Anda di halaman 1dari 4

LK. 2.

2 PENETUAN SOLUSI
Nama Guru : VERA M. H RORING, S.Pd
Asal Institusi : SMP NEGERI 1 SINONSAYANG
LPTK : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Analisis Alternatif
No. Eksplorasi Alternatif Solusi Solusi yang Relevan Analisis Penentuan Solusi
Solusi
1. SUMBER KAJIAN LITERATUR Dari hasil kajian literatur dan wawancara - Guru harus menerapkan Dengan menerapkan model
JURNAL / ARTIKEL sebagai berikut ; model (PBL) sehingga (PBL) memberikan dampak di
Model Pembelajaran Higher Order Thinking Skill 1. Penerapan model Pembelajaran berbasis dapat meningkatkan sini tingkat keaktifan peserta
https://lenovoedvision.com/id/wp-content/uploads/sites/ Masalah(PBL) keaktifan peserta didik, didik akan lebih meningkat, dan
13/2022/02/Pembelajaran-Berorientasi-Higher-Order-Thinking- Kelebihan : Peserta didik dilatih untuk tujuan pembelajaran akang
Skills-HOTS.pdf - Penggunaan model pembelajaran berbasis selalu berpikir kritis dan tercapai dengan maksimal
masalah (PBL) dapat meningkatkan terampil dalam Disertai dengan LKPD sehingga
Ada 3 Model pembelajaran yang diharapkan bisa mengoptimalkan keaktifan peserta didik selama proses menyelesaikan suatu siswa akan lebih memahami
kemampuan berpikir tingkat tinggi para siswa. Ketiga model pembelajaran pada mata Pelajaran IPA permasalahan tentang materi konsep gaya
tersebut adalah: - Peserta didik dilatih untuk selalu berpikir magnet.
1. Model Pembelajaran Melalui Penyingkapan/Penemuan kritis dan terampil dalam menyelesaikan
(Discovery/Inquiry Learning), suatu permasalahan
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based - Agar dapat memicu adnya peningkatan
Learning/PBL), aktivitas dari peserta didik didalam kelas,
3. Model Pembelajaran Berbasis Projek (Project- based dengan pembelajaran sambil mempraktekkan
Learning/PJBL). - Kegiatan pembelajaran secara lebih
konduksif dan efektif, hal ini muncul karena
Adapun selain 3 model tersebut, rekan guru juga disarankan peserta didik diwajibkan untuk aktif
mengembangkan pembelajaran di kelas dengan menggunakan model
lain, seperti Cooperative Learning dengan berbagai metode seperti:
Jigsaw, Numbered Head Together (NHT), Make a Match, Think-
Pair-Share (TPS), dll.
https://www.rijal09.com/2018/11/model-model-pembelajaran- Kekurangan :
hots-higher-order-thinking-skill.html?m=1
- Masih ada beberapa peserta didik yang
Model-Model Pembelajaran HOTS (High Order Thinking Skill) tidak focus dalam proses pembelajaran
Implementasi Kurikulum 2013 menurut Permendikbud No. 22 berlangsung
Tahun 2016 tentang Standar Proses menggunakan 3 (tiga) model - Tidak semua materi pembelajaran IPA bisa
pembelajaran yang diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, menerapkan model PBL’
sosial serta mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model
tersebut adalah

1. Model Discovery/Inquiry Learning


Model pembelajaran penyingkapan/penemuan
(Discovery/inquiry Learning) adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada
suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila individu terlibat
terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan
beberapa konsep dan prinsip

2. Model Pembelajaran Problem-based Learning (PBL)


Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran
yang menggunakan berbagai kemampuan berpikir dari peserta
didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan nyata
untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan,dan
kontekstual

3. Model Pembelajaran Project-Based Learning


Model Project-based Learning adalah model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah,
dilakukan secara berkelompok/mandiri melalui tahapan ilmiah
dengan batasan waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah
produk untuk selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Kajian Literatur

1. Kurnia, R. E., Herawati, N., & Makmur. 2022. Penerapan


Problem Based Learning Untuk Keaktifan Peserta Didik
Pada Mata Pelajaran Kimia. Jurnal Pendidikan dan Profesi
Keguruan, 2 (1) : 100- 101.

1. Penggunaan model pembelajaran yang sesuai oleh guru dapat


menciptakan suatu proses belajar mengajar yang efektif serta
peserta didik dapat berperan aktif selama pembelajaran
berlangsung (Kurnia, R. E., dkk, 2022 : 100).
2. Model pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan
dengan materi yang akan diajarkan supaya pelajaran itu bisa
dipahami, diterima dan diaplikasikan dengan benar pada
peserta didik melalui kegiatan belajar mengajar (Kurnia, R. E.,
dkk, 2022 : 100).
3. Penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai oleh guru
menjadi pemicu kurang aktifnya peserta didik selama proses
pembelajaran Kimia berlangsung. Oleh karena itu, guru perlu
menggunakan
model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan
peserta didik (Kurnia, R. E., dkk, 2022 : 100).

WAWANCARA

1. Kepala Sekolah (Hanny F. Mamesah, S.Pd.,MAP

- Siswa kesulitan menyelesaikan soal-soal yang HOTS


- Siswa masih belum terbiasa menganalisis soal-soal HOTS
- Guru harus selalu memberikan soal-soal HOTS
- Dan guru harus menggunakan model dan media yang sesuai
dengan materi pembelajaran yang ada.

2. Guru (Mauren Tangkilisan S.Kom)

Kemampuan HOTS pada siswa masih rendah karena dilihat dari


hasil akhir pembelajaran siswa, atau siswa menyelesaikan soal-
soal HOTS yang di berikan oleh guru itu masih belum
maksimal. Hal ini dapat dicapai apabila sebagai guru benar-benar
memberikan pembelajaran HOTS yang sesuai dengan memakai
model pembelajaran yang relevan. Model yang ada bisa saja
PBL, PJBL, DL, dll. dan juga di tunjang dengan media yang ada
seperti Video, Ice Board

3. Teman sejawat (Baru Yacub S.Pd)

Pada akhirnya pembelajaran HOTS unjung-ujungnya adalah


penilaiannya atau assessmennya. Tapi juga di tunjang dengan
adanya praktek dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai