Bab Ii Tinjauan Kepustakaan: 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi
Bab Ii Tinjauan Kepustakaan: 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Motivasi
Motivasi asal katanya dari bahasa latin yang berarti to move. Secara
kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam mempelajari motivasi
kita juga akan berhubungan dengan hasrat, keinginan, dorongan dan tujuan
menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan
Nursalam tahun 2015, motivasi adalah pikiran atau perasaan yang mendorong
Dari berbagai macam definisi motivasi, ada tiga hal yang dapat diambil
memenuhi kebutuhan manusia, sedangkan tujuan adalah akhir dari satu siklus
11
12
mencapai tujuan tertentu. Makin jelas tujuan yang diharapkan atau yang ingin
seseorang capai, makin jelas pula bagaimana tindakan motivasi itu harus
dilakukan. Dan bagi orang yang akan memberikan motivasi harus mengenal
Pada umumnya bentuk motivasi yang sering dianut meliputi empat unsur
(Mangkunegara, 2014) :
saja tugas yang harus mereka kerjakan dan tugas apa yang tidak perlu
mereka kerjakan.
Penetapan pola kerja yang efektif diperlukan agar tidak timbul kebosanan
4. Kebijakan
pekerja. Dalam kata lain kebijakan adalah suatu usaha untuk membuat
1. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu atau disebut motivasi
intrinstik
ekstrinsik
Menurut (Suhardi, 2013) motivasi dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu motivasi
1. Motivasi Intrinsik.
dalam diri sendiri. Motivasi ini bisa saja muncul tanpa adanya pengaruh
2. Motivasi Ekstrinsik.
adanya pengaruh dari luar diri seorang tersebut. Untuk dapat termotivasi
harus ada pemicunya. Pemicu ini dapat berupa bonus, uang insentif,
seseorang dari yang tadinya tidak mau hingga akhirnya mau melakukan
sesuatu.
1. Motivasi Bawaan
Motivasi yang dipelajari adalah jenis motivasi yang akan ada dan
proses pembelajarannya.
3. Motivasi Kognitif
individualistik.
2013) :
16
1. Achievement (Prestasi)
2. Recognation (Penghargaan)
3. Challenge (Tantangan)
mengatasinya.
5. Development (Pengembangan)
7. Opportunity (Kesempatan)
Adanya kesempatan maju dalam bentuk jenjang karir yang terbuka yang
yang tulus diantara sesama mereka atas kinerja dan performa kerjanya.
yang diperoleh dari fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun
kewajiban suatu intense atau niat (to discharge of fulfill), melaksanakan atau
praktik keperawatan kurun waktu tertentu yang dapat diamati dan tercatat.
tanggung jawab
beberapa tolak ukur kinerja dalam dimensi kualitas pelayanan antara lain:
pada pasien dan proses pelayanan yang disebut indikator kinerja klinis.
proses atau operasi dengan berpedoman pada tareget dan tujuan organisasi.
asuhan, dan praktik keperawatan atau yang disebut dengan kinerja klinis
tentang Penilaian kinerja staf klinis. Penilaian kinerja staf klinis atau Ongoing
Informasi yang nantinya berhasil didapatkan dari proses ini dijadikan sebagai
dicabut.
seperti endoscopi
SKP/ tahun
22
5. Systembase practice
fenomena yang ada di tatanan keperawatan rawat inap , rawat jalan 2 kali
/ tahun.
keperawatan.
kepada pasien dengan cara kasih, efektif dan tepat sasaran, untuk
ilmu biomedis, klinis dan sosial serta dalam hal penerapan pengetahuan
yang diberikan.
(Nursalam, 2015).
jenis tenaga keperawatannya, beberapa jenis tenaga yang ada meliputi kepala
ruang rawat, Clinical Care Manager (CCM), perawat primer (PP), serta
perawat asosiet (PA). Fungsi dan peran dari masing-masing jenis tenaga harus
Tugas dan tanggung jawab setiap jenis tenaga adalah sebagai berikut :
25
Sudah lengkap.
oleh PA.
Hoffart & Woods menyimpulkan bahwa MPKP tediri lima komponen yaitu
Pada model ini Perawat Primer (PP) dan Perawat Asosiet (PA)
dilakukan.
tim keperawatan.
keperawatan.
(MPKP)
1. Perencanaan
dan tahunan.
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
ditetapkan.
5. Pengendalian
telah dilakukan.
30
keperawatan.
masing-masing diantaranya :
klien oleh satu orang perawat pada saat bertugas selama periode waktu
pelaksanaan pengevaIuasi satu atau beberapa klien dan sejak klien masuk
rumah sakit sampai pasien dinyatakan pulang. Selama jam kerja, perawat
disusuni oleh perawat primer. Pada model ini, klien, keluarga, stafmedik
33
yang diberikan.
yang yang diberikan direncanakan dan ditentukan secara total oleh perawat
perawat, yang ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus
jelas di antara pasien, dokter, perawat asosiet, dan anggota tim kesehatan
keperawatan klien.
bidang keperawatan.
sampai pemulangan.
penyelia.
2. Kelebihan
sepanjang hospitalisasi.
35
mereka.
kepada klien.
3. Kelemahan
asisten
komprehensif
Perawat Primer
Pasien/Klien
(trampil) pada sekelompok klien dari mulai masuk rumah sakit sampai
pulang disebut tanggung jawab total atau keseluruhan. Dalam metode ini
dilakukan oleh dua hingga tiga perawat dengan tanggung jawab paling
modular ini tidak masuk, maka tugas dan tanggung jawab dapat digantikan
1. Kelebihan
diterapkan.
asuhan keperawatan
2. Kekurangan
kesehatan/ kedokteran
g. Masalah komunikasi
pemberian asuhan.
patner kerjanya.
Kepala Ruangan
terhadap pasien tertentu yang didasarkan pada rasio satu perawat untuk satu
ruang perawatan khusus seperti isolasi dan intensive care cocok untuk
1. Kelebihan :
kasus.
2. Kekurangan :
c. Terkadang membingungkan
yang sama
Kepala Ruangan
dengan pembahasan yang ada pada judul tesis ini yaitu pengaruh motivasi dan
Ida Jean Orlando. Alasan peneliti menggunakan teori Ida Jean Orlando ini
karena di dalam teori dikenal dengan teori proses keperawatan atau disiplin
antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan
balik antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan
fisik dan rasa aman ketika dalam medapatkan pengobatan atau dalam
spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat yang dapat
kewenangannya.
45
3. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien.
Reaksi segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat
interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang terjadi antara
5. Kemajuan / peningkatan
produktif.
2.6.1 Umur
pekerjaannya.
2017).
2019).
47
2.6.3 Pendidikan
orang yang tidak memiliki pendidikan. Hal ini berlaku pula pada
(Kumajas, 2014).
48
Peneliti : Yusnita Sama-sama Tidak ada variabel Menggunakan uji Hasil penelitian Analisa deskriptif
Sirait tahun 2012. menggunakan kinerja dan chi square menunjukkan bahwa kuantatif.
Judul Penelitian: variabel motivasi perawat ada hubungan
Hubungan Penerapan Penerapan tetapi penerapan
MPKP Pemula MPKP menggunakan Model Praktek
dengan Tingkat (Yunita Sirait, kepuasan kerja Keperawatan
2012) Profesional
Kepuasan Kerja
(MPKP) terhadap
Perawat dan Dokter
kepuasan kerja perawat
Pada Ruangan MPKP dan dokter
Pemula di RS PGI
Cikini Jakarta
Peneliti : Muhammad Sama-sama Tidak ada variabel Menggunakan uji Berdasarkan hasil Analisa deskriptif
Amin tahun 2014. menggunakan kinerja tetapi chi square analisis data kuantatif.
Judul Penelitian: variabel menggunakan diperoleh nilai ρ (0,401
Hubungan Antara Penerapan reward, komitmen > α (0,05), yang berarti
Reward, Komitmen MPKP dan dan motivasi bahwa tidak ada
dan Motivasi Perawat varaiabel hubungan antara
motivasi reward yang diterima
Dengan Pelaksanaan
(Amin, 2014) perawat dengan
Model Praktek
pelaksanaan kegiatan
Keperawatan MPKP.
Profesional di RSUD
Labuang Baji Diperoleh nilai ρ =
Makassar 0,310 > α (0,05), yang
berarti tidak ada
hubungan antara
komitmen perawat
dengan pelaksanaan
kegiatan MPKP
Ni Putu Ika Novita, Use motivation There is no Data were This research shows The study design
Motivation as a factor and professional analyzed by that factors related to using a cross-
affecting nurse performance as nursing practice univariate, the performance of sectional approach
performance in variabel model variable bivariate, Chi- nurses are work
Regional General (Putu et al., square and motivation, nurse’s
Hospitals : A factors 2019) multivariate used perception of the
application of team
analysis. logistic
method, length of work
regression with a
and education
significance level level (p < 0.05)
of 95%
51
Sumber : Siswanto (2013), Suhardi (2013), PPNI (2019), Priansa (2014), Muhammad
(2017), Pranowo (2016), Keliat (2012)