Identitas Mahasiswa
Nama : Diva Arumningtias
NPM : 2301181017
Jurusan : D-III Pajak Alih Program
Lokasi KKM : Gunungkidul
Nomor Kelompok : 02 (dua)
Jenis Objek : Desa Bleberan
Jenis Kegiatan : Utama
Berdasarkan hasil survey Objek KKM yang kami lakukan di Desa Bleberan ,
kami mendapatkan informasi bahwa kewajiban melakukan pemotongan/pemungutan
khususnya terkait PPN masih tidak dibedakan antara Barang Kena Pajak atau Non
Brang Kena Pajak , kewajiban pelaporan perpajakan desa masih dilakukan secara
rapel setiap beberapa bulan/masa bahkan setahun sekali. Kemudian kewajiban
pelaporan perpajakan dirasa sulit dan menambah beban pekerjaan keuangan desa,
karena setelah kewajiban memungut dan menyetor pajak, masih ada kewajiban
pelaporan setiap masa. Hal ini dikarenakan tugas bendahara yang cukup banyak
sehingga terkait kewajiban perpajakan menjadi kurang diperhatikan. Dengan demikian
kami menyimpulkan bahwa tingkat pemahaman wajib pajak bendaharawan
pemungut/pemotong masih rendah sehingga mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib
pajak bendaharawan tersebut.
Detail Kegiatan:
Berdasarkan informasi yang kami dapat terkait dengan kewajiban perpajakan
Bendaharawan Desa Bleberan yang mengalami beberapa kesulitan dalam pemenuhan
kewajiban perpajakannya maka kami melakukan kegiatan berupa sosialisasi dan sharing
knowledge yang dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Juli 2019 yang bertempat di ….
bersama Kepala Desa Bleberan, Sekretaris Desa, dan Bendahara Desa. Kegiatan ini
bertujuan untuk
Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar Pengenaan PPh (untuk PPh tidak bersifat final)
Kecuali :
Atas pengadaan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak, bendaharawan
wajib memungut PPN & PPnBM. Untuk tarif PPN sebesar 10% dari Dasar
Pengenaan Pajak. Kecuali :
Usulan:
1. Terkait Pajak Pertambahan Nilai
Berdasarkan hasil diskusi terkait Pajak Pertambahan Nilai atas transaksi
pembelian barang tersebut, kami memberikan penjelasan bahwa sebenarnya
Pihak Desa melalui Bendahara Desa dapat melakukan pemungutan PPN,
sehingga pembayaran PPN langsung dilakukan oleh Bendahara ke Kas Negara ,
sehingga Desa tidak perlu membayar PPN kepada rekanan. Untuk bukti
pemungutan PPN oleh Bendahara maka Desa akan menerima faktur pajak
dengan kode transaksi 02. Sehingga Desa membayar ke rekanan sejumlah Dasar
Pengenaan Pajak saja tidak termasuk PPN. Karena PPN nya disetor langsung
oleh Bendahara ke Kas Negara.
2. Terkait Kewajiban Pelaporan Pajak
Kami memberikan penjelasan terkait kewaijban pelaporan pajak pusat yang
sampai saat ini seharusnya tetap wajib dilakukan oleh Bedahara pemerintah.
Pelaporan pajak pusat sejauh ini tetap diperlukan pelaporan setelah dilakukannya
pembayaran pajak. Pelaporan pajak pusat berbeda dengan pelaporan pajak
daerah yang mana pajak daerah yang sudah disetor sudah secara otomatis
selesai juga kewajiban pelaporannya.
Jangka waktu pelaporan SPT Masa PPh pasal 21, 22, 23, dan 4 ayat 2 paling
lambat tanggal 20 setelah berakhirnya masa pajak.
Jangka waktu pelaporan SPT Masa PPN PUT adalah paling lambat akhir bulan
masa pajak berikutnya.
3. Terkait Pemotongan PPh atas jasa Catering
Karena kebijakan dari Inspektorat mengatur terkait atas jasa Catering dipotong
PPh Pasal 23 tanpa melihat pihak yang memberikan jasa tersebut maka kami
menyarankan untuk tetap memotong pajak penghasilan sesuai dengan arahan
dari Inspektorat .
Berdasarkan informasi yang kami dapat pihak KPP Pratama Wonosari juga sudah
mengadakan beberapa kali pertemuan dengan pihak Inspektorat, dengan begitu
diharapkan akan diciptakan suatu kebijakan yang selaras antara DJP dengan
Inspektorat sehingga tidak menyulitkan Bendahara selaku pelaksana dalam
pemotongan/ pemungutan pajak. Kemudian untuk Kantor Pelayanan Pajak
disarankan untuk melakukan penyuluhan maupun pemberitahuan secara rutin
kepada bendahara pemerintah sehingga informasi yang dimiliki oleh bendahara
akan ter-update.
Peserta:
1. Selaku Kepala Desa Bleberan
2. Selaku Sekretaris Desa Bleberan
3. Selaku Bendahara Desa Bleberan
4. Anggota kelompok
Mengetahui,
Penanggungjawab Kegiatan
Ketua Kelompok
Mengetahui
Kepala Desa Bleberan
()