Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Piutang dan

Pinjaman
Capaian Pembelajaran
1. Mengapa perlu manajemen piutang.
2. Definisi pengertian dan arti penting penjualan kredit.
3. Jenis-jenis kredit
4. Perhitungan kebutuhan kredit
5. Analisis kredit
6. Kebijakan kredit dan pengumpulan piutang.
7. Hubungan kredit macet dengan likuiditas.

2
Latar Belakang 3

✓ Nilai penting bagi seorang manajer keuangan adalah bagaimana


mereka mampu menciptakan laba bagi perusahaan dari waktu ke
waktu.

✓ Salah satu strategi yang paling penting untuk mencapai laba dapat
dilakukan dengan meningkatkan penjualan secara optimal.

✓ Banyak kendala yang dihadapi dalam rangka peningkatan


penjualan.

✓ Dalam kondisi yang tidak pasti, manajer dan segenap jajarannya


harus mampu melakukan perubahan strategi.
Arti Penting Piutang dan Pinjaman

a) Untuk meningkatkan penjualan;

b) Untuk meningkatkan jumlah pelanggan;


Bagi Perusahaan
yang menjual
barang secara c) Untuk memperoleh pelanggan baru;
angsuran
d) Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan;

e) Untuk meningkatkan market share; dan

f) Untuk meningkatkan laba perusahaan.


Bagi ✓ Mengurangi penyediaan kebutuhan modal secara
Perusahaan tunai karena keterbatasan dana untuk membeli
yang secara tunai;
memperoleh ✓ Peluang meningkatkan produksi atau penjualan
pembelian barang;
barang/jasa ✓ Menghindari kemacetan produksi atau penjualan;
yang ✓ Mengurangi ongkos penjualan;
pembayaran ✓ Mampu mengatur keuangan untuk pembelian
nya secara barang lain;
angsuran ✓ Meningkatkan motivasi kerja.
Bagi perusahaan
bank maupun a. Memperbesar jumlah pinjaman dan jumlah nasabah;
lembaga
keuangan non
bank yang
memberikan b. Mampu meningkatkan laba; dan
pinjaman
kepada
nasabahnya
c. Loyalitas/kesetiaan nasabah lama.
1. Standar Kredit

2. Persyaratan Kredit
Kebijakan Kredit
Perdagangan
3. Kebijakan Penagihan

4. Rasio yang Berhubungan


dengan Piutang

7
a) Perputaran Piutang

Receivable turnover = Penjualan Kredit / Rata-


rata piutang

Atau Receivable turnover = Penjualan Kredit /


piutang

b) Hari rata-rata penagihan


piutang

Days of Receivable = Piutang rata-rata x 360 / Rata-


rata piutang

Days of Receivable = Jumlah hari dalam 1 tahun / Rata-rata


Atau
piutang
8
Pinjaman (Kredit)
Secara umum, Kredit artinya adalah Kepercayaan.
Dalam Bahasa latin disebut “Credere” Artinya,
kepercayaan pihak bank (kreditur) kepada nasabah
(debitur).

1. Kepercayaan
2. Kesepakatan
Unsur
3. Jangka Waktu
Kredit
4. Risiko (Degree of risk)
5. Balas Jasa
9
Jenis-jenis kredit dilihat dari berbagai
segi, yaitu:

Segi Segi
Kegunaan Tujuan

a) Kredit Produktif
a) Kredit Investasi
b) Kredit Konsumtif
b) Kredit Modal Kerja
c) Kredit Perdagangan

10
Perhitungan Kebutuhan
Kredit

 Nilai Jaminan
 Penghasilan Nasabah
 Menentukan berapa yang akan
dibiayai oleh nasabah dan bank
 Studi kelayakan
 Analisis rasio keuangan

11
Analisis Kredit

7 of C
5 of C 1) Personality
1) Character 2) Perpose
2) Capacity 3) Party
3) Capital 4) Payment
4) Condition 5) Prospect
5) Collateral 6) Profitability
7) Protection

12
Prinsip Pemberian Kredit 7P

Personality
 Kriteria pertama adalah personality, yaitu kepribadian dari calon
peminjam yang mengajukan kreditnya. Kriteria ini hampir sama
dengan kriteria character dari prinsip 5C yang telah dijelaskan
diatas, dimana melihat bagaimana keseluruhan kepribadian
nasabah mencakup sikap dan perilakunya sehari-hari.

13
Prinsip Pemberian Kredit 7P
Party
 Yang kedua dalam prinsip 7P adalah party, dimana calon peminjam
dimasukkan ke dalam beberapa golongan yang terkait dengan kondisi
keuangannya. Biasanya pihak bank mengklasifikasikan nasabah
berdasarkan modal yang dimiliki, kepribadian, loyalitas, dan lain
sebagainya. Dengan adanya perbedaan klasifikasi dan golongan ini, akan
ada perbedaan pula dalam pemberian fasilitas kredit nantinya.

14
Prinsip Pemberian Kredit 7P
 Purpose
 Kriteria yang ketiga adalah purpose, yaitu apa tujuan dari calon peminjam
dalam mengajukan kreditnya pada lembaga keuangan. Pihak bank perlu
mengetahui untuk apa dana tersebut akan digunakan, misalnya untuk
modal usaha, investasi, biaya pendidikan, atau justru kegiatan konsumtif.
Hal ini juga akan menyesuaikan dengan fokus dari bank atau lembaga
keuangan tersebut, misalnya jika bank tersebut berfokus pada pengelolaan
modal maka akan tepat bagi nasabah yang mengajukan kredit untuk
usaha.

15
Prinsip Pemberian Kredit 7P
Prospect
 Kriteria keempat dari prinsip 7P adalah prospect, yaitu bagaimana prospek
dari usaha yang dijalankan oleh calon peminjam. Tentu saja prinsip ini
berlaku khusus bagi nasabah yang mengajukan pinjaman untuk modal
usaha atau bisnis yang dikelolanya. Dengan mengetahui apakah usaha
dan bisnis tersebut memiliki prospek ke depan yang bagus atau tidak,
maka bank pun dapat memprediksi bagaimana perkiraan kemampuan
bayar dari nasabah.

16
Prinsip Pemberian Kredit 7P
 Payment
 Masih berkaitan dengan kriteria sebelumnya, kriteria yang kelima ini juga
bertujuan mengukur bagaimana kemampuan bayar dari calon peminjam.
Prinsip payment dilihat dari sumber pendapatan nasabah, kelancaran
usaha yang dijalankan, hingga prospek dari usaha tersebut. Dengan
begitu, pihak bank atau lembaga keuangan dapat menilai apakah nasabah
tersebut memang dapat membayar kreditnya atau tidak.

17
Prinsip Pemberian Kredit 7P
Profitability
 Kriteria keenam adalah profitability, dimana pihak bank melihat
bagaimana kemampuan calon peminjam dalam menghasilkan
keuntungan atau laba. Sama seperti beberapa kriteria sebelumnya,
kriteria ini lebih dikhususkan pada nasabah yang meminjam untuk
keperluan usahanya. Semakin tinggi tingkat profitability dari calon
peminjam, maka akan semakin tinggi pula kemungkinan kredit yang
diajukan dapat disetujui bank.

18
Prinsip Pemberian Kredit 7P
 Protection
 Tidak jauh berbeda dengan kriteria collateral pada prinsip 5C,
kriteria protection ini juga mengacu pada jaminan yang dapat
diberikan oleh calon peminjam. Selain jaminan berupa barang
seperti aset rumah atau perusahaan, protection ini juga dapat
berupa jaminan asuransi yang dimiliki oleh nasabah.

19
20

Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai