Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“DAMPAK LIMBAH SAMPAH TERHADAP WARGA SINJAI”

DI SUSUN OLEH :

EMIL SALIM

210222125

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SINJAI

TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Sampah“.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyelesaian karangan karya ilmiah ini. Secara khusus ucapan terima kasih kepada.
yang telah membimbing dan berkenan memberikan masukan pada penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang telah
mendukung penulis dalam penulisan karangan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam karangan karya ilmiah ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan karangan karya ilmiah ini sehingga maksud dan tujuan dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan. Serta nantinya dapat membantu pembaca semua.

Sinjai 07 Januari 2023

penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pengertian Sampah.................................................................................... 3
B. Jenis-Jenis sampah..................................................................................... 3
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah................................ 6
D. Dampak- Dampak Akibat Sampah............................................................ 6
E. Cara Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Sinjai....................................... 9
F. Pengaruh Pengolahan Sampah Terhadap Masyarakat dan Lingkungan ... 10
BAB III PENUTUP............................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................................ 13
B. Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah sampah pasti sudah tidak asing lagi ditelinga. Jika mendengar istilah
sampah, pasti yang terlintas dalam benak adalah setumpuk limbah yang
menimbulkan aroma bau busuk yang sangat menyengat. Sampah diartikan
sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses.
Sampah adalah zat kimia,energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai
guna dan cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia,
dalam proses-proses alami tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang
tak bergerak (wikipedia).

Dalam beberapa laporan terungkap, jumlah sampah padat di kota-kota dunia


akan terus naik sebesar 70% tahun ini hingga tahun 2025, dari 1,3 miliar ton per
tahun menjadi 2,2 miliar ton per tahun. Mayoritas kenaikan terjadi di kota-kota di
negara berkembang.

Di Indonesia, data Bank Dunia menyebutkan, produksi sampah padat secara


nasional mencapai 151.921 ton per hari. Hal ini berarti, setiap penduduk
Indonesia membuang sampah padat rata-rata 0,85 kg per hari. Data yang sama
juga menyebutkan, dari total sampah yang dihasilkan secara nasional, hanya
80% yang berhasil dikumpulkan. Sisanya terbuang mencemari lingkungan.
Sampah selalu menjadi masalah bagi pemerintah, bahkan diperkirakan sampah
setiap harinya di Indonesia ini mencapai 200 ribu ton. Sayangnya tingginya
volume sampah itu belum tertangani secara baik oleh pemerintah karena berbagai
keterbatasan.

1
Sampah dapat berada pada setiap fase materi yaitu fase padat, cair, atau gas.
Ketika dilepaskan dalam dua fase yaitu cair dan gas, terutama gas, sampah dapat
dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Bila sampah masuk
ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan
akan menurun.Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal
sebagai peristiwa pencemaran lingkungan.Dalam kehidupan manusia, sampah
dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri, misalnya pertambangan,
manufaktur ,dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah
konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Hal
ini lah yang menyebabkan sampah semakin menumpuk disetiap penjuru kota.
Sampah yang menumpuk tadi pun dapat menyebabkan berbagai msalah lainnya,
oleh karena itu saya mengangkat judul makalah”sampah” yang diharapkan dapat
mengedukasi masyarakat lebih lanjut mengenai sampah

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sampah?
2. Bagaimana cara mengelola sampah ?
3. Apakah sampah masih memiliki kegunaan ?
C. Tujuan

Mampu menjelaskan cara pengelolaan sampah yang baik dan tepat serta
memberikan solusi bagi penanganan masalah sampah.

1. Menjelaskan defenisi sampah, sumber dan pembagiannya


2. Menjelaskan dampak sampah bagi lingkungan
3. Menjelaskan pengelolaan sampah (pengumpulan, pengangkutan, dan
pemusnahan)

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sampah

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya


suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah,
yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam
tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan
konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Menurut Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan


Sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam
yang berbentuk padat. Kemudian yang dimaksud dengan sampah spesifik adalah
sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau volumenya memerlukan
pengelolaan khusus.

Untuk lebih memahami apa arti sampah, maka kita bisa merujuk kepada
pendapat beberapa ahli tentang definisi sampah. Di bawah ini adalah pengertian
sampah menurut para ahli:

B. Jenis-Jenis sampah

Setelah memahami pengertian sampah, kita juga perlu mengetahui jenis-


jenisnya. Beberapa jenis sampah dapat diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok. Berikut ini adalah jenis-jenis sampah:

1. Jenis Sampah Berdasarkan Sumbernya


a. Sampah yang berasal dari pemukiman (domestic wastes)

3
Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil dari kegiatan
rumah tangga yang sudah dipakai dan dibuang seperti: sisa-sisa makanan
baik yang sudah dimasak atau yang belum, bekas pembungkus berupa
kertas, plastik, daun dan sebagainya. Pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan
bacaan, perabot rumah tangga, daun-daun dari kebun atau taman.

b. Sampah yang berasal dari tempat-tempat umum

Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-


tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya.

c. Sampah yang berasal dari perkantoran

Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan,


departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas,
plastik karbon, klip, dan sebagainya. Pada umumnya sampai ini bersifat
kering dan mudah terbakar (rubbish)

d. Sampah yang berasal dari jalan raya

Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umunya terdiri dari
kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban,
onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daun, plastik dan
sebagainya.

e. Sampah yang berasal dari indrustri (indrustrial wastes)

Sampah ini berasal dari kawasan indrustri, termasuk sampah yang


berasal dari pembangunan indrustri, dan segala sampah yang berasal dari
proses produksi, misal sampah-sampah pengepakan barang, logam,
plastik, kayu, potongan tekstil, kaleng dan sebagainya.

4
f. Sampah yang berasal dari pertambangan

Sampah yang berasal dari daerah pertambangan, dan jenisnya


tergantung dari jenis usaha pertambangan misalnya batu-batuan,
tanah/cadas, pasir, sisa-sisa pembakaran (arang) dan sebagainya.

g. Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan

Sampah yang berasal dari peternakan dan perikanan ini berupa:


kotoran-kotoran ternak, sisa-sisa makanan, bangkai binatang dan
sebagainya.

2. Jenis Sampah Berdasarkan Sifatnya

a. Sampah Organik (Degradable): Pengertian sampah organik adalah sampah


yang dapat membusuk dan terurai sehingga bisa diolah menjadi kompos.
Misalnya, sisa makanan, daun kering, sayuran, dan lain-lain.
b. Sampah Anorganik (Undegradable): Pengertian sampah anorganik adalah
sampah yang sulit membusuk dan tidak dapat terurai. Namun, sampah
anorganik dapat didaur ulang menjadi sesuatu yang baru dan bermanfaat.
Misalnya botol plastik, kertas bekas, karton, kaleng bekas, dan lain-lain.

3. Jenis Sampah Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibagi menjadi beberapa


kelompok, diantaranya:

a. Sampah Padat: Sampah pada merupakan material yang dibuang oleh


manusia (kecuali kotoran manusia). Jenis sampah ini diantaranya plastik
bekas, pecahan gelas, kaleng bekas, sampah dapur, dan lain-lain.

5
b. Sampah Cair: Sampah cair merupakan bahan cair yang tidak dibutuhkan
dan dibuang ke tempah sampah. Misalnya, sampah cair dari toilet, sampai
cair dari dapur dan tempat cucian.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah
1. Jumlah penduduk
2. Sistem pengumpulan atau pembuangan sampah yang dipakai
3. Pengambilan bahan-bahan yang ada pada sampah untuk dipakai kembali
4. Faktor geografis
5. Faktor waktu
6. Faktor sosial, ekonomi dan budaya
7. Musim hujan
8. Kebiasaan masyarakat
9. Kemajuan teknologi
10. Jenis sampah
(Chandra, 2012)
D. Dampak- Dampak Akibat Sampah

Pada umumnya sampah memberikan dampak buruk bagi masyarakat. Ada


tiga dampak sampah terhadap manusia dan lingkungannya:

1. Dampak Sampah Terhadap Kesehatan

Penanganan sampah yang tidak baik akan memberikan dampak buruk


bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Sampah tersebut akan berpotensi
menimbulkan bahaya bagi kesehatan, seperti:

a. Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga

6
meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang
memadai.
b. Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit)
c. Sampah beracun. Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000
orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi
oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh
pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan

Selain berdampak buruk terhadap kesehatan manusia, penanganan sampah


yang tidak baik juga mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan.

Seringkali sampah yang menumpuk di saluran air mengakibatkan aliran


air menjadi tidak lancar dan berpotensi mengakibatkan banjir. Selain itu,
sampah cair yang berada di sekitar saluran air akan menimbulkan bau tak
sedap.

Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau


dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit,
sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika.

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan
mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga
beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem
perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan
menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain
berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak.
Macam pencemarann perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya
terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia

7
dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan
berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. Bahan-bahan pencemar
yang masuk kedalam air tanah dapat muncul ke permukaan tanah melalui air
sumur penduduk dan mata air. Jika bahan pencemar itu berupa B3 (bahan
berbahaya dan beracun) mislnya air raksa (merkuri), chrom, timbale,
cadmium, maka akan berbahaya bagi manusia, karena dapat menyebabkan
gangguan pada syaraf, cacat pada bayi, kerusakan sel-sel hati atau ginjal.
Baterai bekas (untuk senter, kamera, sepatu menyala, jam tangan)
mengandung merkuri atau cadmium, jangan di buang disembarang tempat
karena B3 didalamnya dapat meresap ke sumur penduduk.

Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan


bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Pembakaran sampah dapat
meningkatkan karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2) nitrogen-
monoksida (NO), gas belerang, amoniak dan asap di udara. Asap di udara,
asap yang ditimbulkan dari bahan plastik ada yang bersifat karsinogen, artinya
dapat menimbulkan kanker, berhati-hatilah dalam membakar sampah.

3. Dampak Sampah Terhadap Sosial dan Ekonomi

Penanganan sampah yang tidak baik juga berdampak pada keadaan sosial
dan ekonomi. Beberapa diantaranya adalah:

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang


kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan
pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana.
2. Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan. Pengelolaan
sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan
masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara

8
langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak
langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).
3. Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan
akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan,
jembatan, drainase, dan lain-lain.
4. Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang
tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan
air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang
akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan
jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki.
E. Cara Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Sinjai

Untuk mengatasi permasalahan sampah, Pemkab Sinjai melalui Dinas


Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) mengajak masyarakat untuk
mengelola sampah secara mandiri.

Jika sampah dikelola dengan baik maka akan menghasilkan barang yang
bernilai ekonomis. Demikian sebaliknya jika sampah tidak bisa dikelola dengan
baik maka volume sampah akan semakin besar. Hal ini disampaikan oleh Kepala
DLHK Sinjai H. Muh. Ramlan Hamid saat ditemui di Ruang Kerjanya, Jumat
(11/2/2022).

“Sampah ini bisa menghasilkan energi baru dan pupuk ketika dikelola dengan
baik serta bisa bernilai ekonomis jika dilakukan pengolahan di tingkat rumah
tangga. Untuk itu kami harap warga bisa melakukan pengolahan sampah secara
mandiri, ” jelasnya.

9
Dijelaskan bahwa Pemerintah terus berupaya untuk mengurangi volume
sampah dengan pengelolaan sampah secara modern dan ramah lingkungan.

Salah satu upaya yang dilakukan dengan pemanfaatan sampah organik


menjadi kompos di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan di Tempat Pengelolaan
Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R), pengolahan limbah tahu/tempe
dengan menggunakan IPAL serta pemanfaatan bank sampah.

“Ini sudah menjadi program strategis dari Bapak Bupati yang tertuang dalam
RPJMD. Bagaimana pengolahan sampah bisa dimaksimalkan sehingga volume
sampah yang dibuang di TPA bisa berkurang, ” kata Ramlan.

Ramlan mengakui TPA yang berada di Tondong saat ini kapasitasnya hampir
penuh sehingga Pemkab Sinjai saat ini sementara mempersiapkan lokasi baru
untuk TPA yang lebih bagus dan representatif.

“Beberapa tahun kedepan TPA disana sudah over kapasitas sehingga kami
akan siapkan lahan baru yang lebih bagus. Beberapa tempat kita sudah lakukan
survei dan kita butuh luasnya sekitar 10 hektar,” tambahnya.(Tim Website)

F. Pengaruh Pengolahan Sampah Terhadap Masyarakat dan Lingkungan

Pengaruh yang baik:

1. Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa-rawa dan


dataran rendah
2. Sampah dapat dimanfaatkan untuk pupuk
3. Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah manjalani proses
pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah pengaruh
buruk sampah tersebut terhadap ternak

10
4. Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya tempat untuk berkembang
biaknya serangga atau binatang pengerat
5. Menurunkan insidensi kasus penyakit menular yang erat hubungannya dengan
sampah
6. Keadaan estetika lingkungan yang bersih menimbulkan kegairahan hidup
masyarakat
7. Keadaan lingkungan yang baik mencerminkan kemajuan budaya masyarakat.
8. Keadaan lingkungan yang baik akan menghemat pengeluaran dana kesehatan
suatu negara.

Pengaruh negatif

1. Pengaruh terhadap kesehatan


a. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai
tempat perkembangbiakan vektor penyakit
b. Insidensi penyakit DBD akan meningkat
c. Terjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah sembarangan
d. Gangguan psikosomatis, sesak nafas, insomnia, stress, dan lain-lain
2. Pengaruh terhadap lingkungan
a. Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang
b. Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menimbulkan bau
c. Pembakaran sampah menimbulkan pencemaran udara
d. Pembuangan sampah ke saluran air menyebabkan terganggunya aliran air
e. Jika musim hujan, sampah menumpuk dan menimbulkan banjir
f. Air banjir merusak fasilitas masyarakat.
3. Terhadap sosial, ekonomi dan budaya masyarakat

Pengelolaan sampah yang kurang baik mencerminkan sosial budaya


masyarakatnya

11
1. Menurunkan minat dan hasrat orang lain untuk berkunjung
2. Terjadinya perselisihan antara penduduk dengan pihak pengelola TPA
3. Angka kesakitan meningkat dan mengurangi hari kerja
4. Memerlukan dana yang besar jika lingkungan rusak untuk diperbaiki
5. Penurunan pemasukan daerah akibat penurunan kunjungan wisatawan
6. Penurunan mutu dan sumber daya alam
7. Penumpukkan sampah menyebabkan kemacetan lalu lintas
(Chandra, 2012)

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Banyak sekali sampah yang kita hasilkan setiap harinya,dan sampah-sampah
yang kita hasilkan tersebut sebagian besar di buang begitu saja. Terkadang kita tidak
pernah peduli dampak yang dapat ditimbulkannya terhadap lingkungan.
Sampah itu ada dalam bentuk dan sifat yang bermacam-macam. Kita harus
dapat mengelola sampah-sampah tadi dengan baik agar tidak menjadi masalah dalam
kehidupan kita. Setiap jenis sampah memiliki cara pengelolaan yang berbeda beda
sehingga kita harus mengerti cara mengelola masing-masing jenis sampah dengan
baik dan benar.
B. Saran
Marilah kita mulai untuk mengenal sampah lebih lanjut. Kita sebagai
mahasiswa harus bisa menyelesaikan masalah sampah yang ada di Indonesia. Jangan
biarkan sampah memberikan dampak buruk kepada kita karena kita hanya
membiarkannya tertumpuk saja. Paling tidak kita harus tetap membuang sampah
kepada tempat yang telah disediakan dan jangan membuang sampah di sembarang
tempat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Manto, Hidayah, Fenni. 2014. Pengolahan Smapah Padat. Palembang : Universitas


Negeri Sriwijaya

Hariza, Adnani. 2011. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha
Medika

Purwendro dan Nurhidayat. 2007. Mengolah Sampah Untuk Pupuk Organik. Jakarta:
PT Penebar Swadaya

Dewi, Trias. 2008. Penanganan dan Pengolahan Sampah. Jakarta: PT Penebar


Swadaya

Suryati. 2009. Bijak dan Cerdas Mengolah Sampah. Jakarta: PT Agromedia Pustaka

Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta

Chandra, Budiman. 2012. Pengantar kesling. Jakarta: EGC

Hasyim, Hamzah. 2010. Modul dasar-dasar kesehatan lingkungan. Palembang:


Universitas Negeri Sriwijaya

14

Anda mungkin juga menyukai