Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL

Dosen Pembimbing : Sri Sat Titi H, S.Kep,Ns M.Kep

DISUSUN OLEH :
SHANIA PUTRI KUSUMA W
2101070

PRODI S1 KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN
2022/2023
1. PENGERTIAN
Antenatal Care merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat
kepada wanita selam hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan secara fisik,
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan
proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebgai orang
tua (Wagiyo & Putrono, 2016). Menurut Wignjosastro (2012) antenatal care(ANC)
merupakan pengawasan wanita hamil secara teratur dan tertentu dengan tujuan
menyiapkan fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan nifas. Sedangkan menurut Depkes RI (2012) mengatakan pelayanan
antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih untuk ibu
selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal
yang ditetapkan dalam Standar pelayanan kebidanan.
Berdasarakan pengertian diatasa dapat disimpulkan bahwa antenatal care
adalah perawatan kehamilan yang merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal care
yang sudah ditetapkan.

2. TANDA TANDA KEHAMILAN


1.) Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de
Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya
wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan perlu diketahui hari
pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tafsiran
persalinan.

b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari.
Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.

c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan
pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan
saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur
kehamilan lebih dari 16 minggu.

e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit
lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada
kehamilan pertama.

f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah
itu nafsu makan muncul lagi.

g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua
umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar keluar rongga
panggul.

h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone
estrogen.

i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.

j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi : - Cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
 Perut : - Striae livide
 Striae albican
 Linea alba makin menghitam
 Payudara : - hipepigmentasi areola mamae

k. Varises atau penampakan pembuluh vena


Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan
pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki dan betis erta
payudara.

2.) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)


a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi
pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih
dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot
uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul
pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh
sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah
ibu (pada plasma darah), dan diekskresi pada urine ibu.

3.) Tanda Pasti (Positive Sign)


a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan
kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Marjati dkk,
2010).

3. ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS MASA KEHAMILAN


1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini
dikarenakan hipertropi oleh otot-otot rahim.
2. Vagina
a. Elastisitas vagina bertambah
b. Getah dalam vagina biasanya bertambah, reaksi asam Ph 3,5-6.
c. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya berwarna kebiru-biruan (tanda chadwick).
3. Ovarium
Ovulasi terhenti, masih dapat corpus luteum gravidatatis sampai terbentuknya
uri yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan progesteron.
4. Kulit terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal
dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran dinding rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan
perobekan selaput elastis di bawah kulit sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari aveoli
putting susu biasanya membesar dan berwarna lebih tua. Aerola mamae
melebar dan lebih tua warnanya.
7. Sistem respirasi
Wanita hamil terkadang mengeluh sering sesak nafas yang sering ditemukan
pada kehamilan 3 minggu keatas, hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan
ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas pasru meningkat
sedikit selama kehamilan sehingga Ibu akan bernafas lebih dalam sekitar 20-
25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus
yang membesar dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin dan persiapan pemberian ASI.
4. PATHWAY
5. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian ibu hamil
a. Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai
30 tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut
bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak tentu besar sekali dan
ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
b. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong pasien/klien datang
mencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur
kehamilan, ANC berapa kali, dimana imunisasi TT didapatkan, teraphie
yang didapatkan, penyuluhan yang didapatkan, bila mulai didapatkan
gerakan anak,kalau kehamilan masih muda adalah mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkak di kaki/muka,
sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
d. Riwayat kesehatan dahulu
1) Riwayat kesehatan klien
Menarche pada usia berapa, haid teratur atau tidak, siklus haid berapa
hari, lama haid, warna darah haid, HPHT kapan, terdapat sakit waktu
haid atau tidak.
2) Riwayat kehamilan, persalinan dan nipas yang lalu
Hamil dan persalinan berapa kali, anak hidup atau mati, usia, sehat
atau tidak, penolong siapa, nifas normal atau tidak.
3) Riwayat pemakaian alat kontrasepsi
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB. Hal
ini penting diketahui apakah kehamilan sekarang direncanakan atau
tidak.
4) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit keturunan dalam keluarga, anak kembar atau penyakit
menular yang dapat mempengaruhi persalinan.
c. Pemeriksaan fisik dan pengkajian fungsional
a. Inspeksi
1) Muka : adakah cloasma gravidarum,keadaan selaput mata pucat
atau merah adakah oedema pada muka,bagaimana keadaan lidah,
gigi.
2) Leher : apakah vena terbendung dileher, apakah ada pembesaran
kelenjar gondok dan limpe.
3) Dada : bentuk payudara, pigmentasi puting susu dan gelanggang
susu, keadaan puting susu, adakah kolostrum.
4) Abdomen GIT : bentuk abdomen,warna, adakah luka bekas
operasi apendeksitis, terbagi 9 regio hipokondria kanan
(pembesaran hepar), epigastrik (gastritis), hipokondria kiri
(pembesaran lien), lumbal kanan dan kiri (ginjal), umbilikus,
iliaka kanan (apendiksitis), hipokondria, iliaka kiri (scibala).
5) Abdomen obstetrik : perut membesar ke depan atau ke samping,
keadaan pucat, pigmentasi linia alba, nampakkah gerakan anak
atau kontraksi uterus, adakah strie gravidarum atau bekas luka.
6) Vulva : keadaan perineum, carilah varises, tanda chadwick,
condyloma akuminata, flour albus.
7) Anggota bawah : cari varises, oedema, luka, cicatrix pada lipat
paha, CRT kembali ≤ 1 detik untuk mengetahui kemungkinan
dehidrasi.
b. Palpasi
1) Tujuan :
a) Menentukan besarnya rahim dan dengan ini menentukan usia
kehamilan.
b) Menentukan letaknya anak dalam rahim
2) Menentukan usia kehamilan menurut Mc.Donald
Umur kehamilan dalam bulan di ukur dari panjang antara simfisis
pubis dan puncak fundus uteri dalam sentimeter dibagi 3 ½ cm.
3) Menentukan usia kehamilan menurut perhitungan TFU secara
internasional
a) Kurang dari 12 minggu – belum dapat diraba di atas simpisis.
b) 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
c) 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
d) 24 minggu – setinggi pusat
e) 28 minggu – 3 jari diatas pusat
f) 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
g) 36 minggu – 3 jari dibawah px
h) 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
4) Menurut leopold
a) Leopold I
- Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
- Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah
muka penderita.
- Rahim dibawa ke tengah
- Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak
yang terdapat dalam fundus
b) Leopold II
- Keadaan tangan pindah ke samping
- Tentukan dimama punggung janin.
- Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak
lintang.
c) Leopold III
- Dipergunakan satu tangan saja.
- Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
- Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
d) Leopold IV
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah.Jika kita rapatkan ke
dua tangan pada permukaan dari bagian terbawah dari kepala yang
masih teraba diluar :
- Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun ke rongga
panggul
- Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul
- Divergent yaitu sebagian besar dari kepala masuk kedalam
rongga panggul
c. Auskultasi
- DJJ terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30 menit dikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh.
- Kalau bunyi jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur,maka anak dalam keadaan
asphyxial (kekurangan O2).

2. Diagnosa Keperawatan
a. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
b. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
c. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih(D.0040)
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi
tubuh(D.0083)
e. Resiko ketidakseimbangan cairan(D.0036)
f. Risiko defisit nutrisi (D.0032)

3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
Keperawatan
Konstipasi Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen konstipasi (I.04155)
berhubungan Setelah dilakukan tindakan selama … 1. Monitor tanda dan gejala
dengan kelemahan diharapkan masalah konstipasi dapat konstipasi
otot abdomen teratasi dengan kriteria hasil : 2. Monitor bising usus
(D.0049) 1. Keluhan defekasi lama dan sulit 3. Dorong pasien meningkatakan
menurun asupan cairan
2. Tidak mengejan saat BAB 4. Anjurkan pasien untuk diet
3. Mengidentifikasi indikator untuk tinggi serat
mencegah konstipasi 5. Kolaborasi pemberian laksatif
4. Bebas dari ketidaknyamanan dan
konstipasi
Gangguan Eliminasi Urin (L.04034) Perawatan retensi urin (I.04165)
eliminasi urine Setelah dilakukan tindakan selama … 1. Pantau penggunaan obat dengan
berhubungan diharapkan masalah gangguan sifat antikolinergik
dengan eliminasi urine dapat teratasi dengan 2. Monitor efek dari obat
kriteria hasil : 3. Pantau asupan dan keluaran
penurunan
1. Desakan berkemih menurun 4. Anjurkan pasien untuk merekam
kapasitas
kandung kemih2. Tidak ada distensi kandung output urine
(D.0040) kemih
3. Tidak ada spasme bladder
4. Balance cairan seimbang

Ansietas Dukungan Sosial (L.13113) Anxiety reduction


berhubungan Setelah dilakukan tindakan selama … 1. Gunakan pendekatan yang
dengan kurang diharapkan masalah kecemasan dapat menenangkan
terpapar informasi teratasi dengan kriteria hasil : 2. Temani pasien untuk
(D.0080) 1. Mampu meminta bantuan orang memberikan keamanan dan
lain mengurangi rasa takut
2. Dukungan emosi 3. Dengarkan dengan penuh
perhatian
4. Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan teknik relaksasi
6. Kolaborasi pemberian obat
untuk mengurangi kecemasan
Gangguan citra Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh (I.09305)
tubuh Setelah dilakukan tindakan selama … 1. Kaji secara verbal dan non
berhubungan diharapkan masalah gangguan citra verbal respon klien terhadap
dengan perubahan tubuh dapat teratasi dengan kriteria tubuhnya
fungsi tubuh hasil : 2. Monitor frekuensi mengkritik
(D.0083) 1. Perasaan positif tentang dirinya
perubahan tubuh 3. Jelaskan tentang pengibatan,
2. Mampu mengidentifikasi perawatan, kemajuan dan
kekuatan personal prognosis penyakit kepada
3. Mendiskripsikan secara faktual keluaga
perubahan fungsi tubuh
4. Mempertahankan interaksi social

Resiko Keseimbangan cairan (L.03020) Manajemn cairan (I.03098)


ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status hidrasi
cairan (D.0036) kepeawatan selama … diharapkan 2. Monitor vital sign
masalah resiko kekurangan volume 3. Monitor masukan
cairan dapat teratasi dengan kriteria makanan/cairan
hasil : 4. Dorong masukan oral
1. Mempertahankan urine output 5. Pertahankan intake dan output
2. Tekanan darah, nadi, suhu dalam 6. Kolaborasi pemberian cairan IV
batas normal
3. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
4. Elastisitas kulit baik, mukosa
lembab.
Risikodefisit Status Nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi
nutrisi (D.0032) Setelah dilakukan tindakan (I.03110)
keperawatan selama …. Diharapkan 1. Kaji adanya alergi makanan
masalah ketidaksimbangan nutrisi 2. Kaji kemampuan pasien untuk
kurang dari kebutuhan dapat teratasi mendapatkan nutrisi yang
dengan kriteria hasil : dibutuhkan
1. Adanya peningkatan nafsu makan 3. Monitor jumlah nutrisi dan
2. Frekuensi makan teratur kandungan kalori
3. Mampu makan/minum sesuai 4. Berikan informasi tentang
dengan tujuan kesehatan kebutuhan nutrisi
4. Asupan nutrisi yang tepat 5. Anjurkan pasien meningkatkan
protein dan vitamin
6. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan

4. Evaluasi
Diagnosa Kepeawatan Evaluasi
Defisit nutrisi berhubungan dengan S = klien mengatakan mengetahui kebutuhan
ketidakmampuan mencerna makanan nutrisinya
O = tidak terdapattanda-tanda malnutrisi
A = masalah ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan teratasai
P = hentikan intervensi

Konstipasi berhubungan dengan S = klien mengatakan BAB lancar dan teratur


kelemahan otot abdomen Klien mengatakan feses lunak
O = klien tampak lebih rileks
A = masalah konstipasi teratasi
P = hentikan intervensi

6. DISCHARGE PLANNING
a. Menganjurkan klien banyak istirahat-berbaring
b. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang pentingnya makanan yang bergizi
dan olahraga secara teratur
c. Mengajarkan ibu / ingatkan ibu mengenai banyak konsumsi makanan yang
bergizi dan berolahraga secara teratur
d. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan usia
trimester I
e. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang tanda – tanda perdarahan
f. Menganjurkan pada orang tua untuk melakukan control kesehatan untuk
kehamilan secara teratur, sesuai dengan instruksi dokter.
g. Berikan penjelasan kepada ibu tentang pentingnya periksa kehamilan secara
teratur ANC (ANTE NATAL CARE)
h. Pemilihan cara persalinan apakah akan persalinan ditunggu secara spontan
atau segera dilahirkan dengan induksi persalinan harus dibahas dengan baik
7. DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, G.M. et.al. 2013. Nursing Intervention Classification Fifth Edition.
Missouri: Elsevier Mosby.

Hadi, RA. 2011. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran : Vivo
Publisher.
Hamilton, Persis Mary. 2012. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta :
EGC.

Herdman, T.H & Kamitsuru, S. 2015. NANDA International Nursing Diagnosis :


Definition and Classification, 2015-2017. Oxford : Wiley Blackwell.

Manuaba. 2010. Buku Ajar Patologi Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan. Jakarta :
EGC.

Marjati, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC.

Moorhead, S. et al. 2013. Nursing Outcomes Classification Fifth Edition. Missouri:


Elsevier Mosby.

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.
Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai