Anda di halaman 1dari 18
BAB II Mengenal Perkembangan Peserta Didik Sebagai Subjek Belajar A. Peserta Didik sebagai Subjek Belajar Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Selain itu pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia beriman dan bertaqva terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dibutuhkan sebuah strategi pembelajaran yang lebih inovatif, sehingga proses belajar mengajar lebih terarah. Karena dengan pendidikan yang bermutu akan memberikan hasil (output) yang lebih berkwalitas, yang siap menghadapi masa depan. Oleh karena itu seorang pendidik, guru senantiasa dituntut untuk mampu menciptakan ~35~ © Dipindai dengan CamScanner iklim belajar mengajar yang kondusif serta dapat memotivasi siswa dalam belajar mengajar yang akan berdampak positif dalam pencapaian prestasi hasil belajar secara optimal. Berbagai komponen yang sangat terkait dalam mewujudkan iklim belajar mengajar yang kondusif, di antaranya penggunaan strategi pembelajaran yang sesuai dengan proses belajar mengajar. Untuk menciptakan strategi pembelajaran yang efektif tergantung pada kondisi masing-masing unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar secara faktual, sepert kemampuan siswa, kemampuan guru, sifat materi, sumber belajar, media pengajaran, faktor logistik, tujuan yang ingin dicapai. Bahwasanya strategi-strategi dalam mengajar banyak sekali. Namun tidak ada satu strategi belajar mengajar yang sama untuk satu mata pelajaran yang sama di semua sekolah, bahkan untuk mata pelajaran yang sama di sekolah yang sama dan di kelas yang sama pada semester yang berbeda. Untuk itu kreatifitas guru dalam mengajar sangat dibutuhkan. Guru memerlukan wawasan yang luas dan teruji tentang kemungkinan-kemungkinan strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Perumusan tujuan yang digunakan dalam pembelajaran adalah untuk mengetahui bagaimana tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus bagi semua mata pelajaran yang ditujukan kepada peserta didik tentang bagaimana pertumbuhan dan perkembangannya sebagai subjek belajar di dunia pendidikan. ~36~ © Dipindai dengan CamScanner Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua istilah yang senantiasa digunakan secara bergantian. Sekalipun keduanya dapat dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya, namun saling berhubungan satu dengan Jlainnya, tidak bisa dipisah-pisah. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat pada waktu yang normal. | Menyangkut terjadinya -— peningkatan _—perubahan kuantitatif dari ukuran dan struktur biologis dipahami sebagai pertumbuhan proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Hasil pertumbuhan antara lain bertambahnya ukuran kuantitatif badan anak, seperti berat, panjang, dan kekuatannya. Begitu pula pertumbuhan akan mencakup perubahan yang semakin sempurna pada sistem jaringan saraf dan perubahan-perubahan struktur jasmani lainnya. Dengan demikian, pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses perubahan dan pematangan fisik. Pertumbuhan jasmani berakar pada organisme yang selalu berproses untuk menjadi besar. Pertumbuhan jasmaniah ini dapat diteliti dengan mengukur berat, panjang, dan lingkaran seperti lingkar kepala, lingkar dada, Tingkar pinggul, lingkar Tengan dan Jain-lain. Dalam pertumbuhannya, setiap bagian tubuh ~37~ © Dipindai dengan CamScanner mempunyai perbedaan tempo kecepatan. Misalnya, pertumbuhan alat kelamin berlangsung paling lambat pada masa anak-anak tetapi mengalami percepatan pada masa pubertas. Sebaliknya, pertumbuhan susunan saraf pusat berlangsung pada akhir masa anak-anak dan berhenti pada masa pubertas. Perbedaan kecepatan masing-masing bagian tubuh mengakibatkan adanya perbedaan keseluruhan proporsi tubuh dan juga menimbukan perbedaan dalam fungsinya. Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman, bekerja dalam suatu proses perubahan yang berkenaan dengan aspek-aspek fisik dan psikhis atau perubahan tingkah Taku dan kemampuan sepanjang proses perkembangan individu mulai dari masa konsepsi. Perubahan-perubahan yang meliputi aspek fisik maupun psikis dapat dikategorikan menjadi empat yaitu: (1) perubahan dalam ukuran; (2) perubahan dalam perbandingan; (3) berubah untuk mengganti hal-hal yang Jama; dan (4) berubah untuk memperoleh hal-hal yang baru. Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner pada tahun 1957 (Sunarto, dkk, 1994: 31)" yang menjelaskan bahwa "“perkembangan sejalan dengan prinsip orthogenetis, berlangsung dari keadaan global dan kurang berdeferensiasi sampai ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan 2 Sunarto, H. Dan B. Agung Hartono, 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:Rineka Cipta ~38~ © Dipindai dengan CamScanner ‘integrasi meningkat secara bertahap". Konsep perkembangan itu mengandung unsur keseluruhan (totalitas) dan berkesinambungan yang berlangsung secara bertahap. Selanjutnya Libert, Paulus dan Stauss (Singgih, 1990: 31)” merumuskan arti perkembangan yaitu: "perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan". Selain itu perkembangan proses perubahan terjadi akibat dari pengalaman. Sedangkan sifat-sifat yang khas mengenai gejala-gejala psikologis yang menampak pun dicerminkan dari perkembangan. Soesilo Windradini (1995: 2)" — menyatakan bahwa perkembangan individu tidak berlangsung secara otomatis, tetapi perkembangan tersebut sangat bergantung pada beberapa faktor, yaitu: (1) heriditas, (2) lingkungan, (3) kematangan fisik dan psikis, dan (4) aktivitas anak sebagai subyek bebas yang berkemauan, dalam arti anak bisa mengadakan seleksi, bisa menolak dan menyetujui serta mempunyai emosi. Perubahan dalam perkembangan bertujuan untuk memperoleh penyesuaian diri terhadap lingkungan di mana ia hidup. Untuk mencapai tujuan maka realisasi diri “aktualisasi diri" sangat penting perannya. Realiasasi diri memainkan peran penting dalam kesehatan mental, maka seseorang yang berhasi7 menyesuaikan diri dengan baik secara pribadi dan sosial 2 Singgih D, dan Ny. Singgih D. Gunarso, Psikologi untuk Membimbing, Jakarta : PT. BPK Gunung Mulia, 2000. 2Soesilo Windradini dan Suwandi, Iksan. 1995. Perkembangan Peserta Didik.Malang: FIP TKIP MALANG. ~39~ © Dipindai dengan CamScanner mempunyai kesempatan dalam — mengungkapkan = minat_— dan keinginannya sebagai cara untuk kepuasan diri. Tetapi pada saat yang sama harus menyesuaikan dengan standar-standar yang diterima. Kurangnya kesempatan berdampak pada kekecewaan dan sikap-sikap negatif terhadap orang lain dan bahkan terhadap kehidupan pada umumnya. Perubahan-perubahan baik fisiologis maupun psikologis tidak semua orang menyadarinya, kecuali terjadinya perubahan itu secara mendadak, cepat, dan mempengaruhi pola kehidupan mereka. Suatu bukti hampir semua orang takjub terhadap masa pubertas, pertumbuhan melonjak dari akhir masa kanak-kanak ke awal masa remaja. Sama halnya dengan usia Janjut ketika proses penuaan terus berlangsung seseorang telah menyadari bahwa kesehatan mulai “berkurang” dan pikiran mulai “mundur” sehingga perlu ada penyesuaian baru terhadap perubahan dalam pola kehidupan mereka. Dengan mempelajari perkembangan peserta didik akan memperoleh beberapa keuntungan. Pertama, mengetahui tentang ekspestasi nyata tentang anak dan ramaja. Dari psikologi perkembangan diketahui pada umur berapa anak mulai berbicara dan mulai mampu berfikir abstrak. Disamping itu akan diketahui pula pada umur beberapa anak tertentu yang akan memperoleh keterampilan prilaku pada emosi khusus. Kedua, pengetahuan tentang psikologi perkembangan anak membantu memudahkan untuk merespons sebagaimana mestinya pada prilaku tertentu dari ~40~ © Dipindai dengan CamScanner seorang anak. Bila seorang anak dari Taman Kanak-kanak tidak mau sekolah lagi karena diganggu temannya, apakah yang harus dilakukan oleh guru dan orang tuanya? Bila anak selalu ingin merebut mainan dari temannya, apakah dibiarkan saja? Psikologi perkembangan akan membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dan menunjukan sumber-sumber jawaban serta pola-pola anak mengenai pikiran, perasaan dan prilakunya. Ketiga, pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mengenali berbagai penyimpangan dari perkembangan yang normal. Keempat, dengan mempelajari perkembangan anak akan membantu memahami iri sendiri. B. Ciri-ciri Perkembangan Peserta Didik Untuk memahami tentang ciri-ciri perkembangan peserta didik, di mulai dengan pemahaman tentang peserta didik/anak. Anak adalah makhluk hidup (organisme) yang utuh, yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam diri anak. Wahab (1999): memandang konsep anak sebagai suatu totalitas sekurang-kurangnya mengandung 3 pengertian, yakni: 2*Abdul Wahab, Solichin, 1999. Ekonomi Politik Pembangunan; Bisnis Indonesia Era Orde Baru dan Ditengah Krisis Moneter, PT Danar Wijaya Brawijaya University Press ~41~ © Dipindai dengan CamScanner 1. Anak adalah makhluk hidup (organisme) yang merupakan suatu kesatuan dari keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak, 2. Dalam kehidupan dan perkembangan anak yang saling terjalin satu sama lain, 3. Anak berbeda dari orang dewasa, bukan sekedar fisik, tetapi secara keseluruhan. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa adanya keterjalinan yang kuat antara satu aspek dengan aspek Jainya, maka sebagai pendidik harus dapat memahami dengan baik. Misalnya anak yang mengalami gangguan fisik akan mengakibatkan gangguan psikis. Misalnya anak yang sakit fisik ( sakit gigi, sakit kepala dapat menimbulkan kurang konsentrasi, cemas dan marah. Sebaliknya gangguan psikis akan mengakibatkan gangguan Fisik (psikosomatik, seperti magh, bronchitis). Demikian juga apabila anak merasa terganggu salah satu anggotanya, misalnya anak yang cacat dapat menyebabkan malu, rendah diri. Anak yang dimarahi oleh orang tuanya dapat menghilankan selera makan, guru yang mempermalukan anak dihadapan teman-temannya, mukanya akan menjadi merah dan lain-lain. Oleh sebab itu, baik guru ataupun orang tua hendaklah bijaksana dalam menghadapi anak, janganlah memukul anak jika dia tidak mau belajar, bekerja dan sebagainya. Tetapi perlakukanlah anak dengan cara yang wajar agar dia berkembang dengan baik, karena terganggunya salah satu aspek pada ~42~ © Dipindai dengan CamScanner organisme, perkembangannya juga akan terganggu, karena adanya keterkaitan dan keterpaduan yang kuat dalam proses kehidupan anak. Ada beberapa ciri atau prinsip dalam belajar menurut Paul Suparno (1997: 21)* yaitu: a) Belajar berarti mencari makna. Diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. b Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus. © Belajar adalah bukan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri. d) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. e Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses jinteraksi dengan bahan yang telah dipelajari. Orang yang memiliki ciri-ciri belajar berarti telah mengalami proses pembelajaran yang tidak terlepas dari fungsi dan peran guru. Proses belajar mengajar merupakan kesatuan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar karena dalam proses belajar mengajar akan selalu melibatkan serangkaian perbuatan guru dan siswa 2 Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta : Kanisius. ~43~ © Dipindai dengan CamScanner atas dasar hubungan timbal balik untuk mencapai tujuan tertentu. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan pokok dalam proses pendidikan di sekolah. Berhasil atau tidaknya pendidikan bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Perilaku yang kompleks yang menarik minat para ahli psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dan kepribadian) mendapat pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktor Vingkungan maupun keturunan (genetik). 1) Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan manusia merupakan perubahan_fisik menjadi lebih besar dan lebih panjang, dan prosesnya terjadi sejak manusia belum lahir, setelah lahir hingga ia dewasa. Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan awal terbentuknya organ-organ tubuh dan tersusunnya jaringan saraf yang membentuk sistem yang Tengkap. Pertumbuhan fisik manusia setelah lahir merupakan kelanjutan pertumbuhan sebelum lahir. Proses pertumbuhan fisik manusia berlangsung sampai masa dewasa. Selama tahun pertama dalam pertumbuhannya, ukuran panjang badannya akan bertambah sekitar sepertiga dari panjang badan semula dan berat badannya akan bertambah menjadi sekitar tiga kalinya. Sejak lahir hingga dengan umur 25 tahun, perbandingan ~44~ © Dipindai dengan CamScanner 2) 3) ukuran badan manusia, dari pertumbuhan yang kurang proporsional pada awal terbentuknya manusia (kehidupan sebelum lahir atau prenatal) sampai dengan proporsi yang ideal di masa dewasa. Pertumbuhan fisik, baik secara langsung maupun tidak Jangsung akan mempengaruhi prilaku anak sehari-hari. Secara Jangsung pertumbuhan fisik seorang anak akan menentukan keterampilan anak dalam bergerak. Secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fungsi_—s fisik = akan memepengaruhi bagaimana anak itu memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain. Kecerdasan (Intelek) Intelek merupakan kata lain pikir, berkembang sejalan dengan pertumbuhan syarat otak. Karena pikir pada dasarnya menunjukkan fungsi_otak, = maka_~— kemampuan ‘intelektual yang lazim disebut dengan istilah kemampuan berpikir, dipengaruhi oleh kematangan otak yang mampu menunjukkan fungsinya secara baik. Temperamen (Emosi) Rasa dan perasaan merupakan salah satu potensi yang khusus dimiliki oleh manusia. Dalam hidupnya atau dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia, banyak hal yang dibutuhkannya. Kebutuhan setiap orang dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan-kebutuhan itu ada yang primer ~45~ © Dipindai dengan CamScanner 4 5. ) yang harus segera dipenuhi kebutuhannya dan kebutuhan sekunder yang yang pemenuhannya dapat ditangguhkan. Jika kebutuhan primer tidak segera dipenuhi maka seseorang akan merasa kecewa dan sebaliknya. Maka temperamen adalah gaya atau perilaku karakteristik individu dalam merespon. Bahasa Fungsi bahasa adalah untuk komunikasi. Setiap orang senantiasa berkomunikasi dengan dunia sekitarnya, dengan orang-orang di sekitarnya. Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi dapat diartikan tanda, gerak dan suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain. Bicara adalah bahasa suara, bahasa lisan. Bakat Khusus Bakat merupakan kemampuan tertentu atau khusus yang dimiliki oleh seorang individu yang hanya dengan rangsangan atau sedikit latihan, kemampuan itu dapat berkembang dengan baik. Di dalam definisi bakat yang dikemukakan Guilford (Sumadi: 1984), bakat mencakup tiga dimensi yaitu: dimensi perseptual, dimensi psikomotor dan dimensi intelektual. Seseorang yang memiliki bakat akan lebih cepat dapat diamati, sebab kemampuan yang dimiliki akan berkembang dengan pesat dan menonjol. Bakat khusus merupakan salah satu kemampuan untuk bidang tertentu seperti dalam bidang seni, olah raga ataupun keterampi lan. ~46~ © Dipindai dengan CamScanner 6) Sikap, Nilai dan Moral Sikap, nilai dan moral adalah bagian dari ke tiga ranah pembelajaran yaitu. — penguasaaan _pengetahuan (kognitif), penguasaaan nilai dan sikap (afektif) dan penguasaan psikomorik. Semakin tumbuh dan berkembang fisik dan psikis manusia, manusia mulai diperkenalkan terhadap nilai-nilai, ditunjukkan hal-hal yang boleh dan hal-hal yang tidak boleh, yang harus dilakukan dan yang dilarang. Menurut Piaget, pada awal pengenalan nilai dan prilaku serta tindakan itu masih bersifat “paksaan". Akan tetapi sejalan dengan perkembangan jinteleknya berangsur-angsur manusia mulai berbagai ketentuan yang berlaku di dalam keluarga dan semakin lama semakin luas sampai dengan ketentuan yang berlaku di dalam masyarakat dan Negara. 7) Interaksi keturunan dan lingkungan dalam perkembangan Keturunan dan Vingkungan berjalan bersama atau bekerja sama dan menghasilkan individu dengan kecerdasan, tempramen tinggi dan berat badan, minat yang khas. Pengaruh Tingkungan bergantung pada karakteristik genetik, keduanya terdapat interaksi. Pengaruh genetik terhadap kecerdasan terjadi pada awal perkembangan anak dan berlanjut terus sampai dewasa. Diketahui pula bahwa dengan dibesarkan pada keluarga yang sama dapat terjadi perbedaan kecerdasan ~47~ © Dipindai dengan CamScanner secara individual dengan variasi yang kecil pada kepribadian dan minat. Salah satu alasan terjadinya hal itu ialah mungkin karena keluarga mempunyai penekanan yang sama kepada anak-anaknya berkenaan dengan perkembangan kecerdasan yaitu dengan mendorong anak mencapai tingkat tertinggi. C. Pengembangan Belajar sesuai Perkembangan Peserta Didik Faktor kesuksesan seorang anak di masa depan ditentukan oleh bagaimana perkembangan seluruh aspek dirinya, yaitu perkembangan fisik, kognitif/intelektual, emosi, dan spiritual yang berkembang secara optimal. Walaupun secara garis besar, garis hidup manusia ditentukan oleh kedua faktor, yaitu faktor hereditas dan Jingkungan tetapi akan Jebih mudah untuk berkonsentrasi kepada faktor lingkungan karena secara langsung memiliki konsekuensi praktis pada pola pengasuhan dan pendidikan anak. Sementara, faktor hereditas cukup untuk kajian awal tentang potensi dasar seseorang dan untuk menelusuri berbagai faktor hereditas yang negatif. Pengaruh Faktor hereditas pada manusia berhenti sesaat setelah peristiwa konsepsi terjadi. Setelah itu, faktor Jingkunganlah yang secara dominan dan ~ 48 ~ © Dipindai dengan CamScanner aktual mempengaruhi seluruh aspek kemanusiaan. Faktor hereditas hanya memberi modal dasar saja. Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampuan (ski77) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Di sini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang berkembang sedemikian rupa__perkembangan _emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan Vingkungannya. Aspek-aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi secara berhasi1 dengan situas baru atau Jingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu berinteraksi dengan Jlingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang Jain. Moralitas merupakan kemauan untuk menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan kepercayaan yang dianut oleh individu. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, banyak sekali masalah yang dihadapi oleh seorang guru terutama dalam ~49~ © Dipindai dengan CamScanner menghadapi anak yang kurang memperhatikan pelajaran dan masalah yang ada pada diri siswa atau kesulitan dalam dirinya sehingga dapat berhasil belajar. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kesatuan yang dari dua kegiatan yang yang searah. Kegiatan belajar adalah kegiatan yang primer dalam kegiatan belajar mengajar tersebut, sedangkan kegiatan mengajar merupakan kegiatan sekunder. Sekunder yang dimaksudkan untuk dapat terjadi kegiatan belajar yang optimal. Situasi yang dapat memungkinkan terjadinya kegiatan belajar yang optimal adalah suatu situasi di mana siswa dapat berinteraksi dengan guru atau bahkan pembelajaran di tempat tertentu yang telah diatur untuk mencapai tujuan. Selain itu situasi tersebut dapat lebih mengoptimalkan kegiatan belajar bila mengunakan metode atau media yang tepat. Untuk mengetahui keefektifan kegiatan belajar dan pembelajaran maka diadakan evaluasi. Secara umum pembelajaran dapat diartikan sebagai proses perubahan dan jinteraksi dengan JVingkungan untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan spritual. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjanah (2004:28)” yaitu: Belajar adalah suatu proses yang di tandai dengan adanya suatu perubahan pada diri seseorang. Perubahan suatu hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, sikap, 27 Nana Sudjana, (2004). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. ~50~ © Dipindai dengan CamScanner tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kemampuan daya reaksi, daya penerimaan dan aspek yang ada pada individu. Belajar merupakan proses internal yang kompleks, yang mana dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental yang meliputi ranah-ranah kognitif, efektif, dan psikomotorik. Proses belajar yang mengaktualisasikan ranah-ranah tersebut tertuju pada bahan belajar tertentu. Dimana belajar merupakan suatu aktifitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi dalam ingkungan yang menghasilkan perubahan- peruabahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan nilai sikap. Dapat ditandai bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang melibatkan beberapa komponen-komponen yang membentuk kegiatan belajar mengajar, antara lain: a) Siswa, seorang yang bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. b) Guru, yakni seorang yang bertindak sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar, katalisator kegiatan belajar mengajar, dan peranan lainya = yang_~—smemungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. c) Tujuan, pernyataan perubahan perilaku yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Perubahan perilaku tersebut mencangkup perubahan kognitif, psikomotorik, dan efektif. ~S51~ © Dipindai dengan CamScanner d) e) f) 9) Isi pelajaran, yakni segala informasi yang berupa fakta, prinsip dan konsep yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Metode, yakni cara yang teratur untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapat informasi dari orang lain, dimana informasi tersebut dibutuhkan mereka untuk mencapai tujuan. Media, bahan pembelajaran dengan atau tanpa peralatan yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada para siswa agar mereka dapat mencapai tujuan. Evaluasi, cara tertentu yang digunakan untuk menilai suatu proses dan hasilnya. ~52~ © Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai