Pedagogik kl4
Pedagogik kl4
Makalah ini disusun dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
Pedagogika
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa, yang atas rahmat-
Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah pada mata kuliah
PEDAGOGIKA dengan makalah yang berjudul “Teknik Mengajar Menyenangkan”.
Dalam penyusunan tugas dan materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan teman-teman yang telah memberikan dukungan moril sehingga penulis mampu
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
COVER MAKALAH.............................................................................................1
KATA PENGANTAR...........................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................................4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................4
C. Tujuan Makalah ............................................................................................5
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Pengertian Strategi Pembelajaran Menyenangkan.........................................6
B. Tujuan Pembelajaran yang Menyenangkan..................................................13
C. Teknik model belajar yang Menyenangkan di sekolah................................14
D. Penerapan Strategi yang Menyenangkan......................................................18
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.......................................................................................................20
B. Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................21
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Seorang guru adalah pemimpin di dalam kelasnya. Pemimpin siswa-siswanya pada saat
proses belajar mengajar berlangsung. Seorang guru pun harus bisa menguasai dan
mengendalikan kelas. Guru harus tahu bagaimana cara membuat proses belajar mengajar
tidak menjenuhkan dan selalu menyenangkan untuk para siswa, sehingga dibutuhkan
strategi-strategi yang tepat dalam prosesnya.
Tapi saat sekarang realitanya kita dapat melihat di dalam proses pembeljaran itu sendiri guru
masih belum bisa mengkondisikan pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh siswa
maupun oleh kurikulum yang dituntut.Tidak hanya itu ,kadangkala guru belum bisa
memahami seperti apa pembeljaran kondusif yang diinginkan siswa ,yang nantinya hal itu
akan berpengaruh kepada hasil proses pembelajaran siswa itu sendiri.
Dan juga ,strategi pembelajarn yang menjadi sorotan dekade terakhir adalah bagaimana guru
dapat merncang strategi itu agar para siswa dapat menikmati pembelajaran dengan
menyenangkan.Oleh karena itu,penulis mencoba memaparkan seperti apakah strategi
pembelajaran menyenangkan yang dibutuhkan siswa serta sesuai tuntutan tujuan
instruksional itu sendiri.
B.Rumusan Masalah
Dalam makalah ini akan di bahas tentang Strtegi Pembelajaran menyenangkan.Adapun hal-
hal yang akan dijelaskan dan diuraikan dalam makalah ini diantaranya adalah :
4
C.Tujuan Penulisan
e.Agar kita mengetahui seperti apa Penerapan strategi pembelajarn yang menyenangkan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi ,dapat disimpulkan strategi pembeljaarn yang menyenangkan merupakan upaya guru
untuk menciptakan suasana menyenangkan dalam pembeljaran ,sehingga pembelajaran
menjadi lebih efektif.DePorter ,Reardon, dan Singer (1999) menambahakan dengan
uraian ,bahwa startegi pembelajaran menyenangkan itu adalah kemampuan unutk mengubah
komunitas belajar menjadi tempat yang meningkatkan kesadaran ,daya
dengar ,partisipasi ,umpan balik ,dan pertumbuhan .dimana emosi dihargai.Menciptakan
suasana belajar yang menyenangkan menurut DePorter ,Reardon,dan Singer adalah konteks
menata panggung belajar yang terkait dengan
aspek :a.suasana,b.landasan,c.lingkuanagn ,d.rancangan.
6
a) menata lingkungan kelas agar dapat dengan baik memengaruhi kemampuan siswa untuk
terfokus dan menyerap informasi,
b)meningkatkan pemahaman melalui gambar sebagi poster ikon akan menampilkan isi
pembelajaran secara visual ,sementara poster afirmasi yang lucu dan mengandung humor
akan menguatkan dialog internal siswa,
c) alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun dan karikatur dapat menghidupakn
gagasan abstrak dan mengikut sertakan pelajar kinestetik ,
e) musik mmembuka kunci keadaan belajar optimal dan membantu menciptakan asosiasi,
f) gaya lain dapat digunakan pada saat jeda ,embuat kuis ,pertanyaan lucu,humor,penjelasan
tentang transisi menggunakan berbagai sumber
2.Meningkatkan pemahamaan melalui gamabar poster ikon yang dapat menampilkan isi
pelajaran secara visual
3.Menggunakn poster afirmasi lucu dan mengandung humor yang dapat menguatkan dialog
internal siswa
4.Menggunakan alat bantu belajar dalam berbagai bentuk seperti kartun dan karikatur yang
dapat menghidupakan gagasan abstarak dan mengikutsertakan pelajar kinestetik
5.Merancang waktu jeda strategis dan mengisinya dengan kegiatan yang menyenagkan
seperti membuat kuis,pertanyaan lucu,humor,penejelasan tentang transisi menggunakan
7
berbagai sumber yang dapat mendorong siswa menjadi tertarik dan berminaat pada setiap
pelajaran.
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam sebuah kelas untuk memberikan kenyamanan
kepada siswa.Penyusunana meja dan kursi yang memungkinkan siswa dapat mnerima akses
informasi dengan baik dan merata.Memberikan aroma tertentu yang membangkitkan
semangat dan motivasi,menata bunga dan berbagai tumbuhan yang akan memberikan
kesegaran.Memilih warna cat dinding yang sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah ruang
belajar.Memasang poster-poster tentang ikon–ikon tertentu ,tentang topik-topik utama
pembelajaran .Menempelkan poster yang berisikan kalimat-kalimat afirmasi yang
memungkinkan siswa termotivasi untuk menjadi seseorang yang berprestasi dan [emenang
dikelasnya.
Menurut Bobbi DePorter dkk(1999),otak kita berbicara kepada diri sendiri melalui citra-citra
asosiatif.Komunikasi dalam otak ini dicirikan dengan bahasa metoforis –simbolis.Denagn
mengatur lingkungan ,kita mengambil langkah pertama yang efektif untuk mengatur
pengalaman belajar secra keseluruhan.Kenyataannya ,satu alasan mengapa program-program
pembelajaran begitu sukses dalam membantu seseorang menjadi pelajar yang lebih baik ,ini
karena kita berjuang unutk menciptakan lingkungan optimal ,baik secara fisik maupun
8
mental.Beberapa ide yang disarankan Bobbi DePorter yang digunakan untuk menta
lingkungan fisik kelas :
Ciptakan ikon atau simbol untuk setiap konsep utama yang anda ajarkan dan gambarkan
diatas selembar kertas berukuran 25 x 40 cm /lebih besar .Pajag-poster-poster ikon tersebut
di depan kelas berada di atas pandnagan mata,dimana memberikan gambaran
keseluruhan ,tinjauaan global dari bahan pelajaran.Ini akan membantu
penciptaan,penyimpanan ,dan pencarian informasi secara visual.Buatlah poster afirmasi
dengan pesan-pesan yang menarik dan pajang di dinding setinggi mata orang duduk .Pada
sst siswa memandang sekeliling ruangan ,poster-poster tersebut “mengucapkan “afirmasi
seperti dialog internal .sehingga menguatkan keyakinan tentang belajar dan tentang isi yang
kita ajarkan.
b.Gunakan Warna
Seorang guru sebaiknya berinisiatif menggunakn warna untuk memperkuat pengajaran dan
belajar siswa ,misalnya untuk menggarisbawahi,atau untuk kata-kata penghubung dalam
kalimat.
9
Alasan mengapa musik sangat penting untuk lingkungsn quantum learning adalah karena
musik sebenarnya berhubungan dan mempengaruhi fisiologis kita.Selama melakukan
pekerjaan mental yang berat ,tekanan darah dan denyut jantung akan cenderung
meningkat,lebih lanjut bahwa gelombang –gelombang otak kita meningkat dan otot-otot kita
menjadi tegang .Selama relaksasi dan meditasi ,denyut janutng dan tekanan darah
menurun ,dan otot-otot mengendur .Biasanya kaan sulit berkosentrasi ketika kita benar-benar
rilaks dan sulit untuk relaks ketika kita berkosentrasi penuh.Hasil penelitian mengatakan
“Relaksasi yang diiringi dengan musik membuat pikiran selalu siap dan mampu
berkosentrasi,contoh musiknya yaitu musik barok.
DePorter menyatakan jika guru ingin komunitas belajarnya menjadi tempat yang
meningkatkan kesadaran ,daya dengar,partisipasi ,umpan balik,dan pertumbuhan serta
tempat emosi dihargai ,maka suasana kelas termasuk bahasa yang dipilih ,cara menjalin rasa
simpati dan sikap terhadap sekolah serta belajar harusnyalah suasana yang penuh
kegembiraan .yang dapat membawa kegembiraan pula pada diri siswa.
Nasution (1982) menginformasikan tentang guru ideal di mata siswa menyatakan bahwa ada
10 sifat dan sikap guru yang paling disukai siswa ,yaitu :
1.Suka membantu dalam pekerjaan sekolah,menerangkan pelajaran dan tuigas dengan jelas
serta mnedalam dan menggunakan contoh-contoh sewaktu mengajar.
10
5Berusaha agar pekerjaan sekolah menarik,membangkitkan kkeinginann beljaar
Selanjutnya Hart juga menyatakan paling tidak ada 10 sifat dan sikap guru yang paling tidak
di sukai siswa,yaitu :
b.Tak suka membantu murid melakukan pekerjaan sekolah,tak jelas menerangkan pelajaran
dan tugas,tidak membuat persiapan.
j.Tidak sanggup menjaga disiplin di dalam kelas,tidak dapat mengontrol kelas dan tidak
menimbulkan rasa hormat untuk dirinya.
11
Sementara itu,Bobbi DePorter (2000) menguraikan 13 ciri guru yang memperoleh hasil
kuantum dengan siswa mereka .Ciri-ciri tersebut antara lain :
2.Berwibawa:menggerakkan orang
7.menrima :mencari dibalik tindakan dan penampilan luar untuk menemukan nilai-nilai inti
11.Menarik dan tertarik:mengaitkan setiap informasi dengan pengalaman hidup siswa dan
peduli akan diri siswa
13.Menetapkan dan memelihara harapan tinggi :membuat pedoman kualitas hubungan dan
kualitas kerja yang memacu siswa untuk berusaha sebaik mungkin
a.Guru mampu untuk secra spontan menampilakan peranan-pernannya yang bervariasi antara
cukup aktif,pengawasan yang dominatuf,dan dorongan-dorongan yang lebih reflektif dan
meransang daya berfikir.
12
b.Guru dapat merubah arah peran-perannya yang ditampilaknnya secara sekendak hati,lebih
baik draipada mengikuti suatu gaya interaksi yang sedrhana unutk memencilkan
kemungkinan-kemungkinan lain.
c.Guru dapat menjembatani jurang antara diagnosa mengenai situasi yang diketahuinya dan
arah jalan yang akan ditempuhnya.
Sebelum dikenakan pada tujuan pembelajaran yang Menyenangkan lebih dulu mengetahui
tujuan pendidikan nasional sesuai undang-undang no.02 untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Siswa akan terdorong untuk terus belajar jika pembelajaran diselenggarakan secara nyaman
dan menyenangkan, sehingga siswa terlibat secara fisik dan psikis. Untuk itu guru perlu
menciptakan kondisi pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kecerdasan siswa. Guru
juga perlu memberikan penghargaan bagi siswa yang berpartisipasi. Penghargaan dapat
bersifat material dan penghargaan, nilai, penghargaan applaus.
Proses pembelajaran yang menyenangkan disini bisa dilakukan dengan: pertama dengan
menata ruangan yang apik menarik yaitu dengan memenuhi unsur kesehatan, misalnya
dengan pengaturan cahaya, ventilasi serta memenuhi unsur keindahan dengan dipasang
karya siswa. Kedua melalui pengelolaan pembelajaran yang hidup dan bervariasi yakni
13
dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber pembelajran yang
relevan serta gerakan-gerakan guru yang mampu membangkitkan motivasi belajar siswa.
Teknik startegi menyenangkan yang diterapkan dalam sekolah dapat dipilih kedalam empat
bagian, pertama teknik persiapan, kedua teknik penyampaian, ketiga teknik pelatihan,
keempat teknik penutup.Adapun penjelasannya sebagai berikut.
a. Teknik persiapan
Tahap persiapan berkaitan dengan persiapan siswa untuk belajar. Tanpa itu siswa akan
lambat dan bahkan bisa berhenti begitu saja. Tujuan dari persiapan pembelajaran adalah
untuk:
4. Memberi siswa perasaan positif mengenai, dan hubungan yang bermakna dengan topik
pelajaran.
5. Menjadikan siswa aktif yang tergugah untuk berpikir, belajar, menciptakan, dan
tumbuh.
6. Mengajak orang keluat dari keterasingan dan masuk kedalam komunitas belajar.
Dengan hal tersebut akan berdampak secara psikis kepercayaan diri untuk bisa memperoleh
apa yang menjadi tujuan yang ia inginkan.
14
1. Sugesti positif
Guru harus peka terhadap sugesti negatif yang mungkin akan siswa masukkan ke dalam
lingkungan belajar dan menggantikannya dengan sugesti positif. Perasaan takut, terlalu
banyak materi, serta perasaan bosan dan lain sebagainya itu merupakan sugesti negatif,
dengan adanya sugesti negatif ini maka guru harus mampu mengubahnya menjadi sugesti
yang positif dengan meyakinkan siswa bahwa mereka akan mampu dan bisa serta siap
menghadapinya dengan rasa gembira. Selain itu guru harus mampu membuat pembelajaran
tergugah, terbuka, dan siap untuk belajar.
Sugesti, baik positif maupun negatif akan sangat dipengaruhi juga lingkungan. Apabila
lingkungan dibuat terkesan menyenangkan dengan sendirinya siswa akan tersugesti untuk
belajar dengan menyenangkan. Sebaiknya guru memahami kaitan antarapandangan
sekeliling dan otak itu penting untuk mengorkestrasikan lingkungan belajar yang
mendukung.Untuk itu persiapan pembelajaran sebaiknya ditata sedemikian rupa agar dalam
kelas bisa mengasyikkan dalam belajar. Misalnya dengan memasang poster afirmasi pada
dinding dengan kata ” Saya mampu mempelajarinya” dengan menggunakan warna yang
menarik, menggunakan alat bantu benda yang dapat mewakili suatu gagasan, mengatur
bangku (seperti membentuk bangku setengah lingkaran, bangku berhadap-hadapan)
Pembelajaran memerlikan gambaran yang jelas tentang tujuan suatu pembelajaran dan apa
yang akan dapat mereks lakukan sebagai hasilnya. Guru dapat menjelaskan tujuan materi
dengan kata-kata, gambar, contoh, demo, atau apa saja yang membuat tujuan itu tampak
nyata dan konkrit bagi siswa. Dan akan sangat bermanfaat apabila disampaikan dengan
bahasa yang menyentuh hati dan pikiran siswa.
Ada yang menghubungkan antara tujuan dan manfaat, tetapi tujuan cenderung dikaitkan
dengan ”apa”, sedangkan manfaat dikaitkan dengan ”mengapa”. Siswa dapat belajar paling
15
baik jika mereka tahu mengapa mereka belajar dan dapat menghargai bahwa pembelajaran
mereka punya relevansi dan nilai bagi diri mereka sendiri.
Persiapan pembelajaran dapat dimulai sebelum dimulainya program belajar. Jika dapat
diusahakan, pembelajaran diberi sarana persiapan sebelum belajar yang diisi aneka pilihan
peralatan untuk membantu mereka agar siap untuk belajar. Sarana itudapat membantu
menyingkirkan rasa takut, menentukan tujuan, menjelaskan manfaat, meningkatkan rasa
ingin tahu danminat, serta menciptakan perasaan positif mengenai pengalaman belajar yang
akan datang.
Kerja sama membantu siswa mengurangi stres dan lebih banyak memanfaatkan energi
kejiwaan untuk belajar (dan bukunya untuk bersaing atau melindungi diri). Kerja sama
antara siswa untuk menciptakan sinergi manusiawi yang memungkinkan berbagai wawasan,
gagasan dan informasi mengalir bebas.
Selain itu dengan kerja sama dalam belajar akan memungkinkan setiap siswa tidak
akan terabaikan, sulit pula bagi siswa untuk sembunyi dan tidak aktif. Oleh sebab itu
sebaiknya sebelum pelajaran melangkah lebih lanjut dibuat kelompok sebagai mitra belajar.
Cara yang paling efektif dan efisien untuk meningkatkan kegiatan belajar adalah dengan
membagi kelas menjadi pasangan dan membentuk kemitraan belajar.
Belajar bukanlah aktivitas yang hanya bisa ditonton, melainkan sangat membutuhkan peran
serta semua pihak. Belajar bukan hanya menyerap informasi secara pasif, melainkan aktif
menciptakan pengetahuan dan ketrampilan. Upaya belajar benar-benar bergantung pada
siswa dan bukan merupakan tanggung jawab perencana atau guru. Guru hanya sebagai
fasilitator yang berkewajiban menata meja dengan makanan yang merangsang selera dan
bergizi, sedangkan kewajiban siswa untuk memakannya sendiri. Maka siswa diupayakan
agar mampu berkreasi dan mandiri.
16
8. Rangsangan rasa ingin tahu.
Merangsang rasa ingin tahu siswa sangat membuat upaya mendorong siswa agar terbuka dan
siap belajar. Pembelajaran (dan kehidupan itu sendiri) akan mandek jika tidak ada sesuatu
yang bisa menimbulkan rasa ingin tahu. Guru dapat menggugah rasa ingin tahu siswa adalah
dengan cara: memberi masalah untuk dipecahkan secara kelompok, menyuruh siswa
berpasang-pasangan dalam menjalankan tugas pencarian fakta, memainkan permainan tanya
jawab,menyuruh siswa menyusun pertanyaan.
b. Teknik Penyampaian
Ketika sedang mengerjakan suatu proses atau prosedur, gunakan hasil karya untuk
menampilkannya besar-besar pada dinding, papan planel, atau papan tulis magnetik.
Selanjutnya, suruhlah siswa membongkarnya dan menyusunnya kembali sebagai aktivitas
belajar ”mengajar-kembali”
Sebelum presentasi, mintalah setiap siswa memilih mitra. Katakan bahwa mereka
harus menyusun soal ujian lisan berisi 20 pertanyaan untuk teman mereka berdasarkan
presentasi yang akan mereka dengar. Pada akhir presentasi, mereka harus menyerahkan soal
ujian lisan tersebut pada teman mitranya dan menilai apakah pasangan mereka mampu atau
tidak menangkap materi pelajaran yangbaru saja diberikan. Semenara itu, saat presentasi,
mitra mereka akan menyiapkan soal ujian lisan 20 pertanyaan untuk mereka.
Guru membagi siswa dalam beberapa tim. Minta setiap tim meneliti berkas bahan
pelajaran yang mereka hadapi dan buatlah presentasi untuk kelompok. Bekali setiap tim
dengan materi untuk membuat pendukung atau bantuan presentasi yang dapat membantu
17
mereka menyampaikan poin-poin mereka. Karena siswa lebih banyak mengingat dengan
diasosiasikan dengan sesuatu yang telah atau pernah dilakukan. Seperti yang dikatakan oleh
Harry Lorayne dan jerry lucas yaitu ” anda bisa mengingat sepotong informasi jika
diasosiasikan dengan sesuatu yang telah anda ketahui atau ingat sebelumnya”
c. Teknik Pelatihan
Pada tahap inilah pembelajaran yang berlangsung sebenarnya. Apa yang dipikirkan, dan
dikatakan serta dilakukan siswalah yang menciptakan pembelajran, dan bukan apa yang
dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan oleh guru. Pada tahap ini dapat dilakukan dengan
meminta siswa berulang-ulang mempraktikkan suatu ketrampilan (andaipun tidak berhasil
pada mulanya), mendapatkan umpan balik segera, dan mempraktikkan ketrampilan itu lagi.
Mintalah siswa membicarakan apa yang mereka alami, perasaan mereka mengenainya, dan
apa lagi yang mereka butuhkan untuk meningkatkan prestasinya.
d. Teknik Penutup.
Banyak kasus dalam menyampaikan pelajaran dalam akhir semester atau dalam akhir jam
guru menjelaskan agar materinya selesai. Namun dengan ini, malah akan tidak efektif yang
seharusnya dilakukan adalah pada pemahaman guru dalam joyfull learning hendaknya
memberi penguatan kepada materi yang telah diterima oleh siswa dengan memusatkan
perhatian, hal itu peluang ada cara mengingat yang kuat akan apa yang terjadi. Seperti yang
telah dikatakan oleh Lynn Stern, penulis improving your memory ” alasan utama mengapa
kita lupa adalah karena kita tidak benar-benar memusatkan perhatian”
Strategi yang Menyenangkan dapat dilakukan dengan memotivasi tumbuhnya harga diri
yang positif kepada anak dan memberikan lingkungan dan kondisi yang tepat untuk semua
anak. Dengan kata lain, semua anak merasakan bahwa:
18
3. Gagasan mereka dihargai
Dengan kata lain anak harus dihargai apa adanya. Mereka harus merasa aman, bisa
mengekspresikan pendapatnya, dan sukses dalam belajarnya. Keramahan inilah yang
membantu anak-anak menikmati belajar dan guru bisa memperkuat rasa senang ini melalui
penciptaan kelas yang lebih “menyenangkan”.
Oleh karena itu guru diharapkan untuk tidak membatasi argumen siswa, karena dengan
mendengarkan argumen siswa merasa lebih diperhatikan dan merasa nyaman berada di
kelas. Selain itu penataan kelas juga bisa membuat siswa merasa nyaman dan senang berada
di dalam kelas.
19
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Berdasarkan paparan strategi pembelajaran diatas kita sebagai calon pendidik dapat
mengetahui dan memahami apa itu strategi pembelajaran yang meneyenangkan yang
diinginkan oleh calon peserta didik kita.
Dan juga penulis menyarankan dengan adanya paparan tentang strategi pembelajaran
yang menyenangkan diatas kita dapat mengubah paradigma cara belajar seorang guru masa
sekarang yang kebanyakan masih otoriter dan kurang memahami sisi keinginan belajar yang
diinginkan siswa.Karena seorang calon pendidik harus bisa menguasai segala keadaan
20
peserta didik serta lingkungan pembeljarannya nanti,dan dapat memanfaatkan segala apa
yang ada disekitarnya untuk mengajar siswa agar memperoleh pengetahuan dengan
kreativitasnya mengaplikasikan strategi pembelajaran itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
21