Peran Dan Fungsi BOD 2
Peran Dan Fungsi BOD 2
Peranan BOD dalam sebuah perusahaan merupakan salah satu dari empat
fitur yang merupakan karakteristik suatu sitem governance (Van Ees, Postma,
danSterken, 2003). Hal tersebut tergambar dari mekanisme governance
(governance mechanism) didalam mendisiplinkan manajemen perusahaan melalui
struktur governance (governance structur) sebuah perusahaan, khususnya terkait
struktur dan karakteristik dari BOD.
Karena pentingnya aspek integritas individu anggota BOD, maka aspek ini
dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam membedakan antara sesuatu
yang benar (right) dari sesuatu yang salah (wrong) serta memiliki kemampuan untuk
memberikan pertimbangan (judge) perilaku korporasi dalam konteks tersebut.
Dengan kata lain persyaratan integritas dapat diartikan sebagai bagaimana setiap
anggota BOD selalu bertindak untuk kepentingan perusahaan, bukan kepentingan
diri sendiri atau pribadi, serta mampu menahan diri dari godaan untuk memperkaya
diri sendiri atau orang lain, namun merugikan kepentingan perusahaan.
Berhubungan dengan konteks ini, integritas juga di maksudkan sebagai kemampuan
untuk menyadari dan mendeklarasikan terdapatnya konflik kepentingan dalam
perusahaan. Dengan demikian, seorang anggota Bod yang memiliki integritas
adalah individu amanah, sehingga dapat dipercaya sebagai persyaratan mendasar
dan utama, karena konsep eksistensi entitas korporasi didasarkan kepada
kepercayaan (trust).
Dari sudut pandang legal, perusahaan atau korporasi merupakan entitas legal
dan memiliki berbagai hak sebagaimana halnya seorang individu. Karena korporasi
merupakan benda mati sehingga tidak memiliki ‘ruh’ (conscience), maka BOD harus
bertindak sebagai ‘ruh perusahaan’ (corporate conscience). Kondisi demikian
membawa implikasi bahwa korporasi harus mematuhi hukum serta aturan
perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berarti bahwa keberadaan BOD akan
menghasilkan karakter korporasi (creating corporate character) yang menjadi dasar,
bagaimana sebuah organisasi melakukan berbagai kegiatan operasionalnya yang
selalu mengacu kepada aspek hokum yang mengatur perilaku organisasi dalam
masyarakat.
Di dalam aspek integritas sebagai atribut utama yang harus dimiliki oleh
anggota BOD, terdapat beberapa aspek terkait kualitas personal sebagaimana lazim
ditemukan pada anggota BOD yang memiliki kaliber tinggi (Tricker, 2009, pp. 266-
267). Di antarannya adalah intelektualitas (intellect) yang dapat didefinisikan sebagai
cara berpikir yang baik (a good mind). Karakteristik ini merupakan kombinasi dari
tingkat intelektual yang memadai, kemampuan untuk berpikir pada berbagai
tingkatan abstraksi, dan memiliki imajinasi untuk dapat melihat dan memetakan
situasi dari berbagai perspektif yang berbeda. Karakter tersebut bertolak belakang
dengan kemampuan seseorang yang hanya mampu melihat dan memahami setiap
masalah dan fenomena selalu dari satu perspektif yang sama (fixed view point).
Dengan kata lain, seorang yang intelek memiliki kemampuan untuk memandang
sesuatu secara imajinatif, berpikiran orisinil, dan mampu bertindak secara kreatif.
Anggota BOD yang baik juga ditandai dengan karakter yang baik atau lebih
dikenal dengan kekuatan karakter (strength of character). Termasuk dalam kriteria
ini adalah memiliki pemikiran yang independen, objektif, serta imparsial.Sehingga
anggota BOD dalam setiap korporasi harus memiliki kapanilitas untuk bertindak
maju sesuai dengan konsensus. Sejalan dengan perkembangan dan perubahan
lingkungan organisasi, maka anggota BOD perlu memiliki pola pikir yang kuat (tough
minded), tidak cepat menyerah dengan keadaan dan tangguh, dengan keberanian
untuk menentukan pilihan posisi. Kemampuan untuk berorientasi kepada hasil
melalui pendekatan yang seimbang dengan proses untuk mencapai hasil tersebut,
tidak takut atau menghindari risiko serta tidak mengambil keputusan secara tergesa-
gesa. Hal lain yang turut mempengaruhi tingkat intelektualitas anggota BOD adalah
kemampuan mengambil keputusan secara bijaksana dan bukan berdasarkan kondisi
apa adanya (common sense) serta tidak memiliki dasar yang jelas dan dapat di
pertanggung jawabkan.
Hal pokok yang perlu dipahami adalah bahwa setiap entitas korporasi dan
the governing body memiliki karakteristik berbeda. Setiap anggota BOD bergabung
dalam suatu kelompok dengan beragam latar belakang, pengalaman,keahlian, dan
pengetahuan. Secara keseluruhan institusi BOD memiliki personal dengan
kapabilitas yang berbeda yang diharapkan menjadi satu tim dengan kualifikasi
memadai serta memiliki kemampuan seimbang sesuai dengan karakteristik
perusahaan. Dalam kaitan ini setiap anggota BOD selayaknya memiliki kompetensi
sesuai dengan jenis usaha dan skala organisasi.Pertanyaan yang muncul adalah
pengalaman, keahlian, serta pengetahuan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang
anggota BOD?
1. Profil PT Lapindo Brantas, Inc PT Lapindo Brantas, Inc adalah suatu perusahaan
yang bergerak di bidang usaha eksplorasi dan produksi migas di Indonesia yang
beroperasi melalui skema Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di blok Brantas,
Jawa Timur. PT Lapindo Brantas, Inc melakukan eksplorasi secara komersil di 2
wilayah kerja (WK) di darat dan 3 WK lepas pantai dan saat ini total luas WK Blok
Brantas secara keseluruhan adalah 3.042km2. PT Lapindo Brantas, Inc. Adalah
perusahaan eksplorasi gas dan minyak yang merupakan joint venture antara PT.
Energi Mega Persada Tbk. (50%), PTMedco Energi Tbk. (32%) dan Santos Australia
(18%). Sementara komposisi jumlah Penyertaan Saham ( Participating Interest )
perusahaan terdiri dari Lapindo Brantas Inc. ( Bakrie Group ) sebagai operator
sebesar50%, PT Prakarsa Brantas sebesar 32% dan Minarak Labuan Co. Ltd(MLC)
sebesar 18%. Dari kepemilikan sebelumnya, walaupun perizinan usaha PT Lapindo
Brantas, Inc terdaftar berdasarkan hukum negara bagian Delaware di Amerika
Serikat, namun saat ini 100% sahamnya dimiliki oleh pengusaha nasional. PT Energi
Mega Persada, Tbk sebagai pemegang saham mayoritas dari PT Lapindo Brantas,
Inc adalah anak perusahaan dari Grup Bakrie. Grup Bakrie memiliki 63,53% saham,
sisanya dimiliki oleh komisaris PT Energi Mega Persada, Tbk, Rennier A.R Latief
sebesar3,11%, Julianto Benhayudi sebesar 2,18%, dan publik sebesar 31,18%.
Chief Executive Officer PT Lapindo Brantas, Inc adalah Nirwan Bakrie,yang
merupakan adik kandung dari Aburizal Bakrie.