1.2. SK Tata Naskah
1.2. SK Tata Naskah
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PUNGGUR
Jl. Pak Berkat Nomor 31 Desa Punggur Besar Email: punggurpuskesmas2@gmail.com
SUNGAI KAKAP
Kode Pos 78381
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Punggur
pada tanggal 2 Januari 2023
RETNO HARTONO
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PUNGGUR
NOMOR 001.1 Tahun 2023
TANGGAL 02 JANUARI 2023
TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH
PUSKESMAS PUNGGUR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan
akreditasi adalah bagaimana mengatur sistem pedokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam suatu pedoman untuk proses
implementasi akreditasi Puskesmas Punggur dianggap penting karena dokumen
merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program
dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi Puskesmas
Punggur. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-
bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam
upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi Puskesmas Punggur secara
garis besar dibagi atas dua bagian yaitu dokumen internal dan eksternal.
Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan sistem
manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Dokumen internal tersebut
berupa Kebijakan, Pedoman/Panduan, Standar operasional prosedur (SOP) dan
dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku. Agar para pemangku kepentingan
Akreditasi Puskesmas Punggur memiliki acuan dan memudahkan dalam
melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Puskesmas Punggur.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki
acuan dalam melakukan standarisasi tata naskah seluruh dokumen terkait
akreditasi Puskesmas Punggur.
2. Tujuan
Tersedianya pedoman bagi Kepala, penanggung jawab dan pelaksana
upaya kesehatan di Puskesmas Punggur dalam menyusun dokumen –
dokumen yang dipersyaratkan dalam standar akreditasi.
Sasaran
1. Kepala Puskesmas
2. Kepala Tata Usaha
3. Penanggung Jawab
4. Koordinator
5. Pelaksana Kegiatan
D. Dasar Hukum
Di dalam penetapan pedoman tata naskah Puskesmas Punggur sebagai
dasarnya adalah:
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 1992, Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara 3495);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata
Naskah Dinas lnstansi Pemerintah
4. Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 33 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 63 Tahun 2010 tentang Tata Naskah
Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya;
5. Pedoman Penyusunan Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan dan Akreditasi Pelayanan
Kesehatan Tahun 2017
BAB II
TATA NASKAH
A. Pengertian
1. Tata Naskah Puskesmas adalah pengelolaan informasi tertulis yang
meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan naskah serta media yang digunakan dan
komunikasi kedinasan.
2. Naskah Puskesmas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh Kepala Puskesmas.
3. Format adalah naskah Puskesmas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional serta penggunaan lambang/logo dan cap Puskesmas.
4. Stempel/cap Puskesmas adalah tanda identitas dari Puskesmas.
5. Kop naskah Puskesmas adalah kop surat yang menunjukkan jabatan atau
nama Puskesmas yang ditempatkan di bagian atas kertas.
6. Kop sampul naskah Puskesmas adalah kop surat yang menunjukan
jabatan atau nama Puskesmas yang ditempatkan di bagian atas sampul
naskah.Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
7. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dari
Kepala Puskesmas kepada KTU atau staf dibawahnya.
8. Penandatangan Naskah Puskesmas adalah hak, kewajiban dan tanggung jawab
yang ada pada Kapus untuk menandatangani naskah Puskesmas sesuai
dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya.
9. Keputusan Kepala Puskesmas adalah naskah Puskesmas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang bersifat penetapan konkrit, individual, dan Inal.
10. Surat Biasa adalah naskah Puskesmas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
11. Surat Keterangan adalah naskah Puskesmas yang berisi pernyataan
tertulis dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau
menjelaskan kebenaran suatu hal.
12. Surat Izin adalah naskah Puskesmas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh Kepala Puskesmas.
13. Surat Perjanjian adalah naskah Puskesmas yang berisi kesepakatan
bersama antara kedua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan
tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
14. Surat Perintah Tugas adalah naskah Puskesmas dari atasan yang
ditujukan kepada bawah an yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
15. Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah Puskesmas dari Puskesmas
kepada bawahan untuk melaksanakan perjalanan dinas.
16. Surat Undangan adalah naskah Puskesmas dari Kepala Puskesmas berisi
undangan kepada pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri
suatu acara kedinasan.
17. Pengumuman adalah naskah Puskesmas dari Kepala Puskesmas berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
18. Laporan adalah naskah Puskesmas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas/program.
19. Berita Acara adalah naskah Puskesmas yang berisi keterangan atas
sesuatu hal yang ditandatangani oleh para pihak.
20. Notulen adalah naskah Puskesmas yang memuat catatan proses
pertemuan atau rapat.
21. Daftar Hadir adalah naskah Puskesmas dari Kepala Puskesmas yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
FKTP yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan
oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut,
disusun pedoman/ panduan dan standar operasional prosedur (SOP) yang
memberikan kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik
Mandiri Dokter Gigi.
Aturan Penulisan Kebijakan/Keputusan yang ditetapkan oleh kepala
puskesmas adalah sebagai berikut. Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan
yang ditetapkan oleh Kepala FKTP yang merupakan garis besar yang bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggungjawab maupun pelaksana.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada
peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan
pedoman-pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian
Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas
KesehatanKabupaten/Kota.
1. Bentuk Huruf (Font), Tinta Penandatanganan dan Jenis Kertas.
a. Setiap tulisan naskah dinas dalam bentuk SK menggunakan Font
Arial dengan ukuran 12 dan spasi 1,5 cm.
b. Penggunaan kertas surat keputusan: kertas yang digunakan untuk naskah
dinas adalah HVS 70/80 gram, ukuran kertas untuk semua naskah dinas
yang digunakan adalah Kertas Folio/ F4 (21,5 cm x 33 cm) untuk surat
menyurat dan untuk laporan.
c. Tinta yang digunakan kepala FKTP untuk penandatanganan dan
paraf naskah dinas berwarna biru.
d. Tinta yang digunakan Kepala TU dan staf untuk penandatanganan
dan paraf naskah dinas berwarna hitam.
2. Ruang Tepi (Margin)
Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan
naskah dinas, diatur supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan
secara penuh, oleh karena itu perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan
naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi kiri sehingga
terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan
berdasarkan ukuran normal yang terdapat pada peralatan yang digunakan
untuk membuat naskah dinas, yaitu:
a. Ruang tepi atas (Top) : 2 cm
b. Ruang tepi bawah (Bottom) : 3 cm
c. Ruang tepi kiri (Left) : 3 cm
d. Ruang tepi kanan (Right) : 2 cm
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas bersifat
fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu
naskah dinas seperti tabel.
3. Format Kepala Naskah
Format kepala naskah diperuntukkan terhadap dokumen
Surat Keputusan mengacu pada Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor: 33
Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 63
Tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kubu Raya.
Format kepala naskah yaitu kop surat keputusan Puskesmas Punggur
beserta cara pembuatan isinya, susunannya adalah sebagai berikut :
a. Tulisan PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA menggunakan Font
Times New Roman ukuran 17, tidak ditebalkan.
b. Tulisan DINAS KESEHATAN menggunakan Font Times New Roman
ukuran 21 ditebalkan.
c. Tulisan PUSKESMAS PUNGGUR menggunakan Font Times New
Roman ukuran 14, tidak ditebalkan.
d. Tulisan alamat, email, nomor telepon (Jika ada) menggunakan Font
Times New Roman ukuran 12, tidak ditebalkan.
e. Tulisan SUNGAI KAKAP menggunakan font Times New Roman
ukuran 12, tidak ditebalkan.
f. Tulisan kode pos menggunakan Font Times New Roman ukuran 11
tidak ditebalkan.
g. Logo Puskesmas dengan ukuran tinggi 2,2 cm x lebar 1,8 cm.
h. Garis Kop Surat Berbentuk Line Compound type Simple dan Line
Dash Style Solid
1.8 cm PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA (uk 17)
2.2 cm DINAS KESEHATAN (uk 21)
PUSKESMAS PUNGGUR (uk 14)
Jl. Pak Berkat Nomor 31 Desa Punggur Besar Email: punggurpuskesmas2@gmail.com 12)
SUNGAI KAKAP (uk 12)
(Uk 11) Kode Pos 78381
5. Metode Penomoran SK
Naskah Dinas Surat Keputusan (SK) menggunakan format penomoran
sebagai berikut:
Contoh
NOMOR 1 TAHUN 2023
Keterangan :
1 : Urutan Nomor SK
TAHUN 2023 : Tahun Terbit
SK
Sumber Perbub nomor: 33 tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Kubu Raya Nomor 63 tahun 2010 tentang tata naskah
dinas dilingkungan pemerintah kabupaten kubu raya.
6. Format Kebijakan Puskesmas Punggur
Format Peraturan/ Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan
Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai
berikut:
a. Pembukaan ditulis dengan huruf
kapital:
1) Kebijakan : Peraturan/Keputusan Kepala (sebutkan nama
FKTP),
2) Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP,
3) Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang ...
4) KEPALA PUSKESMAS PUNGGUR,
5) Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di
tengah margin diakhiri dengan tanda koma (,)
b. Konsideran,
meliputi:
1) Menimbang:
a) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan,
b) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di
bagian kiri,
c) Konsideran Menimbang diawali dengan penomoran
menggunakan huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa”
dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda baca titik
koma (;).
2) Mengingat:
a) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/ Surat Keputusan tersebut,
b) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
c) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata
menimbang,
d) Konsideran yang berupa peraturan perundangan
diurutkan sesuai dengan hirarki tata perundangan dengan tahun
yang lebih awal disebut lebih dulu,diawali dengan nomor 1, 2,
dst, dan diakhiri dengan tanda baca titik koma (;)
3) Diktum:
a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di
tengah,seluruhnya dengan huruf kapital;
b) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
sejajar dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata
menetapkan ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : );
c) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala),
seluruhnya ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
baca titik ( . ).
4) Batang Tubuh.
a) Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat
Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
KESATU:
KEDUA
: Dst
b) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat
yang menetapkan Peraturan/Surat Keputusan.
5) Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir
substansi yang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari:
a) tempat dan tanggal penetapan,
b) nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c) tanda tangan pejabat, dan
d) nama lengkap pejabat yang menanda tangani, tanpa gelar.
6) Penandatanganan
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani
oleh Kepala Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar, dan tanpa
NIP.
7) Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan Nomor dan Judul
Peraturan/ Surat Keputusan, diletakkan sebelah kanan atas.
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan/ Surat
Keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk Kebijakan berupa Peraturan, pada Batang Tubuh tidak
ditulis sebagai diktum tetapi dalam bentuk Bab-bab dan Pasal-
pasal.
7. Template Surat Keputusan (SK) Kepala Puskemas Punggur
……………….. JUDUL SK
………………..
Menimbang : a. ……………………………………………………….……………;
b. .……………………………………………………………………;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Kepala Puskesmas Punggur tentang……JUDUL
SK…………………….
Mengingat : 1. …………………………………………………………………….;
2. …………………………………………………………………….;
3. …………………………………………………………………….;
MEMUTUSKAN :
………SK…………….
KESATU : …………………………………………………………………………..
KEDUA : …………………………………………………………………………..
KETIGA : …………………………………………………………………………..
Ditetapkan di Punggur
pada tanggal
…………………..
TTD
h. Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam
proses kerja tersebut.
i. Dokumen terkait : berisi dokumen terkait dalam proses kerja
tersebut.
j. Rekaman Historis Perubahan berisikan informasi tentang
perubahan yang telah dilakukan pada dokumen tersebut sejak
pertama kali dibuat atau direvisi.
8. Syarat penyusunan SOP:
a. Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau
panitia yang ditunjuk oleh Kepala Puskesmas/FKTP hanya untuk
menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah
penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya
diperoleh dengan adanya keterlibatan personel/unit kerja dalam
penyusunan SOP.
b. SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau
unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian
Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
c. Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
9. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP dan di lakukan
seluruhnya mengacu pada Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditassi FKTP
yang diterbitkan Oleh Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Direktorat
Mutu Dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Tahun 2017.
C. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
Kerangka Acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan
oleh FKTP. Dalam penyusunan kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan
kegiatan yang dilakukan dalam mencapai tujuan secara garis besar dari
keseluruhan program/kegiatan dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari
tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan.
1. Bentuk Huruf (Font), Tinta Penandatanganan dan Jenis Kertas.
a. Setiap tulisan naskah dinas dalam bentuk KAK menggunakan Font
Arial dengan ukuran 12 dan spasi 1,5 cm.
b. Dokumen KAK menggunakan kertas HVS 70/80 gram, ukuran kertas
untuk semua naskah dinas yang digunakan adalah Kertas Folio/ F4 (21,5
cm x 33 cm) untuk surat menyurat dan untuk laporan.
2. Ruang Tepi (Margin)
Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan
naskah dinas, diatur supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan
secara penuh, oleh karena itu perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan
naskah, baik pada tepi atas, kanan, bawah, maupun pada tepi kiri sehingga
terdapat ruang yang dibiarkan kosong. Penentuan ruang tepi dilakukan
berdasarkan ukuran normal yang terdapat pada peralatan yang digunakan
untuk membuat naskah dinas, yaitu:
a. Ruang tepi atas (Top) : 2 cm
b. Ruang tepi bawah (Bottom) : 3 cm
c. Ruang tepi kiri (Left) : 3 cm
d. Ruang tepi kanan (Right) : 2 cm
Catatan
:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas
bersifat fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu
naskah dinas seperti tabel.
3. Format Kepala Naskah (Kop Puskesmas) di Dokumen KAK
Format Kepala Naskah didalam dokumen Kerangka Acuan Kegiatan
(KAK) sama formatnya dengan yang ada di dokumen SK.
4. Sistematika penulisan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
Sistematika penulisan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) mengacu pada
Pedoman penyusunan dokumen akreditasi tahun 2017, dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
Format KAK per Keluaran Kegiatan dan Petunjuk Pengisiannya
A. PENDAHULUAN
B LATAR BELAKANG
C b
TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
2. TUJUAN KHUSUS
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Rujukan
No Kegiatan Pokok Pelaksana Program UKGM Lintas program terkait Lintas sektor terkait Ket
F. SASARAN
G JADWAL KEGIATAN (gambarkan dalam bagan Gantt dalam satu tahun)
H EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANNYA
I PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
tanda tangan
Nama Jelas
NIP
5) Time
Menunjukkan waktu capaian
G Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk
bagan Gantt.
H Yang dimaksud dengan monitoring adalah melaksanakan pemantauan
terhadap pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi
penyimpangan, sementara evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah
evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan.
Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun
waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada pergeseran
jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki
sehingga tidak mengganggu Program/ kegiatan secara keseluruhan.
Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap
kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan
siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat
laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan
tersebut harus dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan
adalah cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan laporan
tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa
C. PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal,
sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat
diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP. Mengingat sangat
bervariasinya bentuk dan isi pedoman/panduan maka FKTP
menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan
yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala FKTP untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala
FKTP.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3
tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/ Panduan untuk
suatu kegiatan/ pelayanan tertentu, maka FKTP dalam membuat pedoman/
panduan wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai
berikut:
a. Format Pedoman Pengorganisasian UnitKerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum FKTP
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB IV Struktur Organisasi FKTP
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan UnitKerja
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
RETNO HARTONO