Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN

PERSEDIAAN

AKUNTANSI MANAJEMEN
MODUL 6.1
STIE MANDALA JEMBER
2014 – 2023
MENGAPA DIPERLUKAN MANAJEMEN
PERSEDIAAN
• Dunia penuh dengan ketidakpastian
• Permintaan akan suatu produk atau Bahan Baku diketahui dengan
cara estimasi untuk jangka waktu tertentu.
• Biaya yang terkait:
• Biaya Pemesanan (ordering Cost) dan
• Biaya Penyimpanan (Carriying Cost).
• Permintaan untuk produksi pada proses selanjutnya, Biaya
Pemesanan disebut dengan biaya perencanaan (Setup Cost).
Alasan Mengadakan Persediaan:

• Untuk memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan biaya:


• Jika biaya pemesanan diminimalkan, maka persediaan menjadi besar →
biaya simpan menjadi tinggi
• Jika biaya penyimpanan diminimalkan maka persediaan menjadi kecil/habis
→ biaya pesan menjadi tinggi
• Oleh karena itu penyeimbangan biaya pemesanan dan biaya
penyimpanan ini merupakan salah satu alasan mengapa perlu adanya
persediaan
• Karena adanya ketidakpastian dalam permintaan
• Ketidak pastian permintaan akan menimbulkan biaya kekurangan persediaan
EOQ2 = 2PD/C

• Total Cost = jumlah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan


• TC = PD/Q + CQ/2
• TC = Total Cost
• P = Biaya penempatan dan penerimaan pesanan atau biaya mempersiapkan
produksi
• D = Jumlah permintaan tahunan yang diketahui
• C = Biaya penyimpanan per unit bahan baku untuk satu tahun
• Q = Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesan setiap kali dilakukan
pemesanan
Membagi D dan Q menghasilkan jumlah pesanan
per tahun. Hasil ini kemudian dikalikan dengan
Biaya Penempatan dan Penerimaan Pesanan (P).
Total biaya penyimpanan untuk tahun yang
bersangkutan didapat dengan mengalikan biaya
penyimpanan per unit (C) dengan rata-rata
persediaan di tangan (Q/2)
Yang menjadi permasalahan adalah berapa
besarnya jumlah persediaan yang menghasilkan
kedua biaya tersebut optimal.
Menghitung EOQ:

• Salah satu cara untuk melakukan minimalisasi persediaan dalam


pendekatan sistem persediaan tekanan (push inventory system)
adalah Economic Order Quantity = EOQ)
• EOQ merupakan kuantitas yang akan meminimalkan total biaya
persediaan.
• Rumus umum EOQ =
Titik Pemesanan Ulang (Reorder Point)

• Untuk mengetahui kapan waktu pemesanan merupakan hal yang


penting dalam setiap kebijakan persediaan. Titik Pemesanan Ulang
merupakan titik waktu dimana pesanan baru harus dilakukan.
• Waktu Tunggu (lead Time) merupakan waktu yang diperlukan untuk
menerima kuantitas pesanan ekonomis ketika suatu pesanan
dilakukan atau ketika produksi dimulai.
• Mengetahui tingkat pemakaian (rate of usage) dan waktu tunggu
membuat kita dapat menghitung titik pemesanan ulang.
• Tingkat Pemesanan Ulang (Reorder Point) = Tingkat Pemakaian x
Waktu Tunggu
Ketidakpastian Permintaan dan Titik
Pemesanan Ulang

• Jika permintaan bahan baku atau produk tidak diketahui


dengan pasti, maka kemungkinan terjadinya kekurangan
bahan/persediaan akan muncul. Untuk menghindari
masalah ini perusahaan seringkali memilih untuk
menyimpan persediaan pengaman (Safety Stock),
persediaan pengaman merupakan persediaan ekstra yang
disimpan sebagai jaminan dalam menghadapi permintaan
yang berfluktuasi.
JUST IN TIME DAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

• Lingkungan manufaktur tradisional yang dicirikan oleh:


• produksi massa
• jumlah produksi besar
• biaya perencanaan tinggi
telah berubah dalam 30 tahun terakhir ini. Hal ini
disebabkan oleh
tingkat persaingan global → adanya kemajuan
transportasi dan komunikasi
Kemajuan Teknologi → menghasilkan siklus kehidupan
produk menjadi pendek
Adanya produk2 dengana bentuk khusus dan berbiaya
rendah
Karena tekanan persaingan tersebut perusahaan
meninggalkan model EOQ beralih ke Just In Time.
Just In Time memiliki dua tujuan strategis:

• Meningkatkan Keuntungan
• Memperbaiki daya saing
Kedua tujuan tersebut dicapai dengan jalan:
• mengontrol biaya-biaya → efisiensi
• memperbaiki kerja pengiriman → efisiensi
• meningkatkan kualitas produk → kualitas tinggi
• Memproduksi sesuai permintaan konsumen → fleksibilitas
• Ciri kompetisi dunia: Kualitas, Fleksibilitas, dan Efisiensi
• Tujuan utama Just In Time → menghapus kegiatan yang tidak
memiliki nilai tambah.
• Pendekatan Just In Time: Biaya Perencanaan dan Biaya Penyimpanan
Persediaan
• Pendekatan Just In Time berusaha mendorong biaya perencanaan
dan pemesanan sampai nol. Jika biaya pemesanan menjadi tidak
siknifikan atau bahkan nol, maka yang harus diminimalkan tinggal
biaya penyimpanan, yang dapat dicapai dengan mengurangi jumlah
persediaan sampai pada tingkat yang sangat rendah.
Upaya untuk menekan Biaya Pemesanan dalam
pendekatan Just In Time:
melakukan kontrak-kontrak jangka panjang →
melakukan nogosiasi untuk mengembangkan hubungan
yang baik dengan supplier.
Penambahan kembali secara kontinyu → indomart
dengan indomarco
Pertukaran data Elektronik → memungkinkan para
supplier mengakses basis data pembelinya secara
online. Dengan mengetahui skedul pembelinya, para
suplier dapat mengirimkan barang-barang yang
diperlukan pada saat dibutuhkan. -> memerlukan
perjanjian kerja yang ketat
Waktu tunggu dapat dipecahkan dengan Just
In Time:
• mengurangi waktu perencanaan
• meningkatkan kualitas
• dengan menggunakan proses manufaktur selular
• Masalah manufaktur tradisional → penghentian produksi disebabkan
tiga hal:
• kegagalan mesin
• kerusakan bahan baku dan suku cadang
• tidak tersedianya bahan baku dan suku cadang
Just In Time mengatasinya dengan jalan:

• Pemeliharaan prefentif → mengatasi agar tidak terjadi kegagalan


mesin (zaromachine failures) → operator mesin dilatih juga
bagaimana memelihara mesin
• total kontrol kualitas → zero deffect → penekanan kualitas barang
yang dihasilkan di dalam dan barang yang dibeli dari luar.
• menjaga relasi yang baik dengan para suplier
Sistem Kanban

• Sistem ini diterapkan untuk memastikan bahwa suku cadang atau


bahan baku tersedia saat dibutuhkan.
• Sistem ini merupakan sistem informasi yang digunakan untuk
mengontrol produksi melalui penggunaan penanda atau kartu.
Ada 3 kartu:

kartu kanban untuk penarikan → menspesifikasi


kuantitas yang harus diambil suatu proses dari
proses sebelumnya
kartu kanban untuk produksi → menspesifikasi
kuantitas yang harus diproduksi proses yang
mendahului
kartu kanban untuk supplier → untuk membantu
supllier agar mereka mengirimkan barang-barang
yang diperlukan dan kapan barang-barang tersebut
diperlukan.
Keterbatasan Just In Time

• untuk membangun relasi yang kuat dengan supllier diperlukan waktu


• jika pengurangan persediaan terlalu cepat, maka akan meningkatkan
stress bagi pekerja

Anda mungkin juga menyukai