Anda di halaman 1dari 25

LTM DK 1 : STRUKTUR DAN FUNGSI SEL

Nama : Aron Sanda Sau


NPM : 2306260542
FKG
1. Struktur Dan Fungsi Makromolekul Pembentuk Sel

Menurut buku Campbell Biology, 12th Edition-Pearson (2020), makromolekul yang membentuk sel
ada tiga jenis, yaitu karbohidrat (hanya polisakarida), protein, dan asam nukleat (MENURUT BUKU
INI, LIPID TIDAK TERMASUK MAKROMOLEKUL KARENA UMUMNYA, TIDAK CUKUP BESAR).
Polisakarida
Polisakarida adalah salah satu jenis karbohidrat yang tersusun dari ratusan hingga ribuan
monosakarida yang berulang dan saling terikat oleh ikatan glikosidik.
Polisakarida bisa berfungsi sebagai:
Material pembangun komponen sel yang
berfungsi untuk melindungi bagian dalam
sel (contohnya selulosa yang menyusun
dinding sel pada tanaman).
Pati (salah satu contoh polisakarida) Monomer Glukosa Penyimpanan monosakarida yang bisa
dipecah menjadi molekul-molekul
monosakarida untuk proses katabolisme
(contohnya glikogen).
Protein
Protein adalah sebuah makromolekul yang terdiri dari satu atau lebih polipeptida. Polipeptida
tersusun dari banyak molekul asam amino yang saling terikat oleh ikatan peptida. Ada empat
level struktur prtein, yaitu :
Struktur primer
Struktur primer menyatakan bagaimana urutan dari asam amino suatu polipeptida, misalnya
Val-Gly-Pro-Thr- dan seterusnya.
Struktur sekunder
Struktur sekunder adalah bentuk segmen-segmen polipeptida yang terlipat atau melengkung
karena adanya ikatan hidrogen antar molekul asam amino, tetapi bukan ikatan hidrogen pada
gugus R.
Struktur tersier
Struktur tersier adalah struktur yang menunjukkan bentuk keseluruhan dari hasil semua
interaksi intramolekul pada sebuah polipeptida.
Struktur kuartener
Protein biasanya terdiri dari dua atau lebih polipeptida. Struktur kuartener adalah yang
menyatakan interaksi antar subunit-subunit polipeptida ini.
Asam Nukleat
Asam nukleat adalah sebuah polimer yang terdiri atas banyak nukleotida sehingga bisa juga
disebut polinukleotida. Nukleotida terdiri atas tiga komponen, yaitu basa nitrogen, gula pentosa,
serta gugus fosfat. Ada dua macam asam nukleat, yaitu DNA dan RNA.
DNA (Deoxyribonucleic Acid)
DNA terdiri dari dua untai polinukleotida. Gula pentosa yang menyusunnya disebut
deoksiribosa (ribosa yang kehilangan satu atom oksigen). Ada empat macam basa nitrogen pada
DNA, yaitu Adenin, Timin, Guanin, dan Sitosin.
RNA (Ribonucleic Acid)
RNA terdiri dari stau untai polinukleotida. Gula pentosa yang menyusunnya disebut ribosa.
Basa nitrogen yang menyusunnya sama seperti DNA, tetapi Timin diganti oleh Urasil.

Asam nukleat berfungsi:


Membuat organisme hidup mampu mewariskan sifat-sifatnya ke anakannya.
Berperan dalam sintesis protein.
Menyimpan informasi dan instruksi yang menentukan bagaimana aktivitas suatu sel.
Lipid
Molekul-molekul lipid ditempatkan dalam satu keompok karena sifat hidrofobiknya. Lipid
dominan terdiri atas rantai karbon dan ikatan C-H. Lipid memiliki bentuk dan fungsi yang
bervariasi, diantaranya:
Lemak Fosfolipid

Steroid

Berfungsi dalam penyimpanan energi

Menjaga fluiditas membran sel,


bahan sintesis hormon

Penyusun membran sel


2. Struktur Organisasi Sel dan Fungsinya

Organel Sel Struktur Fungsi


Memiliki selubung inti (dua lapis Tempat menyimpan materi
membran) yang memiliki pori- genetik.
pori. Mengandung nukleolus yang
Selubung inti bersambungan berfungsi dalam sintesis
langsung dengan retikulum ribosom.
endoplasma
Nukleus
Membentuk seperti tubulus dan RE halus berfungsi untuk sintesis
kantung yang dibatasi oleh lipid, menyimpan ion kalsium,
membran yang luas serta detoksifikasi racun.
Membran memisahkan lumen RE kasar berfungsi untuk
dengan sitosol membantu proses sintesis protein
RE halus dan kasar pada ribosomnya, membuat
glikoprotein, dan membuat
membran baru.
Terdiri dari dua subunit yang Berperan dalam sintesis
terbuat dari r-RNA dan protein.
protein-protein tertentu.
Ada yang terikat pada RE
kasar, ada juga yang bebas di
sitoplasma.
Ribosom
Berbentuk seperti tumpukan Memodifikasi protein,
kantung membran. karbohidrat pada protein,
Memiliki polaritas (ada bagian serta fosfolipid
cis dan trans) Sintesis polisakarida
Menyortir produknya sendiri
dan melepaskannya ke vesikel
Aparatus Golgi
Kantung membran berisi enzim- Memecah-mecah materi yang
enzim hidrolitik (ditemukan pada masuk ke dalam sel,
sel hewan). makromolekul sel, dan organel
rusak untuk daur ulang.
Lisosom
Vesikel besar yang dilapisi Berperan dalam pencernaan,
membran. penyimpanan, pembuangan,
Vakuola pada tumbuhan besar, keseimbangan air, pertumbuhan,
sedangkan pada sel hewan dan perlindungan.
lebih kecil.
Vakuola
Diselubungi oleh dua membran Berperan dalam respirasi
Membran bagian dalam memiliki seluler.
lipatan-lipatan ke arah dalam.

Mitokondria
Terdapat dua membran yang Berperan dalam proses
melapisinya. anabolisme.
Mengandung tilakoid. Tumpukan
tilakoid disebut grana.
Terdapat pada sel-sel yang
Kloroplas mampu berfotosintesis.
Dilapisi oleh selapis membran. Memecah asam lemak menjadi
Terpisah jauh dari organel lain molekul-molekul kecil.
yang rentan terhadap H2O2. Detoksifikasi zat-zat berbahaya
Peroksisom seperti alkohol.
Selain organel-organel yang sudah dijelaskan, masih
banyak organel lain yang tidak diselubungi membran,
contohnya mikrotubula, sebuah struktur menyerupai
batang panjang dengan lubang di tengahnya yang
tersusun atas protein tubulin. Mikrotubula dalam sel bisa
berperan dalam motilitas, pembelahan, dan lain-lain. Selain
itu, juga terdapat dinding sel yang bersifat rigid, terdiri
atas selulosa, berfungsi untuk melindungi bagian dalam
sel.
3. Perbedaan Sel Prokariot Dan Eukariot

Ditinjau dari katanya, eukariot berarti “true nucleus” (dalam


Bahasa Yunani, “eu” berarti true, “karyon” berarti before nucleus
(dalam Bahasa Yunani, “pro” berarti before), sedangkan prokariot
berarti Faktor paling utama yang membedakan sel prokariot dengan
sel eukariot adalah ada tidaknya membran inti. Pada sel prokariot,
materi genetiknya tidak diselubungi oleh membran dan terkonsentrasi
pada sebuah daerah di dalam sel, yaitu nukleoid. Pada sel eukariot,
materi genetiknya diselubungi oleh membran inti (2 lapis), sehingga
materi genetiknya tidak langsung bersentuhan dengan sitoplasma.
4. DIFERENSIASI DAN SIKLUS SEL
Diferensiasi
Beberapa sel akan mengalami diferensiasi, contohnya sel punca pada perkembangan embrio.
Diferensiasi adalah proses dimana sebuah sel menjadi lebih terspesialisasi struktur dan
fungsinya. Contohnya Myeloid Progentor Cell (awalnya bisa berdiferensiasi menjadi macam-
maccam sel darah) terspesialisasi menjadi sel darah merah.
Siklus Sel
Siklus sel dimulai ketika sebuah sel anakan baru saja dihasilkan. Sel
anakan ini akan mengalami 4 fase yang berulang, yaitu :
- G1 => sel melakukan metabolisme, membentuk organel-organel sel,
dan bertumbuh.
- S => sel melakukan replikasi DNA sembari bertumbuh
- G2 => sama seperti G1, tetapi sel lebih bersiap untuk pembelahan
- M => Fase M (fase mitotik) adalah tahap dimana sel mulai membelah
membentuk dua sel baru yang identik. Sel yang dihasilkan bisa
melanjutkan siklus jika diperlukan.
Fase G1, S, dan G2 biasa disebut sebagai interfase sehingga secara
garis besar, siklus sel terdiri atas dua tahap, yaitu tahap mitotik dan
interfase (sekitar 90% dari total waktu satu siklus
5. Pembelahan Sel Secara Mitosis Dan Meiosis

Pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis terjadi pada


sel eukariotik. Pembelahan secara mitosis menghasilkan dua
sel anakan yang diploid (2n) dan identik dengan induknya,
sedangkan pembelahan secara meiosis menghasilkan empat
anakan yang haploid (n).
Tahap-tahap pembelahan meiosis mirip dengan
pembelahan mitosis. Namun, terdapat beberapa perbedaan.
Pada pembelahan meiosis, tahapannya seolah-olah melakukan
tahapan pembelahan mitosis sebanyak dua kali. Selain itu,
pada Profase 1, terjadi crossing over.
Profase

Benang-benang spindel
serta kromosom mulai
Telofase dan Sitokinesis Prometafase
terbentuk.

MITOSIS Benang-benang spindel


Kromosom mulai kembali menjadi
kromatin, nukleus terbentuk secara memanjang serta
perlahan, terbentuk dua sel anakan. Metafase
kromosom mulai tampak
Anafase
jelas jika dilihat dengan
mikroskop.

Benang spindel memendek sehingga Kromosom berjejer di lempeng


menarik masing-masing sister metafase, serta benang spindel
kromatid ke arah yang berlawanan. menempel pada kinetokor
MEIOSIS
Profase 1 Profase 11
Pada tahap ini, benang-benang spindel serta Terbentuk benang-benang spindel, masing-
kromosom mulai terbentuk, terjadi crossing masing kromosom memiliki dua lengan
over, serta sentrosom mulai bergerak ke kromosom.
kutub masing-masing.
Metafase 11
Metafase 1
Kromosom berjejer pada lempeng metafase,
Setiap kromosom yang homolog berpasangan,
seperti pada pembelahan mitosis, benang
lalu berjejer pada lempeng metafase, serta
spindel berikatan pada kinetokor.
benang spindel menempel pada kinetokor
masing-masing kromosom.
Anafase 1 Anafase 11
Kromosom homolog tadi ditarik oleh benang Masing-masing kromatid dari kromosom yang
spindel ke arah yang berlawanan. sama bergerak ke arah yang berlawanan.
Telofase 1 Telofase 11 dan Sitokinesis
Terbentuk dua sel yang haploid, disusul oleh Kromosom mulai mengalami dekondensasi,
terjadinya sitokinesis. terbentuk empat sel yang haploid.
6. PENGERTIAN DAN PERBEDAAN APOPTOSIS DAN NEKROSIS

Apoptosis
Sama seperti beberapa sel yang diprogram untuk membelah atau diferensisasi, ada
juga sel yang diprogramkan untuk mati. Inilah yang disebut dengan apoptosis, yakni
kematian sel yang terprogram. Apoptosis sudah terprogram secara genetik.
Nekrosis
Nekrosis adalah kematian sel akibat berbagai faktor dari lingkungannya. Faktor
tersebut bisa berupa suhu, paparan radiasi, dan lain-lain.
Apoptosis VS. Nekrosis
Dari paparan di atas, sudah jelas bahwa yang membedakan apoptosis dan nekrosis
adalah penyebab kematian sel. Jika apoptosis disebabkan oleh gen yang ada pada sel itu
sendiri, nekrosis disebabkan oleh adanya faktor lingkungan yang membuat suatu sel
mati. Dengan kata lain, apoptosis berarti sel memilih untuk mati, sedangkan nekrosis
berarti sel mati secara tidak sengaja.
7. Struktur Dan Fungsi membran Sel Manusia

. Penyusun utama membran sel adalah fosfolipid. Molekul-molekul fosfolipid saling berikatan pada gugus
fosfatnya dan membentuk suatu lapisan. Pada membran sel, terdapat dua lapisan fosfolipid sehingga disebut
sebagai fosfolipid bilayer. Fosfolipid bilayer memiliki sisi hidrofilik, bagian yang berada di permukaan membran
sel, dan hidrofobik, bagian yang berada di dalam membran sel. Pada bagian tertentu di membran sel terdapat
protein yang bisa berguna sebagai kanal untuk transpor membran atau transpor elektron. Selain itu, juga
terdapat karbohidrat (biasanya terikat pada protein atau lipid) yang berfungsi sebagai penanda suatu sel yang
bisa membedakannya dengan sel lainnya.
Fungsi Membran Sel

Membatasi bagian dalam dan luar sel


Mengatur zat-zat yang masuk ke dalam sel,
serta berperan dalam transpor zat dalam
sel.
Identitas suatu sel karena terdapat
karbohidrat di permukaannya bisa
bertindak sebagai pembeda dengan sel-sel
lain.
8. Jenis-Jenis Protein Pada Membran Sel

Berdasarkan lokasi dan fungsinya, ada dua jenis protein pada membran sel, yaitu:

a. Protein Transmembran
Protein transmembran menembus kedua
lapis membran sel. Protein ini bersifat
amfipatik seperti fosfolipid. Bagian yang
hidrofobik dari protein ini berada di bagian
dalam membran, sedangkan bagian yang
hidrofilik berada di luar membran. Bentuk dari
protein ini bisa bermacam-maccam, mulai dari
helix, hingga tabung.
Protein ini berfungsi untuk membantu
proses difusi, transpor zat spesifik, bisa juga
sebagai reseptor.
b. Protein Periferal

Tidak seperti protein transmembran,


protein periferal hanya terikat pada
satu lapis membran saja. Protein
periferal juga memiliki berbagai
macam bentuk tergantung fungsinya.

Protein periferal dapat berfungsi sebagai enzim yang


mengkatalisis reaksi-reaksi kimia tertentu yang terjadi di
sekitar membran, menghubungkan satu sel dengan sel yang
lain, dan sebagainya.
9. organisasi tubuh manusia dari sel hingga menjadi
organisme manusia yang utuh

Organisme
Sistem
Organ
Organ

Jaringan
Sel
Sel
Sel adalah struktur fungsional paling mendasar pada suatu makhluk hidup. Pada organisme yang
multiseluler, fungsi tiap sel-selnya bisa berbeda.

Jaringan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki fungsi yang sama dan biasanya berasal dari induk
yang sama. Jaringan bisa padat, semisolid, ataupun cair. Fungsi jaringan pun bermacam-macam.

Organ
Organ adalah sekumpulan jaringan yang saling bekerja sama untuk memenuhi fungsi tertentu.
Sistem Organ
Sistem organ terdiri dari sekumpulan organ yang berkumpul untuk menjalankan fungsi yang lebih
kompleks lagi. Contohnya sistem pencernaan yang terdiri dari sejumlah organ yang saling bekerja
sama untuk mencerna setiap makanan yang kita makan.
Organisme (dalam hal ini manusia)
Organisme adalah individu yang hidup dengan semua sistem organ yang ada padanya saling
bergantung dan bekerja sama untuk hidup dan bereproduksi.
10. hubungan antar sel pada Jaringan dalam suatu
organ dan pengaruhnya terhadap fungsi Jaringan
Menurut buku Principles of Anatomy and Physiology karya Gerard J. Tortora,
ada 5 jenis taut sel yang penting untuk diketahui, diantaranya:
Taut Kedap
Taut kedap mengandung untaian protein transmembran yang menghubungkan dan merapatkan
dua permukaan membran sel yang bertetangga. Hal tersebut membuat struktur ini menjadi rapat
sehingga jika terdapat pada jaringan, jaringan tersebut bisa berfungsi untuk mencegah masuknya
patogen atau zat-zat yang tidak diinginkan.
Taut Lekat
Taut mengandung plaque, sebuah lapisan protein, danterdapat kaderin yang saling berhubungan
dengan kaderin sel tetangga. Taut lekat pada sebuah jaringan bisa menambah fungsi jaringan
tersebut, yaitu membantu menahan agar sel tidak tercerai-berai saat melakukan aktivitas-
aktivitas kontraktil.
Desmosom
Desmosom mirip seperti taut lekat, hanya saja plaque-nya terhubung dengan filamen
intermediet, bukan mikrofilamen seperti taut lekat. Adanya struktur ini membuat sel-sel tidak
berpisah jika berada di bawah tekanan.
Hemidesmosom
Hemidesmosom terlihat seperti setengah dari desmosom. Hemidesmosom menghubungkan bagian
bawah sel, bukan yang di samping.
Taut Rekah
Pada struktur ini, protein collexin membentuk sebuah tabung bernama connexon yang
terhubung dengan sel lainnya. Pada struktur ini, sel yang saling terhubung tidak rapat sehingga
terdapat celah sempit. Adanya struktur ini membuat sel-sel bisa saling berkomunikasi dalam
jaringan.
Referensi
1. Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, Orr RB, Campbell NA. Campbell biology. 12th ed. New York:
Pearson; 2020.
2. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of anatomy and physiology. 12th ed. Hoboken, N.J.: Wiley; 2009.earson;
2020.
That's it!
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai