Askep HNP Kel 3 Revisi BR
Askep HNP Kel 3 Revisi BR
W DENGAN HNP
DI RUANG AMARYLIS 11 SMC RS TELOGOREJO
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. Kusmiyanti - 120193 8. S. Anggriani - 120234 15. Adung Y - 120122
2. Witha S - 120255 9. Hudiyanti – 120177 16 Dian Sri L -
120144
3. Dwi Ariastuti - 120152 10. Diana S - 120146 17. Mirada C - 120205
4. Astri W - 120126 11. Dwi O - 120153 18.Kristiyaningsih-120191
5. Shinta A - 120229 12. Supaati - 120242 19. Suci N - 120239
6. Iwung P - 120187 13. Zumrotus S - 120262 20. Dika W - 120147
7. Eri Arinta - 120164 14. Adik N - 120121 21 Setyorini - 120227
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Tn. W
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama/Suku : Islam
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Bahasa Indonesia
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Swasta
Alamat rumah : Blora
Diagnosa Medik : HNP L45L5S1
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. T
Alamat : Blora
Hubungan dengan pasien : Istri
C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Nyeri pinggang hingga ke betis
2. Riwayat kesehatan sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada pinggang hingga ke betis seperti ditusuk-tusuk
yang muncul hilang timbul, terutama saat banyak beraktivitas, dirasakan
tambah memberat dalam 3 bulan terakhir ini
3. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan pernah jatuh dari sepeda motor 10 tahun yang lalu,
kemudian dibawa ke RS untuk diperiksakan karena pasien mengeluh kaki
sebelah kiri nyeri Sehari-hari pasien bekerja, menggunakan motor dan jalan
yang dilalui setiap hari adalah jalan yang rusak dan berlubang, sehingga pasien
mengendarai motor banyak guncangannya. Tapi tidak pernah merasakan
keluhan pada pinggang kiri, hanya kadang-kadang muncul apabila dalam 1
hari tersebut pasien mngendarai motor dalam jangka waktu yang lama. Tetapi
dalam 3 bulan terakhir ini timbul keluhan pada pinggang yang menjalar hingga
ke betis yang dirasakan tambah berat, sehingga pasien tidak dapat
mengendarai motor, dan keluhan nyeri sering sekali timbul dengan intensitas
yang lebih sering, sehingga aktivitas dan pekerjaan terganggu.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang
sama seperti yang diderita pasien. Pasien mengatakan tidak mempunyai
riwayat penyakit keturunan seperti Jantung, DM, dll
GENOGRAM
II. PEMERIKSAAN FISIK
A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran
Kualitatif : √ Compos Mentis Somnolen
Soporocomatous Koma
Kuantitatif :
Skala Coma Glasgow : - Respon motorik : 6
- Respon bicara : 5
- Respon membuka mata : 4
B. ANTROPOMETRI
1. Tinggi Badan : 175 cm
2. Berat Badan : 80 kg
80
3. IMT : = 26,12 kg/m2
1, 7 m ×1 ,7 m
Kesimpulan : obesitas ringan
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih, rambut bersih beruban
PalpasI : bentuk mesocephal
2. Mata
Inspeksi : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, kornea isokor
Palpasi : palpebra tidak teraba ada massa
3. Hidung
Inspeksi : bersih, tidak ada mucus, tidak ada pengembangan cuping
hidung
Palpasi : tidak ada polip
4. Telinga
Inspeksi : bersih, tidak terdapat serumen, pendengaran normal
Palpasi : tidak ada pembesaran pada kelenjar mastoid
5. Mulut
Inspeksi : tidak ada stomatitis, lidah bersih, gigi tidak ada karies,
mukosa bibir lembab, bibir simetris
Palpasi : tidak ada pembengkakan di mukosa bibir
6. Leher
Inspeksi : tidak terlihat pembesaran kelenjar Tiroid
Palpasi : tidak ada pembengkakan kelenjar Tiroid
7. Paru-paru (Thorax)
Inspeksi : pengembangan dan pengempisan dada seimbang
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, getarannya sama.
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
8. Jantung
Inspeksi : tidak tampak ictus cordis
Palpasi : teraba ictus cordis di ICS 5 mid clavicula sinistra
Perkusi : pekak
Auskultasi : terdengar suara jantung lup dup dan irama teratur
9. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada pembesaran abdomen
Auskultasi : bising usus 8x/menit
Palpasi : tidak ada nyeri tekan di semua kuadran / area perut
Perkusi : suara timpani
10. Ekstremitas
Edema : tidak terdapat edema
Capilary refill : kembali < 3detik
Turgor kulit : elastic, lembab
Luka : tangan kiri terpasang infus
Kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555
C. POLA ELIMINASI
Di rumah : pasien mengatakan sebelum sakit untuk BAB setiap hari di waktu pagi
hari, normal. BAK ± 5 - 6 x/hari, saat BAK keluarnya cukup, normal
Di RS : pasien saat sakit BAB 2 hari sekali, BAK sering ± 5 - 6 x/hari dengan
jumlah ± 300 ml / BAK, normal
D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN
Di rumah : aktivitas sehari-hari pasien adalah seorang kepala rumah tangga yang
bekerja dengan mengendarai motor. Mobilitas pasien diriumah cukup tinggi di
jalan, sedangkan jalan yang dilalui sehari-hari rusak dan berlubang sehingga
pasien banyak merasakan guncangan diatas motor. Untuk memenuhi ADL pasien
dibantu oleh istri. Bila bergerak atau berpindah tempat nyeri bertambah
Di RS : aktivitas sehari-hari pasien dibantu oleh istri dan terkadang juga perawat
termasuk dalam level 3
Tingkat kemandirian :
Level 0 : mandiri
Level 1 : membutuhkan penggunaan alat bantu
Level 2 : membutuhkan supervise/ pengawasan orang lain
Level 3 : membutuhkan bantuan orang lain √
B. MRI
Hasil MRI Lumbal tanggal 1/7/2023
Spondilosis lumbalis dengan degenerasi corpus V.L.3, L4 (Modoic 2), serta schmori
node pada endplate inferior L.3, L.4 dan superior L.4
Anterior listesis L.4-5, gr.1.
Degenerasi discus L.3-4, L.4-5 dan penyempitan discus L.4-5, L.5-S1
Bulging discus L.3-4, L.4-5 dengan pendesakan mild-moderate pada dural sac, dan
stenosis mild-moderate foramen neuralis kanan kiri (level L.4-5 lebih berat)
Facet joint effusi setinggi L.1-2 kanan dan L.2-3, L.3-4, L.4-5 kanan kiri
Hipertrofi ligamentum flavum setinggi L.3-4, L4-5
C. TERAPI
Cara
No. Nama Obat Dosis pemberia Indikasi
n
D. TINDAKAN INTERVENSI
V. ANALISA DATA
N HARI/ TTD/
DATA ETIOLOGI MASALAH
O TGL NAMA
1. 6/7/2023 DS Agen pencedera Nyeri kronis
Pasien mengatakan fisik
nyeri pada pinggang
hingga ke betis
P : nyeri HNP
Q : seperti ditusuk-
tusuk
R : pada pinggang
hingga ke betis
S : skala nyeri 6 – 7
T : saat bergerak
hilang timbul
DO
Pasien tampak mimic
wajah tegang apabila
bergerak, TD 138/88
mmHg, N 84 x/mnt, S
36,4°C, RR 18 x/mnt,
infuse lancar, tak ada
plebitis, pasien
kooperatif
2. 6/7/2023 DS Gangguan Gangguan
neuromuskular mobilitas
Pasien mengeluh nyeri
sehingga untuk fisik
pemenuhan ADL dibantu
oleh istri pasien, jika
untuk bergerak atau
berpindah tempat nyeri
bertambah
DO
Untuk aktivitas pasien
tampak dibantu oleh istri
pasien dan perawat.
Tingkat kemandirian
level 3 (dibantu oleh
orang lain)
3 6/7/2023 DS Nyeri Gangguan
Pasien mengatakan sulit pola tidur
untuk tidur yang
nyenyak karena posisi
tidur yang tidak nyaman
akibat nyeri
DO
Tampak ada kantung
mata pada kedua mata
pasien, TD 138/88
mmHg, HR 84 x/mnt
DIAGNOSA TTD/
NO HARI/TGL TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN
KEPERAWATAN NAMA
4 Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
b. Ekspresi wajah
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
meringis
- Anjurkan memonitor nyeri scara mandiri
berkurang/hilang
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Luaran tambahan :
Kontrol nyeri (L.06063)
a. Mampu mengenali
onset nyeri
b. Dapat melaporkan Intervensi Pendukung :
bila nyeri Edukasi tehnik napas (I.12452)
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan keehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan tujuan dan manfaat tehnik napas
- Jelaskan prosedur tehnik napas
- Anjurkan memposisikan tubuh senyaman
mungkin (misal : duduk, baring)
- Anjurkan menutup mata dan berkonsentrasi
penuh
- Ajarkan melakukan inspirasi dengan menghirup
udara melalui hidung secara perlahan.
- Ajarkan melakukan ekspirasi dengan
menghembuskan udara mulut mencucu secara
perlahan
- Demonstrasikan menarik nafas selama 4 detik,
menahan napas selama 2 detik dan
menghembuskan napas selama 8 detik
2. 6/7/2023 Gangguan mobilitas Luaran utama : Intervensi Utama : Dwi
fisik berhubungan
dengan gangguan Mobilitas fisik (L.05042) Dukungan ambulasi (1.06171)
neuromuskular
Setelah dilakukan Observasi :
(D.0054)
intervensi keperawatan - Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
selama 3 x 24 jam - Monitor kondisi umum selama melakukan
diharapkan mobilitas fisik ambulasi
meningkat dengan kriteria -Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
hasil : lainnya
a. Kekuatan otot dari Terapeutik :
skala 3 menjadi skala -Fasilitas aktivitas ambulasi dengan alat bantu
2 -Fasilitas melakukan mobilisasi fisik
b. Pergerakan Edukasi :
-Jelaskan tujuan dan prosedur ROM
ekstremitas
-Anjurkan melakukan latihan ROM
meningkat
c. Rentang gerak
Intervensi Pendukung :
(ROM) menjadi aktif
Terapi aktivitas (1.05186)
sedang 3
b. Kemampuan bangkit Terapeutik :
dari posisi duduk dari - Fasilitasi fokus pada kemampuan, bukan deficit
DIAGNOS
TANGGAL JAM IMPLEMENTASI NAMA
A
RR: 18 x/mnt
S: 36oC
16.00 1 Menganjurkan pasien untuk
latihan ROM Yanti
TTD/
TANGGAL DK EVALUASI
NAMA
6/7/2023 1.2 SOAP PULANG
Jam 19.00 S : pasien mengatakan nyeri pada pinggang hingga
betis
P : Nyeri di pinggang
Q : Seperti ditusuk tusuk
R : Pada pinggang hingga ke betis
S : Skala nyeri 6-7
T : Saat bergerak
P Lanjutkan intervensi
3. Batasi aktivitas
Yanti
7/7/2023 1,2 DATA FOKUS
Jam 14.00 DS : Pasien mengatakan nyeri pinggang hingga betis, skala
nyeri 6
P : Nyeri pinggang
S : Skala nyeri 6
T : Saat bergerak
- TD : 140/85 mmHg
- S : 36°C
- N : 88 x/menit
- RR : 18 x/menit
Astri
P : Lanjutkan intervensi
SOAP PULANG
P : nyeri pinggang
S : skala nyeri 6
T : saat beraktivitas
P : Lanjutkan intervensi
Dwi
8/7/2023 1,2,3 DATA FOKUS
Jam 14.00 DS : Pasien mengatakan nyeri pinggang hingga betis sudah
berkurang, skala nyeri 3
P : Nyeri pinggang
S : skala nyeri 3
T : saat bergerak
- TD : 120/70 mmHg,
- S : 36°C,
- N : 80 x/menit,
- RR : 17 x/menit
Witha
SOAP DATANG
1.2.3
8/7/2023 S : Pasien mengatakan nyeri daerah pinggang hingga betis
berkurang dengan skala nyeri 2
Jam 14.00
P : nyeri pinggang
Q:-
S : skala nyeri 2
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
2. Monitor TTV
3. Kolaborasi pemberian terapi medis
4. Edukasi manajemen nyeri
5. Anjurkan pasien untuk ROM
S : skala 2
P : Lanjutkan intrevensi
1. Monitor TTV
2. Kolaborasi pemberian terapi medis
3. Edukasi manajemen nyeri bila nyeri muncul
Iwung