulai
Penambahan kosakata dan pengayaan menggunakan konjungsi.
terhadap sejumlah dan jenis kata sesuai Perbaikan kata dan penghalusan yang
dengan perkembangan dan kematangan dilakukan Annisa mencakup belajar
psikolinguistik anak. mengenai cara merespon komunikasi
M. Rizky Rahayu L yang berusia 4 dengan orang yang lebih tua atau teman
tahun bulan terlihat semakin banyak sebaya. Tata bahasanya semakin teratur dan
memiliki Verba dasar yang tidak hanya afiksasi pembentukan verba nya lebih
berada didekat sekitarnya saja. Pada Verba banyak dikuasai.
turunan, untuk Verba berfiks sudah terlihat Akan tetapi pada umumnya
kalau Rizki sudah dapat mengucapkan penguasaan bahasa anak dilakukan dengan
dengan penambahan sisipan ―pe‖ ―me‖ reduplikasi bahasa orang dewasa secara
spontan atau peniruan dilakukan karena tua (Panduan Orangtua yang Cerdas,
anak merasa diperhatikan atau menerima Kreatif dan Inovatif dalam Merawat dan
tugas untuk melakukan itu. Bila anak Mendidik Bayi / Balita):
menirukan secara spontan maka kalimat 1) Hindari sikap mengkoreksi kesalahan
yang dihasilkan akan diulang kembali oleh pengucapan kata anak secara langsung,
anak dengan tata bahasa anak sendiri. Bagi karena itu akan membuatnya malu dan
si anak yang terpenting adalah inti dari malah bisa mematahkan semangatnya
kalimat yang dimaksud. untuk belajar dan berusaha. Orang tua
Secara khusus tidak terdapat bisa mengulangi kata-kata tersebut
kelompok kata yang spesifik seperti kata secara jelas seolah Orang tua
pivot dan kata terbuka dalam bahasa yang mengkonfirmasi apa yang
diperlihatkan Alifia, M. Ridwan, dan dimaksudkannya. Dengan demikian, ia
Annisa, seperti yang terdapat dalam bahasa akan memahami kesalahannya tanpa
anak pada umumnya. Mereka nampaknya merasa harus malu;
telah melewati masa/periode ini, mereka 2) Pada usia ini, seorang anak sudah mulai
lebih menyukai bahasa dengan kalimat bisa mengerti penjelasan sederhana.
orang dewasa. Penguasaan bahasa pertama Oleh sebab itu, Orang tua bisa mulai
mereka dipelajari sebagai suatu hal wajar mencoba untuk mengajaknya
dan sesuai dengan perkembangan kognitif, .mendiskusikan soal-soal yang sangat
perkembangan motorik dan pemasakan sederhana; dan tanyakan apa
emosional dan sosial mereka. Dengan kata pendapatnya tentang persoalan itu.
lain perkembangan bahasa anak dalam Dengan cara itu, Orang tua melatih cara
pengamatan penulis, saling berhubungan dan proses penyelesaian masalah pada
erat dengan perkembangan emosional dan anak Orang tua setahap demi setahap.
lingkungan sosialnya dan saling Hasil dari tukar pendapat itu sebenarnya
memberikan pengaruh. juga mempertinggi self-esteem anak
karena ia merasa pendapatnya
2. Saran didengarkan oleh orang dewasa;
a) Tindakan yang dapat Dilakukan 3) Mulailah mengeluarkan kalimat yang
Orangtua panjang dan kompleks, agar ia mulai
Mengacu pada perkembangan bahasa belajar meningkatkan kemampuannya
anak usia prasekolah saran untuk para orang dalam memahami kalimat. Untuk
mengetahui apakah ia memahami atau untuk menyiapkan kondisi yang positif dan
tidak, Orang tua bisa melihat respon dan konstruktif bagi anak : Asupan gizi dan
reaksinya; jika ia melakukan apa yang nutrisi yang baik diperlukan anak mulai
Orang tua inginkan, dapat diartikan ia dari masa prenatal hingga postnatal, supaya
cukup mengerti kalimat Orang tua, organ bicara dan otak sebagai pusat
Anak-anak sangat menyukai kegiatan pengolahan data dan informasi bisa
berbisik karena hal itu permainan berfungsi secara optimal, Tidak ada anak
mengasikkan buat mereka sebagai salah yang sama persis di dunia ini, sehingga
satu cara mengekspresikan perasaan, dan hindarkan sikap membanding-bandingkan
keingintahuan. anak.
4) Pakailah cerita-cerita dongeng dan fabel Gunakan media yang bervariasi untuk
yang sebenarnya mencerminkan dunia mengembangkan kemampuan bahasa dan
anak kita dan memakainya sebagai suatu bicara anak, sesuai dengan karakter anak.
cara untuk mengajarkan banyak hal Anak yang masih resah dan sulit
tanpa menyinggung perasaannya. memfokuskan perhatian jangan di paksa
Dengan mendongeng, Orang tua untuk membaca buku seperti anak yang
mengenalkan padanya konsep-konsep tidak punya problem konsentrasi. Gunakan
tentang moralitas, nilai-nilai, sikap yang media lain, seperti alam dan permainan
baik dan jahat, keadilan, kebajikan dan untuk mengembangkan kemampuan
pesan-pesan moral lainnya. Jadikanlah bahasanya
saat-saat bersama anak Orang tua
DAFTAR PUSTAKA
sebagai masa yang menyenangkan, ceria,
santai dan segar. Buatlah ini menjadi Chaer, Abdul. (2009). Psikolinguistik,
Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka
kebiasaan di waktu-waktu tertentu, Cipta.
seperti sebelum tidur atau di waktu sore Darjowodjojo, Soenjono. (2010).
hari. Psikolinguistik: Pengatar
Pemahaman Bahasa Manusia.
b). Saran Buat Ayah dan Ibu Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Setiap orang tua pasti mengharapkan Gleason, Jean Berko Nan Bernstein Ratner.
anaknya tumbuh sehat dan berkembang (2009). USA: Pearson International
Edition.
secara optimal sesuai tahap perkembangan
Gorys, Keraf. (1984). Linguistik Bandingan
yang wajar (bahkan banyak pula yang Historis. Jakarta: Gramedia. …
inginnya lebih). Untuk itu, beberapa saran