BAB II - Rev 12 Jan 23
BAB II - Rev 12 Jan 23
PENDAHULUAN
2.1 TUMOR
2.1.1 Definisi Tumor Abdomen
Tumor abdomen adalah suatu massa yang padat dengan ketebalan yang
berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang yang mengalami
transformasi dan tumbuh secara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel
normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan
strukturnya. Kelainan ini dapat meluas ke retroperitonium, dapat terjadi
obstruksi ureter atau vena kava inferior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi
dan menentukan struktur yang dibungkusnya tetapi tidak menginvasinya
(Baig 2022).
Tumor intra abdomen antara lain tumor hepar, tumor limpa, tumor
lambung atau usus halus, tumor kolon, tumor ginjal (hipernefroma), tumor
pankreas. Pada anak-anak dapat terjadi tumor ginjal (Oswari, 2014).
Tumor/kanker adalah suatu penyakit yang bersifat tidak menular, atau NCD
(Non communicable diseases) yang menjadi penyebab kematian terbesar
manusia diseluruh dunia apabila tidak segara dilakukan tindakan. Sampai
saat ini, tumor merupakan salah satu masalah kesehatan di dunia termasuk
Indonesia (Oswari, 2014).
2. Hormon
Hormon dapat merupakan promoter kegananasan.
4. Parasit
Parasit schistosoma hematobin yang mengakibatkan karsinoma
planoseluler.
2.1.4 Patofisiologi
Menurut Sjamsuhidajat (2010) Tumor adalah proses penyakit yang
bermula ketika sel abnormal di ubah oleh mutasiganetic dari DNA seluler, sel
abnormal ini membentuk kolon dan berpopliferasi secara abnormal,
mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar
seltersebut. Sel-sel neoplasma mandapat energi terutama dari anaerob
karenakemampuan sel untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai
enzim yang lengkap untuk oksidasi. Susunan enzim sel uniform sehingga
lebih mengutamakan berkembang baik yang membutuhkan energi unruk
anabolisme daripada untuk berfungsi yang menghasilkan energi dengan jalan
katabolisme. Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan- bahan untuk
membentuk protioplasma dan energi, antara lain asam amino. Sel-sel
neoplasma dapat mengalahkan sel-sel normal dalam mendapatkan bahan-
bahan tersebut.(Sadariah. 2019).
Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri- ciri invasi, dan
terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel- sel tersebut menginfiltrasi
jaringan sekitar dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh
darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain
dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian
tubuh yang lain. Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti
yang telah digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan
penyebab tunggal : tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas
denagn penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda.
(Smelstzer, Suzanne C.2016).
2.1.5 Klasifikasi
Dewasa :
1) Tumor hepar
2) Tumor limpa / lien
3) Tumor lambung dan usus halus
4) Tumor colon
5) Tumor ginjal (hipernefroma)
6) Tumor pankreas
Anak-anak
1) Tumor wilms (ginjal)
Tumor abdomen merupakan salah satu tumor yang sangat sulit untuk
dideteksi. Berbeda dengan jenis tumor lainnya yang mudah diraba ketika
mulai mendesak jaringan di sekitarnya.Hal ini disebabkan karena sifat
rongga tumor abdomen yang longgar dan sangat fleksibel. Tumor abdomen
bila telah terdeteksi harus mendapat penanganan khusus. Bahkan, bila perlu
dilakukan pemantauan disertai dukungan pemeriksaan secara intensif. Bila
demikian, pengangkatan dapat dilakukan sedini mungkin (Oswari, 2012).
Biasanya adanya tumor dalam abdomen dapat diketahui setelah perut
tampak membuncit dan mengeras. Jika positif, harus dilakukan pemeriksaan
fisik dengan hati-hati dan lembut untuk menghindari trauma berlebihan yang
dapat mempermudah terjadinya tumor pecah ataupun metastasis. Dengan
demikian mudah ditentukan pula apakah letak tumornya intraperitoneal atau
retroperitoneal. Tumor yang terlalu besar sulit menentukan letak tumor secara
pasti. Demikian pula bila tumor yang berasal dari rongga pelvis yang telah
mendesak ke rongga abdomen.
Berbagai pemeriksaan penunjang perlu pula dilakukan, seperti
pemeriksaan darah tepi, laju endap darah untuk menentukan tumor ganas atau
tidak. Kemudian mengecek apakah tumor telah mengganggu sistem
hematopoiesis, seperti pendarahan intra tumor atau metastasis ke sumsum
tulang dan melakukan pemeriksaan USG atau pemeriksaan lainnya.
Menurut (Sjamsuhidajat, 2010). Tanda dan Gejala yang di temukan
pada pasien:
1) Hiperplasia.
2) Konsistensi tumor umumnya padat atau keras.
3) Tumor epitel biasanya mengandung sedikit jaringan ikat, dan apabila
tumor berasal dari masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat
elastis kenyal atau lunak.
4) Kadang tampak Hipervaskulari di sekitar tumor.
5) Bisa terjadi pengerutan dan mengalami retraksi.Edema sekitar tumor
disebabkan infiltrasi ke pembuluh limfa.
6) Konstipasi.
7) Nyeri.
8) Anoreksia, mual, lesu.
9) Penurunan berat badan.
10) Pendarahan
2.2 LAPARATOMI
2.2.1 Definisi
Laparotomi adalah pembedahan yang dilakukan pada usus
akibat terjadinya perlekatan ususdan biasanya terjadi pada usus
halus. (Arif Mansjoer, 2010). Laparatomi adalah pembedahan perut,
membuka selaput perut dengan operasi. (Lakaman2011)
2.2.2 Etiologi
Etiologi sehingga dilakukan laparatomi adalah karena
disebabkan oleh beberapa hal(Smeltzer, 2012) yaitu:
1) Trauma abdomen (tumpul atau tajam).
2) Peritonitis.
3) Perdarahan saluran cerna.
4) Sumbatan pada usus halus dan usus besar.
5) Massa pada abdomen
2.2.3 Jenis Laparatomi
1) Mid – line incision
2) Paramedian, yaitu ; sedikit ke tepi dari garis tengah (± 2,5
cm), panjang (12,5 cm)
3) Transverse upper abdomen incision, yaitu : insisi di bagian
atas colesistotomy dan splenektomy.
4) Transverse lower abdomen incision, yaitui; insisi melintang
di bagian bawah ± 4 cm diatas anterior spinaliliaka
2.2.4 Manisfestasi Klinis
1) Nyeri tekan
2) Perubahan tekanan darah , nadi dan pernafasan
3) Kelemahan
4) Ganguan integumen dan jaringan subkutan
5) Konstipasi
6) Mual dan muntah, anoreksia
2.2.5 Komplikasi
1) Gangguan perfusi jaringan, sehubungan dengan
tromboplebitis. Tromboplebitis post operasi biasanya timbul
7-14 hari setelah operasi. Bahaya besar tromboplebitis timbul
bila darah tersebutlepas dari dinding pembuluh darah vena
dan ikut aliran darah sebagai emboli ke paru-paru, hati,dan
otak. Pencegahan tromboplebitis yaitu latihan kaki, ambulasi
dini post operasi.
2) Infeksi, infeksi luka sering muncul pada 36-46 jam pasca
operasi. Organisme yang paling seringmenimbulkan infeksi
adalah stapilococus aurens, organisme gram positif.
Stapilococusmengakibatkan peranahan. Untuk menghindari
infeksi luka yang paling penting adalah perawatan luka
dengan memperhatikan aseptik dan antiseptik
3) Kerusakan integritas kulit sehubungan dengan dehisensi luka
atau eviserasi
4) Ventilasi paru tidak adekuat
5) Gangguan kardiovaskuler: hipertensi, aritmia jantung.
6) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit.
7) Gangguan rasa nyaman dan kecelakaan.(Arif Mansjoer,
2012).
2.3 NYERI
2.3.1 Definisi Nyeri
Nyeri merupakan pengalaman manusia yang paling kompleks
serta ialah fenomena yang dipengaruhi oleh hubungan antara
emosi, prilaku, kognitif serta faktor-faktor sensori fisiologi. Nyeri
menjadi suatu sensori subjektif serta pengalaman emosional yang
tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang
aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian-
kejadian yang dilukiskan dengan istilah kerusakan.
Nyeri ini hanya bisa dirasakan di diri seseorang tanpa dapat
dirasakan oleh orang lain, serta mencakup akan pola fikir,
aktifitas seseorang secara langsung, dan juga perubahan hidup
seseorang. Nyeri juga merupakan tanda dan gejala penting yang
dapat menunjukkan telah terjadinya gangguan secara fisiologis.
Nyeri merupakan hal yang kompleks, banyak faktor yang
mempengaruhi pengalaman seseorang terhadap nyeri.(Faisol,
2022).
Gambar. 2.3
The Set Up
2) The Tune-in
Untuk masalah fisik, melakukan tune-in dengan cara
merasakan rasa sakit yang dialami, lalu mengarahkan pikiran
ke tempat rasa sakit, dibarengi dengan hati dan mulut
mengatakan : “Ya Allah saya ikhlas, saya pasrah…” atau
“Ya Allah saya ikhlas menerima sakit saya ini, saya
pasrahkan kepada-Mu kesembuhan saya”.
3) The Tapping
Tapping adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada
titik-titik tertentu di tubuh, sambil terus melakukan tune-in.
Titik ini adalah titik-titik kunci dari the major energy
meridians, yang jika kita ketuk beberapa kali akan berdampak
pada ternetralisasirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang
dirasakan karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal
dan seimbang kembali.
Tabel. 2.1
The Tapping
2. EB = Eye Brow
Pada titik permulaan alis mata
6. Ch = Chin
Di antara dagu dan bawah bibir
7. CB = Collar Bone
Di ujung tempat bertemunya tulang
dada, collar bone dan tulang rusuk
pertama
9. BN = Bellow Nipple
2,5 cm di bawah puting susu (pria)
atau di perbatasan antara tulang
dada dan bagian bawah payudara
12. TH = Thumb
Ibu jari disamping luar bagian
bawah kuku
Gambar 2.4
The Tapping