Anda di halaman 1dari 5

KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

KEJAKSAAN TINGGI MAKASSAR


KEJAKSAAN NEGERI MALILI
Jl. Soekarno Hatta, Desa Puncak Indah Kec. Malili
Telp. (0812)51820011 Fax. (0624) 95047, www.kejari-malini.kejaksaan.go.id

“Demi Keadilan dan Kebenaran P-46


Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”

Malili, 30 Mei 2017


Yth.
Ketua Pengadilan Tinggi Makasar
Melalui
Ketua Pengadilan Negeri Malili
Di-
Malili

Hal : Memory Banding

Mengingat ketentuan Pasal 67, 233 jo 237 KUHAP terhadap putusan Pengadilan
Negeri Malili Nomor : 27 /Pen. Pid / 2017 / PN. Mll tanggal 23 Mei 2017, dalam perkara atas
nama terdakwa :
Nama lengkap : ABD. LATIF Alias LATIF Bin PAMISSANGI
Nomor Identitas : 1275041301810005
Tempat lahir : Wotu
Umur / tanggal lahir : 36 tahun / 13 Januari 1981
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan / kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Batara Guru, Desa Lampenai, Kecamatan Wotu,
Kabupaten Luwu Timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Ada
Pendidikan : SMA

Dengan amar putusan :


1. Menyatakan terdakwa ABD. LATIF Alias LATIF Bin PAMISSANGI telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “tanpa hak dan
melawan hukum menyalahgunakan Narkotika golongan I bagi diri sendiri”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) Huruf a Undang-
Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap ABD. LATIF Alias LATIF Bin PAMISSANGI
oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (Satu) Tahun dan 6 (Enam) Bulan penjara.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
1) 2 (dua) paket plastik berisikan kristal bening dengan berat netto seluruhnya 0, 20 gram
ditimbang dengan sachetya,
2) 2 (dua) sachet plastik bekas pakai,
3) 4 (empat) korek api gas,
4) 4 (empat) sendok sabu,
5) 1 (satu) buah gunting,
6) 3 (tiga) pak sachet plastik kosong,
7) 2 (dua) buah kaca pireks,
8) 4 (empat) buah alat hisap (bong),
9) 4 (empat) potong pipet plastik,
10) 2 (dua) buah sumbu,
11) 2 (dua) buah handphone,
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menyatakan supaya terdakwa ABD. LATIF Alias LATIF Bin PAMMISSANGI dibebani
membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (Lima ribu rupiah).
Atasan putusan tersebut terdakwan ABD. LATIF Alias LATIF Bin PAMMISSANGI
menyatakan Menerima.
Kami penuntut umum pada Kejaksaan Negeri Luwu Timur pada tanggal 24 Mei 2017
telah menyatakan banding.
Adapun alasan-alasan yang kami ajukan untuk menyatakan banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Malili ialah sebagai berikut :
Bahwa kualifikasi Penyalahguna, Pecandu dan korban Penyalahgunaan Narkotika Adalah :
Pengertian penyalahguna menurut Pasal 1 Angka 15 UU No 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum.
Didalam Pasal 7 UU No 35 Tahun 2009 diisyartkan bahwa narkotika hanya digunakan
untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan atau pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, Selanjutnya dalam Pasal 8 UU No 35 Tahun 2009 tersebut lebih membatasi
penggunaan narkotika golongan 1 yang hanya digunakan untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan serta reagensia laboratorimu setelah mendaptkan
persetujuan menteri atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan makanan
sehingga bila seseorang menggunakan narkotika melamggar aturan hukum sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 dan 8 tersebut maka pelaku tersebut tidak mempunyai hak atas
perbuatanya bersifat melawn hukum.
Dalam Pasal 1 angka 13 UU No 35 Tahun 2009 tentang narkotika disebutkan bahwa
Pecandu Narkotika adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan narkotika
dalam keadaan ketergantungan pada narkotika baik secara fisik maupun psikis.Selanjutnya
yang dimaksud korban penyalahguna Narkotika menurut penjelasan Pasal 54 UU No 35
Tahun 2009 adalahseorang yang tidak sengaja menggunakan narkotika karena di bujuk, di
tipu, dipaksa, dan atau diancam untuk menggunakan Narkotka.
Selanjutnya dalam Surat Edaran Mahkamah Agung (Sema) RI No 07 Tahun 2009
menyebutkan salah satu kriteria seorang di katakan penyalahguna atau pecandu
adalah adanya Surat Uji Laboratorium yang berisi positif menggunakan Narkoba
yang dikeluarkan berdasarkan permintaan penyidik.
Bahwa sebelumnya kami penuntut Umum pada Kejaksaaan Negeri Luwu Timur telah
menuntut terdakwa ABD. LATIF Alias LATIF Bin PAMMISSANGI terbukti secara sah
dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan tindak pidana “tanpa hak
dan melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi
perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I ”
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam dakwaan Pertama. Tuntutan tersebut atas dasar
pembuktian di fakta persidangan yang diperoleh dari Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
Kriminalistik, keterangan saksi saksi, Terdakwa dan barang bukti , Dimana keterangan
saksi dan terdakwa adalah sebagai berikut :
a. Keterangan Terdakwa
✓ Bahwa Terdakwa menerangkan kejadian tindak pidana narkotika tersebut terjadi
pada hari Jumat tanggal 20 Januari 2017 sekitar pukul 02.00 Wita, bertempat di
kamar 5 di cafe Flamboyan, Desa mandiri, Kecamatan Tomoni, Kabupaten Luwu
Timur.
✓ Bahwa benar keterangan terdakwa dalam BAP
✓ Bahwa terdakwa sudah pernah dihukum dalam perkara tindak pidana
narkotika jenis sabu dan divonis pidana penjara selam 5 (lima) tahun 6 (enam)
bulan dan terdakwa menjalani pidana di rutan gunung sar, dan berjaan 1
(satu) tahun, kemudian dipindahkan ke LP Khus Narkotika di Bua Langi
Kabuapetn Gowa.
✓ Bahwa terdakwa memperoleh narkotika jenis sabu tersebut dari RUSTAM
GAZALI Alias ACO PARNO.
✓ Terdakwa mengatakan bahwa transaksi narkotika jenis sabu denga ACO PARNO
yaitu terdakwa mendatangi rumah ACO PARNO yang beralamat di Desa
margolembo, kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur.

2
✓ Bahwa Terdakwa menjelaskan bahwa narkotika jenis sabu tersebut terdakwa jual
dengan harga bervariasi mulai dari paker 200, paket 300 dan paket 500.
✓ Bahwa terdakwa mendapat keuntungan dari menjual setiap 1 (satu) gramnya
sebesar Rp. 300.000,- (tidga ratus ribu rupiah).
✓ Terdakwa menjelaskan bahwa terdakwa mengkonsumsi jenis sabu sejak tahun 1998
dan terakhir pada malam hari Kamis tangal 19 Januari 2017 sekitar jam 21.00 wita
di sebuah WC umum yang ada di cafe flamboyan.
✓ Bahwa terdakwa mengatakan bahwa barang bukti 2 (dua) sachet plastik kecil berisi
narkotika jenis sabu, 2 (dua) sachet plastik kecil bekas pakai, 4 (empat) buah korek
api gas, 4 (empat) batang sendok sabu yang terbuat dari pipet, 1 (satu) buah
gunting, 3 (tiga) pak sachet plastik kosong, 2 (dua) batang pireks, 4 (empat) buah
bong, 4(empat) potong pipet plastik, 2 (dua) buah sumbu, yang kesemuanya
merupakan milik terdakwa yang mana barang-barang tersebut terdakwa gunakan
untuk mengkonsumsi sabu. Selain itu ditemukan juga (dua) buah handphone merek
samsung warna putih dan ungu merupakan milik tersangka.

b. Keterangan saksi Sudirman Als Sudi


✓ Bahwa benar kalau saksi membeli narkotika jenis sabu dari terdakwa sudah 2
(dua) kali yakni yang pertama pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2017 sekitar jam
16.30 Wita sebanyak setengah gram seharga Rp. 900.000,- (sembilan ratus ribu
rupiah) dan yang kedua pada hari Kamis tanggal 19 Januari tahun 2017 sekitar
pukul 22.00 Wita dengan harga Rp. 900.0000,- (sembilan ratus ribu rupiah)
✓ Bahwa benar saksi membeli narkotika jenis sabu dirumah kontrakan pacarnya
denga cara saksi menghubungi terdakwa, kemudian terdakwa datang dengan
mebawa narkotika jenis sabu.

c. Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari Pusat Laboratorium


Forensik POLRI Cabang Makassar Nomor Lab : 362 / NNF / I / 2017 tanggal 30
Januari 2017 yang dibuat oleh I GEDE SUARTHAWAN, S. Si., M.Si, HASURA
MULYANI, Amd dan SUBONO SUKIMAN, masing-masing selaku Pemeriksa
Forensik yang dibuat dibawah sumpah jabatan, diketahui oleh Kepala Laboratorium
Forensik Cabang Makassar Drs. SAMIR, SSt, Mk, M.A.P dimana berdasarkan
pemeriksaan terhadap barang bukti dari Kepolisian Resor Luwu Timur berupa 1 (satu)
bungkus warna cokelat berlak segel lengkap dengan barang bukti berisi :
1) 2 (dua) paket plastik berisikan kristal bening dengan berat netto seluruhnya 0, 1294
gram, diberi nomor barang bukti 803/2017/NNF
2) 2 (dua) sachet plastik bekas pakai, diberi nomor barang bukti 804/2017/NNF
3) 2 (dua) batang pipet kaca/pireks, diberi nomor barang bukti 805/2017/NNF
4) 3 (tiga) set bong, diberi nomor barang bukti 806A/2017/NNF
5) 1 (satu) set bong, diberi nomor barang bukti 806B/2017/NNF
6) 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine, diberi nomor barang bukti
807/2017/NNF
Barang bukti tersebut di atas adalah milik terdakwa ABD. LATIF Alias LATIF Bin
PAMMISSANGI
Dengan hasil pemeriksaan :
Nomor Barang Hasil Pemeriksaan
Bukti Uji Pendahuluan Uji Konfirmasi
(+) Positif
803/2017/NNF (+) Positif Metamfetamin
Narkotika
(+) Positif
804/2017/NNF (+) Positif Metamfetamin
Narkotika
805/2017/NNF (+) Positif (+) Positif Metamfetamin

3
Narkotika
(+) Positif
806A/2017/NNF (+) Positif Metamfetamin
Narkotika
(-) Negatif
806B/2017/NNF
Narkotika
(-) Negatif
807/2017/NNF
Narkotika

Kesimpulan :
Barang bukti nomor 803/2017/NNF, 804/2017/NNF, 805/2017/NNF, 806A/2017/NNF tersebut
diatas adalah benar mengandung Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I nomor urut
61 Lampiran Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Berdasarkan Uraian Diatas Kami Penuntut Umum beranggapan bahwa pertimbangan-
pertimbangan Majelis hakim dalam memutus perkara terdakwa an ABD. LATIF Alias
LATIF Bin PAMMISSANGI tersebut kurang tepat dengan alasan bahwa :
a. Bahwa Terdakwa ABD. LATIF Alias LATIF Bin PAMMISSANGI telah
mengakui perbuatanya yang telah menjual Narkotka jenis shabu shabu kepada
beberapa ornga termasuk saksi SUDIRMAN ALS SUDI yang diajukan dalam
perkara terpisah serta menjelaskan keuntungan yang diperoleh terdakwa
b. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik dari Pusat
Laboratorium Forensik POLRI Cabang Makassar Nomor Lab : 362 / NNF / I / 2017
tanggal 30 Januari 2017 . 1 (satu) botol plastik bekas minuman berisi urine milik
terdakwa , diberi nomor barang bukti 807/2017/NNF (-) Negatif Narkotika
c. Bahwa Terdakwa merupakan Resedivis dalam kasus yang sama
Oleh karena itu dengan ini kami mohon supaya Pengadilan Tinggi Makassar menerima
permohonan banding dan menyatakan bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana :
“tanpa hak dan melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika
Golongan I ” melanggar Pasal 114 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika serta menjatuhkan pidana kepada terdakwa ABD. LATIF Alias LATIF
Bin PAMMISSANGI dengan pidana penjara selama 7 (Tujuh) tahun dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan dan denda sebesar Rp.2.350.000.000 - (Dua Milyar
Lima Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) Subsidair 4 (Empat) Bulan penjara.
1. Menyatakan barang bukti berupa :
✓ 2 (dua) paket plastik berisikan kristal bening dengan berat netto seluruhnya 0, 20
gram ditimbang dengan sachetya,
✓ 2 (dua) sachet plastik bekas pakai
✓ 4 (empat) korek api gas
✓ 4 (empat) sendok sabu
✓ 1 (satu) buah gunting.
✓ 3 (tiga) pak sachet plastik kosong
✓ 2 (dua) buah kaca pireks
✓ 4 (empat) buah alat hisap (bong)
✓ 4 (empat) potong pipet plastik
✓ 2 (dua) buah sumbu
✓ 2 (dua) buah handphone
Dirampas untuk dimusnahkan
2. Menyatakan supaya terdakwa ABD. LATIF Alias LATIF Bin PAMMISSANGI
dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 5.000,- (Lima ribu rupiah).

4
Sesuai dengan yang telah kami mintakan dalam tuntutan pidana kami yang kami ajukan
tanggal 09 Mei 2017.
Demikian memori banding ini kami ajukan, dan kami memohon putusan hakim
Pengadilan Tinggi Makassar yang seadil-adilnya.

JAKSA PENUNTUT UMUM

KELOMPOK III, S.H.


AJUN JAKSA MADYA / NIP. 199809003 202203 1 003

Tembusan :
1. Yth. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAMPIDUM) ;
2. Yth. Kepala Kejaksaan Tinggi Makassar ;
3. Yth. Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Makassar ;
4. Yth. Asisten Tindak Pidana Umum Kejaksaan Tinggi Makassar ;
5. Yth. Asisten Pengawasan Kejaksaan Tinggi Makassar ;
6. A r s i p.

Anda mungkin juga menyukai