Anda di halaman 1dari 11

KESULITAN BELAJAR

Nama Anggota Kelompok 10 :


1. Siti Nur Aurrelia (30702000201)
2. Zahra Shella Maharani (30702000237)
3. Astri Anggoro Diesty (30702000037)
4. Fatthika Hayu (30702000079)
5. M Erfian Putra S (30702000122)
6. Kusuma Shela Nur Fadillah (30701900101)
A. Pengertian Kesulitan Belajar
Identifikasi diartikan sebagai proses pen-jaringan. Identifikasi dilakukan oleh orang tua, guru dan tenaga
kependidikan lainnya untuk mengimplementasikan jaringan bagi anak yang mengalami kelainan/kekurangan (fisik,
intelektual, sosial, emosional/perilaku) dalam rangka pelayanan pendidikan yang tepat. Menghilangkan penyebab kesulitan
belajar ringan biasanya tidak memerlukan bantuan ahli dan guru dapat segera melakukan intervensi. Tetapi mengatasi akar
penyebab ketidakmampuan belajar membutuhkan bantuan langsung dari seorang ahli, mungkin seorang konselor, psikolog,
psikiater atau semuanya. Penyelesaian kasus seperti ini membutuhkan kerjasama yang baik antara para ahli tersebut.
Kesulitan belajar dikaitkan dengan berbagai gejala yang muncul begitu kita amati di kelas siswa selama proses
belajar mengajar, misalnya sulit berkonsentrasi, gugup, mudah lelah, gelisah, selalu mengganggu teman, malas, sulit untuk
berkomunikasi. Gejala yang terlihat sama belum tentu disebabkan oleh faktor yang sama. Latar belakang kesulitan belajar
siswa tidak sesederhana yang diduga penyebab kesulitan belajar siswanya. Karena itu, ia harus memiliki banyak
pengalaman dan keterampilan khusus untuk mengidentifikasi ketidakmampuan belajar.
B. Pengertian Diagnostik Kesulitan Belajar
Diagnostik itu sendiri kata asalnya dari diagnosa, yaitu Greek dalam Bahasa Yunani. Dia
artinya melintasi atau dengan perantaraan dan gnosis memiliki arti pengetahuan atau pengenalan
ilmu. Dapat disimpulkan bahwa diagnosa berarti keahlian untuk membedakan suatu penyakit
yang ada serta menetapkan jenis-jenis penyakit yang diperoleh dengan menggunakan ilmu
pengetahuan.
Pada awalnya istilah diagnosa digunakan dalam bidang kedokteran namun untuk
selanjutnya juga digunakan dalam bidang lain, beberapa diantaranya adalah pada bidang
psikologi serta bidang pendidikan. Dalam bidang kedokteran (diagnose medis) berperan dalam
menetapkan suatu jenis penyakit dan dipertimbangkan pula tentang (a) gejala-gejala (symtom)
penyakit, (b) perkembangan penyakit tersebut. Macam-macam diagnosa antara lain diagnosa
medis, diagnosa psikologis, dan diagnosa peodagogis.
Lanjutan
Diagnosa medis serta diagnosa psikologis terikat pada waktu serta tempat pemeriksaan,
misalnya dalam ruang pemeriksaan seperti rumah sakit atau klinik. Sedangkan diagnosa
peodagogis membutuhkan jangka waktu tertentu dan dalam situasi pergaulan bersama murid.
Dapat diketahui bahwa istilah diagnosa yang ada saat ini telah dipergunakan dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan yang juga banyak penafsirannya. Dalam hal ini Diagnostik Kesulitan
Belajar merupakan usaha-usaha untuk melakukan suatu penelitian serta pemeriksaan secara tepat
dan cermat dalam adanya kesulitan belajar, disertai dengan mengusahakan pemberian bantuan
kepada murid yang mengalami kesulitan belajar tersebut.
C. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
1) Faktor-faktor internal, yaitu faktor-faktor yang
terdapat pada diri anak sendiri.

a. Keadaan fisik. f. Intelegensi (kecerdasan).

b. Cacat tubuh: pincang, buta, tuna rungu, g. Bakat khusus (Aptitude)

c. Gagap dan semacamnya. h. Minat dan Perhatian

d. Menderita penyakit-penyakit tertentu yang i. Keadaan emosi tidak stabil, contoh :


mengganggu kelancaran belajar.
j. Gangguan-ganguan psikis.
e. Ketidakmatangan anggota fisik, misalnya
pertumbuhan yang kerdil dsb.
C. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
2) Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor-faktor
yang berasal dari luar diri anak.

● Keadaan keluarga ● Hubungan antara anak dengan


teman-temannya kurang baik
● Pekerjaan orang tua
● Norma pelajaran berada di atas ukuran
● Suasana rumah normal kemampuan anak.
● Keadaan ekonomi keluarga ● Keadaan gedung sekolah kurang baik
● Keadaan Sekolah ● Keadaan Masyarakat
● Hubungan antara murid dan guru kurang baik ● Kegiatan-kegiatan dalam masyarakat
● Lingkungan tetangga
D. Norma - Norma Kesulitan Belajar

Kenyataan menunjukkan bahwa kesulitan belajar yang dimiliki


murid-murid sangat beragam, dari yang ringan hingga berat sehingga
dibutuhkan cara untuk mengatasinya. Namun, seringkali guru
menemukan hambatan dalam menentukan level kesulitan belajar pada
murid-muridnya sehingga faktor tersebut menghambat kemajuan
belajar untuk kedepannya.

Untuk mencegah hal tersebut, guru perlu mengetahui norma-norma


yang dapat menentukan sejauh mana anak didiknya mengalami
kesulitan belajar. Norma-norma tersebut berkaitan dengan:
D. Norma- Norma Kesulitan Belajar
● Tujuan Pendidikan
Setiap mata pelajaran memiliki tujuan yang harapannya dapat dicapai oleh anak didik sesuai waktu yang ditetapkan. Seorang
murid yang tidak dapat mencapai tujuan pengajaran mungkin disebabkan oleh beberapa faktor contonya seperti kurang
menguasai materi atau keterampilan yang diajarkan. Dengan kondisi seperti ini murid dapat dikatakan memiliki kesulitan
dalam belajar.
● Kedudukan dalam Kelompok
Seorang murid dikatakan mengalami kesulitan belajar jika prestasi belajarnya belum mencapai taraf prestasi belajar dari
sebagian besar teman-teman sekelasnya dalam mata pelajaran formal yang tercantum dalam kurikulum.
● Kemampuan
Seorang anak dikatakan memiliki kesulitan belajar apabila anak tersebut tidak mampu mencapai hasil belajar sesuai dengan
kemampuan pada dirinya.
● Kepribadian
Tujuan pendidikan tidak hanya sekedar mengharapkan lahirnya murid yang cerdas, tetapi juga mengharapkan terbentuknya
pribadi-pribadi yang baik dengan atitude yang baik pula. Oleh sebab itu, murid yang memiliki prestasi belajar yang baik juga
dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila belum memenuhi harapan yang berhubungan dengan perilaku sosial dan
kebiasaan baik. Untuk menilai kepribadian murid tentunya digunakan norma-norma yang berlaku pada sekolah atau
masyarakat setempat.
E. Jenis-Jenis Kesulitan Belajar

1. Disleksia adalah gangguan belajar yang menyebabkan seseorang kesulitan untuk membaca atau menulis.

2. Dispraksia adalah jenis gangguan belajar yang ditandai dengan gangguan pada kemampuan motorik anak.

3. Disgrafia adalah gangguan belajar yang membuat pengidapnya kesulitan menulis.

4. Diskalkulia adalah kondisi ini membuat pengidapnya kesulitan untuk berhitung atau memahami konsep
matematika.
5. Auditory processing disorder adalah kelaianan otak dalam memproses suara yang masuk.

6. Visual processing disorder membuat penderitanya kesulitan dalam menginterpretasi informasi visual.

7. Gangguan belajar non verbal Jenis gangguan belajar selanjutnya adalah gangguan belajar nonverbal.

8. Visual perceptual/visual motor deficit adalah salah satu masalah kesulitan belajar yang membuat seorang anak
mengalami koordinasi tangan dan mata yang buruk.
F. Tehnik-Tehnik Untuk Mengidentifikasi Kesulitan
Belajar
1.) Perhatikan nilai ulangan yang tertera pada " catatan akademik" . Kemudian
membandingkannya dengan nilai rata-rata kelas atau dengan kriteria tingkat
penguasaan minimal kompetensi yang dipersyaratkan.
2.) Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dilakukan.
3.) Melakukan observasi pada saat siswa sedang dalam proses pembelajaran:
a) Mengamati tingkah laku dan kebiasaan siswa dalam mengikuti
pelajaran tertentu
b) Mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas tertentu yang
diberikan di kelas.
c) Mencoba mengetahui kebiasaan dan cara belajar siswa di rumah
melalui check list atau home visit.
d) Mendapatkan kesan atau pendapat dari guru lain, terutama guru kelas,
guru pembimbing, dll.
Thank You!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
and includes icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
and content from Mariana Gabriela Bosquet

Anda mungkin juga menyukai