Kelompok 10
Kelompok 10
KELOMPOK 10
MANAJEMEN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2020
1. PENGERTIAN PROFESI ANALISIS KREDIT
Kata Analisis berasal dari kata analisa. Penggunaan kata ini mempunyai arti kata yang
berbeda tergantung yang mana anda meletakkan kata ini. Dalam konteks bahasa analisa ini
berarti memeriksa dengan secara menyeluruh mengenai struktur bahasa tersebut. Dalam
laboratorium bisa juga diartikan dengan meneliti zat dalam penelitian.
Definisi umum dari analisis ini adalah aktivitas/kegiatan yang melingkupi beberapa
aktivitas. Aktivitas-aktivitas tersebut berupa membedakan, mengurai, serta juga memilah-
milih untuk bisa dimasukan ke dalam kelompok tertentu atau dikategorikan dengan tujuan-
tujuan tertentu.
Analisis kredit adalah bidang yang sangat khusus berputar di sekitar analisis risiko
keuangan perusahaan. Prosedur ini melibatkan mengevaluasi risiko yang mungkin dialami
oleh bisnis yang terlibat dalam pembiayaan pinjaman dengan memulai penelitian latar
belakang pada pelanggan ritel atau komersial. Dengan kata lain, pemodal harus melakukan uji
tuntas pada peringkat kredit peminjam.
Seorang analis kredit bertanggung jawab untuk beberapa tugas, yang meliputi
memberikan panduan tentang risiko kredit terkait dengan program pinjaman yang melibatkan
sejumlah besar uang. Analisis kredit adalah analisis/penilaian file/data dan juga berbagai
aspek pendukung yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar pertimbangan untuk
mengambil keputusan apakah permohonan kredit diterima atau ditolak.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu
berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu.(Al-Hujarat(49): 6).
Ayat diatas diindikasikan bahwa dalam penyaluran pembiayaan diwajibkannya untuk
melakukan analisis yang berhubungan dengan latar belakang debitur untuk memperoleh
kebenaran dan keyakinan bahwa debitur tersebut layak menerima fasilitas kredit. Hal ini
bertujuan untuk mencegah kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari yang akan
berdampak buruk pada kesehatan bank.
Artinya: Dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian
mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh.(QS. Shaad(38): 24)
b. Al-Mudharabah
Al-Mudharabah pada dasarnya adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih dimana
salah satu pihak menyediakan dana dan pihak lainnya menyediakan tenaga atau keahlian.
Syafi’i Antonio mendefinisikan mudharabah sebagai suatu akad kerjasama usaha antara
dua pihak diamana pihak pertama menyediakan seluruh kebutuhan modal, sedangkan
pihak lainnya sebagai pengelola. Keuntungan usaha yang diperoleh akan dibagikan
berdasarkan perjanjian atau kesepakatan. Sebaliknya apabila usaha mengalami kerugian
bukan karena kesalahan atau kelalaian pengelola, kerugian tersebut merupakan tanggung
jawab pemilik modal.
Firman Allah dalam al-Qur’an surat An-Nisaa’(4): 29
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan hartasesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu (QS. An-Nisaa’(4):29)
Dari Abi Hurairah semoga Allah meridoi, Dari Nabi Saw bersabda: Siapa yang mengambil
harta manusia (berhutang) disertai maksud akan membayarnya maka Allah akan
membayarkannya untuknya, sebaliknya siapa yang mengambilnya dengan maksud
merusaknya (merugikannya) maka Allah akan merusak orang itu”. (HR. Bukhari)
Dari hadist diatas dapat dipahami bahwa membayar hutang adalah kewajiban bagi setiap
yang berhutang. Dan tidak dibenarkan bagi orang yang mampu untuk menunda dalam
membayar hutangnya. Islam menganjurkan untuk memberikan kemudahan yang
berhutang untuk memberikan tangguh bagi yang kesusahan serta menghapuskannya. Jika
seorang debitur tidak menunaikan kewajibannya padahal ia sanggup untuk membayarnya
maka Allah akan mengambil haknya. Adapun orang yang tidak sanggub membayar hutang
maka semoga Allah mengampuninya.
c. Capital
Konsep Capital dalam Islam, secara bahasa (arab) modal atau harta disebut al-amal, secara
harfiah al-mal (harta) adalah segala sesuatu yang engkau punya. Adapun dalam istilah
syar’i harta diartikan sebagai sesuatu yang dimanfaatkan dalam perkara yang legal
menurut hukum Islam seperti bisnis, pinjaman, konsumsi, dan hibah (pemberian). Islam
mewajibkan setiap muslim, khususnya yang memiliki tanggungan untuk bekerja, bekerja
merupakan suatu pokok yang memungkinkan manusia memiliki kekayaan. Rasulullah
Saw bersabda tentang pentingnya modal yang artinya “tidak boleh iri selain kepada dua
perkara yaitu: orang yang hartanya digunakan untuk jalan kebenaran dan orang yang ilmu
pengetahuannya diamalkan kepada orang lain”.
d. Collateral
Konsep collateral atau jaminan dalam ekonomi Islam sama dengan Rahn. Secara bahasa
merupakan masdar dari rahana-yarhanu-rahnan. Juga berarti sebagai al-habs (penahanan).
Secara syar’i, ar-rahn (agunan) adalah harta yang dijadikan jaminan hutang (pinjaman).
Ar-Rahn disyari’at kan dalam Islam Allah SWT. berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2):283
علَى ُكنت ُ َْم َو ِإن َ ضةَ فَ ِرهَانَ كَا ِتبًا ت َِجدُواَْ َولَ َْم
َ َسفَر َ ن َّم ْقبُو ُ ق أ َ َمانَت َ َهُ اؤْ تُمِ نََ الَّذِي فَ ْليُ َؤ َِد َب ْعضًا َب ْع
َْ ِض ُكم أَمِ نََ فَإ َِ َّللا َو ْل َيت
ََ ُت َ ْكت ُ ُمواَْ َوّلََ َر َّب َه
َّ للاُ قَ ْلبُ َهُ آثِمَ فَإِنَّ َهُ يَ ْكت ُ ْم َها َو َمن ال
َ ش َهادََة َ علِيمَ ت َ ْع َملُونََ بِ َما َو
َ
Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang. (QS. Al- Baqarah (2):283)
Dari ayat tersebut dijelaskan barang tanggungan itu diadakan bila satu sama lain tidak
percaya mempercayai. Jaminan merupakan salah satu ajaran Islam. Jaminan pada
hakikatnya usaha untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi semua orang yang
melakukan transaksi.
e. Condition
Konsep condition of economy atau kondisi ekonomi nasabah. Dalam Islam seorang
pebisnis wajib untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Firman Allah dalam QS.
Al-Mulk (67):15
Artinya: Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan. (QS. Al-Mulk (67):15)
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa setiap individu diberi kebebasan untuk bekerja dibumi
Allah ini karena setiap manusia sudah diberikan kebebasan dalam mencari rezeki dan
memperhatikan kelangsungan usaha sehingga memberikan dampak baik pada kondisi
keuangan dan kesejahteraan keluarganya. Peran pemerintah dalam perekonomian
terkadang memberikan dampak tersendiri bagi pelaku bisnis. Seorang pebisnis hendaknya
menghindari bisnis-bisnis yang dilarang oleh Allah maupun pemerintah, sehingga
kalangsungan bisnis tetap terjaga.
Dengan demikian penyimpangan profesi seperti yang terealisasi dalam kasus tergolong
sebagai sariqah (pencurian) dimana tersangka yang mengemban profesi sebagai analis kredit
dengan sengaja mengambil harta nasabah dengan cara mengajukan kredit palsu atas nama
nasabah untuk kepentingan dirinya sendiri, dan yang jelas tanpa izin dan sepengetahuan
nasabah (sembunyi-sembunyi).
Hukum menggunakan harta dari hasil korupsi sama saja dengan hasil mencuri, hasil rampasan,
yang mana hukumnya haram karena di dapatkan dengan cara yang tidak benar dan prinsip
harta tersebut adalah milik orang.
Seperti dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 188 :
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan
Jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) hartamu itu kepada hakim, supaya
kamu dapat memakan sebagian dari pada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui”
ِ ي َ ا أ َي ُّ هَ ا ا ل َ ذِ ي َن آ مَ ن ُ وا َل ت َأ ْك ُ ل ُ وا أ َ ْم َو ا ل َ ك ُ مْ ب َ ي ْ ن َ ك ُ مْ ب ِ ال ْ ب َ ا
َ ِ ط ِل إ ِ َل أ َ ْن ت َ ك ُ و َن ت
ج ا َر ة ع َ ْن ت َ َر اض ِم ن ْ ك ُ مْ ۚ َو َل
ت َ ق ْ ت ُل ُ وا أ َن ْ ف ُ س َ ك ُ مْ ۚ إ ِ َن ّللاَ َ ك َا َن ب ِ ك ُ مْ َر ِح يم ا
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu”
Dampak dari korupsi menurut hukum Islam adalah mendapat siksa api neraka, terhalangnya
pintu surga, akan dibelenggu di hari kiamat Seseorang yang diberi sebuah amanah untuk
kepentingan masyarakat, maka seharusnya amanah tersebut harus dijalankan sebagai mestinya
dan tanpa meminta sesuatu imbalan, karena mengambil sesuatu yang bukan haknya dan lebih
mementingkan nafsu untuk memperkaya diri sendiri dan meminta imbalan yang seharusnya
bukan merupakan haknyA adalah sebuah kecurangan, sesuai dalam sabda Rasulullah
shallallahualaihi wasallam.
Dari Burdah bin Hushain: Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang kami beri tugas atas suatu
amal dan kami beri rezeki (gaji) kepadanya, maka sesuatu yang diambil selain rezeki itu
adalah kecuranga” (HR. Abu Daud (Shahih))
Maka dari itu, setiap muslim sebagaimana menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah memiliki
kewajiban yang sama untuk mencegah kemungkaran, dan dalam hal ini korupsi adalah salah
satu dari bentuk kemungkaran yang harus diberantas, dilandasi dengan firman Allah dalam
QS. Ali Imran ayat 104 :
ِ خ ي ِْرَ َو ي َ أ ْ ُم ُر و نََ ب ِ ال ْ َم ع ْ ُر و
ََفَ َو ي َ ن ْ هَ ْو نََ ع َ ِنَ ال ْ ُم ن ْ ك َِرَ َۚ َو أ ُو ل َ ئ ِ ك َ ْ َو ل ْ ت َك ُ ْنَ ِم ن ْ ك ُ ْمَ أ ُ َّم ةَ ي َ د ْ ع ُ و نََ إ ِ ل َ ى ال
ََح و ن ُ ِه ُ مَُ ال ْ ُم ف ْ ل
“Hendaklah ada diantaramu kelompok yang selalu mengajak kepada kebajikan dan
memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran. Mereka itulah orang-
orang yang akan mencapai kebahagiaan.”
Sebagai seorang muslim kita harus cerdas dalam memilih pemimpin atau pem/egang suatu
kedudukan/jabatan. Sikap kita sebagai seorang muslim seharusnya adalah dengan memilih
pemimpin yang sholeh, amanah dan bertanggung jawab.