Anda di halaman 1dari 3

Pajak-Pajak Dana Kelurahan dan Dana

Desa
September 06, 2019

Penggunaan Dana Kelurahan dan Dana Desa mengharuskan bendahara desa atau
bendahara kelurahan untuk melakukan pembayaran/pemotongan pajak. Berikut ini
beberapa hal terkait pembayaran pajak penggunaan dana kelurahan dan dana desa.

1. Kapan Pembayaran Pajak Dilakukan?


Pembayaran pajak dilakukan setelah desa/kelurahan belanja.

contoh:
Bendahara kelurahan membeli laptop. Maka bendahara kelurahan harus
membayar/memotong pajak atas pembelian laptop tersebut kemudian menyetorkan
pajak tersebut ke negara lewat kantor pos/bank.
2. Belanja Apa Saja yang Dikenai Pajak? 
Belanja yang dimaksud disini adalah pengeluaran/pembayaran yang dilakukan
bendahara dengan menggunakan Dana Kelurahan/Dana Desa.

Belanja tersebut dapat berupa belanja barang, belanja jasa, pembayaran honor, dan
belanja lainnya.

contoh:
Belanja barang: pembelian bahan bangunan, pembelian peralatan
Belanja jasa: pembayaran untuk jasa service AC, pembayaran untuk jasa sewa gedung
Pembayaran honor: pembayaran honor untuk narasumber acara atau peserta kegiatan
3. Apa Saja Pajak yang Perlu Dibayar?
Secara umum ada dua jenis. Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN)

contoh:
Bendahara kelurahan membeli laptop. Maka bendahara tersebut harus
membayar/memotong PPN dan PPh kemudian menyetorkannya ke negara melalui
kantor pos/bank.

4. Bagaimana Cara Menyetorkan Pajak Tersebut? 


Sebelum menyetorkan ke kantor pos/bank, bendahara harus membuat Billing
Pajak terlebih dahulu.
Cara membuat billing lewat internet bisa dibaca lewat artikel di bawah ini:
Cara Paling Mudah Membuat Billing Pajak Lewat Internet

5. Berapa Tarif Pajaknya?


Tarif pajak adalah sebagai berikut:
PPN: 10%
PPh, ada beberapa tarif tergantung jenis PPh:
PPh Pasal 21: 5% (tarif progresif)
PPh Pasal 22: 1,5%
PPh Pasal 23: 2%
PPh Pasal 4(2): 10% (sewa tanah dan bangunan)

6. Kenapa Ada Banyak Jenis PPh?


Jenis PPh tergantung dengan jenis belanja.

7. Bagaimana Pajak Untuk Tiap Belanja?


Untuk belanja barang pajak yang harus dipotong dan dibayar adalah PPh Pasal 22
dan PPN

contoh:
Bendahara membeli komputer Rp5.000.000.
PPN
(10/110) x 5.000.000 = 454.545
10 pada rumus di atas adalah tarif PPN.
PPN yang harus disetorkan bendahara Rp454.545
PPh Pasal 22
(1,5/110) x 5.000.000 = 68.182
1,5 pada rumus di atas adalah tarif PPh 22.
PPh 22 yang disetorkan bendahara Rp68.182
Bendahara membayarkan pajak atas belanja tersebut sebesar= 454.545+68.182=
522.727
Bendahara membayarkan ke penjual komputer sebesar= 5.000.000-522.727=
4.477.273
Total uang yang dikeluarkan bendahara= 522.727+4.477.273= 5.000.000,-
Untuk belanja jasa pajak yang harus dipotong dan dibayar adalah PPh Pasal 23 dan
PPN
Cara penghitungan PPN tetap sama. Cara penghitungan PPh Pasal 23 sama dengan di
atas tapi tarif 1,5 diganti dengan 2.

Untuk pembayaran honor pajak yang dipotong dan dibayar adalah PPh Pasal 21.

8. Jika Masih Ada yang Ingin Ditanyakan?


Silakan hubungi kami dengan klik 'Contact' di bagian bawah situs ini. Semoga
membantu. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai