Anda di halaman 1dari 36

AKTA PENDIRIAN YAYASAN

Nomor :
Pada hari ini,
.
Berhadapan dengan saya, , Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dengan
dihadiri oleh saksi-saksi yang nama-namanya akan disebut dalam akhir akta
ini dan telah dikenal oleh saya, Notaris : -------------------------------
1. Nyonya IDRIS,
2. Nyonya FACHMI,
-Para penghadap bertindak sebagaimana tersebut dengan ini menerangkan
lebih dahulu bahwa guna memenuhi tujuan sebagaimana yang termasuk
dalam anggaran dasar ini, para penghadap berkehendak untuk mendirikan
suatu Yayasan yang diberi nama “YAYASAN……………”. ----------
-Bahwa oleh karena itu dengan ini para penghadap seperti tersebut di atas,
menyatakan mendirikan suatu Yayasan yang diberi nama “YAYASAN”. ----
dengan memakai syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : -----
------------------------- NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
----------------
----------------------------------------- Pasal 1. ----------------------------------------
1. Yayasan ini bernama :
-------------------------------------------------------------“YAYASAN ..............
.”, dan berkedudukan di Jakarta ---------- (selanjutnya dalam akta ini
akan disebut juga “Yayasan”). -----------------
2. Yayasan dapat membuka cabang atau Perwakilan ditempat lain, baik di
dalam maupun di luar Wilayah Negara Republik Indonesia sebagaimana
yang ditetapkan dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Pengawas. ---------------------------------------------------------------------------
------------- PERMULAAN DAN JANGKA WAKTU BERDIRI ------------
------------------------------------------ Pasal 2. ---------------------------------------
Yayasan ini dimulai pada tanggal hari ini dan didirikan untuk waktu yang
tidak ditentukan lamanya. -------------------------------------------------------------

1
------------------------- MISI, MAKSUD DAN TUJUAN
------------------------
---------------------------------------- Pasal 3. -----------------------------------------
Dengan berlandaskan cita-cita luhur untuk ikut mencerdaskan kehidupan
bangsa, dengan tanpa meninggalkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, Yayasan bermaksud menjalankan maksud dan tujuan di bidang sosial
budaya dan kemanusiaan.
--------------------------------------------------------------------------------------------
KEGIATAN USAHA
------------------------------------------------------------------------ Pasal 4.
------------------------------------------Untuk mencapai maksud dan tujuan
Yayasan tersebut di atas, Yayasan akan menjalankan kegiatan usaha sebagai
berikut : -------------------------------------
1. Ikut serta membentuk manusia yang berketuhanan Yang Maha Esa. -------
2. Mendirikan panti asuhan (yatim piatu) di wilayah Negara Republik
Indonesia. ---------------------------------------------------------------------------
3. Mendirikan dan mengelola sekolah-sekolah tingkat Taman Kanak-kanak
(TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Umum (SMU dan Perguruan Tinggi. ------------------------------
4. Mendirikan dan mengelola lembaga pendidikan ; ----------------------------
Kejuruan, Kursus, penataran, pelatihan, keterampilan, penyuluhan dalam
bidang kesehatan, pertanian, hukum, kesenian dan ketenagakerjaan. ------
5. Mendirikan dan mengelola rumah sakit, poliklinik, rumah bersalin, apotik
obat, laboratorium kesehatan, perawat, koperasi, bengkel latihan kerja
dan lain-lain.
------------------------------------------------------------------------
6. Menampung sumbangan dari para dermawan dan selanjutnya ------
dipergunakan untuk keperluan Yayasan. ---------------------------------------
7. Mencetak dan menerbitkan buku-buku ilmu pengetahuan dan keagamaan
dengan maksud ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. ----------------
8. Mengadakan hubungan kerjasama dengan badan-badan lain yang
mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan Yayasan baik dari
dalam negeri maupun luar negeri. -----------------------------------------------

2
----------------------------------- K E K A Y A A N
---------------------------------------------------------------------------- Pasal 5.
--------------------------------------1. Kekayaan Yayasan terdiri dari :
-------------------------------------------------
a. kekayaan (para) pendiri Yayasan yang dipisahkan dalam bentuk uang
dan/atau barang, yang dimasukkan oleh (para) pendiri ke dalam
Yayasan sebagai kekayaan awal Yayasan ; --------------------------------
b. sumbangan, bantuan, tunjangan dan/atau subsidi, baik yang tetap
maupun yang tidak tetap dari Pemerintah maupun badan-badan
lainnya, baik dari dalam maupun luar negeri yang tidak mengikat
(dengan tidak mengurangi izin atau persetujuan dari instansi yang
berwenang apabila diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan
yang berlaku) dan dari masyarakat ; ----------------------------------------
c. warisan, hibah, hibah wasiat, dan wakaf dari masyarakat ; -------------
d. pendapatan lain yang sah dan tidak bertentangan dengan ketentuan
Anggaran Dasar Yayasan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. -------------------------------------------------------------------------
2. Dalam hal kekayaan Yayasan berasal dari wakaf, maka berlaku hukum
perwakafan. -------------------------------------------------------------------------
3. Kekayaan awal Yayasan seluruhnya berjumlah Rp.5.000.000,00 (lima
juta rupiah). -------------------------------------------------------------------------
4. Dari kekayaan awal tersebut telah disetor penuh ke dalam kas Yayasan
pada saat penandatanganan akta ini oleh (para) pendiri Yayasan yaitu : --
a. penghadap nyonya IDRIS, sebanyak Rp.2.500.000,00 (dua juta lima
ratus ribu rupiah). --------------------------------------------------
b. penghadap nyonya FACHMI, sebanyak Rp.2.500.000,00 (dua
juta lima ratus ribu rupiah). -----------------------
5. Uang yang tidak segera dibutuhkan untuk keperluan Yayasan harus
disimpam di bank yang ditunjuk oleh Pengurus dan disetujui oleh
Pengawas. ---------------------------------------------------------------------------
---------------------------------- ORGAN YAYASAN
-------------------------------
------------------------------------------ Pasal 6. ---------------------------------------

3
a. Pembina ; ----------------------------------------------------------------------------
b. Pengurus ; ---------------------------------------------------------------------------
c. Pengawas.
----------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------- PEMBINA --------------------------------------
----------------------------------------- Pasal 7 -----------------------------------------
1. Pembina terdiri dari seorang anggota atau lebih, apabila diangkat lebih
dari seorang anggota maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai
Ketua Pembina. --------------------------------------------------------------------
2. Yang dapat diangkat sebagai anggota Pembina : ------------------------------
a. untuk pertama kali adalah (para) pendiri Yayasan yang tidak diangkat
sebagai anggota Pengurus dan anggota Pengawas ; -----------------------
b. orang (-orang) yang mempunyai kemampuan dan dinilai berdedikasi -
yang tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Yayasan, dan ----------
memenuhi peryaratan yang ditetapkan oleh peraturan perundang- -----
undangan yang berlaku, yang diangkat berdasarkan Keputusan Rapat-
Pembinan Yayasan. ------------------------------------------------------------
3. Para anggota Pembina untuk pertama kali diangkat oleh (para) Pendiri
dan selanjutnya dapat diangkat berdasarkan Keputusan Rapat Pembina ; -
4. Keputusan Rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 sub b dan ayat 3 di
atas, sah apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai korum
kehadiran dan korum Keputusan Rapat untuk Pengubahan Anggaran
Dasar Yayasan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-
undang nomor 16 Tahun dua ribu satu (2001) dan/atau Anggaran Dasar
Yayasan. ----------------------------------------------------------------------------
5. Anggota Pembina tidak boleh merangkap sebagai anggota Pengurus
dan/atau anggota Pengawas. -----------------------------------------------------
6. Setiap pengangkatan anggota Pembina wajib diberitahukan dan didaftar
pada instansi yang berwenang sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku. -----------------------------------------------------------------------
7. Seorang anggota Pembina berhak mengundurkan diri dari anggota
Pembina dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya

4
tersebut kepada seluruh anggota Pembina sekurang-kurangnya 30 (tiga
puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.----------------------------
8. Apabila terjadi hal dimana Yayasan menjadi tidak mempunyai anggota—
Pembina sama sekali, maka paling lambat dalam waktu 30 (tiga puluh)
hari terhitung sejak tanggal terjadinya kekosongan tersebut, anggota
Pengurus dan anggota pengawas wajib mengadakan Rapat Gabungan
Pengawas dan Pengurus untuk mengangkat Pembina, dengan
memperhatikan ketentuan ayat 2 sub b pasal ini ; -----------------------------
9. Para anggota Pembina baik secara bersama-sama maupun masing-masing
pada setiap waktu dapat memeriksa segala sesuatu yang dikuasai oleh
atau terdaftar atas nama Yayasan, antara lain tetapi tidak terbatas pada
melihat buku-buku, bukti-bukti, surat-surat dan mengadakan
pemeriksaan kas, keuangan dan lain sebagainya. -----------------------------
10. Pengurus dan Pengawas wajib memberikan segala keterangan yang
diminta oleh masing-masing anggota Pembina pada setiap jam kerja
Yayasan. ----------------------------------------------------------------------------
11. Maing-masing anggota Pembina berhak untuk menghadiri setiap Rapat
Pembina, Rapat Pengurus dan Rapat Pengawas Yayasan. -------------------
12. Para anggota Pembina tidak dapat diberi gaji dan/atau tunjangan dalam
bentuk apapun juga. ---------------------------------------------------------------
13. Jabatan anggota Pembina berakhir, apabila : ----------------------------------
a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 7 pasal ini ;-----------
b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku ;-
c. meninggal dunia ; --------------------------------------------------------------
d. di taruh di bawah pengampuan (onder curatele) atau jatuh pailit ; -----
e. diberhentikan berdasarkan ketentuan Rapat Pembina.--------------------
f. dilakukan pemecatat oleh Rapat Pembina, yang disetujui oleh lebih ---
dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh suara yang sah
dikeluarkan oleh anggota Pembina yang hadir dan/atau diwakili
dalam Rapat ;
-------------------------------------------------------------------dalam hal
akan dilakukan pemecatan, sebelumnya dapat disetujui oleh suatu
pemberhentian sementara (schorsing) maka dalam jangka waktu 14

5
(empat belas) hari setelah pemberhentian sementara (schorsing) itu
harus diadakan Rapat Pembina untuk membicarakan perihal
pemberhentian sementara (schorsing) terhadap anggota Pembina
yang bersangkutan harus dipanggil dan diberi kesempatan untuk
membela dirinya ; ------------------------------------------------------
bilamana kemudian ternyata dan diputuskan oleh Rapat Pembina
bahwa Anggota Pembina yang bersangkutan memang bersalah maka
pemberhentian sementara (schorsing) itu harus dilanjutkan dengan
pemberhentian tetap atau suatu
pemecatan ;-------------------------------- dan Anggota Pembina yang
bersangkutan tidak mempunyai hak suara dalam
Rapat ;------------------------------------------------------------- bilamana
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah pemberhentian
sementara (schorsing) itu tidak diadakan Rapat Pembina seperti
dimaksudkan di atas, maka pemberhentian sementara (schorsing) itu
dengan sendirinya gugur dan harus dianggap tidak pernah
terjadi .------------------------------------------------------------------
------------------------------- WEWENANG PEMBINA --------------------------
------------------------------------------- Pasal 8 ---------------------------------------
1. Pembina mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada --------
Pengurus dan Pengawas berdasarkan Undang-Undang nomor 16 tahun
dua ribu satu (2001) dan peraturan pelaksanaannya serta berdasarkan
Anggaran Dasar Yayasan .--------------------------------------------------------
2. Kewenangan Pembina yang dimaksud dalam ayat ini pasal ini meliputi :-
a. keputusan mengenai pengubahan Anggaran Dasar Yayasan, kecuali
mengubah maksud dan tujuan Yayasan tidak dapat dilakukan
pengubahan ;-------------------------------------------------------------------
-
b. pengangkatan dan pemberhentian Anggota Pengurus dan Anggota
Pengawas Yayasan ;-----------------------------------------------------------
c. penetapan kebijaksanaan umum Yayasan berdasarkan Anggaran
Dasar Yayasan ;----------------------------------------------------------------
d. pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan

6
e. penetapan keputusan mengenai penggabungan dan pembubaran
Yayasan ;------------------------------------------------------------------------
--------------------------------- RAPAT PEMBINA ---------------------------------
---------------------------------------- Pasal 9 ------------------------------------------
1. Rapat Pembina dalam Yayasan
adalah :-----------------------------------------
a. Rapat Pembina tahunan, sebagaiman dimaksud
dalam pasal 10 Anggaran Dasar
ini .-----------------------------------------------------------
b. Rapat Pembina lainnya selanjutnya dalam Anggaran
Dasar disebut Rapat Pembina luar biasa yaitu Rapat Pembina yang
diadakan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan .-----------------------------------
2. Istilah Rapat Pembina dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu
Rapat Pembina tahunan dan Rapat Pembina luar biasa, kecuali dengan
tegas dinyatakan lain .-------------------------------------------------------------
3. Rapat Pembina diadakan untuk membicarakan dan memutuskan untuk --
hal-hal ditetapkan dalam pasal 10 ayat 3 diatas serta hal-hal lain yang
dianggap perlu .---------------------------------------------------------------------
4. Pembina wajib mengadakan Rapat sekurang-kurangnya sekali dalam –
tiap-tiap tahun, dan/atau setiap waktu jika dianggap perlu oleh seorang
anggota Pembina dengan mengajukan permohonan secara tertulis
terlebih dahulu kepada Pembina dan mencantumkan hal-hal yang akan
dibicarakan dalam rapat
tersebut .------------------------------------------------
-------------------------- RAPAT PEMBINA TAHUNAN ------------------------
------------------------------------ Pasal 10
---------------------------------------------
1. Pembina wajib menyelenggarakan Rapat Pembina tahunan atas biaya ----
Yayasan .----------------------------------------------------------------------------
2. Rapat Pembina tahunan diselenggarakan tiap tahun, paling
lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku Yayasan
ditutup .---------------------------

7
3. Dalam Rapat Pembina tahunan, Pembina melakukan evaluasi
tentang kekayaan, hak dan kewajiban Yayasan tahun yang lampau
sebagai dasar pertimbangan bagi perkiraan mengenai perkembangan
Yayasan untuk tahun yang akan
datang .----------------------------------------------------------
4. Dalam Rapat Pembina
Tahunan ;------------------------------------------------
a. Pengurus mengajukan perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca
dan perhitungan pendapatan dan pengeluaran dari tahun buku yang
bersangkutan serta keadaan dan kondisi harta kekayaan Yayasan
dengan disertai penjelasan atas dokumen tersebut untuk mendapat
pengesahan Rapat .------------------------------------------------------------
b. Pengurus mengajukan laporan tahunan mengenai keadaan dan
jalannya Yayasan, hasil yang telah dicapai, perkiraan mengenai
perkembangaan Yayasan dimasa yang akan datang, kegiatan utama
Yayasan dan pengubahannya selama tahun buku serte masalah yant
timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan Yayasan
untuk mendapatkan pengesahan Rapat .------------------------------------
c. Pengurus harus mengajukan rencana anggaran belanja Yayasan untuk
tahun berikutnya .--------------------------------------------------------------
d. Dapat diputuskan hal-hal lain yang telah diajukan dengan tidak
mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar .---------------------------
5. Pengesahan Laporan Tahunan serta neraca dan perhitungan
pendapatan-- dan pengeluaran tersebut oleh Rapat Pembina Tahunan
berarti pemberian pelunasan dan pembebasan (acquit decharge)
sepenuhnya atas segala pekerjaan dan tindakan Pengurus serta
pembebasan atas tindakan Pengawas dari Pengawas dalam tahun yang
lampau,sepanjang tindakan-tindakan dan pekerjaan-pekerjaan itu ternyata
dari laporan tersebut.-------
6. Apabila Pembina lalai untuk menyelenggarakan Rapat
Pembina Tahunan pada waktu yang telah ditentukan, maka Pengurus
wajib memberitahukan kepada Pembina mengenai kewajiban tersebut
dan dalam hal Pembina tidak mengadakan Rapat Pembina Tahunan

8
tersebut, maka Laporan Tahunan yang telah disusun dan diserahkan oleh
Pengurus kepada Pembina tersebut dengan sendirinya dinyatakan telah
disetujui oleh seluruh anggota
Pembina.---------------------------------------------------------
------------------------ RAPAT PEMBINA LUAR BIASA -----------------------
--------------------------------------- Pasal 11. -----------------------------------------
1. Pembina wajib menyelenggarakan Rapat Pembina Luar Biasa apabila
dianggap perlu atau setiap waktu dengan mengajukan permohonan secara
tertulis terlebih dahulu kepada Pembina dan mencantumkan hal-hal yang
akan dibicarakan dalam Rapat tersebut.-----------------------------------------
2. Pelaksanaan Rapat Pembina Luar Biasa harus memperhatikan ketentuan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini. -------------------------------
------------- TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT PEMBINA --------
------------------------------------- Pasal 12
--------------------------------------------
1. Rapat Pembina diadakan ditempat kedudukan Yayasan atau di tempat
kegiatan usaha Yayasan atau ditempat lainnya sepanjang berada di dalam
Wilayah Republik Indonesia. ----------------------------------------------------
2. Pemanggilan Rapat Pembina dilakukan oleh seorang anggota Pembina.---
3. Pemanggilan Rapat Pembina harus mencantumkan hari, tanggal, jam,
tempat dan acara Rapat, dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan
yang dibicarakan dalam Rapat tersedia di Kantor Yayasan mulai dari hari
dilakukan pemanggilan sampai dengan tanggal Rapat tersebut diadakan.
Pemanggilan Rapat Tahunan Pembina harus pula mencantumkan
laporan tahunan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 10 ayat 4 telah
tersedia di kantor Yayasan. -------------------------------------------------------
4. Apabila seluruh anggota Pembina dengan hak suara yang hadir dan/atau
diwakili dalam Rapat maka pemanggilan terlebih dahulu sebagaimana
dimaksud dalam ayat 3 pasal ini tidak menjadi syarat dan dalam Rapat ini
diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan
dibicarakan. -------------------------------------------------------------------------
------------ PIMPINAN DAN BERITA ACARA RAPAT PEMBINA -------

9
---------------------------------------- Pasal 13
-----------------------------------------
1. Apabila dalam Anggaran Dasar ini tidak ditentukan lain, maka Rapat
Pembina dipimpin oleh Ketua Pembina, dalam hal Ketua Pembina tidak
hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
ketiga, maka Rapat dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari
anggota Pembina yang hadir dalam Rapat.
-------------------------------------
2. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Pembina
dibuat Berita Acara Rapat, yang untuk pengesahannya ditandatangani
oleh Ketua Rapat dan/atau seorang anggota Pembina yang ditunjuk oleh
oleh dan dari antara mereka yang hadir dalam Rapat. Berita Acara Rapat
tersebut menjadi bukti yang sah terhadap pihak ketiga tentang keputusan
dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat.----------------------------------
3. Penandatanganan yang dimaksudkan dalam ayat 2 Pasal ini tidak
disyaratkan, apabila Berita Acara rapat dibuat dalam bentuk akta Notaris
4. Anggota Pembina dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa -------
mengadakan Rapat Pembina, dengan ketentuan seluruh anggota Pembina
telah diberi tahu secara tertulis dan seluruh anggota Pembina
memberikanpersetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut.keputusan yang diambil dengan
cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam Rapat Pembina.-------------------------------------
---- KORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN RAPAT PEMBINA ---
----------------------------------------- Pasal 14
----------------------------------------
1. a. Rapat Pembina dapat dilangsungkan apabila paling sedikit 2/3 (dua -
pertiga) bagian dari jumlah seluruh anggota Pembina hadir dan/atau
diwakili dalam Rapat. --------------------------------------------------------
b. Dalam hal Korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sub a pasal
ini tidak tercapai, maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Kedua.---

10
c. Rapat Pembina kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sub b
pasal ini dapat dilangsungkan paling cepat 3 (tiga) hari setelah Rapat
pertama. ------------------------------------------------------------------------
d. Rapat Pembina kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sub c
pasal ini adalah sah dan mengikat dan berhak mengambil keputusan
yang mengikat paling sedikit ½ (satu per dua) bagian dari jumlah
seluruh anggota Pembina hadir dan/atau diwakili dalam Rapat.
--------
2. Seorang Anggota Pembina dapat diwakili dalam Rapat Pembina hanya
oleh anggota Pembina lainnya berdasarkan Surat Kuasa. --------------------
3. Ketua Rapat dapat meminta agar Surat Kuasa untuk mewakili anggota
Pembina lainnya itu diperlihatkan dan diserahkan kepadanya pada waktu
Rapat diadakan. --------------------------------------------------------------------
4. Setiap anggota Pembina yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara
dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Pembina lain yang
diwakilinya. ------------------------------------------------------------------------
5. Pungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup
yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali
apabila ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari mereka
yang hadir dalam Rapat.
------------------------------------------------------------------------
6. Suara blanko atau suara yang tidak sah dianggap tidak ada dan tidak
dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat.
7. a. Keputusan Rapat Pembina harus diambil berdasarkan musyawarah
untuk mufakat. -----------------------------------------------------------------
b. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai, maka : ----------------------------------------------------------------
i. Keputusan dalam Rapat Pembina pertama sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 sub a pasal ini diambil dengan pemungutan suara
berdasarkan suara setuju paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian
dari jumlah seluruh suara yang sah yang dikeluarkan oleh anggota
Pembina yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat. ----------------

11
ii. keputusan dalam Rapat Pembina kedua sebagaimana dimaksud
dalam ayat 1 sub c pasal ini dengan pemungutan suara
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah seluruh suara yang sah
yang dikeluarkan oleh anggota Pembina yang hadir dan/atau
diwakili dalam Rapat. ----------------------------------------------------
-------------------------------- P E N G U R U S -------------------------------------
-------------------------------------- Pasal 15. ------------------------------------------
1. Yayasan diurus dan dipimpin oleh suatu Pengurus yang sedikitnya terdiri:
a. seorang Ketua ; ------------------------------------------------------------------
b. seorang Sekretaris ; -------------------------------------------------------------
c. seorang Bendahara ; ------------------------------------------------------------
2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Pengurus, hanyalah orang yang
mempunyai persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan tidak boleh merangkap sebagai Pembina atau Pengawas
Yayasan. ----------------------------------------------------------------------------
3. a. Pengurus diangkat oleh Rapat Pembina, masing-masing untuk jangka
waktu 5 (lima) tahun dan dengan tidak mengurangi hak Rapat
Pembina untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dan dapat
diangkat kembali untuk I (satu) kali masa jabatan. -----------------------
sebelum masa kepengurusannya berakhir apabila selama menjalankan
tugasnya anggota Pengurus melakukan tindakan yang oleh anggota
Pembina dinilai merugikan Yayasan.---------------------------------------
b. Setiap pengangkatan dan/atau pemberhentian Pengurus, Pembina
wajib diberitahukan secara tertulis kepada menteri Kehakiman Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan instansi yang berwenang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal dilakukan pengangkatan
dan/atau pemberhentian Pengurus tersebut.--------------------------------
c. Dalam hal pengangkatan dan/atau pemberhentian Pengurus tersebut
tidak sesuai dengan ketentuan Anggara Dasar, atas permohonan
pihak yang berkepentingan atau atas permohonan instansi Kejaksaan
dalam hal mewakili kepentingan umum, Pengadilan yang wilayah
yurisdiksinya meliputi tempat kedudukan Yayasan dapat

12
membatalkan pengangkatan dan/atau pemberhentian Pengurus
tersebut paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal dilakukan
permohonan pembatalan diajukan.------------------------------------------
4. Pengurus tidak dapat diberi gaji dan/atau tunjangan dalam bentuk------
apapun.-------------------------------------------------------------------------------
5. a. Dalam hal Yayasan dinyatakan pailit oleh Pengadilan yang ------------
berwenang dan kepailitan tersebut terjadi karena kesalahan atau
kelalaian Pengurus dan kekayaan Pengurus tidak cukup untuk
menutupi kerugian akibat kepailitan, maka setiap anggota Pengurus
secara tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian tersebut ;
--
b. Apabila anggota Pengurus dapat membuktikan bahwa kepailitan
tersebut dalam sub a di atas bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya tidak bertanggung jawab secara tanggung renteng atas
kerugian sebagaimana yang dimaksud dalam sub a di atas. -------------
6. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Pengurus lowong, maka dalam-
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari terjadi sejak lowongan,
harus diselenggarakan Rapat Pembina, untuk mengisi lowongan itu
dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2
pasal ini dan penggantinya tersebut diangkat untuk sisa jangka waktu
masa jabatan dari yang digantikannya.------------------------------------------
7. Apabila oleh suatu sebab apapun seluruh jabatan anggota Pengurus -------
lowong maka dalam jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
terjadinya lowongan tersebut harus diselenggarakan Rapat Pembina
untuk mengangkat Pengurus yang baru, dan untuk sementara Yayasan
diurus oleh Rapat Pengawas.-----------------------------------------------------
8. Seorang anggota Pengurus berhak mengundurkan diri dari jabatannya---
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya tersebut
kepada Pembina sekurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal
pengunduran dirinya.--------------------------------------------------------------
9. Jabatan anggota Pengurus berakhir apabila :----------------------------------
a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 8 pasal ini ; ----------
b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku;-

13
c. meninggal dunia ; -------------------------------------------------------------
d. berakhirnya masa jabatan ; ---------------------------------------------------
e. ditaruh di bawah pengampuan (onder curatele) atau jatuh pailit ; ------
f. –pemecatan atas keputusan Rapat Pembina yang disetujui oleh lebih
dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh suara yang sah yang
dikeluarkan oleh anggota Pembina yang hadir dan/atau diwakili
dalam Rapat ;
-------------------------------------------------------------------pemecatan
tersebut dapat didahului oleh suatu pemberhentian sementara
(schorsing) oleh Pembina atau berdasarkan keputusan Rapat
Pengawas, jika dilakukan pemberhentian sementara (schorsing) maka
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah pemberhentian sementara
(schorsing) itu, harus diadakan Rapat Pembina untuk membicarakan
perihal pemberhentian sementara (schorsing) terhadap anggota
Pengurus itu dan dalam Rapat tersebut anggota Pengurus yang
bersangkutan harus dipanggil dan diberi kesempatan untuk membela
dirinya. ---------------------------------------------------------------bilamana
kemudian ternyata dan diputuskan oleh Rapat Pembina tersebut
bahwa anggota Pengurus yang bersangkutan memang bersalah, maka
pemberhentian sementara (schorsing) itu harus disusul dengan
pemberhentian tetap atau suatu pemecatan ; -------------bilamana
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah pemberhentian sementara
(schorsing) itu tidak diadakan Rapat Pembina seperti dimaksudkan di
atas, maka pemberhentian sementara (schorsing) itu dengan
sendirinya batal demi hukum dan harus dianggap tidak pernah terjadi.
--------------------------------------------------------------------------
10. Anggota Pengurus yang dinyatakan bersalah dalam melakukan
pengurusan Yayasan yang menyebabkan kerugian Yayasan,
masyarakat atau negara berdasarkan keputusan Pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap, maka dalam waktu 5 (lima) tahun
terhitung sejak tanggal putusan Pengadilan tersebut, tidak dapat
diangkat menjadi Pengurus Yayasan. -----------------------------------------
-------------------- TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS -----------------

14
---------------------------------------- Pasal 16. ----------------------------------------
1. a. Setiap Pengurus menjalankan tugasnya dengan itikad baik dan penuh
tanggung jawab menjalankan untuk kepentingan dan tujuan Yayasan.
b. Pengurus berkewajiban melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar
Yayasan sebaik-baiknya agar maksud dan tujuan Yayasan terlaksana
dan berkewajiban mengurus, memelihara dan mendayagunakan
kekayaan (asset), dana, milik dan keuangan Yayasan sebai-baiknya. -
2. Pengurus bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Yayasan untuk
kepentingan dan tujuan Yayasan dan berhak mewakili Yayasan dan
bertindak untuk dan atas nama yayasan, baik di dalam maupun di luar
Pengadilan dalam segala hal dan untuk semua tindakan, asal saja dalam
lingkup yang ditentukan oleh maksud dan tujuan Yayasan serta mengikat
Yayasan pada pihak ketiga dan pihak ketiga pada Yayasan, melakukan
segala kegiatan pemilikan (daden van eigeendom), dan segala perbuatan
pengurusan (daden van beheer), sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Yayasan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan
pembatasan bahwa : ---------------------------------------------------------------
a. untuk : ---------------------------------------------------------------------------
i. meminjam uang guna dan atas tanggungan Yayasan (tidak
termasuk mengambil uang Yayasan di bank) ; -------------------
ii. meminjamkan uang atas nama Yayasan sampai jumlah yang
ditetapkan oleh Rapat Pembina (tidak termasuk mengambil
uang Yayasan di bank) ; ---------------------------------------------
iii. mendirikan suatu usaha baru atau turut mendirikan atau turut
serta dalam Yayasan lain, perserikatan, perkumpulan atau
badan hukum, baik di dalam maupun di luar negeri ; -----------
iv. menjual, mengalihkan dan/atau melepaskan dengan cara
apapun hak-hak atas kekayaan Yayasan baik berupa benda
tetap, benda bergerak, maupun usaha-usaha Yayasan, dengan
memperhatikan ketentuan sub b angka ii di bawah ini ; --------
v. mengagunkan/menjaminkan, menggadaikan atau ---------------
mempertanggungkan dengan cara apapun kekayaan Yayasan,

15
dengan memperhatikan ketentuan sub b angka iv di bawah
ini;
vi. membeli, mendapakan dan/atau memperoleh hak atas benda
bergerak dan/atau benda tetap ; ------------------------------------
vii. menyewakan dan/atau meminjam-pakaikan seluruh maupun
sebagian dari asset atau kekayaan yayasan baik berupa benda
tetap maupun benda bergerak, untuk jangka waktu yang
ditetapkan oleh Rapat Pembina ; -----------------------------------
viii. mengeluarkan uang sampai jumlah yang ditetapkan oleh
Rapat Pembina, untuk membeli atau membangun sesuatu
dalam bentuk apapun ; -----------------------------------------------
ix. mengadakan kerja sama dengan pihak ketiha, yang berkaitan
dengan penggunaan dan pengadaan benda tetap maupun
benda bergerak maupun yang menimbulkan suatu hak dan
kewajiban bagi Yayasan, dengan memperhatikan ketentuan
sub b angka v di bawah ini ; ----------------------------------------
x. melakukan/menjalankan gugatan ataupun proses perkara di
hadapan Pengadilan atau badan-badan peradilan lain, baik di
dalam maupun di luar wilayah Negara Republik Indonesia ; --
-harus dengan persetujuan tertulis dari atau surat-surat/akta-akta yang
bersangkutan turut ditandatangani oleh Pembina dan Pengawas ; -----
b. Pengurus dan Yayasan dilarang untuk : ------------------------------------
i. Membagikan hasil kegiatan usaha Yayasan kepada Pembina, ------
Pengurus dan Pengawas ;
-------------------------------------------------
ii. membagikan mengalihkan baik secara langsung atau tidak ---------
langsung kekayaan Yayasan baik berupa uang, barang, maupun ---
kekayaan lain yang diperoleh Yayasan berdasarkan Undang- ------
undang nomor 16 Tahun dua ribu satu (2001) dan pengaturan -----
pelaksananya kepada Pembina, Pengurus, Pengawas, karyawan ---
atau pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap Yayasan. -
iii. mengikat Yayasan sebagai penjamin (avails, borgtocht) ; -----------
iv. mengagunkan/menjaminkan, menggadaikan atau --------------------

16
mempertanggungkan dengan cara apapun kekayaan Yayasan -----
untuk kepentingan pihak ketiga ; ---------------------------------------
v. mengadakan perjanjian dengan organisasi yang terafiliasi
dengan--
Yayasan, Pembina, Pengurus dan/atau Pengawas Yayasan, atau ---
seseorang yang berkerja pada Yayasan, kecuali perjanjian tersebut
bermanfaatbagi tercapainya meksud dan tujuan
Yayasan ;-----------
c. anggota Pengurus tidak berwenang mewakili Yayasan apabila ;--------
a. terjadi perkara di depan pengadilan antara Yayasan dengan --------
anggota Pengurus yang bersangkutan ;---------------------------------
b. anggota Pengurus yang bersangkutan mempunyai kepentingan ---
yang bertentangan dengan kepentingan
Yayasan ;--------------------
3. a. Ketua dan Sekretaris, atau Ketua dan Bendahara, atau Sekretaris dan -
Bendahara, bersama-sama berhak dan berwenang bertindak dan untuk
atas nama Pengurus serta mewakili Yayasan ; -----------------------------
b. dalam hal Ketua, Sekretaris dan Bendahara berhalangan, hal mana ---
tidak perlu di buktikan kepada pihak ketiga, atau mempunyai ---------
kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Yayasan maka -
3 (tiga) orang anggota Pengurus yang ditunjuk oleh Rapat Pembina -
besama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama-
Pengurus serta mewakili Yayasan ; ----------------------------------------
4. Pengurus berhak mengangkat dan memberitahukan Pelaksana Kegiatan
Yayasan serta menetapkan gaji/upah mereka setelah mendapat
persetujuan tertulis dari Rapat Pembina, dan mengenai syarat dan tata
cara pengangkatan dan pemberhentiannya akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga Yayasan.
---------------------------------------------
5. Pengurus untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau
lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya
kekuasaan yang diatur dalam Surat Kuasa, dengan persetujuan Rapat

17
Pengawas dan Rapat Pembina.
---------------------------------------------------
6. Pembagian tuga dan wewenang setiap anggota Pengurus ditetapkan oleh
Rapat Pengurus, dan akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Dasar
Rumah Tangga Yayasan. ---------------------------------------------------------
7. Pengurus wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh Pengawas, Pembina dan pemeriksa dari instansi yang
berwenang. -------------------------------------------------------------------------
8. a. Dalam hal Yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan ------
dengan kepentingan pribadi seorang anggota Pengurus, baik di dalam
maupun di luar pengadilan dan melakukan segala perbuatan -----------
pemilikan (daden van beheer) dan dalam segala hal dan untuk semua
tindakan, maka Yayasan akan diwakili oleh anggota Pengurus --------
lainnya, dengan memperhatikan ketentuan ayat 3 di atas ; --------------
b. Dalam hal Yayasan mempunyai kepentingan yang bertentangan
dengan kepentingan seluruh anggota Pengurus, maka dalam hal ini
Yayasan diwakili oleh anggota Pengawas yang ditunjuk berdasarkan
keputusan Rapat Pengawas. -------------------------------------------------
-------------------------------- RAPAT PENGURUS
------------------------------------------------------------------------ Pasal 17.
---------------------------------------1. Rapat Pengurus diadakan sekurang-
kurangnya sekali tiap-tiap triwulan --
dan dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang
atau lebih anggota Pengurus atau atas permintaan tertulis dari seorang
atau lebih anggota Pengawas atau atas permintaan tertulis seorang atau
lebih anggota Pembina. -----------------------------------------------------------
2. Panggilan Rapat Pengurus dilakukan oleh Ketua Pengurus dalam hal
Ketua Pengurus berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada
pihak ketiga maka 2 (dua) orang anggota Pengurus berhak dan
berwenang melakukan panggilan Rapat. ---------------------------------------
3. Panggilan Rapat Pengurus harus disampaikan dengan surat tercatat atau
dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota
Pengurus dengan mendapat tanda terima yang layak paling lambat 7

18
(tujuh) hari sebelum Rapat diadakan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal Rapat. ----------------------------------------------------
4. Panggilan Rapat iru harus mencatumkan acara, tanggal, waktu, tempat
dan acara Rapat. -------------------------------------------------------------------
5. Rapat Pengurus diadakan ditempat kedudukan Yayasan atau tempat
kegiatan usaha Yayasan atau ditempat lainnya sepanjang berada di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia.
--------------------------------------------
6. Apabila semua anggota Pengurus hadir dan/atau diwakili, panggilan
terlebih dulu tersebut tidak diisyaratkan dan Rapat Pengurus dapat
diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan
mengikat ----------------------------------------------------------------------------
7. Rapat Pengurus dipimpin oleh Ketua Pengurus, dalam hal Ketua ---------
Pengurus tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapat Pengurus akan dipimpin oleh
Sekretaris Pengurus, dalam hal Sekretaris Pengurus tidak dapat hadir atau
berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka
Rapat Pengurus akan dipimpin oleh seorang anggota Pengurus lainnya
yang dipilih oleh dan dari anggota Pengurus yang hadir dalam Rapat
tersebut. -----------------------------------------------------------------------------
8. Seorang anggota Pengurus dapat diwakili dalam Rapat Pengurus hanya
oleh anggota Pengurus lainnya berdasarkan surat kuasa. --------------------
9. Rapat Pengurus adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat, apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota
Pengurus hadir atau diwakili dalam Rapat. ------------------------------------
10. a. Keputusan Rapat Pengurus harus diambil berdasarkan musyawarah ---
untuk mufakat. -----------------------------------------------------------------
b. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak -
tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara -----------
berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah -------
seluruh suara yang sah yang dikeluarkan anggota Pengurus yang ------
hadir dan/atau diwakili dalam Rapat. ---------------------------------------

19
11. Dalam hal suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya, usul
dianggap ditolak, kecuali mengenai diri orang dilakukan dengan undian.
-
12. a. Setiap anggota Pengurus yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu)
suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Pengurus lain
yang diwakilinya ;
-------------------------------------------------------------
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara
tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai
hal-hal lain dilakukan secara lisan kecuali Ketua rapat menentukan
lain tanpa ada keberatan dari yang hadir ; dan ---------------------------
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan
secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam
menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat. --------------
13. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat -------
Pengurus dibuat Berita Acara Rapat, yang untuk pengesahannya
ditandatangani oleh Ketua rapat dan/atau seorang anggota Pengurus atau
kuasanya yang sah yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang hadir
dalam Rapat.
------------------------------------------------------------------------
14. Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat 13 pasal ini tidak ----------
diisyaratkan apabila Berita Acara dibuat dalam bentuk akta Notaris. ------
15. Pengurus dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
Rapat Pengurus, dengan ketentuan seluruh anggota Pengurus telah
diberitahu secara tertulis dan seluruh anggota Pengurus memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut.
-------------------------------------------Keputusan yang diambil dengan cara
demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam rapat Pengurus.
---------------------------------------------------------------------------

20
--------------------------------- P E N G A W A S
---------------------------------------------------------------------------- Pasal 18.
----------------------------------------
1. Pengawas terdiri dari seorang atau lebih anggota Pengawas, apabila
diangkat lebih dari seorang anggota Pengawas, maka seorang diantaranya
dapat diangkat sebagai Ketua Pengawas. ---------------------------------------
2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Pengawas hanyalah orang yang ----
memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku, dan tidak boleh merangkap sebagai Pengurus dan Pembina
Yayasan. ----------------------------------------------------------------------------
3. a. Pengawas diangkat oleh Rapat Pembina untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun dan dengan tidak mengurangi hak Rapat Pembina untuk
memberhentikannya sewaktu-waktu dan dapat diangkat kembali
untuk 1 (satu) kali masa jabatan. --------------------------------------------
b. setiap pengangkatan dan/atau pemberhentian Pengawas, Pembina
wajib diberitahukan secara tertulis kepada Menteri Kehakiman Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan instansi yang berwenang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, paling
lambat 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal dilakukan pengangkatan
dan/atau pemberhentian anggota Pengawas. ------------------------------
c. Dalam hal pengangkatan dan/atau pemberhentian Pengawas tersebut
dilakukan tidak sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini, atas
permohonan pihak yang berkepentingan atau atas permohonan
instansi Kejaksaan dalam hal mewakili kepentingan umum,
Pengadilan yang diwilayah yurisdiksinya meliputi tempat kedudukan
Yayasan dapat membatalkan pengangkatan dan/atau pemberhentian
Pengawas tersebut, paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak
tanggal permohonan pembatalan diajukan. --------------------------------
4. Pengawas tidak dapat diberi gaji dan/atau tunjangan dalam bentuk --------
apapun juga. ------------------------------------------------------------------------
5. a. Dalam hal Yayasan dinyatakan pailit oleh Pengadilan yang berwenang
dan kepailitan tersebut terjadi karena kesalahan atau kelalaian
Pengawas dan kekayaan Pengawas tidak cukup untuk menutup

21
kerugian akibat kepailitan, maka setiap anggota Pengawas secara
tanggung renteng bertanggung jawab atas kerugian tersebut. -------------
b. Anggota Pengawas yang dapat membuktikan bahwa kepailitan tersebut
dalam sub a di atas bukan karena kesalahan atau kelalaian tidak
bertanggung jawab secara tanggung renteng atas kerugian yang
dimaksud dalam sub a di atas. -------------------------------------------------
6. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Pengawas lowong, maka dalam
jangka waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya
lowongan, harus diselenggarakan Rapat Pembina untuk mengisi
lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan ayat 2 Pasal ini, dengan
penggantinya tersebut diangkat untuk sisa jangka waktu masa jabatan
yang digantikannya. ---------------------------------------------------------------
7. Seorang anggota Pengawas berhak mengundurkan diri dari jabatannya
dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut
kepada Pembina sekurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal
pengunduran dirinya. --------------------------------------------------------------
8. Jabatan Pengawas berakhir, apabila : --------------------------------------------
a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 7 pasal ini ; ----------
b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku ;
c. meninggal dunia ; -------------------------------------------------------------
d. berakhirnya masa jabatan ; ---------------------------------------------------
e. ditaruh di bawah pengampuan (onder curatele) atau jatuh pailit ; ------
f. –pemecatan atas keputusan Rapat Pembina yang disetujui oleh lebih -
dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh suara yang sah yang
dikeluarkan oleh anggota Pembina yang hadir dan/atau diwakili
dalam Rapat ;
-------------------------------------------------------------------pemecatan
tersebut dapat didahului oleh suatu pemberhentian sementara
(schorsing) oleh Pembina atau berdasarkan keputusan Rapat
Pengawas, jika dilakukan pemberhentian sementara (schorsing) maka
dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah pemberhentian sementara
(schorsing) itu, harus diadakan Rapat Pembina untuk membicarakan
perihal pemberhentian sementara (schorsing) terhadap anggota

22
Pengurus itu dan dalam Rapat tersebut anggota Pengurus yang
bersangkutan harus dipanggil dan diberi kesempatan untuk membela
dirinya. ---------------------------------------------------------------bilamana
kemudian ternyata dan diputuskan oleh Rapat Pembina tersebut
bahwa anggota Pengurus yang bersangkutan memang bersalah, maka
pemberhentian sementara (schorsing) itu harus disusul dengan
pemberhentian tetap atau suatu pemecatan ; -------------bilamana
dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari setelah pemberhentian
sementara (schorsing) itu tidak diadakan Rapat Pembina seperti
dimaksudkan di atas, maka pemberhentian sementara (schorsing) itu
dengan sendirinya batal demi hukum dan harus dan harus dianggap
tidak pernah terjadi. ----------------------------------------
9. Anggota Pengawas yang dinyatakan bersalah dalam melakukan
pengawasan Yayasan yang menyebabkan kerugian Yayasan, masyarakat
atau negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap, maka dalam waktu 5 (lima) tahun terhitung
sejak putusan pengadilan tersebut, tidak dapat diangkat menjadi
Pengawas Yayasan.
----------------------------------------------------------------
-------------------- TUGAS DAN WEWENANG PENGAWAS ----------------
----------------------------------------- Pasal 19. ---------------------------------------
1. a. Pengawas bertugas melakukan Pengawasan atas kebijaksanaan
Pengurus dalam memberikan nasehat kepada Pengurus dalam
menjalankan kegiatan Yayasan dan wajib memberikan laporan secara
tertulis kepada Pembina sedikit tiap-tiap triwulan atas Pengawasan
yang telah dilakukan. ---------------------------------------------------------
b. Anggota Pengawas wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung -----
jawab menjalankan tugas untuk kepentingan Yayasan. ------------------
2. Pengawas baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, setiap waktu ------
dalam jam kerja Kantor Yayasan berhak memasuki bangunan dan
halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh
Yayasan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti
lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain

23
serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan
oleh Pengurus.
---------------------------------------------------------------------------
3. Pengawas wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan oleh Pembina dan pemeriksa dari instansi yang berwenang. --
4. -Pengawas dapat memberhentikan sementara anggota Pengurus, dengan
menyebutkan alasannya, apabila anggota Pengurus tersebut berttindak
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku, dan paling lambat 7 (tujuh) hari sejak
pemberhentian sementara itu Pengawas wajib melaporkan secara tertulis
pemberhentian sementara tersebut kepada Pembina ;
-------------------------Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak diterimanya
laporan dari Pengawas mengenai pemberhentian sementara tersebut oleh
Pembina, maka Pembina wajib mengadakan Rapat Pembina dan
memanggil anggota Pengurus yang bersangkutan untuk diberi
kesempatan untuk membela diri ;
-----------------------------------------------------------------------------------
Dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pembelaan diri
dilakukan oleh anggota Pengurus yang bersangkutan, maka Pembina
wajib mengadakan Rapat untuk memutuskan apakah akan mencabut
keputusan pemberhentian sementara itu dan mengembalikannya kepada
kedudukannya semula atau akan memberhentikan seterusnya anggota
Pengusrus yang bersangkutan ;
---------------------------------------------------Apabila Pembina tidak
melakukan ketentuan sebagaimana tersebut di atas, maka pemberhentian
sementara itu batal demi hukum dan anggota Pengurus yang
bersangkutan berhak menjalankan kembali jabatannya. ---
5 - Apabila seluruh jumlah anggota Pengurus diberhentikan sementara dan
Yayasan tidak mempunyai seorangpun anggota Pengurus, maka untuk
sementara Pengawas wajib untuk mengurus dan menjalankan kegiatan
usaha serta mewakili Yayasan.
---------------------------------------------------dalam hal demikian Pengawas
berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau

24
lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama.
-------------------------------------------------------------------
6. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang
bersangkutan, disertai alasannya. ------------------------------------------------
7. Pemberhentian sementara itu wajib dilaporkan secara tertulis kepada
Pembina, paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
pemberhentian sementara. --------------------------------------------------------
8. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal laporan ------
diterima Pembina wajib memanggil anggota Pengurus yang bersangkutan
untuk memberi kesempatan membela diri. -------------------------------------
9. Dalam Jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
pembelaan diri Pembina wajib : -------------------------------------------------
a. mencatat keputusan pemberhentian sementara atau ; --------------------
b. memberhentikan anggota Pengurus yang bersangkutan. ----------------
10. Apabila Pembina tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat 8 dan 9 pasal ini, pemberhentian sementara tersebut batal
demi hukum.
------------------------------------------------------------------------
11. Dalam hal hanya ada seorang anggota Pengawas maka segala tugas dan
wewenang yang diberikan kepada Ketua Pengawas atau anggota
Pengawas dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya. ----------------
12. Dalam hal kepailitan terjadi karena kesalahan atau kelalaian Pengawas
dan kekayaan Yayasan tidak cukup untuk menutup kerugian akibat
kepailitan tersebut, maka setiap anggota Pengawas secara tanggung
renteng bertanggung jawab atas kerugian tersebut. ---------------------------
Bukan karena kesalahan atau kelalaiannya tidak bertanggung jawab
secara tanggung renteng atas kerugian tersebut.
------------------------------- Yayasan yang menyebabkan kerugian bagi
Yayasan, masyarakat atau Negara berdasarkan keputusan Pengadilan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan
tersebut memperoleh kekuatan hukum yang tetap tidak dapat diangkat
menjadi Pengawas Yayasan manapun.
----------------------------------------------------------------------------

25
---------------------------------- RAPAT PENGAWAS -----------------------------
------------------------------------------ Pasal 20. --------------------------------------
1. Rapat Pengawas diadakan sekurang-kurangnya sekali tiap-tiap triwulan
dan dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang
atau lebih anggota Pengawas atau atas permintaan tertulis dari seorang
atau lebih anggota Pengurus atau atas permintaan tertulis dari seorang
atau lebih anggota Pembina. -----------------------------------------------------
2. Panggilan Rapat Pengawas, dilakukan Ketua Pengawas, dalam hal Ketua
Pengawas berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak
lain, maka panggilan Rapat Pengawas dapat dilakukan oleh seorang
anggota Pengawas. ----------------------------------------------------------------
3. Panggilan Rapat Pengawas harus disampaikan dengan surat tercatat ----
atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota
Pengawas dengan mendapat tanda terima paling lambat 7 (tujuh) hari
sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal Rapat. ----------------------------------------------------
4. Panggilan Rapat itu harus mencatumkan waktu, tempat dan acara Rapat.
5. Rapat Pengawas diadakan ditempat kedudukan atau ditempat kegiatan
Usaha yayasan atau ditempat lainnya sepanjang berada di wailayah
Negara Republik Indonesia. ------------------------------------------------------
6. Apabila seluruh anggota Pengawas hadir dan/atau diwakili, panggilan
terlebih dulu tersebut tidak diisyaratkan dan rapat Pengawas dapat
diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan yang sah dan
mengikat. ---------------------------------------------------------------------------
7. Rapat Pengawas dipimpin oleh Ketua Pengawas dalam hal Ketua-------
Pengawas tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapat Pengawas akan dipimpin
oleh seorang anggota Pengawas lainnya yang dipilih oleh dan dari
anggota Pengawas yang hadir dalam Rapat tersebut. -------------------------
8. Seorang anggota Pengawas dapat diwakili dalam Rapat Pengawas hanya
oleh seorang anggota Pengawas lainnya berdasarkan Surat Kuasa.---------

26
9. Rapat Pengawas adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang-------
mengikat hanya apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah
seluruh anggota Pengawas hadir dan/atau diwakili dalam Rapat.-----------
10. a. Keputusan Rapat Pengawas harus diambil berdasarkan musyawarah---
untuk mufakat. -----------------------------------------------------------------
b. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak ---
tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara ------------
berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari ------
jumlah seluruh suara yang sah yang dikeluarkan oleh seluruh anggota-
Pengawas yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat.---------------------
11. Dalam hal suara yang setuju dan yang tidak setuju sama banyaknya,------
maka usul dianggap ditolak kecuali mengenai diri orang dilakukan
dengan undian.----------------------------------------------------------------------
12. a. Setiap anggota Pengawas yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) ---
suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Pengawas lain
yang diwakilinya;---------------------------------------------------------------
b. Pemungutan suara mengenai diri orang yang dilakukan dengan surat--
suara tertutup tanpa tanda tangan, sedangkan pemungutan suara
mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan, kecuali Ketua Rapat
menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir; dan
--------------
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan----
secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam-----------
menentukan jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat.---------------
13. -Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat
Pengawas dibuat Berita Acara Rapat, yang untuk pengesahannya
ditandatangani oleh Ketua Rapat dan/atau seorang anggota Pengawas
atau kuasanya yang sah yang ditunjuk oleh dan dari antara mereka yang
hadir dalam Rapat. --------------------------------------------------------------
-Berita Acara tersebut menjadi bukti yang sah terhadap pihak ketiga
tentang Keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam Rapat. --------
14. Penandatanganan yang dimaksud dalam ayat 13 pasal ini tidak -----
diisyaratkan apabila Berita Acara Rapat dibuat dalam bentuk akta

27
Notaris.
----------------------------------------------------------------------------
15. Pengawas dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan
Rapat pengawas, dengan ketentuan seluruh anggota Pengawas telah
diberitahu secara tertulis dan seluruh anggota Pengawas memberikan
persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut.
-----------------------------------------Keputusan yang diambil dengan cara
demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang
diambil dengan sah dalam rapat
Pengawas.-------------------------------------------------------------------------
----------------------------------- P E L I N D U N G --------------------------------
------------------------------------------ Pasal 21. --------------------------------------
1. Bila dianggap perlu oleh Pembina, Yayasan dapat mempunyai Pelindung
berdasarkan Keputusan Rapat Pembina.
----------------------------------------
2. a. anggota Pelindung diangkat dan dapat diberhentikan sewaktu-waktu -
oleh Rapat Pembina. ----------------------------------------------------------
b. pengangkatan itu dilakukan untuk waktu yang lamanya tidak
ditentukan. ---------------------------------------------------------------------
3. Pelindung wajib memberi nasehat dimana perlu, baik diminta maupun
tidak diminta kepada Pembina, Pengurus dan/atau Pengawas. --------------
----------------- LAPORAN TAHUNAN DAN TAHUN BUKU ---------------
------------------------------------------ Pasal 22
---------------------------------------
1. Pengurus wajib membuat dan menyimpan catatan atau tulisan yang berisi
keterangan mengenai hak dan kewajiban serta hal lain yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Yayasan. ------------------------------------------------
2. Selain kewajiban sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, Pengurus wajib
membuat dan menyimpan dokumen keuangan Yayasan berupa bukti
pembukuan dan catatan pendukung administrasi keuangan.
-----------------

28
3. Tahun buku Yayasan dimulai dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan
akhir bulan Desember tahun yang sama dari tiap-tiap tahun. Pada akhir
bulan Desember tiap tahun buku Yayasan ditutup. Untuk pertama kalinya
buku-buku Yayasan akan ditutup pada tanggal tiga puluh satu Desember
dua ribu tiga (31-12-2003). -------------------------------------------------------
4. Dalam waktu paling lambat 5 (lima) bulan setelah tahun buku Yayasan
ditutup, Pengurus wajib membuat dan menyusun laporan tahunan secara
tertulis yang memuat sekurang-kurangnya ; -----------------------------------
a. laporan keadaan dan kegiatan usaha Yayasan selama tahun buku yang
baru lampau serta hasil-hasil yang telah dicapai ;-------------------------
b. laporan keuangan yang terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir
periode laporan aktivitas, laporan arus kas dan catatan laporan----------
keuangan.------------------------------------------------------------------------
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
ditandatangani oleh seluruh anggota Pengurus dan anggota Pengawas ;
---Dan apabila terdapat anggota Pengurus dan/atau Pengawas tidak
menandatangani Laporan Tahunan tersebut, maka yang bersangkutan
harus menyebutkan alasannya secara tertulis dan hal tersebut harus
dimuat dan dicantumkan dalam Laporan Tahunan tersebut. -----------------
5. Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 Pasal ini harus
sudah disediakan di Kantor Yayasan paling lambat 14 (empat belas) hari
sebelum tanggal Rapat Pembina Tahunan dilaksanakan agar dapat
diperiksa oleh Pembina ;
-----------------------------------------------------------Laporan Tahunan
seperti dimaksud di atas diajukan oleh Pengurus kepada Rapat Pembina
Tahunan untuk disyahkan. ---------------------------
6. Ikhtisar laporan tahunan tersebut wajib diumumkan pada papan
pengumuman dikantor Yayasan, dan Iktisar Laporan Tahunan Yayasan
tersebut wajib disusun sesuai dengan standar akutansi keuangan yang
berlaku. ------------------------------------------------------------------------------
7. Ikhtisar laporan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam ayat 6 pasal ini
wajib diumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
terbit dan/atau beredar di tempat kedudukan dan/atau ditempat kegiatan

29
usaha Yayasan, apabila Yayasan memperoleh sumbangan dan/atau
bantuan dari Negara dan/atau dari luar negeri dan/atau dari pihak lain. ---
8. Apabila terjadi hal sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 pasal ini,
Yayasan wajib diaudit oleh Akuntan Publik dan hasil audit terhadap
Laporan Tahunan Yayasan tersebut wajib disampaikan kepada Menteri
Kehakiman Dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia dan instansi
terkait.--------------------------------------------------------------------------------
9. Dalam hal dokumen Laporan Tahunan ternyata tidak benar dan
menyesatkan, maka Pengurus dan Pengawas secara tanggung renteng
bertanggung jawab terhadap pihak yang dirugikan. --------------------------
10. Dalam hal Pengurus tidak menyusun Laporan Tahunan sebagaimana
ditetapkan di atas, maka Pengurus dan Pengawas secara tanggung
renteng bertanggung jawab terhadap pihak yang dirugikan. --------------
------------------------ ANGGARAN RUMAH TANGGA -----------------------
----------------------------------------- Pasal 23. ---------------------------------------
Pembina harus membuat Anggaran Rumah Tangga Yayasan untuk mengatur
hal-hal yang belum cukup atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini
dan Anggaran Rumah Tangga tersebut harus disetujui oleh Rapat Pembina
sebelum berlaku ;
-----------------------------------------------------------------------Anggaran Rumah
Tangga tersebut tidak boleh memuat ketentuan-ketentuan yang bertentangan
dengan Anggaran Dasar ini. -----------------------------------
--------------------- PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR -------------------
--------------------------------------- Pasal 24
------------------------------------------
1. a. Anggaran Dasar Yayasan dapat diubah, kecuali mengenai maksud dan
tujuan Yayasan.
----------------------------------------------------------------
b. Pengubahan Anggaran dasar tersebut harus dibuat dengan akta --------
Notaris dan dalam Bahasa Indonesia. --------------------------------------
2. Pengubahan Anggaran Dasar ini harus dibicarakan dan diputuskan dalam
Rapat Pembina, dengan ketentuan bahwa usul-usul mengenai

30
pengubahan itu harus disampaikan kepada seluruh anggota Pembina
bersamaan dengan panggilan Rapat Pembina pertama. ----------------------
3. a. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Pembina, yang -
dihadiri dan/atau diwakili oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian
dari jumlah seluruh anggota Pembina yang mempunyai hak suara
yang sah yang hadir dan/atau diwakili dalam rapat. ----------------------
b. Keputusan Rapat Pembina sebagaimana dimaksud di atas ditetapkan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat.
----------------------------------
c. Dalam hal keputusan Rapat berdasarkan musyawarah untuk mufakat
sebagaimana dimaksud di atas tidak tercapai, maka keputusan
ditetapkan berdasarkan paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari
jumlah seluruh anggota Pembina yang mempunyai hak suara yang
sah yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat.----------------------------
4. a. Dalam hal korum sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 pasal ini tidak
tercapai maka dapat diadakan panggilan Rapat kedua. ------------------
b. Panggilan sebagaimana ayang dimaksud dalam ayat 4 sub a pasal ini
harus paling cepat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal Rapat Pembina
pertama diselenggarakan, tidak termasuk tanggal panggilan dan
tanggal Rapat.
------------------------------------------------------------------
c. Rapat Kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat, apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian
dari jumlah anggota Pembina yang mempunyai hak suara yang sah
dalam Rapat. -------------------------------------------------------------------
d. Keputusan Rapat Pembina kedua sah, apabila diambil berdasarkan
persetujuan suara terbanyak dari jumlah anggota Pembina yang
mempunyai hak suara yang sah yang hadir dan/atau diwakili dalam
Rapat.----------------------------------------------------------------------------
5. Pemungutan suara yang dilakukan dalam Rapat tersebut dapat dilakukan
secara lisan, kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan
dari yang hadir. --------------------------------------------------------------------

31
6. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut pengubahan
nama dan kegiatan usaha Yayasan wajib mendapat persetujuan dari
Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta
didaftarakan dalam Wajib Daftar Perusahaan.---------------------------------
7. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut mengenai hal-hal
yang tersebut dalam ayat 5 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta didaftarkan
dalam Wajib Daftar Perusahaan.-------------------------------------------------
8. Pengubahan Anggaran Dasar tidak dapat dilakukan pada saat Yayasan
dinyatakan pailit, kecuali atas persetujuan kurator. ---------------------------
9. Dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal
akta pendirian Yayasan disahkan atau akta pengubahan Anggaran Dasar
Yayasan disetujui oleh Menteri Kehakiman Dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia, maka Pengurus wajib mengumumkan akta pendirian
atau akta Pengubahan Anggaran Dasar Yayasan Dalam Berita Negara
Republik Indonesia. ---------------------------------------------------------------
10. Selama pengumuman sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 pasal ini ------
belum dilakukan, Pengurus Yayasan bertanggung jawab secara tanggung
renteng atas kerugian Yayasan. --------------------------------------------------
--------------------- PENGGABUNGAN DAN
PELEBURAN-------------------
---------------------------------------- Pasal 25
-----------------------------------------
1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, maka Penggabungan atau Peleburan Yayasan dengan 1 (satu)
atau lebih Yayasan lain dan sebaliknya hanya dapat dilakukan
berdasarkan Rapat dan usul Penggabungan atau Yayasan tersebut harus
diajukan secara tertulis olel Pengurus kepada Pembina dalam bentuk dan
menurut tata cara yang ditetapkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. ------------------------------------------------------------------------------
2. Penggabungan atau Peleburan Yayasan hanya dapat dilakukan
berdasarkan Keputusan Rapat Pembina yang dihadiri oleh ¾ (tiga per
empat) bagian dari jumlah seluruh anggota Pembina yang mempunyai

32
hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit ¾ (tiga per empat)
bagian dari jumlah seluruh anggota Pembina yang mempunyai hak suara
yang sah yang hadir dan/atau diwakili dalam Rapat. -------------------------
3. Pengurus Yayasan hasil penggabungan wajib mengumumkan hasil
penggabungan atau peleburan tersebut dalam surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang terbit dan/atau beredar ditempat kedudukan
atau ditempat kegiatan usaha Yayasan. -----------------------------------------
-------------------------- PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI --------------------
------------------------------------------- Pasal 26. -------------------------------------
1. Yayasan ini hanya dapat dibubarkan karena : ---------------------------------
a. tujuan Yayasan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini telah ------
tercapai atau tidak tercapai ; -------------------------------------------------
b. putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap ---
berdasarkan alasan : ----------------------------------------------------------
i. Yayasan melanggar ketertiban umum dan kesusilaan ; -------------
ii. Yayasan tidak mampu membayar utangnya setelah dinyatakan ---
pailit, atau -----------------------------------------------------------------
iii. harta kekayaan Yayasan tidak cukup untuk melunasi utangnya ---
setelah pernyatakan pailit dicabut ; ------------------------------------
c. penggabungan Yayasan dengan Yayasan lain. -----------------------------
1. Keputusan untuk pembubaran Yayasan hanya dapat diambil dari usul
Pengurus bilamana, bahwa ;
------------------------------------------------------ a. tujuan Yayasan telah
tercapai ; atau -----------------------------------------b. kekayaan Yayasan
telah habis atau sedemikian kurangnya sehingga ---
Pengurus Yayasan tidak dapat mencapai maksud dan tujuannya. ------
2. Dalam hal Yayasan bubar sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 sub a
pasal ini, maka pembubaran Yayasan hanya dapat dilakukan berdasarkan
Keputusan Rapat Pembina yang dihadiri oleh paling sedikit ¾ (tiga per
empat) bagian dari jumlah seluruh anggota Pembina yang mempunyai
hak suara yang sah dan disetujui paling sedikit ¾ (tiga per empat) bagian
dari jumlah seluruh anggota Pembina yang mempunyai hak suara yang
sah hadir dan/atau diwakili dalam Rapat. --------------------------------------

33
3. Dalam hal Yayasan bubar karena alas an sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 sub a pasal ini, maka : -----------------------------------------------------
a. Pembina wajib menunjuk likuidator untuk membereskan kekayaan ---
Yayasan ; -----------------------------------------------------------------------
b. dalam hal Pembina tidak menunjuk likuidator, maka Pengurus ---------
4. Dalam hal Yayasan bubar karena alas an sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 sub b pasal ini, maka likuidator ditetapkan oleh Pengadilan. --------
5. Dalam hal Yayasan dinyatakan pailit karena alas an sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1 sub c pasal ini, maka kurator ditetapkan oleh
Pengadilan dan berlaku ketentuan perundang-undangan di bidang
kepailitan. ---------------------------------------------------------------------------
6. Dalam hal Yayasan dinyatakan bubar atau pailit, maka Yayasan tidak
dapat melakukan perbuatan hukum, kecuali untuk membereskan
kekayaan Yayasan dalam proses likuidasi dan semua surat keluar
dibelakang nama Yayasan dicantumkan frasa “dalam likuidasi”. ---------
7. Ketentuan mengenai penunjukan, pengangkatan, pemberhentian,-----
pemberhentian sementara, tugas, kewajiban dan tanggung jawab serta
pengawasan terhadap Pengurus berlaku pula bagi likuidator. ---------------
8. Likuidator atau kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan
kekayaan Yayasan yang bubar atau dibubarkan atau dinyatakan pailit,
paling lambat 5 (lima) hari terhitung sejak tanggal penunjukkan wajib
mengumumkan pembubaran atau pernyataan kepailitan Yayasan dan
proses likuidasinya dalam surat kabar harian Berbahasa Indonesia yang
beredar dan/atau terbit ditempat kedudukan da/atau di tempat kegiatan
usaha Yayasan. ---------------------------------------------------------------------
9. –Likuidator atau kurator yang ditunjuk untuk melakukan pemberesan
kekayaan Yayasan yang bubar atau dibubarkan atau dinyatakan pailit
dalam jangka waktu : --------------------------------------------------------------
a. paling lambat 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal berakhirnya ------
proses likuidasi wajib melaporkan pembubaran Yayasan kepada -----
Pembina. -----------------------------------------------------------------------
b. paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal --------------
berakhirnya proses likuidasi, wajib mengumumkan hasil proses ------

34
likuidasi dalam sebuah surat kabar harian berbahasa Indonesia yang -
beredar dan/atau terbit ditempat kedudukan dan/atau ditempat --------
kegiatan usaha Yayasan.
------------------------------------------------------Dalam hal laporan
mengenai pembubaran Yayasan dan pengumuman hasil proses likuidasi
Yayasan tidak dilakukan, maka pembubaran Yayasan tidak dilakukan,
maka pembubaran Yayasan tidak berlaku bagi pihak ketiga.
------------------------------------------------------------------------
10. –Kekayaan Yayasan sisa hasil proses likuidasi diserahkan kepada
Yayasan lain yang mempunyai maksud dan tujuan yang sama dengan
Yayasan ;
----------------------------------------------------------------------------Dalam hal
sisa hasil proses likuidasi Yayasan tidak diserahkan kepada Yayasan lain
sebagaimana dimaksud di atas, maka sisa kekayaan tersebut diserahkan
kepada negara dan penggunaannya dilakukan sesuai dengan maksud dan
tujuan Yayasan. -----------------------------------------------------
------------------------------ PERATURAN PENUTUP ---------------------------
----------------------------------------- Pasal 27
----------------------------------------
-Semua hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini
dan/atau Anggaran Rumah Tangga akan diatur dan diurus dalam suatu
peraturan atau berdasarkan Keputusan Khusus Pembina setelah disetujui dan
ditandatangani oleh seluruh anggota Pembina.
-------------------------------------Peraturan-peraturan khusus tersebut tidak
boleh bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang termaksud dalam
Anggaran Dasar ini dan dalam Anggaran Rumah Tangga Yayasan serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
-----------------------------------------------------------------------------Selanjutnya
para penghadap menerangkan untuk pertama kalinya susunan : -I.
Pembina Yayasan sebagai berikut : ------------------------------------------
II. Pengurus Yayasan, sebagai berikut : -----------------------------------------
III. Pengawas Yayasan, sebagai berikut : ----------------------------------------

35
-Menurut keterangan para penghadap pengangkatan-pengangkatan tersebut
di atas, telah diterima oleh masing-masing yang bersangkutan. -----------------
-Para Penghadap saya, Notaris kenal.------------------------------------------------
---------------------------- DEMIKIANLAH AKTA INI --------------------------
Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Jakarta, pada hari dan tanggal
tersebut dalam kepala akta ini dengan dihadiri oleh tuan ...................
-Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para penghadap dan
saksi-saksi, maka akta ini ditandatangani oleh para penghadap, saksi-saksi
dan saya, Notaris.-----------------------------------------------------------------------
-Dilangsungkan dengan

36

Anda mungkin juga menyukai