Abstrak Aminah Fitri Diaz
Abstrak Aminah Fitri Diaz
Di Susun Oleh :
AMINAH FITRI DIAZ
858442343
1
MENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN STRATEGI LEARNING
CONTRACT PADA SISWA KELAS II SDN 001 SUKAN TENGAH
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui minat belajar bahasa Indonesia siswa
dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Kontrak (LearningContract) SD Negeri 001
Sukan Tengah pada siswa kelas II. Latar belakang dari masalah ini adalah rendahnya
minat siswa dalam belajar bahasa Indonesia, sehingga penulis mencoba untuk
mengetahui seberapa besar minat siswa dalam belajar bahasa Indonesia dengan belajar
kontrak. Seluruh siswa Kelas II SD Negeri 001 Sukan Tengah yang mengikuti penelitian
ini berjumlah 22 siswa. Metode penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif
yang mengumpulkan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa minat belajar siswa terhadap Kontrak Belajar meningkat.
Minat siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia semakin meningkat.
2
PENDAHULUAN
Menurut penelitian Simbolon, N. (2014) Pembelajaran adalah suatu tindakan yang
dihasilkan dari kinerja guru dan siswa di dalam lingkungan belajar tertentu.
Dalam pembelajaran, guru memegang peranan yang sangat penting dalam
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran. Agar semua RPP
dapat dilaksanakan dengan baik, maka setiap guru harus memiliki kemampuan
merencanakan kegiatan kelas yang baik dan mengetahui cara melibatkan siswa
dalam pembelajaran.
3
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Menurut Ali dan Asrori (2014:121) mengatakan bahwa penelitian
kualitatif adalah penelitian naturalistik dengan pendekatan terhadap suatu
fenomena atau gejala. Hal ini sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti. Prestasi akademik relatif tidak memenuhi standar kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Kriteria ketuntasan belajar bahasa Indonesia minimal kelas II
adalah 70, sedangkan prestasi akademik siswa yang memenuhi dan belum
terlampaui, nilai yang dicapai pada periode kontrol pertama adalah 63 dan
terendah adalah 30. Siswa kurang memperhatikan kegiatan pembelajaran, siswa
tidak berani mengungkapkan pendapatnya, tanggung jawab siswa tentang
kewajiban yang diberikan masih terlihat rendah.
1. Siklus 1
a. Perencanaan
Siklus 1 dimulai pada 24 Oktober 2022 saat peneliti melakukan beberapa
kegiatan, antara lain.
1) Menganalisis kurikulum dan menentukan standar kompetensi inti yang
akan diberikan untuk siswa dalam bentuk Learning Contract.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pembelajaran
bahasa Indonesia melalui Learning Contract.
3) Menyiapkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
4) Siapkan daftar nama kelompok.
4
5) Mengembangkan perangkat penelitian, khususnya bentuk minat belajar
siswa, guna melihat status siswa dalam proses pembelajaran di kelas
untuk pembelajaran bahasa Indonesia dengan metode pembelajaran
Learning Contract.
1) Langkah-langkah awal
Pada tahap awal diawali dengan peneliti memasuki kelas 2 dan menyapa
siswa dengan salam pembuka. Pada saat yang sama, siswa menanggapi
sapaan peneliti dengan senyum dan kegembiraan yang terlihat di wajah
siswa.
2) Langkah utama
Tugas selanjutnya adalah kegiatan dasar dimana peneliti membagi siswa
menjadi 3 kelompok, dimana kelompok 1 dan 2 masing-masing
berjumlah 7 siswa dan kelompok 3 berjumlah 8 siswa. Nilai yang akan
dicapai dalam pembagian kelompok ini adalah menanamkan kedisiplinan
dan tanggung jawab pada diri siswa. Selain itu, peneliti menjelaskan
secara singkat soal-soal latihan pada lembar kerja siswa secara
berkelompok yaitu mengenal letak rumah pada siklus I ini setiap
kelompok diharapakan bisa menjelaskan atau mengenal letak rumah
masing-masing siswa.
5
1) Kegiatan ringkasan
Pada kegiatan meringkas, guru meminta siswa untuk mereview materi
yang telah dipelajari, dan guru meminta siswa untuk mengulanginya di
rumah.
6
1. Siklus II
a. Revisi Rencana Pembelajaran
Revisi rencana pembelajaran melalui metode Learning Contract Siklus II
terlihat sebagai berikut:
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan kontrak belajar
yang lebih mudah dipahami siswa.
2) Meningkatkan minat pada kelompok dengan membentuk kelompok kecil
dengan tujuan agar siswa menjadi pembelajar yang lebih aktif.
3) Kelompok yang lebih kecil bisa lebih efektif dalam memimpin
kelompok.
4) Menyiapkan lembar observasi
1) Langkah-langkah awal
Tahap awal peneliti memasuki ruang kelas 2 dan memberi salam kepada
siswa. Sementara itu, siswa menanggapi sapaan peneliti dengan
senyuman dan keceriaan yang terlihat di wajah siswa.
Sebelum memulai pembelajaran baru, peneliti melakukan apersepsi yaitu
mengulangi pelajaran sebelumnya untuk mengetahui seberapa jauh siswa
telah memahami materi yang diajarkan. Kemudian peneliti menggugah
siswa yang bisa menanggapi dengan benar akan mendapatkan
Penghargaan berupa tepuk tangan semua siswa di kelas.
7
2) Kegiatan Utama
Tugas selanjutnya merupakan kegiatan inti dimana peneliti membagi
siswa menjadi 5 kelompok, dengan kelompok 1, 2 dan 3 masing-masing
4 siswa, sedangkan kelompok 4 dan 5 masing-masing 5 siswa. Setiap
kelompok memiliki satu orang ketua dan satu orang sekretaris yang
bertanggung jawab dalam masing-masing kelompok. tujuan yang raih
dalam pengelompokan tersebut harus menanamkan kedisiplinan dan
tanggung jawab pada diri siswa. Peneliti juga menjelaskan secara singkat
tugas siswa dalam kelompok yaitu mengenal letak sekolah pada siklus II
ini setiap kelompok diharapakan bisa menjelaskan atau mengenal letak
sekolah.
3) fungsi keputusan
Pada tugas akhir, peneliti mewajibakan siswa mereview apa yang telah
dipelajari, dan peneliti menyuruh siswa belajar lagi di rumah.
8
c. Observasi
Hasil observasi peneliti terhadap siswa kelas II SDN 001 Sukan Tengah
adalah
1) Siswa mendengarkan penjelasan guru selama kegiatan Siklus 1 dan 2
dengan baik, dilihat dari siswa yang tidak ribut dan suasana kelas tenang.
2) Terlihat siswa aktif berdiskusi dalam kelompok.
3) Berdasarkan hasil pengamatan observasi siswa aktif menanggapi
pertanyaan dan jawaban dari diskusi kelompok.
4) Siswa mau bertanya mengenai pelajaran yang belum dipahaminya.
5) Siswa mendengarkan penjelasan teman kelompok lain dengan baik.
6) Pada saat pembeljaran siswa tampak sopan dan santun.
7) Pada pertemuan kedua nampak siswa lebih semangat dalam
menyelesaiakan tugasnya.
Tabel 1
Hasil Tes peningkatan pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa SDN 001 sukan
Tengah dengan metode Learning Contract Siklus 1 dan 2
Hasil Hasil
Nama
No Minat Belajar Keterangan Minat Belajar Keterangan
Mahasiswa
Siklus 1 Siklus 2
1 Alfonsus Rendy 58 Belum Tuntas 72 Tuntas
2 Yuvita Ana 70 Tuntas 76 Tuntas
3 Fransiska Khule T 55 Belum Tuntas 70 Tuntas
4 Kristina D 53 Belum Tuntas 78 Tuntas
5 Venia 72 Tuntas 86 Tuntas
6 Yohana 60 Belum Tuntas 76 Tuntas
7 Yohanes 74 Tuntas 78 Tuntas
8 Markus DM 70 Tuntas 80 Tuntas
9 Florentinus M 64 Belum Tuntas 74 Tuntas
9
10 Randy 55 Belum Tuntas 72 Tuntas
11 Stevanus 67 Belum Tuntas 80 Tuntas
12 Magdalena Lu 71 Tuntas 85 Tuntas
13 Elisabeth Nona 74 Tuntas 88 Tuntas
14 Yuanita Andriani 65 Belum Tuntas 77 Tuntas
15 Maria Meilani 60 Belum Tuntas 80 Tuntas
16 Eman 58 Belum Tuntas 80 Tuntas
17 Pinus 56 Belum Tuntas 79 Tuntas
18 Gegorius Andre 70 Tuntas 76 Tuntas
19 Kelvianus 63 Belum Tuntas 70 Tuntas
20 Susan 73 Tuntas 78 Tuntas
21 Irenia 76 Tuntas 82 Tuntas
22 Nensi 61 Belum Tuntas 75 Tuntas
Dari hasil minat belajar bahasa Indonesia siswa dengan metode Learning
Contract terlihat dari tabel di atas bahwa diantara 22 siswa terjadi peningkatan
yang signifikan.
10
Siklus 2). Seperti dilansir (Andriyanti et al. 2019). Learning contract dianggap
sebagai metode yang tepat sasaran untuk menolong siswa dalam mendiagnosa
keperluan belajar, merancang aktivitas belajar, dan menjadi terlatih untuk
melaksanakan evaluasi diri. Apabila siswa sanggup mendiagnosa keperluan
belajarnya, merangcang aktivitas belajarnya, dan menjadi terlatih untuk
melaksanakan evaluasi diri, karena siswa yang bersangkutan akan sanggup
meningkatkan kedisiplinan belajarnya.
Dari pernyataan di atas jelas bahwa peningkatan minat dan prestasi belajar
siswa pada setiap pertemuan siklus 1 dan siklus 2 menentukan keberhasilan
Learning contract yang telah ditetapkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa
contract learning dapat meningkatkan kreativitas siswa. Terjadi interaksi
langsung antar siswa, setiap kelompok memiliki peran dan tanggung jawab dalam
pembelajarannya sendiri. Antara siswa terjadi komunikasi dimana siswa
menjelaskan kepada kelompoknya apa yang sedang didiskusikan untuk
memudahkan mereka memahami konsep-konsep yang sulit.
11
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
pertama.
1. Minat siswa untuk belajar bahasa Indonesia dengan metode Learning contract
semakin meningkat.
2. Siswa semakin tertarik untuk belajar Bahasa Indonesia. Semakin semakin
banyak minat belajar siswa yang terpantau, maka semakin baik pula prestasi
belajar siswa.
3. Adanya pengaruh yang dirasakan terhadap Guru dalam membimbing siswa
dengan menggunakan pendekatan learning contract untuk meningkatkan minat
belajar siswa.
12
DAFTAR PUSTAKA
Andrew Fernando Pakpahan., Dewa, Putu Yudhi Ardiana., & Arin Tentrem
Mawati. (2020). Pengembangan Media Pembelajaran. Hal. 61-69. Penerbit:
Yayasan Kita Menulis.
Friska Jp, H Cecep. (2021). Konsep Dan Strategi Pembelajaran. Hal. 111-129.
Penerbit: Yayasan Kita Menulis.
Irawati, C., Gustiawati, R., & Gani, R. A. (2020). Hubungan Learning Contract
Dengan Kedisiplinan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Kelas
8 Smp Negeri 1 Purwasari: Using Contract Learning Methods For Student
Discipline. Jurnal Literasi Olahraga, 1(1), hal.52. Diunduh 26 Oktober
2022 dari
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=Irawati%2C+C.%2C+Gustiawati
%2C+R.%2C+%26+Gani%2C+R.+A.+%282020. pdf
Putri, B. B. A., Muslim, A., & Bintaro, T. Y. (2019). Analisis Faktor Rendahnya
Minat Belajar Matematika Siswa Kelas V Di Sd Negeri 4
Gumiwang. Jurnal Educatio Fkip Unma, 5(2), hal. 68-74. Diunduh 26
Oktober 2022 dari
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=Putri%2C+B.+B.+A.%2C+Muslim
%2C+A.%2C+%26+Bintaro%2C+T.+Y.+%282019. pdf
13
Rahmayanti, V. (2016). Pengaruh minat belajar siswa dan persepsi atas upaya
guru dalam memotivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa
Indonesia siswa SMP di Depok. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(2).
Hal. 209-2015 Diunduh 29 Oktober 2022 dari
https://scholar.google.co.id/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&as_vis=1&q=Rahmayanti%2C+V.+%282016. pdf
Risa Zakiatul Hasanah. (2021). Gaya Belajar (Learning Style). Hal. 150.
Diterbitkan oleh CV. Literasi Nusantara Abadi
14
Widyastuti, A., Subakti, H., Gaol, R. L., Sinaga, R., Sari, H., Al Haddar, G., ... &
Simarmata, E. J. (2022). Media dan Sumber Belajar. Hal. 5-10. Penerbit:
Yayasan Kita Menulis.
15