Bab Ii
Bab Ii
PROSES PRODUKSI
5
Sedangkan campurannya / bahan pembantunya ±20 % antara lain:
1. Clay (CaCO3)
Batu kapur atau batu gamping merupkan sumber utama kalsium
karbonat. Untuk mendapatkan kalsium karbonat batu kapur atau batu
gamping harus dihancurkan menjadi powder halus atau dibakar.
2. Starch (tapioka)
Tapioka adalah tepung yang diperoleh dari umbi akar ketela pohon
atau singkong.
3. Resin
Destilat cairan kulit biji mete (CNSL) merupakan cairan yang
diperoleh dari hasil destilasi CNSL dengan komponen utamanya
kardanol. Salah satu pemanfaatan destilat CNSL yang prospektif
yaitu sebagai sumber fenol dalam pembuatan resin fenolik. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kondisi terbaik pembuatan resin
fenolik dari destilat CNSL dicapai pada nisbah mol formaldehida
terhadap destilat CNSL 0,9:1 dengan pH 3. Reaksi metilolasi pada
suhu 100 derajat memerlukan waktu yang relatif lama, yaitu 9,0 jam.
4. Alun
Koalin adalah salah satu jenis tanah lempung yang tersusun atas
mineral – mineral. Koalin dapat dgunakan pada industri kertas, yang
dapat mengisi pulp. Reaksi antara koalin dengan asam sulfat akan
menghasilkan larutan alimunium sulfat. Koalinit yang baik untuk
pembuatan alumunium sulfat adalah koalinit yang sudah diaktivasi
terlebih dahulu. Waktu dan temperatur pengontakan sangat
mempengaruhi daya adsorbsinya.
5. Methil Violet / Pewarna
6
B. Peralatan Produksi
1. 12 mesin pembuat kertas (PM 1 – PM 12),
2. 3 mesin pembuat coating kertas (OMC 1 – OMC 3),
3. 1 mesin pembuat kertas karbon (NCR),
4. QCS Scanner, mengukur kondisi kertas (berat kertas, moisture, ash,
thickness, warna).
C. Tahap-Tahap Produksi
Setelah melalui proses pulping, pulp diolah kembali pada bagian stock
preparation untuk ‘meramu’ kertas dengan penambahan bahan-bahan kimia
lainnya seperti zat warna kertas (standar warna putih), zat retensi, zat filler (zat
untuk memadatkan pori – pori diantara serat kayu), air dll. Setelah menyelesaikan
tahap ini, proses dilanjutkan ke areal paper machine (mesin kertas)
Dari tahap stock preparation, bahan yang telah diramu tersebut dibersihkan
terlebih dahulu menggunakan cleaner / pembersih, barulah kemudian dimasukkan
ke headbox untuk membentuk ukuran lembaran kertas yang diletakkan diatas
fourdinier table (cetakan).
Alat ini berfungsi untuk menguras zat air yang masih didalam stock
preparation (dewatering) untuk menghasilkan kertas basah yang memiliki kadar
padat sekitar 20 persen.
Setelah itu kadar kepadatan kertas ditingkatkan menjadi 50% menggunakan
mesin Press dengan membuang kadar air yang tersisa. Adapun proses yang dilalui
oleh press part adalah memasukkan kertas diantara dua buah roll besar yang
berputar yang diberi tekanan sehingga air yang tersisa dibuang keluar.
Proses berikutnya dilanjutkan ke bagian pengeringan (dryer). Dryer
berfungsi untuk mengeringkan lagi kadar air yang terseisa agar hanya mencapai 6
% saja. Hasilnya bahan yang telah melalui finishing tersebut dapat dikatakan
7
sebagai kertas jadi, yang kemudian di gulung ke dalam sebuah alat penggulung
raksasa ( pop reel ) hingga membentuk paper roll.
Paper roll (gulungan kertas) raksasa inilah yang merupakan bahan kertas
jadi yang kemudian dijual kepada produsen, pabrikan yang menggunakan kertas
sebagai bahan dasar mereka seperti; pabrik buku, surat kabar dll.
8
kekuningan. Limbah tersebut sudah memenuhi kriteria untuk dibuang ke
lingkungan.
Selain limbah cair, limbah padat yang dihasilkan oleh PT Tjiwi Kimia juga
diolah menjadi beberapa alat rumah tangga kecil. Misal pada pengolahan
pembuatan perangkap tikus yang sekaligus dilakukan untuk pemberdayaan bagi
masyarakat sekitar untuk meningakatkan penghasilan melalui barang-barang
bekas.
F. Jaringan Pemasaran
1. Meliputi seluruh Indonesia,
2. Pasar Internasional/ Luar Negeri
a. Timur tengah, yaitu Mesir, Yordania, Turki, Kuwait, Uni Emirat Arab
dan Iran
b. Afrika, USA, Jepang, Eropa