Anda di halaman 1dari 3

Nama : Wilda Murti

NPM : 19510016

INFRARED AND RAMAN SPECTROSCOPY

Infrared Spectroscopy

Radiasi inframerah mengandung beberapa range frekuensi tetapi tidak dapat dilihat oleh mata.
Pengukuran pada spektrum inframerah dilakukan pada daerah cahaya inframerah tengah (mid-infrared)
yaitu pada panjang gelombang 2.5 - 50 µm atau bilangan gelombang 4000 - 200 cm-1. Energi yang
dihasilkan oleh radiasi ini akan menyebabkan vibrasi atau getaran pada molekul. Pita absorbsi inframerah
sangat khas dan spesifik untuk setiap tipe ikatan kimia atau gugus fungsi dapat dilihat pada Tabel 1.
Metoda ini sangat berguna untuk mengidentifikasi senyawa organik dan organometalik.

Tabel 1. Basic Functional Group Reference Chart

Berikut adalah Skema alat spektroskopi infra merah dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Skema alat spektroskopi infra merah


Jika suatu frekuensi tertentu dari radiasi inframerah dilewatkan pada sampel suatu senyawa organik maka
akan terjadi penyerapan frekuensi oleh senyawa tersebut. Detektor yang ditempatkan pada sisi lain
dari senyawa akan mendeteksi frekuensi yang dilewatkan pada sampel yang tidak diserap oleh senyawa.
Banyaknya frekuensi yang melewati senyawa (yang tidak diserap) akan diukur sebagai persen transmitan.

Persen transmitan 100 berarti tidak ada frekuensi IR yang diserap oleh senyawa. Pada kenyataannya, hal
ini tidak pernah terjadi. Selalu ada sedikit dari frekuensi ini yang diserap dan memberikan suatu
transmitan sebanyak 95%. Transmitan 5% berarti bahwa hampir seluruh frekuensi yang dilewatkan
diserap oleh senyawa. Serapan yang sangat tinggi ini akan memberikan informasi penting tentang ikatan
dalam senyawa ini. Setiap frekuensi cahaya, termasuk inframerah, mempunyai energi tertentu. Apabila

frekuensi cahaya yang dilewatkan diserap oleh senyawa yang diinvestigasi, berarti energi tersebut
ditransfer pada senyawa. Besarnya energi yang diserap senyawa akan mempengaruhi kondisi molekul
senyawa tersebut. Energi radiasi inframerah berhubungan dengan energi yang dibutuhkan untuk
terjadinya vibrasi dari suatu ikatan.

Raman Spectroscopy

Mempunyai kemiripan dengan spektroskopi IR karena juga menjelaskan getaran molekuler dalam
senyawa, sehingga memberikan informasi mengenai gugus fungsi yang dimiliki. Raman memberikan
informasi yang seringkali tidak dapat diberikan oleh infrared spectroscopy. Spektrum Raman diolah dari
hamburan sebagian kecil cahaya oleh partikel-partikel dalam sampel, sedangkan inframerah berasal dari
serapan cahaya di wilayah inframerah yang diberikan pada sampel tembus pandang. Jika ukuran partikel
yang menghamburkan cahaya mendekati panjang gelombang cahaya radiasi ,makahamburan akan
tampak sebagai turbiditas larutan,yang disebut “Efek Tyndall”.

Raman menemukan ada sebagian kecil fraksi yang dihamburkan ini terbukti mempunyai λ yang berbeda
sedikit dari λ sinar datang (tergantung pada besarnya molekul yang dikenai radiasi).

Efek Raman ; Kuanta cahaya yang diberikan mempunyai efek yang berhubungan dengan getaran molekul
karena energi inframerah tidak langsung. Tidak hanya hamburan tapi juga ada pergeseran akibat vibrasi
Radiasi yang digunakan berasal dari sinar laser kuat atau radiasi sinar tampak mendekati inframerah yang
monokromatik. Ada 3 tipe hamburan spektrum yang cukup intensif :

1. Garis Stokes yang lumayan intensif


2. Garis Anti-Stokes yang kurang intensif
3. Puncak Rayleigh yang sangat intensif

- Pergeseran Stokes , pergeseran spektrum Raman ke daerah energi rendah (λ besar)


- Pergeseran Anti-Stokes , pergeseran ke arah energi tinggi (λ kecil)
- Pola pergeseran dan besarnya pergeseran (ΔT) sama persis apabila dianalisis dengan sistem lain
- Spektrum pergeseran Raman merupakan karakter molekul , karena garis-garis ini khas untuk
setiapmolekul dan gejala pergeseran ini erat hubungannya dengan vibrasi molekuler

Transisi Energi
Jika partikel materi dikenai sejumlah foton energi ,sejumlah energi dapat dihamburkan secara elastis ke
segala arah. Cahaya hamburan mempunyai frekuensi yang sama dengan cahaya datang. Namun ada
sebagian kecil dari cahaya terhambur ini mempunyai frekuensi yang berbeda dengan sinar datang. Bagian
dari sinar yang mengalami hamburan tidak elastis inilah yang disebut hamburan Raman.

Gejala hamburan Raman terjadi jika energi foton yang datang berinteraksi dengan dipol listrik dari molekul
. Dengan demikian terjadilah polarisasi dan depolarisasi dari molekul.

 Dalam mekanika kuantum ,gejala dijelaskan dengan eksitasi ke keadaan virtal (virtual state) yang
tingkat energinya kurang dari tingkat energi eksitasi.Energi radiasi sementara akan tertahan di
keadaan maya.(Tidak melibatkan kenaikan energi ke tingkat lebih tinggi)
 Serapan inframerah tergantung pada “perubahan momen dipol”
 Hamburan Raman menyangkut “kemampuan polarisasi molekul”
 Ada keadaan inframerah aktif dan inframerah tidak aktif
 Raman aktif dan raman tidak aktif

(inframerah tidak aktif : tidak ada perubahan momen dipol , raman aktif : polar) CO2

 Infrared spectroscopy maupun raman melibatkan transisi vibrasi di tingkat energi pertama,yakni
getar fundamental yang setara dengan Raman Stokes.
 Juga terdapat daerah sidik jari yang merupakan kumpulan dari puncak-puncak yang tumpang
tindih dan sulit untuk diuraikan satu persatu.
 Memberikan informasi mengenai adanya interaksi dan pola getaran baik intramolekul maupun
intermolekul.
 Tidak semua spektrum kuat di inframerah juga kuat di Raman, kemampuan molekul menjadi polar
menentukan tinggi rendahnya intensitas hamburan.

Kesimpulan

Prinsip Inframerah spektroskopi, Jika molekul menyerap radiasi di daerah infra merah, maka molekul akan
mengalami perubahan momen dipol total sebagai akibat dari getaran dan putaran, sehingga medan listrik
dari energi yang diserap akan berinteraksi dengan medan yang ada pada molekul. Kemudian Prinsip dari
Raman Spektroskopi sendiri adalah Jika molekul menyerap radiasi melewati medium Transparan maka
energi foton yang datang akan berinteraksi dengan dipol listrik dari molekul sehingga terjadi polarisasi
dan depolarisasi sehingga sebagian radiasi dihamburkan oleh molekul atau agregat.

Daftar Pustaka

Mumtazah Z. Analisis Instrumen Spektroskopi Raman. Universitas Negeri Malang.


Malang/academia.edu/9645644

Dachriyanus. Analisis Struktur Senyawa Organik Secara Spektroskopi. 2004. Lembaga Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (LPTKI). Universitas Andalas. Padang

www.thermoscientific.com/ftir

Anda mungkin juga menyukai