Secara sederhana, bangun datar kongruen adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan dua objek bangun
datar yang sama persis. Baik secara ukuran, sudut, ataupun sifat. Sebagai contoh, dua buah segitiga baru bisa
dikatakan kongruen jika memiliki sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut-sudut yang bersesuaian
sama besar sehingga memiliki ukuran yang sama persis.
Dalam matematika, tanda kongruen dilambangkan dengan simbol "≡" atau “≅" yang disebut “tanda sama dengan
garis ganda”. Tanda ini artinya bahwa dua objek tersebut memiliki kesamaan yang sama persis.
Penerapan kongruen dalam kehidupan sehari-hari adalah saat membuat jendela atau pintu rumah. Lubang
jendela harus kongruen dengan daun jendela. Sehingga, daun jendela dapat terpasang dengan tepat dan rapi.
Pengertian Kesebangunan
Kesebangunan adalah istilah yang digunakan bila dua objek tersebut memiliki proporsi yang mirip satu sama lain.
Jika dua bangun memiliki bentuk yang sama dan ukuran yang berbeda-beda maka dapat dikatakan sebangun.
Jika menggunakan contoh segitiga, maka segitiga yang sebangun memiliki sudut dengan besaran yang sama.
Dan ketiga sisinya bersesuaian dengan perbandingan yang sama.
Dalam matematika, kesebangunan ditandai dengan simbol “≈” yang dibaca sebagai “sebangun dengan”. Tanda
ini menunjukkan kalau dua objek tersebut merupakan objek yang sebangun.
Penerapan kesebangunan dalam kehidupan sehari-hari adalah saat pembuatan maket atau miniatur. Biasanya,
miniatur dibuat dengan perbandingan skala yang lebih kecil. Misalnya maket 1:16 atau 1:100 dari ukuran aslinya.
Jawaban : D
Pembahasan:
Dua segitiga sama kaki belum tentu sebangun, meskipun perbandingan kakinya sama belum tentu besar sudutnya
sama.
Dua jajaran genjang maupun belah ketupat belum tentu sebangun, meskipun perbandingan sisi yang bersesuaian
sama belum tentu besar sudutnya sama.
Dua segitiga sama sisi pasti sebangun, karena perbandingan sisi yang bersesuaian dan sudutnya sama.
2. Jika dua buah trapesium pada gambar di bawah sebangun, maka nilai x adalah ….
A. 22,4
B. 8,75
C. 2,86
D. 5,75
Jawaban : B
Pembahasan:
3. Panjang bayangan pohon oleh sinar matahari adalah 15 m. Pada tempat dan saat yang sama tiang bendera
sepanjang 3 m memiliki panjang bayangan 6 m. Tinggi pohon adalah ….
A. 6 m
B. 7,5 m
C. 8,5 m
D. 9 m
Jawaban : B
Pembahasan
4. Pada layar televisi panjang sebuah mobil adalah 14 cm dan tingginya 4 cm. Jika tinggi sebenarnya adalah 1 m,
maka panjang mobil sebenarnya adalah ….
A. 3 m
B. 3,5 m
C. 4 m
D. 4,5 m
Jawaban : B
Pembahasan
Segitiga ABC siku-siku di B. Jika AD = 3 cm, DB = 2 cm dan BC = 4 cm, maka panjang DE adalah ….
A. 2,4 cm
B. 6,7 cm
C. 3,75 cm
D. 3,6 cm
Jawaban : A
Pembahasan
6. Perhatikan gambar dibawah!
Segitiga ACB siku-siku di titik C. Jika panjang AD = 32 cm dan DB = 8 cm, maka panjang CD adalah ….
A. 4 cm
B. 8 cm
C. 16 cm
D. 32 cm
Jawaban: C
Pembahasan:
7. Pada masing-masing sisi lahan berukuran akan dibuat jalan seperti gambar di bawah.
Jika sisi kanan, kiri dan atas akan dibuat jalan selebar 6 m, maka lebar jalan bagian bawah adalah ….
A. 12 m
B. 10 m
C. 9 m
D. 8 m
Jawaban : A
Pembahasan:
Misal lebar bagian bawah adalah x cm.
Ukuran lahan sebelum: p = 40 m, l = 60 m
Ukuran lahan sesudah :
Jawaban: C
Pembahasan:
Karena bidang ABSP dan PQRS sebangun, maka;
Jawaban : B
Pembahasan
Karena segitiga ABC dan PQR sebangun, maka
A. 4 cm
B. 5 cm
C. 6 cm
D. 8 cm
Jawaban: C
Pembahasan:
Karena trapesium ABCD dan CDEF sebangun, maka
Jawaban : B
Jawaban : C
Jawaban : C
Jawaban : D
Pembahasan:
Jawaban : A
16. Diketahui bangun ABC sebangun dengan PQR. Jika AB = 6 cm, BC = 8 cm dan PR = 10 cm, maka panjang PQ
adalah ….
A. 6,5 cm
B. 4,8 cm
C. 7,5 cm
D. 13,3 cm
Jawaban : A
Jawaban : B
18. Diketahui persegi panjang ABCD dengan panjang 8 cm dan lebar 6 cm seperti gambar di bawah.
Jika AE = ½ AD, maka panjang FG adalah ….
A. 6,5 cm
B. 4,6 cm
C. 7,5 cm
D. 8,5 cm
Jawaban : B
Jawaban : A
Jawaban : B
Jawaban : C
Pembahasan:
Jawaban : A
Pembahasan:
Perhatikan bahwa PQRS = MNRS
Jawaban : B
Jawaban : C
Jawaban : B
Jawaban : B
Jawaban : B
Dalil yang digunakan untuk membuktikan dua segitiga yang kongruen adalah:
sudut, sisi, sudut
sisi, sudut, sisi
sisi, sisi, sisi
30. Pasangan segitiga yang kongruen dari jajaran genjang ABCD adalah ….
Jawaban : C
Pembahasan:
Perhatikan jajaran genjang ABCD :
∠ABD = ∠CDB, ∠ADB = ∠CBD, ∠BAD = ∠BCD
AB = CD , AD = BC
Jadi ΔABD ≅ ΔCDB
Jika titik O adalah titik tengah sisi AB, maka dua bangun yang kongruen adalah ….
A. ADO dan CDO
B. BCO dan CDO
C. ADO dan BCO
D. BCO dan ABCD
Jawaban : C
Jawaban : D
Pembahasan:
Kekongruenan segitiga memiliki sifat reflektif, simetris dan transitif.
33. Perhatikan gambar di bawah!
Jika ABDG belah ketupat, maka pasangan segitiga yang kongruen adalah ….
A. ΔABH dan ΔDEF
B. ΔDEF dan ΔBCH
C. ΔABH dan ΔAFG
D. ΔAFC dan ΔABC
Jawaban : C
34. Pada gambar di bawah! ΔABC ≅ ΔCDE, Jika AC = 15 cm dan DE = 9 cm, maka luas bangun ABCDE adalah
… cm2
A. 90
B. 180
C. 12
D. 80
Jawaban : B
35. Bangun layang-layang di samping dibentuk dari dua segitiga yang kongruen, yaitu segitiga PSR dan segitiga
PQR.
Jawaban : D
Pembahasan:
Jawaban : D
Pembahasan:
A. 12 cm
B. 3 cm
C. 24 cm
D. 27 cm
Jawaban : B
Pembahasan:
ΔABC ≅ ΔEDC Jika panjang AC = 12 cm, KL = 4 cm, KC = 6 cm, AD/ /KL dan ∠DAC = ∠DAC maka panjang
AB adalah ….
A. 8 cm
B. 11 cm
C. 13 cm
D. 16 cm
Jawaban : A
39. Pada gambar di bawah.
Jawaban : D
Jawaban : D
Dalil yang digunakan untuk membuktikan dua segitiga yang kongruen adalah:
sudut, sisi, sudut
sisi, sudut, sisi
sisi, sisi, sisi