Anda di halaman 1dari 16

AGAMA ISLAM II

“ PROFESI ANALISIS KREDIT”

KELOMPOK 10

TAZKIYATUL LAILIYAH IMRON 041711233016

DWI FITRIA RESPATININGTYAS 041711233064

RENNY LILY KHARISMA 041711233092

SASKIYA INTAN MAWARTI 041711233099

YULIA ANGGRAINI PUTRI 041711233100

RAHMI RESTU HARYO 041711233118

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2020
1. PENGERTIAN PROFESI ANALISIS KREDIT
Kata Analisis berasal dari kata analisa. Penggunaan kata ini mempunyai arti kata yang
berbeda tergantung yang mana anda meletakkan kata ini. Dalam konteks bahasa analisa ini
berarti memeriksa dengan secara menyeluruh mengenai struktur bahasa tersebut. Dalam
laboratorium bisa juga diartikan dengan meneliti zat dalam penelitian.
Definisi umum dari analisis ini adalah aktivitas/kegiatan yang melingkupi beberapa
aktivitas. Aktivitas-aktivitas tersebut berupa membedakan, mengurai, serta juga memilah-
milih untuk bisa dimasukan ke dalam kelompok tertentu atau dikategorikan dengan tujuan-
tujuan tertentu.
Analisis kredit adalah bidang yang sangat khusus berputar di sekitar analisis risiko
keuangan perusahaan. Prosedur ini melibatkan mengevaluasi risiko yang mungkin dialami
oleh bisnis yang terlibat dalam pembiayaan pinjaman dengan memulai penelitian latar
belakang pada pelanggan ritel atau komersial. Dengan kata lain, pemodal harus melakukan uji
tuntas pada peringkat kredit peminjam.
Seorang analis kredit bertanggung jawab untuk beberapa tugas, yang meliputi
memberikan panduan tentang risiko kredit terkait dengan program pinjaman yang melibatkan
sejumlah besar uang. Analisis kredit adalah analisis/penilaian file/data dan juga berbagai
aspek pendukung yang diajukan oleh pemohon kredit, sebagai dasar pertimbangan untuk
mengambil keputusan apakah permohonan kredit diterima atau ditolak.

2. PENGERTIAN PROFESI ANALISIS KREDIT SECARA ILMIAH


Untuk bisa mendapatkan kredit dari sebuah bank maupun koperasi simpan pinjam maka anda
harus memenuhi persyaratan yang ada terlebih dahulu. Setiap bank biasanya memiliki
peraturan dan persyaratan pengajuan kredit yang berbeda. Namun pernahkah Anda mengalami
penolakan pengajuan kredit padahal syarat yang Anda berikan sudah lengkap?
Biasanya penolakan ini terjadi bukan karena syarat yang Anda berikan ke bank kurang lengkap
namun analis kredit menilai jika Anda tidak bisa menerima pinjaman tersebut. Semua bank
ataupun badan peminjaman modal pasti memiliki seorang analis kredit. Karena peran analis
kredit yang sangat penting untuk bank tersebut sebelum memutuskan memberikan pinjaman
ke seorang debitur.
Analisis kredit adalah pekerjaan yang disertai banyak tanggung jawab. Umumnya, analis kredit
bertanggung jawab untuk menilai kelayakan kredit peminjam. Bergantung pada wilayah di
mana analis kredit memilih untuk bekerja, pelamar ini bisa berupa individu atau perusahaan.
Analis kredit biasanya dipekerjakan oleh bank komersial dan investasi, institusi penerbit kartu
kredit, lembaga pemeringkat kredit dan perusahaan investasi.
Analis kredit bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan menganalisis data keuangan
tentang klien, termasuk kebiasaan membayar atau riwayat, informasi penghasilan dan
tabungan, dan aktivitas pembelian. Setelah data dikumpulkan, analis kredit mengevaluasi data
dan merekomendasikan tindakan untuk pelanggan. Analis kredit juga dapat bertanggung jawab
terhadap calon pelanggan yang mencari kredit baru atau pelanggan yang sedang
dipertimbangkan untuk perpanjangan jalur kredit. Tentunya orang yang bekerja sebagai
seorang analis kredit haruslah memiliki dasar-dasar yang jelas terlebih dahulu sebelum
akhirnya menolak pinjaman yang diajukan oleh debitur.

Mengapa Analis Kredit Sangat Dibutuhkan ?


Peran analis kredit di sebuah bank tentunya sangat dibutuhkan. Mengingat kerja analis kredit
adalah menganalisa seorang calon debitur. Sehingga bank tidak akan menderita kerugian yang
di sebabkan oleh debitur yang tidak mampu membayar hutangnya. Sebab analisa yang dibuat
oleh analis kredit sangatlah tepat.
Tentunya seorang analis kredit tidak bisa sembarangan dalam menolak debitur yang
mengajukan pinjaman modal. Seorang analis kredit harus mencari data mengenai debitur tadi
secara lengkap. Prinsip yang dimiliki oleh analis kredit ada dua yaitu 5P dan 5C. Dimana kedua
prinsip inilah yang dipakai analis kredit untuk menentukan apakah ajuan pinjaman debitur
diterima atau tidak.

Prinsip 5P Analis Kredit


Prinsip pertama yang dimiliki oleh analis kredit dan biasanya digunakan untuk menentukan
kelayakan debitur adalah prinsip 5P
• Party (Golongan)
Analis kredit sering melakukan riset langsung di lapangan untuk menilai seorang debitur
yang mengajukan kredit. Riset ini bisa berupa hasil temuan di lapangan langsung maupun
wawancara yang terjadi bersama debitur. Dari riset inilah kemudian analis kredit
menentukan golongan debitur mana yang berhak mendapat pinjaman.
• Payment (Pembayaran)
Prinsip selanjutnya yang dimiliki oleh analis kredit adalah Payment atau pembayaran.
Dimana fungsi dari prinsip ini adalah menentukan kelayakan debitur melalui kemampuan
membayarnya. Biasanya dari data pribadi yang sudah di serahkan calon debitur ke bank
sudah bisa dijadikan analis kredit untuk menilai kemampuan pembayaran debitur.
• Prospect (Potensi / Prospek)
Jika yang mengajukan kredit adalah sebuah perusahaan yang baru berkembang maka
analisi kredit akan menerapkan prinsip prospect ini. Dimana seorang analis kredit akan
menilai potensi atau prospek dari perusahaan peminjam dimasa mendatang setelah
meminjam modal ke bank tadi.
• Purpose (Tujuan)
Tujuan seorang debitur yang akan meminjam uang di bank menjadi penentu yang paling
besar apakah pinjaman tersebut di setujui oleh analis kredit atau tidak. Jadi semakin
meyakinkan tujuan peminjaman Anda maka akan semakin besar peluang pengajuan
pinjaman Anda di setujui.
• Personality (Kepribadian)
Kepribadian seorang debitur juga tidak luput dari penilaian seorang analis kredit. Inilah
mengapa biasanya orang yang bekerja sebagai analis kredit memiliki kemampuan penilaian
yang sangat jeli. Jika kepribadian calon debitur di awal pengajuan pinjaman saja sudah
buruk maka sudah dipastikan jika pengajuan pinjamannya tidak akan diterima.

Prinsip 5C Analis Kredit


Selain kelima prinsip 5P diatas, analis kredit juga memiliki prinsip 5C yang sangat penting
untuk dipenuhi calon debitur agar pengajuan kreditnya disetujui. Bahkan prinsip 5C ini
tingkatannya jauh lebih penting daripada prinsip 5P yang sudah di jelaskan sebelumnya.
• Collateral (Agunan)
Agunan atau jaminan harus dimiliki oleh calon debitur sebelum mengajukan pinjaman ke
sebuah bank. Jenis agunan yang digunakan oleh debitur ini juga menjadi penilaian oleh
analis kredit. Biasanya analis kredit akan mengamati apakah jenis agunan yang ditawarkan
sesuai dengan jumlah pinjaman yang diajukan.
• Conditions (Kondisi)
Kondisi perokonomian yang dimiliki oleh sebuah perusahaan yang mengajukan pinjaman
bisa menjadi penentu apakah pengajuan kredit di setujui atau ditolak. Hal ini juga berlaku
pada debitur perseorangan.
• Capital (Modal)
Jika seorang debitur meminjam uang untuk dijadikan modal maka analis kredit akan
menilai apakah jenis usaha yang akan dibukanya.
• Capacity (Kapasitas)
Ketika Anda mengajukan pinjaman dengan jumlah uang yang cukup besar maka analis
kredit akan menilai apakah kapasitas Anda mampu melunasinya.
• Character (Karakter)
Sama seperti prinsip yang ada di 5P, dimana karakter debitur yang paling menentukan
apakah kredit bisa disetujui atau tidak.

Keterampilan yang Diperlukan Lainnya


Beberapa keterampilan lain yang harus dimiliki oleh seorang analis kredit adalah sebagai
berikut:
• Ketekunan: Ini adalah kemampuan untuk memperhatikan detail secara mendalam. Sebagai
analis kredit, setiap informasi atau data yang tidak terjawab dapat menyebabkan analisis
pelanggan yang salah dan dapat menyebabkan masalah yang berpotensi mahal bagi klien
yang terlibat.
• Keterampilan Analisis Kuantitatif: Analis kredit harus mampu melihat atau membuat satu
set angka dan dapat mengetahui apa maksudnya untuk setiap klien tertentu.
• Keterampilan Komunikasi Tertulis dan Oral: Analis kredit harus dapat secara efektif
menyebarkan keputusan ke berbagai orang baik secara lisan atau cetak. Datang dengan
solusi untuk masalah adalah sedikit gunanya jika Anda tidak dapat
mengkomunikasikannya secara efektif kepada orang lain.
• Pengetahuan tentang Industri: Kadang analis kredit ditugaskan untuk bekerja dengan
perusahaan dan perusahaan yang beroperasi di industri tertentu. Untuk alasan ini,
pemahaman yang bagus tentang seluk beluk industri tertentu bisa sangat berguna. Jika
Anda tidak tahu banyak industri, pastikan untuk melakukan penelitian sebelum Anda
muncul untuk wawancara.
• Keterampilan Multitasking dan Prioritas: Analis kredit harus bisa mengerjakan proyek
yang berbeda sekaligus. dan memprioritaskan proyek secara efektif. Hal ini karena seorang
analis kredit mungkin ditugaskan untuk bekerja dengan klien yang berbed pada saat
bersamaan.
• Pengalaman dengan Perangkat Lunak Keuangan: Analis kredit harus merasa nyaman
dengan beberapa perangkat lunak seperti Microsoft Excel dan perangkat lunak keuangan
lainnya yang digunakan untuk menganalisis data numerik (Untuk terus membaca tentang
masalah ini, lihat Fitur Microsoft Excel untuk Melek Finansial.)

3. PERKEMBANGAN ANALISIS KREDIT DI ERA KEKINIAN


Dalam data yang dimiliki Jarkom SP Perbankan, tercatat sejak 2016 sudah sebanyak 50.000
karyawan bank kena PHK. Hal ini terjadi sampai akhir 2018 kemarin dan berdasarkan
pernyataan dari Vikram Pandit, Mantan Chief Executive Officer Citigroup Inc era 2007-2012
menjelaskan bahwa semua bisa dilakukan dengan artificial intelligence, robotica dan natural
language, semua itu akan membuat proses semakin mudah. Hal-hal ini akan mengubah back
office. Di Amerika, menurut catatan Citigroup, angka penurunnya sampai 770 ribu. Sementara
di Eropa sampai angka 1 juta.
Digitalisasi credit scoring akan membuat pekerjaan analis kredit tergantikan komputer. Credit
scoring sudah banyak diterapkan oleh fintech di Indonesia. Teknologi ini juga mempercepat
penilaian dan proses persetujuan kredit

4. PROFESI ANALISIS KREDIT DALAM PANDANGAN ISLAM


Dalam ilmu fikih, jual beli kredit dikenal sebagai Bai’ bit taqsith (‫ )الت َ ْقسيـْط‬yang berarti
membagi sesuatu menjadi beberapa bagian tertentu. Ulama syafiiyah, hanafiyah, Al-Muayyid
billah, serta mayoritas ulama lain berpendapat bahwa hukum kredit dalam
islam diperbolehkan. Hal ini didasarkan pada beberapa hal, yakni:
• Tidak Adanya Dalil yang Mengharamkan Kredit
Alasan pertama mengapa kredit diperbolehkan karena tidak ada dalil yang mengharamkan
hukum kredit. Ini juga beracuan pada kaidah ushul fiqhi yang menyatakan bahwa “Asal
dari hukum sesuatu adalah mubah (boleh). Sampai ada hukum yang mengharamkan atau
memakruhkannya.” Perlu diketahui, mengharamkan sesuatu tanpa dalil yang kuat itu tidak
diperbolehkan. Sama saja dengan menghalalkan perkara yang haram.
• Firman Allah yang Membolekan Utang Piutang
Praktik kredit sama dengan utang piutang. Sedangkan Allah Ta’ala juga membolehkan
hukum berhutang piutang. Asalkan tidak ada unsur penambahan bunga. Ini dijelaskan
dalam surat Al-Baqarah ayat 282:
“Hai orang-orang yang beriman. Apabila kamu berhutang dalam waktu yang ditentukan
hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu
menuliskannya dengan benar. Maka jangan lah penulis menolak menuliskanya
sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya. Dan hendaklah orang yang berutang
itu mendiktekan. Dan hendak lah ia bertaqwa kepada Allah, tuhannya dan janganlah ia
mengurangi sedikit pun dari padanya. Jika orang yang berhutang itu lemah akal nya
(keadaannya) atau tidak mampu mendiktekan sendiri maka hendaklah walinya
mendiktekannya dengan benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki
diantara kamu. Jika tidak ada maka boleh seorang laki-laki dan dua orang perempuan
dari orang- orang yang kamu sukai diantara mereka. Agar jika seorang lupa maka yang
lain lagi mengingatkan. Dan janganlah saksi itu menolak jika dipanggil. Dan janganlah
kamu bosan menuliskannya untuk waktunya baik hutang itu besar atau kecil. Yang
demikian itu lebih adil disisi Allah. Lebih dapat menguatkan persaksian, dan lebih
mendekatkan kamu kepada ketidakraguan. (Tulislah mu’amalahmu itu), kecuali jika
mu’amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada
dosa bagi kamu jika kamu tidak menulisnya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual
beli, dan janganlah penulis dan saksi dipersulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian),
maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada
Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha mengetahui segala
sesuatu.” (QS : Al-Baqarah: 282)
• Hadist Shahih tentang Rasul yang Pernah Berhutang
Dibolehkannya transaksi dengan kredit juga didasarkan pada hadist shahih yang
menjelaskan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pernah membeli
makanan dengan cara berhutang.
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan bahwa “Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam membeli sebagian bahan makanan dari seorang Yahudi dengan pembayaran
dihutang dan beliau juga menggadaikan perisai kepadanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Landasan Hukum Menganalisis Kredit


Landasan ditetapkan prinsip 5C tertuang dalam QS. Al-Hujarat (49):6)

‫ج ا ءَ ك ُ ْمَ إ ِ ْنَ آ َم ن ُ وا ا ل َّ ذِ ي نََ أ َي ُّ ه َ ا ي َ ا‬ ِ ‫ص ي ب ُوا أ َ ْنَ ف َ ت َب َ ي َّ ن ُ وا ب ِ ن َ ب َ إَ ف َ ا‬


َ َ‫س ق‬ ِ ُ ‫ج هَ ا ل َ ةَ ق َ ْو ًم ا ت‬
َ ِ ‫ح وا ب‬ ْ ُ ‫ف َ ع َ ل ْ ت ُ ْمَ َم ا ع َ ل َ ىَ ف َ ت‬
ُ ِ‫ص ب‬
ََ‫ن َا دِ ِم ي ن‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu
berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada
suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas
perbuatanmu itu.(Al-Hujarat(49): 6).
Ayat diatas diindikasikan bahwa dalam penyaluran pembiayaan diwajibkannya untuk
melakukan analisis yang berhubungan dengan latar belakang debitur untuk memperoleh
kebenaran dan keyakinan bahwa debitur tersebut layak menerima fasilitas kredit. Hal ini
bertujuan untuk mencegah kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hari yang akan
berdampak buruk pada kesehatan bank.

Prinsip Bagi hasil


Prinsip bagi hasil dalam perbankan syari’ah dapat dilakukan dalam 4 akad utama, yaitu al-
musyarakah, al-mudharabah, al- muzara’ah, dan al-musaqah. Prinsip yang paling banyak
dipakai dalam perbankan syari’ah hanya al-musyarakah dan al-mudharabah yaitu:
a. Al-Musyarakah
Syafi’i Antonio mendefinisikan Al-musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak
atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi
dana (atau amal/ expertise) dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan
ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan
Firman Allah dalam Al-Qur’an surat Sad (38): 24

َ‫ظلَ َمكََ لَقَدَْ قَا َل‬


َ ‫ل‬ ُ ِ‫اجِۦهَۖ إِلَىَ نَ ْع َجتِكََ ب‬
َِ ‫س َؤا‬ ََّ ِ‫ِيرا َوإ‬
ِ َ‫ن نِع‬ َ َ‫ض ُه َْم لَيَ ْبغِى ْٱل ُخل‬
ً ‫طآءَِ ِمنََ َكث‬ ُ ‫علَىَ بَ ْع‬َ َ‫ّل بَ ْعض‬ َ َّ ِ‫عمِ لُواَ َءا َمنُواَ ٱلَّذِينََ إ‬َ ‫ت َو‬َِ ‫ص ِل َح‬
َّ ‫ٱل‬
َ‫ن هُ ْمَۗ َّما َوقَلِيل‬ ََّ ‫ظ‬ ‫َر َربَّ ۥهُ فَٱ ْست َ ْغف َََر فَتَنَّ َهُ أَنَّ َما دَ ُۥ‬
َ ‫او َدُ َو‬ ََ ‫َوأَن‬
ََّ ‫َاب َرا ِكعًا َوخ‬

Artinya: Dan Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian
mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh.(QS. Shaad(38): 24)

b. Al-Mudharabah
Al-Mudharabah pada dasarnya adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih dimana
salah satu pihak menyediakan dana dan pihak lainnya menyediakan tenaga atau keahlian.
Syafi’i Antonio mendefinisikan mudharabah sebagai suatu akad kerjasama usaha antara
dua pihak diamana pihak pertama menyediakan seluruh kebutuhan modal, sedangkan
pihak lainnya sebagai pengelola. Keuntungan usaha yang diperoleh akan dibagikan
berdasarkan perjanjian atau kesepakatan. Sebaliknya apabila usaha mengalami kerugian
bukan karena kesalahan atau kelalaian pengelola, kerugian tersebut merupakan tanggung
jawab pemilik modal.
Firman Allah dalam al-Qur’an surat An-Nisaa’(4): 29

َ ْ‫ل بَ ْينَ ُك َْم أَ ْم َوالَ ُك َْم تَأْ ُكلُوَا‬


‫ّلَ آ َمنُوَاْ الَّذِينََ أَيُّ َها يَا‬ َِ ِ‫ّلَّ بِ ْالبَاط‬
َ ِ‫ار َة ً ت َ ُكونََ أَن إ‬ َ َ‫ّلَ ِمن ُك َْم ت ََراض‬
َ ‫عن تِ َج‬ َ ُ‫ن أَنف‬
َ ‫س ُك َْم تَ ْقتُلُوَاْ َو‬ ََّ ِ‫َرحِ ي ًما بِ ُك َْم كَانََ للاََ إ‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan hartasesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-
suka di antara kamu (QS. An-Nisaa’(4):29)

Analisis Kredit Menggunakan Prinsip 5C dalam Islam


a. Character
Nubuwwah (kenabian) merupakan suatu bimbingan yang datang dari Allah melalui Nabi
dan Rasul untuk mengajarkan kepada manusia bagaimana hidup yang baik dan benar
didunia. Fungsi rasul adalah untuk menjadi teladan bagi manusia dengan diturunkannya
Nabi Muhammad Saw dengan sifat-sifatnya yang harus diteladani oleh manusia dan para
pelaku ekonomi, adalah sebagai berikut:
• Sidiq
Sifat sidiq (benar dan jujur) harus menjadi visi hidup setiap muslim karena hidup kita
berasal dari Yang Maha Benar, sifat benar dan jujur merupakan suatu sifat yang wajib
dimiliki oleh seseorang ketika diberi kepercayaan.
• Amanah
Amanah (tanggung jawab, dapat dipercaya, kredibilitas) menjadi misi hidup setiap
muslim. Menepati amanat yang dipikulkan kepadanya, sikap ini menunjukkan kredibilitas
yang tinggi dan sikap penuh tanggung jawab pada setiap individu muslim. Prinsip
tanggung jawab individu disebut dalam banyak konteks dan pristiwa dalam sumber-
sumber Islam.
• Fathonah
Sifat fathonah (kecerdikan, kebijaksanaan, kredibilitas dapat dipakai sebagai strategi
hidup seorang muslim. Implikasi ekonomi dan bisnis dalam sifat ini adalah bahwa segala
aktifitas dilakukan dengan ilmu, kecerdasan dan optimalisasi semua potensi akal yang ada
untuk mencapai tujuan.
• Tabligh
Sifat tabligh (komunikasi, keterbukaan, pemasaran). Kegiatan ekonomi dan bisnis
manusia harus mengacu pada prisip-prinsip yang telah diajarkan oleh Nabi dan Rasul.
Prinsip ini akan melahirkan sikap profesional terhadap pemecahan masalah-masalah
manusia. Bila ada hal yang tidak dapat dipahami oleh manusia dengan akalnya, maka
menjadi tugas manusia untuk terus berusaha menemukan kebenaran dengan cara apapun.
b. Capacity
Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa haram bagi seseorang mengambil harta orang lain
(berhutang) namun dia tidak memiliki niat, motivasi, dan usaha untuk mengembalikannya

َ‫ل أ َ َخ َذَ َم ْن‬


ََ ‫اس أ َ ْم َوا‬
َ ِ َّ‫للاُ أَدَّى أَدَا َءهَا ي ُِري َدُ الن‬
ََّ ُ‫ع ْن َه‬ َْ ‫للاُ أَتْلَفَ َهُ إِتْ ََلفَ َها ي ُِري َدُ أ َ َخ َذَ َو َم‬
َ ‫ن‬ ََّ

Dari Abi Hurairah semoga Allah meridoi, Dari Nabi Saw bersabda: Siapa yang mengambil
harta manusia (berhutang) disertai maksud akan membayarnya maka Allah akan
membayarkannya untuknya, sebaliknya siapa yang mengambilnya dengan maksud
merusaknya (merugikannya) maka Allah akan merusak orang itu”. (HR. Bukhari)
Dari hadist diatas dapat dipahami bahwa membayar hutang adalah kewajiban bagi setiap
yang berhutang. Dan tidak dibenarkan bagi orang yang mampu untuk menunda dalam
membayar hutangnya. Islam menganjurkan untuk memberikan kemudahan yang
berhutang untuk memberikan tangguh bagi yang kesusahan serta menghapuskannya. Jika
seorang debitur tidak menunaikan kewajibannya padahal ia sanggup untuk membayarnya
maka Allah akan mengambil haknya. Adapun orang yang tidak sanggub membayar hutang
maka semoga Allah mengampuninya.
c. Capital
Konsep Capital dalam Islam, secara bahasa (arab) modal atau harta disebut al-amal, secara
harfiah al-mal (harta) adalah segala sesuatu yang engkau punya. Adapun dalam istilah
syar’i harta diartikan sebagai sesuatu yang dimanfaatkan dalam perkara yang legal
menurut hukum Islam seperti bisnis, pinjaman, konsumsi, dan hibah (pemberian). Islam
mewajibkan setiap muslim, khususnya yang memiliki tanggungan untuk bekerja, bekerja
merupakan suatu pokok yang memungkinkan manusia memiliki kekayaan. Rasulullah
Saw bersabda tentang pentingnya modal yang artinya “tidak boleh iri selain kepada dua
perkara yaitu: orang yang hartanya digunakan untuk jalan kebenaran dan orang yang ilmu
pengetahuannya diamalkan kepada orang lain”.
d. Collateral
Konsep collateral atau jaminan dalam ekonomi Islam sama dengan Rahn. Secara bahasa
merupakan masdar dari rahana-yarhanu-rahnan. Juga berarti sebagai al-habs (penahanan).
Secara syar’i, ar-rahn (agunan) adalah harta yang dijadikan jaminan hutang (pinjaman).
Ar-Rahn disyari’at kan dalam Islam Allah SWT. berfirman dalam QS. Al-Baqarah (2):283

‫علَى ُكنت ُ َْم َو ِإن‬ َ ‫ضةَ فَ ِرهَانَ كَا ِتبًا ت َِجدُواَْ َولَ َْم‬
َ َ‫سفَر‬ َ ‫ن َّم ْقبُو‬ ُ ‫ق أ َ َمانَت َ َهُ اؤْ تُمِ نََ الَّذِي فَ ْليُ َؤ َِد َب ْعضًا َب ْع‬
َْ ِ‫ض ُكم أَمِ نََ فَإ‬ َِ َّ‫للا َو ْل َيت‬
ََ ُ‫ت َ ْكت ُ ُمواَْ َوّلََ َر َّب َه‬
َّ ‫للاُ قَ ْلبُ َهُ آثِمَ فَإِنَّ َهُ يَ ْكت ُ ْم َها َو َمن ال‬
َ ‫ش َهادََة‬ َ ‫علِيمَ ت َ ْع َملُونََ بِ َما َو‬
َ

Artinya: Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai) sedang
kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang tanggungan yang
dipegang. (QS. Al- Baqarah (2):283)
Dari ayat tersebut dijelaskan barang tanggungan itu diadakan bila satu sama lain tidak
percaya mempercayai. Jaminan merupakan salah satu ajaran Islam. Jaminan pada
hakikatnya usaha untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi semua orang yang
melakukan transaksi.
e. Condition
Konsep condition of economy atau kondisi ekonomi nasabah. Dalam Islam seorang
pebisnis wajib untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Firman Allah dalam QS.
Al-Mulk (67):15

َ‫ل الَّذِیَ ہ َُو‬


ََ َ‫ض لَ ُک َُم َجع‬ َ ً ‫شوا ذَلُو‬
ََ ‫ّل اّلَر‬ ُ ‫شو َُر اِلَي َِہ ََو ِرزق ِٖہَ مِ نَ ُکلُوا ََو َمنَا ِکبِ َہا فِیَ فَام‬
ُ ُّ‫الن‬

Artinya: Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu
(kembali setelah) dibangkitkan. (QS. Al-Mulk (67):15)
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa setiap individu diberi kebebasan untuk bekerja dibumi
Allah ini karena setiap manusia sudah diberikan kebebasan dalam mencari rezeki dan
memperhatikan kelangsungan usaha sehingga memberikan dampak baik pada kondisi
keuangan dan kesejahteraan keluarganya. Peran pemerintah dalam perekonomian
terkadang memberikan dampak tersendiri bagi pelaku bisnis. Seorang pebisnis hendaknya
menghindari bisnis-bisnis yang dilarang oleh Allah maupun pemerintah, sehingga
kalangsungan bisnis tetap terjaga.

5. PROBLEMATIKA PROFESI ANALISIS KREDIT


Seorang analis kredit mikro (mantri) BRI di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah yang
bernama Yuna Yanwar terlibat dalam kasus pengajuan kredit fiktif senilai 1,9 miliar. Dalam
kasus tersebut, Yuna Yanwar menggunakan 50 nama nasabah untuk mengajukan Kredit
Umum Pedesaan di dua cabang BRI di Kendal yang digunakan untuk kepentingan pribadinya
seperti membeli mobil pribadi dan perbaikan rumah.
Kasus tersebut terungkap ketika pihak internal bank melakukan investigasi terkait kredit
macet dan menemukan bahwa terdapat campur tangan dari orang dalam yaitu Yuna Yanwar
selaku analis kredit BRI.
Penyelesaian dari kasus tersebut yaitu Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah melakukan
penahanan terhadap Yuna Yanwar di Lapas Kedungpane, Semarang selama 20 hari dan
melakukan penyitaan atas rumah serta menuntut pengembalian dana yang telah ia gunakan.

6. PANDANGAN ISLAM TERHADAP PENYIMPANGAN PROFESI ANALISIS


KREDIT
Menurut kasus yang telah kami sajikan, dapat dikatakan bahwa penyimpangan profesi tersebut
mengarah pada apa yang disebut dengan “korupsi”. Korupsi adalah upaya menggelapkan uang/
harta kekayaan umum seperti uang negara, rakyat atau orang banyak untuk kepentingan
pribadi. Korupsi biasanya dilakukan oleh orang yang memegang suatu jabatan pemerintahan
atau kedudukan dalam organisasi.
Menurut tinjauan Islam, korupsi merupakan bagian dari kajian fiqih jinayah dan masuk dalam
kategori tindak pidana. Fiqh jinayah adalah ilmu tentang hukum syariat yang bersifat praktis
dan merupakan hasil analisis seorang mujtahid terhadap dalil yang rinci baik yang terdapatAl-
Qur’an maupun hadist.
Berikut beberapa definisi korupsi:
• Ghulul (penggelapan), yakni mencuri harta rampasan perang atau menyembunyikan
sebagiannya untuk dimiliki sebelum menyampaikan ke tempat pembagian.
• Risywah (penyuapan), yakni suatu yang diberikan kepada seseorang yang mempunyai
kekuasaan atau jabatan untuk menyukseskan perkaranya dengan mengalahkan lawan-
lawannya sesuai dengan apa-apa yang dinginkan, atau untuk memberikan peluang
kepadanya (seperti lelang/tender) atau menyingkirkan lawan- lawannya.
• Ghasab (mengambil paksa hak orang lain), yakni mengambil harta atau menguasai hak
orang lain tanpa izin pemiliknya dengan unsur pemaksaan dan terkadang menggunakan
kekerasan serta dilakukan secara terang-terangan.
• Sariqah (pencurian), yakni mengambil barang atau harta orang lain dengan cara sembunyi-
sembunyi dari tempat penyimpanannya yang biasa digunakan untuk menyimpan barang
atau harta kekayaan tersebut.
• Hirabah (perampokan), yakni tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok kepada pihak lain dengan tujuan menguasai atau merampas harta benda milik
orang lain tersebut.
Dengan demikian penyimpangan profesi seperti yang terealisasi dalam kasus tergolong
sebagai sariqah (pencurian) dimana tersangka yang mengemban profesi sebagai analis kredit
dengan sengaja mengambil harta nasabah dengan cara mengajukan kredit palsu atas nama
nasabah untuk kepentingan dirinya sendiri, dan yang jelas tanpa izin dan sepengetahuan
nasabah (sembunyi-sembunyi).

Berikut beberapa definisi korupsi:

• Ghulul (penggelapan), yakni mencuri harta rampasan perang atau menyembunyikan


sebagiannya untuk dimiliki sebelum menyampaikan ke tempat pembagian.
• Risywah (penyuapan), yakni suatu yang diberikan kepada seseorang yang mempunyai
kekuasaan atau jabatan untuk menyukseskan perkaranya dengan mengalahkan lawan-
lawannya sesuai dengan apa-apa yang dinginkan, atau untuk memberikan peluang
kepadanya (seperti lelang/tender) atau menyingkirkan lawan- lawannya.
• Ghasab (mengambil paksa hak orang lain), yakni mengambil harta atau menguasa hak
orang lain tanpa izin pemiliknya dengan unsur pemaksaan dan terkadan menggunakan
kekerasan serta dilakukan secara terang-terangan.
• Sariqah (pencurian), yakni mengambil barang atau harta orang lain dengan cara sembunyi-
sembunyi dari tempat penyimpanannya yang biasa digunakan untuk menyimpan barang
atau harta kekayaan tersebut.
• Hirabah (perampokan), yakni tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok kepada pihak lain dengan tujuan menguasai atau merampas harta benda milik
orang lain tersebut.

Dengan demikian penyimpangan profesi seperti yang terealisasi dalam kasus tergolong
sebagai sariqah (pencurian) dimana tersangka yang mengemban profesi sebagai analis kredit
dengan sengaja mengambil harta nasabah dengan cara mengajukan kredit palsu atas nama
nasabah untuk kepentingan dirinya sendiri, dan yang jelas tanpa izin dan sepengetahuan
nasabah (sembunyi-sembunyi).

Hukum menggunakan harta dari hasil korupsi sama saja dengan hasil mencuri, hasil rampasan,
yang mana hukumnya haram karena di dapatkan dengan cara yang tidak benar dan prinsip
harta tersebut adalah milik orang.
Seperti dalam firman Allah SWT dalam QS. Al-Baqarah ayat 188 :

ِ‫ح ك َّ امِ ل ت َأ ْك ُ ل ُ وا ف َ ر ي ق ً ا م ْنِ أ َ ْم َو ال‬


ُ ْ ‫َو َلِ ت َأ ْك ُ ل ُ وا أ َ ْم َو ا ل َ ك ُ ْمِ ب َ ي ْ ن َ ك ُ ْمِ ب ال ْ ب َ اط لِ َو ت ُدْ ل ُ وا ب هَ ا إ ل َ ى ال‬
َِ‫اْل ث ْ مِ َو أ َن ْ ت ُ ْمِ ت َع ْ ل َ ُم و ن‬ْ ‫ال ن َّ اسِ ب‬

“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan
Jalan yang batil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) hartamu itu kepada hakim, supaya
kamu dapat memakan sebagian dari pada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui”

Dan pula dalam QS. An-Nisa’ ayat 29 :

ِ ‫ي َ ا أ َي ُّ هَ ا ا ل َ ذِ ي َن آ مَ ن ُ وا َل ت َأ ْك ُ ل ُ وا أ َ ْم َو ا ل َ ك ُ مْ ب َ ي ْ ن َ ك ُ مْ ب ِ ال ْ ب َ ا‬
َ ِ ‫ط ِل إ ِ َل أ َ ْن ت َ ك ُ و َن ت‬
‫ج ا َر ة ع َ ْن ت َ َر اض ِم ن ْ ك ُ مْ ۚ َو َل‬
‫ت َ ق ْ ت ُل ُ وا أ َن ْ ف ُ س َ ك ُ مْ ۚ إ ِ َن ّللاَ َ ك َا َن ب ِ ك ُ مْ َر ِح يم ا‬

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan
jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di
antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu”

Dampak dari korupsi menurut hukum Islam adalah mendapat siksa api neraka, terhalangnya
pintu surga, akan dibelenggu di hari kiamat Seseorang yang diberi sebuah amanah untuk
kepentingan masyarakat, maka seharusnya amanah tersebut harus dijalankan sebagai mestinya
dan tanpa meminta sesuatu imbalan, karena mengambil sesuatu yang bukan haknya dan lebih
mementingkan nafsu untuk memperkaya diri sendiri dan meminta imbalan yang seharusnya
bukan merupakan haknyA adalah sebuah kecurangan, sesuai dalam sabda Rasulullah
shallallahualaihi wasallam.

Dari Burdah bin Hushain: Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang kami beri tugas atas suatu
amal dan kami beri rezeki (gaji) kepadanya, maka sesuatu yang diambil selain rezeki itu
adalah kecuranga” (HR. Abu Daud (Shahih))

Maka dari itu, setiap muslim sebagaimana menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah memiliki
kewajiban yang sama untuk mencegah kemungkaran, dan dalam hal ini korupsi adalah salah
satu dari bentuk kemungkaran yang harus diberantas, dilandasi dengan firman Allah dalam
QS. Ali Imran ayat 104 :

ِ ‫خ ي ِْرَ َو ي َ أ ْ ُم ُر و نََ ب ِ ال ْ َم ع ْ ُر و‬
ََ‫فَ َو ي َ ن ْ هَ ْو نََ ع َ ِنَ ال ْ ُم ن ْ ك َِرَ َۚ َو أ ُو ل َ ئ ِ ك‬ َ ْ ‫َو ل ْ ت َك ُ ْنَ ِم ن ْ ك ُ ْمَ أ ُ َّم ةَ ي َ د ْ ع ُ و نََ إ ِ ل َ ى ال‬
ََ‫ح و ن‬ ُ ِ‫ه ُ مَُ ال ْ ُم ف ْ ل‬

“Hendaklah ada diantaramu kelompok yang selalu mengajak kepada kebajikan dan
memerintahkan kepada yang ma’ruf dan mencegah dari kemungkaran. Mereka itulah orang-
orang yang akan mencapai kebahagiaan.”

Sebagai seorang muslim kita harus cerdas dalam memilih pemimpin atau pem/egang suatu
kedudukan/jabatan. Sikap kita sebagai seorang muslim seharusnya adalah dengan memilih
pemimpin yang sholeh, amanah dan bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai