1 PB
1 PB
php/jurnaldiklus
Abstrak:Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: (1) upaya penyuluhan program keluarga berencana (KB)
dengan pendekatan andragogi di UPTD PPKB Pondok Gede, (2) bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya
penyuluhan program keluarga berencana (KB). Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif
kualitatif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah upaya penyuluhan program keluarga
berencana (KB) di UPTD PPKB Pondok Gede cukup efektif, menggunakan bentuk penyuluhan secara kelompok,
adanya macam-macam kb memudahkan masyarakat dalam memilih kb yang akan digunakan, bentuk partisipasi
kader membantu pihak plkb dalam kegiatan penyuluhan program kb, media yang diberikan plkb memudahkan kader
dalam melakukan penyuluhan program kb kepada masyarakat, dengan dukungan dari pihak luar, pembagian tugas
sesuai dengan masing-masing sub nya.
Abstract: The purpose of this research was to describe: (1) counseling efforts of family planning program (KB) with
andragogy approach in UPTD PPKB Pondok Gede, (2) the forms of community participation in counseling efforts family
planning program. The method used this research is a qualitative descriptive method with a qualitative approach. The
results of this research are the counseling efforts of family planning program (KB) in UPTD PPKB Pondok Gede are
quite effective, using the form of group counseling, there are various types of family planning that makes it easier for
people to choose which family planning program to use, the form of cadre participation helps PLKB in counseling
activities for the family planning program, The media provided by PLKB makes it easier for cadres to conduct family
planning program counseling to the community, with support from outside parties, the division of tasks according to
each sub.
Keywords: counseling, family planning programs, andragogy
How to Cite: Arfianisa, A., Sutarjo, S., & Danugiri, D. (2022). Upaya Penyuluhan Program Keluarga Berencana
(KB) dengan Pendekatan Andragogi di UPTD PPKB Pondok Gede. Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah
6(1).40-48. doi: https://doi.org/10.21831/diklus.v6i1.42405
juga dapat membentuk sikap perilaku hidup Penduduk di Kelurahan Sungai Dama
sehat guna dalam menerapkan program KB. Kecamatan Samarinda Ilir.” Peneliti
Menurut Samsudin (Nasution 2004:11) menyimpulkan bahwa peran penyuluh
mendeskripsikan bahwa: “Penyuluhan sebagai keluarga berencana (PKB) sangat penting
suatu usaha pendidikan non-formal yang karena sebagai penguhubung dalam
dimaksud untuk mengajak orang untuk sadar menangani permasalahan pertumbuhan
dan mau melakukan ide-ide baru. penduduk dan juga berperan penting dalam
Namun kurangnya partisipasi dan pengendalian pertumbuhan penduduk dengan
keingintahuan masyarakat di daerah Pondok memberikan pemahaman terhadap masyarakat
Gede dalam pentingnya serta pelaksanaan tentang keluarga berencana. Namun masih
penyuluhan KB nyatanya menjadi suatu kurang saja penyuluh KB dalam pelaksanaanya
permasalahan yang harus diselesaikan oleh mengenai pengelola pelaksanaan kegiatan
pihak UPTD. Karena adanya permasalahan program KB, peran penyuluh KB cukup baik
tersebut masyarakat kurang pemahaman mengenai hal pemberdayaan keluarga dan
mengenai pentingnya Program KB yang masyarakat dalam pelaksanaan program KB.
sebenarnya sangat bermanfaat bagi diri mereka Selain itu penelitian ini berfokuskan mengenai
sendiri, dengan mengetahui program KB kita pengelola pelaksana program kb, partisipasi
dapat mengetahui bagaimana cara hidup sehat masyarakat dalam program kb,
antara suami istri. Selain kurangnya partisipasi mengembangkan kemitraan dalam program
masyarakat dalam kegiatan penyuluhan kb, dan faktor pemghambat dalam peran
program KB, permasalahan lainnya mengenai penyuluh keluarga berencana (PKB) dalam
kurangnya tenaga penyuluh keluarga pengendalian pertumbuhan penduduk.
berencana yang mengakibatkan proses Penelitian lain dilakukan oleh Arief Rizki,
penyuluhan kurang berjalan dengan baik serta dkk (2015) yang berjudul “Peran Penyuluh
proses pendataan masyarakatnya sedikit Keluarga Berencana di Kecamatan Kasemen,
terhambat, tetapi jika tenaga penyuluh Kota Serang.” Peneliti menyimpulkan bahwa
ditambah lagi kegiatan penyuluhan akan lebih peran PKB sebagai pengelola, penggerak,
baik lagi dan menyeluruh. Pendanaan yang memberdayakan kepada masyarakat tentang
diberikan oleh DPPKB untuk UPTD demi pelaksanaan program KB masih sangat
memfasilitasi proses pendataanya ternyata diperlukan apalagi di kota-kota terpencil dan
kurang oleh sebab itu UPTD memakai uang kas kurangnya tenaga PKB di daerah tersebut
pribadi untuk menambah kekurangan yang menjadi salah satu permasalahan yang harus
ada. Dalam kegiatan penyuluhan PLKB lebih diselesaikan. PKB juga dituntut untuk memiliki
banyak menggunakan metode pendekatan ilmu psiklogis, berjiwa kepemimpinan, berjiwa
kelompok perihal faktor pendorong efektivitas luwes sehingga dapat merangkul masyarakat di
penyuluhan yang membutuhkan ruangan yang Kecamatan Kasemen yang sebagian
luas agar masyarakat dapat mengikuti masyarakatnya agamis untuk ikut KB agar
penyuluhan KB namun kurangnya fasilitas program KB ini tidak dinilai menakutkan. Hasil
yang ada membuat kegiatan penyuluhan lain yang didapatkan dalam penelitian ini
kurang maksimal. Selanjutnya, Sarana dan adalah PKB masih kurang maksimal dalam
prasarananya pun disetiap Kelurahan di menggembangkan kemitraan dari berbagai
Kecamatan Pondok Gede kurang memadai pihak dalam pelaksanaan program KB, maka
untuk melaksanakan proses penyuluhan, oleh dari itu sangat diperlukannya kerja sama antara
sebab itu UPTD berharap pemerintah mau PKB dengan Pos KB dan Sub KB dalam
lebih peduli terhadap sarana dan prasarana melakukan sosialiasi program KB disetiap
yang ada agar program yang dibuat pemerintah Kelurahan. Selain itu PKB sudah melakukan
tersebut berajalan sesuai rencana yang ada. beberapa peran diantaranya: mengelola,
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh menggerakkan, memberdayakan masyarakat
Annisa Nurmahdalena (2016) dengan judul atau keluarga dan melakukan kemitraan tetapi
“Peran Penyuluh Keluarga Berencana (KB) masih belum maksimal.
Dalam Mengendalikan Pertumbuhan
Berdasarkan latar belakang diatas diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu
penelitian ini ingin mendeskripsikan tentang selanjutnya, sehingga jumlah sampel semakin
upaya penyuluhan dan bentuk-bentuk banyak atau sesuai sampel yang diinginkan
partisipasi masyarakat dalam program keluarga peneliti.” Subjek yang akan diteliti pada
berencana (KB) sebagai fokus utama penelitian penelitian ini terdiri dari 5 (lima) orang yaitu 2
dengan judul Upaya Penyuluhan Program orang dari pihak PLKB dan 3 orang dari pihak
Keluarga Berencana Dengan Pendekatan Kader.
Andragogi di UPTD PPKB Pondok Gede. Dari Pada penelitian kualitatif teknik
latar belakang dan judul di atas maka pengumpulan data dilakukan pada setting
didapatkan rumusan masalah ialah bagaimana alamiah (natural setting), sumber data primer
upaya penyuluhan program keluarga dan sumber data sekunder, (Sugiyono,
berencana (KB) dengan pendekatan andragogi 2019:296). Oleh sebab itu teknik pengumpulan
di UPTD PPKB Pondok Gede. data dilakukan dengan menggunakan teknik
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.
METODE Adapun instrumen yang digunakan dalam
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian ini yaitu pedoman observasi,
kualitatif dengan metode desktiptif kualitatif. pedoman wawancara dan pedoman
Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dokumentasi. Suharsimi Arikunto..(2010:265)
penelitian ini diharapkan dapat mengetahui menyatakan bahwa “Instrumen penelitian
dan mendeskripsikan suatu gambaran yang adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
jelas mengenai permasalahan dan data tentang oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya
upaya penyuluhan program keluarga untuk mengumpulkan data agar kegiatan
berencana (KB) di UPTD PPKB Pondok Gede. tersebut lebih mudah dan hasilnya lebih baik
Adapun Metode tersebut di nilai cocok untuk serta menjadi sistematis.” Oleh sebab itu
menggambarkan kondisi di lapangan yang instrumen penelitian ini diharapkan dapat
kemudian dipahami secara seksama hingga mempermudah peneliti dalam memperoleh
didapatkan hasil temuan data yang sesuai data.
dengan tujuan penelitian yaitu untuk Teknik analisis data merupakan proses
mendeskripsikan upaya penyuluhan program penyederhanaan data atau informasi yang
keluarga berencana (KB) dengan pendekatan diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan
andragogi di UPTD PPKB Pondok Gede. Waktu dokumentasi selama dilapangan. Analisis yang
penelitian dilakukan selama 1,5 bulan yang digunakan dengan membagi langkah-langkah
bertempat di Jalan Ratna No. 20 Rt 002/Rw. 01 sebagai berikut: (1) Pengumpulan data. Pada
Jatibening, Pondok Gede, Bekasi. pengumpulan data peneliti akan mengolah
Subjek penelitian adalah memberi data yang diperoleh dari hasil observasi,
batasan kepada subjek penelitian sebagai wawancara, dan dokumentasi yang nantinya
benda, atau orang yang memiliki data variabel akan dicatat dalam catatan lapangan yang
penelitian yang dipermasalahkan, (Suharsimi terdiri dari dua aspek yaitu deskripsi dan
Arikonto, 2016:26). Pada penelitian kualitatif refleksi. (2) Reduksi data. Pada proses reduksi
teknik pengambilan subjek dilakukan dengan data peneliti akan merangkum data yang sudah
menggunakan teknik snowball sampling. dikumpulkan pada proses pengumpulan data
Menurut Sugiyono (2019:134) “Teknik snowball yang meliputi dari hasil observasi, wawancara
sampling adalah teknik penentuan sampel yang dan dokumentasi. (3) Display data. Hasil data
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian yang sudah di rangkum pada proses reduksi
membesar. Ibarat bola salju yang data akan disajikan pada proses display data.
menggelinding yang lama-lama menjadi besar. (4) Kesimpulan atau Verifikasi yaitu proses
Dalam penentuan sampel, dipilih satu atau dua penarikan kesimpulan dan pengecekan
orang, namun jika data ke dua orang ini belum, kembali data yang sudah dikumpulkan. Apakah
maka peneliti akan mencari orang lain yang data tersebut sudah lengkap atau masih
lebih memahami infomasi yang ingin diketahui kurang.
oleh peneliti dan dapat melengkapi data yang
yang ada di RT yang nantinya mereka bertugas Partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan
untuk mencari masayarakat untuk mau ikut masyarakat dalam pembangunan diri,
menggunakan KB dalam meningkatkan kehidupan dan lingkungan mereka.
program pemerintah. Keterlibatan kader dalam bentuk partisipasi
Perilaku masyarakat menjadi salah satu hal nyatanya membantu PLKB dalam kegiatan
yang mempengaruhi ketidakseimbangan penyuluhan ke masyarakat. Dengan dibekali
kehidupan (Sugito, et.al, 2021). Dengan informasi berupa lembar balik, buku panduan
menggunakan pendekatan andragogi selama penyuluhan program KB, alat peraga dan
proses penelitian yaitu peneliti dengan aplikasi BKKBN diharapkan kader mampu
responden yang berstatus dewasa, bersama- untuk membantu PLKB dalam upaya
sama melakukan suatu proses belajar dengan penyuluhan KB dan mengajak calon akseptor
tujuan mencapai perubahan pada nilai, untuk mau menggunakan alat KB.
pengetahuan serta menambah informasi dan
wawasan. Responden pun sudah memenuhi DAFTAR PUSTAKA
semua aspek andragogi yaitu aspek biologis, Ayu Nurchinta, D. T. (2003). Penerapan Model
aspek psikologis dan aspek sosiologi dimana Pembelajaran Andragogi Untuk
semua aspek tersebut berpengaruh kepada Meningkatkan Hasil Mata Diklat
kehidupan sehari-hari serta kegiatan yang Pemetaan Keluarga Sejahtera Di
sedang dilakukan. Bidang Pelatihan Dan Pengembangan
Bkkbn Provinsi Jawa Timur.
SIMPULAN http://sidiquintana.blogspot.com/201
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah 6/07/keaktifan-belajar siswa.html
dilaksanakan dan dianalisis, maka peneliti Badan Kependudukan. (2017). Aman dan
mendapatkan hasil bahwa, upaya penyuluhan Sehat Menggunakan Kontrasepsi,
program keluarga berencana (KB) dengan Jakarta. BKKBN
pendekatan andragogi di UPTD PPKB Pondok Indonesia, R. (2009). Undang-Undang No. 52
Gede sudah cukup efektif. Menggunakan aspek Tahun 2009 tentang Perkembangan
andragogi yaitu biologis, psikologis, dan Kependudukan dan Pembangunan
sosiologis. Dalam setiap kegiatan penyuluhan Keluarga. Lembaran Negara RI.
UPTD PPKB memilih menggunakan bentuk Lunandi, A. G. (1981). Pendidikan orang
penyuluhan secara kelompok guna menghemat dewasa: Sebuah uraian praktis untuk
biaya dan tenaga, namun dengan dibatasi pembimbing, penatar, pelatih dan
jumlah masyarakat yang hadir maka dari itu penyuluh lapangan. Gramedia.
kurangnya penyampaian informasi yang Malik, H. K. (2008). Teori Belajar Andragogi
seharusnya disampaikan pada masyarakat. dan Aplikasinya dalam Pembelajaran.
Kurangnya jumlah tenaga penyuluh KB juga Jurnal Inovasi, 5(2), 1–16.
mengakibatkan kurang maksimalnya proses ejurnal.ung.ac.id
kegiatan penyuluhan, seharusnya lembaga Miftah, R. K., & Huda, N. (2019). Peran Dinas
menambah jumlah tenaga penyuluh KB yang Pengendalian Penduduk, keluarga
memenuhi kriteria agar setiap kegiatan yang Berencana, Pemberdayaan Perempuan
ada tidak membebani satu orang saja tetapi dan Perlindungan Anak(DPPKBP3A)
sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Kabupaten Sukoharjo Dalam
Program penyuluhan KB sangat gencar memberikan Perlindungan Hak Anak
dilakukan guna mengurangi angka kelahiran Pasca Perceraian Perspektif Hukum
dan memperbaiki perkembangan dan keluarga di Indonesia. (Doctoral
perekonomian di Indonesia serta mengurangi dissertation, IAIN Surakarta)
angka kemiskinan dan melantarkan anak. Moleong, Lexy. (2017). Metodologi Penelitian
Partisipasi masyarakat pun sangat diharapkan Kualitatif. Bandung: PT Remaja
dalam kegiatan penyuluhan karena dalam Rosdakarya.
membantu program Pemerintah untuk Nurmahdalena, A. (2016). Peran Penyuluh
merealisasikan visi “dua anak cukup”. Keluarga Berencana (PKB) Dalam