Anda di halaman 1dari 2

Metode

Dua iterasi pertama metode regula falsi. Kurva merah menunjukkan fungsi f dan garis-
garis biru adalah sekan.

Seperti metode bagi-dua, metode regula falsi dimulai dengan dua titik awal a0 dan b0
sedemikian sehingga f(a0) dan f(b0) berlawanan tanda. Berdasarkan teorema nilai antara,
ini berarti fungsi f memiliki akar dalam selang [a0, b0]. Metode ini kemudian berlanjut
dengan menghasilkan berturut-turut selang [ak, bk] yang semuanya berisi akar f.

Pada iterasi ke-k, bilangan

dihitung. Seperti yang diterangkan di bawah, ck adalah akar dari garis sekan melalui (ak,
f(ak)) dan (bk, f(bk)). Jika f(ak) dan f(ck) memiliki tanda yang sama, maka kita menetapkan
ak+1 = ck dan bk+1 = bk. Jika tidak, kita menetapkan ak+1 = ak dan bk+1 = ck. Proses ini
diteruskan hingga akar dihampiri dengan cukup baik.

Rumus di atas juga digunakan pada metode sekan, namun metode sekan selalu
mempertahankan dua titik terakhir yang dihitung, sementara metode regula falsi
mempertahankan dua titik yang pasti mengapit akar. Di sisi lain, satu-satunya perbedaan
antara metode regula falsi dan metode bagi-dua adalah yang terakhir menggunakan ck =
(ak + bk) / 2

[sunting] Mencari akar sekan

Misalkan diketahui ak dan bk, kita menarik garis melalui titik-titik (ak, f(ak)) dan (bk, f(bk)),
sebagaimana ditunjukkan oleh gambar di atas. Perhatikan bahwa garis ini adalah sekan
dari grafik fungsi f. Garis ini dapat didefinisikan sebagai:
Kita sekarang memilih ck sebagai akar dari garis ini, sehingga c dipilih sedemikian
sehingga

Memecahkan persamaan ini memberikan persamaan di atas untuk ck

Artikel bertopik matematika ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu
Wikipedia dengan mengembangkannya.

 Selesaikan persamaan xe-x+1=0 pada range x= [0,-1]

Akar persamaan diperoleh di x=-0.56741 dengan kesalahan =0,00074

Anda mungkin juga menyukai