Disusun Oleh
D11.2020.02980
FAKULTAS KESEHATAN
SEMARANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
di PT Gunung Slamat
Jalan Mayjen Sutoyo No. 28, Slawi, Slawi Wetan, Kecamatan Slawi, Kabupaten
Tegal, Jawa Tengah
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PBL II
Disusun oleh :
Telah disetujui
Hari :
Tanggal :
Izzatul Alifah Sifai, S.K.M, M.P.H Ari Dwi Hendrarso Julian Dwi Setiawan
iii
KATA PENGANTAR
iv
5. Ibu M.G. Catur Yuantari, S.K.M., M.Kes. selaku Kepala
Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Dian
Nuswantoro.
6. Ibu Izzatul Alifah Sifai, S.K.M., M.P.H. selaku dosen
pembimbing akademik Praktik Belajar Lapangan II.
7. Bapak David Lukas selaku Sekretaris PT Gunung Slamat.
8. Bapak Ari Dwi Hendrarso selaku Pembimbing Lahan PBL
II dan Manajer HRGA PT Gunung Slamat.
9. Bapak Julian Dwi Setiawan selaku Pembimbing
Lapangan PBL II dan Supervisor GA.
10. Bapak Sakyo selaku Kepala Satpam PT Gunung Slamat.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu
yang senantia memberikan dukungan serta doa kepada
penulis sehingga terciptanya laporan ini.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................ix
BAB I GAMBARAN INSTITUSI..............................................................................1
A. Gambaran Umum Institusi...........................................................................1
1. Gambaran Umum Institusi.......................................................................1
2. Sejarah Singkat PT. Gunung Slamat.......................................................2
3. Deskripsi Lingkungan...............................................................................4
4. Visi dan Misi.............................................................................................5
5. Alur Proses Produksi Teh PT Gunung Slamat.........................................5
6. Produk PT Gunung Slamat......................................................................8
7. Sasaran....................................................................................................9
B. Gambaran Khusus Institusi.......................................................................10
BAB II IDENTIFIKASI MASALAH.........................................................................11
C. Metode Identifikasi.....................................................................................11
D. Permasalahan...........................................................................................12
E. Prioritas Masalah.......................................................................................25
F. Metode CARL............................................................................................26
BAB III RENCANA INTERVENSI.........................................................................30
G. Rencana Pemecahan Masalah.................................................................30
H. Plan Of Action (POA).................................................................................31
BAB IV LAPORAN KEGIATAN INTERVENSI......................................................33
A. Pelaksanaan Kegiatan (Intervensi)...........................................................33
B. Kendala Saat Intervensi............................................................................34
BAB V LAPORAN KEGIATAN LAIN.....................................................................35
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................36
LAMPIRAN...........................................................................................................37
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
GAMBARAN INSTITUSI
berupa teh yaitu Teh Cap Poci, Teh Botol Sosro, Teh cap
dengan merek Teh Cap Botol. Bisnis ini di awali oleh Bapak
2
tahun lebih beliau menambah 25 dapur. Pada tahun 1950
Teh Cap Poci Biru untuk Slawi dan sekitarnya yang telah
di Jakarta
3
berdasarkan pada filosofi PT Gunung Slamat yaitu “Niat
Baik, Hasil Baik”, saat ini Teh Cap Poci tersebar di seluruh
Indonesia.
3. Deskripsi Lingkungan
Gunung Slamat yaitu berupa teh (Teh Cap Poci, Teh Botol
4
4. Visi dan Misi
a. Visi
b. Misi
dan Masyarakat.
5
Gambar 1. 4 Proses Produksi Tahap Pembaceman
b. Pengeringan 1 (ruang A)
6
dan di oven lalu teh disortir Kembali untuk meminimalisir
kedalam teh.
c. Pembaceman
d. Pewangian
jam.
7
Gambar 1. 7 Mesin Rotary Dryer
e. Pengeringan 2 (ruangan C)
f. Mixing
konsumen.
melati, teh hitam dan teh hijau dalam bentuk teh celup, teh
kemasan dan teh bulk (teh curah). Teh celup dan kemasan
teh.
8
Gambar 1. 8 Merek Produk Teh
Berko.
merek Sepatu
1) Poci
2) Botol
3) Sosro
7. Sasaran
9
mall, gerai es teh poci, spanduk dan banner. Penjualan
10
1. Gambaran Khusus Institusi Struktur Organisasi
HRGA (HR dan GA Departement)
11
beberapa larangan yang harus ditaati saat tamu memasuki
perusahaan.
12
kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan luka fisik, terkilir, dan lain – lain
yaitu jika kecelakaan terjadi dilakukan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) atau evakuasi korban dengan tandu atau digendong ke
mobil untuk dibawa ke fasilitas kesehatan, kemudian membuat berita acara.
13
Gambar 1. 13 Layout APAR PT Gunung Slamat
APAR tersebar di setiap ruang kerja atau area produksi. Di setiap ruangan
terdapat 5 – 10 APAR, penempatannya berada di sisi dinding dengan tanda
segitiga APAR sebagai titik APAR. Pengelolaan APAR di PT Gunung Slamat
dilakukan setiap hari dengan checklist guna melihat masih berfungsi atau
rusak. Jika APAR belum dipakai, maka setiap 6 bulan sekali akan diganti
dengan yang baru. Sedangkan, jika APAR sudah dipakai, maka akan
langsung diganti baru.
14
menggunakan celemek, dilarang makan dan minum, dilarang memotret atau
memfoto, dilarang merokok, terdapat sign jalur evakuasi, terdapat sign titik
kumpul, dan terdapat label peringatan panel listrik tegangan tinggi.
15
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Metode Identifikasi
1. Persiapan
dan Mixing).
(magang) adalah :
3. Waktu Pelaksanaan
16
Praktik Belajar Lapangan II (magang) ini dilaksanakan mulai
metode, yaitu :
a. Observasi
b. Studi Pustaka
B. Permasalahan
17
Proses identifikasi masalah dilakukan dengan metode
potensi bahaya.
Tingka
Likelihood Keterangan
t
semua keadaan,
terjadi, misalnya
minggu.
– waktu, misalnya
18
waktu 1 bulan.
sewaktu – waktu,
dalam 6 bulan.
keadaan tertentu,
6 bulan.
Tingka
Deskripsi Keterangan
t
memerlukan
perawatan P2K3
langsung dapat
ditangani di lokasi
kejadian, kerugian
material sedang.
memerlukan
19
perawatan medis,
kerugian material
cukup besar.
besar.
5 Catastrophic Menyebabkan
bencana material
sangat besar.
20
Tabel 2. 3 HIRA Tahap Pengeringan 1 (A) dan 2 (C)
Pelaksana : Departemen : Nama Kegiatan : Pengeringan 1 (A) dan 2 (C) Tanggal Penilaian :
Penilaian Risiko
No Aktivitas Potensi Bahaya Risiko Nilai Tingkat Skala Prioritas
Kemungkinan Keparahan
Risiko Risiko
Gangguan
Kebisingan 2 3 6 Sedang 2
pendengaran
Suhu ruangan Hilang fokus 3 1 3 Rendah
Input Teh setengah 4
1 tinggi Dehidrasi 3 1 3 Rendah
jadi
Gangguan
3 2 6 Sedang
Debu serbuk teh pernapasan 2
Iritasi mata 3 2 6 Sedang
Suhu mesin
Pemanasan teh
2 tinggi Kebakaran 2 1 2 Rendah 5
setengah jadi
Debu serbuk teh
Gangguan
Kebisingan 2 3 6 Sedang 2
pendengaran
Gangguan
3 2 6 Sedang
Pengayakan teh Debu serbuk teh pernapasan 2
3
dengan conveyor Iritasi mata 3 2 6 Sedang
Pekerja
Lantai licin terpeleset dan 1 1 1 Rendah 6
terjatuh
4 Pengemasan teh Debu serbuk teh Gangguan 3 2 6 Sedang 2
21
pernapasan
dalam karung Iritasi mata 3 2 6 Sedang
Jarum Jahit Tangan terjahit 1 1 1 Rendah
Musculoskeletal
5 Pengangkutan teh Ergonomi Disorders 2 1 2 Rendah
(MSDs)
22
pendengaran menggunakan ear plug
Gangguan Pengguna masker kain Masker sesuai standar
pernapasan sebagai APD pekerja
Debu serbuk teh
- Safety glasses
dengan conveyor Iritasi mata
Pemasangan eye wash
Pekerja Menyediakan sepatu boots
Lantai licin terpeleset dan bagi pekerja
terjatuh
Gangguan Pengguna masker kain Masker sesuai standar
pernapasan sebagai APD pekerja
Debu serbuk teh
Pengemasan teh Safety glasses
4 Iritasi mata
dalam karung - Pemasangan eye wash
APD sarung tangan sesuai
Jarum Jahit Tangan terjahit -
standar
Musculoskeletal Melakukan istirahat dan
5 Pengangkutan teh Ergonomi Disorders - peregangan setiap 2 jam
(MSDs) sekali selama 8-10 detik
23
Tabel 2. 5 HIRA Tahap Pembaceman dan Pewangian
24
Tabel 2. 6 DC Tahap Pembaceman dan Pewangian
25
Safety glasses
Iritasi mata -
Pemasangan eye wash
pencampuran teh Gangguan Meyediakan dan
Kebisingan -
dan bunga melati) pendengaran menggunakan ear plug
Pekerja terpeleset Menyediakan sepatu boots -
Lantai licin
dan terjatuh bagi pekerja
26
Tabel 2. 7 HIRA Tahap Mixing
27
Tabel 2. 8 DC Tahap Mixing
28
peregangan setiap 2 jam
karung teh Disorders (MSDs)
sekali selama 8-10 detik
29
C. Prioritas Masalah
Peluang/
Kemung
kinan
Keparahan
30
D. Metode CARL
31
Tabel 2. 9 Metode CARL
Daftar
No C A R L Total Nilai Urutan
Masalah (Debu)
1 Input teh
2 1 2 5 10 VI
setengah jadi
Pengayakan
Debu serbuk teh
teh dengan 2 1 2 6 12 V
pengeringan A dan
conveyor
C
Pengemasan
teh dalam 3 1 2 5 30 II
karung
2 Pembaceman dan Input bahan
Pewangian baku ke 2 1 2 5 10 VI
dalam MBC
Penyebaran 2 1 2 6 12 V
teh (proses
pencampura
n teh
32
dengan
bunga melati)
Pengemasan
teh dalam 2 1 2 5 20 IV
karung
3 Input bahan
baku dengan
mesin 2 1 2 6 24 III
Mixing elevator dan
pengayakan
Pengemasan
3 1 3 6 54 I
teh
33
Method Money Man
Material Environment
34
BAB III
RENCANA INTERVENSI
1. Kegiatan Intervensi
Rekomendasi mengenai Pemasangan Eye Wash
2. Tujuan
Aktivitas di area produksi tahap mixing adalah Input dan
Pencampuran Teh Jadi dengan Perasa, pengemasan dan
pengangkutan teh. Proses pengemasan teh yang dilakukan di tahap
mixing memiliki potensi bahaya debu serbuk teh. Risiko dari potensi
bahaya tersebut dapat menyebabkan iritasi mata pada pekerja. Debu
pada mata dapat mengakibatkan goresan-goresan pada kornea mata.
Hal tersebut menimbulkan reaksi rasa sakit pada mata. Sehingga,
penyebab sakit mata ini harus segera diberikan pertolongan medis
supaya tidak berdampak lebih buruk. Oleh karena itu, dibuatlah
rekomendasi Pemasangan eye wash
Pemasangan eye wash bertujuan untuk pembilasan mata dan
mencegah pengaruh bahaya yang disebabkan oleh cairan kimia atau
debu. Menurut Permenakertrans No PER.15/ MEN/VIII/2008 tentang
pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja eye wash
termasuk dalam peralatan khusus pada fasilitas P3K di tempat kerja.
35
B. Plan Of Action (POA)
Bia
ya
Pena Indika
Progra dan
nggu tor
m Sasa Su
Tujuan ng Keber
Kegiata ran mbe
Jawa hasila
n r
b n
Dan
a
Diskusi Untuk Peker Per Kahar Telah
terkait mendisku ja di usa unia dilaks
interven sikan dan area haa Perm anaka
si yang memastik produ n ata n
akan an ksi Raha diskus
dilakuka rencana tahap yu i
n intervensi Mixin renca
yang g na
akan interv
dibuat ensi
36
bersa
ma
pembi
mbing
akade
mik
dan
lapan
gan
Pembuat Melaksan Safet Per Kahar Telah
an akan y usa unia tersus
Proposal kegiatan office haa Perm un
singkat intervensi r n ata propo
mengen berupa (peru Raha sal
ai proposal saha yu rekom
interven rekomen an) endasi
si dasi dan penye
berupa pemasan Peker diaan
rekomen gan alat ja di dan
dasi khusus area
pemasa pertolong produ
37
ngan an ksi
alat pertama tahap
khusus pada Mixin
pertolon kecelaka g
gan an(P3K)
pertama eye wash
pada
kecelaka
an
(P3K)
eye
wash
Safety Proposal Peker Per Kahar Reko
officer rekomen ja di usa unia mend
terkait dasi area haa Perm asi
proposal pemasan produ n ata disetuj
rekomen gan alat ksi rahay ui,
dasi khusus tahap u dilaks
pemasa pertolong Mixin anaka
ngan an g n dan
alat pertama ditinda
38
khusus kecelaka klanjut
pertolon an (P3K) i untuk
gan Eye area
pertama Wash produ
kecelaka di area ksi
an(p3k) produksi tahap
Eye tahap mixing
wash mixing sebag
dapat ai
disetujui proga
oleh m
safety sosiali
officer salisa
perusaha si dan
an peratu
ran
tetap
39
BAB IV
1. Bentuk Kegiatan
Pada awalnya kami memiliki intervensi berupa rekomendasi
pemasangan alat berupa dust collector,akan tetapi pada saat kami
berdiskusi kepada pembimbing lahan dan pembimbing lapangan
banhawa di PT Gunung Slamat sudah tersedia Dust collector diarea
mixing, sehingga kami berdiskusi Kembali untuk rekomendasi yang
cocok pada area mixing, hasil diskusi kami rekomendasi berupa
penanaman lidah buaya di area hijau, pada saat kami berdiskusi
kembali kepada pembimbing lahan dan pembimbing lapangan jika
rekomendasi berupa penanaman lidah buaya tidak memungkinkan di
karena membutuhkan waktu panen yang sangat lama dan untuk
menentukan jumlah lidah buaya yang akan ditanam, lahan kurang
mencukupi untuk melakukan penanaman lidah buaya. Jadi kami
berdiskusi Kembali untuk menentukan Rekomendasi Pemasangan
Alat Khusus Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) Eye Wash
di Area Produksi Tahap Mixing.
Pada saat kami berdiskusi mengenai dust collector, kepada
pembimbing lahan dan pembimbing lapangan bahwa di PT Gunung
Slamat sudah tersedia namun pada area mixing debu masih
pekat,sehingga kami bertanya kepada staff HRGA terkait pengukuran
dan pencatatan mengenai debu di PT Gunung Slamat, akan tetapi
jawaban staff HRGA terkait pengukuran dan pencatatan debu belum
tersedia di perusahaaan.Sehingga kami memutuskan untuk
melakukan wawancara secara langsung kepada para pekerja terkait
debu, hasil wawancara menunjukan banyak pekerja yang mengalami
gatal, mata memerah akibat debu yang ada.Sehingga intervensi yang
dipilih adalah pemasangan alat khusus pertolongan pertama pada
kecelakaan(P3K) Eye Wash pada area mixing di PT Gunung Slamat.
40
Jenis Eye wash yang digunakan adalah eye wash wall mounted
tipe eye wash ini berupa wastafel yang dipasang di dinding dengan air
yang langsung dapat mengenai kedua mata.
Menurut Permenakertrans No. PER.15/MEN/VIII/2008 tentang
pertolongan pertama pada kecelakaan di tempat kerja peralatan
khusus : Eye wash.
Menurut ANSI/ISEA Z358.1-2004 Persyaratan penempatan eye
wash:
Mudah di jangkau(10 detik atau 10- 20 kaki)
Terbebas dari penghalang
Mudah di liat dan bertanda
Air pembilas harus bersuhu hangat (16-38 derajat celcius)
2. Tujuan Kegiatan
Kegiatan intervensi rekomendasi pemasangan Eye Wash
bertujuan untuk pembilasan mata dan mencegah pengaruh bahaya
debu serbuk teh dalam pertolongan pertama saat terpapar.
3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan intervensi rekomendasi yang dilakukan adalah
seluruh pekerja di area produksi tahap Mixing PT Gunung Slamat.
4. Penanggung jawab
.Penanggung jawab kegiatan intervensi berupa rekomendasi
pemasangan Eye Wash adalah Kaharunia Permata Rahayu selaku
mahasiswa magang di PT Gunung Slamat..
5. Hasil Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan setelah dilakukannya
kegiatan intervensi berupa rekomendasi yang telah disetujui oleh
perusahaan.
41
BAB V
42
DAFTAR PUSTAKA
43
44
LAMPIRAN
45
Lampiran 3 Pelaksanaan kegiatan PBL II
46
Lampiran 5 Dokumentasi Kegiatan Lain
Kegiatan Jamsostek
Berkeliling Bagian
Kunjungan ke anak Pengemasan teh
perusahaan ( Ria Cake) untuk
melihat sanitasi hygiene
47
Presentasi EKPL
(Evaluasi Kegiatan Praktik Lapangan)
48