”Konsep Hermeneutika Farid Esack dan Martin Heidegger”
A. Presentasi Kelompok 11:
1. Maulana Farid Esack lahir pada tahun 1959 di perkampungan muslim, Cape Town, Afrka Selatan. Sejak lahir kehidupannya sangat sulit. Ia ditinggal ayahnya, dan hanya tinggal bersama ibu dan saudara- saudaranya. Keadaan memaksa mereka mengai tempat sampah untuk mencari sisa makanan, bahkan terkadang mereka juga mengemis. 2. Keadaan yang sulit tidak memudarkan semangat Farid Esack untuk mengenyam pendidikan. Sejak usia 9 tahun, ia menceburkan diri dalam aktivitas keagamaan secara intensif. Ia aktif di jamaah Tabligh. 3. Entitas yang digagas oleh Farid Esack adalah organisasinya The Call of Islam. Di organisasi ini ia ingin mewujudkan Islam Afrika Selatan. Ia ingin menjadi organisasi ini sebagai tempat berteologi dan menerjemahkan teologi sebagai kebebasan. 4. Tujuan pemikiran Farid Esack adalah membentuk kesalehan individual yang tidak hanya terfokus pada Tuhan, akan tetapi juga membela manusia dan mengasihi sesama.