Anda di halaman 1dari 21

PERTEMUAN KE-2

KONSEP DAN NILAI DALAM MATERI PPKN


DI SEKOLAH DASAR

CAPAIAN PEMBELAJARAN

1. Mahasiswa dapat memahami dan menguasai konsep dalam materi PPKn SD


2. Mahasiswa dapat memahami dan menguasai dan menganalisis Nilai dalam
materi PPKn SD

MATERI
A. Konsep dalam Materi PPKn SD
Belajar tentang Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada dasarnya adalah
belajar tentang keindonesiaan, belajar untuk menjadi manusia yang
berkepribadian Indonesia, membangun rasa kebangsaan, dan mencintai
tanah air Indonesia. Oleh karena itu, seseorang sarjana atau professional
sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, memiliki kepribadian
Indonesia, memiliki rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air
Indonesia. Dengan demikian, ia menjadi warga negara yang baik dan terdidik
(Smart and God Citizen) dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang
demokratis Dalam bab awal ini akan membahas secara singkat dan
sistematis mengenai konsepsi dasar Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan dengan berorientasi pada beberapa konsep dasar.
Pendidikan kewarganegaraan dalam perkembangan nya dewasa ini sangat
bersifat sentral hal ini dikarenakan tujuan paling substansial dari
pendidikan kewarganegaraan salah satu nya ialah senantiasa dapat
menelusuri konsep dan urgensinya dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, kemudian menggali pula sumber historis, sosiologis dan politis
dalam pendidikan kewarganegaraan, lalu berusaha untuk mendeskripsikan esensi
dan urgensi pendidikan kewarganegaraan kelak di masa depan.
Konsep Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk
mencangkup proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan
tanggung jawabnya sebagai warga negara dan secara khusus peran pendidikan
termasuk didalamnya persekolahan, pengajaran dan pembelajaran, dalam proses
penyiapan warga negara tersebut. Adapun konsep dasar dari pembelajaran PPKn
adalah sebagai berikut:
1. Bertujuan mempancasilakan warga negara Indonesia
2. Suatu rangkaian system nilai kehidupan manusia, masyarakat dan negara.
3. Rangkaian moralitas hidup yang dicita-citakan Pancasila
4. Nilai dan moral Pancasila membudaya dalam diri setiap warga negara
5. PKn bukan semata-mata menyajikan dan membelajarkan fakta tentang
institusi/lembaga dan prosedur kehidupan politik dari suatu negara, tetapi juga
menyangkut persoalan jatidiri dan identitas suatu bangsa itu.
6. PKn pada dasarnya bertujuan membentuk warga negara yang baik (good
citizen), (soemantri, 2001).
7. PKN sebagai pendidikan demokrasi, pendidikan karakter bangsa, pendidikan
nilai dan moral, pendidikan bela negara, pendidikan politik, dan pendidikan
hokum (Sapriya, 2007).
Selain konsep dasarnya PPKn juga didefinisikan oleh beberapa ahli dalam
bidangnya, yaitu:

1. (KEMENDIKBUD, 2016) Permendikbud. No. 22 tahun 2006 tentang


Standar Isi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata
pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang
diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
2. Pendidikan kewarganegaraan dirumuskan secara luas mencakup proses
penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya
sebagai warganegara, dan secara khusus, peran pendidikan termasuk di
dalamnya persekolahan, pengajaran, dan belajar dalam proses penyiapan
warganegara tersebut (Kerr, 1999:2).

3. Menurut J.J. Cogan Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu mata


pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan
warganegara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam
masyarakat. (Cogan, 1999:4).

B. Nilai dalam Materi PPKn SD


Pendidikan kewarganegaraan memainkan peran penting dalam memastikan
bahwa siswa memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang
bertanggung jawab. Penanaman nilai-nilai luhur kewarganegaraan harus di
tuangkan seseorang paling minimal saat pendidikan Sekolah Dasar (Ratri E &
Najicha, 2022). Pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga
negara yang cerdas, sadar, dan bertanggung jawab terhadap tugas dan hak-
haknya sebagai anggota masyarakat. Nilai-nilai kewarganegaraan memiliki peran
krusial dalam pembentukan generasi masa depan. Pendidikan kewarganegaraan
dapat membuat pondasi dan karakter dalam kehidupan berkewarganegaraan
(Septiano A & Najicha, 2022). Pendidikan kewarganegaraan yang tepat membuat
seseorang memiliki nilai moral lebih. Moralitas yang tercipta dari Pendidikan
kewarganegaraan memiliki keselarasan dengan bangsa Indonesia (Ramadhan M
& Najicha, 2022). Pendidikan kewarganegaraan adalah bagian integral dari
sistem pendidikan di Indonesia.
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peran penting karena dapat
mengubah pola pikir seseorang terhadap keberagaman. Keberagaman tersebut
membuat pemahaman akan pentingnya menjaga hak, kewajiban, persatuan,
kesatuan, dan toleransi (Yasila K & Najicha, 2022). Pendidikan
kewarganegaraan membantu membangun identitas kewarganegaraan yang kuat
pada setiap individu. Perlu di ingat Pendidikan kewarganegaraan tidak hanya
sekedar membaca dan menghafalkannya saja tetapi juga perlu di lakukan dalam
kehidupan sehari-hari (Amalia F & Najicha, 2022). Siswa dapat belajar tentang
sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang melekat pada negara Indonesia. Ini
membantu siswa untuk mengembangkan rasa cinta dan kebanggaan terhadap
negara Indonesia serta menghargai keragaman budaya dan etnis yang ada di
dalamnya. Identitas kewarganegaraan yang kuat adalah dasar untuk berpartisipasi
aktif dalam kehidupan sosial dan politik negara.
Pendidikan kewarganegaraan juga menekankan pentingnya etika dan moral
dalam kehidupan kewarganegaraan seseorang ketika menjalani kehidupan
berbangsa dan bernegara (Afrizal M & Najicha, 2022). Pendidikan
kewarganegaraan memberikan landasan dan pengajaran tentang nilai-nilai etika,
norma sosial, serta prinsip-prinsip moral yang menjadi dasar dalam interaksi
sosial karena di dalamnya terdapat nilai luhur Pancasila (Gunawan R & Najicha,
2022). Siswa diajarkan untuk menghargai hak asasi manusia, menjunjung tinggi
toleransi, menghormati perbedaan, bertanggung jawab dalam menjalankan
kewajiban sebagai warga negara, dan memiliki rasa empati terhadap sesama.
Pendidikan kewarganegaraan juga dapat membantu mengembangkan sikap jujur,
disiplin, kerjasama, dan integritas yang penting dalam kehidupan bermasyarakat.
Nilai-nilai kewarganegaraan memiliki relevansi yang kuat terhadap
pembentukan karakter seseorang. Nilai-nilai kewarganegaraan membentuk
landasan moral yang mendasar bagi individu dalam berinteraksi dengan
masyarakat dan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembentukan
karakter menjadi tujuan utama pendidikan nasional di Indonesia dengan harapan
agar generasi muda menjadi warga negara yang baik, cerdas, dan bertanggung
jawab (Kirani A & Najicha, 2022). Melalui pendidikan formal maupun informal
diharapkan untuk membentuk karakter yang kuat dan positif pada setiap individu.
Pendidikan bukan hanya tentang pengetahuan akademik, tetapi juga tentang
pengembangan moral, etika, dan nilai-nilai kewarganegaraan. Tujuannya adalah
menciptakan masyarakat yang berbudaya, toleran, berempati, dan mampu
berkontribusi dalam membangun negara yang adil dan harmonis. Dengan
pendidikan karakter yang kokoh, generasi muda Indonesia diharapkan dapat
menghadapi tantangan masa depan dengan sikap yang baik, memiliki
kepemimpinan yang bertanggung jawab, dan mampu mengambil keputusan yang
tepat dalam rangka mencapai kemajuan dan kesejahteraan bangsa secara
berkelanjutan.
Nilai-nilai Kewarganegaraan adalah sesuatu yang berharga, yang berguna,
yang indah, yang memperkaya batin. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi
mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem
(sistem nilai) merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial
dan karya. Nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa perlu
diimplementasikan untuk membangkitkan karakter bangsa yang semakin
menurun. Nilai-nilai karakter bangsa yang bersumber dari dan mengakar dalam
budaya bangsa Indonesia, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara berwujud atau mewujudkan diri secara statik menjadi dasar negara,
ideologi nasional dan jati diri bangsa, sedangkan secara dinamik menjadi
semangat kebangsaan. Sebagai dasar negara nilai-nilai karakter bangsa tersebut
melandasi segala kegiatan pemerintahan negara, baik dalam pengelolaan
pemerintahan negara maupun dalam membangun hubungan dengan negara-
negara lain.
Nilai-nilai karakter bangsa dalam hal ini juga menjadi etika bagi
penyelenggara negara. Sebagai jati diri bangsa, nilai tersebut berwujud menjadi
sikap dan perilaku yang nampak pada atau ditunjukkan oleh bangsa Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Misalnya, bagaimana
seseorang bangsa Indonesia harus bersikap dan berperilaku dalam kebersamaan
sebagai anggota masyarakat, bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku
sebagai komponen bangsa, serta bagaimana ia harus bersikap dan berperilaku
sebagai warga negara Indonesia.
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan nilai karakter bangsa
teridentifikasi sejumlah nilai sebagai berikut.
1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat di percaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku
etnis, sikap, pandapat, dan tindakan orang lain yang berbeda darinya.
4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sunggguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk meng hasilkan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas.
8. Demokrasi : Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari,
dilihat, dan didengar.
10. Semangat kebangsaan : Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa, diatas kepentingan kelompok taupun
individu.
11. Cinta tanah air : Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
12. Menghargai prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat / komunikatif : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul,dan bekerjasama dengan orang lain.
14. Cinta damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang
lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebijakan bagi dirinya.
16. Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakana alam yang sudah terjadi.
17. Peduli sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memeberi bantuan
pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya, yang seharusnyya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya) , negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.

Pendidikan
kewarganegaraan
memainkan peran penting
dalam memastikan
bahwa siswa memahami hak
dan kewajiban mereka
sebagai warga negara yang
bertanggung
jawab. Penanaman nilai-
nilai luhur
kewarganegaraan harus di
tuangkan seseorang paling
minimal saat pendidikan
Sekolah Dasar (Ratri E
& Najicha, 2022).
Pendidikan
kewarganegaraan
bertujuan untuk
membentuk warga negara
yang cerdas, sadar, dan
bertanggung jawab terhadap
tugas dan hak-haknya
sebagai anggota
masyarakat. Nilai-nilai
kewarganegaraan memiliki
peran krusial dalam
pembentukan generasi
masa depan.
Pendidikan
kewarganegaraan dapat
membuat pondasi dan
karakter dalam kehidupan
berkewarganegaraan
(Septiano A & Najicha,
2022). Pendidikan
kewarganegaraan yang tepat
membuat seseorang
memiliki nilai moral
lebih. Moralitas yang
tercipta dari Pendidikan
kewarganegaraan memiliki
keselarasan dengan bangsa
Indonesia (Ramadhan M &
Najicha,
2022). Pendidikan
kewarganegaraan adalah
bagian integral dari
sistem pendidikan di
Indonesia
Rangkuman

Konsep dalam Materi PPKn


Konsep Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencangkup
proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya
sebagai warga negara dan secara khusus peran pendidikan termasuk didalamnya
persekolahan, pengajaran dan pembelajaran, dalam proses penyiapan warga negara
tersebut. Adapun konsep dasar dari pembelajaran PPKnadalah sebagai berikut:
1. Bertujuan mempancasilakan warga negara Indonesia
2. Suatu rangkaian system nilai kehidupan manusia, masyarakat dan negara.
3. Rangkaian moralitas hidup yang dicita-citakan Pancasila
4. Nilai dan moral Pancasila membudaya dalam diri setiap warga negara
5. PKn bukan semata-mata menyajikan dan membelajarkan fakta tentang
institusi/lembaga dan prosedur kehidupan politik dari suatu negara, tetapi juga
menyangkut persoalan jatidiri dan identitas suatu bangsa itu (Kymlica, 2001)
6. PKn pada dasarnya bertujuan membentuk warga negara yang baik (good
citizen), (soemantri, 2001).
7. PKN sebagai pendidikan demokrasi, pendidikan karakter bangsa, pendidikan
nilai dan moral, pendidikan bela negara, pendidikan politik, dan pendidikan
hokum (Sapriya, 2007).

Definisi PPKn Oleh Ahli


1. (KEMENDIKBUD, 2016) Permendikbud. No. 22 tahun 2006 tentang Standar
Isi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran
yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan
mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara
Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945.
2. Kerr Pendidikan kewarganegaraan dirumuskan secara luas mencakup proses
penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung jawabnya
sebagai warganegara, dan secara khusus, peran pendidikan termasuk di
dalamnya persekolahan, pengajaran, dan belajar dalam proses penyiapan
warganegara tersebut (Kerr, 1999:2).
3. J.J. Cogan Pendidikan kewarganegaraan adalah suatu mata pelajaran dasar di
sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan warganegara muda, agar kelak
setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakat. (Cogan, 1999:4).

Nilai dalam Materi PPKn SD


Nilai-nilai Kewarganegaraan adalah sesuatu yang berharga, yang berguna, yang
indah, yang memperkaya batin. Nilai bersumber pada budi yang berfungsi
mendorong, mengarahkan sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem
(sistem nilai) merupakan salah satu wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan
karya. Nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa perlu diimplementasikan
untuk membangkitkan karakter bangsa yang semakin menurun. Nilai-nilai karakter
bangsa yang bersumber dari dan mengakar dalam budaya bangsa Indonesia, dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara berwujud atau mewujudkan diri
secara statik menjadi dasar negara, ideologi nasional dan jati diri bangsa, sedangkan
secara dinamik menjadi semangat kebangsaan. Nilai-nilai yang dikembangkan
dalam pendidikan nilai karakter bangsa teridentifikasi sejumlah nilai sebagai
berikut.
1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokrasi
9. Rasa ingin tahu
10. Semangat kebangsaan
11. Cinta tanah air
12. Menghargai prestasi
13. Bersahabat / komunikatif
14. Cinta damai
15. Gemar membaca
16. Peduli lingkungan
17. Peduli sosial
18. Tanggung jawab
0
Tes Formatif

1. Konsep Pendidikan Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk


mencakup….
a. Proses pemilihan generasi muda untuk mengambil peran dan
tanggung jawabnya sebagai warga negara
b. Proses pelaksanaan generasi muda untuk mengambil peran dan
tanggung jawabnya sebagai warga negara
c. Proses penentuan penyiapan generasi muda untuk mengambil
peran dan tanggung jawabnya sebagai warga negara
d. Proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan
tanggung jawabnya sebagai warga negara

2. Yang bukan merupakan konsep dasar pembelajarean PPKn adalah….


a. Bertujuan mempancasilakan warga negara Indonesia
b. Rangkaian moralitas hidup yang dicita-citakan Pancasila
c. Nilai yang tidak membudaya dalam diri setiap warga negara
d. Nilai dan moral Pancasila membudaya dalam diri setiap warga negara

3. Yang dimaksud dengan Pendidikan kewarganegaraan menurut


KEMENDIKBUD adalah….
a. Mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara
yang kurang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya.
b. Mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara
yang memahami dan mampu memilih hak-hak dan kewajibannya
c. Mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara
yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan
kewajibannya
d. Mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara
yang acuh pada peraturan perundang-undangan
4. Tokoh yang menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu
mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang untuk mempersiapkan
warganegara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam
masyarakat adalah….
a. Kemendikbud
b. J.J. Cogan
c. Kerr
d. Surya

5. Tujuan dari mata pelajaran PPKn adalah….


a. Membentuk warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan
hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter
b. Membentuk warganegara yang cekatan namun suka meremehkan
orang lain
c. Membentuk warganegara yang acuh terhadap peraturan perundang-
undangan
d. Membentuk warganegara yang memiliki karakter kuran baik

6. Yang dimaksud dengan nilai-nilai kewarganegaraan adalah….


a Sesuatu yang kurang berharga, berguna, indah, dan memperkaya
batin yang bersumber pada budi yang berfungsi untuk mendorong,
mengarahkan sikap dan perilaku manusia ke arah yang tidak sesuai
dengan perundang-undangan.
b Sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin
yang bersumber pada budi yang berfungsi untuk mendorong,
mengarahkan sikap dan perilaku manusia.
c Sesuatu yang berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap dan
perilaku manusia ke arah yang diinginkannya.
d Sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin
yang bersumber pada budi pekerti
7. Apakah hubungan antara nilai kewarganegaraan dengan karakter seseorang?
a. Nilai kewarganegaraan membantu penyetaraan karakter seseorang
b. Karakter seseorang tergantung dari nilai kewarganegaraan yang
diperolehnya
c. Nilai kewarganegaraan membentuk moral yang mendasar pada
seseorang sehingga terbentuk karakter yang baik
d. Nilai kewarganegaraan membentuk kepribadian seseorang

8. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam Pendidikan nilai karakter bangsa


kecuali….
a. Religious dan jujur
b. Toleransi dan disiplin
c. Kerja keras dan kreatif
d. Mandiri dan percaya diri

9. Yang dimaksud dengan tanggung jawab dalam kaitannya dengan nilai


kewarganegaraan adalah….
a. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sikap dan perilaku seseorang untuk memilih tugas dan
kewajibannya, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
c. Sikap dan perilaku seseorang untuk mewujudkan tugas dan
kewajibannya, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
d. Sikap dan karakter seseorang untuk memilih tugas dan
kewajibannya, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam,
sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
10. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengajarkan pembelajaran
PPKn di sekolah adalah….
a. Menerapkan pembelajaran melalui cerita dan gambar
b. Menunjukkan sikap yang acuh
c. Menanamkan nilai-nilai Pancasila dengan nada yang sangat keras
d. Menampilkan gambar yang tidak sesuai dengan pelajaran
Kunci Jawaban Tes Formatif

1. Jawaban: d. Proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan tanggung
jawabnya sebagai warga negara
2. Jawaban: c. Nilai yang tidak membudaya dalam diri setiap warga negara

3. Jawaban: c. Mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang


memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya.
4. Jawaban: b. J.J Cogan
5. Jawaban: a. Membentuk warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak
hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,
terampil, dan berkarakter

6. Jawaban: b. Sesuatu yang berharga, berguna, indah, dan memperkaya batin yang

bersumber pada budi yang berfungsi untuk mendorong, mengarahkan sikap


dan prilaku manusia

7. Jawaban: c. Nilai kewarganegaraan membentuk moral yang mendasar pada seseorang


sehingga terbentuk karakter yang baik.

8. Jawaban: d. Mandiri dan percaya diri


9. Jawaban: a. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial,
dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

10. Jawaban: a. Menerapkan pembelajaran melalui cerita dan gambar


DAFTAR PUSTAKA

Afrizal, M. N., & Najicha, F. U. (2022). Urgensi Mata Kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan Di Kalangan Mahasiswa Pada Zaman Millenial. Jurnal
Kewarganegaraan, 6(1), 1345–1351.

Amalia, F. R., & Najicha, F. U. (2022). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam


Mengatasi Lunturnya Nilai Nasionalisme dan Cinta NKRI di Era Globalisasi.
Jurnal Kewarganegaraan (UPY), 6(1).

Cogan, J.J. (1999). Develoving the civic society : The Role of Civic Education .
Bandung. CICED.

Gunawan, R. Z., & Najicha, F. U. (2022). Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam


Membangun Karakter Moral Pelajar di Era Modern. Jurnal Kewarganegaraan,
6(1), 422–427.
Kemendikbud.(2016).Permendikbud No 020 tahun 2016 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta:kemendikbud.

Kerr, D. (1999). Citizenship education: An international comparison. National


Foundation for Educational Research-NFER.

Kirani, A. P., & Najicha, F. U. (2022). Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan


sebagai Pedoman dalam Menghadapi Era Society 5.0 Mendatang. Jurnal
Educatio FKIP UNMA, 8(2), 767–773.

Ramadhan, M. N. H., & Najicha, F. U. (2022). Gerakan Wawasan Nusantara Pada


Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Meraih Indonesia Bebas Perundungan
Siber. Jurnal Kewarganegaraan, 6(2), 2661–2668.

Ratri, E. P., & Najicha, F. U. (2022). Urgensi Pancasila Dalam Menanamkan Jiwa
Nasionalisme Pada Generasi Muda Di Era Globalisasi. Jurnal Global Citizen:
Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 11(1), 25–33.

Sapriya, dkk. 2007. Pengembangan IPS di SD. Bandung: UPI PRESS.

Septiano, A. K., & Najicha, F. U. (2022). UPAYA PENINGKATAN RASA


NASIONALISME DENGAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KEPADA GENERASI MUDA DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI.
Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan,
11(1), 63–66.
Somantri, M. N. 2001, Menggagas Pembaharuan Pendidikan PKn. Bandung: Remaja
Rosda Karya dan PPS UPI

Yasila, K., & Najicha, F. U. (2022). Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam


Menjaga Persatuan dan Kesatuan di Tengah Pluralitas Masyarakat Indonesia.
Jurnal Global Citizen: Jurnal Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan,
11(1), 14–20.

Anda mungkin juga menyukai